Selasa, 10 Januari 2017



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Penuntasan pengerjaan Frontage Road (FR) sisi barat dan jalan Middle East Ring Road (MERR II C) menjadi salah dua prioritas Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam pembangunan di tahun 2017. Pemkot Surabaya menargetkan, dua jalan tersebut akan selesai pada tahun ini.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeko) Kota Surabaya, Agus Imam Sonhaji mengatakan, selain FR sisi barat dan MERR II C, beberapa proyek lainnya yang juga menjadi target pengerjaan di tahun ini adalah melanjutkan box culvert di Banyu Urip serta Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) dan jalan Lingkar Luar Timur (JLLT).

“Kenapa fokus itu? Karena itu yang paling memengaruhi dalam menunjang perekonomian di Kota Surabaya. Jalan nya diperbanyak supaya lalu lintas semakin lancar dan ekonomi masyarakat akan meningkat,” tegas Agus Imam Sonhaji dalam jumpa pers di Kantor Bagian Humas Pemkot Surabaya, Selasa (10/1/2017)

Dikatakan Agus, dari total kekuatan APBD Kota Surabaya sebesar 8,5 triliun di tahun 2017, 11 persen diantaranya diperuntukkan bagi infrastruktur. Diantaranya untuk pembebasan persil sebagai tindak lanjut penuntasan FR sisi barat dan juga MERR. Untuk FR sisi barat yang terhenti di depan rumah sakit islam, akan dilanjutkan hingga sungai Kali Mas. “FR akan dilanjutkan mentok sampai sungai lalu turun ke Joyoboyo. Ada persil nya masyarakat (di Pulo Wonokromo). Nanti kami akan tata. Utamanya bagaimana merelokasi warga yang menempati stan-stan. Nanti juga akan dibangun jembatan di atas sungai. Tapi untuk jembatan ini dibangun 2018,” jelas Agus Sonhaji. 

Sejauh ini, kemanfaatan FR sisi barat dalam fungsi nya memecah kepadatan lalu lintas di Jalan A Yani, sudah bisa dirasakan masyarakat. Meskipun, masih ada beberapa bottle neck di bundaran Dolog ataupun di perlintasan kereta api sebelah utara Royal Plaza. Tetapi tidak sepadat sebelumnya ketika belum ada FR. “Nanti bila FR ini sudah tuntas, akan bisa mengurai separoh kemacetan di kawasan itu,” sambung mantan Kepala Dinas Cipta Karya ini. 

Sementara untuk MERR II C, dari total panjang jalan 6,25 kilometer, sepanjang 4,65 kilometer telah selesai. Selanjutnya, untuk 1,6 kilometer masih dalam proses pembebasan dan pengosongan lahan. Agus menyebut, untuk penyiapan lahan, Pemkot yang menyiapkan. Adapun untuk pengerjaan fisik dilakukan oleh pemerintah pusat.

Beberapa proyek lainnya yakni kelanjutan pembenahan kawasan Balai Pemuda dan juga Jembatan petekan dengan melengkapi nya dengan pintuu air untuk mengendalikan banjir. Pemkot tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur. Tetapi juga pengembangan sumber daya manusia (SDM). Itu selaras dengan tema pembangunan di Surabaya 2017 yakni peningkata daya saing ekonomi lokal melalui percepatan pembangunan infrastruktur berwawasan lingkungan dan pengembangan kualitas SDM. “Pengembangan SDM warga juga tetap diprioritaskan. Di beberapa SKPD ada pelatihan untuk meningkatkan kemampuan SDM warga,” sambung pejabat kelahiran Kediri ini.
 
Selain menuntaskan pembangunan jalan-jalan baru, Pemkot Surabaya juga akan membenahi sistem transportasi karena juga memiliki kaitan langsung dengan perekonomian. Karenanya, pengerjaan Angkutan Massal Cepat (AMC) berupa trem diharapkan bisa dimulai tahun 2017 ini. “Pak menteri (Menteri Perhubungan) punya komitmen untuk memulainya tahun ini. Kita berharap tidak ada situasi yang membuat itu tidak jadi dilaksanakan. Kalau trem itu berjalan, kita bayangkan bisa menekan jumlah kendaraan dari arah Sidoarjo. Caranya dengan meningkatkan biaya kalau orang naik mobil di Jalan Ahmad Yani melalui ERP (jalan berbayar),” sambung Agus Sonhaji.(arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Lantaran tak bisa mendapatkan hak-haknya atas pembelian ruko di Pasar Modern Puncak Permai Jalan Darmo Permai III Surabaya senilai Rp 1,1 miliar, Roesmin Hardjanto melalui kuasa hukumnya, Halim Darmawan SH menggugat PT Surya Bumimegah Sejahtera (SBS) selaku pengembang pasar modern di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Selasa (10/1/2017).

