Minggu, 25 September 2016



KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Berkat perhatian luar biasa  para peserta lomba, kami Kodam Jaya selaku Panitia penyelenggara Lomba Karya Cipta Perjuangan  dalam rangka memperingati HUT ke 71 TNI pengumumkan  10 Besar  Finalis yang ikut lanjut kebabak berikutnya. Penilaian Juri secara sportif dan selektif untuk mengikuti lomba Final dan Penilaian Juri tidak dapat di ganggu gugat. Berikut nama-nama  10 besar Finalis diantaranya :

1. Ani Risty asal Pekayon Bekasi barat dengan Judul lagu “ JAYALAH INDONESIA”

2. Ade Syahroni asal Jakarta dengan Judul lagu “ PRAJURIT TNI “

3. Sumartini asal Jakarta dengan Judul lagu “ NKRI HARGA MATI “

4. Jefri asal Banjarmasin dengan judul lagu “ BANGKIT BERKARYA BERJUANG “

5. Henriko SP asal Surabaya dengan judul lagu “ INDONESIA DALAM DARAHKU “

6. Sri Yulianto asal Jakarta Timur dengan judul lagu “ PASTIKAN MENANG “

7. Agus asal Tasikmalaya dengan judul lagu “ BUNGA BANGSA “

8. M. Irfan asal Tangerang dengan judul lagu “ EUPHOROA - SANG PEJUANG “

9. Mega LU asal banyuwangi dengan judul lagu “ BERJUANG UNTUK NEGERI BERKARYA UNTU BANGSA “

10. Jien TR asal Lombok dengan judul lagu “ SUARA PEMUDA “

Berdasarkan hasil seleksi Para Juri telah menentukan  5 (lima ) besar yang akan masuk Final  pada tanggal 23 September 2016 pukul 07.00  diantaranya :

1. Ani Risty asal Pekayon Bekasi barat dengan Judul “ JAYALAH INDONESIA”

2. Ade Syahroni asal Jakarta dengan Judul lagu “ PRAJURIT TNI “

3. Sumartini asal Jakarta dengan Judul lagu “ NKRI HARGA MATI “

4. Jefri asal Banjarmasin dengan judul lagu “ BANGKIT BERKARYA BERJUANG “

5. Henriko SP asal Surabaya dengan judul lagu “ INDONESIA DALAM DARAHKU “

Dari ke Lima finalis akan berlaga untuk memperebutkan Juara I, II, III dan Harapan. Keputusan Juri tidak dapat diganggu gugat. Kami ucapkan Terima Kasih selamat bertanding

Para Juri Lomba Karya Cipta Lagu Perjuangan

1. Bapak Timor P Juri 1

2. Bapak Jost R Juri 2

3. Bapak Teguh W Juri 3

Mengetahui Koordinator Lomba Cipta lagu Kolonel Cpl Marsudi Sarwono, S.H, M. Si. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) HUT ke-71 TNI merupakan anugrah tersendiri bagi para pejuang kemerdekaan, karena pimpinan TNI telah memprogramkan Bedah Rumah bagi Veteran hal itu juga terjadi terhadap rumah Tampak Purba salah satu veteran yang tinggal di Jln. Swasembada Timur XII No.20 RT 001/RW 002,kel Kebon Bawang Tanjung Priuk.

Danramil 03/Tanjung Priuk Mayor Inf Safrudin mewakili Dandim 0502/JU meninjau langsung sasaran kediaman Bpk Tampak Purba yang akan di renovasi dalam program bedah rumah Veteran RI didampingi oleh Babinsa Kelurahan tersebut. Kamis (22/09).

"Progam bedah rumah veteran ini sangat membantu untuk mengatasi kesulitan para pendahulu kita dan merupakan perwujudan kepedulian terhadap para veteran yang sudah sangat berjasa bagi negara ", ujar Mayor Safrudin pada saat meninjau.

Selain melihat langsung bagian mana rumah tersebut yang harus diperbaiki,  kesemparan tersebut juga dipergunakan oleh Danramil untuk  bersilaturahmi dengan salah satu Veteran RI tersebut guna memetik pelajaran serta menimba pengalaman dalam melanjutkan perjuangan di era kemerdekaan ini. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Bekasi) Ajang bhakti Sosial dalam pembukaan TMMD ke-97 Selasa, 20 September 2016 di Kantor Desa Ridogalih, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi menyertakan Kegiatan Donor Darah.

Koordinator Donor Darah, Kapten Inf Bambang S, yang juga Danramil 03/Cabangbungin sangat antusias mengawal kegiatan Donor darah ini.

Pasalnya Tim Medis yang di undang dari PMI Kab. Majalengka.

"Dari Pagi sekali PMI Kab. Majalengka telah hadir dan siap untuk pelayanan donor darah ini, Kami telah berkoordinasi dengan PMI Kab. Bekasi namun PMI Kab. Bekasi merekomendasikan kepada PMI Kab. Majalengka untuk turut serta dalam perhelatan bhakti Sosial Kali ini, karena di Kab. Majalengka sangat banyak membutuhkan sumbangan darah.

Untuk pendonor darah kali ini bisa di bilang cukup, karena PMI Kab. Majalengka terlihat sangat respek akan kegiatan kali ini, Darah yang di sumbangkan akan membantu kehidupan orang lain". Ucapnya sambil mendampingi Tim Medis Kab. Majalengka.

Kurang lebih 200 (Dua ratus) anggota Jajaran Kodim 0509/Kab. Bekasi dan dari komponen lainnya seperti Ormas, masyarakat yang mendaftar donor darah, yang di awaki oleh 3 (Tiga) dokter, 6 (Enam) perawat, 1 (Satu) supir dan 1 (satu) unit mobil Ambulance menyertakan Tim dari PMI Kab. Majalengka. (arf)

Jumat, 23 September 2016



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Meski tak terpilih jadi kandidat calon gubernur DKI Jakarta pada 2017 mendatang namun loyalitas Walikota Surabaya, Tri Rismaharini terhadap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tetap ditunjukkan.

Tri Rismaharini siap menjadi juru kampanye nasional (jurkamnas), namun meski begitu lokasi daerah untuk jurkamnas, Risma tetap bersikukuh menentukannya.

" Iya, saya jadi juru kampanya, tapi hanya di Aceh dan Papua. DKI tidak. " kata Risma kepada awak media usai menemui delegasi colombo Plan di balai kota Surabaya, Jum'at (23/9/2016).

Saat ditanya alasan Risma tidak mau menjadi juru kampanya di DKI untuk pasangan Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok  dan Djarot Saiful Hidayat, Risma beralasan dari awal memang tidak menginginkan kampanye di DKI Jakarta.

" Dari awal saya yang minta di Aceh dan Papua. Jakarta tidak, Selain itu waktunya juga tidak cukup karena pekerjaan saya masih banyak dan belum terselesaikan. " akunya.

Dijelaskan Risma, kenapa dirinya memilih Aceh dan Papua, pasalnya di Aceh suara PDIP sangat minim. Sedangkan di Papua, dirinya telah Walikota Jayapura yang tak lain mencalonkan lagi.

"Di Aceh, suara untuk PDIP nol. makanya itu saya ingin membantu. sedangkan kalau di Papua. Itu karena saya kenal baik dengan Walikota jayapura. Dan saya ingin dia memimpin lagi." ujarnya. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Putusan sela terkait eksepsi yang diajukan terdakwa La Nyalla Mattalitti tidak di capai dengan suara bulat. Pasalnya terdapat perbedaan suara antara hakim yang menyidangkannya.

Dua hakim yang setuju agar eksepsi La Nyalla di terima yakni Hakim Ketua Sumpeno dan Hakim anggota Baslin Sinaga. Bila eksepsi ini di terima maka La Nyalla Mattaliti dapat menghirup udara bebas.

Sedangkan tiga hakim lain yakni Masud, Anwar, dan Sigit herman berpendapat kalau eksepsi di tolak, sehingga dakwaan jaksa di nilai sudah dibuat dengan cermat, jelas dan tepat sehingga bisa menjadi pedoman dalam menyusun dakwaan dan persidangan bisa dilanjutkan.

"Menimbang bahwa tidak dapat mencapai musyawarah mufakat secara bulat maka akan di jatuhkan putusan sesuai suara terbanyak," kata Baslin.

Menanggapi hal tersebut, Bajo Suherman ketua Pemuda Pancasila (PP) Surabaya sangat menyayangkan adanya ketidak-patuhan hakim kepada pimpinan sidang.

"Aneh, bahwa ada hakim anggota tidak patuh pada hakim ketua. Ini namanya mbalelo, dan sangat disayangkan bahwa hakim ketua tidak tegas atau plin-plan sehingga menuruti keinginan dari anggotanya yang tidak taat serta tidak loyal pada pimpinan", ujarnya.

Untuk itu menurut Bajo, bagi tiga hakim anggota yang mbalelo perlu ada sanksi yang tegas karena tidak taat dan tidak loyal kepada pimpinan.

"Selain melawan pada hakim ketua, mereka juga melawan ketua Mahkamah Agung (MA), karena dengan tegas bahwa ketua MA Prof Hatta Ali sudah menyatakan bahwa La Nyalla Mattalitti adalah keponakan langsung dari beliau", katanya.

anksipun kata Bajo tidak hanya dijatuhkan pada hakim anggota namun hakim ketua pun harus menerima konsekwensi  akibat tak bisa mengatur anggotanya.

 "Sanksi juga perlu diberikan pada hakim ketua, karena tidak berlaku tegas pada anggotanya. Padahal tindakan tiga hakim anggota itu sama saja dengan tidak menjaga kehormatan lembaga MA sebagai lembaga peradilan yang membawahi para hakim." pungkasnya. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Rumor bila posisi Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Kadispendukcapil) Kota Surabaya bakal di lengser dan digantikan oleh Kepala  Bagian (Kabag) Humas Surabaya, M. Fikser ternyata mendapat sanggahan keras dari M. Fikser.

Menurutnya, isu yang berkembang selama ini tidak benar. Bahkan dengan beredarnya isu  tersebut, kata Fikser, membuat dirinya jadi tidak harmonis lagi dengan Aang panggilan akrab Kadispendukcapil Surabaya apalagi isu tersebut tidak berdasar, sebab tidak ada seseorang yang mengutarakannya. Hanya media saja yang terkesan membesar-besarkannya. Fikser merasa posisi jadi kepala dinas tidaklah mudah sehingga membuatnya belum mampu.

“ Itu isu ecek-ecek. Saya ngak mau kadispendukcapil, kadis lainnya juga ngak mau.  Kalau camat mau.” Jelas Fikser.

Dijelaskan Fikser. Tak hanya pihaknya yang merasa kikuk namun pendamping hidupnya juga tak nyaman di saat menjalankan aktifitasnya sebagai seorang karyawan di Dispendukcapil Surabaya.

“ Saya sempat ngomong ke istri, atur jadwal dengan pak Anang, saya mau ngomong. Saya ngak enak dikiranya saya yang membawa wartawan bersama ibu (Walikota Surabaya, Tri Rismaharini-red).” Ungkapnya.

Kata fikser menjelaskan, saat itu memang Walikota Surabaya, Tri Rismaharini sedang ada program di salah satu stasiun televisi swasta. Awal rencananya di stadiun Bung Tomo untuk melihat arena sirkuit. Setelah berputar-putar, tujuan berikutnya di kenjeran.

Nah, entah mengapa, perjalanan ke kenjeran melewati depan siola. Disaat yang bersamaan Walikota melihat kerumunan orang sedang duduk berjejer di depan eks gedung supermarket, padahal saat itu hari masih pagi, waktu menunjukkan sekitar pukul 07.00 WIB.

Melihat gerombolan orang duduk berjejer di depan, membuat Walikota ingin tahu. Tri Rismaharini meminta  ajudanya bergeser posisi tempat duduk, bahkan Walikota perempuan pertama di surabaya ini  juga meminta sopir pribadinya berputar arah.

Saat Walikota masuk ke gedung tersebut, Ia sempat tertegun, bahkan turut campur membantu staf dengan membersihkan alat sisik jari dengan menggunakan tisu.

Singkatnya, Walikota sempat marah karena tidak ada petugas  IT yang sanggup menjelaskan erornya sistem alat untuk mencetak e-KTP.

Ditambah lagi, saat itu si petugas IT maupun Kadispendukcapil tak menampakkan batang hidungnya padahal Walikota telah memerintahkan keduanya segera turun ke bawah.

Tak berselang lama Anang pun turun menemui Walikota Surabaya, Disaat itu timbul ketegangan, sebab si petugas IT belum juga muncul padahal jaraknya hanya beda satu lantai sedangkan Walikota Surabaya sudah menunggunya kurang lebih setengah jam.

Merasa tak sabar, walikota Surabaya ini bergegas menuju ruang IT, Nah diruangan inilah terjadi perdebatan. Si IT yang diketahui bernama Irwanto ini tak mau disalahkan  oleh Walikota Surabaya. Irwanto bersikukuh bila pekerjaan yang ditekuninyaini sudah sesuai aturan.

Puncaknya jelas tak bisa dibayangkan, Tri  Rismaharini terlihat marah besar pasalnya hampir semua pegawai Dispendukcapil terkesan menyembunyikan sesuatu yang tak perlu walikota ketahui. Padahal mereka tak mau berfikir bagaimana nasib masyarakat yang datang jauh-jauh membawa anak, bolos pekerjaan padahal kebanyakan masyarakat ini pegawai yang gajinya harian. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Para peserta Colombo Plan mendapat pelajaran berharga dari Kota Surabaya. Selama lima hari sejak 19 September 2016, mereka berkesempatan mendapat materi dari sejumlah narasumber. Tak hanya itu, para delegasi juga sempat mengunjungi lokasi-lokasi pemberdayaan ekonomi perempuan.

Direktur Gender Affairs Program Colombo Plan, Bandana Shresta mengatakan, event Colombo Plan kali ini diikuti oleh 18 peserta dari 13 negara. Di antaranya datang dari Iran, Bhutan, Maladewa, Sri Lanka, Pakistan, Myanmar dan Bangladesh. Serta, dari Malaysia, Filipina, Vietnam, Nepal, Fiji dan Indonesia.

Menurut  Shresta, meski sedikit berbeda dalam hal kondisi ekonomi, sistem politik, kultur dan agama, namun seluruh peserta menghadapi tantangan yang hampir sama. Yakni, masalah pemberdayaan perempuan dan kepemimpinan. Untuk itulah Colombo Plan di Surabaya mengambil tema Sharing Best Practices and Experiences on Women and Leadership.

“Secara keseluruhan para peserta terkesan soal pemberdayaan perempuan, partisipasi perempuan dalam bidang politik, serta kader perempuan yang bekerja secara sukarela. Itulah hal-hal penting yang bisa dipelajari dari Surabaya,” ungkap Shresta di sela-sela acara penerimaan oleh walikota di balai kota Surabaya, Jumat (23/9).

Wanita berkebangsaan Nepal ini berharap, nilai-nilai positif dari Kota Pahlawan dapat dibawa pulang ke negara masing-masing untuk diterapkan menjadi sesuatu yang berguna bagi masyarakat.

Pada kesempatan tersebut, Walikota Tri Rismaharini berbagi pengalaman selama memimpin Surabaya. Dia mengatakan, saat awal menjabat sebagai walikota problem yang dihadapi adalah tingginya angka trafficking. Untuk mengatasi masalah tersebut, Risma -sapaan Tri Rismaharini- bersama TNI dan kepolisian sampai harus merazia diskotek tiap malam.

“Ternyata banyak anak di bawah umur yang berkeliaran di diskotek itu datang dari kawasan lokalisasi. Makanya setelah itu saya fokus memberdayakan ekonomi di kawasan lokalisasi,” ujar mantan Kepala Bappeko ini.

Adapun upaya pemkot memberdayakan ekonomi di kawasan lokalisasi yakni melalui berbagai macam pelatihan. Dari pelatihan tersebut, warga akhirnya memiliki keterampilan yang dapat digunakan untuk menambah penghasilan. Setelah ekonominya mandiri, barulah Risma menutup satu per satu lokalisasi di Surabaya. Total ada enam lokalisasi yang berhasil dialihfungsikan oleh Pemkot Surabaya.

Sekarang, lanjut Risma, bangunan yang dulunya dipakai untuk wisma prostitusi beralih fungsi menjadi fasilitas publik. Ada yang berupa perpustakaan maupun broadband learning center (BLC) atau sarana pembelajaran komputer. “Pada akhirnya, fasilitas publik itu mampu memberikan manfaat bagi warga di sekitarnya. Warga bisa menimba ilmu di sana,” imbuhnya.

Selain itu, intervensi ekonomi yang dilakukan pemkot berupa program pahlawan ekonomi. Program yang saat awal digagas hanya diikuti puluhan kelompok itu kini menjelma menjadi poros baru kekuatan ekonomi para ibu rumah tangga. Pada akhir 2015, sudah ada 3.000 kelompok pahlawan ekonomi di seluruh penjuru kota. “Ibu-ibu ini diberi pelatihan sehingga mampu menambah pemasukan bagi keluarganya. Bahkan, sekarang sudah ada yang ekspor produknya ke luar negeri,” urai alumnus ITS ini.
Sementara itu, Kepala Biro Perencanaan dan Data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Titi Eko Rahayu mengungkapkan, pihaknya mengapresiasi Kota Surabaya yang telah sepenuh hati mendukung kesuksesan Colombo Plan. “Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan Pemkot Surabaya. Tentu kami belajar banyak dari Surabaya, salah satunya tentang pemberdayaan ekonomi warga eks-lokalisasi di wilayah Sawahan,” katanya. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Komandan STTAL Laksamana Pertama TNI Siswo H.S., M.MT., beserta seluruh perwira Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) mengikuti kegiatan pengisian SPT Pajak tahun 2016 di Laboratorium Komputer G. Marore, STTAL, Bumimoro, Surabaya, pada hari Kamis (23/9).

Untuk memperlancar kegiatan tersebut, STTAL mendatangkan enam petugas pajak dari kantor Pajak Pabean Cantikan, Surabaya, yang dipimpin oleh Manan, SE. Selain itu, STTAL juga menyiapkan banwich khusus yang cukup besar sehingga pengisian data yang terkoneksi langsung ke internet berjalan lancar.
Pengisisan SPT ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan sosialisasi tentang SPT Pajak dan Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) yang diselenggarakan  oleh STTAL bekerjasa sama dengan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Surabaya Pabean Cantian, beberapa waktu lalu.

Sebelum kegiatan pengisisan SPT dimulai, Manan, SE selaku ketua rombongan menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kepercayaan dan inisiatif STTAL mengundang para petugas pajak, untuk membantu pengisisan SPT pajak tahun 2016 maupun Tax Amnesty. “Hal ini menggambarkan bahwa para pejabat di STTAL ini, sadar dan taat sebagai wajib pajak,” ujarnya.

Saat ini, lanjutnya, sesuai dengan kebijakan pemerintah, kantor Pajak Pabean Cantikan sedang gencar-gencarnya mensosialisasikan SPT pajak dan tax amnesty kepada masyarakat. “Kita dapat memilih apakah  SPT atau tax amnesty, namun saya menyarankan agar lebih memilih tax amnesty karena bunganya lebih ringan, yaitu  hanya 2% hingga akhir September ini,” ujarnya

Dalam pengisian SPT maupun Tax Amnesty ini, agar dilaporkan kondisi yang sebenarnya dan harus lengkap. Para wajib pajak tidak perlu khawatir, karena data tersebut dijamin kerahasiaannya oleh pemerintah. “Tidak bisa diakses oleh siapapun dan kapanpun,” tegasnya.

“Uniknya dalam pelaksanaan tax amnesty ini, kita dapat menentukan sendiri, menghitung sendiri dan terakhir membayar sendiri. Mari kita mulai semua ini dengan niat ibadah sehingga apa yang kita kerjakan berpahala,” ujarnya.

Pada dasarnya Amnesti Pajak ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan dan restrukturisasi ekonomi melalui Repatriasi Aset, sehingga nantinya akan berdampak pada peningkatan likuiditas domestik, perbaikan nilai tukar rupiah, penurunan suku bunga, dan peningkatan investasi.

Amnesti Pajak adalah penghapusan pajak yang seharusnya terutang atas penghasilan yang diterima Wajib Pajak yang telah menjadi harta, tidak dikenakan sanksi administrasi perpajakan dan sanksi pidana di bidang perpajakan, dengan cara mengungkap harta dan membayar uang tebusan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016. (andre)



KABARPROGRESIF.COM : (Kediri) TMMD 97 Kodim 0809/Kediri masih terus berjalan sesuai dengan rencana, dan hari ini, Dandim Kediri, Letkol Inf Purnomosidi dan Kapenrem 082, Mayor Arm Imam Duhri memantau langsung kondisi fisik beberapa objek TMMD yang ada di Kelurahan Gayam, Kamis (22/09/2016).

Letkol Inf Purnomosidi menjelaskan, nantinya akan diadakan kegiatan non fisik yang berkaitan dengan TMMD yang berlangsung di Kelurahan Gayam, seperti wawasan kebangsaan bertemakan kemanunggalan TNI dengan Rakyat, sosialisasi tertib lalu lintas dari Polresta Kediri, sosialisasi kewaspadaan dan ancaman bahaya narkoba dari BNNK Kota Kediri, sosialisasi keluarga berencana dari BPPKB Kota Kediri, sosialisasi keluarga sehat dari Dinas Kesehatan Kota Kediri,  sosialisasi EKTP dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Kediri ,serta sosialisasi bidang pertanahan dari BPN Kota Kediri.

Sedangkan kegiatan fisik yang saat ini berjalan antara lain, pembangunan mushola yang berada di RT 06 RW 01, pembangunan poskamling yang berlokasi di RT 04 RW 01, serta pembangunan jalan penghubung dengan panjang 300 meter dan lebar 2,5 meter.

Untuk kegiatan lain yang sudah terlewati dan berkaitan juga dengan pelaksanaan TMMD 97 Kodim Kediri, antara lain, gerakan penghijauan dan pengobatan massal gratis yang berlangsung pada tanggal 20 september, serta program KB gratis yang berlangsung pada tanggal 21 september hingga lomba jurnalistik TMMD yang masih berjalan saat ini.

Letkol Inf Purnomosidi dan Mayor Arm Imam Duhri secara berurutan melihat langsung obyek-obyek pembangunan di Kelurahan Gayam ,seperti pembangunan mushola, pembangunan jalan penghubung dan pembangunan poskamling.

Disela-sela kunjungannya, Mayor Arm Duhri menuturkan, bahwa setiap kegiatan yang berkaitan dengan TMMD harus dan wajib dilaporkan kepada Penrem 082/CPYJ dan selanjutnya akan ditransfer ke Pendam V/Brw. Pada setiap pelaporan harus sesuai dengan fakta yang ada di lapangan, karena nantinya akan diketahui oleh publik secara luas, baik melalui media cetak, online, radio maupun televisi, sehingga tidak terjadi kesalahan informasi dan berita. (andre)



KABARPROGRESIF.COM : (Kediri) Pertemuan lanjutan dari “second meeting” Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) yang sebelumnya berlangsung di Vihara Tjoe Hwie Kwang (Tri Dharma) dilakukan kemarin malam. Sejumlah Muspika Kecamatan Mojoroto tampak hadir disela-sela kepadatan aktifitas TMMD ke-97 Kodim 0809/Kediri yang saat ini berjalan, seperti Danramil Mojoroto, Kapten Inf Arifin Effendi beserta 2 orang anggotanya, Kompol Priyo Sulistyono, Camat Mojoroto, M.Ridwan, dan sejumlah tokoh agama se-Kecamatan Mojoroto, serta tentu saja Romo Don Bosco Karnandianto, selaku Kepala Paroki St.Vincentius Paulo, sekaligus bertindak sebagai tuan rumah, Kamis (22/09/2016).

 “Tending topik di media sosial saat ini, tersebar luas pernyataan yang mengatakan bumi itu datar, tetapi sanggahan dari beberapa pihak juga tersebar luas yang menyatakan bumi itu bulat, dan debat argumen semacam itu, pastilah ada pihak yang mendukung dengan berbagai teori ilmiah, namun ada juga yang membantahnya dengan teori ilmiah yang lain. Demikian juga perdebatan antar agama, kerap kali kita baca disejumlah media sosial, entah apa tujuannya, tapi yang jelas pemberitaan semacam itu lebih mengedepankan pembenaran apa yang ia yakini,” kata Romo Don Bosco Karnandianto.

“Sebagai contoh, seorang Tariq Azis yang juga dikenal sebagai loyalis dari Saddam Husein, kedua orang ini punya latarbelakang yang berbeda jauh, bahkan sering berselisih paham dengan mengusung pandangannya masing-masing, tetapi pada kenyataannya, persahabatan keduanya dibawa hingga kematian menyambangi mereka. Perdebatan pada hakekatnya bukan untuk mencari permasalahan, melainkan untuk mengembangkan pemikiran untuk mencari suatu solusi, tetapi justru di era serba dunia maya (internet) ini, justru dijadikan ajang saling serang,” lanjut Romo Don Bosco Karnandianto.

Pada sambutannya, Kapten Inf Arifin Effendi menghimbau semua tokoh agama se-Kecamatan Mojoroto untuk menyikapi secara bijak perkembangan teknologi di dunia maya (internet) dengan memberikan suasana sejuk dan damai kepada umatnya masing-masing. Jaminan persatuan dan kesatuan bangsa, tidak begitu saja lepas dari otorias keagamaan, karena tokoh agama memiliki peran yang sangat vital sebagai oposisi dikala terjadi konflik antar umat beragama. (andre)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sebagai upaya persiapan jelang dicanangkannya otorisasi pengelolaan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Daerah oleh masing-masing satuan kerja di jajaran Pangkalan Utama TNI AL V (Lantamal V) pada tahun 2019 mendatang, Staf Perencanaan dan Anggaran (Srena) Lantamal V menggelar acara Sosialisasi dan Pelatihan Mekanisme Pengelolaan Anggaran DIPA Pusat dan Daerah Lantamal V dan Jajarannya, di Gedung Serbaguna Mako Lantamal V, Kamis (22/9).

Sosialisasi dan Pelatihan yang diperuntukan bagi personel yang bertugas dibidang Program dan Anggaran (Proga), maupun para Pemegang Kas dan Juru Bayar ini, dibuka langsung oleh Komandan Pangkalan Utama TNI AL V (Lantamal V) Brigjen TNI (Mar) Rudy Andi Hamzah, S.A.P.

Selain Komandan Lantamal V, turut hadir dalam kesempatan tersebut Wadan Lantamal V Kolonel Laut (P) Isbandi Andrianto, S.E., M.M., para asisten Danlantamal V, Kafasharkan Lantamal V, Danpomal Lantamal V, Kadiskes Lantamal V, Kakuwil Lantamal V, Ka Akun Lantamal V, serta para kasatker dijajaran Lantamal V lainnya.

Tercatat kurang lebih 145 orang menjadi peserta dalam acara sosialisasi dan pelatihan tersebut. Para peserta berasal dari delapan Pangkalan TNI AL (Lanal) dijajaran Lantamal V, yakni Lanal Tegal, Lanal Semarang, Lanal Yogyakarta, Lanal Cilacap , Lanal Malang, Lanal Batuporon, Lanal Banyuwangi, dan Lanal Denpasar. Sedangkan peserta lainnya berasal dari masing-masing satuan kerja atau dinas yang berada di Mako Lantamal V.

Danlantamal V Brigjen TNI (Mar) Rudy Andi Hamzah,SA.P dalam amanat pembukaan acara menyatakan bahwa sebagai yang termasuk badan publik, Lantamal V wajib menyediakan, memberikan, atau menerbitkan informasi publik yang berada dibawah kewenangannya.

Adapun informasi publik yang dimaksud Rudy-sapaan akrab Danlantamal V ini, antara lain informasi yang berkaitan dengan badan publik, informasi mengenai kegiatan dan kinerja badan publik terkait, lalu informasi mengenai laporan keuangan, serta informasi lain yang diatur dalam perundang-undangan, sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang RI No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Selain itu Rudy juga menyebutkan dua peraturan lainnya yang menjadi bahasan utama dalam acara sosialisasi dan pelatihan tentang DIPA, yang melibatkan tiga satker dijajaran Lantamal V ini yakni, Staf Perencanaan Anggaran, Keuangan Wilayah dan Akuntansi Lantamal V.

Dua peraturan tersebut yakni Perpres No.29 tahun 2004 yang menyangkut tentang penyelenggaraan Sakip  untuk penyusunan laporan kinerja dan dilaksanakan selaras dengan sistem akuntansi, tatacara pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan.

Kemudian peraturan berikutnya yakni Peraturan Menteri Keuangan No.249 tahun 2011 mengenai pengukuran dan evaluasi kinerja atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran kementerian negara atau lembaga. (andre)



KABARPROGRESIF.COM : (Tuban) Anggota Koramil 0811/09 Jatirogo bersama masyarakat ± 30 orang bergotong royong melaksanakan Karya Bakti berupa pengecoran Kubah Masjid  Baitussolah di Ds. Sadang Kec. Jatirogo, Rabu (21/9).

Danramil 0811/09 Jatirogo,  Kapten Cpl Herianto mengatakan  Karya Bakti ini bertujuan untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan kesulitan warga guna memperkokoh Kemanunggalan TNI dengan Rakyat.

“Dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan Kemanunggalan TNI dengan Rakyat yang telah terjalin dengan baik selama ini, karena hal itu sesuai dengan jati diri TNI sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang dan Tentara Profesional,” Tegasnya.

“Kami pribadi dan masyarakat Desa Sadang Kec. Jatirogo sangat berterima kasih kepada seluruh Anggota Koramil 0811/09 Jatirogo yang telah membantu penggecoran Kubah Masjid Baitussollah” kata Imam Masjid Baitussollah Kyai Sujai.

Kegiatan Karya Bakti TNI sesuai dengan Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004 tentang tugas pokok TNI yang diatur dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP), diantaranya adalah membantu tugas pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat guna mendukung ketahanan wilayah. Untuk mengimplementasikan tugas tersebut, TNI secara periodik menyelenggarakan kegiatan Karya Bakti seperti yang kita lakukan saat ini. (andre)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive