KABARPROGRESIF.COM : (Kediri) Musim hujan membawa berkah bagi petani, tetapi kalau hujan berlangsung terus menerus, tentu menimbulkan dampak negatif bagi lahan pertanian. Termasuk salah satunya lahan pertanian yang berlokasi di Desa Mangunrejo Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri, jumat (18/03/2016).
Lahan pertanian di musim hujan saat ini, mayoritas pasokan air melimpah, bahkan cenderung berlebihan. Bantuan alsintan dari Pemerintah Pusat berupa pompa diesel kepada Kodim 0809/Kediri, digunakan oleh Koramil 07/Ngadiluwih ,untuk membantu petani mengurangi debit air yang ada di lahan pertanian mereka.
"Kalau musim hujan saat ini, yang kita butuhkan bukan memasok air, tetapi membuang air ke saluran irigasi. Lahan pertanian yang ditanami padi, sangat rawan bila terlalu banyak air yang menggenangi lahan pertanian tersebut," kata M.Yusron ,PPL Pertanian Desa Mangunrejo.
Koramil Ngadiluwih, sebelumnya sudah menjadwal seluruh kelompok tani yang ada di Kecamatan Ngadiluwih, khususnya penggunaan alsintan jenis pompa diesel. Jadwal itu sendiri juga bukan diatur atau ditulis oleh Koramil Ngadiluwih, tetapi langsung dibuat oleh kelompok tani, agar penggunaannya bisa efektif dan efisien, sejalan dengan kepentingan para petani. (arf)
Lahan pertanian di musim hujan saat ini, mayoritas pasokan air melimpah, bahkan cenderung berlebihan. Bantuan alsintan dari Pemerintah Pusat berupa pompa diesel kepada Kodim 0809/Kediri, digunakan oleh Koramil 07/Ngadiluwih ,untuk membantu petani mengurangi debit air yang ada di lahan pertanian mereka.
"Kalau musim hujan saat ini, yang kita butuhkan bukan memasok air, tetapi membuang air ke saluran irigasi. Lahan pertanian yang ditanami padi, sangat rawan bila terlalu banyak air yang menggenangi lahan pertanian tersebut," kata M.Yusron ,PPL Pertanian Desa Mangunrejo.
Koramil Ngadiluwih, sebelumnya sudah menjadwal seluruh kelompok tani yang ada di Kecamatan Ngadiluwih, khususnya penggunaan alsintan jenis pompa diesel. Jadwal itu sendiri juga bukan diatur atau ditulis oleh Koramil Ngadiluwih, tetapi langsung dibuat oleh kelompok tani, agar penggunaannya bisa efektif dan efisien, sejalan dengan kepentingan para petani. (arf)