KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kegigihan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini untuk menghadirkan sarana transportasi murah dan ramah lingkungan berupa ‘trem’ akhirnya membuahkan hasil.
Rencananya pada Jumat(25/11/2016) Walikota Tri Risma di undang oleh Kementrian Perhubungan (Kemenhub) untuk membahas soal Percepatan Penyelenggaran Kereta Api ‘trem’ di Surabaya.
Walikota perempuan pertama di Surabaya ini, akan menghadiri undangan yang tiba Rabu (23/11/2016) petang tadi, bersama instansi terkait yaitu Bappeko, Dinas Perhubungan (Dishub), Bagian Hukum dan Bagian Perlengkapan kota Surabaya.
Sebelumnya, diruang kerjanya, Walikota Tri Rismaharini sempat ‘curhat’ ke para awak media, bahwa dirinya sempat putus asa untuk mencarikan solusi pendanaan angkutan massal cepat (AMC) berupa ‘trem’.
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani – pun, kata Risma, sempat ditanyai langsung soal pendanaan ‘trem’ dari APBN.
“Saya memang sempat pesimis soal pendanaan Trem. Bahkan saat perjalanan keluar negeri saya sempat ketemu Bu Menkue(menteri keuangan,red) dan langsung saya tanyakan dana APBN untuk proyek trem di Surabaya. Jawab Bu Menkeu singkat, gak ada uang,” papar Risma, dihadapan para jurnalis Surabaya, Rabu(23/11/2016).
Risma menambahkan, meski menemui jalan buntu, namun usaha yang dilakukan olehnya tetap akan dilaksanakan. Menurut Dia, rencana pembangunan proyek ‘trem’ ini sudah digagasnya sudah 4 tahun terakhir ini dan belum juga terrealisasi.
Ia menjelaskan, memang yang terlihat hambatan utama adalah masalah pendanaan, namun sebenarnya bukan itu. Pendanaan bisa kita cari dari pinjaman luar negeri jika pemerintah pusat segera mengeluarkan 2 izin operasional proyek AMC tersebut.
“Pendanaannya tidak mahal, Cuma kita menunggu 2 izin yang memang kewenangan dari Pemerintah pusat, yaitu soal izin jalan dan izin bangun. Gak tahu kenapa kok tidak dikeluarkan, padahal kita sudah mendapat tawaran pinjaman dari Jerman, berapa trilliun gitu. Ya itu saya sampaikan ke bu menteri juga, jawabnya bagus, malah bu menteri juga janji ke saya untuk memberi insentif karena Surabaya mengelola APBD dengan baik,” urai Risma.(arf)