Selain menggugat PT SBS, Roesmin  juga menggugat Jusuf Patrianto Tjahjono,  notaris yang membuat akte jual beli ruko.

Namun persidangan perkara perdata Perbuatan Melawan Hukum (PMH) dengan Nomor perkara 914/Pdt.G/2016/PN.SBY gagal digelar, lantaran pihak tergugat magkir dari panggilan sidang.  "Karena pihak tergugat tidak hadir, maka sidang kita tunda, dan memerintah Panitera Pengganti untuk memanggil kembali para pihak pada persidangan berikutnya,"ucap Hakim Sigit sembari memukulkan palunya sebagai tanda berahkirnya persidangan.

Terpisah, Usai persidangan, Kuasa hukum Roesmin, Halim Darmawan SH usai sidang, menjelaskan pembelian 1 unit ruko tersebut telah dibayar lunas, senilai Rp 1,1 miliar.

Tapi, PT SBS selaku pihak pengembang tidak mau menyerahkan dokumen-dokumen atas pembelian tersebut, meski telah berkali-kali diminta, baik secara lisan maupun tulisan. "Karena tidak ada itikad baik untuk menyerahkan hak-hak klien kami, maka kami membawanya ke jalur hukum,"kata Halim.

Dijelaskan Halim, Pihak PT SBS selalu berkelit bila diminta dokumen-dokumen pembelian ruko tersebut. "Alasannya masih proses,  Seharusnya, pengembang jauh hari sudah menyiapkan segala dokumen sebelum melakukan transaksi jual beli. Masak setelah ruko jadi dokumen  masih diproses. Kan aneh. Ada apa ini,"ungkapnya.

Terkait alasan menggugat Notaris Jusuf Patrianto menurut Halim, upaya itu dilakukan agar Notaris Jusuf dapat menjalankan isi perjanjian awal antara PT SBS dengan kliennya. "Karena itu Notarsi Jusuf Patrianto juga kita ikut kan sebagai tergugat,"jelas Halim.

Diterangkan Halim, sebelum gugatan dilayangkan ke PN Surabaya, pihaknya telah melaporkan ke Polda Jatim. Tetapi kasus itu di SP3 dengan dalih menyangkut masalah perdata yakni wan prestasi. "Rencananya kami akan mempraperdilankan Polda Jatim yang mengSP3 kasus ini," terang Halim diakhir konfirmasi. (Komang)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Managemen Pusat Perbelanjaan Mall Marvel City optimis akan menangkan masalah hukum atas banding Pemerintah Kota Surabaya ke Mahkamah Agung (MA) terhadap Marvell City. Sebelumnya, pihak Pemkot Surabaya kalah dalam gugatan di Pengadilan Negeri Surabaya, dimana sertifikasi lahan Jalan Upajiwa-Surabaya sah milik Marvell City.

Salah satu Direkur Marvell City, Edi Purbowo, mengatakan, kami sangat optimis hak banding yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya ke Mahkamah Agung tetap akan kalah. Karena secara fakta Pemkot Surabaya lemah tidak bisa menunjukkan sertifikat kepemilikan lahan Jalan Upajiwa.

“Hak kepemilihan tanah yang menentukan adalah pengadilan, nah saat ini sudah ada keputusan dari Pengadilan Negeri Surabaya yang menyatakan lahan Jalan Upajiwa di samping Marvell City sah milik Marvell City, artinya dalam hal ini Pemkot Surabaya kalah gugatan. Setelah kalah Pemkot melakukan banding ke MA, dan hasil dari MA tentu masih menunggu dua atau tida bulan. Tapi saya optimis banding tersebut akan mentah di MA dan kembali Marvell City menang ditingkat pengadilan.”ujarnya, kepada wartawan di kantornya, Surabaya, Selasa (10/01/17).

Ia menjelaskan, persoalan sengketa lahan Jalan Upajiwa di samping Marvell City sebenarnya sudah jelas tidak ada yang ditutupi, karena Marvell City memiliki sertifikat lahan Jalan Upajiwa tersebut.

“Status tanah sertifikat kan sama digunakan untuk jalan umum bukan dikuasai sendiri oleh Marvell City. Lagi pula selama ini Pemkot Surabaya tidak pernah sama sekali melakukan perawatan jalan Upajiwa ini kan jalan Provinsi, bukan jalan kampung.”katanya.

Edi juga menjelaskan, saat ini kan sudah ada status hukum tetap yang menyatakan ijin lahan Jalan Upajiwa itu berjalan lagi, tapi Pemkot ada putusan PN maka ajukan banding nah di tingkat banding ini belum turun. “Kan masalah ini ada dua yaitu soal IMB, dan sertifikat tanah Jalan Upajiwa, namun dua ini sudah kami selesaikan semunya dan Pengadilan Negeri Surabaya memenangkan Marvell City.”tegasnya.

Marvell City, tambah Edi, memiliki bukti kuat kepemilikan lahan Jalan Upajiwa. Bukti-bukti tersebut diantaranya, peta bidang yang diajukan ke Badan Pertanahan Nasional (BPS) Surabaya karena kami punya hak penguasaan tanah tersebut selama dua puluh tahun. Bukti kedua, kita punya bukti bahwa warga disekitar mengakui bahwa tanah jalan Upajiwa dulunya adalah milik perusahaan Anker Bir, jadi tanah itu aslinya memang lokasi untuk industri bukan jalan umum, ini bukti yang kita miliki.

“Sementara bukti yang diajukan oleh Pemkot Surabaya hanya Simbada atau Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah, tapi catatan asal Simbada tersebut pun nol alias tidak ada sama sekali. Oleh karena itu saya optimis tetap akan memenangkan masalah lahan Upajiwa ini karena historisnya memang milik Marvell City. Lagi pula kalau dimiliki ole Marvell City kan itu juga buat jalan masyarakat atau jalan umum, bukan seratus persen untuk Marvell.”ungkapnya. (Trish/arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Upaya Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Surabaya untuk mempertahankan kepemilikan asetnya dijalan Basuki Rahmat Nomor 119-121 Surabaya melalui permohonan perlawanan eksekusi terhadap penetapan eksekusi Ketua Pengadilan Negeri (PN) Surabaya Nomor 93/EKS/2013/PN.SBY akhirnya kandas.

Majelis hakim yang diketuai Ferdinandus menolak perlawanan eksekusi yang diajukan PDAM dan menyatakan Hanny Layantara selaku terlawan sebagai pemilik lahan yang dikuasi PDAM.

Dalam amar putusan yang dibacakan di ruang garuda, Selasa (10/1/2017), Hakim Ferdinandus menyatakan jika PDAM selaku pelawan tidak memiliki kapasitas pelawan yang tidak benar.

Alasan hakim tersebut didasarkan atas bukti-bukti yang diajukan PDAM telah dipakai pada gugatan perdata sebelumnya yang dimenangkan oleh Hanny Layantara (terlawan) hingga tingkat kasasi dan putusan tersebut
telah memiliki kekuatan hukum tetap atau incracht.

Tak hanya itu, Hakim Ferdinandus juga menyampingkan SK Walikota Surabaya Tri Risma Harini. SK tersebut menyatakan ojek PDAM di Jalan Basuki Rahmat 119-121 Surabaya merupakan Cagar Budaya, yang merupakan Bekas Markas Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Indonesia.

"Karena lebih dulu ada putusan hakim daripada SK Walikota, Putusan Hakim juga merupakan sumber hukum sehingga SK tersebut haruslah dikesampingkan,"kata Hakim Ferdinandus saat membacakan amar putusannya.

Atas putusan tersebut, pihak PDAM selaku terlawan dan Hanny Layantara selaku terlawan masih belum bersikap apakah akan melakukan upaya hukum atau tidak.

Terpisah, Kabag Hukum PDAM, Muhammad Risky mengaku kecewa dengan putusan hakim Ferdinadus. Menurutnya, dalil-dalil dalam amar putusan hakim telah mencederai rasa keadilan dan menyesatkan.

Hakim Ferdinandus dianggap telah melupakan sejarah perjuangan rakyat Indonesia dengan menghilangkan Cagar Budaya bekas Peninggalan Markas Tentara Rakyat Indonesia yang saat ini dipakai sebagai Kantor Pelayanan PDAM. "Putusan ini tidak relevan, semua bukti-bukti kami diabaikan termasuk SK Walikota terkait Cagar Budaya, Kini sejarah itu akan hilang begitu saja dengan putusan hakim,"ungkap Risky usai persidangan.

Risky pun mengaku akan menempuh upaya hukum atas putusan hakim Ferdinandus. "Tapi kita akan kordinasikan dulu ke pimpinan dan Walikota atas putusan ini,"ujar Kabag Hukum PDAM Surya Sembada Surabaya.

Perlu diketahui, sengketa kantor PDAM yang berlokasi di Jalan Basuki Rahmat ini terjadi sejak lama. Berawal dari gugatan Siti Fatiyah, PDAM Surabaya dinyatakan kalah dan diperintahkan memberikan salah satu aset negara itu ke Siti Fatiyah. Bahkan PN Surabaya sempat mengeluarkan surat penetapan eksekusi nomor 10/EKS/2012/PN.SBY atas nama Siti Fatiyah.

Namun akhirnya Siti Fatiyah meninggal dunia usai ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pemalsuan akta otentik oleh Polrestabes Surabaya. Sepeninggal Siti Fatiyah, akhirnya muncul lah nama Hanny Layantara yang mengklaim telah membeli kantor PDAM Basra dari ahli waris Siti Fatiyah. Berdasarkan akta jual beli yang dibuat oleh notaris Johanes Limardi itulah, Hanny Layantara mengajukan gugatan dan akhirnya mendapatkan surat penetapan eksekusi dengan nomor 93/EKS/2013/PN.SBY. (Komang)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pemerintah Kota Surabaya akan melakukan tes psikologi 250 pegawai yang saat ini masih menjabat Sekretaris Kelurahan dan Kasi Pemerintahan, guna mengisi jabatan lurah di 15 kelurahan.

Kabag Pemerintahan dan Otonomi daerah, Edi Christijanto, Senin (9/1) mengakui, pasca pelantikan 1559 pejabat di lingkungan pemerintah kota, masih menyisakan 15 jabatan lurah yang kosong. Kekosongan jabatan tersebut terjadi , akibat pemerintah kota kesulitan mendapatkan personel yang tepat.

“Karena Lurah kan ujung tombak pemerintahan di tingkat paling bawah. Makanya dibutuhkan yang kuat, gak mudah masuk angin,” ujarnya berkelakar.

Edi menegaskan, untuk mendapatkan sumber daya manusia yang mumpuni untuk memimpin kelurahan, pemerintah kota akan melakukan psikotes, Rabu (11/1/2017) lusa.

“Yang dites seluruh Sekretaris Kelurahan dan Kasi pemerintahan,” tuturnya

Menanggapi pengisian jabatan di kelurahan selepas mutasi besar-besaran akhir tahun lalu, Wakil ketua Komisi A DPRD Surabaya, Adi Sutarwijono mengatakan, bahwa hal itu menunjukkan kehati-hatian pemerintah kota dalam mendapatkan figure yang pas.

“Walikota sangat berhati-hati dalam memilih, karena ingin mendapatkan kualitas SDM yang terbaik,” paparnya

Ia menegaskan, ke-250 orang yang akan menjalani tes psikologi mempunyai peluang yang sama dalam mendapatkan. Hanya, mereka yang terpilih tentunya yang meraih nilai terbaik dari hasil psiko tes yang dijalankan nantinya.

“Setelah di tes, mereka akan ditempatkan sesuai dengan kebutuhan yang ada,” kata politisi PDIP ini. (Ind/arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Bojonegoro) Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Inf M. Herry Subagyo memantau langsung anggota TNI dan PNS jajaran Kodim 0813 Bojonegoro dalam aksi solidaritas, dalam rangka Hari Aids Sedunia 2016, di Gedung Ahmad Yani, Jalan Hos Cokroaminoto, Bojonegoro Jawa Timur, Selasa (10/01/2017).

“Pelaksanaan tes ini sudah kami lakukan sejak peringatan Hari AIDS sedunia, kemarin (09/01) di Alun-alun Bojonegoro. Untuk hari ini kelanjutannya, bagi anggota yang belum” demikian disampaikan oleh Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Inf M. Herry Subagyo.

Hal senada dikatakan oleh Ketua Pita Merah Kabupaten Bojonegoro, M. Yazid, bahwa sebanyak 130 anggota TNI dari Kodim 0813 Bojonegoro telah melakukan tes HIV. Aksi solidaritas kemarin belum semua anggota di tes, karena waktunya sudah siang.

“Untuk sekarang ini yang melakukan langsung adalah para medis dari Dinas kesehatan, Selain itu, Kodim 0813 Bojonegoro juga rutin mengadakan donor darah bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Bojonegoro” tandasnya.

Seperti diketahui, kegiatan tes HIV lanjutan tersebut dilakukan atas kerja sama dengan Pita Merah, Dinas Kesehatan, KPA dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Tiga mahasiswa dari Program Studi Teknik Manufaktur Fakultas Teknik Universitas Surabaya merancang telah Automatic Railway Gate System (AuraGS) yakni palang pintu kereta api otomatis yang telah menggunakan aki sebagai sumber daya.

Ketiga mahasiswa tersebut yakni bernama Anthoni, Andreas Wijaya dan Yovita Sugionoputri. Menurut mereka AuraGS bertujuan untuk mengurangi angka kecelakaan kereta api yang disebabkan tidak adanya palang pintu perlintasan, kelalaian petugas dalam menutup perlintasan, dan tidak menutupnya palang pintu perlintasan akibat pemadaman listrik.

Ketiga mahasiswa ini mengembangkan palang pintu otomatis yang sudah ada, bedanya AuraGS menggunakan aki sebagai sumber daya energi. Hal ini dilakukan untuk mengakomodir daerah-daerah terpencil yang tidak memiliki palang pintu kereta serta memiliki keterbatasan sumber daya listrik.

Keunikan lainnya adalah aki ini dapat melakukan self-charging sehingga mudah dalam perawatannya dan lebih hemat energi. Sistem self-charging ini memanfaatkan baling-baling yang bergerak karena energi kinetik yang dihasilkan oleh angin yang berasal dari pergerakan kereta api saat melintas pada daerah palang pintu perlintasan kereta api. Putaran baling-baling akan dikonversi menjadi energi listrik melalui converter yang selanjutnya dialirkan menuju aki untuk mengisi daya aki.

AuraGS menggunakan dua macam sensor yaitu sensor mekanik sebagai sensor utama dan photo sensor sebagai sensor pembantu. Photo sensor digunakan sebagai sensor pengganti, dimana photo sensor bekerja saat terjadi kegagalan Sistem pada sensor mekanik. Bahkan sebelumnya, ketiga mahasiswa ini mengadakan survey dan juga konsultasi dengan PT. Kereta Api Indonesia tentang standar keamanan yang ada.

Prototype palang AuraGS di buat 1:2 dengan aslinya, palang kereta asli memiliki panjang 4 meter, sehingga palang AuraGS sepanjang 2 meter dan tingginya 1 meter. Untuk baling-baling dibuat seperti ukuran aslinya yaitu tingginya 1.8 meter. Tim memanfaatkan fan indoor AC bekas yang dirakit dengan baja untuk menjadi baling-baling. Nantinya akan di letakkan 1,2 meter dari rel kereta.

“Daya aki tidak akan habis karena daya yang terpakai untuk membuka tutup palang akan segera digantikan dengan daya yang baru,” ungkap Anthoni, mahasiswa semester 6 ini.

AuraGS telah memperoleh beberapa prestasi diantaranya Juara 1 Pekan llmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (Pimus) 2014 Cabang Karya Tulis llmiah, Medali Perak International Invention, Inovation, and Design 2015 di Johor, Malaysia. Selain ltu, AuraGS juga menerima Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) oleh Kemenristekdikti Periode Pendanaan 2016. (Dji)



KABARPROGRESIF.COM : (Malang) bertempat di Makokesdam V/Brw Jl. Patimura 1 Malang telah dilaksanakan acara lepas sambut Kakesdam V/Brw dari Kolonel. Ckm dr. Nirawan Putranto,Sp.M. kepada Kolonel Ckm dr. Fauji Arief,M.M.  Dalam sambutannya Kolonel. Ckm Nirawan P,Sp.M menyampaikan ucapan terima kasih kepada segenap anggota yang telah membantu terlaksananya pelaksanaan tugas selama ini, Undangan dihadiri seluruh Komandan, Pamen, Perwira, Bintara, Tamtama, ASN dan Persit Kesdam V/Brw sekitar 300 orang.

Danrem 083/Bdj diwakili oleh Kasipersrem 083/Bdj, Kabalak Dam V/Brw dan jajaran Kesdam V/Brw Diharapkan jajaran Kesdam V/Brw untuk meningkatkan mutu pelayanan sesuai standar Nasional imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama Kakesdam V/Brw yang baru mengharapkan kerjasama dan dukungan kepada segenap jajaran Kesdam V/Brw guna pencapaian dan kelancaran tugas kedepan, Saya minta ada upaya peningkatan yang positif sehingga nama Kesdam V/Brawijaya akan lebih baik.

Kakesdam V/Brw Kolonel Ckm dr. Fauji Arief,M.M. yang baru mengucapkan “Selamat” kepada  Kolonel. Ckm dr. Nirawan Putranto,Sp.M. atas diberikanaya kepercayaan oleh pimpinan kesehatan angkatan darat untuk menduduki jabatan yang baru. (arf)

Lahirkan Dua Penetapan Eksekusi, Ketua PN Surabaya: Saya Tidak Tahu



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sengketa tanah dan gedung kantor milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Jalan Basuki Rahmat (Basra), Surabaya ternyata penuh kejanggalan. Dua penetapan eksekusi dikeluarkan oleh Pengadilan Negeri (PN) Surabaya atas obyek yang merupakan  salah satu aset negara tersebut. Anehnya atas hal itu, Ketua PN Surabaya mengaku tidak tahu.

Dua penetapan eksekusi dilahirkan PN Surabaya atas satu obyek yang sama yaitu kantor PDAM Surabaya. "Dua penetepan eksekusi yaitu atas nama Siti Fathiyah dengan nomor 10/EKS/2012/PN.SBY dan Hanny Layantara dengan nomor 93/EKS/2013/PN.SBY. Dua penetapan itu dalam satu obyek yang sama yaitu kantor PDAM Surabaya di Jalan Basuki Rahmat," beber Sayid M Iqbal, Sekretaris Perusahaan PDAM Surya Sembada Kota Surabaya di PN Surabaya, Senin (9/1/2017).

Atas dasar itulah, PDAM Surabaya kemudian mengajukan gugatan perlawanan eksekusi ke PN Surabaya. Menurutnya, saat ini banyak pihak yang memperebutkan dan mengklaim memiliki hak atas kantor PDAM Basra. Namun dirinya berharap agar penegak hukum bisa bersikap adil dalam menyidangkan sengketa ini.

Menanggapi hal itu, Sudjatmiko, Ketua PN Surabaya mengaku baru mengetahui adanya dua penetapan eksekusi tersebut. "Saya belum mengetahui detailnya. Kalau seperti ini bisa jadi tumpang tindih," katanya.

Ia berencana akan mempelajari terlebih dahulu munculnya kejanggalan atas dua penetepan eksekusi ini. "Saya akan pelajari dulu penetapan eksekusi ini," tegasnya.

Putusan Perlawanan eksekusi yang diajukan PDAM Surabaya ini sedianya akan dibacakan Selasa (10/1) besok oleh majelis hakim yang diketuai Ferdinandus. "Kalau masalah materi hukum saya tidak boleh mengintervensi hakim, karena itu kewenangan hakim, kecuali menyangkut kepentingan publik,"tegas Sudjatmiko.

Pria bertubuh tambun ini pun mengaku tak takut hubungan akrab nya dengan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini menjadi renggang semisal perlawanan eksekusi ini ditolak PN Surabaya. "Kalau diluar perkara kita tetap berteman dengan Bu Risma,"kelakarnya.

Perlu diketahui, sengketa kantor PDAM yang berlokasi di Jalan Basuki Rahmat ini terjadi sejak lama. Berawal dari gugatan Siti Fatiyah, PDAM Surabaya dinyatakan kalah dan diperintahkan memberikan salah satu aset negara itu ke Siti Fatiyah. Bahkan PN Surabaya sempat mengeluarkan surat penetapan eksekusi nomor 10/EKS/2012/PN.SBY atas nama Siti Fatiyah.

Namun akhirnya Siti Fatiyah meninggal dunia usai ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pemalsuan akta otentik oleh Polrestabes Surabaya. Sepeninggal Siti Fatiyah, akhirnya muncul lah nama Hanny Layantara yang mengklaim telah membeli kantor PDAM Basra dari ahli waris Siti Fatiyah. Berdasarkan akta jual beli yang dibuat oleh notaris Johanes Limardi itulah, Hanny Layantara mengajukan gugatan dan akhirnya mendapatkan surat penetapan eksekusi dengan nomor 93/EKS/2013/PN.SBY. (Komang)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Warga Kota Surabaya yang memiliki masalah seputar keluarga, pendidikan ataupun yang memerlukan bimbingan sebelum menikah, kini tidak perlu bingung harus mengadu ke siapa. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kini punya Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Kota Surabaya. Kehadiran Puspaga ini selaras dengan predikat Surabaya sebagai kota yang mengedepankan kesetaraan gender, anti kekerasan perempuan dan anak juga perdagangan manusia.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini ketika meresmikan Puspaga yang berada di lantai II gedung Siola, Senin (9/1/2017), mengatakan, penanganan masalah keluarga harus lebih komprehensif. Dikatakan wali kota, selama ini bila ada masalah dengan anak, anaklah yang disalahkan semisal disematkan sebutan anak nakal. Padahal, keluarga punya andil dalam membentuk kenakalan anak semisal keluarga yang tidak harmonis dan tidak peduli kondisi anaknya. “Padahal, permasalahan anak itu semakin lama semakin kompleks. Karena itu, kami siapkan wadah sehingga masalah itu bisa diselesaikan. Harapan saya, Puspaga ini bisa menjadi jujugan bagi keluarga yang mengalami masalah apapun. Dari mulai sebelum pernikahan sampai menikah, hingga punya anak. Semuanya bisa dikonsultasikan di sini,” tegas wali kota.

Dalam peresmian Puspaga tersebut, wali kota juga berbincang dengan beberapa pelajar yang hadir. Wali kota berpesan agar keberadaan Puspaga di Siola tersebut bisa disebarluaskan di kalangan pelajar melalui akun media sosial masing-masing. “Sebarkan ke teman-temannya. Kalau ada masalah datang ke sini. Jangan malu atau takut,” sambung wali kota yang sudah punya satu cucu ini. 

Peresmian Puspaga ini juga menambah fungsi Siola yang sebelumnya sudah difungsikan sebagai kantor beberapa SKPD Kota Surabaya. Bahkan, di lantai I Siola selama ini sudah difungsikan sebagai pusat pelayanan perizinan usaha dan juga pengurusan dokumen  kependudukan.

Dalam peresmian Puspaga tersebut, hadir Kapolrestabes Surabaya, Kombespol Muhammad Iqbal, Kepala BNN Kota Surabaya, AKBP Suparti. Juga Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (Bapemas KB) Surabaya, Nanis Chairani, Kepala Dinas Pendidikan, Ikhsan, serta beberapa kepala SKPD di lingkungan Pemkot Surabaya. Ikut hadir Ketua Dewan Pendidikan Kota Surabaya, Martadi.

Seusai meresmikan, wali kota lantas meninjau Puspaga. Di ruang bermain anak, wali kota menyapa beberapa anak-anak yang sedang bermain bola. Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini kemudian berbincang dengan pelajar di ruang konseling anak. Juga memantau penyampaian materi oleh pemateri kepada beberapa ibu rumah tangga di ruang konseling hukum. “Puspaga ini bukan sekadar melengkapi kota layak anak dan kesetaraan gender. Tapi juga bisa dikembangkan untuk hal lain semisal konsultasi ekonomi keluarga,” harap wali kota.

Kepala Bapemas KB, Nanis Chairani mengatakan, Puspaga memiliki beberapa ruangan yang disekat sesuai dengan fungsinya. Ada tempat untuk curhat, konseling anak, konsultasi hukum, hingga konsultasi mau menikah. “Kita bisa bergandengan tangan dan memecahkan masalah secara bersama-sama,” ujar Nanis.

Ketua Dewan Pendidikan Surabaya, Martadi mengapresiasi positif keberadaan Puspaga. Menurutnya, pendidikan sekarang ini tidak hanya pada tataran pendidikn formal tetapi juga pendidikan anak usia dini yang membutuhkan peran keluarga. “Persoalan anak-anak itu disebabkan karena persoalan keluarga. Puspaga ini menjadi tempat untuk pembelajaran dan terus melakukan pelayanan pendidikan keluarga. Jadi yang diperhatikan bukan hanya kuratif, tetapi juga preventif nya,” ujarnya.

Dia menyarankan, merujuk pada luasan wilayah Surabaya, Puspaga ke depannya tidak hanya berada di Siola. Tetapi juga punya agenda untuk mobile ke kecamatan-kecamatan yang lokasinya jauh dari pusat kota. “Puspaga ini juga harus punya agenda untuk mendekat ke masyarakat. Supaya orang Benowo nggak perlu jauh-jauh ke sini. Puspaga beserta kru nya buat jadwal ke kecamatan mana, ada konsultasi. Sehingga penetrasi nya lebih terasa. Nanti bisa bekerja sama dengan camat atau PKK maupun LSM,” sambung Martadi.(arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI I Made Sukadana melantik pejabat baru jajaran Kodam V/Brawijaya di Aula Makodam V/Brawijaya, Senin (9/1/2017), pagi.

Pejabat yang melaksanakan Serah Terima Jabatan (Sertijab) kali ini yaitu Danrem 083/BDJ Kolonel Inf Wachid Apriliyanto kepada Kolonel Arm Budi Eko Mulyono, S.Sos.,M.M, selain Sertijab Danrem, Pangdam juga melantik Asisten Logistik Kepala Staf Kodam (Aslog Kasdam) V/Brawijaya dari Kolonel Czi Jamalulael kepada Kolonel Inf M. Sujono. SE., SH., M,Si dan Kepala Kesehatan Kodam (Kakesdam) V/Brawijaya dari Kolonel Ckm dr. Nirawan Putranto Sp.M kepada Kolonel Ckm  dr. Fauji Arief, M.M.

Pangdam V/Brawijaya mengawali amanatnya menyampaikan kepada pejabat baru bahwa  kepercayaan  ini hendaknya diterima dengan rasa syukur dan penuh tanggung jawab sehingga dapat melaksanakan peran, tugas dan fungsi masing-masing secara baik. Saya berharap agar Kolonel dapat segera menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi Kodam V/Brawijaya pada umumnya dan tugas-tugas sesuai fungsi yang akan Kolonel hadapi nantinya.

Lebih lanjut Pangdam menyampaikan seiring dengan perubahan dan dinamika lingkungan, maka tantangan dan tuntutan tugas yang dihadapi TNI Angkatan Darat khususnya Kodam V/Brawijaya juga semakin tidak ringan. Tantangan internal masih terkait dengan upaya peningkatan disiplin prajurit, peningkatan mutu pelayanan  dan kinerja organisasi serta upaya mewujudkan tertib administrasi dan akuntabilitas sesuai standar yang ditentukan.

Tantangan internal yang juga masih perlu mendapat perhatian serius kita semua adalah upaya untuk terus meningkatkan kesejahteraan moril khususnya pelayanan kesehatan bagi para Prajurit beserta keluarganya. Pimpinan sangat mengharapkan agar kepesertaan Prajurit dan keluarganya dalam Badan Pelayanan Jaminan Kesehatan (BPJS) benar-benar dapat memberikan manfaat bagi peningkatan pelayanan medis. Hal ini penting saya tekankan mengingat masih sering muncul kendala dalam akses pelayanan, sistem administrasi, dukungan obat-obatan dan masalah prosedur, yang  selama ini mungkin belum sesuai harapan prajurit beserta keluarganya, baik pelayanan di tingkat pertama maupun ditingkat daerah.

Adapun tantangan eksternal terkait dengan upaya menyikapi berbagai tantangan yang berkembang guna mewujudkan kondisi aman dan rasa aman serta ketahanan wilayah secara umum.

Pangdam menekankan kepada para Perwira, agar terus mengikuti setiap perkembangan berikut kecenderungan yang mungkin terjadi, serta merespon dinamika perkembangan yang terjadi di wilayah tugasnya secara arif dan bijaksana, dengan melibatkan semua pemangku kepentingan. Lakukan langkah-langkah kreatif dan inovatif sebagai upaya antisipasi dan upaya pencegahan terhadap setiap potensi permasalahan yang dapat menghambat dinamika pembangunan di wilayah Jawa Timur.

Selain itu Pangdam juga mengingatkan Kodam V/Brawijaya masih memiliki tanggungjawab atas kepercayaan yang diberikan oleh Pemerintah untuk mendukung dan mewujudkan Ketahanan Pangan. Sejalan dengan hal itu, Kodam V/Brawijaya perlu mengintensifkan kegiatan serbuan teritorial, untuk mengakselerasi keberhasilan pembinaan teritorial (Binter) dalam rangka membantu percepatan Swasembada Pangan dan ikut berperan mengatasi kesulitan warga masyarakat, khususnya di wilayah Jawa Timur.

Berangkat dari hal tersebut, pada akhir sambutannya Pangdam berharap pada pejabat baru agar terus berupaya untuk merumuskan dan  melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka mensinergikan keberhasilan program-program yang telah direncanakan dalam mendukung tugas pokok dan kemajuan Kodam V/Brawijaya. (arf)

Senin, 09 Januari 2017



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Walikota Surabaya Tri Rismaharini pagi tadi (9/1) meresmikan sekolah menengah pertama negeri (SMPN ) 56 yang terletak di kawasan dukuh kupang barat, Surabaya. Dalam kesempatan tersebut, walikota perempuan pertama di lingkungan pemerintah kota surabaya berpesan kepada kepala sekolah dan guru-guru agar terus memantau sekaligus memfasilitasi anak-anak yang berbakat tak hanya di ilmu sains.

Walikota meminta agar para guru melakukan antisipasi mix and match di antara dunia pendidikan dan pekerjaan. Minat dan bakat para pelajar harus dapat diakomodasi oleh sekolah. Walikota juga berjanji, tidak menutup mata untuk kepentingan seperti itu.

“Arahkan anak-anak sesuai minat dan bakat. Saya berharap kepala sekolah mendukung penuh. Anak-anak jangan dilepas untuk mencapai goal dan tujuannya. Saya ingin ada sutradara atau perancang model terkenal yang lahir dari Kota Surabaya, tak hanya profesional di bidang sains,” tegas Risma.

Risma-sapaan akrab walikota- menjelaskan, bahwa tantangan era sekarang berbeda. Pelajar di era sekarang, rasa ingin tahunya tinggi. Oleh karena itu, Risma berpesan agar para guru dan kepala sekolah dapat memberikan perhatian yang tinggi kepada para siswa.

“Anak-anak ini rasa ingin tahunya tinggi, tak hanya hal baik, melainkan hal buruk pun mereka juga ingin tahu. Oleh karena itu, saya ingin para guru dan kepala sekolah terus memantau dan memberikan perhatian kepada anak-anak kita ini,” imbuh Risma.

Risma yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Ikhsan, berpesan agar masing-masing sekolah dapat menjaga harmonisasi tidak hanya dalam proses bersosialisasi, namun juga kebersihan bangunan dan lingkungan. Pasalnya, bangunan smpn 56 tersebut berada satu area dengan SDN Dukuh Kupang I. 

“Saya tahu tidak mudah jika di dalam satu area ada dua sekolah, mari kita berfikir bersama jangan sampai ada egoisme di dalam satu atap ini. Sesekali saya akan datang kemari, saya akan cek mulai dari kebersihan hingga kerukunan. Tolong dijaga” tegas walikota. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive