Seminar diikuti 100 peserta Mahasiswa se-Kabupaten Tuban, diantaranya Universitas Ronggolawe (Unirow), Universitas Sunan Bonang (Unang) dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan NU (STIKES NU) Tuban. Seminar tersebut menghadirkan narasumber Letkol Inf Sarwo Supriyo (Dandim 0811/Tuban), AKBP Guruh Arif Dharmawan S.IK (Kapolres Tuban), Ahmad Amin (Asisten Pemerintahan Kab. Tuban) dan Gaguk (Kepala Bakesbang Propinsi Jatim) dan dipandu oleh Anto, S.STP.
Kepada peserta seminar, Dandim Tuban menyampaikan mengenai makna dan fungsi Pancasila sebagai dasar negara, pengertian dan prinsip Nasionalisme, prinsip Patrionalisme serta Implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari hari, upaya memperkuat keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan sikap serta perilaku yang perlu ditanamkan/dikembangkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Selain itu Dandim juga memberikan materi tentang Proxy War, bahwa bangsa Indonesia sekarang dihadapkan pada sebuah ancaman nyata yang tidak ringan. Sebuah fenomena yang berbeda dari masa-masa sebelumnya telah berkembang dan harus diwaspadai.
“Pada hakikatnya perang ini merupakan sebuah konfrontasi antara dua kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti untuk menghindari konfrontasi secara langsung dengan alasan mengurangi risiko pada kehancuran yang fatal,” ujar Dandim Tuban.
Menurut Dandim, biasanya pihak ketiga yang bertindak sebagai pemain pengganti adalah negara kecil. Tetapi kadang bisa juga aktor non negara yang dapat berwujud LSM, Ormas, kelompok masyarakat atau perorangan. “Singkatnya, Proxy War merupakan kepanjangan tangan dari suatu negara yang berupaya mendapatkan kepentingan strategisnya namun menghindari keterlibatan langsung suatu perang yang mahal dan berdarah.
Dandim menambahkan dalam seminar ini ditujukan untuk menyatukan pemahaman, gerak langkah dan tindakan utamanya diantara generasi muda bangsa menghadapi ancaman nyata bangsa Indonesia. Seruan Ir Soekarno, menurut Dandim, kiranya masih sangat relevan untuk terus dipedomani.
Terlebih bangsa Indonesia adalah sebuah bangsa besar mempunyai latar belakang sejarah panjang. “Hal ini antara lain dibuktikan adanya kerajaan-kerajaan di wilayah Nusantara yang menjadi penguasa Asia Tenggara dimasa lalu, sebelum terbentuknya Republik Indonesia,” tandasnya.(arf).