Rabu, 11 Januari 2017



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Tahun 2017 ini merupakan batas akhir bagi pasar swalayan maupun minimarket yang melanggar Peraturan Daerah (Perda) No 8 Tahun 2014 harus ditutup total. Hal ini mencuat saat hearing Komisi B DPRD Kota Surabaya dengan Disperindag Surabaya, soal Penataan Toko Swalayan di Surabaya, Rabu (11/01/17).

Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, Erwin Tjahyadi, mengatakan, hasil hearing ternyata banyak catatan yang harus dilakukan pengetatan oleh Disperindagin Kota Surabaya maupun SKPD yang lain, termasuk penegak Perda.

“Catatan kami ada beberapa pasal yang masih dilanggar oleh pengelola Swalayan, padahal Perda No 8 Tahun 2014 ini efektif sudah berjalan selama dua tahun, namun dilapangan tetap saja pemilik Swalayan masih banyak yang melanggar.”ujarnya, kepada wartawan di gedung DPRD Kota Surabaya, Rabu (11/01/17).

Ia menjelaskan, pelanggaran yang dilakukan oleh pengelola Swalayan terhadap Perda No 8 Tahun 2014 tersebut yang pertama adalah, tentang jarak antara Swalayan dengan pasar rakyat harus 500 meter ternyata dilapangan pengelola Swalayan masih banyak yang melanggar, tapi diketentuan peralihan ini disebutkan dikasih batas waktu 2,5 tahun.

Erwin menegaskan, nanti September tahun ini sudah tidak ada ampun, jika pengelola Swalayan tidak pindah karena dekat dengan pasar rakyat harus ditutup, ini serius bukan main-main. Pelanggaran kedua tentang jarak jalannya, dimana di Pasal 6 Perda No 8 Tahun 2014 disebutkan  pendirian toko Swalayan minimal 8 meter untuk minimarket.

“Faktanya dilapangan minimarket masih banyak berdiri hanya berjarak 5 meter dari pasar rakyat, ini jelas melanggar Perda No 8. Dan Pemerintah Kota harus tegas menutup minimarket yang melanggar Perda tersebut,”tegasnya.

Lebih lanjut Erwin mengatakan, soal mengenai ketentuan jam buka di Perda disebutkan jam buka pasar Swalayan mulai Senin hingga Jumat adalah pukul 08.00 sampai pukul 22.00 Wib, Kalau hari Sabtu dan Minggu baru ditambah sampai pukul 23.00 Wib.

“Tapi faktanya kami melihat masih ada minimarket maupun Swalayan yang buka sampai 24 jam. Bahkan ada minimarket di tulis besar-besar buka 24 jam, ini yang melanggar Perda, Dan jika sampai September tahun ini pengelola swalayan maupun minimarket masih membandel dan melanggar maka Pemkot harus menutup minimarket tersebut”ungkapnya. (Trish/arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Anggota Komisi D (pendidikan dan kesra) DPRD Kota Surabaya, Reni Astuti meminta pemerintahan kota serius menjaga seluruh aset yang mereka miliki. Salah satu caranya dengan melibatkan peran serta masyarakat.

Menurut Reni, program e-wadul yang ada di Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) harus benar benar dimanfaatkan untuk memantau seluruh aset yang dimiliki pemerintah kota. Agar kejadian seperti di Jalan Basuki Rahmat No. 119-121 tidak kembali terulang.

"Pemkot harus lebih pro aktif. Jangan sampai ketika sudah jadi isu besar baru pemerintah kota bertindak," ujar Reni Astuti, Rabu (11/1/2017).

Selama ini program e-wadul hanya dimanfaatkan masyarakat untuk melaporkan ketika ada kejadian seperti kebakaran. Padahal program tersebut bisa dimanfaatkan untuk banyak hal.

Terkait gugatan perlawanan PDAM yang kembali dikalahkan, politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini meminta pemerintah kota menyiapkan tim hukum yang kompeten. Dengan demikian, Pemkot tidak mudah dikalahkan ketika sedang berperkara .

Selain menyiapkan tim hukum yang memadai, Reni menyarankan Pemkot mulai mengumpulkan data seluruh aset yang dimiliki. Sehingga ketika ada pihak yang mencoba merebut bisa dengan mudah dipatahkan.

"Pemkot harus punya data yang kuat. Karena pemerintah kota memiliki kewajiban untuk mempertahankan aset yang mereka miliki," ingatnya.

Disinggung soal status cagar budaya aset PDAM yang ada di Jl Basuki Rahmat, dia berpesan siapapun nanti yang menang harus tetap melestarikan bangunan itu. Hal itu sesuai dengan peraturan bangunan cagar budaya.

Pemerintah kota memiliki kewenangan menegur bahkan menindak jika terjadi alih fungsi peruntukan. Lebih bagus lagi, jika seluruh data bangunan cagar budaya diupload sehingga semua pihak bisa bersama-sama dalam melakukan pengawasan.

"Tidak cukup hanya dengan memberikan papan nama, Pemkot harus mencari jalan lain untuk mempertahankan bangunan cagar budaya," imbuh Reni.

Seperti diketahui, Hakim Ferdinandus menolak permohonan perlawanan eksekusi yang diajukan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya.

Dalam amar putusan yang dibacakan di ruang garuda, Selasa (10/1/2017), Hakim Ferdinandus beralasan, dasar atau bukti yang diajukan PDAM telah dipakai pada gugatan perdata sebelumnya yang dimenangkan oleh Hanny Layantara.

Tak hanya itu, Hakim Ferdinandus juga menyampingkan SK Walikota Surabaya Tri Rismaharini. SK tersebut menyatakan objek PDAM di Jalan Basuki Rahmat 119-121 Surabaya merupakan Cagar Budaya, yang merupakan Bekas Markas Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Indonesia. (bmb/arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sebanyak 600 penumpang dan 450 kru kapal pesiar MS. Seabourn Encore asal Amerika berkunjung ke kota Surabaya pada Rabu (11/1/2017). Kota Surabaya dianggap memiliki daya tarik tersendiri bagi para tamu asing dalam pelayaran dari Amerika ke Asia Tenggara.

"Mereka adalah tamu asing dari kapal pesiar asal Amerika, mereka kesini dalam perjalanan keliling dunia dan mampir di Surabaya," Kabid Promosi Wisata Dinas Pariwisata Surabaya Dayu Kade Asritami, Rabu (11/1/2017).

Dayu juga menjelaskan, salah satu lokasi yang dikunjungi adalah Balai Kota Surabaya. Dalam kunjungan ke Balai Kota Surabaya ini, ada 86 orang yang berkunjung. Mereka merupakan tamu asing yang memilih City Tour dengan rute Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya-HOS-Monkasel-Jalan Kayoon-Balai Kota Surabaya-Patung Joko Dolog-pelabuhan.

"Ada dua City Tour yang ditawarkan, selain rute berkunjung ke Balai Kota, terdapat rute lainnya yang mengunjungi kawasan Wisata Mangrove. Sedangkan untuk wisatawan yang memilih berkunjung ke Wisata Mangrove berjumlah 40 orang," ujar Dayu.

Menurut Dayu, pengenalan Balai Kota Surabaya yang menjadi cagar budaya dan digunakan sebagai pusat pemerintahan kota, menjadi daya tarik tersendiri bagi para tamu asing.

"Responnya positif, operator kapal pesiar juga sangat antusias bekerjasama dengan Pemkot Surabaya, karena satu-satunya kota yang sangat ramah dalam menyambut tamu," ujar Dayu.

Setibanya di Balaikota, para wisatawan tersebut disambut dengan Tarian lenggang Surabaya dan tarian Reog lengkap dengan sepasang dadak merak. Selain itu, para wisatawn asing ini juga diberikan sajian khas Surabaya, mulai dari Kelepon, hingga sinom. Sembari menikmati makanan tersebut, mereka berkeliling gedung peninggalan Belanda yang kini difungsikan sebagai gedung pemerintahan.

"Saya sangat senang berada di Surabaya, orang-orangnya menyenangkan, kotanya sangat bagus dan kami menikmati waktu kami untuk berkunjung kesini," kata Ann Marie Solomon, salah satu penumpang kapal MS. Seabourn Encore saat berkunjung di Balai Kota Surabaya.

Dia juga mengatakan sangat tertarik dengan bangunan Balai Kota. Menurutnya ini merupakan pengalaman yang menyenangkan.

Lokasi lain yang menarik selain Balai Kota Surabaya, menurut Marie, adalah saat berkunjung melihat patung Suro dan Boyo yang menjadi simbol Kota Surabaya.

"Surabaya sangat panas, tapi menyenangkan sekali untuk berkunjung melihat patung itu," ujarnya.

Sementara itu, Bill dari Seattle, Amerika, mengatakan dirinya sangat menyukai jamuan terima tamu saat kapal pertama kali bersandar di Surabaya.

"Saya datang kemari bersama dengan istri saya, kami menyukai gedung ini (Balai Kota Surabaya,red), terima kasih sudah menjamu saya. Saya menikmati kunjungan ini" katanya.

Dia bercerita, ini pertama kali dirinya berkunjung ke Indonesia. Setelah ini, kata Bill, dirinya akan melanjutkan perjalanan terakhir ke Bali sebelum kembali ke negaranya.

"Pertama kali saya mengunjungi Dubai, India, Singapura, Surabaya kemudian Bali. Setelah itu saya terbang dari Jakarta menuju Dubai lalu kembali ke Seattle," ujarnya. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya selama ini acapkali disemati stigma rajin membangun sentra wisata kuliner tetapi kurang pandai menghidupkan sentra yang dibangun. Stigma itu tidak lepas dari adanya sentra kuliner yang masih “belum hidup” dalam artian belum mampu jadi jujugan masyarakat. Karenanya, di tahun 2017 ini, Pemkot Surabaya akan fokus menghidupkan beberapa sentra kuliner yang telah dibangun.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Surabaya, Eko Haryanto mengatakan, di tahun 2017 ini, dinas nya tidak akan fokus pada pembangunan sarana dan prasarana sentra PKL/kuliner baru. Namun, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro akan fokus pada beberapa pekerjaan rumah dalam upaya menghidupkan beberapa sentra wisata kuliner yang telah dibangun Pemkot Surabaya. Eko menyebut akan mengevaluasi sentra kuliner yang ada.

“Kami akan mencoba melihat kelemahan-kelemahan dari sentra-sentra kuliner ini lalu mencoba untuk memberdayakan mereka,” tegas Eko Haryanto ketika jumpa pers di Kantor Bagian Humas, Rabu (11/1/2017).

Menurut Eko, ada 40 an sentra kuliner di Surabaya. Dia menyebut dinasnya akan berkeliling untuk melihat langsung sentra kuliner tersebut. Dari hasil evaluasi setelah mendatangi beberapa sentra kuliner, Eko menyebut ada sentra kuliner yang masih sepi, ada yang ramai tetapi kurang bagus manajemennya, dan ada yang memang benar-benar ramai. Eko menyebut, ada sentra kuliner yang pedagangnya sebelumnya sudah punya segmen pembeli tetapi. Tetapi ketika dipindah ke gedung sentra kuliner yang tempatnya lebih layak, malah sepi.

 “Itu yang coba kami urai masalahnya. Kami akan berkeliling ke semua sentra kuliner untuk mengetahui penyebabnya kenapa kok tidak ramai. Kami akan coba cari solusinya. Intinya perlu ada sentuhan pemerintah di situ,” tegas pria yang pernah menjabat kepala dinas sosial ini.


Menurut Eko, ada tiga hal penting yang harus dilakukan dalam upaya menghidupkan sentra kuliner di Surabaya. Yakni manajemen produksi, manajemen keuangan dan manajemen pengelolaan. Karenanya, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Surabaya akan lebih banyak menyentuh peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), peningkatan produksi dan juga manajemen pengelolaan.

“Itu yang kurang. SDM akan kami latih. Termasuk manajemen keuangan akan kami tata. Selama ini mereka cenderung uang kelompok dan pribadi itu bercampur sehingga perlu ada tata kelola keuangan yang standar,” sambung Eko.

Fokus lainnya adalah menata penampilan sentra kuliner menjadi lebih bagus dan bersih, makanan yang dijual menarik, taste alias rasa makanan tersebut unik. Dan yang tidak kalah penting adalah membangun brand agar di setiap sentra PKL punya keunikan dan keunggulan seperti halnya di sentra kuliner Taman Bungkul yang terkenal dengan rawon nya. Bila semua hal itu bisa dilakukan, Eko optimistis, harapan untuk melihat setra kuliner bisa menjadi menopang peningkatan destinasi wisata, bisa terwujud. “Harapan kami, Maret nanti sudah ada penampilan berbeda. Ini saya kejar tayang. Karena itu, saya butuh bantuan teman-teman media untuk ikut memberikan saran,” jelas Eko.(arf) 



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Konflik di Partai Hanura Kota Surabaya, terus berlanjut. Terbaru, sebanyak 5 Pengurus Anak Cabang (PAC) dipecat oleh Ketua DPC versi kubu Edi Rachmat.

Kelima PAC yang dicopot meliputi PAC Rungkut, Sukolilo, Gunung Anyar, Pakal, dan Mulyorejo dicopot. Pencopotan PAC yang terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara (KSB) merupakan imbas dari ketidakhadiran mereka saat musyawarah cabang luar biasa (muscablub) pada bulan lalu.

"Ada delapan PAC yang tidak hadir, namun PAC Wonocolo dan Wonokromo masih dalam proses investigasi. Sementara untuk PAC Semampir ketidak hadirannya bisa dimaklumi," ujar Edi Rachmat, Selasa (10/1/2016).

Edi Rachmat mengatakan, pencopotan lima PAC karena tidak mau diakomodasi dalam kepengurusan Hanura saat ini. Mereka merupakan kader yang masih mengakui DPC versi Wishnu Wardhana-Agus Santoso sebagai pengurus yang sah.

Sekretaris Komisi B ini menjelaskan, pencopotan lima PAC ini tidak serta merta dilakukan. Pihaknya membentuk tim enam untuk melakukan investigasi dan tindakan persuasif untuk tetap mengakomodir kader Hanura yang duduk di PAC.

Namun, upaya persuasif tidak berjalan maksimal. Sebab, hanya satu PAC yang mengakui kepengurusan yang baru. Edi menargetkan, dalam minggu ini masalah PAC sudah selesai.

Edi sangat menyayangkan sikap kader yang mbalelo. Dia menengarai, kader-kader tersebut tidak paham terhadap aturan partai. Mereka sifatnya loyal terhadap personal, bukan terhadap partai.

"Secara pertemanan kita tidak ada masalah, tapi ini kepengurusan, ke delapan ini saya beharap gabung, tapi mereka menolak," ucapnya.

Keputusan mencopot beberapa PAC, lanjut Edi, atas koordinasi dengan DPD Hanura Jatim. Dari hasil koordinasi, pihaknya diperintahkan untuk melakukan musyawarah anak cabang (musancab) untuk membentuk kepengurusan yang baru.

Ketua Tim Enam Aries Sukoyono, menambahkan, pada prinsipnya tim enam bekerja dengan mengedepankan langkah persuasif. Tujuannya, kader-kader partai yang makar, mau bergabung kembali dengan pengurus Hanura saat ini. Namun, upaya itu sia-sia.

"Karena gerbongnya Pak Agus, mungkin tidak mau dengan penunjukan ketua baru," terangnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Bappilu Hanura Surabaya ini mengungkapkan, saat ini sedang melakukan penjaringan calon untuk mengisi lima PAC yang kosong.

"Ke depan kami sangat berhati-hati dalam merektur pengurus. Sebab, Hanura Surabaya masih terjadi dualisme kepengurusan," ujar Aries.

"Kami semangatnya merangkul, karena kader segalanya bagi partai," katanya.

Pihaknya menargetkan Kekosongan PAC dibeberapa kecamatan itu dalam waktu dekat segera terisi. Mengingat pada akhir Januari akan dilakukan pengokohan 31 PAC se-Surabaya.

"Semuanya (PAC) kita kokohkan," pungkas Aries. (bmb/arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pemeritah kota Surabaya berencana bakal menyerahkan delapan pasar tradisional yang dibawah koordinasi dinas Koperasi dan usaha mikro surabaya.

Kepala dinas koperasi dan usaha mikro kota Surabaya Eko Hariyanto, mengatakan pihaknya kini tengah mengkaji rencana menyerahkan delapan pasar tradisonal kepada pihak PD Pasar Surya.

" Kita tengah mengkaji rencana tersebut sejak tahun 2016 kemarin" ujar Eko saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya.

Mantan Asisten Kesra tersebut juga menjelaskan tujuan untuk menyerahkan pasar tradisional yang dibawah koordinator dinas koperasi kepihak PD Pasar Surya agar pengelolaan pasar tradisional tersebut menjadi lebih fleksibel serta untuk mengurangi beban biaya pasar.

" Rencana tersebut memang kami kaji untuk menjadikan pengelolaan pasar tradisional lebih fleksibel dan sekaligus mengurangi beban anggaran untuk biaya pasar" jelas Eko.

Lebih lanjut dijelaskan oleh Eko kedelapan pasar yang bakal diserahkan ke pihak PD Pasar Surya diantaranya pasar Sememi, pasar Klakahrejo, pasar Sumberejo, Pasar Wiyung, dan Pasar Jambangan, pasar Gunung anyar, pasar Nambangan serta pasar Dupak.

sementara itu, untuk sentra PKL Eko mengatakan bahwa sejak tahun 2016 lalu pemkot sudah tidak lagi menambah jumlah sentra PKl, lantaran sudah tidak lagi melakukan relokasi PKL yang ada di jalan.

" Karena sudah tidak lagi merelokasi PKL pemkot sejak tahun 2016 lalu sudah tidak lagi membangun jumlah sentra PKL" pungkasnya. (hdi/arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Tantangan yang dihadapi generasi muda dinilai cukup kompleks di era sekarang. Untuk itu, sejumlah organisasi kepemudaan maupun pelajar harus benar-benar memperkuat kaderisasi agar bisa menghadapi tantangan tersebut sekaligus mampu bersaing.

Kondisi tersebut cukup dimaklumi para Pengurus Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kota Surabaya. Untuk itu, itu PC IPNU Surabaya rutin menggelar Latikan Kader Utama (LAKUT) untuk mempersiapkan para kader IPNU tetap eksis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. LAKUT) merupakan jenjang kaderisasi formal Tertinggi di Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama.

Ketua PC IPNU Surabaya, Agus Setiawan mengatakan, Kegiatan LAKUT ini merupakan suatu wujud itikad dari PC IPNU Kota Surabaya untuk memperkuat kaderisasi Karena Kaderisasi adalah pilar utama sebuah organisasi dapat terus eksis ditengah segala tantangan zaman yang ada.

''Cita-cita organisasi tidak dapat tercapai tanpa adanya proses kaderisasi yang memadai untuk melahirkan kader-kader mumpuni dalam berbagai bidang dan profesi yang memiliki semangat kebangsaan dan moralitas tinggi untuk benar-benar menjadi pemimpin,'' katanya usai menggelar LAKUT di  Gedung Hoofdbestuur Nahdlatoel Oelama, NU Kota Surabaya, kemarin (10/1).

Menurutnya, LAKUT dengan mengusung tema “Revitalisasi Gerakan Pelajar NU yang Kritis dan Militan di Tengah Masyarakat Urban” dirasa sangat tepat dalam kondisi bangsa seperti sekarang ini.

Agus mengatakan, LAKUT bertujuan untuk membentuk kader yang mampu mengelola dan menjadi penggerak organisasi secara profesional, pioneer dalam gerakan sosial, serta mampu menyelesaikan permasalahan dalam organisasi serta permasalahan sosial kemasyarakatan.

Diharapkan, kata dia, dengan agenda rutin kaderisasi yang digelar IPNU bisa melahirkan kader-kader yang tidak hanya tangguh secara intelektual dan memiliki keunggulan akhlaq serta terampil berorganisasi, namun juga siap tempur di medan peradaban yang makin kompleks.

''Upaya untuk mencetak calon-calon pemimpin masa depan yang memiliki kapasitas kepemimpinan yang tinggi dan memiliki keberpihakan dan militansi, berkarakter penggerak serta kritis dan tidak menutup mata terhadap berbagai persoalan dan perkembangan sosial yang dihadapi mayarakat,'' katanya.

Sementara Harun Rosyid Sekretaris PC IPNU Surabaya menjelaskan, kaderisasi di sebuah organisasi merupakan kunci kesinambungan hidup sebuah organisasi untuk tumbuhnya kader tangguh dan tersedianya sumber daya manusia bermutu yang mempunyai komitmen tinggi terhadap ideology, cita-cita organisasi, bertanggungjawab dalam membina dan mengembangkan organisasi serta sanggup mengemban estafet kepemimpinan dengan arif.

''Karena sejarah membuktikan, bahwasanya kaum mudalah yang mampu menjadi pelopor dalam menghimpun kekuatan masyarakat kepada sebuah gerakan sosial yang massiv menuju sebuah perubahan sosial yang dicita-cita kan. Keberadaan Generasi Muda di Nahdlatul Ulama, menjadi sangat strategis, bukan hanya karena kuantitas dan sebarannya, juga karena di tangan Generasi mudalah masa depan bangsa dan jam’iyyah dipertaruhkan,” tandasnya.

LAKUT yang menyuguhkan berbagai materi-materi yang strategis dan kontekstual tersebut menghadirkan Narasumber dari berbagai kalangan diantaranya Dr. Muhibbin Zuhri, M.Ag Ketua PCNU Kota Surabaya, Gus MuhammadAl-Fayyadl Komite Nasional FNKSDA, Roy Murtadho Editor Islam Bergerak, Muhammad Idris dari Mata air Foundation, H Hakim Jayli Direktur TV9, Haikal Atiek Zamzami Ketua PW IPNU Jawa Timur, Alaik S Hadi Komisaris PT Cipta Indo Buana dan lain sebagainya.(lan/arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Guna mempertahankan dan memperpanjang masa pakai kendaraan dinas, Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal V) menggelar apel pengecekan kendaraan dinas dijajarannya yang dihelat di Lapangan Apel Yos Sudarso, Mako Lantamal V, Surabaya,  Rabu (11/1).

Dalam pemeriksaan kendaraan rutin terhadap kendaran roda 4 dan roda 2 kali ini, Aslog Danlantamal V didampingi oleh Asintel Danlantamal V Kolonel Laut (E) Bambang Suseno, Dandenma Lantamal V Letkol Marinir Prasetyo Pinandito, Kadisfaslan Lantamal V Letkol Laut (T) Luluk Eko Hendriyanto, Kadisang Lantamal V Mayor Laut (T) Anis Siswanto,S.T.,M.Tr Hanlan.

“Pemeriksaan ini rutin kita lakukan 4 bulan sekali untuk melihat apakah ada sparepart kendaraan yang sudah aus atau oli mesin harus diganti ataupun perlengkapan seperti lampu rotator berfungsi dengan baik atau tidak, semua kita cek agar dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan dengan baik,” terang Aslog.

Dalam rangka memelihara dan merawat kendaraan dinas yang diserahkan kepada Satuan  jajaran Lantamal V,  pemeriksaan kendaraan dinas digelar usai pelaksanaan Apel pagi.

Pemeriksaan kendaraan dinas tersebut dilaksanakan dengan mengecek seluruh kendaraan roda 4 sejumlah 45 unit, kendaraan roda 2 sebanyak 24 unit ,  kendaraan berupa pengecekan fisik kendaraan, kondisi ban kendaraan, accu serta oli kendaraan, pengecekan lampu rotator, sirine dengan cara menghidupkannya. Selain itu juga mengecek kondisi air radiator setiap kendaraan tersebut.

Menurutnya, kegiatan ini merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan, apabila ditemukan ada kendaraan yang tidak terawat, maka satuan yang mendapat tugas tanggungjawab dari kendaraan tersebut akan mendapatkan sanksi dari dinas. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pelaku kriminal kadang tidak sadar bahwa yang dilakukannya melanggar hukum. Di Surabaya, polisi menangkap seorang wanita yang menjual temannya sendiri via Facebook. Namun, RO (21) menolak disebut menjual temannya.

Warga Babatan, Kecamatan Wiyung, Surabaya, itu mengaku hanya mencarikan temannya pekerjaan.

"Saya hanya membantu teman, itu bukan pekerjaan saya," kata RO di Mapolrestabes Surabaya, Selasa (10/1/2017).

Namun, menurut polisi, wanita yang berprofesi sebagai pemandu lagu freelance itu terbukti melakukan tindak pidana perdagangan orang. Dia menawarkan sejumlah rekannya di Facebook untuk aktivitas prostitusi.

Wanita tersebut mengunggah foto temannya dan menulis keterangan foto, "Mencari Bookingan".

Melalui Facebook, dia menawari temannya untuk sekali kencan dengan harga Rp 1 juta. Sementara itu, RO mendapatkan fee dari pemesannya sebesar Rp 500.000.

"Tidak hanya bukti aktivitas di media sosial, kami juga menangkap teman yang ditawarkan di media sosial saat beraktivitas di sebuah hotel di Surabaya," kata Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya Kompol Bayu Indra Wiguno, Selasa.

RO dijerat Pasal 2 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang perkara tindak pidana perdagangan orang (PTPPO) dengan ancaman pidana maksimal 15 tahun. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Bank Mandiri terus berinovasi dalam memperkuat dukungan kepada perkembangan sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Untuk itu, perseroan memperkenalkan tiga Rumah Kreatif BUMN (RKB) Bank Mandiri di wilayah Jawa Timur, yakni di Surabaya, Trenggalek dan Ponorogo.  Ketiganya menjadi bagian dari 17 RKB Bank Mandiri yang akan dihadirkan Bank Mandiri di Seluruh Indonesia.

Wilayah lain yang juga menjadi lokasi kehadiran RKB Bank Mandiri yakni Bogor dan Cilegon di Jawa Barat, Kupang (NTT), Lampung Utara (Lampung),  Pekanbaru (Riau), Lubuk Linggau (Sumatera Selatan), Semarang (Jawa Tengah), Pontianak (Kalimantan Barat), Penajem Paser Utara (Kalimantan TImur), Gorontalo (Gorontalo), Gowa (Sulawesi Selatan), Banggai (Sulawesi Tenggara), Ambon (Maluku) dan Wamena (Papua).

Rumah Kreatif BUMN merupakan program sinergi BUMN dalam membentuk ekosistem ekonomi digital melalui pembinaan bagi UMKM guna meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UKM itu sendiri. Rumah kreatif BUMN ini akan berperan sebagai pusat data dan informasi serta sebagai pusat edukasi, pengembangan dan digitalisasi UMKM.

Menurut Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo, keberadaan Rumah Kreatif BUMN Bank Mandiri ini dimaksudkan sebagai implementasi dari komitmen perseroan dalam memberdayakan UMKM secara berkelanjutan agar dapat menjadi go digital dan semakin layak mendapatkan akses pendanaan dari lembaga pembiayaan.

“Di Rumah Kreatif BUMN ini, pelaku UMKM akan mendapatkan manfaat seperti digitalisasi usaha melalui portal e-commerce blanja.com, seleksi UMKM potensial untuk pengembangan usaha lanjutan, serta pelatihan pengembangan kewirausahaan terkait proses produksi, bahan baku, packing, branding dan pengelolaan keuangan. Kami berharap setidaknya ada sebanyak 10 pelaku UMKM yang bisa go digital di setiap RKB Bank Mandiri pada setiap bulannya,” ungkap Kartika saat meresmikan RKB Bank Mandiri di Surabaya dan Trenggalek, Jawa Timur pada Rabu (11/1)

Di samping itu, tambah Kartika, pelaku UMKM juga dapat bergabung dalam jejaring dengan pengusaha lain di Indonesia, termasuk jejaring alumni program Wirausaha Muda Mandiri (WMM).

“Tentu saja, UMKM peserta RKB Mandiri juga berpotensi mendapatkan dukungan pendanaan dari Bank Mandiri dan perusahaan anak dalam bentuk produk KUR, Kredit Usaha Mikro, serta produk dan layanan perbankan penunjang usaha lainnya, termasuk investasi dari PT Mandiri Capital Indonesia bagi UMKM di bidang financial technology,” kata Kartika.

Adapun pelaku UMKM yang menjadi target program RKB Bank Mandiri, lanjut Kartika, adalah pelaku UMKM yang menjadi nasabah Bank Mandiri segmen micro banking, penerima program KUR Bank Mandiri, alumni Program Kemitraan Bank Mandiri serta UMKM lain yang berlokasi di sekitar RKB Mandiri.

Dalam program ini, Bank Mandiri juga akan bekerjasama dengan berbagai pihak, antara lain PT Telkom (Persero) Tbk. untuk pemanfaatan portal e-commerce Blanja.com, PT Permodalan Nasional Madani (Persero) untuk pembinaan pengembangan UMKM, serta dengan Nurbaya Initiative untuk pendataan dan sistem manajemen merchandise hasil produksi UMKM peserta RKB.

“Kami juga bersinergi dengan Lembaga Pelatihan UKM milik perguruan tinggi negeri di setiap lokasi RKB Bank Mandiri dan para alumni program Wirausaha Muda Mandiri di wilayah. Hal ini mengingat mereka memiliki pemahaman tentang pemanfaatan kearifan lokal yang potensial bagi pelaku UMKM,” jelas Kartika.

Di samping program RKB, Kartika menambahkan, pengembangan UMKM oleh Bank Mandiri juga dilakukan melalui pembiayaan segmen micro banking. Per akhir Desember 2016, penyaluran kredit mikro Bank Mandiri (bank only) tercatat sebesar Rp39,196 triliun, tumbuh 17,6% secara year on year, dengan jumlah debitur sebanyak 1.207.656 pelaku UMKM. Adapun di wilayah Jawa Timur, penyaluran kredit mikro pada akhir tahun lalu mencapai Rp4,986 triliun, naik 34,5% dibanding periode yang sama tahun 2015. (Dji)



KABARPROGRESIF.COM : (Demak) Dalam upaya memberantas aksi pungli, Komandan Kodim 0716/Demak Letkol Inf Agung Udayana menghadiri Pengukuhan tim Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli). Tim yang dibentuk oleh Pemkab Demak, ini merupakan komitmen untuk mendukung penuh pemberantasan pungli, yang terdiri dari beberapa instansi seperti Kodim 0716/Demak,Pemkab, Kejaksaan, Pengadilan, dan Polres Demak.

Pembentukan ini ditandai dengan pengukuhan tim Satgas Saber Pungli di ruang Bina Praja Pendopo Kabupaten Demak, Rabu (11/1/2017). Anggota tim yang terdiri dari gabungan instansi ini dikukuhkan langsung oleh Bupati Demak, H.M Natsir. Dalam pengukuhan tersebut dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Demak.

Dalam sambutannya, Bupati mengatakan pembentukan tim satgas saber pungli ini sebagai tindak lanjut dari instruksi presiden untuk memberantas aksi pungli disegala bidang terkhusus pada pelayanan publik.

Ia berharap tiap anggota Satgas dapat berkoordinasi dan bekerja sama dengan baik dalam membersihkan Demak dari aksi pungli. Setiap anggota satgas diminta untuk melek teknologi karena sangat diperlukan dalam operasi pemberantasan pungli terutama terkait dengan data, dimana data harus benar-benar akurat.

“Anggota tim harus kompak dan melek teknologi dan juga tim harus mengedukasi masyarakat untuk preventif/tindakan pencegahan pungli. Jangan sampai terjadi tindakan tangkap tangan”, tandas H.M Natsir saat menyampaikan arahannya dihadapan tim satgas saber pungli.

Rangkaian Kegiatan berdasarkan Keputusan Bupati Demak nomor 180 / 17 tahun 2017 tentang Pembentukan Satuan tugas sapu bersih pungutan liar dalam penyelenggaraan pelayanan Publik di Kabupaten Demak dengan tugas sebagai berikut :

- Melakukan Sosialisasi dan Permasyarakatan anti pungutan liar kepada Masyarakat.
- Menerima laporan / pengaduan masyarakat yg berkaitan dgn adanya praktik pungutan liar dalam       penyelenggaraan peyalanan publik.
- Menindaklanjuti dan menyelesaikan laporan / pengaduan terkait adanya praktik pungutan liar sesuai ketentuan peraturan perundang undangan yg berlaku dgn mengutamakan sangsi administrasi terlebih dahulu.
- Mencegah adanya praktik pungutan liar dalam penyelenggaraan pelayanan publik.

Sebelum pengukuhan,  Pemkab dan Forkopimda Demak menandatangani nota kesepakatan sebagai komitmen bersama memberantas pungutan liar.(arf)

Selasa, 10 Januari 2017



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Penuntasan pengerjaan Frontage Road (FR) sisi barat dan jalan Middle East Ring Road (MERR II C) menjadi salah dua prioritas Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam pembangunan di tahun 2017. Pemkot Surabaya menargetkan, dua jalan tersebut akan selesai pada tahun ini.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeko) Kota Surabaya, Agus Imam Sonhaji mengatakan, selain FR sisi barat dan MERR II C, beberapa proyek lainnya yang juga menjadi target pengerjaan di tahun ini adalah melanjutkan box culvert di Banyu Urip serta Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) dan jalan Lingkar Luar Timur (JLLT).

“Kenapa fokus itu? Karena itu yang paling memengaruhi dalam menunjang perekonomian di Kota Surabaya. Jalan nya diperbanyak supaya lalu lintas semakin lancar dan ekonomi masyarakat akan meningkat,” tegas Agus Imam Sonhaji dalam jumpa pers di Kantor Bagian Humas Pemkot Surabaya, Selasa (10/1/2017)

Dikatakan Agus, dari total kekuatan APBD Kota Surabaya sebesar 8,5 triliun di tahun 2017, 11 persen diantaranya diperuntukkan bagi infrastruktur. Diantaranya untuk pembebasan persil sebagai tindak lanjut penuntasan FR sisi barat dan juga MERR. Untuk FR sisi barat yang terhenti di depan rumah sakit islam, akan dilanjutkan hingga sungai Kali Mas. “FR akan dilanjutkan mentok sampai sungai lalu turun ke Joyoboyo. Ada persil nya masyarakat (di Pulo Wonokromo). Nanti kami akan tata. Utamanya bagaimana merelokasi warga yang menempati stan-stan. Nanti juga akan dibangun jembatan di atas sungai. Tapi untuk jembatan ini dibangun 2018,” jelas Agus Sonhaji. 

Sejauh ini, kemanfaatan FR sisi barat dalam fungsi nya memecah kepadatan lalu lintas di Jalan A Yani, sudah bisa dirasakan masyarakat. Meskipun, masih ada beberapa bottle neck di bundaran Dolog ataupun di perlintasan kereta api sebelah utara Royal Plaza. Tetapi tidak sepadat sebelumnya ketika belum ada FR. “Nanti bila FR ini sudah tuntas, akan bisa mengurai separoh kemacetan di kawasan itu,” sambung mantan Kepala Dinas Cipta Karya ini. 

Sementara untuk MERR II C, dari total panjang jalan 6,25 kilometer, sepanjang 4,65 kilometer telah selesai. Selanjutnya, untuk 1,6 kilometer masih dalam proses pembebasan dan pengosongan lahan. Agus menyebut, untuk penyiapan lahan, Pemkot yang menyiapkan. Adapun untuk pengerjaan fisik dilakukan oleh pemerintah pusat.

Beberapa proyek lainnya yakni kelanjutan pembenahan kawasan Balai Pemuda dan juga Jembatan petekan dengan melengkapi nya dengan pintuu air untuk mengendalikan banjir. Pemkot tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur. Tetapi juga pengembangan sumber daya manusia (SDM). Itu selaras dengan tema pembangunan di Surabaya 2017 yakni peningkata daya saing ekonomi lokal melalui percepatan pembangunan infrastruktur berwawasan lingkungan dan pengembangan kualitas SDM. “Pengembangan SDM warga juga tetap diprioritaskan. Di beberapa SKPD ada pelatihan untuk meningkatkan kemampuan SDM warga,” sambung pejabat kelahiran Kediri ini.
 
Selain menuntaskan pembangunan jalan-jalan baru, Pemkot Surabaya juga akan membenahi sistem transportasi karena juga memiliki kaitan langsung dengan perekonomian. Karenanya, pengerjaan Angkutan Massal Cepat (AMC) berupa trem diharapkan bisa dimulai tahun 2017 ini. “Pak menteri (Menteri Perhubungan) punya komitmen untuk memulainya tahun ini. Kita berharap tidak ada situasi yang membuat itu tidak jadi dilaksanakan. Kalau trem itu berjalan, kita bayangkan bisa menekan jumlah kendaraan dari arah Sidoarjo. Caranya dengan meningkatkan biaya kalau orang naik mobil di Jalan Ahmad Yani melalui ERP (jalan berbayar),” sambung Agus Sonhaji.(arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive