Kamis, 24 Desember 2015

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pemanggilan kembali Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya untuk hearing bersama Komisi C DPRD Surabaya, Rabu (23/12), batal dilakukan.

Sekitar pukul 13.00 WIB, perwakilan DPUBMP hanya mengirimkan data proyek yang mereka kerjakan sepanjang tahun 2015.

Hasilnya, anggota dewan belum mendapat kesempatan untuk mempelajari maupun menyamakan hasil kinerja dengan Rencana Kinerja Anggaran (RKA).

"Kami terima gelondongan. Belum bisa dipilah mana yang sudah sesuai RKA. Kalau serapan anggaran model nilai-nilai itu, gampang saja. Sementara yang mengenai langsung ke masyarakat, yang perlu ditunjukkan," kata Vinsensius Awey, anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya, Rabu (23/12/2015).

Namun pihaknya mencatat ada lima proyek yang dipastikan tidak selesai. Tiga di antaranya adalah proyek trotoar dan drainase di Jl Manyar Kertoarjo, Jl Kertajaya Indah dan Jl Mayjen Sungkono.

"Itu yang saya ingat, yang lainnya masih akan kami telaah," kata Awey.

Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya Syaiffudin Zuhdi menambahkan, pihaknya sudah menerima laporan tersebut dan sebagian telah dipelajarinya. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Piala Wahana Tata Nugraha (WTN) Wiratama Kencana yang diraih Pemprov Jatim merupakan prestasi luar biasa.

Inilah untuk pertama kalinya, ada pemerintah provinsi di Indonesia yang menerima penghargaan prestisius ini lima tahun berturut-turut.

"Alhamdulillahirabbil alamin." Ucapan itu berkali-kali meluncur dari bibir Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (Dishub & LLAJ) Jatim Wahid Wahyudi, Rabu (23/12/2015) sore, di Istana Negara Jakarta. Sesaat setelah Piala Wahana Tata Nugraha Wiratama Kencana diserahkan Presiden Joko Widodo kepada Gubernur Jatim Soekarwo.

Wahid benar-benar tak bisa menyembunyikan rasa gembiranya. Selama beberapa menit, aura sumringah terus terpancar dari wajahnya.

Ekspresi kebahagiaan dari Wahid tersebut beralasan. Lima kali piala WTN yang diraih Pemprov Jatim sejak 2011 sampai 2015, salah satunya tak lepas dari perannya sebagai orang nomor satu di Dishub & LLAJ Jatim. Jabatan tersebut diemban Wahid sejak bulan Oktober 2010 sampai saat ini.

"Alhamdulillah, belum setahun setelah dilantik, untuk pertama kalinya Pemprov Jatim menerima WTN. Dan itu terus berlanjut sampai saat ini," ujarnya.

Meski demikian, Wahid mengakui penghargaan tersebut diraih tak lepas dari support luar biasa dari Gubernur Jatim Soekarwo dan kerjasama dengan stakeholders terkait lainnya. Mulai Ditlantas Polda, PU Bina Marga, dan instansi lain seperti, Organda Jatim. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pelayanan publik Pemkot Surabaya mendapat nilai 75,75 dari Ombudsman Perwakilan Jatim. Dengan nilai ini, pelayanan di lingkungan Pemkot Surabaya masih dalam taraf sedang.

Tapi penilaian tidak mencakup seluruh kabupaten/kota di Jatim. Ombudsman hanya mengambil lima kabupaten/kota di Jatim pada 2015. Selain Surabaya, Ombudsman juga menilai pelayanan di Kota Blitar, Kabupaten Kediri, Kota Malang, dan Kabupaten Malang. Pelayanan di lingkungan Pemprov Jatim dinilai oleh Ombudsman.

Dalam penilaian pelayanan selama setahun ini, pelayanan di lingkungan pemprov paling tinggi. Pemprov mendapat nilai 88,20, dan menjadi satu-satunya pelayanan yang masuk kategori hijau. Pelayanan di Kabupaten Kediri dan Kota Malang sama-sama dalam kategori kuning. Sedangkan pelayanan di Kota Blitar dan Kabupaten Pasuruan dalam kategori merah.

“Kami akan menilai lima kabupaten/kota per tahun. Pelayanan di enam instansi ini adalah penilaian pertama,” kata Kepala Ombudsman Perwakilan Jatim, Agus Widiyarta, Selasa (22/12/2015).

Ada Sembilan item yang menjadi pedoman tim penilai. Diantara item penilaian adalah standar pelayanan publik, maklumat layanan, sistem informasi pelayanan, dan sebagainya. Menurutnya, hasil penilaian ini sudah disampaikan ke pemda setempat. Pihaknya berharap pemda akan memperbaiki hasil penilaian ini.

Selain melakukan penilaian uji kepatuhan, tim dari Ombudsman juga melakukan supervisi (pengawasan) pelayanan publik ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) di beberapa daerah.

Berbeda dengan penilaian uji kepatuhan, supervis ini dilakukan dengan cara penyamaran. Bahkan tim penilai juga bisa berpura-pura sebagai pemohon pelayanan.

Berdasar hasil supervisi ini, tim Ombudsman masih melihat pelanggaran dalam pemberian pelayanan, seperti pungutan liar (pungli), tidak ada petugas, dan sebagainya. Menurut Agus, beberapa Dispendukcapil masih ada pungli.

“Ada juga yang tidak mau. Tim pernah mencoba di Tuban. Petugasnya benar-benar tidak mau,” tambahnya. (arf)

Juga Siapkan Bukti Rekaman Percakapan dan Surat Pernyataan



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Rotua Puji Astutik, Jaksa Asal Kejari Tanjung Perak akhirnya blak-blakan menceritakan peristiwa tudingan  pemerasan yang dituduhkan salah seorang terpidana kasus judi kepadanya.

Wanita berpangkat jaksa pratama ini mengaku telah mempersiapkan sejumlah bukti yang dipakai untuk mengelak tudingan pemerasan tersebut.

Bukti tersebut adalah rekaman percakapan antara dirinya dengan terdakwa Irianto Sapuas Tedjo serta bukti surat pernyataan dari rekan Irianto, yakni Joko Widodo.

"Bukti-Bukti dan saksi kunci itu akan kita hadirkan,"ungkapnya saat dikonfirmasi diruang kerjanya, Rabu (23/12).

Rotua tak menampik telah diperiksa oleh Bidang Pengawasan Kejati Jatim atas laporan Irianto. Namun pemeriksaan tersebut baru sebatas administrasi."Kalau yang dugaan pemerasan memang belum diperiksa,"jelasnya.

Terkait persidangan, Jaksa berpangkat tiga melati dipundaknya itu, tak membatah jika kasus judi tersebut disidangkan sekali langsung putusan.

"Sebenarnya dua kali sidang, pertama 30 September tapi terdakwa tidak mau keluar dari tahanan dan sidang ke 2, tanggal 7 Oktober, pembacaan dakwaan hingga vonis,"terangnya.

Pembuktian kasus yang mudah dan faktor kesehatan terdakwa Irianto membuat kasus ini dilimpahkan menjadi pidana singkat. "Karena itu kita limpahkan singkat,"pungkasnya.

Namun, diakhir menjalani hukuman, Irianto mulai bertingkah, sejumlah manuver untuk menyerang Rotua kian digencarkan. Tak hanya itu, Rotua mengaku sering mendapat sms yang bernada ancaman.

"Memang ada niat untuk menyerang saya,"ujarnya.

Lantas siapa yang disebut Rotua sebagai saksi mahkota dalam dugaan tudingan pemerasan itu?. Saksi tersebut bernama Nur, dia adalah kerabat dari terdakwa Joko Widodo.

Nur disebut sebagai mediator dari para keluarga terdakwa. Kehadiran Nur bermula dari penolakan Jaksa Rotua terhadap keluarga kedua terdakwa yang datang menemuinya untuk meminta keringanan hukuman para terdakwa.

"Awalnya yang datang adalah Lidya dan istri terdakwa Irianto yakni Dewi, tapi karena saya tidak mau menerima sesuatu dari mereka makanya Pak Nur lah yang disuruh nemuin saya,"jelasnya.

Nah, dalam pertemuan itulah, Nur menyodorkan sejumlah nominal rupiah untuk membantu meringankan hukuman para terdakwa."Waktu itu disodorkan 10 juta, tapi saya tidak mau menerimanya, karena saya yakin perkara ini pasti akan bermasalah,"terangnya.

Permasalahan itu sudah dirasakan Rotua sejak kasus ini dilimpahkan Polisi ke Kejaksaan. Saat itu terdakwa Irianto ngotot tidak berjudi dan meminta barang bukti berupa Hand Phone dikembalikan padanya. "Sejak dilimpahkan saya sudah merasa pasti akan bermasalah,makanya saya tidak mau terima,"ucapnya.

Lantas kemana dana Rp 10 juta itu?, Diakui Rotua, ternyata dibawa oleh Nur, karena terdakwa Irianto dan Joko menolak untuk dikembalikan, mereka masih berharap Rotua mau membantu meringankan hukuman mereka.

"Karena itu, Pak Nur adalah saksi kunci masalah ini,Kalau sampean mau bertemu Pak Nur, saya akan jadwalkan,"ungkapnya.

Seperti diketahui, Kasus ini mencuat setelah, Irianto Sapuas Tedjo, terpidana kasus judi melapor ke Pengawasan Kejati Jatim atas dugaan pemerasan.

Oleh M Jalili Sairin, selaku ketua majelis hakim yang menyidangkan perkara judi tersebut, Irianto dan Joko divonis 3 bulan penjara.

Vonis itu lebih ringan dari tuntutan Jaksa Rotua yang menuntut keduanya dengan pidana selama 6 bulan penjara. (Komang)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kota Surabaya kembali mendapat penghargaan Wahana Tata Nugraha dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Penghargaan kategori kota raya tersebut diberikan atas keberhasilan Kota Surabaya dalam melaksanakan penataan transportasi yang berkelanjutan, serta berbasis kepentingan publik yang ramah terhadap lingkungan.

Penghargaan tersebut diberikan secara langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo Rabu (23/12) di Istana Negara. Dalam acara serah terima penghargaan tersebut, turut hadir Penjabat (Pj) Wali Kota Surabaya Nurwiyatno didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyudrajat.

Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyudrajat menjelaskan, penghargaan ini merupakan hasil dari sinergi antara pemerintah dengan seluruh warga Kota Surabaya, yakni tingginya kesadaran dalam berlalu lintas, serta didukung dengan kesiapan sarana-prasarana.

“Penghargaan Wahana Tata Nugraha ini bukan semata-mata formalitas saja. Penghargaan ini merupakan cerminan bahwa warga Kota Surabaya telah berperilaku tertib ber-lalu lintas. Pemkot Surabaya melalui Dinas Perhubungan tak hentinya memberikan sosialiasi kepada warga yang ada di-31 kecamatan, pemahaman tertib lalu lintas kepada pelajar, hingga sosiasilasi kepada awak kendaraan angkutan umum,” tegas Irvan.

Irvan menambahkan, beragam inovasi yang digagas Pemkot Surabaya juga turut menjadi nilai tambahan bagi tim juri. Salah satunya adalah sistem ITS-ATCS yang terintegrasi dengan media sosial dan sering dimanfaatkan warga sebelum melakukan perjalanan, “Selain itu kelengkapan sarana pendukung seperti lajur sepeda, rambu dan marka yang terawat, serta partisipasi masyarakat terhadap permasalahan yang sangat tinggi, sehingga feedback dari masyarakat dapat dijadikan pemicu untuk melakukan perbaikan layanan kedepannya,” imbuh pejabat kelahiran Kediri ini.

Selain Kota Surabaya dengan Kategori kota raya, kota lain di Jawa Timur yang mendapat penghargaan adalah Malang dengan kategori Kota Besar, sedangkan Mojokerto, Blitar, Pasuruan, Jember, Kediri, Jombang dan Banyuwangi juga mendapatkan penghargaan dengan kategori kota Sedang. (arf)

Yayasan Karya Cipta Indonesia (YCKI) Juga Ikut Digugat



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Usai dilaporkan polisi karena diduga melakukan pemerasan terhadap manajemen karaoke Huppy Puppy, kini grup band Radja bakal kembali lagi berurusan dengan hukum. Kali ini giliran Nirwana Audio Visual (NAV) bakal menggugat band asal Banjarmasin itu karena dinilai telah merugikan secara materil dan inmateril pihaknya.

Sebelumnya, Budi Siswanto, General Manager PT NAV Jaya Mandiri diadili dan didakwa melanggar hak cipta lagu grup band Radja. Budi pun kini telah menjalani proses persidangan di Pengadilan Negeri Surabaya.

Pieter Tallaway, kuasa hukum Achmad Budi Siswanto, General Manager NAV mengatakan, pihaknya berencana menggugat band Radja.

Tak hanya Radja, pihaknya juga bakal menggugat Yayasan Cipta Karya Indonesia (YCKI). "Akibat kasus ini, pihak NAV mengalami kerugian yang tidak sedikit.

Jadi atas dasar itulah, kami akan mengajukan gugatan ganti rugi kepada Radja dan YCKI," ujar Pieter saat dikonfirmasi, Rabu  (23/12).

Kerugian NAV itu terjadi karena akibat kasus ini, beberapa peralatan karaoke seperti server komputer, player audio-video, dan peralatan karaoke lainnya disita oleh pihak kepolisian untuk dijadikan barang bukti. "Pihak NAV tidak bisa beroperasi karena peralatan disita oleh pihak polisi akibat kasus ini," tandasnya.

Menurut Pieter, YCKI turut digugat karena selama ini YKCI tutup mata atas kasus yang membelit Achmad Budi Siswanto. "YKCI selama ini hanya bersikap pasif dan tidak pernah memberikan penjelasan mengapa hal ini bisa terjadi. Padahal selama ini manajemen telah membayar royalti ke YKCI atas lagu-lagu Radja," jelasnya. (Komang)

KABARPROGRESIF.COM : (Jak Selatan) Salah satu dari rangkaian kegiatan memperingati HUT Kodam Jaya yang ke 66 adalah ziarah. Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Teddy Lhaksmana W.K menjadi pimpinan rombongan penziarah dari pejabat distribusi A dan B Kodam Jaya beserta ibu-ibu pengurus Persit KCK PD Jaya ke Taman Makam Pahlawan Nasional (TMPN) Kalibata, Jaksel, Rabu (23/12/15).

Kegiatan Ziarah yang dilanjutkan dengan tabur bunga bertujuan untuk memberikan penghormatan kepada para pendahulu kita yang telah gugur sebagai Pahlawan Bangsa dan Negara Indonesia.

Usai dari TMPN Kalibata, rombongan ziarah Kodam Jaya menuju Makam Pangeran Jayakarta yang berada di Jalan Jatinegara Kaum, Jakarta Timur dipimpin Kasdam Jaya Brigjen TNI Ibnu Triwidodo.

Sesampainya di kompleks Makam Pangeran Jayakarta, rombongan Kasdam Jaya disambut pengurus di Masjid As-Salafiyah. Dalam kesempatan itu Kasdam Jaya mengucapakan terimakasih kepada keluraga besar Jayakarta dan pengurus Masjid As-Salafiyah. Kasdam jaya juga membacakan sambutan Pangdam Jaya yang berisi bahwa kedatangan rombongan Kodam Jaya ke Makam Pangeran Jayakarta adalah untuk memberikan penghormatan kepada Pangeran Jayakarta sebagai salah satu pejuang bangsa, sekaligus sebagai wujud apresiasi keluarga besar Kodam Jaya kepada keluarga besar Ahli Waris Pangeran Jayakarta.

Usai memberikan sambutan, Kasdam Jaya dan rombongan diiringi pengurus melakukan ziarah dan tabur bunga di Makam Pangeran Jayakarta dan makam lain yang ada disekitarnya. Kemudian dilanjutkan dengan acara ramah tamah dan pemberian bantuan dari Kodam Jaya kepada Yayasan Yatim Piatu Darusalam dan Masjid As-Salafiah sebagai bentuk penguatan spirit kejuangan warga Kodam Jaya. Pembacaan doa permohonan demi kelancaran, keamanan dan kesusksesan Kodam Jaya  dalam melaksanakan tugas ke depan mengakhiri rangkaian kegiatan ziarah dan tabur bunga di Makam Pangeran Jayakarta.

Sedikit Sejarah Pangeran Jayakarta,  Berdasarkan berbagai literatur, sejarah mencatat kalau nama awal Jakarta diambil dari Jayakarta, kata dengan makna kemenangan yang diucapkan Fatahillah usai menaklukkan Sunda Kelapa dari tangan Portugis dan Kerajaan Hindu Padjajaran pada 22 Juni tahun 1527, kemdian diperingati sebagai hari ulang tahun Jakarta.

Setelah ditaklukkan Fatahillah, yang dikenal juga sebagai menantu Sunan Gunang Jati dan sebagai Panglima Kesultanan Demak, kepemimpinan diwariskan Fatahillah kepada menantunya Tubagus Angke, yang kemudian dilanjutkan oleh putranya Pangeran Sungerasa Jayawikarta.

Usai Pangeran Sungerasa Jayawikarta memimpin, tampuk kepemimpinan diserahkan pada Pangeran Achmed Djaketra yang merupakan putranya. Dibawah kepemimpinan Pangeran Achmad Djaketra, Jakarta maju dan tumbuh dengan sangat pesat. Hal tersebut membuat serikat dagang VOC milik Belanda tertarik dan berkeinginan merebut Kota Jakarta. Akhirnya Belanda berselisih dengan Pangeran Jayakarta pada tahun 1616-1619.

Sempat terpukul mundur, Belanda dibawah komando Jan Pieterszoon Coen kembali melawan pasukan Jayakarta dan Banten yang berakhir dengan mundurnya Pangeran Jayakarta ke daerah Jatinegara. Jayakarta diduduki oleh Belanda pada 12 Maret 1619, sekaligus mengubah nama Jayakarta menjadi Batavia.

Kemudian Pangeran Jayakarta dan pasukannya menetap di daerah yang kini menjadi Jatinegara Kaum hingga akhir hayatnya. Peninggalannya dapat dilihat pada Masjid Jami As-Salafiyah dan makamnya yang telah menjadi situs cagar budaya oleh Pemprov DKI pada tahun 1999.

Menelusuri jejaknya, makam Pangeran Achmed Djaketra di Jl Jatinegara Kaum No. 49, Pulo Gadung, di sana tampak lima nisan batu yang berada pada sebuah pendopo tepat di samping Masjid Jami As-Salafiyah yang juga dibangun oleh Pangeran Achmad Djaketra. Makam Pangeran Achmad Djaketra ada di sisi kiri, dan tampak pula empat makam lainnya yang diketahui memiliki hubungan kekerabatan. Antara lain Pangeran Lahut yang merupakan putra Pangeran Achmad Djaketra, Pangeran Soeria bin Pangeran Padmanegara serta pasangan suami istri Pangeran Sageri dan Ratu Rupiah.

Karomah Pangeran Achmad Djaketra sebagai salah satu keturunan Sunan Gunung Jati memang dianggap sakral oleh para peziarah. Selain berkarisma, Pangeran Achmad Djaketra juga terkenal lihai dan sulit ditangkap oleh para penjajah Belanda saat itu. Fakta unik lainnya, keberadaan makam tersebut baru terungkap pada tahun 1956, lebih dari tiga abad sejak Pangeran Achmad Djaketra meninggal. Hal itu diketahui dari buku wartawan senior pemerhati sejarah Alwi Shahab yang berjudul 'Betawi Queen of The East.'

Dalam buku itu tertulis, kalau Pangeran Achmad Djaketra meminta anak keturunannya untuk merahasiakan identitas dan kuburannya kepada siapapun selama Belanda masih berkuasa. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Bangkalan) Dandim 0829/Bangkalan hadiri peresmian gedung baru RSUD Syarifah Ambami Rato Ebuh di Jl. Pemuda Kaffa No.9 Bangkalan yang diresmikan oleh Wakil Bupati Bangkalan Ir. KH. Mondir Rofii. Rabu 23 Desember 2015

Syukur Alhamdulillah tahun ini RSUD Syarifah Ambami Rato Ebuh berhasil menambah beberapa gedung baru yang siap dioperasionalisasikan untuk pelayanan pada masyarakat. Saya berharap dengan menambah beberapa gedung baru ini RSUD Syarifah Ambami Rato Ebuh dapat selalu meningkatkan mutu pelayanan terhadap masyarakat karena prinsipnya pemerintah merasa berkewajiban untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Ungkap Wakil Bupati Bangkalan Ir. KH. Mondir Rofii

Hadir dalam peresmian tersebut Muspida Bangkalan, Wabup Bangkalan, Dandim 0829/Bangkalan, Kapolres Bangkalan, Danlanal Batuporan ), Toga, Tomas, para SKPD se Kabupaten Bangkalan, seluruh kepala dinas sekab Bangkalan, kepala kelurahan dan kepala desa se Kecamatan Bangkalan. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Ngawi) Korem 081/DSJ, Komandan Korem 081/DSJ Kolonel Inf Hardani Lukitanta Adi dan Ketua Persit KCK Koorcab Rem 081 PD V/Brawijaya  Ny. Penni Hardani Lukitanta berkunjung ke Kodim 0805/Ngawi dalam rangka kunjungan kerja dan untuk melihat kesiapan satuan jajaran Korem 081/DSJ, Rabu (23/12).

Turut serta dalam kunjungan Danrem 081/DSJ tersebut, Kasiopsrem 081/DSJ, Pasiterrem 081/DSJ, Dantim Intel  dan Pengurus Persit KCK Koorcab Rem 081 PD V/Brawijaya.

Kedatangan Danrem 081/DSJ dan rombongan disambut oleh Dandim 0805/Ngawi Letkol Inf Sugiyono, S.Sos, didampingi oleh para Perwira jajaran Kodim 0805/Ngawi dengan seluruh prajurit dan PNS serta anggota Persit Kartika Candra Kirana Cabang XIX Dim 0805/Ngawi bertempat di Aula Makodim 0805/Ngawi.

Dalam kesempatan itu, Danrem 081/DSJ menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada prajurit TNI AD yang telah membantu pelaksanaan peringatan Hari Juang kartika yang dipusatkan di Kodam V/Brw yang terlaksana dengan baik, aman dan sukses.

Ucapan terima kasih dan penghargaan juga disampaikan kepada para prajurit yang telah  membantu  pengamanan pelaksanaan Pilkada Serentak pada tanggal 9 Desember yang lalu, seraya tetap mengedepankan prinsip netralitas TNI.
Selanjutnya  Danrem menegaskan, agar para prajurit menghindari pelanggaran yang akan merugikan diri sendiri, satuan dan keluarga. Hindari penyalahgunaan senjata api, narkoba, disersi, perkelahian antara TNI dan Polri, perbuatan asusila dan tidak menjadi beking pada kegiatan yang menyalahi aturan di TNI AD, serta saya minta tidak ada yang mengkonsumsi narkoba dan tidak ada yang terlibat sebagai bandar atau pengedar narkoba.

Lebih lanjut Danrem mengatakan, Kita wajib bersyukur apa yang sudah kita terima dan kita punya saat ini, bersyukur tidak dilakukan dengan cara lahiriyah saja melainkan bersyukur juga harus diimbangi dengan perilaku yang baik. Karena hal itu, menandakan bahwa kita betul-betul menikmati dan mensyukuri nikmat yang telah diberikan kepada kita. Jaga keharmonisan keluarga, bimbing anak-anak kita dengan baik karena anak-anak kita adalah masa depan kita dan kewajiban sebagai orang tua adalah menyiapkan anak-anaknya kedepan menjadi lebih baik lagi. tegas Danrem.

Selesai memberi pengarahan kepada Prajurit dan PNS Kodim 0805/Ngawi, Danrem 081/DSJ beserta rombongan melaksanakan kunjungan ke jajaran Forpinda Kabupaten Ngawi antara lain Kapolres dan Bupati Ngawi.  (arf).

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kodam V/Brawijaya menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1437 H tahun 2015, dihadiri beberapa tokoh agama sekaligus Anggota dan PNS Kodam V/Brawijaya, bertempat di Masjid At Taqwa Makodam V/Brawijaya. Rabu, 23 Desember 2015

            Sementara itu, Pangdam V/Brawijaya dalam amanatnya yang dibacakan oleh Kabintaldam V/Brawijaya, Kolonel Caj Drs. H. Muhamad Rifai, S. Ag menerangkan bahwa  melalui acara peringatan Maulid Nabi 1437 H saat ini, para prajurit dihimbau untuk memantapkan mental dan profesionalisme guna kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan pengabdian kepada Bangsa dan Negara.

            Pangdam V/Brawijaya menambahkan, perlunya melakukan instropeksi diri, serta meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. “Rasulullah SAW dengan kepribadiaannya yang sempurna telah memberikan suri tauladan kepada kita untuk memiliki semangat pantang menyerah dalam upaya menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar, yaitu mengajak kepada kita semua untuk melakukan kebaikan dan mencegah kemungkaran dalam diri dan lingkungan,”terang Kolonel Caj Drs. H. Muhamad Rifai, S. Ag melalui amanat Pangdam yang dibacakannya.

            Selain itu, Jenderal Bintang Dua ini, mengajak seluruh prajurit dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) TNI Angkatan Darat (AD) di wilayah Kodam V/Brawijaya untuk mengaktualisasikan semangat perjuangan dan kepemimpinan Rasulullah SAW tersebut. “Hal itu sejalan dengan tema peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW kali ini, yaitu “Jadikan hikmah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 1437 H/2015 M kita mantapkan mental dan profesionalisme Prajurit TNI guna kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan tugas pengabdian kepada Bangsa dan Negara,” tegasnya.

            Sehubungan dengan berjalannya kegiatan tersebut. Mayjen TNI Sumardi berharap agar seluruh jamaah yang hadir bisa mendapatkan suatu pencerahan melalui acara yang digelar pada saat ini. “Semoga, apa yang akan disampaikan nanti, dapat menjadi pencerahan bagi kita semua, sehingga kita menjadi manusia yang berkepribadian, tabah dan dapat melaksanakan ajaran agama dengan baik serta berguna bagi keluarga, TNI Angkatan Darat, Bangsa dan Negara,” pintanya.

            Pada kegiatan tersebut bertindak sebagai penceramah yaitu KH. Anwar Iskandar yang juga sebagai pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Assa’idiyah. Selain Anggota dan PNS, hadir juga Pejabat Kodam V/Brawijaya dan pengurus Persit Kartika Chandra Kirana (KCK).

            Dalam ceramahnya, KH. Anwar Iskandar mengajak seluruh jemaah yang hadir untuk senantiasa memanjatkan puji syukur  kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas Ridho dan Karunia yang diperoleh seluruh umat Islam hingga saat ini.

            Melalui kegiatan tersebut, pengurus Ponpes Assa’idiyah itu mengajak seluruh jamaah yang hadir untuk menjadikan peringatan M aulid Nabi kali ini sebagai media untuk instropeksi diri. Sebab, menurutnya, peringatan Maulid Nabi saat ini bertepatan dengan tanggal lahirnya Nabi Besar Muhammad SAW. “Hal itu sangat penting, karena dengan mengenal Nabi Muhammad SAW secara utuh akan menjadi langkah untuk mengamalkan nilai-nilai ajaran Islam secara benar dan mendalam,”tuturnya.

Kegiatan diakhiri oleh Pangdam V/Brawijaya yang diwakili oleh Kabintaldam V/Brawijaya Kolonel Caj Drs. H. Muhamad Rifai, S. Ag memberi ucapan terima kasih kepada Pimpinan Ponpes Assa’idiyah, KH. Anwar Iskandar yang bersedia untuk hadir mengisi kegiatan peringatan Maulid Nabi SAW 1437 H pada kali ini.(arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Dandim 0830/Surabaya Utara Letkol Inf Ahmad Fikri Musmar S.E dan didampingi oleh Danramil 0830/02 Semampir Mayor Inf Suyoso dan Danramil 0830/03 Pabean Cantian Mayor Inf Suwadi menghadiri apel gabungan yang diadakan oleh Polres Pelabuhan  Tanjung Perak, bertempat di halaman Gapura Surya Tanjung Perak, dengan irup Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Arnapi.  Rabu, 23 Desember 2015.

Apel gabungan kali ini mengambil tema "Melalui Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin 2015, Kita Tingkatkan Sinergi Polri Dengan Instansi Terkait Dalam Rangka Memberikan Rasa Aman Dan Nyaman Pada Perayaan Natal 2015 Dan Tahun Baru 2016"

Amanat Kapolri Jenderal Drs.Badrodin Haiti yang di bacakan Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Arnapi mengatakan, melalui apel gelar pasukan ini untuk dapat dilakuka pengecekan kesiapan akhir pelaksanaan operasi, baik pada aspek personel, sarana prasarana, anggaran serta keterlibatan unsur terkait seperti TNI, Pemda dan Mitra Kamtibmas lainnya dalam pengamanan Natal dan Tahun baru 2016.

Kapolri berharap, rencana pengamanan yang telah dipersiapkan dengan serius dan sungguh-sungguh, dapat diimplemantasikan pada tahap pelaksanaan operasi lilin tahun 2015.

“Dengan demikian, Polri akan mampu memberikan jaminan keamanan dan pelayanan terbaik bagi masyarakat, sehingga dapat menjalankan ibadah dan perayaan pergantian tahun dengan aman, nyaman, tertip dan lancar,” tandasnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kodim 0830/SU, Pomal, Dishub Surabaya, Syahbandar Utama Tanjung, Security Pelindo, PMK Tanjung Perak, dan Polres Pelabuhan Tanjung Perak. (arf)

KABARPROGRESIF.COM  : (Jakarta Pusat) Bukan Mawar Penghias Taman Tetapi Melati Pagar Bangsa“ inilah semboyan Korp Wanita Angkatan Darat yang memperkuat dan membuat semangat Kowad Kodam Jaya untuk lebih meningkatkan prestasi dan profesionalismenya didalam HUT Kowad ke-54 yang ditandai dengan Apel bersama Kowad se Garnisun 1/Jakarta yang dipimpin oleh Wakil Kepala Pengadilan Militer Utama Brigjen TNI (K) A.A. Putu Oka Dewi Iriani.

Wujud nyata kasih sayang dan kepedulian Ketua Persit KCK PD Jaya Ny. Renny Teddy Lhaksmana selaku Ibu Asuh Kowad Raksakarini Sri Sena Jaya yang kali ini turut mendampingi dan menghadiri Syukuran HUT ke-54 Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) yang juga sebagai acara peringatan Hari Ibu. Bertempat di Aula AH Nasution Mabesad, Selasa (22/12).

Acara syukuran sederhana yang dilaksanakan sesaat selepas Apel Bersama ditandai dengan pemotongan Tumpeng yang diberikan pada sesepuh Kowad yang turut dalam pembentukan Korps Wanita Angkatan Darat. Rangkaian peringatan HUT Kowad Ke-54 ini juga dilaksanakan beberapa kegiatan diantaranya, donor darah, anjangsana, olahraga bersama, ziarah, dan lomba.

Kehadiran Prajurit Kowad sebagai bagian dari komponen TNI AD saat ini semakin diperhitungkan dan memiliki peranan penting dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok TNI Angkatan Darat.

Lebih lanjut Ibu Asuh Kowad Raksakarini Sri Sena Jaya dalam ramah tamah menyampaikan Bahwa Prajurit Kowad memiliki kesempatan yang sama dengan prajurit pria dalam pengembangan kemampuan. Dan mengedepankan ketelatenan dan ketelitian prajurit kowad diharapkan semakin sigap bertugas dan mampu mengukir prestasi yang terbaik demi mengangkat citra positif baik pribadi, keluarga dan satuan.

Saat ini banyak prajurit kowad yang mampu menjalankan tugas bergabung dalam pasukan khusus dan kegiatan yang dulunya didominasikan kaum pria ,seperti penerbang, tehnisi pesawat dan kapal Laut, penembak jitu dan lain lain. Prajurit kowad Kodam Jaya juga banyak mengukir prestasi dalam cabang pertandingan baik pertandingan tingkat angkatan maupun tingkat nasional serta tingkat antar negara. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive