Selasa, 19 Juli 2016



KABARPROGRESIF.COM : (Bangkalan) Jajaran Kodim 0829/Bangkalan mengikuti fun bike dalam rangka memperingati hari jadi Momentum Hari Bhakti Adhyaksa (HBA) Ke-56, dengan menempuh jarak sekitar 10 Km menyusuri jalan-jalan utama Kota Bangkalan. Minggu, 17 Juli 2016.

Selain diikuti personel Kodim 0829/Bangkalan, funbike diikuti pula oleh Forkompinda Kabupaten Bangkalan serta masyarakat umum tanpa terkecuali Bupati Bangkalan R.K. Moh. Makmum Ibnu Fuad. SE, Dandim 0829/Bangkalan Letkol Inf Sunardi Istanto. SH, Danlanal Batuporon Letkol Marinir Purwanto Hadi Saputro, Kapolres Bangkalan AKBP Anissullah M. Ridha, SIK, Jajaran Kepala Dinas, Intansi Terkait dan Comunity Fun-Bike se Bangkalan sebanyak 500 orang.peserta.

Route berjarak 10 Km dan menyusuri jalan-jalan utama Kota Bangkalan itu ditempuh oleh peserta, kurang lebih satu setengah jam.

Pemberangkatan  dari bertempat di Kantor Kejaksaan Negeri Jl. Soekarno-Hatta No. 22 Bangkalan yang dilepas oleh Bupati Bangkalan R.K. Moh. Makmum Ibnu Fuad. SE.

Adapun Start di  Jl. KH. Moh. Kholil - Jl. Sultan Abd Kadirun - Jl. Panglima Sudirman - Jl. Letnan Sunarto - Jl. K. Abd. Karim - Jl. KH. Hasim Azhari - Jl. KH. Ahmad Marzuki - Jl. KH. Moh. Toha - Jl. Kenanga - Jl. Pesarean Saichona Cholil - Jl. Kembar Baru – dan finish di Jl. Soekarno Hatta.

Usai ikuti “ngegowes” bareng ribuan peserta funbike, Forpimda berkesempatan mengundi “doorprize” hadiah menarik lainnya melalui kupon undian sambil diselingi oleh lagu-lagu, hadiah berupa Kulkas, TV Berwarna, Kompor Gas, Sepeda MTB dan hadiah menarik lainnya.(andre)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Mantan Ketua DPRD Kota Surabaya Wisnu Wardhana (WW) akhirnya memenuhi panggilan penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim, Senin (18/7).

Usai menjalani pemeriksaan terkait kasus dugaan korupsi asset yang dikelola PT Panca Wira Usaha (PWU), WW enggan memberikan komentar dan terburu-buru menghindar dari kejaran media.

WW diperiksa penyidik Pidsus sejak pukul 09.30 pagi. Pemeriksaan yang dilakukan di lantai 5 ruang Pidsus Kejati Jatim ini terkesan tertutup selama 7 jam. Sekitar pukul 15.47 sore WW ‘ngacir’ dari awak media yang menanyakan pemeriksaan dirinya. Bahkan saat ditanya terkait apa pemeriksaan atasnya, WW menutupi mukanya dan kabur dari kejaran media.

“Saat ini yang diperiksa salah satunya WW, dan belum ada penetapan tersangka. Para saksi diperiksa terkait penjualan asset yang dikelola PT PWU, sebab pelepasan asset itu kan belum ada persetujuan dari DPRD. Jadi tidak bisa dijual begitu saja,” kata Kepala Kejati (Kajati) Jatim Maruli Hutagalung saat dikonfirmasi di Kejati Jatim, Senin (18/7).

Saat ditanya terkait kedatangan Bos PT Maspion Alim Markus di Kejati Jatim, Maruli mengaku Alim tidak diperiksa terkait kasus PT PWU. Kedatanganya di Kejati hanyalah menghadiri acara sebelum Hari Bhakti Adhyaksa ke 56. “Alim Markus belum. Kan saat penyelidikan dulu yang bersangkutan sudah dimintai keterangan. Dalam keterangannya Alim mengaku belum satu bulan menjabat sebagai Komisaris PT PWU dan tidak pernah ikut rapat direksi,” paparnya.

Menyoal pemanggilan Dahlan Iskan, Maruli menegaskan, pihaknya masih melakukan koordinasi dengan Kejaksaan Agung (Kejagung). Sebab, Kejagung juga memeriksa Dahlan dalam kasus mobil listrik. Saat ditanya kapan pemanggilan DI, Maruli mengaku DI akan dipanggil setelah penyidik menetapkan tersangka dalam kasus ini. “Mungkin kita panggil belakangan, setelah semua saksi diperiksa,” pungkasnya.

Sementara itu Kepala Seksi Penyidikan (Kasidik) Pidsus Kejati Jatim Dandeni Herdiana menambahkan, pihaknya masih mendalami beberapa asset yang diduga ada penyelewengan dalam penjualannya. Terkait WW, Dandeni mengaku peranan mantan Ketua DPRD Kota Surabaya itu masih belum signifikan, dan sifat pemanggilannya hanya klarifikasi.

“Dari empat saksi yang dipanggil, hanya tiga saksi saja yang hadir. Ketiganya diantaranya yakni WW, Suhardi (Direktur Keuangan Pemprov Jatim) dan satu orang saksi,”7 tambahnya.

Disinggung kedatangan Alim Markus, Dandeni mengaku hari ini (kemarin) tidak ada pemanggilan terhadap Bos PT Maspion itu. Namun rencananya penyidik Pidsus memanggil Alim Markus pada Kamis (21/7) mendatang. “Alim hanya menghadiri kegiatan sosial jelang HBA di Kejaksaan. Tapi pihaknya kalrifikasi secara tdak resmi saja, yakni terkait hasil penyelidikan kasus PWU kemarin,” ungkapnya.

Mengenai pemanggilan DI, Dandeni mengaku menjadwalkan pemanggilan DI pada tanggal 27 Juli mendatang. “Untuk DI rencananya kalau disetujui ya sekitar tanggal 27 kita panggil,” tandasnya.

Untuk diketahui,  kasus dugaan penyelewengan asset PT PWU diusut Kejati Jatim awal 2015. Penyelidik Kejati menemukan adanya dugaan penyelewengan sebanyak 33 aset  berupa tanah dan bangunan yang diduga dijual saat DI menjabat sebagai Direktur Utama PT PWU tahun 2000-2010, nilainya diperkirakan Rp 900 miliar lebih.

Saat itu penyelidik menilai kalau kasus tersebut dianggap menyalahi aturan. Karena saat pelepasan dan penjualan itu belum ada persetujuan dari DPRD Jawa Timur. Saat itu juga penyelidik Pidana Khusus Kejati Jatim memanggil Emilia Contessa anggota DPR RI orang yang membeli aset tanah dan bangunan milik PWU di Banyuwangi.(Komang)

Ir Ninis Rindhawati Dianggap Terlibat Penerbitan Ijin Tambang PT IMMS



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Setelah menahan tiga tersangka kasus dugaan korupsi penambangan pasir besi Lumajang yang dikelola PT Indonesia Minning Modern Sejahtera (IMMS), yakni Direktur PT IMMS Lam Cong San,Ketua Tim Teknis Dokumen Amdal Pemkab Lumajang R Abdul Ghofur, Dr Ir Abdul Rahem Faqih, dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Brawijaya (UB) Malang, selaku wakli Direktur CV Lintas Sumberdaya Lestari, Kini Penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejati Jatim kembali menahan satu tersangka lain yang dianggap terlibat dalam penerbitan ijin pertambangan PT IMMS.

Tersangka yang ditahan tersebut adalah, Ir Ninis Rindhawati, mantan Plt Kepala Dinas (Kadis) Lingkungan Hidup (LH) Pemkab Lumajang.

Dijelaskan Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejati Jatim Romy Arizyanto,  tersangka yang juga sebagai Ketua tim perijinan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) ini, meloloskan izin yang dilakukan PT IMMS. Seharusnya izin AMDAL PT IMMS ditolak karena ada kekurangan dokumen pada Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) yang dijukan.

“Peranan tersangka yakni meloloskan izin AMDAL yang diajukan PT IMMS. Padahal ada 28 item atau syarat yang kurang dari pengajuan izin yang dilakukan PT IMMS. Tapi oleh tersangka diloloskan begitu saja, sehingga negara dirugikan sekitar Rp 79 miliar,” terang Romy Arizyanto, di Kejati Jatim, Senin (18/7).

Lanjut Romy, saat ini jabatan tersangka masih sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Pemkab Lumajang. Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka Ninis terpaksa mendekam di Rutan Kelas I Surabaya di Medaeng, Sidoarjo. “Tersangka langsung ditahan di Rutan Medaeng, selama 20 hari kedepan,” tegas Romy.

Sementara itu Kepala Seksi Penyidikan (Kasidik) Pidsus Kejati Jatim Dandeni Herdiana menambahkan, atas perbuatannya, tersangka Ninis dijerat dengan Pasal 3 ayat 1 Undang-undang No 31 tahun 2009 tentang tindak pidana korupsi. “Ancaman maksimal yakni selama 20 tahun kurungan penjara,” tambahnya.

Ditanya terkait adakah penambahan tersangka dalam kasus ini, mantan Kasi Intel Kejari Purwakarta ini enggan berspekulasi. Menurutnya, penyidik Pidsus saat ini masih melakukan pendalaman atas kasus yang diduga merugikan negara sebesar Rp 79 miliar.

“Sabar dulu, kan baru menahan satu tersangka lagi. Tim masih melakukan pendalaman dalam kasus ini,” ucap Dandeni.

Untuk diketahui, Empat tersangka tersebut ditahan atas dugaan korupsi penambangan pasir besi di Dusun Kaliwelang, Desa Bades, Lumajang yang dikelola oleh  PT Indonesia Minning Modern Sejahtera (IMMS) dan diduga merugikan negara Rp 79 miliar. Selain itu, tersangka juga diduga merekayasa perijinan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) untuk PT IMMS. (Komang)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Semakin banyaknya angka peningkatan  traveling di Indonesia, membuat PT.Bimasakti Multi Sinergi melakukan gebrakan.salah satunya adalah melauncing JadiPergi.com.

JadiPergi.com merupahkan salah satu Marketplace online yang berbasis paket wisata domestik Internasional pertama di Indonesia dengan menggunakan semua layanan traveling yang lengkap.

 " JadiPergi.com adalah bisnis marketplace pertama di indonesia yang mampu mendongkrak wisata indonesia ." Ujar Bagus Cahyono selaku General Manager Bisnis Fastplay saat gelar konferensi pers. Senin (18/7/2016) di Surabaya.

Menurut Bagus Cahyono JadiPergi.com juga menyediahkan cashback setiap transaksinya.hal ini merupahkan sebagai tambahan pendapatan masyarakat Indonesia.sehingga tidak hanya sebatas perusahaan penyedia saja yang menikmati keuntungan.Namun,masyarakat umum juga bisa ikut merasakan hasilnya.

Ditempat yang sama Suroto selaku Sales dan Marketing Director menerangkan,dengan peluncuran JadiPergi.com berharap sekitar 70 % transaksi traveling di Indonesia akan lari ke JadiPergi.com karena paket wisata ini sangat luar biasa murahnya.

" Dengan tersedianya ratusan paket tersebut tentunya volume masyarakat akan lari ke travel kita." terangnya.

Suroto menambahkan,kalau dulu masyarakat memesan tiket  wisata lewat Telepon.tapi, kini perusahaan kami akan melakukan pertama kali menjadikan digital paket wisata.

 " Bagi masyarakat pengguna Android dan IOS jangan kwatir.sebab, dalam waktu dekat bisnis kami akan hadir melakukan digital lewat GooglePlay dan Appstore." pungkas Suroto ( Dji )
 

Kala Wali Kota dan Anak-Anak Muda Percantik Ketandan dengan Aneka Warna Cat



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Jalan Tunjungan merupakan salah satu “etalase pesona” di Kota Surabaya. Sudah banyak yang tahu, jalan legendaris yang berada di pusat Kota Surabaya ini dipenuhi bangunan-bangunan lawas sarat sejarah. Namun, tidak banyak yang tahu, di kawasan Jalan Tunjungan terdapat kampung yang ternyata punya potensi luar biasa. Namanya Kampung Ketandan. 

Kampung yang berada di sebelah Barat Jalan Tunjungan (sekitar 100 meter dari arah Siola) di Kelurahan Genteng, Kecamatan Genteng ini terus bersolek. Seperti Minggu (17/7) pagi, warga Kampung Ketandan, utamanya anak-anak muda Karang Taruna plus mahasiswa, bergotong royong memoles kampung mereka. Bersama Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, anak-anak muda itu menggoreskan cat aneka warna dari mulai gang masuk Kampung Ketandan. Anak-anak muda itu seakan tak peduli ketika lengan, kaki bahkan kaos mereka, terkena lumuran cat.

Tidak sampai satu jam, hasil kerja bakti wali kota, warga dan anak-anak muda itu terlihat nyata. Lihatlah, “wajah” Kampung Ketandan yang dulunya “tak dilihat orang itu”, kini menggoda siapa saja untuk datang berkunjung. Dan memang, Kampung Ketandan menjadi salah satu destinasi yang akan dikunjungi delegasi dari berbagai negara yang menjadi peserta agenda Preparatory Committee (Prepcom) 3 for habitat III di Surabaya pada 25-27 Juli nanti.

“Dulu kampung memang agak kotor dan tidak terawat. Tetapi sekarang berbeda. Kini Ketandan lebih cantik dan bersih,” ujar Mahmud Sariadji, Camat Genteng.

Menurut Sariadji, perubahan ‘wajah’ Kampung Ketandan itu tidak lepas dari adanya kemauan warga untuk mengubah kampungnya menjadi lebih baik. Dia mengatakan, dulu, warga di kampung yang rumah-rumah nya dikeliling gedung-gedung menjulang ini susah untuk sekadar diajak kerja bakti dikarenakan kesibukan masing-masing. “Sekarang warga sudah guyub. Karang taruna nya juga aktif. Bahkan, kerja bakti ini merupakan inisiatif dari warga,” sambungnya.

Memang, Kampung Ketandan kini terlihat berseri. Dari mulai gang masuk, tertulis tulisan besar “kampung Ketandan“ dengan gambar telapak kaki. Jalan beralaskan paving itu penuh dengan goresan warna-warni: hijau muda, merah da kuning. Semakin masuk ke dalam kampung, pemandangannya semakin rupa-rupa warnanya. Tembok-tembok dipenuhi lukisan mural warna-warni. Pagar tanaman toga juga dicat dengan beragam warna. Plus tempat sampah yang terlihat menarik dengan warna biru. Saluran air nya juga terlihat bersih.

“Dulu, kampung ini seperti mati dan agak kumuh. Sekarang Alhamdulillah keguyuban warga sangat menonjol. Anak-anak muda nya juga kompak. Ini yang membuat kami selaku anak muda, bersemangat untuk menghidupkan kampung ini. Dan, seru sekali bisa ikut rame-rame mengecat kampung,” ujar Carla Della, Sekretaris Karang Taruna Kampung Ketandan .

Menurut Carla, warga Ketandan rutin melakukan kerja bakti untuk bersih-bersih. Ada event atau tidak, aktivitas menjaga kebersihan dan keanggunan kampung secara istiqomah dilaksanakan oleh warga. “Bukan hanya karena pas ada event, kami rutin sebulan sekali melakukan kerja bakti,” sambungnya.  

Meski begitu, dia mengaku bahwa terpilihnya Kampung Ketandan sebagai salah satu tujuan field visit agenda Prepcom 3 pada 27 Juli nanti, merupakan kebanggaan tersendiri. Dan untuk menyambut tamu-tamu dari berbagai negara tersebut, Carla menyebut warga, utamanya karang taruna Kampung Ketandan, sudah menyiapkan penyambutan. Selain akan memamerkan hasil-hasil produk kerajinan dan ekonomi kreatif warga, ada keunggulan yang akan ditonjolkan oleh warga Kampung Ketandan.

“Kami akan menonjolkan Kampung Budaya Ketandan. Di sini ada anak-anak yang aktif mengikuti pelatihan tari remo, juga ludruk. Untuk pendopo yang baru dibangun ini, nanti juga kami rencanakan sebagai  sanggar kecil-kecilan untuk latihan tari dan juga ruang publik,” imbuh mahasiswa jurusan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Surabaya ini.

Keberadaan Kampung Ketandan dan juga kampung-kampung unggulan di Surabaya, selaras dengan gelaran Prepcom 3 yang diprakarsai oleh PBB yang merupakan konferensi membahas isu-isu lingkungan perumahan, pemukiman dan perkotaan guna menghasilkan kesepakatan yang bersifat global.

Kota Surabaya menjadi pilihan lokasi penyelengaraan Prepcom 3 karena dinilai memiliki cita-cita yang sejalan dengan misi UN Habitat yakni memberdayagunakan lingkungan, perumahan dan pemukiman. Surabaya memiliki kelebihan dari berbagai sisi, mulai dari sejarahnya hingga tipikal lingkungan dan masyarakat dalam sebuah perumahan maupun permukiman. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta Selatan) Sebanyak 505 orang warga Kodim 0504/Jakarta Selatan (JS), baik prajurit, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan bahkan ibu-ibu Persatuan Istri Tentara (Persit) dengan membawa anak, terlihat ceria ketika mengikuti acara halal bihalal Dandim 0504/JS dan Ketua Persit KCK Cabang XVIII Koorcab Rem 051 PD Jaya dengan prajurit, PNS dan Persit 0504/JS di lapangan upacara Makodim 0504/JS, Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jum’at (15/7/16).

Meski sempat tertunda hari pelaksanaannya karena dinamika kegiatan kewilayahan yang padat, halal bihalal yang dimulai sekira pukul 08:00 hingga 11:00 itu berlangsung cukup meriah dan dalam suasana penuh keakraban.

Acara halal bihalal tersebut diawali salaman bermaaf-maafan antara Komandan Kodim (Dandim) 0504/JS Letkol Inf Ade Rony Wijaya yang didampingi Ketua Persit KCK Cabang XVIII Koorcab Rem 051 PD Jaya Ny. Ade Rony Wijaya dengan warga Kodim 0504/JS yang telah berbaris rapi antri untuk bersalaman dengan dengan orang No.1 di Kodim tersebut.

Dandim 0504/JS Letkol Inf Ade Rony Wijaya menyampaikan terima kasih dengan prajuritnya yang tidak melakukan pelanggaran dalam melakukan tugas kedinasan, dan bisa melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

Menurut Letkol Inf Ade Rony Wijaya yang baru dua bulan menjabat sebagai Dandim 0504/JS ini, dalam pembinaan teritorial bersma Tiga Pilar Kota Jakarta Selatan yaitu Kodim 0504/JS, Polres Jakarta Selatan (Jaksel) dan Pemerintah Kota (Jaksel) dalam kerja samanya berjalan dengan baik, khususnya untuk mengatasi masalah sosial di wilayah Jaksel.

“Kita juga selalu bekerja sama dengan pihak kepolisian apabila ada insiden atau kejadian, seperti ada penertiban dan lainnya, dengan selalu berkoordinasi, untuk mengantisipasi yang tidak diinginkan,” terang Letkol Inf Ade Rony Wijaya.

Ia mencontohkan, pada saat pelaksanaan malam takbiran, Tiga Pilar Kota Jakarta Selatan (Jaksel) melaksanakan apel, dan juga meninjau lokasi-lokasi yang dianggap rawan.

Terkait pengamanan arus mudik dan arus balik kata Letkol Inf Ade Rony Wijaya, Kodim 0504/JS bersama dengan Polres Jaksel dan Dinas Perhubungan (Dishub) Jaksel, memberikan perhatian khusus terhadap Terminal Lebak Bulus untuk mengamankan dan memonitor arus mudik dan arus balik.(andre)



KABARPROGRESIF.COM : (Mojokerto) Dalam rangka Peningkatan Luas Tambah Tanam dan Serap Jagung Petani, pada Jumat 15 Juli 2016 pukul 11.30 WIB, Mentan RI (Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman, M.P) melaksanakan Kunjungan Kerja beserta rombongan di wilayah Kodim 0815/Mojokerto dan tatap muka di areal persawahan Pok Tan Adil Makmur Dusun Banjarsari Desa Kedung Lengkong Kec. Dlanggu Kab. Mojokerto. (15/7).  

Rombongan Mentan RI diterima oleh  Danrem 082/CPYJ (Kol Kav Gathut Setyo Utomo, S.I.P), Wabup Kab. Mojokerto (H. Pungkasiadi, SH), Kasrem 082/CPYJ (Letkol Arh Supyan), Dandim 0815/Mjk, (Letkol Inf Djohan Darmawan), Kasiterrem 082/CPYJ (Letkol Arh Muharto), Ka Disperta Kab. Mojokerto (Ir. Suliestiyowati, MM), Kasdim 0815 (Mayor Inf M. Husein Zainudin, S.Sos), Pasi Wanwil Korem 082/CPYJ (Mayor Inf Iswanto) Kabakesbangpol Kab. Mojokerto (Drs. Nanang Subagyo), Para Danramil dan Pa Staf Kodim, serta Koordinator PPL Disperta Kab. Mojokerto, disela-sela kunjungannya Mentan RI menyaksikan proses pipil jagung dengan mesin dan ikut panen jagung bersama Pok Tan Adil Makmur.

            Dalam sambutannya, Mentan RI (Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman, M.P) menyampaikan, intinya : Bahwa kita dari Kementerian Pertanian sudah melaksanakan kegiatan Kunjungan kerja seperti ini sebanyak lebih dari 300 Kabupaten se-Indonesia dan harga jagung petani saat ini sudah lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya, sehingga diharapkan kita bisa mensukseskan progam Swasembada pangan, sehingga ketergantungan import jagung negara kita sudah turun ke angka 47% semoga di tahun 2018 kita tidak lagi melaksanakan Import jagung dan mudah-mudahan kegiatan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

            Selesai sambutan dilanjutkan penandatangan MOU kerjasama antara perwakilan kelompok petani jagung (Mojokerto, Jombang dan Pasuruan) dengan PT. Phokpan Indonesia yang diwakili oleh Presdir PT. Phokpan Indonesia (Bapak Thomas Efendi) kemudian dilanjutkan penyerahan Cas Money 5 Ton jagung senilai 17,5 juta oleh PT. Phokpan Indonesia kepada petani serta pelepasan hasil panen jagung Ds. Kedung Lengkong yang akan dikirim  ke ke PT. Phokpan Indonesia oleh Bapak Mentan.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut ± 200 orang, antara lain :    Dirjen PSP Kementan RI (Ir. Sumarjono Gatot Irianto), Paban III Sterad Mabesad (Kol Inf Tery Khrisna), Tim Sergab Mabesad wil Jatim (Kol Kav Imer Butar Butar), Kepala BKP Provinsi Jawa Timur (H. Siswo Heroetoto, SH, M.Hum, MM NIP), Komisi IV DPR RI ( Sdr. Guntur), Kabid Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur (Ir. Achmad Nurfalakhi, M.P), Tim Sergap Mabesad Wil. Jawa Timur (Letkol Inf Stevi), Wakasub Divre Bulog Surabaya Selatan (Ibu Anita), Pemantau Upsus BPTP Jawa Timur Wil. Kab. Mojokerto (Ibu Rika Asnita), Jajaran SKPD Kab. Mojokerto; Manager PT. Bisi 18,  Direktur PT. Charden Pokphand, Muspika Kec. Dlanggu, Ka Gapoktan sewilayah Kec. Dlanggu dan Poktan Adil Makmur Ds. Kedung Lengkong Kec. Pukul 11.55 WIB kegiatan selesai dengan tertib, lancar dan aman.(andre)




KABARPROGRESIF.COM : ( Bekasi) Komandan Yonif Mekanis 201/Jaya Yudha,  Letkol Inf Gogor  beserta Staf melakukan  silaturahmi kepada Tokoh Masyarakat (Jakarta Timur) bertempat di Mayonif Mekanis 201 Jaya Yudha. Jum’at Pagi (15/07).

Menurut Danyonif, disamping melaksanakan silaturahmi dengan Tokoh Masyarakat,  Prajurit Jaya yudha  selalu melaksanakan silaturahmi dengan penduduk guna menjaga hubungan yang baik dan terciptanya rasa aman di lingkungan Masyarakat. (andre)

Saya Selaku   Komandan selalu berusaha mengambil kesempatan untuk melaksanakan kunjungan dan silaturahmi dengan penduduk, termasuk tokoh-tokoh yang berpengaruh di wilayah Gandaria ini.

Danyon juga  selalu menekankan kepada para Prajurit Jaya Yudha untuk selalu menjaga hubungan dengan sesama Masyarakat termasuk dengan penduduk setempat, tetapi tentunya harus memperhatikan prinsip Imparsial (tidak memihak) serta kewaspadaan sebagaimana layaknya sebuah tugas operasi.

sebagai sebuah referensi hidup untuk mempelajari cara pendekatan terbaik terhadap masyarakat dengan harapan dapat menjalin hubungan emosional yang baik dengan masyarakat.

“Jaya Yudha" menjadi sebuah nama yang tidak asing di tengah-tengah masyarakat Gandaria. Apabila seorang Prajurit Jaya Yudha berbelanja, berkunjung ke masyarakat, melaksanakan dengan penduduk Masyarakat atau bahkan hanya sebatas berpapasan sering sekali penduduk  akan menyambut dengan suara yang keras dan bersahabat suatu  teriakan:  Jaya yudha !!! Kemudian akan dibalas teriakan yang sama oleh prajurit.

Mereka bisa mengenali Prajurit  Jaya Yudha dengan sangat mudah, biasanya dengan melihat Tulisan yang melekat di lengan kiri baju seragam Prajurit, dari wajah dan yang paling unik menurut mereka adalah senyuman yang bersahabat.

Terkadang kita berpikir kenapa hal ini bisa terjadi, dan kenapa ini menjadi sebuah studi yang penting Penduduk yang bersahabat, ramah, rendah hati, serta ketulusan Prajurit Jaya Yudha ini dalam menjaga nama baik Satuan,Bangsa dan negara yang dilandasi dengan Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI..



KABARPROGRESIF.COM : (Madiun) Bertempat di Padepokan SH Winongo telah dilaksanakan Konfrensi Pers berkaitan dengan rencana pelaksanaan Halal Bihalal Perguruan Bela diri SH Winongo yang akan di laksanakan tangal 17 Juli 2016. Pelaksanaan konferensi pers tersebut di ikuti sekitar 100 orang Pengurus Pusat dan Pengurus Cabang Kota/Kab. Madiun Perguruan SH Winongo. Jum’at malam(15/7/16)

Hadir dalam pelaksanaan konfrensi pers tersebut antara lain Ketua Umum PSH Tunas Muda Winongo H.R. Agus Wiyono, Wakapolres Madiun Kota, Kasat Reskrim Polres Madiun Kota, Ketua Perguruan PSHW Kab. Madiun Yohanes Ristu Nugroho, ST, Pengurus Pusat PSHW dan Sesepuh PSH Winongo Tunas Muda dari wilayah Kota/Kab. Madiun.

Waka Polres Madiun Kota dalam sambutannya yang intinya menyampaikan  bahwa pihak keamanan dalam rencana pelaksanaan Halal Bihalal yang di laksanakan oleh Perguruan Silat SH Winongo tidak membatasi peserta, pembatasan peserta tersebut merupakan hasil kesepakatan pertemuan antara Pihak Keamanan dan Pihak Perguruan Silat SH Winongo sehingga di harapkan Warga Perguruan Silat SH Winongo tidak salah dalam memahami permasalahan tersebut.Ujar Waka Polres Madiun Kota.

Sedangkan Ketua PSHW Pusat di wakili oleh Ketua Cabang Madiun  Yohanes Ristu Nugroho, ST intinya menyampaikan  bahwa Halal Bihalal Perguruan Silat SH Winongo yang sesuai rencana akan di laksanakan Pada Hari Minggu tanggal 17 Juli 2016 tersebut dibatalkan, pembatalan tersebut di sebabkan karena adanya pembatasan jumlah peserta yang akan mengikuti acara Halal Bihalal tersebut.Ucap Yohanes Ristu Nugroho, ST.(andre)










KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta Barat) Para Babinsa dan Staf Intel kodim 0503/JB mendapatkan pembinaan dan penyuluhan terhadap Sentra Komunikasi Mitra Polri (Senkom). Kegiatan tersebut langsung dipimpin oleh Kepala Staf Kodim 0503/Jakarta Barat (JB) Mayor Inf Ahmad Guffron dan Pasi Intel Kapten Inf Jefriansen Sipayung di ruang data Makodim 0503/JB, Jumat (14/7/16).


Menurut Mayor Inf Ahmad Guffron, Kasdim 0503/JB, kegiatan tersebut merupakan kerjasama Kodim 0504/JB dengan Senkom.

“Pertemuan ini kami lakukan untuk kordinasi dalam memelihara keamanan di lingkungan Jakarta Barat”, ucap Kasdim 0503 JB.

Kegiatan ini tentunya sarana komunikasi dan kordinasi yang baik terhadap Jajaran Kodim dengan organisasi kemasyarakatan seperti Senkom Mitra Polri.

Sementara Itu Pasi Intel Kodim 0503/JB Kapten Inf Jefriansen Sipayung berharap dengan adanya kegiatan ini akan menambah komunikasi dan kordinasi dalam rangka menciptakan keamanan dan ketertiban di lingkungan wilayah hukum Jakarta Barat.

"Kegiatan komunikasi yang dilakukan Jajaran Kodim 0503/JB tersebut tentunya untuk dapat mewujudkan wilayah Jakarta Barat aman dan Kondusif," tegas Kapten Jefri. (andre)



KABARPROGRESIF.COM : (Ponorogo) Tim dari Badan Nasional Penanggulangan Teroris/BNPT  melaksanakan  silaturrahim dan penggalangan bertempat di Pondok Pesantren  wilayah Kabupaten Ponorogo pada pukul  09.30 WIB  hingga pukul  16.30 WIB yang dipimpin oleh Letnan Satu Marinir  Bambang Susanto.Jum’at (15/7/16).

Pondok  Pesantren yang di kunjungi  antara lain  Pondok Pesantren Wali Songo Desa Ngabar Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo, lain  Pondok Pesantren Darul Huda Desa Mayak Kecamatan Tonatan Kabupaten Ponorogo dan Pondok Pesantren Hudatul Muna Dua Jln. Yos Sudarto 2-B Kelurahan Brotonegaran Kabupaten Ponorogo.

Pada kesempatan tersebut Tim dari BNPT meminta bantuan serta kerja samanya dengan pihak Pondok  Pesantren  untuk sebisanya menanggulangi terjadinya teroris yang sedang berkembang di Indonesia. Kerjasama untuk meningkatkan pengawasan terhadap para santri agar tidak mudah disusupi oleh organisasi radikal / teroris maupun yang bertentangan dengan akidah agama Islam. Diharapkan dengan adannya Silaturrahim tersebut pihak pondok bisa melaporkan secara cepat kepada aparat  TNI/Polri apabila mendapatkan jamaah yang tidak dikenal  sengaja menyebarkan ajaran yang bertentangan dengan syari’at agama, meresahkan masyarakat, dan menggangu stabilitas keamanan Negara. Disamping itu agar pesantren bisa melaksanakan deteksi dini dan cegah dini terhadap para santri maupun lingkungan pesantren agar dapat diantisipasi setiap hal-hal yang menonjol yang terjadi di pesantren.

Dalam kegiatan Silaturrahim tersebut Pondok Pesantren  merespon baik dan mendukung sepenuhnya tentang kegiatan penanggulanan teroris, maupun cegah dini demi keamanan. Pondok Pesantren juga mendukung  jangan sampai ada Santri  yang ikut organisasi terlarang bertentangan dengan Pancasila dan Ponpes juga  mempunyai sembonyan NKRI Harga Mati. Disamping itu Pihak Pondok berharap bisa tercipta keamanan dan kesejahteraan di bumi Indonesia.(andre)

Senin, 18 Juli 2016

yudi


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Yudi Wibowo Sukinto, pengacara sekaligus kerabat Jessica Kumala Wongso akhirnya duduk di kursi pesakitan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Senin (18/7/2016) pagi tadi. Yudi yang duduk di kursi pesakitan sebagai terdakwa kasus fitnah dan pencemaran nama baik ini diadili tanpa ditahan.

Sebelum menjalani persidangan, tak terlihat wajah gugup dari Yudi. Dengan mengenakan kemeja batik warna coklat, tampak Yudi menunggu jadwal persidangan di ruang tunggu PN Surabaya. Tak ada sepatah kata keluar dari mulut kerabat Jessica ini. Yudi yang statusnya tidak ditahan ini hanya terlihat mengotak-atik handphonenya sembari sesekali menatap suasana sekitar.

Sekitar dua jam menunggu, akhirnya majelis hakim yang diketuai Efran Basuning memulai persidangan. Hakim Efran memanggil Yudi untuk duduk di kursi terdakwa.

"Memerintahkan jaksa penuntut umum untuk menghadirkan terdakwa Yudi Wibowo di persidangan," kata hakim Efran membuka sidang.

Usai Yudi duduk di kursi terdakwa, hakim ternyata memutuskan untuk menunda persidangan kali ini.

"Dikarenakan ketua majelis hakim Jihad Arkhanudin sidang di Pengadilan Hubungan Industrial (PHI), maka sidang hari ini terpakasa di tunda hingga selasa pekan depan," kata hakim Efran.

Namun penundaan sidang ini ditolak Yudi. Melalui kuasa hukumnya Andi Yusuf Maulana, Yudi meminta agar sidang ditunda Kamis (21/7/2016) mendatang.

"Karena pak Yudi ini kalau hari selasa ada sidang Jessica di Jakarta, jadi tidak bisa kalau sidang dijadwalkan hari Selasa pak hakim," kata Andi.

Hakim Efran lantas menyetujui permintaan Yudi untuk di sidang Kamis mendatang.

"Sidang hari ini di tunda dan dilanjutkan pada hari kamis tanggal 21 Juli 2016," kata hakim Efran sembari mengetuk palu sidang tanda sidang ditutup.

Usai sidang Yudi terlihat tergesa-gesa meninggalkan gedung PN Surabaya. Saat ditanya wartawan terkait kasus yang menjeratnya, Yudi justru menuding para wartawan, jaksa, dan hakim telah menyudutkannya.

"Wartawan, jaksa, hakim sudah di bayar semua," katanya singkat.

Sementara, Andi Yusuf Maulana tak mau berkomentar terkait perkara yang menjerat kliennya sebagai pesakitan.

"Kamis aja ya, saya baru mau komentar, karena dakwaan juga gak jadi dibacakan,"pungkas Andi saat dikonfirmasi usai persidangan.

Untuk diketahui, Yudi dilaporkan Saul Krisdiono, guru SMP GIKI Surabaya, ke Polrestabes Surabaya atas tudingan fitnah dan pencemaran nama baik. Yudi di duga mengirimkan surat yang merugikan nama baik Saul ke Wali Kota Surabaya dan beberapa instansi lain, termasuk Dinas Pendidikan setempat.

Surat itu di kirim Yudi saat Saul menjadi terdakwa kasus penganiayaan tahun 2013 lalu. Waktu itu, Yudi menjadi kuasa hukum Firdaus korban yang juga murid SMP GIKI Surabaya yang dianiaya Saul. Oleh pengadilan, Saul akhirnya divonis 3 bulan percobaan. Setelah putusan perkara penganiayaan itu, Saul lalu melaporkan Yudi ke polisi. (Komang)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive