Kamis, 03 Desember 2015

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bekerjasama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur, kembali menggelar acara tahunan Gebyar KB ke-45. Dengan mengusung tema “Program KB, Mengabdi dan Siap Membangun Negeri”, acara yang dihadiri oleh 1577 Kader Institusi Masyarakat Perkotaan (IMP) dilaksanakan pagi tadi (3/12) di Gelanggang Olah Raga (GOR) Koni- Kertajaya.

Dalam acara tersebut, hadir juga ketua tim penggerak PKK Kota Surabaya Titin Nurwiyatno (Istri Pj. Wali Kota) didampingi Ketua Dharma Wanita Surabaya Ny. Hendro Gunawan.  Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat – Keluarga Berencana (Bapemas-KB) Kota Surabaya, Nanis Chairani dalam sambutannya menjelaskan, kegiatan Gebyar KB ini merupakan salah satu bentuk apresiasi kepada para kader dan mitra dalam pelaksanaan program KB di tahun ini.

“Acara ini juga menjadi salah satu bentuk silahturahmi keluarga besar masyarakat peduli KB, dan sebagai bentuk persiapan masyarakat peduli KB masa mendatang. Selain itu, kedepan Bapemas-KB akan terus menggalakan program kontrasepsi mantap melalui Medis Operatif Pria (MOP) dan Medis Operatif Wanita (MOW), karena hal tersebut merupakan program kerja Jangka Panjang,” tegas Nanis.

Dalam acara tersebut, Bapemas-KB mencanangkan Pro Welfare Action 2016, sebuah program yang diselenggarakan untuk meningkatkan kesejahteraan, serta kemakmuran bagi masyarakat perkotaan. “Salah satunya program Pro Welfare Action 2016 adalah pembentukan kampung sejahtera, yang didalamnya ada kampung KB,” tegas wanita yang pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkot Surabaya ini.

Asisten Kesejahteraan Rakyat Pemkot Surabaya, Eko Haryanto dalam sambutannya, memberikan apresiasi positif kepada para kader yang hadir. Menurutnya, kerja keras para kader mampu mengubah stigma masyarakat terdahulu bahwa ‘banyak anak banyak rejeki’. Selain itu, dengan adanya program KB, Pemkot berhasil menekan angka kematian ibu melahirkan. Diharapkan, nantinya Kota Surabaya bisa menjadi barometer KB tingkat Nasional.

“Pada tahun 2005 program fungsional KB dilimpahkan dari pusat ke kota/kabupaten dirasa cukup susah implementasinya, terlebih mengubah mindset para target KB. Namun sekarang, berkat usaha dan ikhtiar 1577 kader IMP, kini Pemkot Surabaya bisa meraih penghargaan, tak hanya tentang KB namun juga dalam pemberdayaan masyarakat dari tahun 2014 hingga tahun ini,” imbuh Eko.

Eko berharap, Pemkot Surabaya melalui Bapemas-KB agar segera membentuk kader baru dengan usia yang masih muda. Harapannya, dengan cara seperti itu, para kader lebih mudah melakukan persuasif kepada pasangan yang berusia sama dengan mereka.

“Saya berharap kepada Bu Nanis, agar lekas merekrut kader dengan usia yang masih muda, nanti mereka dapat bersinergi dengan kader yang lebih senior dalam hal pemberdayaan masyarakat,” imbuh pria yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Bapemas-KB ini.

Dalam acara tersebut, juga diserahkan penghargaan kepada pihak-pihak yang berperan aktif terhadap pemberdayaan masyarakat. Untuk lomba pencapaian MOP dan MOW tertinggi, diraih Kecamatan Kenjeran. Penyerahan penghargaan juga diberikan kepada instansi yang selama ini bekerjasama dengan Bapemas-KB, yakni klinik PKBI, serta Bidan Sri Hastutik dari Kecamatan Tambaksari. 

Selain itu, diserahkan juga hadiah lomba Pro Poor Award. Kategori lembaga non pemerintah dan kategori perorangan.
Sebelumnya, pagi harinya para kader IMP berpawai, bersama drumband dari SMK Pelayaran dari Jalan Kertajaya hingga masuk ke arena GOR Koni. 1577 Kader IMP berpawai sembari memberikan sosialiasi kepada masyarakat pengguna jalan tentang keluarga berencana.(arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Dalam ajang Brawijaya Fair memperlombakan serangkain kegiatan lomba termasuk  kontes kolone senapan yang diikuti 11 kelompok dari berbagai  satuan. Menurut Danrem 084/BJ Kolonel Muhammad Nur Rahmad yang diwakili Dandim Surabaya Selatan  Letkol Inf Bangkit Rahmat Tri Widodo, M.Si, (HAN) menjelaskan, lomba ini memperlombakan kolone permainan, kolone varian dan keserasian kostum peserta.

“Peserta kontes kolone senapan terdiri dari satuan Batalyon 511/DY,  Yon Arhanudse  8,  Yonif 500/R, Kikavser 3, Zon Zipur 5, Yon Kav 3/Tank, Yonif 527/BY, Yonif  521/DY, Yonmek 516/CY, Yonif 512/AY,  Yon Armed 1/105. Mereka rata-rata mampu memenuhi persyaratan yang sudah disepakati saat tecnikal  meeting. Namun juga ada yang tidak memahami  sehingga saat lomba nilainya harus dikurangi oleh tim juri. Dalam arti tidak memahami disini luas, cakupan area lomba yang lebar tidak dimanfaatkan semaksimal mungkin, justru bergerombol,” katanya.

Sementara itu menurut koordinator  juri lomba kontes kolone senapan Mayor Inf E. Yudi menyampaikan, penilaian yang lainnya berupa ketidaktelitian dengan tidak tanggap akan situasi dan kondisi.

“Waktu yang disepakati kurang lebih 15 menit, namun ada yang lebih, hal inilah yang mempengaruhi penilaiaan yang sudah disepakati, seperti dari Yonmek 516/CY dan Yonif 527/BY nilainya harus dikurangi. Juga ada senjata yang jatuh, kondisi ini lebih fatal dan mencolok dalam memainkan senjata,” ungkapnya.

Dari data yang dihimpun untuk juara I (pertama) dipegang oleh Yonif 500/R dengan perolehan 987 mendapatkan hadiah sebesar Rp. 2.000.000,- juara II (dua) dipegang oleh Batalyon 511/DY dengan perolehan angka 982 mendapatkan hadiah sebesar Rp. 1.500.000,- dan juara III (tiga) dipegang Kikavser 3 dengan perolehan angka 974 mendapatkan hadiah uang sebesar Rp. 1.000.000,-. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Kediri) Pilkada sudah menjadi trend di lingkungan masyarakat, apalagi detik-detik jelang pencoblosan surat suara sudah mulai dekat. Sudah rahasia umum bila gesekan pada pesta demokrasi di daerah-daerah diakibatkan ketidakpuasan salah satu atau lebih paslon bupati dan wabup yang gagal menuju kursi kekuasaan.

Mengantisipasi terjadinya akibat buruk tersebut, Koramil 13/Kepung bersama Polsek Kepung mengumpulkan perwakilan Ketua RT dan Ketua RW yang ada di Kecamatan Kepung di Balai Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri, Kamis 03 Desember 2015.

 “Kalau sudah mata buta, seseorang bisa bertindak brutal tanpa memikirkan kepentingan orang lain, demikian juga kekuasaan, berdasarkan kejadian-kejadian yang sudah terjadi di beberapa daerah, ujung-ujungnya diakibatkan ketidakpuasan salah satu atau lebih paslon bupati dan wabup yang gagal terpilih oleh suara terbanyak dari rakyat” ujar Kapolsek Kepung AKP Sulistyo.

Temu Rembug perwakilan Ketua RT dan Ketua RW se- Kecamatan Kepung, membahas seputar pengendalian massa secara besar-besaran, serta emosi warga yang tidak terkendali akibat dorongan dari oknum-oknum tertentu.

“Merupakan hal yang umum terjadi dimana-mana, kemungkinan penyebab konflik akibat dampak persaingan dalam pilkada, yang berlatar belakang kondisi ekonomi dari pendukung salah satu atau lebih paslon bupati dan wabup. Tidak hanya ekonomi saja, kemungkinan ketidakpuasan kondisi sosial dalam keluarga dan lingkungan masyarakat bisa menjadi faktor pemicu” kata Danramil Kepung Kapten Arm Sugito.

Temu Rembug ini tidak hanya berkutat pada pembahasan persilangan dan perselisihan antar pendukung saja ,tetapi juga membahas komunikasi interaktif antara Ketua RT atau Ketua RW dengan warganya.(arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Ngawi) Babinsa Koramil 0805/05 Karangjati Serma Sanjoko, melaksanakan kegiatan pembinaan Pramuka kepada siswa-siswi SMAN Karangjati bertempat di halaman SMAN Karangjati.  Kamis 3 Desember 2015

Kegiatan pembinaan pramuka diantaranya adalah latihan Baris berbaris gerakan di tempat dan berjalan serta tata cara penghormatan dan pengibaran bendera. Tujuan dari PBB antara lain menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan, disiplin sehingga dengan demikian senantiasa dapat mengutamakan kepentingan tugas di atas kepentingan individu, dan secara tak langsung juga menanamkan rasa tanggung jawab.

Kegiatan tersebut sebagai upaya melatih kedisiplinan untuk mencegah terjadinya kenakalan remaja serta memberikan pelatihan mental dan fisik kepada siswa-siswi SMAN Karangjati dalam membentuk mental dan karakter siswa.

"Pelatihan mental dan fisik berupa kegiatan baris-berbaris ini juga untuk melatih kedisiplinan, selain membentuk mental dan karakter anak agar semakin baik dan kuat," kata Serma Sanjoko Babinsa Koramil 0805/05 Karangjati, saat ditrmui medi ini.

Disamping itu, kata Sanjoko, latihan itu juga dapat meningkatkan solidaritas, kekompakan dan kebersamaan dan tentu mengajarkan ilmu kedisiplinan yang biasa diterapkan militer. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Ngawi) Komandan Sub Detasemen Polisi Militer (Sub Denpom) V/1-2 Ngawi Lettu Cpm Sugiyono pimpin langsung gelar razia kendaraan dan kelengkapan dinas bagi anggota Prajurit dan PNS TNI AD di Stadion Ketonggo Ngawi.  Kamis 3 Desember 2015.

Lettu Cpm Sugiyono, mengatakan bahwa “razia ini digelar untuk penegakan disiplin dan ketertiban, yang diperuntukkan bagi anggota Prajurit dan PNS TNI AD. Kagiatan ini bertujuan untuk memantau dan menindak anggota Prajurit dan PNS TNI AD yang tidak disiplin dan melanggar ketertiban” ujarnya.

Personel yang dilibatkan menurut Sugiyono, melibatkan 10 anggota, Denpom V/1-2 Ngawi. Adapun sasaran dalam razia ini adalah Prajurit dan PNS TNI AD, selain itu juga warga sipil yang menggunakan atribut militer seperti pakaian, jaket sampai stiker yang ditempel di kendaraan atau nomor polisi kendaraannya.

“Warga sipil yang mana, tentu warga sipil yang pakai atribut tentara dan pemasangan stiker militer dikendaraannya, juga kami tertibkan. Kami tidak ingin atribut TNI disalahgunakan oleh pihak tak bertanggungjawab. Begitu juga Prajurit dan PNS TNI AD yang tidak tertib lalu lintas. Tidak bawa kelengkapan pribadi maupun kendaraan kami akan ditilang,” pungkasnya.

Ada beberapa anggota TNI AD yang kena tilang dalam razia ini, diantaranya seragam TNI yang digunakan untuk dinas tidak lengkap, tidak membawa kelangkaan berkendara dan tidak membawa STNK. Sedangkan warga sipil yang terjaring ada beberapa orang karena, menggunakan atribut militer dan menempel stiker militer di kendaraannya. Mereka pun ditilang dan diminta melepas atribut.

 Untuk pelaksanakan operasi Gaktibplin, Sugiyono, berpesan agar setiap prajurit senantiasa mentaati segala aturan yang berlaku. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Ngawi) Jajaran Kodim 0805/Ngawi giat membantu kesulitan rakyat melalui pembengunan fasilitas umum di wilayah binaan masing-masing.

Seperti yang dilakukan Babinsa Koramil 0805/09 Kendal Sertu Herman Efendi, bersama masyarakat bergotong royong membenahi fasilitas umum berupa pengecoran atau rabat jalan desa dengan volume panjang 300m dan lebar 2m.  Kamis 3 Desember 2015

Dusun Bedingin Desa Dadapan Kec. Kendal Kab. Ngawi merupakan salah satu desa yang menjadi skala prioritas pembangunan jalan rabat beton yang merupakan desa binaan Babinsa Koramil 0805/09 Kendal Sertu Herman Efendi, dalam kegiatan tersebut Jumadi mengajak seluruh warga untuk aktif menyelesaikan pembangunan jalan tersebut mengingat jalan tersebut merupakan satu-satunya akses penting dalam kelancaran transfortasi ekonomi masyarakat, dengan dibangunnya  sarana jalan dapat memperlancar hasil pertanian.

Dikerjakan secara bergotong royong dan bergiliran setiap hari.

Secara khusus Sertu Herman Efendi juga mengajak kepada warga  masyarakat untuk meningkatkan semangat kegotong royongan  guna menjalin tali  silaturahmi antar warga. Disamping itu karena jalan merupakan kebutuhan seluruh warga dan merupakan sarana fasilitas umum jadi diharapkan pembangunan  dikerjakan sesuai ketentuan yang ada agar hasilnya bisa dicapai maksimal.  Dan  berharap setelah selesai pembangunan warga dapat merawat dan menjaga.(arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Ngawi) Mendukung program pemerintah Swasembada Pangan Nasional, Dandim 0805/Ngawi  Letnan Kolonel Sugiono memerintahkan kepada jajaran Koramil hingga para Babinsa untuk membantu serta melakukan pendampingan kepada petani. Bantuan yang diberikan mulai proses penyiapan lahan, penanaman padi sampai dengan panen padiUntuk itu Babinsa Desa Bendo Sertu Ali  melakukan kegiatan pendampingan serta membantu penanaman padi jajar legowo di lahan sawah seluas satu Hektare milik Kelompok Tani Desa Bendo, Kecamatan Padas, KAbupaten Ngawi.  Kamis 3 Desember 2015

Dalam kegiatan tersebut Babinsa mengarahkan kepada Kelompok Tani agar penanaman padi dilakukan dengan sistim “Jarwo” (Jajar Legowo). Tujuannya agar panen yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan. Selain itu Sertu Ali juga menganjurkan untuk nantinya hasil panen dijual kepada Bulog, tidak kepada para tengkulak lagi yang dengan sistim ijon yang nantinya dapat merugikan para petani. Selain itu bertujuan agar dapat membantu pemerintah dalam mendata hasil panen dari para petani.

 “Saya mengajak kepada para petani agar nanti kalau panen supaya dijual ke Bulog melalui Gapoktan,” ujar Ali.

 Parmin merasa sangat senang dan berterimakasih kepada Babinsa yang telah mau meluangkan waktu untuk membantu dan mendampingi selama pelaksanaan penanaman padi.

“Semoga Babinsa tetap mendampingi kami sampai panen nanti, karena kami butuh mitra yang dapat membantu agar hasil panen menjadi lebih baik,” kata Parmin. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Lomba matematika bela negara yang diprakarsai  Korem 084/BJ digelar dalam even Brawijaya Fair selama 5 (lima) hari ternyata mendapat respon positif  seluruh jajaran Korem di bawah naungan Kodam V/Brw. Dalam lomba ini diikuti seluruh siswa siswi di Jawa Timur yang sebelumya diseleksi, khususnya siswa siswi Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) (lihat tabel)

Komandan Korem 084/BJ Kolonel Inf Muhammad Nur Rahmat menjawab sejumlah pertanyaan para wartawan, menyampaikan lomba ini memadukan dua unsur, yaitu matematika dan wawasan kebangsaan.

“Permainan konsep ini memadukan dua unsur, yakni unsur matematika dan wawasan kebangsaan. Adapun materi yang dilombakan yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Bhineka Tunggal Ika, Pancasila, UUD NKRI, sejarah perjungan bangsa dan bela negara,” katanya.

Menurut Danrem 084/BJ, munculnya ide permainan ini karena melihat kondisi generasi muda sekarang yang sudah tidak peduli lagi dengan kondisi bangsa yang sudah carut marut akibat perkembangan ilmu pengetahuan.

“Lunturnya nilai-nilai kebangsaan sekarang ini sudah diambang mengkawatirkan. Generasi muda sudah tidak peduli dengan keadaan bangsa dan negara yang harus mendapat perhatian penuh. Ajaran Pancasila sudah tidak lagi diindahkan dan tidak dipelajari serta dihayati secara penuh. Padahal dengan adanya Pancasila, secara otomatis sebagai alat pemersatu bangsa. Nah, mereka yang dikirim lomba saat ini sudah diseleksi sejak awal dengan materi lomba yang sama setingkat Korem,” ujarnya.

Sementara itu data yang dihimpun untuk juara  I (pertama) dipegang oleh Fidar Asifa Putra dari SMP Negeri 4 Kediri,  Korem 082. Juara II (dua) dipegang oleh Ardi Tri Sasongko dari SMP Negeri 2 Bondowoso, Korem 083. Juara III (tiga) dipegang Fanesa Dwina Puteri dari SMP Negeri 1 Magetan, Korem 081 dan juara IV (empat) dipegang  Dina Riski Amalia dari SMP Negeri I Pamekasan, Korem 084/BJ. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pangdam V/ Brawijaya Myajen TNI Sumardi menghimbau kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya, yang daerahnya sedang melakasanakan Pilkada serentak pada tanggal 9 Desember 2015 mendatang. Selain itu, pihaknya juga menegaskan bahwa anggota TNI harus netral dan tidak terlibat politik praktis.

SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Himbauan ini disampaikan Panglima Kodam V Brawijaya Mayjen TNI Sumardi usai membuka acara Brawijaya Fair 2015 di balai prajurit Komplek Kodam V Brawijaya. Rabu siang (2/13/2015).

Kepada wartawan, Pati berbintang dua ini mengatakan bahwa pihaknya menghimbau kepada seluruh masyarakat yang daerahnya sedang melaksanakan Pilkada serentak untuk menggunakan hak pilihnya. “Jangan Golput,” Ucapnya.

“Karena kesejahteraan masyarakat dan kemajuan sebuah daerah ditentukan pada tanggal 9 Desember mendatang, oleh karena itu masyarakat diminta untuk memilih calon kepala daerahnya sesuai dengan hati nuraninya,” sambungnya.

Tidak hanya itu, Panglima juga menegaskan bahwa seluruh anggota TNI utamanya dibawah jajarannya diharuskan bersikan netral. “anggota TNI tidak boleh terlibat dalam politik praktis,” pungkasnya, yang siap memberikan sangsi yang tegas sesuai aturan yang berlaku jika ada yang melanggarnya. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Syaifulah Anshari, tersangka kasus dugaan korupsi dana opersional KUA sebesar Rp 600 juta akhirnya bernafas lega.

Penyidik hanya melakukan tahanan kota terhadap Mantan Kepala Kemenag Surabaya ini. Meski sebelumnya, Dia harus menjalani pemeriksaan tahap II  selama lebih dari tiga jam lamanya.

Syaifulah diperiksa penyidik, mulai pukul 14.00 WIB hingga Pukul 17.15 WIB.

Usai diperiksa, Kepala Kemenag Jombang ini tak mau berkomentar atas proses hukum yang dihadapinya. "Silahkan ke Pengacara saja, saya punya pengacara,"ucapnya kepada sejumlah awak media.

Sementara, Siswoyo selaku pengacara tersangka Syaifulah menjelaskan, pemeriksaan tahap II ini, hanya untuk melengkapi berkas. Kendati demikian, Siswoyo tak mau menanggapi terkait penetapan status tahanan kota yang diberikan ke kliennya. "Intinya klien kami tidak boleh kemana-mana, kecuali ada ijin dari penyidik,"ujarnya usai pemeriksaan.

Terpisah, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Surabaya, Didik Farkhan menjelaskan, pemberian status tahanan kota itu dilatar belakangi kondisi kesehatan tersangka Syaifulah.
Syaifulah meminta agar dirinya tidak ditahan, karena akan menjalani operasi prostat. "Ada medical recordnya, dan juga ada penjaminnya yakni Pengacara dan Keluarganya,"jelas Didik saat dikonfirmasi diruang kerjanya, Rabu (2/12).

Meski sebagai tahanan kota, Syaifulah terkena wajib lapor. Dalam satu minggu dia harus absen ke penyidik."Harinya Selasa dan Kamis,"ujar Didik.

Selain itu, Syaifulah juga dilarang meninggalkan kota atau kediaman, tanpa memberikan laporan ke penyidik. "Karena ini aturan, dia tidak boleh meninggalkan kota kecuali ada laporan ke kami,"jelasnya.

Diterangkan Didik, Dalam hitungan hari, pihaknya segera melimpahkan perkara ini ke Pengadilan Tipikor Surabaya."Sekarang kami masih menyusun renencana dakwaannya (rendak,red), minggu depan sudah kita limpahkan ke Pengadilan,"terangnya diakhir konfirmasi.

Dalam kasus ini, Syaifulah akan didakwa dengan pasal berlapis, yakni melanggar Pasal 2 dan pasal 3 Undang-Undang RI No 39 Tahun 2000 dirubah dengan Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2001.

Seperti diketahui, Penetapan Syaifulah sebagai tersangka ini bermula ketika Kemenag Surabaya menerima kucuran dana operasional dari DIPA 2013-2014. Saat itu, Kemenag Surabaya dikepalai Syaifullah Anshari. Sedianya, uang negara itu dialokasikan untuk operasional lima seksi, yakni Seksi Pendma, Seksi PHU, Seksi Pais, Seksi PD Pontren dan Seksi Bimas.

Selain itu, uang operasional Rp 3 juta per bulan untuk setiap KUA di Surabaya juga dipotong. Begitu cair, KUA menerima lebih kecil dari nominal seharusnya. Pemotongan itu diduga atas perintah Syaifullah. (Komang)

Rabu, 02 Desember 2015

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kiprah TNI khususnya Babinsa di masyarakat tidak diragukan lagi, bukan hanya ajakan bela negara tapi juga kegiatan lain termasuk kegiatan bhakti sosial. Hal ini terbukti dari salah satu kegiatan sosial donor darah rutin yang kali ini dilaksanakan di Pelindo III Surabaya.   Rabu 2 Desember 2015

Kegiatan donor darah rutin secara berkala dilaksanakan oleh Pelindo III Surabaya setiap 3 (tiga) bulan sekali dengan lokasi berpindah. Pada kesempatan kali ini kegiatan donor darah diselenggarakan di Kantor Pelindo III Surabaya.

Kehadiran dan partisipasi Babinsa dalam donor darah mendapat apresiasi dari petugas PMI. "Saya sangat berterimakasih dan bangga terhadap TNI (Babinsa) karena setiap ada event donor darah pasti hadir bahkan menjadi promotor" ungkap panitia.

Adalah Babinsa Panaan Serka Kukuh bersama 2 (dua) orang anggota Koramil 0830/06 Benowo menghadiri dan mengikuti donor darah.

"Kami rutin melaksanakan donor darah" kata Serka Kukuh, "ini untuk kesehatan" tegasnya.

Kegiatan ditujukan untuk mendukung ketersediaan darah di PMI Surabaya.

"Saya mengajak masyarakat untuk turut serta berpartisipasi donor darah apabila ada program donor darah, selain untuk beramal juga untuk kesehatan" ajak Babinsa kepada warga masyarakat.(asmo)

Penyidik Belum Bisa Pastikan, Syaifulah Ditahan Atau Tidak

KABARPROGRESIF.COM :  (Surabaya) Setelah sempat mangkir pada panggilan pertama, Syaifulah Anshari Mantan Kepala Kemenag Surabaya akhirnya memenuhi panggilan Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Rabu (2/12).

Syaifulah dijadwalkan akan menjalani pemeriksaan tahap II atas status tersangkanya dalam kasus dugaan korupsi dana operasional KUA sebesar Rp 600 juta.

Pria yang saat ini menjabat Kepala Kantor Kemenag Jombang ini, tiba di Kejari Surabaya sekitar pukul 14.00 WIB,  dengan mengendarai mobil Toyota Innova warna abu abu.

Didampingi Pengacara dan beberapa rekan sejawatnya, Syaifullah yang  menggenakan baju batik bermotif putih dan hijau langsung melangkahkan kakinya menuju ruang penyidik Pidana Khusus (Pidsus) yang berada di Lantai II Kantor Kejari Surabaya.

Tak sepatah kata pun dilontarkan Syaifulah, saat ditanya seputar kasusnya. Aura pucat dan tegang menyelimuti wajah Syaifulah, tanda ketakutan akan ditahan menjadi dugaan pemicu ketegangan dirinya.

Feri Rahman, Penyidik kasus ini mengaku belum bisa menentukan, apakah pihaknya akan melakukan penahanan terhadap Syaifulah. "Belum tau, Sepenuhnya ada ditangan Pak Kajari,"ucap Feri sesaat menerima kedatangan Syaifullah.

Penetapan Syaifulah sebagai tersangka ini bermula ketika Kemenag Surabaya menerima kucuran dana operasional dari DIPA 2013-2014. Saat itu, Kemenag Surabaya dikepalai Syaifullah Anshari. Sedianya, uang negara itu dialokasikan untuk operasional lima seksi, yakni Seksi Pendma, Seksi PHU, Seksi Pais, Seksi PD Pontren dan Seksi Bimas.

Selain itu, uang operasional Rp 3 juta per bulan untuk setiap KUA di Surabaya juga dipotong. Begitu cair, KUA menerima lebih kecil dari nominal seharusnya. Pemotongan itu diduga atas perintah Syaifullah. (Komang)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive