Selasa, 24 November 2015


KABARPROGRESIF.COM : (Jombang) Banyak cara untuk melestarikan kesenian Reog Ponorogo. Salah  satunya adalah dengan menggelar parade reog keliling Kota di Jawa Timur.  Jika mengikuti perkembangan zaman yang terus mengalami kemajuan yang  pesat saat ini banyak kesenian tradisional punah dan digantikan dengan kesenian yang modern, yang  dapat mempengaruhi sifat dan pemikiran negatif generasi muda. Hal itulah yang dilakukan Reoq SingobolangKartodiharjo dari Madiun yang  diketuai oleh Dimanda Widiatama Priambodo untuk nguri-uri kesenian Reog Ponorogo yang dilaksanakan di dilapangan perhutani desa Losari hari senin tgl 23 Nopember 2015.

Anggota Koramil 014/06 Ploso Jombang, yang dipimpin Pelda Sofyan ikut berpartisipasi dalam pengamanan serta ikut belajar tentang kesenian Reog Ponorogo. Pelda Sofyan menyebutkan, “ saat ini generasi muda banyak yang meniru kesenian yang berasal dari luar negeri yang menurut saya kurang cocok dengan karakter bangsa Indonesia yang lebih mengutamakan kekeluargaan, keindahan dan kesopanan. Dengan digelarnya   parade Reog ini saya berharap generasi muda dapat melestarikan kesenian tradisional, karena makna sejarah adanya reog sangat dalam sekali “.Serta berharap kesenian ini bisa lebih digandrungi oleh masyarakat Kab.Jombang Pada khususnya.

Dimanda Widiatamapriambodo Ketua rombongan menuturkan,  saat ini Reoq singobolang Kartodiharjo memiliki 25 anggota. Dengan jumlah tersebut, ia pun berharap bisa melakukan promosi serta mengenalkan reog kepada masyarakat dan turis yang singgah di  Kab.Jombang. Masyarakat Ploso sangat terhibur dengan adanya parade Reog Ponorogo ini terlihat dari kerumunan masyarakat yang kurang lebih ada 3000 orang hadir memadati lapangan milik Perhutani tersebut. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kodam V/Brawijaya memfasilitasi klub-klub sekolah sepak bola  (SSB) sepulau Jawa dan Kalimantan untuk bertanding di Stadion Brawijaya memperebutkan piala Cobra Cub. Turnamen yang diperuntukkan atlet usia 8 sd 12 tahun diikuti sebanyak 62 klub SSB se Jawa dan salah satunya diikuti satu tim SSB dari Balikpapan.

Letkol Inf Mulyono selaku pembina sepak bola anak (SSB) Kodam V/Brawijaya sekaligus panitia penyelenggara turnamen menyatakan bahwa ’’Turnamen ini diselenggarakan untuk membantu pembinaan sepak bola usia dini dalam rangka menopang prestasi sepak bola nasional di masa mendatang.
  
Mulyono juga menjelaskan bahwa salah satu penyebab minimnya prestasi sepak bola nasional adalah lemahnya pembinaan atlet usia dini. Selama ini pembinaan atlet sepak bola di Indonesia lebih fokus pada usia 14 tahun keatas padahal di luar negeri pembinaan berjenjang dimulai pada usia 6 tahun.

Maka dengan keprihatinan tersebut pembina Sekolah Sepak bola (SSB) Kodam V/Brawijaya Letnan Kolonel Mulyono, menyampaikan gagasan kepada para pembina sepak bola anak usia dini di Surabaya untuk menyelenggarakan turnamen sepak bola antar club SSB se jawa.

 Dengan dasar pembinaan sepak bola usia dini, gagasan tersebut disambut baik oleh para pembina sekolah sepak bola (SSB) diseluruh wilayah pulau Jawa. Maka mulai tanggal 20 s.d 22/11 diselenggarakan turnamen sepak bola usia dini di lapangan sepak bola Brawijaya, yang diikuti 62 tim SSB.

Sengatan sinar matahari tidak mengendurkan semangat juang para bocah-bocah usia dini, mereka bersaing memamerkan skill mengolah si kulit bundar untuk memenangkan pertandingan.

 Turnamen yang dihelat selama 3 hari itu, menggunakan sistim setengah kompetisi dimulai dari pagi sampai sore, seluruh SSB saling mengalahkan mulai babak penyisihan untuk berebut tiket semifinal dan final.

 Beberapa pembina SSB mengungkapkan, turnamaen ini semacam try out bagi para pemain dan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan, peningkatan kemampuan anak-anak selama berlatih di SSB dan sekaligus ajang silaturahmi.

Dari babak penyisihan menyisakan 4 SSB yang berhak untuk mengikuti babak final dan berhak menerima Piagam, Piala serta Uang pembinaan, sedang yang menjadi juara di turnamen Cobra Cup Pertama ini sebagai berikut:

a.            Juara I            : SSB Cobra.

b.            Juara II           : SSB Agasa.

c.            Juara III          : SSB Petro Gres.

d.            Juara IV         : SSB Simba.


KABARPROGRESIF.COM : (Sumenep) Untuk keselamatan dan kelancaran penyelenggaraan Kontingen Kodam V/Brawijaya dalam lomba Peleton Tangkas TNI AD Periode II TA 2015 yang dimulai tanggal 21 sampai 27 November 2015 di Magelang Jawa Tengah.
  
Jajaran Kodim 0827/Sumenep menggelar selamatan dengan menggelar pengajian dan doa bersama. Selasa 24 November 2015

Selamatan memohon doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar seluruh rangkaian lomba dapat diberkahi oleh Allah SWT, sehingga tidak timbul kendala dalam pelaksanaannya.

“Doa bersama yang dilaksanakan seluruh personel Kodim 0827/Sumenep dari semua agama ini  tidak lain bertujuan untuk memohon keselamatan, kemudahan dan kelancaran, semua bisa berjalan sukses tanpa ada kendala yang berarti, dan Kontingen Kodam V/Brawijaya menang“, jelas Pasi Pers Kodim 0827/Sumenep Kapten inf Suwanto yang memimpin kegiatan selamatan dan doa besama. (arf)


KABARPROGRESIF.COM  : (Jombang) Babinsa Koramil 0814/07 Kabuh Kodim 0814 Jombang, Sertu Rahman bersama PPL serta Kelompok Tani melaksanakan rapat rencana pembagian bantuan bibit bertempat di Dusun Grobogan Desa Karang Pakis Kecamatan Kabuh, Senin 23 Nopember 2015.

Menurut Sertu Rahman bahwa pendampingan yang dilaksanakannya bertujuan agar pendistribusian dan pembagian bibit kepada petani berjalan dengan lancar dan tepat sasaran,  sehingga petani tidak merasa di rugikan dalam pelaksanaan pembagian bibit,  hal tersebut guna mewujudkan program ketahanan pangan nasional, sehingga manunggal antara TNI dengan masyarakat petani dapat terwujud.

Babinsa Karang Pakis ini juga menambahkan bahwa petani yang tergabung di Poktan Karang Pakis terutama yang dialiri irigasi yang baru di bangun tersebut yang mendapat bibit padi jenis Serang untuk itu perlu dijelaskan biar tidak ada dusta diantara para petani dengan  PPL.

Kegiatan yang berlangsung dengan gayeng dan penuh kekeluargaan ini disambut dengan senang hati oleh para petani, meskipun rapat dilaksanakan pada malam hari Babinsa tetap hadir dikarenakan rasa tanggungjawabnya sebagai pendampingan ketahanan pangan yang diemban prajurit territorial dalam upaya swasembada pangan nasional, Hadir dalam rapat Kartiyo Kepala Dusun Grobogan, Abdul Wahab PPL Desa Karangpakis,Yudha.A.S Kaur pemerintahan Desa, tokoh masyarakat dan Gapoktan Desa Karang Pakis sejumlah 42 orang.(arf)

Senin, 23 November 2015

Sukses Ciptakan Inovasi Mengubah Sampah Jadi Energi



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kota Surabaya kembali meraih penghargaan tertinggi di bidang kebersihan dan berupa penghargaan Adipura Kencana untuk kategori kota metropolitan dari pemerintah pusat. Keberhasilan Surabaya meraih penghargaan Adipura Kencana 2015 itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ir Sudirman MM.






Menurut Sudirman, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dinilai telah berhasil dalam mewujudkan kota yang bersih dan memiliki pengelolaan lingkungan hidup yang baik. Kunci keberhasilan Pemerintah Kota Surabaya dalam meraih Adipura, selain banyaknya sektor yang dinilai oleh Kementerian Lingkungan Hidup, tidak lepas dari kelebihan dalam menciptakan terobosan baru. Penghargaan Adipura Kencana 2015 rencananya akan diserahkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta pada Senin (23/11) malam.

Sudirman mengatakan, Surabaya dinilai unggul karena mampu menciptakan inovasi baru, terutama dalam hal pemanfaatan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menjadi sumber energi (waste to energy). Selain itu, Pemkot Surabaya juga dinilai konsisten terhadap kebersihan dan keindahan kota. “Keberhasilan Pemkot Surabaya dalam mengubah sampah menjadi energi (waste to energy) menjadi penilaian utama. Surabaya ini sudah beyond Adipura (melebihi Adipura),” ujarnya.

Menurut penjelasan Sudirman, ada lima kriteria yang membuat Surabaya kembali meraih Adipura Kencana tahun ini. Pertama adalah mengubah sampah menjadi energi (waste to energy), lalu pemanfaatan lahan sempit (urban farming), keanekaragaman hayati, adaptasi dan mitigasi yang baik, menjaga kelestarian sumber mata air, penanaman pohon, serta pembuatan waduk/situ.

Dia menambahkan, penilaian Adipura 2015 sedikit berbeda bila dibandingkan dengan penilaian Adipura 2014. Untuk Adipura 2015, penilaiannya ditekankan pada pelaksanaan Undang-Undang No 18/2005 tentang pengelolaan persampahan, terutama Pasal 44 di mana kabupaten/kota sudah tidak boleh lagi menggunakan TPA open dumping.

“Ke depannya, penilaian Adipura akan ditekankan pada perubahan iklim, pengelolaan hutan (upaya mengurangi kebakaran), serta pengelolaan tambang,” sambung Sudirman.

Tahun 2014 lalu, Surabaya juga mendapatkan penghargaan Adipura Kencana kategori kota Metropolitan. Tahun lalu, kunci Surabaya dalam memenangi penghargaan tertinggi bidang kebersihan itu adalah pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo secara maksimal. Pengelolaan TPA Benowo yang maksimal itulah yang membuat grade Surabaya jauh di atas daerah lain. Kementerian LH (lingkungan hidup) juga menjadikannya salah satu percontohan di Indonesia untuk pengelolaan TPA. Selain TPA, titik yang juga dinilai adalah lingkungan perumahan, kantor, puskesmas, sekolah, pasar, stasiun, taman, juga di jalan-jalan.

“Selain adanya inovasi dari Pemkot Surabaya, keberhasilan meraih penghargaan itu juga merupakan bukti kerja keras seluruh elemen kota Surabaya, terutama peran serta masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bersih,” imbuh Kabag Humas Pemkot Surabaya, Muhamad Fikser.(arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Berbagai upaya mandiri dilakukan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya untuk mencukupi berbagai kebutuhan penunjang aktifitas. Jika sampah organik diolah menjadi pupuk kompos dan digunakan untuk kelangsungan kesuburan tanah dan tanaman yang ada di penjuru kota surabaya. Maka, limbah hasil dari perampingan pohon yang dilakukan setiap harinya, diolah kembali menjadi energi listrik yang difungsikan untuk mencupi pasokan kebutuhan listrik Kebun Bibit Bratang dan Wonorejo.

Kepala UPT Pengolahan Rumah Kompos DKP Surabaya, Eddy Wahyu Tjandra menjelaskan, limbah hasil perampingan berupa ranting pohon yang dilakukan setiap hari dihampir enam titik di lima penjuru kota Surabaya, dikumpulkan dan diolah menjadi listrik untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kebun Bibit Bratang dan Wonorejo.

“Sementara hanya dua dari 25 rumah kompos milik DKP yang memiliki pembangkit listrik tenaga sampah. Untuk menghasilkan listrik sekitar 4 ribu watt setiap harinya, DKP membutuhkan sekitar 70 hingga 80 kilogram ranting kering dan sampah plastik. Listrik hasil pengolahan tersebut digunakan untuk mencukupi kebutuhan listrik yang ada di taman,” imbuh Eddy.

Bekerjasama dengan Institut Teknologi Surabaya (ITS), DKP merancang alat yang diberi nama Gasifikasi. Cara kerjanya pun cukup mudah, limbah ranting dan plastik sisa perampingan dibakar di sebuah tungku, kemudian gas hasil pembakaran berupa asap ditampung untuk menggerakan generator. Nantinya, dari generator tersebut listrik disalurkan ke empat batrai sebagai media penyimpanan energi listrik.

“Meskipun listrik sebesar 4000 watt tersebut hanya bertahan hingga tujuh jam, tapi kami optimis kedepan listrik yang dihasilkan dari limbah sampah dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan listrik di kebun bibit dalam waktu yang cukup lama,” tegas Eddy.

Kepala DKP Kota Surabaya, Chalid Buchari menjelaskan meskipun jauh dari sempurna, berbagai upaya dilakukan demi menciptakan lingkungan yang bersih, sembari mencukupi kebutuhan taman secara mandiri.

“Rumah kompos sendiri telah berjalan sejak tahun 2013, kedepannya kami berharap produksi pupuk di rumah kompos sendiri bisa bertambah. Jika pada tahun ini produksi kompos mencapai 40 ton tiap produksi, kami berharap kedepan bisa meningkatkan produksi hingga 50-100 ton tiap produksi. Nantinya, pupuk kompos tersebut juga bisa digunakan bagi warga secara gratis” imbuh Chalid. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya yang diketuai Mangapul Girsang, kembali menggelar sidang perkara kepemilikan narkoba yang melibatkan pasangan nikah siri, Hj Ayu Tedjo Wati (47) dan Muhar (41) warga Pelem Watu Menganti Gresik, sebagai terdakwa.

Sidang diruang Sari II PN Surabaya ini, kemarin (23/11) digelar dengan agenda membacakan tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Sumanto dan Putu Sudarsana dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim.

Oleh JPU, kedua terdakwa dituntut dengan hukuman 13 tahun penjara denda Rp 1 milyar subsider 6 bulan penjara.

Menanggapi tuntutan itu, Penasehat Hukum (PH) terdakwa, Farizi SH bakal mengajukan pembelaan (pledoi) yang rencananya akan dibacakan hari ini, Selasa (24/11).

Mepetnya jadwal sidang dan agenda yang terkesan dikebut tersebut, dikarenakan masa tahanan kedua terdakwa segera habis, yaitu pada tanggal 5 Desember 2015 mendatang.

Majelis hakim tidak dapat lagi melakukan perpanjangan penahanan terhadap kedua terdakwa, dikarenakan perpanjangan sudah dilakukan dua kali oleh Pengadilan Tinggi.

"Kami mohon kesadaran penasehat hukum untuk menyusun pembelaannya hari Selasa tanggal 24, dan hari Kamis tanggal 26, giliran majelis yang akan menjatuhkan putusan. Mengingat masa tahanan para terdakwa akan habis. Ini semua karena jaksa yang lama sekali menghadirkan penyidik," ucap Mangapul.

Seperti diketahui, kedua terdakwa ditangkap pada 19 Maret 2015 lalu, dia ditangkap setelah kedapatan mengambil sebungkus rokok yang berisi sabu. Sabu itu diperoleh dari Budi (DPO), yang saat ini memerintahkan terdakwa Hj Ayu untuk mengambil pesanannya yang sudah diletakkan didepan toilet SPBU Arjosari Malang.

Keduanya, didakwa jaksa melanggar pasal 114 ayat 2 juncto pasal 132 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia (UU RI) No 35 tahun 2009 tentang narkotika. Dan pada dakwaan kedua, melanggar pasal 112 ayat 2 juncto pasal 122 ayat 1 UU RI No 35 tahun 2009 tentang narkotika.(Komang)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive