Kamis, 01 Desember 2016



KABARPROGRESIF.COM : (Magetan) Kodim 0804/Magetan selaku satuan komando kewilayahan yang berada di bawah kendali korem 0804/Magetan dengan tugas pokok sesuai UU RI NO 34/2004 menjaga keutuhan dan menegakkan kedaulatan Negara Kesatuan Repoblik Indonesia yang berdasarkan pancasiala dan undang undang 1945.

Sehubung dengan adanya program kerja dari Kumdam V/Brawijaya tentang menindak lanjuti perintah panglima kodam V/Brawijaya maka perlu satuan bawa terlebih khusus Kodim 0804/Magetan perlu dilaksanakan program Penyuluhan hukum yang telah dilaksanakan pada hari Kamis, 1 Desember 2016, bertempat di aula Koramil 0804/01 Magetan

Dalam kegiatan penyuluhan Hukum, yang diselenggarakan oleh Kumdam V/Brawijaya yang di ikuti sebanyak 217  orang terdiri dari : 125 orang anggota kodim 0804/Magetan, 13 orang anggota Minvetcad Magetan, Subdenpom Magetan 4 orang, Persit Kartika chandra kirana cabang XVIII kodim 0804/Magetan 75 orang.

Dalam penyuluhan Hukum ini di isi Oleh Mayor CHK Heri Rohansyah SH, dari kumdam V/Brawijaya, Yang di sosialisasikan materi tentang Pelanggaran Disiplin Militer,Hukum Perkawinan dan KDRT yang sudah diatur dalam undang undang NO 23 Ta.2004.)

Sebelum penyuluhan ini dilaksanakan terlebih dahulu seluruh peserta disuguhkan tayangkan berupa contoh-contoh pelanggaran yang sering terjadi dan di lakukan oleh prajurit TNI AD.

Berkaitan dengan itu Komandan Kodim 0804/Magetan Letkol Inf Herwin Rizayan Iszal SIP menyampaikan, kepada seluruh anggota agar menyimak dan memperhatikan apa yang di sampaikan oleh Mayor CHK Heri Rohansyah SH maupun pembawa materi penyuluhan ini, sehingga anggota dapat mengerti dan mengetahui tentang Hukum pelanggaran disiplin maupun Hukum Perkawinan dan Hukum KDRT.

Dalam kesempatan ini pula Mayor CHK Heri Rohansyah SH mengatakan melihat dari suatu dinamika persoalan yang sering terjadi dikalangan prajurit saat ini memang ada pelanggaran pelanggaran yang lain, akan tetapi yang sangat menonjol saat ini adalah masalah KDRT,maupun pelanggaran Disiplin prajurit.

Tujuan dilaksanakannya penyuluhan ini, yaitu untuk memberikan pemahaman tentang hukum kepada anggota kodim, Minvetcad Magetan, Subdenpom Magetan, dan Persit KCK Cabang XVIII Kodim 0804 Magetan, serta memberikan pemahaman tentang aturan militer yang berlaku.

Dengan demikian dapat meminimalisir persoalan yang dapat menghabat karier prajurit . (arf)

Rabu, 30 November 2016



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pemkot Surabaya terus memperjuangkan pendidikan SMA/SMK gratis, meski pengelolaannnya berada di bawah pemerintah provinsi (Pemprov). Selain menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi (MK), pemerintah kota juga melakukan pendekatan kepada Gubernur.

Walikota Surabaya, Tri rismaharini usai mengikuti Rapat Paripurna Pengesahan APBD 2017 di Gedung DPRD mengatakan, dirinya melobi ke gubernur agar bisa mengelola SMA/SMK , kendati berdasarkan undang_undang 23 Tahun 2014 tentang pemerintah Daerah kewenangannnya tetap berada di Gubernur Jatim.

“Pusat juga nyampaikan satu lembar surat dari gubernur untuk pelimpahan pengelolaannya saja, kewenangannya tetap di Provinsi, itu sudah cukup,” tuturnya. Rabu (30/11/2016)

Risma menegaskan, alasan pihaknya bersikeras mengelola SMA/SMK, disamping untuk pendidikan gratis, juga untuk menjamin gaji guru terutama Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT).

“Jangan sampai guru tak gajian,” katanya

 Ia mengaku, selama ini dalam anggaran gaji guru selalu defisit. Untuk membayar gaji guru yang nilainya mencapai Rp.200 milliar sampai Rp.300 milliar, pihaknya terpaksa mengambil sebagian Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Selain untuk gaji guru, APBD 2017 yang ditetapkan sebesar Rp. 8.561 trilliun lebih, Pemkot masih mengalokasikan anggaran pendidikan biaya operasional sekolah (Bopda) untuk SMA dan SMK,” pungkasnya. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kota Surabaya Tahun anggaran 2017, akhirnya disahkan tepat waktu oleh DPRD kota Surabaya melalui rapat Paripurna, Rabu(30/11/2016)

Draft rancangan APBD yang dibahas secara marathon selama 2 pekan ini, mempunyai kekuatan anggaran sebesar Rp 8.561.484.147.400, dengan rincian 70 persen biaya pembangunan dan 30 persen untuk biaya langsung, termasuk gaji pegawai.

Dari total nilai APBD 2017, turut pula dialokasikan anggaran pendidikan untuk biaya operasional daerah (Bopda) tingkat SMA dan SMK sebesar Rp. 180 miliar. Namun sayangnya, anggaran pendidikan tersebut, tidak bisa dicairkan, karena terjegal oleh peraturan.

Hal ini memicu reaksi anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Surabaya, Reni Astuti yang mengajukan interupsi disela sidang Paripurna.

Dalam kesempatan itu, politisi asal PKS ini menyarankan, agar anggoran Bopda untuk SMA dan SMK tidak diwujudkan dalam bentuk kegiatan yang malah menabrak peraturan. Hal inilah yang membuat anggaran pendidikan tersebut tak bisa dicairkan.

“Padahal sudah jelas bahwa dalam aturan penggaran, pemerintah daerah tidak boleh mencantumkan penganggaran yang bukan kewenangannya dalam bentuk program dan kegiatan. Maka anggaran Rp 180 miliar di APBD 2017 ini tidak akan bisa dicairkan,” paparnya.


Sebenarnya dalam penyusunan APBD 2017 ini, sebenarnya sudah ada pedoman yang tercantum. Namun sayangnya Pemkot tetap ngotot untuk mengalokasikan anggaran dalam bentuk program dan kegiatan, sehingga anggaran itu akan mubazir atau sia-sia, karena tak bisa terserap.

“Sejak peralihan kewenangan pengelolaan pendidikan untuk tingkat SMA dan SMK dari Pemkot Surabaya ke Pemprov Jawa Timur, semua aturannya telah berubah. Namun tidak ada pemahaman serius,” jelas Reni.

 Lebih lanjut Reni menambahkan, semangat Pemkot untuk mengalokasikan anggaran tersebut didasari rasa optimisme bahwa tahun depan putusan Mahkamah Konsitusi akan goal dan pengelolaan SMA SMK akan kembali ke Pemkot. Namun, menurut Reni, hal ini sangat riskan. “Padahal seharusnya dalam penyusunan anggaran pijakan hukumnya harus pasti. Dan jika sampai putusan MK itu sampai tengah tahun putusan belum turun, maka akan sama saja alokasi anggaran itu nggak bisa dipakai,” imbuh Reni.

Terlebih dalam anggaran Rp 180 miliar itu sudah termasuk anggaran untuk siswa tidak mampu. Artinya sampai anggaran ini digedok belum ada jaminan bahwa siswa miskin di Surabaya mendapatkan bantuan. Data yang dimiliki Reni, jumlah siswa miskin di sekolah menengah di Surabaya sebanyak 126.178 orang, atau sepuluh persen dari total jumlah siswa SMA/SMK se-Surabaya.

“Anggaran yang kita butuhkan setidaknya untuk menjamin mereka yang miskin saja itu hanya butuh Rp 45 miliar. Penganggarannya bisa seperti model pendaan Dinas Sosial yang memberikan bantuan pendidikan untuk kuliah di perguruan tinggi,” ujar Reni.

Jadi bisa menggunakan sistem bantuan personal. Dimana bantuannya langsung ke satu per satu siswa. Tapi kalau Pemkot masih mau memberi bantuan dan tidak hanya untuk warga miskin saja, masih ada peluang. Dan itu harus dialokasikan dalam bentuk belanja bantuan keuangan khusus (BKK). Jadi bukan hanya mengandalkan pengalokasian anggaran dalam bentuk program dan kegiatan yang jelas tidak bisa dicairkan.(arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Warga yang melakukan longmarch menuju kantor kelurahan Keputran tersebut, menganggap rencana penertiban yang dilakukan pada 6 Desember mendatang, belum mendapat persetujuan dari Badan Pengembangan Wilayah Surabaya (BPWS).

Penggusuran akan dikerjakan secara menyeluruh disisi utara dan selatan sungai yang dianggap warga tidak ada dalam sosialisasi awal rencana penertiban.

“Sedangkan lokasi yang ada disisi selatan tidak digusur, lah ini penggusaran semacam apa,” ungkap Mujid salah satu perwakilan warga Pager Sari, usai melakukan pertemuan dengan Muspika Kelurahan Keputran dan Kecamatan Tegal Sari, Rabu(30/11/2016).

Mujib menceritakan, bahwa puluhan warga ini sudah menempati lahan bertahun-tahun, namun yang ditertibkan hanya sebagian warga dikawasan Pagersari Keputran.

“Ini jelas tebang pilih. Kami yang tinggal disana sudah puluhan tahun dan tidak diperjual-belikan,” katanya.

Dalam pertemuan tersebut, hadir Kepala Bidang Operasional Satpol PP Kota Surabaya dan Kapolsek Tegalsari, yang hanya menampung aspirasi warga bantaran sungai.(arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Situasi bangsa yang kurang kondusif memicu Aliansi Kebangsaan Surabaya yang terdiri dari berbagai elemen mahasiswa kembali menggelar aksi dengan tema “Indonesia Kita”.

Dalam paparannya, gabungan elemen mahasiswa ini menyampaikan kutipan pidato Bung Karno, “Perjuangan saya sangat mudah karena melawan penjajah, perjuangamu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri,” ujar salah satu juru bicara elemen mahasiswa, dalam aksinya di depan gedung Negara Grahadi, Jl. Gubernur Suryo Surabaya, Rabu(30/11/2016).

Kelompok mahasiswa yang tergabung dalam koordinasi Organisasi Kemahasiswaan Cipayung ini menyuarakan aksi damai tentang kesatuan dan persatuan bangsa.

Beberapa elemen mahasiswa yang terlibat aksi kebangsaan ini, diantaranya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Perhimpunan Mahasiswa Katholik Indonesia (PMKRI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), dan Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMDHI).

Koodinator aksi, Handi Bimo Setiawan, menghimbau agar seluruh bangsa ini bisa mengedepankan proses hukum kasus penistaan agama dengan tersangka Ahok. “Kami menyerukan kepada seluruh elemen bangsa ini untuk ber-tawadhu’ terhadap keberadaan hukum di negeri ini, sekaligus mempercayakannya sepenuhnya kepada aparat penegak hukum,” ucapnya kepada sejumlah wartawan.

Pengurus PMII cabang Surabaya ini juga meminta masyarakat untuk bersabar dan tidak re-aktif dalam menyikapi berbagai isu dan pemberitaan. Aksi ini sebagai pengingat bahwa yang terpenting dan harus dijaga adalah kesatuan dan persatuan bangsa.

“Negara ini terbentuk, menjadi kuat dan merdeka, karena hebatnya bangsa ini dalam menjaga sebuah perbedaan, baik itu agama, suku maupun budaya, maka kami berharap sekaligus meminta agar budaya toleransi dan gotong royong yang telah melekat di bangsa ini tidak menjadi luntur karena sebab apapun,” ucap mahasiswa fakultas Teknik Sipil Universitas Adi Buana ini.(arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Banyuwangi) Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Banyuwangi menyelenggarakan lomba perahu layar tradisional yang dilaksanakan di Pantai Waru Doyong Bulusan Kecamatan Kalipuro Banyuwangi, rabu (30/11)

Lomba Perahu Layar tradisional memperebutkan piala bergilir Danlanal Banyuwangi dalam rangka HUT Armada ke-71 tahun 2016 yang diikuti nelayan Banyuwangi dan nelayan Gilimanuk Bali.

Menurut Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Nazarudin, “lomba ini dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT Armada ke-71 tahun 2016 dan juga untuk menarik minat wisatawan ke Banyuwangi. Makanya lomba ini memperebutkan piala bergilir sehingga event ini diharapkan bisa dilaksanakan setiap tahun”.

Kita (Lanal Banyuwangi dan Pemerintah daerah Banyuwangi, red) akan membuatkan konsepnya sehingga dijadwalkan dalam kalender tahunan, tegasnya.

Didahului dengan menyerahkan trophy kepada panitia oleh Danlanal Banyuwangi kemudian seluruh peserta lomba dilepas dengan menggunakan pistol isyarat.

Hadir dalam acara tersebut Sekda Kab Banyuwangi, Staf Ahli Kemasyarakatan Pemkab Banyuwangi, Kadis Parawisata Banyuwangi, dan Forpimka Kec. Kalipuro serta Masyarakat nelayan sekitar.

Selain lomba, Lanal banyuwangi juga menyerahkan santunan kepada anak Yatim Piatu dan kaum Duafa oleh Danlanal didampingi Muspika Kalipuro. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Blitar) Alon-alon  Blitar rabu (30/11/16) dipenuhi dengan anak bangsa dari berbagai elemen komponen anak bangsa, untuk berikrar wujudkan nusantara bersatu. Indonesiaku, indonesiamu, indonesia kita bersama, bhineka tunggal ika.

Gelar nusantara bersatu ini digelar dibumi blitar bukan tanpa sengaja, akan tetapi dengan penuh keyakinan dan demi satu tekad niat, ujudkan keutuhan bangsa dari berbagai ancaman yang akan memecah belah Nkri ini.

Satu rasa, jiwa, senasib, sepenanggungan tanpa ada yang membedakan suku, agama, golongan dan sebangainya mereka hari ini hadir hanya punya satu tekad niat yaitu nusantara bersatu.

Diringi lagu gebyar-gebyar, Indonesia merah darahku dan putih tulangku, merupakan lagu yang dapat menggugah jiwa kebangsaan kita agar terbebas dari segala bentuk penjajahan.

Selama kita bersatu tak khan ada yang dapat mengguncang jiwa merah putih didada kita sebagai anak bangsa penerus tahta pewaris kemerdekaan Nkri.

Tak hanya ingin berikrar namun anak bangsa yang berada di bumi blitar ini, menunjukkan berbagai kreasinya, terlihat penampilan para pemuda dan pemudi yang ingin menunjukkan kebolehannya diantaranya, marcing band, yongmoodo, tari selamat datang dari polri musik kontemporer dan masih banyak lagi.

Bupati Blitar Riyanto ketika membuka acara menyampaikan pidatonya yang penuh heroik, yaitu jangan pernah ada dusta diantara kita, pertahankan kemerdekaan dengan satu tekad yang kuat timbul dalam hati bahwa kita Indonesia tak akam pernah terjajah dan terpisah, keutuhan nusantara kita yaitu NKRI, walau kita terdiri betbagai suku dan perbedaan akan tetapi bersatu.

Pekik merdeka... Merdeka.. Merdeka... Diucapkan berkali kali  oleh bupati diikuti seluruh anak bangsa yg tak ingin sedikitpun rasa jiwa kebangsaan ini, terkoyak, tercabik, terhianati oleh siapapun...

Indonesiaku, indonesiamu, indonesia kita bersama. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Banyuwangi) Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Banyuwangi  yang mewakili Komando Armada Wilayah Timur (Koarmatim) dalam lomba Lanal teladan se-Indonesia berhasil menyabut juara I.

"Lanal Banyuwangi dipilih berturut-turut mengikuti ajang setahun sekali dalam rangka hari Armada tahun 2016," Jelas Danlanal Banyuwangi, Letkol Laut (P) Nazaruddin, Rabu (30/11).

Menurutnya, penentuan Lanal Banyuwangi mewakili Koarmatim dalam lomba ‎Lanal teladan se-Indonesia ini, setelah Koarmatim menggelar lomba serupa pada bulan Juli lalu. Sementara penilaian untuk tingkat nasional telah dilakukan pada bulan Oktober lalu.

"Pertengahan Oktober kemarin penilai dari Mabes TNI-AL datang ke Lanal Banyuwangi," ‎ujarnya.

Nazar pangggilan karab Danlanal menyampaikan “penunjukan Lanal Banyuwangi menjadi wakil Koarmatim tidak hanya sekali ini saja. Kami (Lanal Banyuwangi, red) beberapa tahun belakangan ini juga secara berturut-turut untuk kesekian kalinya telah melakukan hal yang sama. Bahkan pada tahun lalu, Lanal Banyuwangi sempat menyabet juara kedua Lanal terbaik se-Indonesia. Pangkalan TNI AL ini terpilih setelah menyisihkan 34 Lanal se Armatim.

Rasa optimis juga sebelumnya telah diutarakan oleh mantan Pasops Satfib Koarmatim ini, "Tahun ini minimal kita bisa mengulang sukses, tapi kita yakin bisa jadi jawara tahun ini," ungkapnya

Ia juga sedikit menjelaskan tentang kreteria penilaian dalam lomba Lanal Teladan se-Indonesia ini, dasar penilaian terdiri dari 3 kategori. Antara lain Personel, Operasi Latihan dan Material. Khusus penilaian Personel akan diambil nilai dari Komandan Lanal dan Perwira.

"Kalau Operasi dan Latihan penilaiannya meliputi pengoperasian alutsista dan latihan personel‎. Sementara bidang material penilaian meliputi kelengkapan dan kesiapan alutsista dan kebersihan Markas Lanal," terangnya.

Kami bersyukur bahwa kerja keras yang telah dilakukan oleh seluruh personel Lanal Banyuwangi dan do’a-do’a kami, akhirnya terkabulkan. “Terima kasih kepada seluruh keluarga besar Lanal Banyuwangi atas segala kerja kerasanya, semoga kami bisa mempertahankannya ditahun yang akan datang”, ungkap Nazar.

Untuk juara lomba lanal teladan se-Indonesia berturut-urut dari juara I diraih Lanal Banyuwangi, juara II diraih Lanal Ranai dan juara III diraih Lanal Balikpapan. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Madiun) Sejumlah elemen mulai TNI, Polri, pemuka agama, pelajar, Mahasiswa, seniman hingga masyarakat biasa berkumpul dalam apel nasional Nusantara Bersatu. Bertempat di Alon-alon Mejayan Kabupaten Madiun, Rabu (30/11/16).

Apel itu, diisi dengan acara orasi oleh Bupati Madiun, Wakil Wali Kota Madiun, Ketua DPRD Madiun, Perwakilan tokoh-tokoh agama, Danlanud Iswahjudi, Danrem 081/DSJ dan Seniman yang diwakili oleh H. Sakirun. Serta dimeriahkan penampilan Terjun panyung anggota Paskhas Lanud Iswahjudi, Bela diri Yong Moodo anggota Yonif Para Raider 501/BY, panggung musik, penampilan Bela diri SH Terate, pameran alutsista, serta doa lintas agama.

Danrem 081/DSJ Kolonel Inf Piek Budyakto sebagai inisiator acara tersebut mengucapkan terima kasih kepada seluruh yang hadir pada acara Apel Nusantara Bersatu itu.

Apel ini bertujuan untuk memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Digelarnya acara tersebut di sejumlah wilayah jajaran Korem 081/DSJ, kata Danrem 081/DSJ membuktikan bangsa Indonesia masih memiliki jiwa patriot.

"Nuasantara Bersatu, Indonesia Ku, Indonesia Mu, Indonesia kita bersama, Bhineka Tunggal Ika. Dari Sabang sampai Merauke, dari provinsi sampai desa di penghujung sana, semua melakukan hal yang sama. Ini semua menunjukan bahwa benar kita adalah bangsa indonesia, bangsa patriot, bangsa kesatria," kata Danrem 081/DSJ kepada wartawan usai acara.

Menurutnya, pada darah semua warga bangsa Indonesia mengalir jiwa patriotisme dan juga kesatria. ini buktinya. Dalam waktu dua hari semua bersatu, bersama-sama melihatkan apa yang bisa dibuktikan, alangkah indah di seluruh Indonesia, kata Danrem 081/DSJ.

Turut hadir dalam Gelar Apel Nusantara Bersatu tersebut Bupati Madiun H. Muhtarom, S.Sos, Wakil Wali Kota Madiun H. Sugeng Rismayanto, Ketua DPRD Madiun Djoko Setijono, Danlanud Iswahjudi Masekal Pertama TNI Adnyawan Hartono, Danrem 081/DSJ Kolonel Piek Budyakto, Kasrem 081/DSJ Letkol Inf Jemz Andre Ratu Edo, Para Kasi Korem 081/DSJ, Dandim 0803/Madiun Letkol Inf Rachman Fitri, S.Sos, Perwakilan seniman H. Sakirun serta para tokoh agama dan tokoh masyarakat yang semuanya mengenakan ikat kepala merah putih. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Pelarian La Nyalla Mattalitti ke Singapura menjadi salah satu pertimbangan Jaksa dalam membuat tuntutan pidana.

Tindakan tidak kooperatif yang dilakukan mantan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur tersebut menjadi hal yang memberatkan tuntutan.

"Hal yang memberatkan, terdakwa melarikan diri ke Singapura dan dideportasi," ujar Jaksa Didik Farkhan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (30/11/2016).

La Nyalla diketahui masuk ke Singapura pada 29 Maret 2016. Seharusnya, izin tinggal La Nyalla hanya berlaku 30 hari.

Namun, La Nyalla menetap di sana hingga dijemput paksa dari tempat persembunyiannya.

Selain soal pelarian, beberapa hal juga menjadi pertimbangan jaksa dalam memberatkan tuntutan.

Perbuatan La Nyalla dianggap berlawanan dengan program pemerintah dalam memberantas korupsi. Perbuatan La Nyalla juga menimbulkan kerugian negara.

Selain itu, La Nyalla tidak bersikap kooperatif, dengan menolak Berita Acara Pemeriksaan (BAP), dan tidak mau menandatangani BAP sebagai tersangka.

La Nyalla dituntut 6 tahun penjara oleh Jaksa penuntut umum dari Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. La Nyalla juga dituntut membayar denda Rp 500 juta subsider 6 bulan kurungan.

Selain itu, Jaksa juga menuntut La Nyalla membayar uang pengganti Rp 1,1 miliar. Jika tidak dibayar setelah putusan berkekuatan hukum tetap, maka hartanya akan dilelang.

Namun, jika hartanya tidak mencukupi, maka diganti pidana penjara 3 tahun dan 6 bulan.

Jaksa menilai La Nyalla telah terbukti melawan hukum memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara.

La Nyalla terbukti menyalahgunakan wewenang dalam penggunaan dana hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun 2011 hingga 2014. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Magetan) Komando Distrik Militer (Kodim) 0804/Magetan menggelar Gerakan Nusantara Bersatu di Alun-Alun Kota Magetan, Rabu (30/11/2016) pukul 07.00 WIB. Acara ini dihadiri Forkopimda Magetan, para tokoh agama, tokoh pemuda, Budayawan, musisi,  pelajar, mahasiswa, FKPPI, serta TNI-Polri.

Tema gerakan ini adalah Nusantara Bersatu, Indonesiaku, Indonesiamu, Indonesia kita Bersama, Bhineka Tunggal Ika. Kegiatan ini dimeriahkan aksi seniman Magetan dan  siswa sekolah yang menampilkan pentas seni reog dari SMK Yosonegoro Magetan, SMK 1 Bendo, dan SMK 1 Poncol..

Bupati Magetan Dr Drs H Sumantri MM dan Wabub Magetan Samsi St, Kajari, Dandim 0804/Magetan Letkol Inf Herwin Rizayan Iszal SIP, Kapolres Magetan, serta tokoh masyarakat yang hadir dalam acara ini juga melakukan orasi kebangsaan.

Orasi dari Tomas Magetan oleh KH. Mansyur tentang menjaga Persatuan dan Kesatuan  Bangsa, dilanjutkan  menyanyikan lagu Bagimu Negeri. Orasi dari Tomas magetan oleh Ustad. Ahmad zahni, SH.tentang Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa Dilanjutkan menyanyikan Lagu Berkibarlah Benderaku yang diikuti oleh seluruh peserta  dan Tamu Undangan. Orasi dari (Tokoh Pemuda) Magetan tentang menjaga perdamaian bangsa dilanjutkan dengan menyanyikan Lagu Garuda Pancasila. Orasi oleh Budayawan dengan judul Indonesiaku  indonesiamu  indonesia kita dilanjutkan oleh Pemuda KNPI dan Pelajar Kab, Magetan dengan judul  judul Bangsamu bangsaku bangsa kita.

Orasi  Dandim 0804/Magetan perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah tetapi perjuanganmu lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri, maka kita jangan mudah terhasut  untuk di pecah belah dan di adu domba yang dapat mengakibatkan  perpecahan.  Maka kita sebagai penerus bangsa/generasi bangsa kita hrus selalu rukun dan kompak jangan mudah terprovokasi, terpengaruh budaya asing seperti contohnya Narkoba yang dapat merusak tunas bangsa sebagai generasi penerus bangsa ini  demi mengisi kemerdekaan isi  dengan hal-hal positip, dan jaga terus keutuhan NKRI yang kita cintai ini karena NKRI adalah harga mati, dilanjutkan dengan menyanyikan Lagu Gebyar-Gebyar dan lagu Nusantara.
Komandan Kodim 0804/Magetan Letkol Inf Herwin Rizayan Iszal SIP  mengatakan kegiatan ini dilaksanakan untuk memupuk persatuan dan kesatuan bangsa. Melalui kegiatan ini, 8.198 orang  yang hadir diajak untuk melihat dari dekat bahwa Indonesia itu Bhineka Tunggal Ika yang penuh keanekaragaman terdiri atas berbagai ras dan suku bangsa.

“Kita harus bersatu agar Indonesia ini tetap bediri. Sejarah membuktikan, Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya itu hancur karena dihasut akibat terjadi perpecahan dari dalam. Ini yang tidak kita inginkan,” kata Letkol Herwin di sela-sela acara kepada wartawan.

Dijelaskannya, kegiatan Gerakan Nusantara Bersatu ini merupakan instruksi dari panglima TNI dan dilaksanakan serentak se-Indonesia dari Sabang sampai Merauke dengan melibatkan seluruh komponen.

“Melalui Nusantara Bersatu ini, kita ingin mengigatkan bahwa kita itu berbeda tapi kita harus bersatu. Negara kita itu kaya akan sumber daya alam. Salah satunya  minyak yang menjadi incaran negara asing,” imbuhnya.

Sementara, Bupati Magetan Dr Drs H Sumantri MM, mengatakan, dengan kegiatan Gerakan Nusantara Bersatu ini, Indonesia tetap utuh dan tidak ada yang mengganggu Indonesia. “Semoga dengan kegiatan ini, rakyat mendengar bahwa NKRI harga mati. Rakyat kuat dan Indonesia tetap utuh,” ungkapnya.

Masih dalam kesempatan yang sama, Bupati Magetan menegaskan, seluruh warga Negara Indonesia harus memegang teguh prinsip kebhinekaan. “Meskipun kita berbeda-beda suku, berbeda ras, berbeda agama, tapi kita tetap Indonesia agar negara ini kuat,” tandasnya. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Mantan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur, La Nyalla Mattalitti, dituntut enam tahun penjara oleh Jaksa dari Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.

Atas tuntutan tersebut, La Nyalla merasa keberatan. Dia menganggap pertimbangan Jaksa tidak sesuai fakta.

"Yang jelas, yang saya dengarkan tadi ada yang tidak sesuai dengan fakta persidangan. Ya wajar-lah, namanya jaksa, kan tugasnya menuntut, ya sudah biar saja," ujar La Nyalla seusai persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (30/11/2016).

Beberapa hal yang menjadi catatan, menurut La Nyalla, uang yang ia gunakan untuk membeli saham perdana Bank Jatim merupakan peminjaman, dan sudah dikembalikan.

Selain itu, pertanggungjawaban atas anggaran Kadin telah didelegasikan kepada Wakil Ketua Kadin, yakni Diar Kusuma Putra dan Nelson Sembiring.

Menurut La Nyalla, pengembalian uang dan pendelegasian wewenang telah dilampirkan bukti-bukti administrasi yang jelas.

Jaksa penuntut umum dalam pertimbangannya telah membuktikan bahwa La Nyalla melakukan penyalahgunaan wewenang untuk memperkaya diri sendiri dan orang lain.

Selain itu, perbuatan La Nyalla dianggap telah menimbulkan kerugian negara.

La Nyalla dianggap terbukti menyalahgunakan wewenang dalam penggunaan dana hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun 2011 hingga 2014.

Awalnya, menurut Jaksa, Pemprov Jatim menganggarkan dana hibah dengan total Rp 48 miliar dalam APBD untuk tahun 2011-2014.

Namun, La Nyalla bersama-sama dengan Wakil Ketua Kadin Jatim, Diar Kusuma Putra dan Nelson Sembiring, justru menggunakan dana hibah yang tidak sesuai peruntukannya.

La Nyalla disebut menyiasati agar seolah-olah program dana hibah telah dilaksanakan sesuai dengan proposal dan rencana anggaran biaya.

Menurut Jaksa, untuk menutupi penggunaan uang yang dipakai untuk membeli saham perdana Bank Jatim, La Nyalla membuat surat pengakuan hutang kepada Kadin Jatim.

Namun, surat tersebut diduga tidak benar, karena materai yang digunakan baru dikeluarkan pada tahun 2014, sedangkan surat hutang dibuat pada 2012.

Kemudian, berdasarkan barang bukti dan keterangan saksi, La Nyalla berusaha menutupi penyalahgunaan wewenang dengan membuat surat delegasi pengelolaan dana hibah kepada Diar dan Nelson.

Menurut Jaksa Didik Farkhan, sesuai fakta persidangan, surat itu janggal dan tidak benar.

"Terbukti bahwa nomor surat tidak teregister. Termasuk kuitansi, dari materai ternyata dibuat belakangan. Jadi kami anggap itu tidak ada," kata Didik. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive