Jumat, 26 Agustus 2016



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Koramil 0830/04 Bubutan jajaran Kodim 0830/Surabaya Utara berupaya meningkatkan pendekatan komunikasi sosial dalam pembinaan teritorial di wilayah.

Babinsa Koramil 0830/04 Bubutan, Sertu Fatkur Arifin bersama security sekolah SMK 7 Surabaya yang beralamatkan di Jl. Pawiyatan nomor 2 Kota Surabaya. Kegiatan tersebut dilakukan di salah cara untuk menjaga kondusifitas wilayah, Jum’at (26/8).

Menurut Danramil 0830/04 Bubutan Mayor Chb Sukimun, yang dilakukan oleh Babinsa tersebut rutin dilaksanakan di wilayah tugas, hal ini untuk mencegah tindak kejahatan. "kita lakukan bersama instansi terkait untuk bersinergi agar kondisi tertib, aman dan kondusif," katanya.

Dalam kesempatan itu Sertu Fatkur Arifin juga menghimbau agar para security wsapada dan disiplin dalam menjaga ketertiban di wilayah tugasnya.

Momen tersebut digunakan oleh Sertu Fatkur Arifin untuk memberikan pencerahan tentang wawasan kebangsaan, sekaligus untuk mengetahui perkembangan wilayah dalam pelaksanaan tugas di lapangan.

Disamping itu dari kegiatan ini diharapkan akan lebih memperkokoh persatuan dan kesatuan terutama kerukunan antar umat seagama dan antar umat beragama dapat terjalin dengan baik sehingga kondusifitas wilayah dapat terwujud. (andre)



KABARPROGRESIF.COM : (Lamongan) Dalam rangka mendukung dan mensukseskan Program Pemerintah dalam pencapaian swasembada pangan menuju kedaulatan pangan, pada Kamis 25/08, Tim Mabesad dipimpin Brigjen TNI Agus Heru P melaksanakan peninjauan serapan gabah di wilayah Kodim 0812 Lamongan dengan sasaran area penggilingan di UD.Al-Jazeera (Ibu Siti Mahroah) di desa Banjarmadu Kec Karanggeneng.

Dandim 0812 Lamongan Letkol Inf Jemz Andre.R.E,S.Sos mengatakan, kunjungan ini merupakan forum komunikasi atau suara bagaimana caranya bulog dapat mencapai target dalam penyerapan gabah petani dan kepada paraGapoktan/Poktan agar di sampaikan kendala yang ada di lapangan agar pemerintah bisa menyelesaikan dan memfasilitasi para Gapoktan.

Kunjungan kerja guna mendukung pelaksanaan kegiatan monitoring dalam pencapaian target serapan gabah petani secara langsung di wilayah dan bagaimana kinerja bulog di lapangan dalam penyerapan gabah petani, Kodim,Distan dan Bulog adalah tim terpadu dalam peningkatan ketahanan pangan dan untuk para Gapoktan ini adalah program ketahanan pangan Nasional, beras dari luar negeri lebih murah dibandingkan beras dalam negeri, maka kami mengharapkan Bulog dapat mencapai target yang sudah di tetapkan pemerintah, terang Brigjen TNI Agus Heru Prasetyo.

Kolonel Kav Lumintang menambahkan, melihat potensi lahan pertanian yang ada dilamongan yang begitu luas, hasil dari komunikasi dengan Poktan target saat ini masih jauh sesuai harapan ini adalah pekerjaan yang harus di selesaikan, yang berperan dalam ketahanan pangan dalam hal ini adalah Gapoktan dan Poktan karena inilah yang mempunyai stok barang. Kami sebagai instansi pemerintah akan berusaha menstabilkan harga gabah agar pemerintah tidak sampai mengimpor beras keluar negeri dan pemerintah memberikan subsidi pupuk dan bantuan alat pertanian ke petani dengan harapan para petani dapat menjual hasil panennya kepada pemerintah dalam hal ini bulog.ujarnya

Adapun pertanyaan tanggapan dari ketua Gapoktan desa latukan bapak Bambang Sutejo “ harga gabah saat ini lebih malah harga swasta di bandikan harga pemerintah,kami sebagai petani mengharapkan agar menaikan lagi harga jual gabah dari bulog.”

Bapak Adi Sulistyo (Bulog Kab Lamongan) yang intinya dalam 1 ha sawah petani mendapatkan hasil sekitar 6 ton,diharapkan kepada petani paling tidak dapat menjual gabah sekitar 500 kg ke bulog guna mendukung Bulog dalam pencapaian target ketahanan pangan.

Adapun tim Sergap Dari Mabesad Brigjen TNI Agus Heru P dan Kolonel Kav Lumintang setelah berkunjung di wilayah Lamongan melanjutkan menuju Kab Tuban. (andre)



KABARPROGRESIF.COM : (Mojokerto) Danramil 0815/14 Dlanggu, Kapten Inf Subagyo bersama dengan BPP Dlanggu, kembali menggelar pertemuan dengan Kelompok Tani se-wilayah Dlanggu di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kec. Dlanggu Kab. Mojokerto, pada Kamis (25/8).

Menurut keterangan Danramil 0815/14 Dlanggu, kegiatan tatap muka tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya.  Tujuan digelarnya pertemuan ini selain sebagai ajang silaturahmi juga sebagai bentuk atau upaya untuk mengevaluasi guna mencari solusi serta masukan guna peningkatan produk pertanian ke depan, selain itu untuk memberikan penyuluhan kepada petani tentang pentingnya merawat tanaman jagung agar hasilnya dapat meningkat, dan secara teknis akan dijelaskan oleh Para PPL.

“Dirinya tak pernah bosan untuk memberikan motivasi kepada  petani agar pengembangan jagung hibrida di wilayah Kec. Dlanggu lebih maksimal dan dapat meningkatkan kesejahteraan petani, jangan mudah puas dengan hasil yang telah dicapai selama ini, semoga Program Swasembada Pangan 2017 dapat tercapai secara maksimal”  tegasnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan penjelasan PPL tentang perawatan tanaman meliputi pembersihan gulma, lakukan pemupukan dengan berimbang, Cegah dan berantas hama dan penyakit sesuai obat dan dosis yang tepat, Lakukan panen tepat waktu.

Seperti biasa diakhir acara, Danramil Dlanggu tak lupa memompa semangat para Poktan dengan yel yel "Salam Swasembada Pangan ....Yes, Petani Sejahtera.... Yes”, yang diikuti Para Ketua Poktan yang hadir dalam kegiatan tersebut dengan penuh semangat. (andre)



KABARPROGRESIF.COM : (Bojonegoro) Dandim 0813 Bojonegoro, Letkol Inf M. Herry Subagyo, menyerahkan piala kepada pemenang lomba Tari Daerah, Paduan Suara, Cipta Lagu dan Baca Puisi dalam rangka rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) TNI ke- 71 Tahun 2016, di Gedung Ahmad Yani, Jalan Hos Cokroaminoto, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (25/8).

Perlombaan yang berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 23 hingga 25 Agustus 2016 tersebut, diikuti oleh 28 peserta dari Pelajar tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat. Yang merupakan perwakilan dari tiap-tiap Kecamatan se- Kabupaten Bojonegoro.

Dalam sambutannya, Dandim 0813 Bojonegoro, Letkol Inf M. Herry Subagyo menyampaikan, bahwa  perlombaan  ini dilakukan   dalam   rangka   rangkaian   kegiatan  menyambut  HUT  TNI ke- 71.

"28 peserta ini akan bersaing untuk menjadi yang terbaik, bagi pemenang nantinya akan dikirim mewakili Kodim 0813 Bojonegoro ke tingkat lomba selanjutnya seperti tingkat Korem dan Kodam" ujarnya.

Selain itu, Dandim 0813 Bojonegoro juga mengungkapkan rasa terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan ini. Sehingga, perlombaan ini berjalan dengan baik dan lancar.

"Diharapkan melalui kegiatan ini para generasi muda senantiasa melestarikan budaya daerah, dan selalu menjaga kekompakan serta kebersamaan. Sehingga, nilai-nilai persatuan dan kesatuan akan tetap kokoh" tandasnya.

Adapun hasil penilaian dari perlombaan yang mengusung tema "Melalui Kegiatan Komsos Kreatif, Kita Tumbuh Kembangkan Nilai-Nilai Budaya Daerah Dalam Rangka Memperkokoh Persatuan  Dan Kesatuan Bangsa" tersebut, yang terpilih sebagai juara lomba sebagai berikut :
Tari Budaya :
Juara I, SMKN Bubulan
Juara II, SMKN Sukosewu
Juara III, SMAN Ngraho.

Cipta Lagu :
Juara I, SMKN Sekar
Juara II, SMKN Sekar
Juara III, SMKN Sekar.


Paduan Suara :
Juara I, SMAN Model Terpadu
Juara II, SMAN 1 Sumberejo
Juara III, SMK Kedungadem.

Baca Puisi :
Juara I, SMKN Sekar
Juara II, SMKN Sekar
Juara III, SMKN Margomulyo.
Sedangkan untuk lomba,

(andre)      



KABARPROGRESIF.COM : (Ponorogo) Menteri Pemuda Dan Olah Raga RI Imam Nahrowi membuka Turnamen Sepak Bola  "Piala Bupati Ponorogo" LSN (Liga Santri Nusantara) Region Jatim I bertempat di Stadion Batoro Kathong Jln. Pramuka Kelurahan Kertosari Kecamatan Kota Kabupaten Ponorogo yang diikuti oleh 32 team dari 7 Kabupaten antara lain Kabupaten Ponorogo, KabupatenTrenggalek, Kabupaten Madiun, Kabupaten Pacitan,Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi dan Kota Madiun. Kamis (25/8/16).

Pada pukul 14.10 WIB  Menpora RI Imam Nahrowi beserta rombongan tiba di Stadion Bathoro Katong di sambut dengan Reog dan Atraksi dari Perguruan Pagar Nusa. Dalam sambutannya Menpora RI yang intinya  menyampaikan bahwa di dalam menghadapai isu global yang di alami Negara Kita untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan cara ayo mondok dan berolahraga, maka dari itu di selenggarakan kegiatan Liga Santri untuk menggali potensi di bidang oleh raga salah satunya Sepak Bola. Oleh karena itu saya mengharapkan dari liga santri ini akan muncul satu Club sepakbola yang pemainnya berasal dari para santri-santri yang berada di seluruh Indonesia. Kata Imam Nahrowi.

Turnamen Sepak Bola  "Piala Bupati Ponorogo" LSN Region Jatim I dibuka oleh Menpora RI  Imam Nahrowipukul 15.10 WIB. Pertandingan pertama antara PS. Ponpes Darul Huda Mayak VS PS. Rodlathul Huda Lembeyan dengan di tandai penandatanganan Bola dan penendangan Bola.

Tampak Hadir dalam acara Pembukaan  Turnamen Sepak Bola  "Piala Bupati Ponorogo" tersebut antara lain Bupati Ponorogo Drs. H. Ipong Muchlissoni, Komandan Kodim 0802/Ponorogo Letkol Inf Slamet Sarjianto, SE., Kapolres Ponorogo AKBP Harun Yuni Aprin. SH.,S.IK.,M.Hum,  Asisten II Kab Madiun Bpk Agrin dan  Seluruh anggota DPRD Ponorogo dari Fraksi PKB.

Rombongan Menpora RI meninggalkan Stadion Bathoro Katong pada pukul 15.30 WIB menuju Pendopo Kabupaten Ponorogo untuk melaksanakan ramah tamah. Selanjutnya pada pukul 16.20 WIB Menpora RI meninggalkan Kabupaten Ponorogo dengan menggunakan Helly menuju Lapangan Terbang Juanda Surabaya.(andre)



KABARPROGRESIF.COM : (Madiun) Tim Pusterad Letkol Arh Robby Neilwan Simanjuntak dan Kapten Inf Heru Wahyunto melaksanakan Kegiatan Puldata Kajian Kondisi Juang Yang Tangguh Progja Pusterad bertempat di Aula Makodim 0803/Madiun. Kamis (25/8/16)

Kegiatan Puldata Kajian Kondisi Juang Yang Tangguh Progja Pusterad meliputi Kajian Ruang, Alat, Kondisi Juang yang Tangguh, Bujukmin Kemampuan Binter tentang Kemampuan Binter,  Kajian Bujuklak tentang Latnister,  Kajian Orgas Koramil Tipe A dan   Kajian Orgas Koramil Tipe B TA. 2016.

Dandim 0803/Madiun Letkol Inf Rachman Fikri, S.Sos  dalam sambutannya intinya menyampaikan bahwa Sebagai tugas pokok  TNI khususnya Kodim mempunyai tugas pokok pembinaan teritorial. Dengan adanya pembinaan teritorial kita bisa mengantisipasi ancaman yang datang baik dari luar maupun dari dalam sendiri. Dengan adanya kegiatan ini saya harapkan nanti bisa memberikan masukan-masukan atau saran demi kemajuan kondisi Juang yang tangguh dan masukan yang lebih baik. Kata Letkol Inf Rachman Fikri, S.Sos

Sedangkan sambutan Danpusterad yang  di bacakan oleh Tim Kajian dan Pengembangan dari Pusterad Letkol Arh Robby Neilwan Simanjuntak yang intinya  menyampaikan Perkembangan situasi dan kondisi saat ini dan lemahnya rasa kesatuan dan kesatuan yang diciptakan oleh kelompok-kelompok yang kurang puas.  Untuk itu Pusterad ikut menjaga ketahanan dan pertahanan teritorial demi keutuhan NKRI. Membantu pertahanan teritorial wilayah dengan harapan dapat mengetahui situasi kajian Ruang, Alat, Kondisi Juang yang Tangguh, Bujukmin Kemampuan Binter tentang Kemampuan Binter, Kajian Bujuklak tentang Latnister, Kajian Orgas Koramil Tipe A dan Kajian Orgas Koramil Tipe B TA. 2016.

Selesai sambutan-sambutan kegiatan dilanjutkan pembacaan Do’a dan diteruskan Pelaksanaan Puldata Kajian Kondisi Juang Yang Tangguh Progja Pusterad yang diawali dengan Pengisian ceklis kepada para peserta/undangan, Penyampaian Materi dan Diskusi dan Observasi di Sterdim 0803/Madiun.

Tampak hadir dalam acara tersebut antara lain Tim Kajian dan Pengembangan dari Pusterad Letkol Arh Robby Neilwan Simanjuntak dan Kapten Inf Heru Wahyunto,  Dandim 0803/Madiun Letkol Inf Rachman Fikri,  S.Sos,  Danramil Jajaran Kodim 0803/Madiun,  Para Pasi, Danunit Intel Kodim 0803/Madiun, Perwakilan Instansi Pemkot/Pemkab Madiun,Perwakilan Polri Ipda Bekti, Perwakilan AURI Kapten Umur,  Perwakilan kampus, instansi, ormas, profesi, media, Bamin Bakti TNI, Bamin Wanwil, Bamin Komsos dan Babinsa Kodim 0803/Madiun, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda dan Tokoh masyarakat.(andre)

Kamis, 25 Agustus 2016



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pengakuan bersalah dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya tak membuat majelis hakim yang diketuai Pudjo Saksono menjadi iba dan mengurangi hukuman bagi Irwan Nugroho, terdakwa kasus pencurian emas seberat 1,2 kg milik CV Bintang Emas.

Telah menikmati hasil pencurian perhiasan emas putih  sebesar Rp 500 juta, menjadi faktor pemberat bagi pertimbangan hakim dalam menjatuhkan vonis.

"Saudara dihukum sama dengan tuntutan jaksa, 2 tahun penjara, karena saudara sudah menikmati hasil pencuriannya. Silahkan kalau saudara mau melakukan upaya hukum,"ucap Hakim Pudjo pada terdakwa usai membacakan amar putusan yang dibacakan diruang sidang Kartika PN Surabaya, Kamis (25/8).

Vonis itu pun di sambut terdakwa Irwan, Warga Kaligawe Gayamsari Semarang itu langsung menyatakan menerima dan selanjutnya menandatangani berita acara putusan.

"Saya terima Pak Hakim,"ucap terdakwa.

Serupa juga dilakukan JPU Anggraeni dari Kejari Surabaya.

"Kami juga terima putusan ini,"ucapnya pada majelis hakim.

Dijelaskan dalam dakwaan, pencurian perhiasan emas putih tersebut terjadi pada 13 Februari 2016 lalu. Saat itu sekira pukul 20.00 atau 8 malam, terdakwa sedang berada di dalam mess (rumah tinggal) karyawan CV Bintang Sakti di Jalan Dharmahusada Permai.

Dalam kondisi sepi, terdakwa mengambil kunci brankas dan menggasak semua perhiasan emas yang ada didalamnya.

Selanjutnya, terdakwa meninggalkan mess itu dan berpamitan ke satpam untuk pulang kampung. Nah saat itulah, hasil perncurian itu di jual terdakwa secara bertahap, hingga akhirnya dia berhasil ditangkap Polisi. (Komang)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kota Surabaya kerap dipercaya menjadi tuan rumah event berskala internasional. Setelah sebelumnya Prepcom 3 for Habitat III, kali ini Kota Pahlawan kembali ditunjuk sebagai venue AustralAsia Handgun Championship (AAHC) 2016.

Kejuaraan menembak level 4 atau dengan kata lain lingkup antar benua itu akan digelar mulai 29 Agustus hingga 2 September mendatang di Bumi Marinir Karang Pilang. Adapun acara pembukaan akan dilaksanakan di Taman Surya pada Minggu (28/8) sore.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyambut baik terpilihnya Surabaya sebagai tuan rumah AAHC 2016. Pasalnya, Risma -sapaan Tri Rismaharini- memang punya tekad menjadikan Surabaya sebagai kota dunia. Salah satu indikator kota dunia adalah kota tersebut dipercaya menghelat event skala internasional. Seiring banyaknya event internasional yang ‘mampir’ ke Surabaya, otomatis juga membuat kota berlambang suro dan boyo ini lebih dikenal di kancah global.

Alumnus ITS itu mengaku bahwa sasaran Surabaya bukan hanya menjadi tuan rumah pertemuan formal saja, melainkan juga event-event olahraga yang mungkin kurang diperhatikan di kota lain. Dia berharap, kepercayaan dunia menembak internasional kepada Surabaya terus berlanjut. Sebab, pada 2020 nanti akan ada kejuaraan menembak dunia yang prestisenya lebih tinggi.

“Kalau kita berhasil di level 4 (antar-benua) ini, kita akan punya peluang untuk jadi tuan rumah di kejuaraan menembak level 5 (tingkat dunia). Tentunya jumlah pesertanya akan jauh lebih banyak lagi,” kata Risma saat jumpa pers di balai kota, Kamis (25/8).

Dikonfirmasi tentang target wali kota menjadi tuan rumah kejuaraan menembak dunia pada 2020, Presiden Internasional Practical Shooting Confederation (IPSC) Nick Alexakos mengatakan bahwa Surabaya punya kans sangat bagus. Menurut Nick, salah satu kekuatan Surabaya, di samping infrastruktur, juga keramahan warganya.

“Saya sangat terkesan dengan keramahan publik Surabaya. Hal itu saya rasakan sejak mendarat di bandara hingga ke hotel. Semua orang yang saya jumpai sangat ramah dan terbuka,” tutur pria berkebangsaan Kanada ini.

Sayangnya, Nick tidak berani memastikan Surabaya akan menjadi tuan rumah pada 2020. Sebab, pemilihan tuan rumah akan melewati sejumlah tahapan di IPSC. “Surabaya kota yang baik, sayang saya tidak punya jawabannya sekarang. Tentu, Surabaya bisa mengikuti proses biding menjadi tuan rumah dan kesempatannya sangat terbuka lebar,” imbuhnya.

Indonesia Incar Beberapa Kategori

AAHC 2016 akan diikuti oleh 500 peserta dari 23 negara. Sejauh ini persiapan cukup lancar dan berjalan sesuai agenda. “Per hari ini (25/8) sudah ada 30 peserta yang tiba di Surabaya. Sejauh ini tidak ada hambatan berarti. Semuanya berjalan cukup lancar,” kata Ketua Panitia AAHC 2016 Leo Afandi saat jumpa pers di balai kota, Kamis (25/8).

Dijelaskan Leo, para peserta AAHC 2016 akan bersaing di lima kategori, antara lain open, standard, production, classic dan revolver. Mereka akan memperebutkan hadiah berupa piala dan trophy.

Beberapa penembak dengan prestasi mentereng dipastikan berkompetisi di AAHC 2016. Kendati demikian, tim Indonesia tetap optimistis menatap kompetisi yang digelar rutin tiap tiga tahun sekali ini.

Ketua PB Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin) Bambang Trihatmodjo menuturkan, pihaknya menargetkan dua kategori yakni standard dan revolver. Pasalnya, Indonesia pernah menorehkan prestasi juara 2 tingkat junior pada kejuaraan menembak dunia level 5 di Amerika Serikat tahun lalu.

“Kalau yang sempat dapat nomor juara 2 junior di Amerika Serikat itu ada di kategori standard. Di kategori revolver, kita juga punya penembak level dunia,” terang Bambang. Sedangkan untuk kategori open, production, dan classic, PB Perbakin membidik posisi tiga besar. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk merespons cepat aduan darurat dari masyarakat melalui posko siaga Command Center Surabaya yang ada di lantai II gedung eks Siola, mendapatkan apresiasi positif dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men PAN-RB), Asman Abnur.

Apresiasi positif itu disampaikan Menteri PAN RB setelah melihat langsung ruangan Command Center bersama Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, Kamis (25/8/2016). Turut serta dalam kunjungan mendadak ke Command Center tersebut, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti dan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbang Linmas), Soemarno.

Begitu masuk ke ruangan Command Center, wali kota lantas menjalankan prosedur penanganan dari pusat kendali yang baru diresmikan pada akhir Juli lalu tersebut. Wali kota juga menjelaskan fungsi Command Center selain menerima aduan darurat dari masyarakat melalui nomor call center 112, juga memantau kondisi kota melalui kamera CCTV yang tervisualisasi lewat visual di layar monitor berukuran besar, termasuk juga mamantau ketinggian air sungai. Wali kota juga menjelaskan bahwa Command Center terhubung dengan beberapa instansi terkait seperti PMI, Basarnas dan juga kepolisian.

Begitu mendengar penjelasan dari wali kota, Menteri PAN RB langsung berujar singkat.

“Oke bu wali, top,” ujarnya.

Selain menjelaskan fungsi dari Command Center, wali kota juga menjelaskan tentang pelayanan terpadu yang ada di Siola. Yakni beberapa dinas dan instansi yang terkait pelayanan publik dan perizinan seperti Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Perdagangan dan Perindustrian serta Unit Pelayananan Terpadu Satu Atap (UPTSA), semuanya ditempatkan dalam satu lokasi. Tujuannya demi memudahkan pelayanan kepada publik. “Dinas-dinas yang terkait pelayanan publik ada di sini. Kami ingin siapkan pelayanan di sini hidup (siaga) sampai pagi. Karena tidak semua orang bisa mengurus pelayanan pada pagi-sore karena harus bekerja,” sambung wali kota.

Kepada wartawan, Menteri PAN RB menegaskan akan menjadikan Command Center Surabaya dan juga pelayanan terpadu di Siola yang diterapkan oleh Pemkot Surabaya, bisa menjadi contoh (role model) bagi kota-kota di Indonesia. “Jadi sekarang tugas saya tidak berat lagi karena sudah ada contoh dari Surabaya. Nanti tinggal diteruskan ke daerah-daerah lain. Agar manfaat yang dirasakan warga Surabaya, juga bisa dirasakan masyarakat di daerah lain,” sambung pria yang pernah menjadi anggota DPR RI dari Fraksi PAN ini. 

Wali Kota Tri Rismaharini mengaku senang inovasi pelayanan publik dan merespons aduan darurat masyarakat yang diterapkan oleh Pemkot Surabaya, bisa menjadi percontohan nasional. “Saya senang karena pak menteri menghargai kerja keras kami. Dan saya juga senang bila banyak daerah yang bagus (pelayanan publik) nya. Itu artinya Indonesia juga akan bagus,” sambung wali kota yang pernah menjabat Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.

Sejak diresmikan wali kota pada akhir Juli 2016 lalu, Command Center telah efektif melayani aduan darurat masyarakat melalui nomor pengaduan 112. Nomor tersebut bisa diakses 24 jam dan bebas pulsa. Ketika warga menelepon ke nomor 112 dan menyampaikan laporannya, petugas segera menghubungi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait untuk segera menindaklanjuti laporan itu dengan menerjunkan petugas ke lokasi.

Pusat Kendali ini juga bisa memangkas alur birokrasi penanganan bencana. Bila selama ini, dinas yang menangani masalah darurat seperti Dinas Kebakaran atau Bakesbang Linmas ataupun memiliki posko sendiri-sendiri. Dengan Command Center ini, SKPD tersebut akan disinergikan dalam satu ruangan untuk memantau kondisi kota selama 24 jam dan menerima laporan masyarakat.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Antiek Sugiharti mengatakan, untuk layanan call center, saat ini sudah bisa dihubungi lewat telepon rumah dan telpon seluler (handphone). Namun, untuk lewat handphone, hanya bisa disambungkan lewat provider Telkomsel Group saja. Ke depan, nomor 112 bisa dikontak semua provider. “Ini sedang proses integrasi karena sistemnya beda-beda. Kami sudah rapat dengan Kementrian (KOminfo) dan provider untuk pengintegrasian ini,” jelas Antiek.(arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pemandangan berbeda ditemukan di halaman Balai Kota Surabaya pagi ini (25/8). Wali kota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajarannya terlihat sibuk memanen padi hasil urban farming yang ditempatkan di balkon lantai dua Balai Kota Surabaya. Sebanyak dua boks fiber persegi berwarna hijau dengan ukuran 2,5 meter x 2,5 meter berisi padi varietas memberamo ditanam sejak awal 2016, dan dipanen pagi tadi.

Sebelumnya, Risma (sapaan akrab walikota) telah mengganti tanaman hias dengan tanaman produktif di setiap sudut perkantoran. Kali ini, Risma memulai inovasi dengan menanam di atap balkon gedung bertingkat. Salah satunya dengan menanam padi dengan menggunakan media boks fiber, dan ditanam di area Perkantoran Balai Kota Surabaya. "Sekarang saya kembangkan dalam bentuk makanan pokok, padi. Dan ternyata bisa," kata Risma seusai panen padi perdana, Kamis (25/8) pagi.

Walikota perempuan pertama dalam sejarah pemerintahan Kota Surabaya inipun optimis dapat menekan global warming, dan minimnya lahan bercocok tanam di masa sekarang dengan metode urban farming. Alhasil, setelah mengkaji dan mendalami, mulai dari konsep, sistem penanaman hingga konstruksi bangunan, terwujudlah penanam padi sebagai percontohan awal di Kota Surabaya.

"Ini merupakan salah satu contoh yang diberikan kepada warga, karena saya beberapa kali ikut seminar, banyak yang ngomong soal food security atau keamanan pangan. Itu akan jadi masalah karena dampak global warming ini, cuaca tidak bisa di prediksi. Nah apapun cara yang bisa dilakukan supaya pangan bisa tahan, makanan kita siap, maka kita harus lakukan.
Nah saya berikan contoh seperti ini di Balai Kota ini, dengan kita tidak punya lahan, kita bisa tanam," jelasnya.

Risma menambahkan, dengan metode tanam seperti ini, teknis secara keseluruhan dalam menanam dengan metode urban farming hampir sama dengan menanam menggunakan media tanah pada umumnya. Hanya saja, media sebagai tempat menampung tanah kali ini hanya terbuat dari boks fiber. "Sebenernya sama, medianya tanah, hanya tempatnya di atas. Kalau dulu sayur, masyarakat sudah bisa kembangkan. Sekarang, masyarakat sudah bisa menamam padi melalui program urban farming," terang Risma.

Selain menggunakan konsep urban farming, mantan Kepala Bappeko Surabaya ini, juga sedang mempelajari konsep menanam dengan hidroponik. Sebab, Risma menilai, keterbatasan dalam memiliki lahan bukanlah suatu alasan untuk menanam, terlebih dalam menekan global warming yang saat ini terjadi. "Saya juga minta kembangkan tanaman hidroponik. Karena dengan keterbatasan lahan yang ada, kita tetep bisa mendapatkan akses makanan," himbaunya.

tak hanya mengembangkan metode tanam di halaman Balai Kota Surabaya, kali ini Risma juga sedang mengembangkan metode tanam tersebut di semua perkantoran SKPD Pemkot Surabaya. Hal ini, merupakan salah satu upaya dalam menekan global warming dengan dimulai dari lingkup Pemkot Surabaya. "Sekarang ini, semua gedungnya lantai atas datar, sekarang kita bangun gedung dua lantai dengan kondisi atap yang datar. Harapannya, bisa digunakan untuk tanam tanaman seperti ini," ujarnya.

Selain itu, bila masyarakat ingin mengembangkan metode tanam dengan mudah namun kesulitan bahan baku, Risma dengan senang akan membantu melalui Dinas Pertanian Kota Surabaya. Harapannya, selain bisa menekan global warming, juga bisa menekan angka inflasi yang tinggi disektor pertanian khususnya sayur di Kota Pahlawan. Masyarakat yang menginginkan bahan baku, tidak harus dari kelompok melainkan juga bisa dari kelompok. Yang kemudian dikoordinir melalui RT/RW setempat.

"Kalau seperti ini, harus masyarakat yang menginginkan, kita tidak bisa yang memaksakan. Kalau dipaksakan, mana mungkin bisa. Kalau masyarakat yang mengajukan itu berarti bisa. Karena inflasi tertinggi di Surabaya adalah sayur. Oleh karena itu kita atasi dengan tanam sendiri, maka insyaallah food security bisa terjaga, dan inflasi juga bisa ditekan karena itu," tegasnya.

Kepala Dinas Pertanian Kota Surabaya Joestamadji menambahkan,  rencana kedepannya sesuai permintaan walikota, Dinas Pertanian akan menambahkan empat boks fiber sebagai media tanam lagi di balkon Kantor Balai Kota Surabaya. Sebab, setelah diuji oleh Dinas Cipta Karya, konstruksi bangunan kuat menyanggah bebaban hingga ratusan ton. "Setiap satu boks mempunyai beban sekitar 10 ton, dengan ketebalan tanah 40-50 sentimeter. Sehingga, nanti dimungkinkan akan menambahkan empat boks lagi," jelasnya.

Tidak hanya itu, perawatan yang mudah, tidak akan menyulitkan masyarakat bila ingin menerapkan metode tanam dengan konsep urban farming ini. Sebab, pada hakikatnya semua perawatan hampir sama dengan penanama padi di sawah pada umumnya. "Enggak, ini mudah sekali. Yang penting cukup sinar matahari. Dan perawatan anti hama. Tapi Alhamdulillah, kemarin ini kedua boks tidak terkena hama dan akhirnya bisa dipanen sekarang," tutupnya. (arf)

Rabu, 24 Agustus 2016

PT Panca Wira  Usaha (PWU)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Diam-diam penyidik pidana khusus (Pidsus) Kejati Jatim telah memanggil Mantan Gubernur Jatim, Imam Utomo terkait kasus penjualan aset negara yang dikelola PT Panca Wira Usaha (PWU), Badan Usaha Milik Daerah Pemprop Jatim.

Namun, upaya penyidik menghadirkan Imam Utomo sebagai saksi dalam perkara ini akhirnya gagal. "Mantan Gubernur Pak Imam Utomo dipanggil sebagai saksi kasus aset PWU Senin kemarin, tapi tidak datang," kata Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Jatim, Romy Arizyanto, Rabu (24/8/2016).

Dijelaskan Romy, Imam dipanggil untuk dimintai keterangan karena saat aset PWU dijual dia menjabat sebagai Gubernur Jatim. "Saksi tidak ada pemberitahuan apapun alasan tidak hadir," sambungnya.

Penyidik, lanjut Kasipenkum kelahiran Jambi itu, akan mengirimkan surat panggilan kedua kepada Imam Utomo. Namun, belum diketahui pasti kapan tanggal panggilan ditentukan. "Masih akan dijadwal ulang," jelas Romy.

Sebelumnya, Kejaksaan juga memanggil mantan Direktur Utama PT PWU tahun 2000-2010, Dahlan Iskan, dalam statusnya sebagai saksi. Namun, mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara itu tidak memenuhi dua kali panggilan jaksa. Dahlan beralasan masih ada kegiatan di Amerika Serikat.

Kasus aset PWU diusut Kejati Jatim sejak 2015 lalu. Diduga, terdapat 33 aset negara berupa tanah dan bangunan yang dikelola BUMD Pemprov Jatim itu dijual dan disewakan secara nonprosedural semasa Dahlan Iskan menjadi Dirut PT PWU tahun 2000-2010. Kejati sudah menaikkan status kasus ini dari penyelidikan ke tingkat penyidikan.(Komang)

Dugaan Malpraktek



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Dugaan malpraktek yang dilakukan RSUD dr Soetomo terhadap bayi Muhammad Zafran, putra pasangan Muhammad Royhan dan Azizatul Khoiro yang meninggal akibat tidak mendapat pelayanan berupa incubator seperti bayi pada umumnya akhirnya berbuntut panjang.

Pada Rabu (24/8/2016) kemarin, Keluarga Bayi Zafran membawa kasus ini ke jalur hukum. Mereka menggugat pihak RSUD dr Soetomo ke Pengadilan Negeri (PN) Surabaya

"Pihak RSUD dr Soetomo telah melakukan perbuatan melawan hukum, Akibat kelalaian, keteledoran, dan ketidakseriusan pihak rumah sakit dalam mengurus pasien, hingga  mengakibatkan bayi atau anak klien kami meninggal dunia. Kasus ini tidak hanya sekali, jadi kasus dugaan malpraktek yang tidak sesuai SOP itu sudah sering kali terjadi,” kata M Sholeh, kuasa hukum Muhammad Royhan dan Azizatul Khoiro, usai  mendaftarkan gugatan di PN Surabaya.

Sholeh mengharap kedepannya tidak akan ada lagi persoalan seperti bayi Zafran. Terlebih kasus-kasus dugaan malpraktek ini sering menimpa orang miskin, dimana keluarga bayi menggunakan SKTM. Dengan itu, lanjut Sholeh, pelayanan bayi yang seharusnya mendapat dan dirawat dalam incubator, tapi oleh RSUD dr Soetomo tidak dilakukan sesuai SOP penanganan bayi pada umumnya.

“Karena ketahuan menggunakan SKTM, jadi pelayanan rumah sakit bersifat cuek. Malahan oleh RSUD dr Soetomo mulai sekitar pukul empat sore sampai jam dua belas malam, bayi Zafran tidak dimasukkan kedalam incubator. Padahal bayi ini proses persalinannya premature, dan semestinya SOP nya menggunakan incubator,”ujar Sholeh.

Selain itu, lanjut Sholeh, yang membuat keluarga tidak terima sekali lagi yakni, pihak Soetomo tidak mau membuka fakta yang sebenarnya. Tapi melimpahkan kesalahan sepenuhnya pada bayi, dengan mengatakan bayi itu sakit dan parunya bermasalah. Padahal RSIA IBI mengatakan persalinannya normal meskipun premature, tapi bayinya sehat.

Masih kata Sholeh, kalaupun parunya disebut bermasalah, menurutnya itu sebuah kebohongan yang dibuat RSUD dr Soetomo. Untuk itu pihaknya menggugat dengan gugatan materiil Rp 8,3 juta dan inmateriilnya Rp 100 milar. Menurutnya, hal itu tidak sebanding dengan nyawa yang tidak bisa dinilai dengan uang.

“Gugatan ini supaya menjadi pelajaran bagi rumah sakit lain agar memperlakukan pasien secara adil dan tidak diskriminatif. Baik itu miskin ataupun kaya semuanya sama, yang terpenting yakni keselamatan pasien yang harus diutamakan,” pungkasnya.

Sementara itu, bibi bayi Zafran, Siti Rafika menambahkan, kronologis bayi Zafran dari RSIA IBI ke RSUD dr Soetomo karena peralatan incubator dan fentilator di Soetomo lebih lengkap. Bahkan dibutuhkan waktu 2 bulan atau 60 hari untuk perawatan tersebut.

“Kalau di RSIA IBI biaya sehari perawatan menacpai Rp 3 juta lebih, dan harus dirawat dua bulan. Maka berapa biaya yang dikeluarkan. Sementara adik kandung saya (ayah Zafran) bekerja serabutan dan ibunya masih mahasiswa. Jadi yang menyarankan untuk buat SKTM itu, dari RSIA IBI. Dan itu hanya untuk si bayi, bukan orang tuanya,” tambahnya.

Lanjut Rafika, sesampainya di RSUD dr Soetomo, incubator yang dijanjikan tidak ada hingga bayi Zafran meninggal. Bahkan keluarga melihat bagaimana pihak rumah sakit menelantarkan bayi Zafran dari mulai tiba ke rumah sakit hingga ke ruang IRNA NICU anak. “Kami menduga ponakan saya sudah lama meninggalnya. Dan ini adalah kebohonggan dari RSUD dr Soetomo yang tidak transparan terhadap pasien,” ungkapnya.

Dengan adanya gugatan itu, Rafika meminta agar ada keadilan yang sebenar-benarnya atas kasus yang menimpa bayi Zafran. Jika memang gugatan itu dikabulkan, pihaknya bernazar akan membuat Rumah Inkubator di Indonesia. Nantinya Rumah Inkubator itu akan digratiskan bagi bayi-bayi premature, baik itu dari keluarga miskin maupun kaya, supaya tidak ada lagi korban seperti bayi Zafran.

“Saya berharap sekali adanya keadilan dan tanggungjawab dari RSUD dr Soetomo, agar bayi Zafran tenang disana. Jika gugatan kami diterima, kita akan bangun Rumah incubator di Indonesia agar tidak ada korban lagi seperi bayi Zafran,” harapnya. (Komang)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive