Jelang Dimulainya Prepcom III for Habitat III
KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Menjadi tuan rumah yang baik, ramah dan meninggalkan kesan positif bagi ribuan tamu dari berbagai negara yang hadir ke Kota Surabaya. Tujuan itulah yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya ketika menjadi tuan rumah agenda internasional, Preparatory Committe (Prepcom) III for Habitat III pada 25-27 Juli nanti.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Agus Imam Sonhaji mengatakan, untuk agenda meeting yang akan digelar di Grand City Mall Convex Surabaya, itu merupakan kewenangan langsung dari UN Habitat dibantu Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Adapun fokus Pemkot Surabaya sebagai tuan rumah adalah di luar acara di Grand City.
Nah, demi memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para delegasi selama gelaran Prepcom III itulah, Pemkot Surabaya telah melakukan berbagai kesiapan di banyak aspek. Utamanya mempercantik wajah kota seperti pedestrian, taman kota dan kawasan heritage, serta kampung-kampung yang nantinya akan dilihat dan dikunjungi para tamu.
“Beberapa titik kota juga dipasangi lampu-lampu hias agar terlihat semakin indah. Kami juga terus mempercantik pedestrian di berbagai kawasan. Termasuk pedestrian dari kawasan Grand City menuju Kawasan Tunjungan sehingga para tamu yang ingin berjalan kaki, bisa melakukannya dengan nyaman,” tegas Agus Sonhaji ketika sesi jumpa pers di Bagian Humas Pemkot Surabaya, Rabu (13/7).
Pemkot Surabaya, sambung Agus Sonhaji, juga menyiapkan agenda yang sifatnya refreshing. Sesuai bersidang dan membahas isu-isu penting terkait permukiman dan lingkungan, para tamu akan diajak berkeliling melihat langsung pesona Kota Surabaya melalui paket field trip dan juga city tour. Ada juga agenda festival dan paralel event. “Paket ini bahkan sudah ada sebelum tanggal 25 Juli. Ada city tour di mana para tamu akan diajak melihat kawasan heritage dan kawasan menarik di Surabaya. Kalau field trip, para tamu akan diajak masuk ke kampung-kampung sembari berinteraksi dengan warga,” sambung pejabat kelahiran Kediri ini.
Untuk paket field trip ini, Agus Sonhaji menyebut ada beberapa kampung di Surabaya yang akan dijadika tujuan kunjungan. Selain kampung yang sudah terkenal seperti Kampung Lawas Maspatih ataupun Kampung Lingkungan di Gundih dan Jambangan, juga ada Kampung Ketandan yang meski jarang diekspos tetapi punya pesona hebat. “Dengan melihat kampung ini, kita akan tahu kalau orang Surabaya itu punya semangat luar biasa untuk mengembangkan kampungnya. Masyarakat punya kapasitas untuk membangun dirinya sendiri,” jelasnya.
Sementara manajer operasional (operation manager) Grand City Mall Convex Surabaya, Stevie Widya mengatakan, pihaknya sangat concern dalam persiapan event yang rencananya akan dibuka oleh Presiden RI, Joko Widodo ini. Pihaknya fokus dari parkir, hingga keamanan. Untuk keamanan, pihaknya menyiapkan 10 gate detector di pintu-pintu masuk Grand City. Juga ada metal detector. “Mobil yang akan parkir dicek dengan mirror detector. Dan di setiap pintu akan ada petugas yang melakukan pengecekan. Mungkin pengunjung akan merasa kurang nyaman ketika diperiksa. Tetapi ini demi kenyamanan kita bersama. Apalagi, kita membawa nama bangsa,” jelas Stevie.
Grand City juag dilengkapi dengan 1200-an kamera CCTV di hampir seluruh sudut mall. Sehingga, bila ada tanda-tanda kejadian mencurigakan, pihak panitia sudah bisa langsung mendeteksi. Petugas keamanan mall, baik yang mengenakan seragam security maupun yang berpakaian sipil, juga dilengkapi dengan Halat telekomunikasi HT. “Untuk keamanan, kami mendapat instruksi langsung dari UN PBB. UN PBB yang mengatur plotting keamanan,” tegasnya.
Selain keamanan, Stevie menyebut pihaknya juga siap memberikan layanan yang ramah kepada para tamu. Pihak mall sudah menyiapkan guide boo untuk para tamu. Petugas di mall juga sudah mendapat pelatihan berbahasa asing. Dan nantinya, juga akan ada perform angklung dan juga “menyulap” mal sebagai etalase untuk memamerkan hasil kerajinan industri Nusantara, utamanya batik. “Personel kami juga sudah kursus bahasa Inggris, safety dan first aid,” imbuhnya.(arf)