KABARPROGRESIF.COM : (Kediri) Gejala laten anti Pancasila dan UUD 1945, mulai tampak dan tumbuh berkembang, bahkan ada sebagian kecil masyarakat justru mengaminkan mereka, karena latar belakang yang sama. Keprihatinan ini mendorong Kodim 0809/Kediri untuk memberi gambaran yang jelas tentang fakta sejarah perjuangan bangsa dalam meraih satu kata, yaitu “Merdeka”.
Pada kesempatan yang memang sama sekali tidak beragenda ataupun terjadwal sebelumnya, bahkan cenderung spontanitas, Dandim Kediri, Letkol Inf Purnomosidi didampingi Pasi Ter Kodim Kediri Kapten Inf Suliyono dan Danramil Pare Kapten Arh Ajir, mengadakan pencerahan tentang wawasan kebangsaan kepada sejumlah tenaga medis yang ada di RS HVA Desa Tulungrejo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri.
“Negara ini didirikan oleh para pendiri bangsa bukan atas nama agama tertentu, juga bukan berdasarkan peraturan atau hukum agama tertentu, juga tidak pula dimiliki atau dikuasai oleh organisasi yang mengatasnamakan agama tertentu, tetapi didirikan oleh semangat Persatuan dan Kesatuan dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika” kata Letkol Inf Purnomosidi, kepada sejumlah tenaga medis di RS HVA Tulungrejo Pare Kediri, sore ini.
“Perlu difahami secara jelas tentang fakta yang tercatat dalam sejarah, bahwa para pendiri bangsa semua berlatar belakang berbeda ,termasuk latar belakang agama, jadi tidak “Fair” apabila negara ini dimonopoli oleh satu agama tertentu. Ingat ,kita semua yang ada disini lahir dan tumbuh dewasa, jauh sebelum perjuangan bangsa ini merebut kemerdekaannya, tetapi cuma meneruskan atau melanjutkan cita-cita para pendiri bangsa ,tanpa menguras tenaga dan pikiran untuk mengisi sejarah bangsa menuju kemerdekaan”, lanjut Letkol Inf Purnomosidi, Minggu (24/1/2016).
Wawasan kebangsaan yang bertajuk “Kewaspadaan terhadap faham terorisme dan radikalisme” tersebut, meski tergelar secara mendadak, tetapi mendapat perhatian khusus dari pihak rumah sakit, terutama dalam memantapkan wawasan kepada kaum intelektual yang tidak menutup kemungkinan dapat terseret dalam doktrin-doktrin yang menyesatkan.
“Jangan dikira saudara-saudara ini karena berbackground kaum intelektual khususnya di bidang medis, lantas tidak mungkin terseret arus doktrin-doktrin yang menyesatkan. Di timur tengah sana , ISIS tumbuh dan berkembang karena support dari kaum intelektual juga , baik dari warga Iraq, Suriah ,Libanon, Yordania, Iran ,Turki maupun Mesir” pungkas Letkol Inf Purnomosidi. (arf)
Pada kesempatan yang memang sama sekali tidak beragenda ataupun terjadwal sebelumnya, bahkan cenderung spontanitas, Dandim Kediri, Letkol Inf Purnomosidi didampingi Pasi Ter Kodim Kediri Kapten Inf Suliyono dan Danramil Pare Kapten Arh Ajir, mengadakan pencerahan tentang wawasan kebangsaan kepada sejumlah tenaga medis yang ada di RS HVA Desa Tulungrejo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri.
“Negara ini didirikan oleh para pendiri bangsa bukan atas nama agama tertentu, juga bukan berdasarkan peraturan atau hukum agama tertentu, juga tidak pula dimiliki atau dikuasai oleh organisasi yang mengatasnamakan agama tertentu, tetapi didirikan oleh semangat Persatuan dan Kesatuan dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika” kata Letkol Inf Purnomosidi, kepada sejumlah tenaga medis di RS HVA Tulungrejo Pare Kediri, sore ini.
“Perlu difahami secara jelas tentang fakta yang tercatat dalam sejarah, bahwa para pendiri bangsa semua berlatar belakang berbeda ,termasuk latar belakang agama, jadi tidak “Fair” apabila negara ini dimonopoli oleh satu agama tertentu. Ingat ,kita semua yang ada disini lahir dan tumbuh dewasa, jauh sebelum perjuangan bangsa ini merebut kemerdekaannya, tetapi cuma meneruskan atau melanjutkan cita-cita para pendiri bangsa ,tanpa menguras tenaga dan pikiran untuk mengisi sejarah bangsa menuju kemerdekaan”, lanjut Letkol Inf Purnomosidi, Minggu (24/1/2016).
Wawasan kebangsaan yang bertajuk “Kewaspadaan terhadap faham terorisme dan radikalisme” tersebut, meski tergelar secara mendadak, tetapi mendapat perhatian khusus dari pihak rumah sakit, terutama dalam memantapkan wawasan kepada kaum intelektual yang tidak menutup kemungkinan dapat terseret dalam doktrin-doktrin yang menyesatkan.
“Jangan dikira saudara-saudara ini karena berbackground kaum intelektual khususnya di bidang medis, lantas tidak mungkin terseret arus doktrin-doktrin yang menyesatkan. Di timur tengah sana , ISIS tumbuh dan berkembang karena support dari kaum intelektual juga , baik dari warga Iraq, Suriah ,Libanon, Yordania, Iran ,Turki maupun Mesir” pungkas Letkol Inf Purnomosidi. (arf)