Rabu, 02 Desember 2015

KABARPROGRESIF.COM : (Bangkalan) Serangkaian kegiatan maupun upaya terus dilakukan oleh jajaran Kodim 0829/Bangkalan untuk mendorong dan mendidik generasi penerus bangsa sejak dini untuk tetap mencintai tanah airnya, melalui penyampaian materi wawasan kebangsaan, kedisiplinan dan kepemimpinan di wilayah Kabupaten Bangkalan. Rabu 2 Desember 2015.

Meskipun terlihat sulit. Namun, para personel Koramil 0829/06 Tanah Merah, Kodim 0829/Bangkalan tidak mengenal kata putus asa untuk terus memberikan wejangan ke setiap sekolahan yang berada di wilayah tugasnya.

Saat ini, SDN Buddan Tanah Merah, Bangkalan, menjadi sasaran prajurit untuk menyerukan sekaligus menanamkan kedisiplinan dan rasa cinta tanah air ke para murid di sekolah tersebut.

Danramil 0829/06 Tanah Merah Kapten Inf Muhadi menjelaskan, dalam upayanya untuk memupuk sejak dini tentang wawasan kebangsaan, kedisiplinan, kepemimpinan, kebersamaan dan loyalitas serta cinta tanah air dan NKRI, ia bersama personelnya akan melalukan sosialisasi wawasan kebangsaan, Latihan PBB, dan pencerahan Pancasila dan UUD 1945 pada siswa-siswi sekolah SD, SMP maupun SMA di wilayah tugasnya.

"Kita akan semaksimal mungkin, saya bersama personel dan instansi terkait akan selalu berkoordinasi akan melakukan upaya itu terus menerus menumbuhkan rasa cinta tanah air, wawasan kebangsaan maupun kediplinan," tegas Danramil Tanah Merah itu.

Selain wasbang. Ia bersama personelnya akan memberikan materi pembelajaran tata urutan cara upacara bendera ke para murid SDN Buddan Tanah Merah itu.

"Pastinya nanti kita latih mereka tata cara upacara bendera yang baik dan benar,"imbuhnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Menanggapi berbagai serangan, pasangan calon Risma-Whisnu mengingatkan warga Kota Pahlawan, agar lebih waspada terhadap upaya-upaya black campaign. Terlebih lagi di masa-masa tenang, yang berpotensi terjadinya serangan fajar.

Lembaga Pengawasan Anggaran Indonesia DPD Jawa Timur melaporkan Pemkot dan DPRD Surabaya ke KPK terkait dugaan korupsi pembayaran tipping fee dalam pengelolaan sampah di TPA Benowo.

Pasalnya ditengarai adanya kongkalikong antara pemkot Surabaya dengan PT Sumber Organik (SO). Jika benar-benar direspon, maka bisa saja laporan ini akan memecahkan konsentrasi Risma-Whisnu yang saat ini sedang menjadi pasangan calon Pilkada Surabaya 2015.

Sekretaris Tim Pemenangan Risma- Whisnu, Adi Sutarwijono mengakui, pasangan yang diusung PDI Perjuangan kerap diisukan negatif. Menurutnya, ada pihak-pihak yang merasa tak senang dengan tingginya elektabilitas pasangan petahana tersebut.

Beredarnya black campaign terhadap Risma-Whisnu, sebut Awi, sapaan akrabnya, sengaja diembuskan untuk menggoyang potensi keterpilihan Risma-Whisnu. "Isu-isu murah itu disusun untuk menggerogoti keterpilihan. Incumbent kan tak seratus persen sempurna," kata Awi.

Dia menilai, munculnya isu negatif yang memojokkan pasangan Risma-Whisnu sebagai kewajaran, apalagi dalam pelaksanaan pilkada. "Cara menggoyang calon kuat, biasanya mencari isu-isu negatif yang sifatnya subyektif," jelas Awi.

Pria yang juga Wakil Ketua Komisi A DPRD Surabaya itu menambahkan, upaya lain yang tergolong black campaign adalah dengan membuat skenario kasus yang seolah-olah pelakunya adalah pasangan Risma-Whisnu.

"Bisa jadi ada pembagian sembako yang diberi label Risma-Whisnu. Kemudian, pelakunya mereka tangkap sendiri," katanya.

Pihak lain yang berkepentingan dalam pilkada, ungkap Awi, berupaya mencari celah Risma-Whisnu yang bisa menggerakkan emosi masyarakat. "Jika ada hal-hal yang sifatnya emosional kan paling cepat daya dorongnya," terang dia.

Meski demikian, mantan jurnalis ini yakin, masyarakat Surabaya sudah sangat cerdas dalam menentukan pilihannya pada Pilkada. Dia yakin masyarakat gampang terpengaruh berbagai upaya kampanye hitam yang menyudutkan pasangan Risma-Whisnu.

"Masyarakat di Surabaya sudah cerdas, memahami isu-isu negatif itu dan bisa menentukan pilihan sesuai keinginannya sendiri," papar alumnus FISIP Unair ini.

Meski bertubi-tubi diserang dengan isu negatif, Adi menegaskan, tim pemenangan Risma - Whisnu siap menghadapinya. "Tidak sekadar memberi penjelasan obyektif ke masyarakat. Namun juga disertai tindakan," jelasnya.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPC PDIP Kota Surabaya ini menyatakan, jaringan tim pemenangan Risma-Whisnu melakukan operasi di lapangan untuk memonitor isu black campaign dan mengantisipasi terjadinya kecurangan dalam pilkada. "Biasanya jaringan kita H-1 sampai coblosan kesiapsiagaannya sangat tinggi," ujar dia.

PDIP dengan segenap elemen yang mendukung pasangan Risma-Whisnu akan menggerakkan pemilih untuk datang ke TPS saat pemungutan suara nanti.

Namun, untuk menciptakan pilkada yang berintegritas, Adi Sutarwijono juga berharap, pengawas pemilu bisa melakukan langkah deteksi dini terhadap berbagai modus kecurangan yang dimungkinkan terjadi pada pilkada.

"Panwas mudah-mudahan bisa mendeteksi berbagai modus kecurangan yang terjadi," harap Awi. (*/arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Lamongan) Bertempat di Aula Makodim 0812/Lamongan, telah dilaksanakan pembukaan  Apel Danramil dan Babinsa Tersebar Kodim 0812/Lamongan TA. 2015, dengan thema ” Melalui Apel Danramil dan Babinsa TA. 2015 Kita Tingkatkan Kemampuan Aparat Komando Kewilayahan Sebagai Ujung Tombak TNI-AD Dalam Rangka Mendukung Terciptanya Percepatan Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat serta Mensukseskan Pilkada Serentak Tahun 2015.

Menghadapi momen penting pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Lamongan, Kodim 0812/Lamongan kian solid dan mantap, Soliditas segenap personel TNI tersebut diperlihatkan ketika pada Selasa (01/12), diawalinya Apel Danramil dan Babinsa tersebar jajaran Kodim tersebut yang diikuti  oleh seluruh Perwira Staf dan Danramil serta 318 orang Babinsa Koramil jajaran Kodim 0812/Lamongan.                 

Apel Danramil dan Babinsa yang diambil langsung oleh Dandim Letkol Inf Jemz Andre R.E,S.Sos berlangsung pada pukul 08.00 WIB. di Aula Kadet Suwoko Makodim Jalan Panglima Sudirman No 113.

Kegiatan tersebut tergelar sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan  Apel Danrem dan Dandim  terpusat di Akmil Magelang, seperti dijelaskan Dandim   Lamongan  bahwa berbagai arahan dan materi dalam apel Dandim terpusat baru – baru ini, menurut Dandim 0812 harus sampai kepada  para Danramil dan Babinsa. 

“Kegiatan apel selama dua hari ini akan di isi dengan berbagai materi terkait upaya peningkatan profesionalisme TNI dan pembinaan teritorial, kita sebagai Aparat Teritorial memerlukan kemampuan teritorial untuk mengantisipasi ancaman militer maupun non militer, mulai dari kemampuan untuk mendeteksi dini maupun cegah dini sampai kemampuan yang lainnya.

Apabila kita sebagai aparat teritotial tidak peduli untuk mencegah dan menditeksi dini maka kita akan kebobolan, jadi pada kesempatan apel Danramil dan Babinsa tersebar ini, kita akan mengingatkan kembali tentang 5 Kemampuan Teritorial dan bagaimana cara penjabarannya dilapangan, bukan hanya datang ke Koramil duduk dan tunggu perintah, sehingga kita tidak akan mendapatkan informasi dari masyarakat, bagaimana cara untuk mendapatkan informasi dari masyarakat, salah satunya adalah dengan cara berkomunikasi sosial dengan masyararakat diberbagai  lapisan tanpa mengenal Suku, Ras dan Agama.” ungkap Dandim dalam pembukaan apel tersebut.

Adalah suatu kehormatan bagi Kodim 0812 dalam gelaran apel Danramil dan Babinsa, karena akan diisi oleh beberapa pemateri, baik dari internal Kodim, maupun dari luar Kodim, termasuk Penjabat Bupati dan Kapolres, yang akan memberikan materi seputar sinergitas peran antara TNI-Polri maupun TNI-Pemkab dalam mengupayakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat agar senantiasa kondusif, sedang pemberi materi dari dalam seputar hasil apel Dandim Danrem TA 2015, Lima Kemampuan ter, Sikap Ter, Netralaitas TNI, dan lain sebagainya seputar bidiang territorial.(arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Anggaran sebesar Rp10 miliar telah disiapkan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surabaya untuk anggaran kepemudaan di tahun 2016. Jika pada tahun 2015, anggaran kepemudaaan telah disiapkan sebanyak Rp.8 miliar, maka penambahan anggaran sebesar Rp2 milliar ini, nantinya terfokus untuk sosialisasi penanggulangan HIV/AIDS , serta pembentukan satuan tugas (Satgas) anti Narkotika yang bersinergi dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Surabaya. Harapannya, para pemuda ini nantinya bisa berada di garda terdepan dalam pemberantasan narkotika.

Hal tersebut diungkapkan oleh Afghani Wardhana selaku Kepala Dispora Surabaya saat ditemui di ruangannya pagi tadi (1/12). Pada tahun ini sosialisasi ditekankan untuk pembinaan mental remaja, seperti pengembangan pemuda wirausahawan, pemuda pelopor, sosialisasi pemahaman bahaya narkotika dan kenakalan remaja, serta pembentukan pemuda relawan bencana. Dengan cara seperti itu diharapkan ada kenaikan yang positif pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun berikutnya.

Kepala Bidang Kepemudaan Dispora Kota Surabaya, Samsul Bahri Nusri menjelaskan, total jumlah pemuda yang ada di Kota Surabaya sekitar 800 ribu jiwa. Hal tersebut merupakan jumlah yang cukup banyak. Apabila pemuda tersebut nantinya tidak difasilitasi dan diarahkan, maka dikhawatirkan akan menjurus ke hal negatif. Tugas Dispora adalah menfasilitasi para pemuda potensial, salah satunya dengan mengadakan berbagai event seperti sosialiasi dan mencari bibit unggul seperi pemuda wirausaha dan pemuda pelopor yang mampu menginspirasi. “Melalui berbagai event kepemudaan, diharapkan mampu  mencari pemuda pelopor yang mampu dijadikan inspirasi bagi segala pihak,” imbuh Samsul.

Samsul juga memberikan contoh, seorang pemuda pelopor yang masih berstatus mahasiswa Universitas Airlangga yang mampu menginspirasi dengan cara mengajar mengaji masyarakat miskin kota dan mereka yang terpinggirkan. Mulai, pemulung, anak jalanan, pengamen, hingga mantan pekerja seks komersial (PSK) yang berlokasi di stren sungai jagir.

“Kami terkadang melakukan jemput bola kepada para peserta pemuda pelopor, maklum orang-orang yang mengispirasi ini terkadang enggan untuk mendaftar. Selain itu kamu juga menyebarkan informasi melalui leafet yang ditempatkan di Kecamatan, kelurahan serta balai milik warga yang tersebar di seluruh Kota Surabaya,” imbuh pria alumnus Unirversitas Airlangga ini.

Selain itu, sesuai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) Dispora melakukan target pelatihan sebanyak 1200 pemuda per tahun. Pelatihan pemuda ini nantinya juga bersinergi dengan stakeholder yang professional di bidangnya. Sebanyak 40 persen pemuda telah lahir melalui pelatihan ini.

“Untuk pemuda yang ingin bergabung dengan pelatihan ini, syaratnya para partisipan wajib memiliki produk, berusia 16-30 tahun karena masih dalam usia produktif. Kami bekerja sama dengan beberapa event yang cukup menyedot animo para anak muda seperti Sunday Market sebagai lahan pamer produk hasil pelatihan. Dengan cara seperti itu, diharapkan bisa mempermudah pemasaran para wirausaha muda ini,” imbuh pria kelahiran Ambon ini.

Di tahun kedepan, target untuk mencipatakan wirausaha muda juga dipastikan akan naik menjadi 50 persen. Kenaikan tersebut juga tergantung minat dan bakap para anggota pelatihan wirausaha ini sendiri. Nantinya, ketika brand tersebut sudah dikenal oleh masyarakat, Pemkot Surabaya juga berusaha melindungi merek dagang dengan cara membantu pendaftaran merek dagang melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian. (arf)

Pengabdian Mereka Sangat  Bermanfaat Bagi Bangsa dan Negara


KABARPROGRESIF.COM : (Lamongan) Komadan Kodim 0812 Lamongan Letkol Inf Jemz Andre.R.E,S.Sos berharap kepada anggotanya yang sudah purnawirawan untuk selalu menjaga nama baik diri pribadi dan kesatuan, meskipun nanti sudah pensiun, mereka nanti tetap akan dikenal masyarakat sebagai bagian dari TNI.                   

Hal tersebut diungkapkan Dandim saat memberikan pengarahan kepada 17 orang prajurit Kodim 0812/Lamongan atas nama Peltu Kisnadi, Peltu Toyib, Peltu Busro, Peltu Jainal Arifin, Pelda Udin, Pelda Matsaroni, Pelda Karyono, Serma Suwarno, Serma Totok Y, Serma Kemad Bisri, Serma Saifudin, Serma Kasto, Serka Karlik, Serka Suyanto, Serda Joko Karyanto, Serda Sambasri, Serda Solikin yang akan memasuki Masa Persiapan Pensiun (MPP), di Aula Kadet Suwoko Makodim pada Selasa, (01/12) pukul 10.00 WIB. seusai pembukaan Apel Danramil dan Babinsa. “Untuk itu saya himbau, nanti setelah berada dan kembali ke masyarakat dan menjadi bagian langsung dari masyarakat agar selalu menjaga nama baik diri sendiri dan kesatuan dimana kita mengabdi sebelum kembali ke masyarakat,” tegas Dandim.

Peran mereka nanti sangat dibutuhkan dalam lingkungan masyarakat. Untuk itu, mengedepankan etika dan menjaga nama baik sangatlah penting. Sehingga keberadaan dan peran mereka di masyarakat dapat memberikan manfaat, terutama dalam hal kedisiplinan, etos kerja dan sifat gotong royong. “Berikanlah contoh kepada masyarakat, meskipun tidak lagi berdinas, namun peran dan tanggung jawab mengemban nama baik kesatuan harus diutamakan.
                     
Selain memberikan arahan kepada prajurit yang memasuki MPP, Dandim dalam kesempatan tersebut juga memberikan penghargaan atas pengabdian mereka selama berdinas di militer atau ketentaraan, dan tradisi tersebut sudah menjadi tradisi rutin di setiap kesatuan.  

Karena hal tersebut menurutnya sebagai bentuk penghargaan kepada prajurit TNI yang telah berhasil mengakhiri masa dinas sebagai anggota TNI. MPP sendiri menurutnya berlaku kurang lebih 1 tahun, dengan kata lain selama 1 tahun ke depan mereka masih prajurit TNI aktif, namun tugas dan tanggung jawab mereka tidak lagi sebesar saat mereka sebelum memasuki MPP, dan bertujuan untuk memberikan kesempatan beradaptasi kembali dengan masyarakat.

Kepada anggota yang melaksanakan MPP mulai 1 Desember 2015, selaku Dandim dan atas nama pribadi serta mewakili seluruh anggota, mengucapkan terima kasih atas segala pengabdiannya selama ini, juga menyampaikan salam kepada keluarga yang telah setia mendampingi baik suka maupun duka, hingga mampu melalui dinamika kehidupan di lingkungan prajurit hingga menjelang purna. Dandim juga berpesan agar selalu jaga citra TNI dalam kehidupan bermasyarakat,  serta tularkan  semangat pengabdian prajurit dalam kehidupan bermasyarakat di lingkungan tempat tinggal.

“Ini bentuk perhatian dan penghargaan atas pengabdian mereka selama menjalankan tugas dan berdinas di TNI. peran dan fungsi mereka selama menjalankan tugas jelas sangat bermanfaat bagi Korps, Kesatuan terutama kepada Bangsa dan Negara dan mereka patut untuk mendapat penghargaan,” ujar Dandim diakhir acara. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sekitar pukul 09.30 WIB kemarin, Rabu (3/12), sebanyak enam petugas dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pusat berduyun-duyun turun mobil dan langsung memasuki kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjung Perak Surabaya.

Menurut informasi yang diperoleh media ini, kedatangan tim BPK tersebut guna melakukan pemeriksaan terhadap para pejabat korps Adhiyaksa yang berkantor di jalan Indrapura itu.

Secara bergantian, satu-persatu para pejabat Kejari Tanjung Perak diperiksa oleh tim BPK, antara lain Kasi Pidum, Kasi Pidsus, Kasi Intel, Kasubagbin dan tak terkecuali Kepala Kejari, Bambang Permadi SH, MH.

Pemeriksaan oleh tim BPK tersebut, dibenarkan oleh Siju, Kasi Intel Kejari Tanjung Perak. "Ya mas benar ada pemeriksaan BPK hari ini," ujarnya saat dikonfirmasi.

Masih menurut Siju, pemeriksaan yang dilakukan tim BPK tersebut merupakan agenda rutin yang dilakukan tiap tahunnya.

Ditanya soal materi pemeriksaan, Siju enggan menjelaskan secara detail. "Bukan ranah saya untuk menjelaskan hal itu mas, yang pasti pemeriksaan terkait soal anggaran penanganan perkara. Selebihnya tanyakan saja kepada tim BPK," ujarnya.

Menurut informasi, pemeriksaan BPK ini sebenarnya sudah berlangsung sejak Senin (1/12) lalu, dan rencananya bakal berakhir pada Jumat (5/12) mendatang.(arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Guna menciptakan wilayah Tandes yang aman dan kondusif, Koramil, Polsek dan Muspika Kecamatan Tandes serta instansi terkait melakukan apel gabungan di Kantor Kecamatan Tandes dalam rangka Operasi Yustisi, Selasa 1 Desember 2015, malam.

Sasaran utama dalam Operasi Yustisi ini adalah menertibkan warga pendatang yang tidak memiliki identitas, khususnya tempat-tempat kos atau kontrakan dan tempat hiburan malam.

Selain itu, operasi yustisi ini juga menyasar bangunan yang digunakan tidak sesuai dengan peruntukannya.

“Operasi Yustisi ini sengaja dilakukan di wilayah Kecamatan Benowo agar wilayah ini benar-benar dalam keadaaan aman dan kondusif. Selain itu untuk mendata warga yang tidak jelas keberadaannya, apalagi adanya isu-isu tentang perekrutan Warga Negara Indonesia untuk bergabung dengan kelompok ISIS,” kata Camat Tandes, Drs. Ahmad Daya Prasetyono, MM .

Operasi Yustisi juga dimaksudkan agar jangan sampai wilayah Tandes dijadikan tempat atau basis kelompok-kelompok terselubung yang melakukan perekrutan terhadap WNI untuk menjadi anggota ISIS. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Guna memperlancar akses dari dan menuju Surabaya, Pemkot membangun sejumlah proyek krusial. Berdasar data Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Surabaya, sedikitnya Rp 775,2 miliar sudah digelontorkan dari APBD Surabaya. Dana tersebut tersebar untuk proyek frontage road (FR) Jl Ahmad Yani, box culvert Banyuurip dan jalan kembar Wiyung.

Kadis PUBMP Surabaya Erna Purnawati memerinci, hingga kini Pemkot sudah mengeluarkan Rp 190 miliar untuk proyek box culvert Banyuurip. Detailnya, Rp 62,3 miliar untuk pembebasan lahan serta Rp 128,2 miliar untuk pengerjaan fisik jalan.

Pengerjaan proyek box culvert Banyuurip dimulai sejak 2009. Pemkot sempat mengerjakan fisik jalan mulai 2009 hingga 2011, tepatnya mulai Girilaya hingga Simojawar. Namun, per 2012 pembangunan fisik dibiayai sepenuhnya oleh APBN Kementerian PU. Sedangkan Pemkot tetap bertanggung jawab terhadap pembebasan lahannya. Total, sebanyak 700-an persil telah dibebaskan Pemkot sehingga saat ini box culvert Banyuurip sudah bisa dilewati kendaraan.

“Pemkot kembali akan mengerjakan fisik jalan box culvert Banyuurip bagian barat sepanjang satu kilometer di daerah Benowo. Selebihnya, fisik jalan ditanggung Kementerian PU,” kata Erna saat dijumpai di kantornya, Rabu (2/12).

Untuk proyek jalan Wiyung, Pemkot “berjuang” membebaskan lahan dan pembangunan fisik jalan. Proyek tersebut murni mengandalkan APBD Kota Surabaya. Mulai 2011 sampai 2015, total sudah Rp 99,8 miliar telah dikucurkan Pemkot untuk pembebasan lahan.

Sementara terkait proyek FR Jl Ahmad Yani, sejak 2009 hingga sekarang, Pemkot sudah menghabiskan dana sebesar Rp 484,8 miliar. Rinciannya, Rp 363,5 miliar digunakan untuk pembebasan lahan dan Rp 121 miliar untuk pengerjaan fisik meliputi pengaspalan jalan, pembuatan saluran dan pedestrian serta penerangan jalan umum (PJU).

“Total sudah 293 persil dibebaskan Pemkot terkait proyek FR sisi barat dan timur,” terang alumnus ITS ini.

Erna mengatakan, meski status jalan Ahmad Yani adalah jalan nasional, namun hal tersebut tidak menghalangi Pemkot untuk membangun FR. Sebab, menurut dia, jalan Ahmad Yani yang tergolong arteri primer wajib dilengkapi jalur lambat alias FR. Dengan pertimbangan tingkat kemacetan yang kian parah, maka Pemkot memutuskan membangun infrastruktur berupa FR.

“Kalau kita bicara status jalan, itu (Jl Ahmad Yani) sebenarnya tanggung jawab pemerintah pusat. Tapi kita tidak mungkin saling tunggu, karena kondisi di lapangan sudah sangat macet. Intinya, ini semua demi kenyamanan warga Surabaya dan sekitarnya,” ujarnya.

Ditambahkan Erna, Kementerian PU sejatinya sempat membantu sebesar Rp 16,6 miliar untuk pembangunan FR depan kantor Dishub Jatim. Namun selebihnya dikerjakan dengan dana APBD Surabaya.
Dia mengungkapkan, tahun depan Pemkot menganggarkan Rp 70 miliar untuk kelanjutan pembebasan lahan FR sisi barat. Sedangkan untuk pengerjaan fisik disiapkan dana sebesar Rp 40 miliar. “Tapi kalau lahan Polda dan Lantamal V sudah dibebaskan, maka anggaran fisik ditambah menjadi Rp 70 miliar,” ucap Erna.(arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Brawijaya fair 2015 dan Pameran Alutsista yang dirayakan dalam menyambut HUT Kodam V/Brawijaya ke-67 dan Hari Juang Kartika (HJK) ke-70 akhirnya resmi dibuka dan dimulai pada hari Rabu, 2 Desember 2015 pagi di Balai Prajurit Makodam V/Brawijaya.

Dalam sambutannya, Komandan Korem (Danrem) 084/Bhaskara Jaya, Kolonel Inf Muhammad Nur Rahmad mengatakan, kegiatan itu digelar selain dalam rangka memperingati HUT Kodam V/Brawijaya dan HJK, acara itu juga bertujuan untuk mewujudkan Kemanunggalan TNI dan Rakyat melalui pameran-pameran yang akan disajikan TNI-AD kepada masyarakat.

"Kita rangkul masyarakat melalui kegiatan ini sebagai upaya mewujudkan kemanunggalan TNI dan Rakyat,"jelas Danrem 084/BJ di Balai Prajurit. Selain itu, Kolonel Inf Muhammad Nur Rahmad menambahkan, dalam kegiatan Brawijaya Fair tersebut, Korem 084/BJ selaku panitia juga menyediakan beberapa door prize bagi para pemenang lomba Brawijaya Fair."Door prize kita sediakan bagi para pemenang lomba Brawijaya Fair,"tambah Kolonel Inf Muhammad Nur Rahmad.

Sementara itu, Panglima Daerah Militer (Pangdam) V/Brawijaya, Mayjen TNI Sumardi berharap, dalam pelaksanaan kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik tanpa terkendala hal apapun. "Kita harap, festival dalam ajang rekor muri ini bisa berjalan dengan baik tanpa ada kendala sedikitpun,"harap Mayjen TNI Sumardi.

Tak hanya itu. Di sela-sela sambutannya, Mayjen TNI Sumardi menghimbau kepada seluruh personel TNI untuk tetap waspada terhadap ancaman-ancaman yang dilakukan oleh kelompok militan ISIS."Panitia harus waspada dengan ancaman itu. Tingkatkan keamanan semaksimal mungkin dalam perayaan Brawijaya Fair ini,"imbuh Pangdam V/Brawijaya.

Sambutan pembukaan Brawijaya Fair itu diakhiri dengan adanya pemukulan gong yang dilakukan oleh Mayjen TNI Sumardi dengan diikuti beberapa pejabat lainnya. Seusai meresmikan festival Brawijaya Fair, Mayjen TNI Sumardi bersama jajaran lainnya melanjutkan kegiatannya melakukan pemantauan di lokasi festival itu digelar.

Di sela-sela kegiatan pemantauan tersebut, Pangdam V/Brawijaya menyempatkan diri untuk melihat para siswa-siswi yang sedang mengikuti materi game matematika wawasan kebangsaan.

Diakhir acara peresmian tersebut, Mayjen TNI Sumardi mengikuti lomba memasak yang diikuti oleh Insan Pers, Instansi dan jajaran keamanan di wilayah Jawa Timur. Bahkan. Dalam perlombaan memasak itu, Pangdam V/Brawijaya berhasil menduduki juara 1, sedangkan untuk juara 2 berhasil diraih oleh salah satu media elektronik dan di peringkat 3 diduduki oleh Wakapolda Jawa Timur. (arf)

KWRI Akan Gelar Demo,  Nuntut Panitera Eni Fauzi Dicopot

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Eni Fauzi, Panitera Pengadilan Negeri (PN) Surabaya bakal dilaporkan ke Ketua PN Surabaya dan Ketua Pengadilan Tinggi (PT) Surabaya. Eni Fauzi dianggap "mainkan" perkara dengan memberikan laporan palsu ke Hakim Sudarwin selaku ketua majelis hakim, yang menyidangkan gugatan perbuatan melawan hukum yang dilayangkan Kurator Rudi Indrajaya terhadap media online suarahukum.com.Dengan memutar balikkan fakta, Panitera Eni melapor ke Hakim Sudarwin, jika tergugat tidak pernah hadir dalam persidangan.

 "Sejak pertama saya hadir, malah penggugat tidak hadir, lalu sidang kedua, penggugat tidak hadir lagi karena saat itu Panitera Eni bilang kalau lupa mengirim relase. Tapi informasi dari Hakim Sudarwin, Kalau kami yang tidak pernah hadir.Ada apa ini?,"ujar Okky F Suryatama selaku kuasa hukum suarahukum.com kepada sejumlah awak media di PN Surabaya, Selasa (1/12).Namun, Pada persidangan ketiga, yang sedianya digelar Selasa (1/12), Panitera Eni terkesan "masuk angin". Sikap cuek ditunjukkan Eni saat Oky menanyakan perkembangan sidangnya.


"Tadi memang saya terlambat datang karena ada rapat, dan informasi itu saya sampaikan tapi beberapa kali telepone gak diangkat. Lalu ketika saya tanyakan langsung ke ruangannya dia cuek dan bilang kalau penggugatnya datang lalu meninggalkan saya begiti saja,"terang Okky.

Mantan wartawan ini mengaku, akan melaporkan permasalahan ini ke institusinya."jelas akan kami laporkan ke pimpinannya karena ini menyangkut etika dan jabatannya,"ujarnya.

Sementara, Humas PN Surabaya Efran Basuning menyatakan, majelis hakim yang menangani perkara ini layak menolak gugatan penggugat karena ketidakhadiran penggugat."apalagi sudah dua kali,sesuai aturan hakim harus berani menolak gugatannya,"jelas Efran saat dikonfirmasi diruang kerjanya.

Terkait adanya laporan palsu ke Hakim Sudarwin, Efran turut prihatin. "Tidak boleh panitera seperti itu, apalagi melaporkan tidak sesuai fakta,"pungkasnya.

Efran pun menyarankan agar seluruh media massa mengawal perkara ini. "Saya minta semua media mengawal persidangan kasus ini,"ucapnya.

Sementara, Achmadi MS, Sekjen Komite  Wartawan Reformasi Indonesia (KWRI) DPD Jatim, mengaku akan kembali menggelar demo ke PN Surabaya dan menuntut agar Panitera Eni Fauzi di copot dari jabatannya."Ini masalah tanggung jawabnya yang berpihak ke salah satu pihak dan tentunya kami minta dia dicopot jabatannya,"ucap Ahmadi saat dikonfirmasi di PN Surabaya.

Seperti diketahui, Kurator Rudi Indrajaya menggugat media online suarahukum.com sebesar Rp 10 miliar, buntut dari sebuah  karya tulis jurnalis  berjudul "Gelapkan Rp 23 Miliar, Kurator Rudy Indrajaya Tidak Ditahan", dimuat suarahukum.com pada 6 Oktober 2014 lalu. Tulisan itu dianggap petaka bagi Rudi Indrajaya.

Dalam gugatannya, Rudi mengaku malu dan nama baiknya tercoreng dan melalui gugatannya, sang Kurator yang berkantor di Ruko Plasa Segi 8 Kav D-861 Raya Darmo Permai III Surabaya ini meminta sejumlah kerugian.

Rudi juga meminta denda Rp 5 juta setiap harinya, yang dihitung sejak gugatannya didaftarkan di PN Surabaya. Selain itu, Rudi juga meminta jaminan berupa uang paksa, setiap harinya Rp 1 juta, dan dihitung jika perkaranya menang dan telah memiliki kekuatan hukum tetap. (Komang)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Batalyon Infanteri 500/Raider sebagai satuan tempur yang langsung berada di bawah Komando Kodam V/Brawijaya memiliki peran vital dalam menjaga stabilitas pertahanan di wilayah Jawa Timur. Untuk menjaga moril dan kemampuan Batalyon yang juga biasa dikenal dengan Sikatan tersebut, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Sumardi didampingi oleh Asisten Intelijen dan Asisten Personel Kasdam V/Brawijaya melaksanakan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke Batalyon tersebut, Selasa (1/12/2015).

              Awal kegiatan Pangdam memeriksa prosedur dan kesiapan serta kebersihan Gudang Senjata dengan didampingi oleh Danyonif 500/Raider Letkol Inf Sutrisno Pujiono beserta staf. Pangdam mengingatkan untuk keamanan dan pengambilan senjata harus sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.

             Setelah memeriksa Gudang Senjata, Mayjen TNI Sumardi memeriksa kesiapsiagaan Yonif 500/Raider yaitu dengan memerintahkan untuk menggelar pasukan yang melaksanakan siaga sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Kurang dari 10 menit seluruh pasukan dan peralatan serta kendaraan dapat tergelar di Lapangan Yonif 500/Raider.

             Pada kesempatan itu, Pangdam V/Brawijaya memberikan arahan kepada personel yang telah tergelar. Yonif 500/Raider merupakan Batalyon yang berada langsung dibawah Kodam V/Brawijaya sehingga dalam segala hal harus nomer satu, ungkap Pangdam. Selain itu Pangdam juga mengingatkan agar anggota Batalyon jangan sampai ada pelanggaran baik itu pelanggaran hukum maupun pelanggaran disiplin.

             Dengan gaji yang dimiliki atur dengan baik sehingga seluruh anggota tidak tergiur dengan tawaran – tawaran investasi, mengingat di zaman yang maju sekarang ini banyak penipuan, misalnya dengan investasi bodong, ujar Pangdam. Maraknya kejadian-kejadian teroris akhir – akhir ini juga mengundang perhatian seluruh kalangan, tidak menutup kemungkinan Jawa Timur sebagai barometer kedua di Nusantara menjadi sasaran sehingga apabila hal tersebut terjadi, Yonif 500/Raider sebagai satuan pemukul Kodam V/Brawijaya pasti akan digerakkan dan kalian harus siap, ujar Pangdam.

             Dengan adanya tuntutan tugas yang besar, kalian harus selalu siap sedia dengan melaksanakan latihan dan belajar setiap hari. Latihan tersebut dapat menggunakan fasilitas yang ada di Kodam maupun sekitarnya, pungkas Pangdam.(asmo)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Masih ingat dengan kasus prostitusi artis Anggita Sari yang berhasil diungkap Jatanum Polrestabes Surabaya, September 2015 lalu, Kini kasus ini sudah bergulir di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.

Sidang perdana atas dua terdakwa yakni Allen Saputra  (23) Warga Seturan Yogjakarta dan Alviana Tiar Sisilia (25) Warga Purwokerto Tinggal di Seturan Yogjakarta,  digelar diruang sidang garuda secara terbuka. Tugiyanto bertindak sebagai Ketua Majelis Hakim pemeriksa perkara ini. Sedangkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Yang membacakan surat dakwaan perkara ini adalah Feri Rahman dari Kejari Surabaya.

Dalam sidang perdananya, kedua mucikari yang masih berstatus mahasiswa dan mahasiswi semester 6 disalah satu perguruan tinggi swasta di Yogjakarta ini  mengaku, akan menghadapi proses hukumnya tanpa didampingi seorang pengacara."Kami maju sendiri pak,"Ucap Keduanya, menjawab pertanyaan Hakim Tugiyanto.

Selanjutnya, Persidangan ini dilanjutkan dengan pembacaan surat dakwaan jaksa. Dakwaan terdakwa Allen dibacakan terlebih dahulu, lalu dilanjutkan dengan pembacaan surat dakwaan untuk terdakwa Alviana.

Dalam dakwaan jaksa, Keduanya dijerat dengan dakwaan berlapis. "Terdakwa melanggar Pasal 296 KUHP Juncto 55 ayat 1 ke 1 KUHP dan 506 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 Ke 1 KUHP,"Ucap Jaksa Feri saat membacakan surat dakwaannya.

Dijelaskan dalam surat dakwaan,  jaringan prostitusi kedua terdakwa ini tersebar diseluruh kota besar di Indonesia. Mereka merekrut para wanita dengan menggunakan sarana blackberry messanger (BBM) dengan nama group princesse management. Salah satunya adalah Artis Anggita Sari.

Untuk bisa merasakan tubuh Anggita Sari, para terdakwa membandrol harga Rp 7,5 juta sekali pakai. Dan saat kasus ini terungkap, Anggita Sari dapat order dari terdakwa untuk melayani seseorang  di Hotel Sahid Surabaya sebanyak empat kali. "Sekali pakai Anggita Sari, terdakwa  dapat Fee Rp 1,5 juta,"terang jaksa Feri.

Atas dakwaan jaksa, Keduanya tidak keberatan. Mereka meminta, persidangan perkaranya dilanjutkan ke pembuktian.

Dengan demikian, Anggita Sari dipastikan akan hadir sebagai saksi dalam kasua ini.  Kesaksian Anggita sedianya akan diperdengarkan pada persidangan berikutnya. "Sidang kami tunda satu minggu dengan agenda saksi,"Ucap Hakim Tugiyanto diakhir persidangan.

Kasus mucikari artis ini diungkap petugas Polrestabes Surabaya awal September lalu. Awalnya petugas menggerebek transaksi esek-esek di sebuah hotel di Surabaya Utara. Tiga PSK berprofesi model berhasil diamankan. Setelah dikembangkan, polisi bergeser menggrebek sebuah kamar di sebuah hotel di kawasan Embong Malang. Di hotel itulah Anggita diamankan usai melayani lelaki hidung belang.

Setelah Anggita Sari ditangkap, petugas berhasil menangkap Allen dan Alviana. Keduanya diketahui memasarkan PSK model dan artis melalui grup BBM. Tarif anak buah mereka termahal ialah Anggita, Rp 7 juta sekali kencan.

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive