KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Giat menjadikan ibu rumah tangga menjadi “mesin kedua” dalam faktor ekonomi keluarga kembali digelar. Bertempat di Kaza City, siang tadi (7/5) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini datang bersama Usahawan Chairul Tanjung untuk meresmikan giat Pahlawan Ekonomi 2016. Kedatangan mereka disambut oleh sedikitnya 1500 pelaku UKM yang sudah bersiap mulai pukul 10 pagi, dan memenuhi separuh bangunan lantai 1 Kaza City.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam sambutannya menjelaskan, bahwa Pahlawan Ekonomi adalah sebuah success story para ibu-ibu dan perempuan di Kota Surabaya. Memasuki tahun ke tujuh giat Pahlawan Ekonomi, Risma (Sapaan akrab walikota) membawa sosok yang mampu dijadikan inspirasi bagi para penggiat UKM ke atas panggung. Choirul Mahpuduah dengan olahan khas Almond Chirspy dari UKM Pawon Kue menceritakan kisahnya kepada para tamu yang hadir.
“Saya yang awalnya merupakan ketua serikat buruh, kemudian mendapat pemutusan hubungan kerja. Dan mendapat pelatihan melalui Pahlawan Ekonomi, Alhamdulillah hingga sekarang omset penjualan saya hampir tembus 20juta per hari,” imbuh perempuan yang akrab disapa Bu Irul ini.
Agar lebih meyakinkan pelaku UKM yang masih pemula dalam giat Pahlawan Ekonomi, Tri Rismaharini juga memanggil pelaku UKM pengrajin sepatu dari eks lokalisasi Dolly, serta olahan makan berupa keripik Samiler yang lebih dikenal dengan nama Samijali (Samiler Jarak Dolly) ke atas panggung. “Artinya, ibu-ibu yang berasal dari kawasan eks lokalisasi pun memiliki kesempatan yang sama untuk sukses,” imbuh Tri Rismaharini.
Tri Rismaharini juga menceritakan bagaimana kesuksesan UKM Dede Satoe dengan hasil produksi berupa sambal dalam kemasan yang sudah dapat ditemui di gerai-gerai supermarket berskala besar. “Dulu waktu ada pameran selama lima hari di Ambon, sambal ini dibawa dan langsung habis di hari pertama, hingga akhirnya sambal ini dikirim dari Surabaya ke Ambon untuk mencukupi stok selama pameran berlangsung,” imbuh walikota yang langsung mendapat tepuk tangan meriah dari audience.
Dengan adanya giat Pahlawan Ekonomi, Walikota ingin memberikan contoh kepada generasi muda, bahwa pelaku usaha yang usianya tak lagi muda, masih mampu menyerupai semangat para pelaku usaha yang muda. Selain itu, ia meminta kepada audience yang hadir agar tidak gampang menyerah, melalui Pahlawan Ekonomi Walikota ingin warganya unggul di Kota Sendiri.
“Penjajahan masa kini adalah penjajahan melalui faktor ekonomi. Kota ini milik warga Surabaya, dan jangan sampai kita terusir di Kota sendiri, apalagi kita telah memasuki masa Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Tidak ada yang tidak mungkin, semua mungkin kalau mau,” tegas Tri Rismaharini.
Peresmian dilakukan dengan membunyikan kentongan yang dicat berwarna merah putih dengan beberapa stakeholder, salah satunya Otoritas jasa keuangan, perwakilan Bank Mega cabang Surabaya, Perusahaan Gas Negara, dan. Pelindo III.
Senada dengan Tri Rismaharini, usahawan yang juga mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia era Susilo Bambang Yudhoyono, Chairul tanjung meminta agar warga Kota Pahlawan bermental pejuang. “Namun, di era sekarang kemauan saja dirasa kurang, masyarakat harus membekali diri dengan ke pengetahuan yang cukup,” imbuh Chairul Tanjung.
Ini merupakan kali ke-empat ia hadir di acara Pahlawan Ekonomi, ia merasa terharu saat Suparti menjelaskan perjalannya mengembangkan kacang Tree G. Perjalanan kacang Tree G dimulai saat Supari pulang menjadi TKI di Malaysia, dan berusaha berjualan kacang goreng. Kacang tersebut kemudian diolah dengan berbagai rasa dan packaging yang menaik.
“ada hal unik dibalik perjalanan kacang Tree G, kacang yang awalnya dijual hanya seribu perbungkus dan hanya dijual di warung kopi, kini berubah menjadi olahan makanan yang menarik minat beli, dan tentunya dengan harga yang menguntungkan penjual. Oleh karena itu, ilmu berperan penting dalam marketing produk para ibu-ibu pelaku UKM di Kota Surabaya,” imbuh Chairul Tanjung.
WALIKOTA HIMBAU AGAR TIDAK TAKUT JADI BESAR
Walikota Surabaya Tri Rismaharini juga menjelaskan kepada para pelaku usaha, agar tidak malu dan takut untuk memulai usaha. Rencananya Pemerintah Kota Surabaya akan secara intensif membantu para pelaku usaha mengembangkan usahanya. Risma yang saat itu didampingi jajaran SKPD yang bersinggungan dengan giat Pahlawan Ekonomi menyatakan siap untuk melakukan jemput bola kepada para pelaku UKM ini.
“Jika usaha ibu-ibu belum memiliki ijin, maka Dinas Perdagangan dan Perindustrian akan membantu pengurusan ijin. Nantinya, jangan lupa ibu-ibu juga mengurus ijin Pangan Industeri Rumah Tangga (PIRT) jika usaha ibu-ibu ini nantinya berada di bidang kuliner,” tegas Risma yang diiringi tepuk tangan para hadirin. (arf)