KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kembali merebaknya aksi kejahatan dengan kekerasan (Jatanras) yang menimpa anggota TNI maupun keluarganya hingga menimbulkan jatuhnya korban, hal ini membuat pimpinan Pangkalan Utama TNI AL V (Lantamal V) mengambil tindakan sebagai upaya pencegahan dan perlindungan terhadap keselamatan prajuritnya dari ancaman jatanras dengan mewajibkan personelnya berlatih Bela Diri Militer (BDM).
Pemandangan latihan olah kanuragan ala militer ini, rutin terlihat di Mako Lantamal V setiap hari Selasa dan Jumat berbarengan dengan hari olahraga bagi seluruh prajurit. Seperti yang terlihat pada Selasa, (16/8) pagi ini, tampak personel Lantamal V baik prajurit maupun PNS nya terlihat bermandi keringat saat berlatih BDM di Lapangan Yos Sudarso, Mako Lantamal V, Surabaya.
Tampak hadir mengikuti olahraga dan BDM Wadan Lantamal V Kolonel Laut (P) Isbandi Andrianto, S.E.,M.M, Asrena Danlantamal V Kolonel Laut (S) Nanang Permadi, Asintel Danlantamal V Kolonel Laut (E) Bambang Suseno, Asops Danlantamal V Kolonel Laut (P) Daniel Mudji Rahadi, Aspers Danlantamal V Kolonel Laut (KH) Drs. Agus Suharsono, Aslog Danlantamal V Kolonel Laut (T) Heru Sriyanta, para Kepala Dinas dan perwira staf lainnya dijajaran Mako Lantamal V.
Pada sesi latihan kali ini, pelatih Jasmani dari Subdis Jasmani dan Rekreasi (Jasrek), Disminpers Lantamal V memulai latihan dengan praktek dasar kuda-kuda, pukulan atas, pukulan tengah dan pukulan bawah sebagai gerakan pemanasan. Setelah itu dilanjutkan dengan gerakan-gerakan dan teknik lainnya untuk mematangkan dan penyempurnaan gerakan BDM.
Menurut Wadan seusai pelaksanaan latihan mengatakan, Indonesia dengan keberagamannya juga memiliki banyak ilmu bela diri lokal yang sangat terkenal, bahkan Pasukan Khusus Militer Rusia (Spetsnaz) Belajar Ilmu Kebatinan di Bali. Hal ini menunjukan betapa hebatnya ilmu bela diri Indonesia itu sendiri di mata dunia.
Berbagai perguruan silat telah membuka perguruan dari beberapa dekade dan juga memiliki puluhan bahkan ribuan pendekar yang belajar dan telah lulus dari perguruan silat tersebut. Masing-masing bela diri lokal memiki kelebihannya antar satu perguruan silat dengan perguruan silat lainnya. TNI AL khususnya Lantamal V sebagai bagian dari komponen bangsa ini, harus mengambil bagian dalam pelestarian warisan bangsa ini, sekaligus arena olahraga dan sekaligus perisai diri dari hal-hal yang mengancam terhadap keselamatan diri.
Kemampuan BDM harus dimiliki setiap personel Lantamal V, baik prajurit maupun PNS termasuk PNS Wanitanya. Hal ini dimaksudkan pembekalan terhadap anggota untuk melindungi diri dari ancaman kejahatan dengan kekerasan yang sering menimpa anggota TNI maupun keluarganya.
“ Tindakan kejahatan dengan kekerasan seperti begal, perampokan, pencurian, atau perampasan dengan kekerasan belakangan ini kerap menimpa masyarakat dan tidak menutup kemungkinan pada anggota TNI. Kita sebagai pimpinan tidak ingin hal tersebut terjadi, karenanya sebagai upaya melindungi, maka kita mengadakan latihan BDM secara rutin dua kali dalam seminggu,” terangnya.
Ia berharap, latihan BDM ini selain memberikan kebugaran dan kesehatan pada tubuh seluruh personel Lantamal V, hal ini pun bisa meningkatkan kepercayaan diri sebagai militer yang handal, meningkatnya kinerja dalam pelaksanaan tugas yang diemban dan bisa memberi rasa aman dan nyaman pada lingkungan dimanapun personel Lantamal V berada. (arf)