Selasa, 24 November 2015

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Tak semua tangkapan narkoba yang dilakukan Polda Jatim tergolong bersih dari rekayasa. ini dapat dilihat dari peristiwa pidana yang dialami Cyntia Agustin dan Abdul Rahman, Rohim Warga Pamekasan Madura.

Kakak-Adik ini dibebaskan Hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya dalam sidang putusan yang dibacakan secara terpisah dan dipimpin oleh hakim yang berbeda.

Putusan terdakwa Cyntia dibacakan terlebih dahulu oleh majelis hakim yang diketuai Maratua Rambe.

Lalu, dilanjutkan pembacaan putusan terdakwa Abdul Rahman yang dibacakan oleh majelis hakim yang diketuai Yulisar.

Hakim Maratua Rambe dan Hakim Yulisar tak sependapat dengan dakwaan dan tuntutan jaksa Abdul Alikan dan Indra Hadi asal Kejati Jatim, yang sebelumnya menuntut para terdakwa dengan pidana penjara selama 10 tahun dan denda Rp 1 miliar subsidair 3 bulan kurungan.

Dalam amar putusan yang dibacakan secara terpisah pada persidangan yang digelar diruang kartika, Selasa (24/11). Kakak-Adik ini dinyatakan sebagai korban atas perbuatan yang tidak dilakukannya. mengingat, mereka tidak mengetahui atas sabu seberat 4,3 gram. "Sudah sepatutnya terdakwa dilepaskan dari dakwaan dan tuntutan jaksa,"Ujar Hakim Maratua dan Hakim Yulisar saat membacakan amar putusannya dalam persidangan terpisah.

Terungkap dalam putusan, Sabu seberat 4,3 gram itu milik suami terdakwa Cyntia bernama Susianto (dalam berkas perkara dinyatakan DPO).

Saat itu, Susianto mengubungi Cyntia dan meminta agar adiknya yakni terdakwa Abdul Rahman mengantar STNK dan kunci sepeda motor yang ada gantungan kunci berbentuk dompet  ke Yayan yang diketahui dinas di Kejari Pamekasan.

Lantas, Abdul Rahman pun mengantar kunci tersebut ke rumah Yayan di Jalan Brenta Pamekasan.

Setibanya didepan pintu rumah Yayan, Abdul Rahman disergap Polisi. dan ditemukan sabu seberat 1,3 gram dalam dompet gantungan kunci motor tersebut.

Selanjutnya, Polisi melakukan penangkapan terdakwa Cyntia dan menemukan sabu seberat 2,2 gram didalam rumahnya.

Namun dari saksi-saksi yang dihadirkan dalam persidangan. kedua terdakwa ini memang tidak mengetahui asal barang haram tersebut.

Oleh karena itu, Keduanya dibebaskan dari dakwaan dan tuntutan jaksa. selain itu nama baik dan martabat Kakak-Adik ini juga dipulihkan, terhitung sejak putusan ini dibacakan."Membebaskan terdakwa (Cyntia dan Rahman) dan memerintahkan jaksa untuk melepaskan terdakwa dari Rumah Tahanan Medaeng,  Memulihkan nama baik dan martabat terdakwa serta membebankan biaya perkara kepada negara,"Ucap Hakim Maratua dan Yulisar dalam persidangan terpisah.

Atas putusan bebas ini, Jaksa Abdul Alikan dan Indra Hadi masih menyatakan pikir-pikir apakah.

Sedangkan para terdakwa melalui Kurniadi selaku pengacaranya mengaku menerima putusan hakim. Selanjutnya, Kurniadi mengaku akan langsung mengurus kebebasan kliennya. "Putusan ini harus dilaksanakan hari ini juga. dan sekarang saya akan mengurus administrasinya,"terang Kurniadi.

Dijelaskan Kurniadi, bebasnya kedua kliennya tak luput dari saksi dan bukti yang terungkap dalam persidangan. Menurutnya, kedua terdakwa hanya menjadi korban rekayasa yang sengaja diranjau untuk memenuhi target. "Sejak awal sudah kentara kalau kasus ini ada mutan rekayasa. Keduanya ditumbalkan untuk pemenuhan target polisi yang menangkap,"ujarnya saat dikonfirmasi usai persidangan.

Saat ditanya apakah akan menuntut balik korps Kepolisan atas bebasnya kedua kliennya, Kurniadi mengaku masih mempertimbangkannya."Kami perlu bicarakan dengan klien dulu,"pungkasnya yang disambut tertawa kecil.

Seperti diketahui, Cyntia dan Abdul Rahman ditangkap Polisi pada 30 April 2015 lalu.

oleh jaksa, keduanya dijerat melanggar pasal 114 ayat 2 juncto pasal 132 ayat 1 UU RI No 35 Tahun 2009 Tentang Pemberantasan Narkotika.

Serta pada dakwaan kedua, dijerat melanggar pasal 112 ayat 1 juncto pasal 132 ayat 1 UU RI No 35 Tahun 2009 Tentang Pemberantasan Narkotika. (Komang)

KABARPROGRESIF.COM : (Bojonegoro) Sebagai upaya mewujudkan masyarakat Bojonegoro yang Sehat, Cerdas, Produktif dan Bahagia, Pemerintah Kecamatan Sukosewu, menggelar Sosialisasi Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Desa yang Tepat, Cepat dan Bermanfaat, di Pendopo Kecamatan Sukosewu, pada Senin (23/11/2015).

Kegiatan Sosialisasi ini dihadiri 200 orang, diantaranya adalah Komandan Kodim (Dandim) 0813 Bojonegoro Letkol Kav Donova Pri Pamungkas, Bupati Bojonegoro Suyoto, Ketua DPRD Mitroatin, Kepala Kejaksaan, Danramil 0813-21/Sukosewu Kapten Inf Panidi, Kapolsek, Kepala Desa se-Kecamatan Sukosewu.

Dalam Sambutannya, Dandim 0813 Bojonegoro mengatakan, bahwa sebagai Aparatur Pemerintah hendaknya dapat menjadi contoh dan teladan bagi masyarakat, terutama dalam kepemimpinan serta Akhlak. "Pemimpin adalah penanggung jawab setiap permasalahan, baik permasalahan yang dilakukan oleh anggotanya sendiri maupun yang dilakukan oleh masyarakat" ujar Dandim 0813  Letkol Kav Donova Pri Pamungkas. Lebih lanjut disampaikan, setiap aparatur pemerintah mempunyai fungsi dan peran masing-masing, dengan keamanan dan ketahanan masyarakat dapat ditingkatkan kinerja bagi aparatur tersebut.

Sementara itu, Bupati Bojonegoro  Suyoto, menyampaikan sebagai aparatur pemerintah yang melayani masyarakat, harus mampu memajukan kesejahteraan umum, melindungi segenap Bangsa Indonesia, mencerdaskan kehidupan Bangsa dan berperan aktif mewujudkan kemanusiaan dan keadilan yang beradap. "Tugas untuk melindungi, sebagai pertahanan dan keamanan adalah tugas TNI dan Polri, pemerintahan Eksekutif yakni yang dimulai dari bawah adalah Pemerintahan Desa haruslah terjalin kerjasama, dengan tujuan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat" kata Bupati.(arf)

KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Sumardi memimpin upacara Penutupan Pendidikan Secaba Reguler TNI AD TA. 2015, bertempat di lapangan upacara Pusdik Secaba Rindam V/Brawijaya, Selasa 24/11/2015.

Pangdam V/Brawijaya dalam amanatnya menyampaikan ucapan “selamat “ kepada Bintara yang baru dilantik. “Dengan bekal semua ilmu pengetahuan, ketrampilan dan olah keprajuritan yang telah diperoleh selama mengikuti pendidikan pembentukan ini dapat dijadikan sebagai bekal dalam melaksanakan tugas-tugas yang akan datang.” Ucap Pangdam.

Dengan perubahan status dari Tamtama menjadi Bintara, hal ini tentunya akan membawa konsekuensi tersendiri baik dalam sikap, cara berpikir maupun bertindak sebagaimana dipersyaratkan bagi seorang Bintara. Kedudukan Bintara dalam organisasi TNI AD, adalah sebagai kader dan unsur pimpinan pada satuan setingkat regu yang memiliki tanggung jawab cukup berat. Oleh karena itulah, maka Bintara dikatakan sebagai tulang punggung satuan,   salah satu tantangan tugas ke depan sejalan dengan program TNI AD adalah bagaimana berupaya membantu pemerintah untuk mewujudkan Swasembada Pangan menuju Ketahanan Pangan Nasional.

           Diakhir amanatnya Pangdam memberikan penekanan antara lain, Pertama, Bekerjalah  dengan tulus ikhlas yang didasari dengan keimanan dan keyakinan, bahwa tugas yang kalian laksanakan adalah bagian dari ibadah. Kedua,   Hayati, resapi dan amalkan jati diri prajurit TNI, yaitu sebagai tentara rakyat, tentara pejuang dan tentara nasional, sehingga kalian akan tetap tegar didalam menghadapi segala tantangan tugas.  Ketiga, Tumbuh kembangkan sikap loyalitas dan kebersamaan yang tinggi antara sesama prajurit agar terwujud satuan yang solid, sehingga tugas apapun yang diberikan dapat dilaksanakan dengan baik. Keempat, Jadilah Bintara yang dapat diandalkan, hindari tingkah laku dan perbuatan yang dapat merusak citra dan  nama baik TNI dimata masyarakat, dengan cara mengamalkan Sumpah Prajurit, Sapta Marga dan 8 Wajib TNI.

           Hadir pada acara tersebut, Ibu Ketua Persit  Kartika Chandra Kirana PD V/Brawijaya beserta pengurus, Danrindam V/Brawijaya, Asintel Kasdam V/Brawijaya, Aspers Kasdam V/Brawijaya,    Bupati beserta Forkopimda Kabupaten Jember. (asmo)

KABARPROGRESIF.COM : (Mojokerto) Ratusan anggota Persatuan Istri Prajurit  (Persit) Kartika Chandra Kirana Koorcabrem 082, Persit Kck Cabang XXX Mojokerto dan  Persit Kck Anak Ranting Jajaran Korem 082 menggelar olahraga bersama bertempat di Asrama Denbekang Jln Taman Makam Pahlawan (TMP) Mojokerto pada selasa pagi 24 Nopember 2015.

Wakil Komandan (Wadan) Denbekang Mojokerto Mayor CBA Budiono, TS juga ikut mendukung dan membaur di tengah-tengah  ratusan persit yang sedang melaksanakan senam dan olahraga bersama, senam bersama yang digelar  kali ini guna memupuk rasa Persatuan dan Kesatuan serta guna menjalin rasa  kekeluargaan diantara anggota Persit.

Setelah senam bersama kegiatan selanjutnya yaitu pertandingan bola voly yang langsung diikuti oleh Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcabrem 082 Ny Juni Binarti Irham Waroihan, pertandingan sangat meriah dan ramai karena Ibu Ketua Koorcabrem juga di tengah-tengah mereka, walau tidak ada hadiah yang disediakan panitia tapi olah raga bersama  ini sangat ramai karena bisa mengundang canda dan tawa ibu- ibu, ini semua guna memupuk kekompakan antara anggota Persit.(arf).

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kodam V/Brawijaya memfasilitasi klub-klub sekolah sepak bola  (SSB) sepulau Jawa dan Kalimantan untuk bertanding di Stadion Brawijaya memperebutkan piala Cobra Cub. Turnamen yang diperuntukkan atlet usia 8 sd 12 tahun diikuti sebanyak 62 klub SSB se Jawa dan salah satunya diikuti satu tim SSB dari Balikpapan.

Letkol Inf Mulyono selaku pembina sepak bola anak (SSB) Kodam V/Brawijaya sekaligus panitia penyelenggara turnamen menyatakan bahwa ’’Turnamen ini diselenggarakan untuk membantu pembinaan sepak bola usia dini dalam rangka menopang prestasi sepak bola nasional di masa mendatang.

Mulyono juga menjelaskan bahwa salah satu penyebab minimnya prestasi sepak bola nasional adalah lemahnya pembinaan atlet usia dini. Selama ini pembinaan atlet sepak bola di Indonesia lebih fokus pada usia 14 tahun keatas padahal di luar negeri pembinaan berjenjang dimulai pada usia 6 tahun.

Maka dengan keprihatinan tersebut pembina Sekolah Sepak bola (SSB) Kodam V/Brawijaya Letnan Kolonel Mulyono, menyampaikan gagasan kepada para pembina sepak bola anak usia dini di Surabaya untuk menyelenggarakan turnamen sepak bola antar club SSB se jawa.

Dengan dasar pembinaan sepak bola usia dini, gagasan tersebut disambut baik oleh para pembina sekolah sepak bola (SSB) diseluruh wilayah pulau Jawa. Maka mulai tanggal 20 s.d 22/11 diselenggarakan turnamen sepak bola usia dini di lapangan sepak bola Brawijaya, yang diikuti 62 tim SSB.

Sengatan sinar matahari tidak mengendurkan semangat juang para bocah-bocah usia dini, mereka bersaing memamerkan skill mengolah si kulit bundar untuk memenangkan pertandingan.

Turnamen yang dihelat selama 3 hari itu, menggunakan sistim setengah kompetisi dimulai dari pagi sampai sore, seluruh SSB saling mengalahkan mulai babak penyisihan untuk berebut tiket semifinal dan final.

Beberapa pembina SSB mengungkapkan, turnamaen ini semacam try out bagi para pemain dan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan, peningkatan kemampuan anak-anak selama berlatih di SSB dan sekaligus ajang silaturahmi.

Dari babak penyisihan menyisakan 4 SSB yang berhak untuk mengikuti babak final dan berhak menerima Piagam, Piala serta Uang pembinaan, sedang yang menjadi juara di turnamen Cobra Cup Pertama ini sebagai berikut:

a.            Juara I            : SSB Cobra.

b.            Juara II           : SSB Agasa.

c.            Juara III          : SSB Petro Gres.

d.            Juara IV         : SSB Simba.

 (asmo)

KABARPROGRESIF.COM : (Nganjuk) Kepala Staf Kodim 0810/Nganjuk Mayor Arm Mulyadi mewakili Dandim 0810/Nganjuk menghadiri Acara Temu Tani dan Panen Raya Jagung Bisi -18 yang  di tanam oleh Gapoktan " Sri Rejeki " Desa Babatan Kecamatan Patianrowo Kabupaten Nganjuk  pada hari Selasa tanggal 24 November 2015 pukul 09.15 s.d 11.00 WIB bertempat di Desa Babatan Kec. Patianrowo Kab. Nganjuk.Selasa(24/11)
                                                                                                         
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk Ir. Agus Subagiyo dalam sambutanya menyampaikan bahwa Kabupaten Nganjuk termasuk daerah penghasil jagung dan alhamdulillah produksi di Wilayah Kabupaten Nganjuk tahun ini meningkat 5,7 %. Permasalahan pengairan dalam waktu dekat di Kecamatan Rejoso akan di bangun waduk Semantok karena tanpa air yg memadai hasil petanian tidak akan bisa maksimal.

Sementara itu UPTD Dinas Pertanian Jatim Ir Satoto Pambudi M.Si menyampaikan Produksi pertanian di Jatim tahun ini meningkat sangat luar biasa di bandingkan dua tahun sebelumnya. Kemenangan Jatim adalah petaninya yang sangat luar biasa khususnya Wilayah Nganjuk, dan kami akan menyiapkan benih yg bagus guna bisa mencapai hasil yg maksimal. Pemberian Pin emas sebagai penghargaan dari Menpan yang di berikan secara simbolis oleh Staf Khusus Menpan Prof Dr Sam Herodian kepada Ir.Subagiyo (Kepala Dinas Pertanian Kab.Nganjuk dan Mayor Arm. Mulyadi Kasdim 0810/Nganjuk.

Sedangkan Staf Khusus Mempan Prof Dr Sam Herodian M.Si dalam sambutannya mengatakan Kita akan bersama - sama memproduksi jagung untuk bangsa ini sebanyak - banyaknya dan harga jagung sekarang bagus serta kita tidak import tapi malah  ekspor. Kalau hasil jagung kita meningkat terus maka Menpan akan terus memberikan bantuan pada wilayah yang hasilnya bagus. Tahun ini sedang di buat mesin pemanen jagung apabila tahun depan selesai nanti akan di uji coba salah satunya di Wilayah Nganjuk.  Apabila ada sesuatu yg kurang silahkan di sampaikan pada pihak terkait karena  Menpan akan selalu merespon apa yang mejadi keluhan petani. Tandasnya.

Tampak hadir pada acaraTemu Tani dan Panen Raya Jagung Bisi -18 tersebut Staf Khusus Menpan Prof.Dr. Sam Herodian, Kasdim 0810/Nganjuk Mayor Arm Mulyadi, Dinas Pertanian Propinsi Jatim Prof.Ir.Yunan, Kepala Unit Pelaksana Teknis Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Holtikultura Ir.Ketut Marsudiono, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk Ir. Agoes Soebagiyo, Gabungan Kelompok Tani  Se- Kabupaten Nganjuk, Muspika Kecamatan Patianrowo, UPTD Pertanian Se-Kabupaten Nganjuk dan kelompok tani sekitar 150 orang.(arf)

Tahun ini Hanya Tiga Kota Raih Adipura Kencana 


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Taman Surya menjadi tempat “pesta perayaan” keberhasilan Surabaya mendapatkan Piala Adipura Kencana untuk keempat kalinya secara berturut-turut, Selasa (24/11). Ratusan pasukan kuning dan petugas kebersihan, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan juga siswa-siswi dari berbagai sekolah, ikut merasakan kebanggaan memenangi Adipura Kencana.


Sebelumnya, piala penghargaan tertinggi di bidang kebersihan dan pengelolaan kota tersebut diarak dari Markas Korem 084 Bhaskara Jaya di Jalan Ahmad Yani menuju Taman Surya. Arak-arakan menggunakan beberapa jeep Willys tersebut dipimpin Pj Wali Kota Surabaya, Nurwiyatno bersama rombongan SKPD dan sekolah penerima penghargaan. Bersama dengan Piala Adipura Kencana, juga diarak Piala Kalpataru untuk Lembaga Swadaya Masyarakat Tunas Hijau, juga tiga piala Adiwiyata, Indonesian Green Awards dan penghargaan status lingkungan hidup daerah. Tiba di Taman Surya, Nurwiyatno menyerahkan piala Adipura Kencana ke Ketua DPRD Surabaya, Armuji yang sudah menunggu di atas panggung.

“Piala Adipura Kencana ini merupakan bukti nyata Surabaya semakin hebat, bersih dan berwawasan lingkungan. Saya sampaikan penghargaan tertinggi kepada SKPD yang membidangi, lembaga pemerintah dan tentu saja masyarakat yang telah bersinergi dan secara konsisten ikut menjaga kebersihan lingkungan di Surabaya,” tegas Nurwiyatno dalam sambutannya.

Sementara Ketua DPRD Surabaya, Armuji menyebut keberhasilan Surabaya secara beruntun meraih Piala Adipura Kencana, bukan hanya kebanggaan bagi Pemkot Surabaya maupun DPRD Surabaya. “Adipura Kencana ini kebanggaan bagi seluruh masyarakat Surabaya. Ke depan, kita harus menjaga agar Surabaya tetap menjadi contoh kota bersih di Indonesia,” ujar Armuji.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Surabaya, Musdiq Ali Suhudi menyatakan, ini merupakan penghargaan Adipura Kencana keempat beruntun bagi Surabaya, dimulai sejak 2012 lalu ketika Adipura Kencana pertama kali diperkenalkan. “Adipura Kencana ini baru ada tahun 2012 dan Surabaya langsung dapat. Surabaya konsisten dari tahun ke tahun. Kita satu-satunya kota yang meraih Adipura Kencana dalam em[at tahun beruntun dan kita pertahankan terus,” ujar Musid Ali.

Disampaikan Musdiq, untuk tahun ini, hanya ada tiga kota di Indonesia yang memenangi Piala Adipura Kencana. Yakni Surabaya, Balikpapan dan Kendari. Tahun lalu, ada delapan kota yang bisa memenanginya. “Tahun ini penilaiannya lebih ketat. Untuk Adipura Kencana, penilaiannya memang lebih kompleks, berbeda dengan Adipura. Selain bersih, kualitas udara bagus, juga ada inovasi ,” sambung dia.

Musdiq menjelaskan, salah satu poin besar dalam penilaian Adipura Kencana adalah sistem pengelolaan sampah. Dan yang menjadi keunggulan Surabaya adalah pengelolaan Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Benowo yang sekarang dikelola secara modern. “Tidak hanya jadi kompos, tetapi juga diolah jadi energi (waste to energy),” ujar Musdiq Ali.

Pemkot juga telah melakukan berbagai inovasi dalam pengelolaan lingkungan. Salah satunya menyulap lahan bekas TPA Keputih yang kini menjadi Taman Harmoni, juga memasyarakatkan masalah penghematan energi di sekolah dan kantor, menggerakkan green building dan menjaga ikon kota Surabaya hijau dengan banyaknya taman kota dan ruang terbuka hijau.

“Dan tidak kalah penting adalah partisipasi masyarakat Surabaya yang konsisten mendukung program lingkungan kota. Kita lihat, prasarana seperti taman meski terbuka dan nggak ada pagar, tapi kondisinya tetap bagus karena kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan memang bagus,” sambung Musdiq.(arf)

Kesandung Korupsi Dana operasional KUA sebesar Rp 600 juta 


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Syaifullah Anshari,Mantan Kepala Kemenag Surabaya mangkir dari pemeriksaan tahap II sebagai tersangka perkara dugaan kasus korupsi dana operasional KUA sebesar Rp 600 juta.

Mangkirnya Syaifullah Anshari dari panggilan penyidik pidana khusus (Pidsus) Kejari Surabaya dikarenakan dirinya mengalami gangguan kesehatan."Tadi Lawyer nya datang bawa surat dokter, dan minta pemeriksaan tahap II nya ditunda satu minggu,Tepatnya Rabu depan,"ujar Didik Farkhan,  Kajari Surabaya, Selasa (24/11).

Aksi mangkir Syaifulah tak menyurutkan Kejari Surabaya untuk melayangkan panggilan kedua. "Sepanjang ada keterangan ketidakhadirannya, Kami anggap masih koopratif dan kami kembali panggil untuk panggilan kedua, "pungkasnya.

Saat ditanya, apakah pihaknya akan melakukan penahanan terhadap Syaifullah, Didik hanya tertawa kecil.

Dalam kasus ini, Didik mengaku baru menetapkan satu tersangka saja, Tapi tak menutup kemungkinan bisa bertambah."Baru satu, bisa saja bertambah, tapi kita lihat perkembangannya dalam persidangan,"jelasnya.

Perkara ini bermula ketika Kemenag Surabaya menerima kucuran dana operasional dari DIPA 2013-2014. Saat itu, Kemenag Surabaya dikepalai Syaifullah Anshari. Sedianya, uang negara itu dialokasikan untuk operasional lima seksi, yakni Seksi Pendma, Seksi PHU, Seksi Pais, Seksi PD Pontren dan Seksi Bimas.

Selain itu, uang operasional Rp 3 juta per bulan untuk setiap KUA di Surabaya juga dipotong. Begitu cair, KUA menerima lebih kecil dari nominal seharusnya. Pemotongan diduga atas perintah Syaifullah."Hitungan kerugiannya Rp 600 juta,"terang Didik.

Ketika kasus ini dibidik Kejari Surabaya,  Syaifullah Anshari sudah tidak lagi bertugas di Kemenag Surabaya. "Sekarang menjadi Kepala Kemenag Jombang"terang Didik. (Komang).

KABARPROGRESIF.COM : (Ngawi) Beberapa saluran tersier yang melintasi Kecamatan Geneng, Ngawi, Jatim, dalam kondisi rusak. Kondisi itun dikeluhkan oleh para petani setempat. Pasalnya, kerusakan jaringan irigasi itu akan berdampak pada debit air untuk persahan. Sebab, dengan irigasi rusak itu sebagian air hilang di tengah jalan.

Anggota Koramil Geneng, Pelda Wakit, mengatakan, rusaknya jaringan irigasi ini dikeluhkan petani kepada TNI. Apalagi, saat ini TNI diperintahkan untuk turut membantu petani. Terutama, dalam mendisiplinkan petani soal jadwal tanam.

"Hasil curhatan petani kita tampung, ternyata mereka mengeluhkan soal irigasi yang rusak tersebut," ujar Wakit, kepada media ini, Selasa 24 November 2015.

Panjang saluran irigasi tersier ini, lanjutnya lebih dari 10 kilometer. Selain rusak parah, saluran ini sudah mengalami pendangkalan dan penyempitan. Sehingga, air yang mengalir ke saluran ini tidak maksimal. Bahkan, saat musim kemarau saluran ini turut mengering. Akibatnya, banyak petani yang kesulitan air untuk mengairi sawahnya.

Kerusakan irigasi ini, tentu berdampak pada hasil produksi petani. Karena, bila kemarau panjang, padi yang ditanam petani akan turut kering. Dengan begitu, petani terancam gagal tanam dan panen.

Karena kondisi itu, lanjutnya, saat ini TNI intens berkoordinasi dengan pemerintahan desa, kecamatan dan dinas terkait. Koordinasi ini, untuk memermudah bila ada hal-hal yang tak diinginkan.  "Selain itu, ada dua agenda utama bulan depan. Yaitu, memburu hama tikus dan perbaikan saluran irigasi tersier secara manual dan swadaya," ujarnya.

Bahkan, di Desa Dempel, Kecamatan Geneng, petani bersama TNI akan membuat saluran irigasi tersier baru. Panjangnya mencapai sampai satu kilometer, dengan lebar satu meter tinggi enampuluh centimeter. Pembuatan saluran baru ini, merupakan swadaya petani. Jadi, petani bersama-sama membeli tanah untuk diubah jadi saluran irigasi tersier.

Langkah ini, diharapkan bisa menjadi solusi jangka pendek saat musim kemarau. Akan tetapi, solusi terbaiknya adalah dengan memerbaiki saluran yang rusak ini.

Camat Geneng, Bagyo Santoso, mengatakan, pihaknya masih menginventarisasi keluhan petani. Terutama, menghadapi musim tanam gadu ini. Terkait dengan kerusakan saluran irigasi tersier ini, solusinya yaitu dengan cara membuat saluran baru. Karena ini, akan lebih efektif. Ketimbang, harus menunggu lama proses perbaikan yang entah kapan terjadinya. "Saat ini, sudah akan ada perbaikan saluran tersier baru. Hasil swadaya petani," ujar Bagyo Santoso.(arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Tuban) Kodim 0811/Tuban sebagai salah satu Satuan Komando Kewilayahaan  jajaran Korem 082/CPYJ serta sebagai bagian dari gelar kekuatan di wilayah Kabupaten Tuban, menghadapi tantangan tugas yang kompleks, terutama dalam menghadapi perkembangan situasi politik daerah menyongsong datangnya waktu Pemilu Kada Bupati dan Wakil Bupati Tuban, yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia, sehingga  diperlukan kesungguhan secara tepat dan cermat.

Menghadapi perkembangan situasi wilayah atas dampak situasi politik jelang Pemilu Kada, diperlukan satuan pengamanan gabungan dari segenap komponen bangsa di wilayah Kab. Tuban, termasuk didalamnya adalah penyiapan Satuan Perlindungan Masyarakat  ( Satlinmas ) Kab. Tuban atas tergabungnya mereka dalam organisasi Satuan Pengamanan tersebut.

Penyiapan Satlinmas Kab. Tuban dalam pengamanan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tuban, yang akan digelar secara serentak pada tanggal 09 Desember 2015, berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri NOMOR 10 Th 2009, tentang penugasan Satuan Perlindungan Masyarakat dalam penanganan Ketentraman, Ketertiban dan Keamanan penyelegaraan pemilihan umum, serta diatur dalam peraturan menteri dalam negeri NOMOR 84 Th 2014, tentang Peyelengaraan Perlindungan Masyarakat.

Koramil 0811/19 Montong Kodim 0811/Tuban, pada hari Senin tanggal 23 Nopember 2015 bertempat di lapangan Montongsekar, melaksanakan Gelar Apel pelatihan Linmas  dalam rangka pelatihan pengamanan Pemilu Kada yang di ikuti oleh 4 Kecamatan, yaitu Kecamatan Montong, Kec. Parengan, Kec Senori dan Kec Singgahan, yang di pusatkan di Kecamatan Montong, dengan Pemimpin Apel Gelar adalah Asisten I Pemerintahaan Drs Ahmad Amin Sutoyo MM, dan Danramil 0811/19 Montong selaku Perwira Upacara, dengan jumlah peserta Linmas yang hadir 900 orang.

Seusai apel gelar, Babinsa Koramil Montong turut memberikan pembekalan yang bersifat aplikatif tentang Peraturan Baris Berbaris guna melatihkan kerja sama dan memupuk  kedisiplinan serta materi teori praktis lapangan tentang Perkiraan Keadaan Taktis dan Perkiraan Keadaan Medan ( PKT/PKM ) yang akan berguna untuk membaca perkembangan situasi sehingga dapat mengambil langkah cepat dan cermat atas berbagai kemungkinan permasalahan yang timbul sebelum, selama dan sesudah pelaksanan Pemilu Kada.

Pada kesempatan tersebut, Danramil Montong juga menekankan kepada Satlinmas agar meningkatkan koordinasi dengan aparat Satuan Pengamanan lainnya, juga dengan masyarakat, serta dengan segenap perangkat Desa, dalam rangka memantapkan Soliditas Satuan Pengamanan Pemilu Kada, agar tidak ragu atau segan dalam bertanya kepada Babinsa, Babinkamtibmas dan Kepala Desa, sehingga dengan demikian, akan tercipta suatu kondisi komunikasi yang Solid.

Kegiatan tersebut, merupakan kegiatan pelibatan langsung para Babinsa dalam menyambut dan mengamankan pelaksanaan Pemilu Kada, dan hal tersebut juga merupakan salah satu wujud keberadaan peran Babinsa yang selalu membaur dan bersama masyarakat di wilayah binaannya dan salah satunya bermitra dengan Linmas, guna mewujudkan Ketahanan Wilayah yang Kondusif,  khususnya menyambut pelaksanaan Pemilu Kada dimana bagi Babinsa tetap berpegang teguh pada Netralitas TNI dalam Pemilu dan Pemilu Kada.(arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Jombang) Danramil 0814/15 Mojowarno Jombang  Kapten Inf Chusnul Muqim menghadiri pertemuan penyampaian percepatan tanam MT 2015/2016 (Okmar) yang dilaksanakan dibalai Desa Mojojejer Kec. Mojowarno. Pertemuan dihadiri Bapeluh,  Kepala Desa Mojojejer, PPL dan19 ketua kelompok tani, pada senin 23 Nopember 2015.
 
Kapten Inf Chusnul Muqim menyampaikan kepada peserta rakor bahwa masatanam II sebentar lagi datang. Jadi para petani harus segera mempersiapkan segala sesuatu,  supaya pada saatnya nanti masatanam semua sudah siap. Jika ada kendala dilapangan, para  Gapoktan dapat berkonsultasi langsung dengan Babinsa.  Babinsa siap mendampingi petani sampai masa panen nanti.

Danramil Mojowarno ini menambahkan, ” target swasembada pangan dengan upaya khusus peran Babinsa guna percepatan masatanam II melalui mekanis meter arah dengan melakukan koordinasi secara intens pada semua pihak, untuk suksesnya Masa Tanam II,  selanjutnya dengan menindak lanjuti perbaikan jaringan irigasi baik yang  tersier maupun sekunder dan laporan berkala maka kita dapat mengontrol dan memantau hasil yang  dihimpun untuk bahan evaluasi “, ujarnya.(arf).



KABARPROGRESIF.COM : (Mojokerto) Dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-44 Korps Pegawai Republik Indonesia ( Koorpri ), serta memaksimalkan momentum penyelenggaraan Pemilu Kada yang akan digelar secara serentak di bumi nusantara pada 9 Desember 2015  yang akan datang, dengan berbagai persoalannya yang menghangatkan situasi politik di wilayah, khususnya Kabupaten Mojokerto, bertempat di Pendopo Graha Maja Tama Kabupaten Mojokerto pada Selasa 24 Nopember 2015 sejak pukul 09.00 wib digelar acara Sarasehan Wawasan Kebangsaan, dengan mengundang Danrem 082/CPYJ Kolonel Inf Irham Waroihan, S.Sos sebagai nara sumber tunggal.
 
Sarasehan yang diikuti anggota Koorpri  jajaran Kab. Mojokerto, yang juga diikuti oleh anggota Koorpri dari Kodim 0815/Mojokerto dan Polres Mojokerto dengan jumlah sekitar 500-san PNS, digelar atas prakarsa Pemda Kab. Mojokerto, namun karena sesuatu hal yang tidak dapat dihindarkan, sehingga kehadiran Pj Bupati Mojokerto dan Sekda Kab. Mojokerto diwakilkan kepada  Asisten -1 H. Jajuli dan Asisten – 2 Sekda Kab. Mojokerto  Mustain yang bertindak selaku moderator dalam acara tersebut.
H. Jajuli selaku Dewan Pembina Koorpri jajaran Kab. Mojokerto, dalam sambutannya mengatakan bahwa kebesaran bangsa Indonesia telah menjadi daya tarik bagi Negara lain untuk menguasai potensi kekayaan alam Indonesia, memanfaatkan penduduknya sebagai tenaga kerja dengan upah murah, sehingga apabila bangsa Indonesia tidak waspada dan berusaha membentengi diri, tentu suatu saat akan merasa menyesal karena kekayaan alamnya tidak  menjadi miliknya lagi, dan bangsa Indonesia hanya sebagai bangsa pekerja  di negeri sendiri, sementara bangsa lain menjadi pemiliknya.

Sementara Kolonel Inf Irham dalam audiensi Proxy War pada  sesi pertamanya, menyampaikan bahwa dengan harapan agar para anggota Koorpri faham benar tentang berbagai ancaman bagi bangsa Indonesia kedepan, terutama dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.         

 Dijelaskan olehnya, bahwa Proxy War adalah perang melalui aspek berbangsa dan bernegara, tidak terlihat siapa lawan dan siapa kawan , yang dilakukan oleh Non State Actor, tetapi dikendalikan oleh State, dilatar belakangi oleh Krisis Pangan,  Air dan Energi dunia, dan menjadikan Negara – Negara Khatulistiwa  yang kaya akan sumber daya alam menjadi ajang perebutan termasuk Indonesia.

Karena kekayaan sumber daya alam Indonesia yang berlimpah, menjadikan perebutan Negara – Negara lain yang bakal mengalami krisis untuk menguasainya, sehingga mereka berupaya ciptakan instabilitas di bidang Ipoleksosbudhankam, demi wujudkan rasa ketidakpercayaan warga kepada pemerintah.   Sehingga banyak kegiatan yang berselimutkan undang – undang kebebasan berserikat dan menyampaikan pendapat dimuka umum, yang dimaanfaatkan oleh sekelompok tertentu untuk mewujudkan tujuannya, seperti maraknya Demo, perkelahian antar kelompok dan antar pelajar, Korupsi, Narkoba, berdirinya LSM – LSM yang mengatas- namakan perjuangan rakyat, menyuarakan kebenaran namun kenyataannya jika diamati hanya untuk kepentingan kelompok tertentu saja, kenakalan remaja dan lain – lain, namun tetap masih banyak kegiatan – kegiatan pemuda yang positif dan selaras dengan Pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara dan NKRI.        Mengingat peran Koorpri sangatlah strategis dalam berbagai perubahan, maka Kolonel Irham berharap agar kedepan muncul Warior – warior dalam hadapi Proxy War.

Pada sesi ke dua, Kolonel Irham mengajak Koorpri untuk mewaspadai bangkitnya  Komunisme, bahwa Komunis saat ini sudah bukan lagi menjadi potensi ancaman bagi bangsa dan Negara, namun telah berubah menjadi ancaman nyata, yang dapat dilihat melalui berbagai indikasi dengan maraknya kegiatan – kegiatan pemuda yang tanpa menyadari telah menggunakan atau memamerkan berbagai atribut Komunis. 

                   Hal tersebut adalah bagian dari proses cuci otak yang dilakukan kepada para generasi muda agar tidak mempercayai atau tidak meyakini peristiwa G 30 S/PKI, sehingga muncul pemahaman bagi pemuda bahwa peristiwa G 30 S/PKI adalah suatu rekayasa.   Ditegaskan olehnya bahwa pembunuhan berencana terhadap para Jendral TNI – AD adalah fakta nyata kebiadaban PKI yang tak terbantahkan.

Diujung ceramah Kolonel Irham menyampaikan untuk  membangkitkan kesadaran masyarakat dalam mencegah hidupnya kembali komunis melalui diskusi, seminar, penyuluhan, ceramah, kemudian mewaspadai upaya penyusupan ideologi tersebut ke tubuh berbagai komponen bangsa baik pemerintah, TNI/Polri, ormas maupun komponen bangsa lainnya, termasuk dunia pendidikan yang harus senantiasa dididik dan dikembangkan kearah yang lebih baik.          

Kalau Komunis tidak diberantas di Indonesia, ia akan menyebar, menindas dan menggilas siapa saja yang tak sepaham dengan ideologi mereka, seperti yang terjadi di Tiongkok dan Vietnam. Modus perjuangan komunisme di Indonesia hingga saat ini tidak pernah bergeser, yakni selalu memanfaatkan isu kemiskinan, ketidak-adilan di bidang sosial, ekonomi dan hukum, serta berupaya menjatuhkan kelompok atau institusi yang dianggap menghambat atau mengancam perjuangannya, pungkas Kolonel Irham di akhir ceramahnya.
Pada sesi tanya jawab yang dimoderatori oleh Asisten-2, Kolonel Irham mendapat masukan dari Bp. Muntoha  UPTD Kec. Trowulan yang menyampaikan bahwa materi tentang G 30 S / PKI sudah tidak diajarkan lagi di sekolah. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive