Selasa, 14 Februari 2017



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Upaya Setyo Hartono, terdakwa kasus penipuan Rp 10 miliar untuk menghindari proses penahanan nampaknya bakal berakhir sia-sia. Dokter Rumah Sakit Graha Amerta Surabaya yang dihadirkan di persidangan menyatakan bahwa kondisi Setyo saat ini telah membaik dan diizinkan keluar dari rumah sakit.

Sebelumnya, dengan alasan penyakit jantung yang diderita Setyo, Rutan Klas I Surabaya (Rutan Medaeng) membawanya ke RS Graha Amerta pada 11 Januari lalu. Saat itu, Setyo yang berstatus sebagai tahanan dibawa ke RS Graha Amerta tanpa izin dari majelis hakim yang diketuai Mangapul Girsang.

Hakim Mangapul baru mengetahui bahwa Setyo telah berada di RS Graha Amerta saat jaksa penuntut umum menyerahkan surat dari Rutan Medaeng pada persidangan yang digelar pada 23 Januari 2017. Atas dasar itulah, hakim Mangapul beralasan tak ada pilihan lain selain mengeluarkan surat pembantaran untuk Setyo.

Untuk mengetahui kebenaran sakit Setyo, hakim Mangapul memerintahkan jaksa penuntut umum menghadirkan dokter RS Graha Amerta yaitu Esti Hindariyati, dokter yang menangani Setyo selama dibantarkan di RS Graha Amerta. Dihadapan majelis hakim, dokter Esti mengungkapkan bahwa kondisi Setyo saat ini telah membaik. "Hari Minggu (12/2/2017) terdakwa saya persilahkan keluar dari rumah sakit, karena sesuai data-data hasil akhir menunjukkan bahwa kondisi Pak Setyo telah sehat," ujar dokter Esti.

Saat ditanya hakim Mangapul apakah saat ini Setyo sudah keluar atau belum dari RS Graha Amerta, dokter Esti tidak bisa memastikannya. "Saya tidak tahu (Setyo sudah pulang atau belum). Karena sudah saya acc (izinkan pulang), maka hal itu sudah bukan kewenangan saya lagi. Saya tidak bisa memastikan apakah saat ini Pak Setyo sekarang sudah pulang," ungkapnya.

Menurutnya, secara klinis dari hasil laboratorium menyatakan bahwa kondisi Setyo sudah membaik semua. Untuk menyakinkan itu, dokter Esti menyarakan agar Setyo melakukan diagnosis katerisasi jantung, namun keluarganya selalu menolak. "Tujuan diagnosis yaitu saya ingin menunjukkan kepada dokter Arifin (dokter Rutan Medaeng) bahwa kondisi Pak Setyo sudah membaik. Tapi keluarga selalu menolak. Saya tidak tahu alasannya mengapa menolak," tegasnya dokter Esti.

Esti mengaku Setyo tercatat sebagai pasiennya sudah sejak 2014 silam saat dirinya masih bekerja sebagai dokter di RS Siloam Surabaya. Saat itu, Setyo menjadi pasien dokter Esti di RS Siloam atas sakit jantung dan diabetes yang dideritanya. "Sudah sejak 2014 jadi pasien saya," ungkapnya.

Sementara itu, jaksa penuntut umum Farkhan Junaedi memastikan bahwa saat ini Setyo masih berada di RS Graha Amerta. Tapi  jaksa dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjung Perak ini justru  baru mengetahui kondisi membaiknya Setyo dari keterangan dokter Esti di persidangan. "Kami baru tahu bahwa kondisi terdakwa sudah membaik dari keterangan dokter Esti ini,"pungkasnya

Diakhir persidangan, Ronald Talaway selaku penasehat hukum terdakwa Setyo meminta agar permohonan penangguhan penahanannya di kabulkan. Namun permintaan tersebut belum dikabulkan majelis hakim.

"Kami sudah musyawarah tapi keputusannya belum bulat dan masih perlu dipertimbangkan lagi,"kata Hakim Mangapul pada Ronald.

Usai persidangan, Jaksa Farkhan mengaku segera mengeluarkan terdakwa dari RS Graha Amerta dan langsung membawanya ke Rutan Medaeng."Kita mengacu dari keterangan dokter, kalau memang sudah sehat, iya kita kembalikan lagi ke rutan,"ujarnya saat dikonfirmasi usai persidangan.

Perlu diketahui, Setyo berurusan dengan hukum setelah dilaporkan oleh Albert Simamora selaku kuasa Harto Khusumo, Direktur Utama PT TEMAS. Setyo dilaporkan atas tuduhan penipuan dan penggelapan uang pengoperan hak sewa lahan milik TNI AL sebesar Rp 10 miliar.

Modus aksi tipu-tipu Setyo berawal saat terjadinya kesepakatan antara Harto dan Yap Lincohn Salim, Direktur PT. Senopati Samudra Perkasa terkait pengoperan sewa lahan TNI AL di jalan Kalianak Pesapen, Surabaya. Dengan dibantu Setyo, Yap Linchon akhirnya berhasil mengoperkan hak sewa lahan itu kepada Harto dengan kompensasi pembayaran sebesar Rp 10 miliar.

Singkat cerita, berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007 yang dikeluarkan pada tanggal 04 September 2007, maka lahan tersebut ditarik akan digunakan untuk mendukung tupoksi TNI AL. Karena tidak bisa lagi menggunakan lahan tersebut sesuai perjanjian, maka Harto meminta pengembalian uang yang telah diberikannya, namun Setyo justru tidak mau mengembalikannya karena uang tersebut telah dipergunakan untuk kepentingan pribadi. Akibat perbuatannya, Setyo dijerat dengan pasal 374 dan 378 KUHP. (Komang)



KABARPROGRESIF.COM : (Ngawi) Sub Denpom V/1-2, Satlantas Polres Ngawi dan Dishub Kab Ngawi bersinergi dalam kegiatan operasi gabungan dalam rangka penegakkan ketertiban dan disiplin. Operasi gabungan yang bertajuk "Sadar keselamatan dan ketertipan berlalu lintas dan angkutan jalan Th 2017” ini digelar di Didepan Supermarket Tiara Ngawi di Jln Ahmad Yani tepatnya Jln Raya Ngawi-Madiun.

Adapun tujuan dan sasaran operasi ini yaitu untuk meminimalisir potensi pelanggaran yang dilakukan oleh anggota TNI, Polri maupun Masyarakat sipil di lapangan, khususnya di Kota Ngawi dan sekitarnya. Kegiatan yang melibatkan 20 orang personil dari POM TNI, 16 orang personil dari Polres Ngawi dan 15 orang dari Dishub ini, dimulai sejak pukul 07.00 Wib pagi hingga pukul 12.00 Wib siang tadi

Menurut Dansub Denpom V/1-2, Kapten CPM Sugiyono, kegiatan ini dilakukan untuk menertibkan apabila ada anggota TNI, Polri maupun masyarakat sipil yang melanggar serta tidak disiplin dalam berlalulintas, serta memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna jalan yang melintas di jalan tersebut. Sehingga ketertiban dalam berlalulintas dapat berjalan, dan keselamatan pengendara maupun pengguna jalan lainya dapat terlindungi.

Hingga operasi selesai digelar masih ditemukan pengguna jalan yang melanggar, diantaranya 15 orang pengendara sepeda motor tidak membawa surat-sutrat kendaraan baik SIM maupun STNK, dan 10 buah mobil yang telah habis masa berlaku uji kirnya. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Madiun) Untuk mengurangi angka pelanggaran dan meningkatkan disiplin Prajurit dan PNS di jajaran Korem 081/DSJ dalam berkendaraan maka Denpom V/I Madiun beserta staf intel serta provost korem 081/DSJ  mengadakan pemeriksaan kendaraan dan perlengkapan kendaraan di Lapangan Makorem 081/DSJ.Pemeriksaan meliputi Kartu Tanda Prajurit TNI (KTP TNI), SIM TNI-Umum, Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNKB), penggunaan helm standar dan kelengkapan kendaraan lainya.selasa 14/2.

Kegiatan pemeriksaan kendaraan ini dipimpin langsung oleh Wadan Denpom V/I Madiun Mayor Cpm Handoko,SH dan Kasi intelrem 081/DSJ  Letkol Inf A.Irianto  menyampaikan, "Setiap anggota TNI dan PNS harus melengkapi surat-surat kendaraan dan mematuhi terhadap segala aturan yang berlaku dimanapun ia berada,ini merupakan salah satu bentuk meningkatkan disiplin dalam berlalulintas di jalan raya. Aturan dibuat bukan untuk dilanggar tapi ditaati, Agar hidup akan tenang dan nyaman kalau Kita mengikuti aturan," Ucap Kasi intelrem .

Ratusan kendaraan pribadi dan dinas digelar di lapangan Apel Makorem 081/DSJ Jln. Pahlawan no 50 Madiun kegiatan tersebut juga menjaring kendaran personil Bapras Korem 081/ DSJ karena hari ini bertepatan jadwal Aerobic yang dilaksanakan terpusat dilapangan Makorem 081/DSJ, Kapten Cpm Suhar bersama anggota Denpom V/I mengecek satu persatu kendaraan, dari hasil pengecekan masih di temukan beberapa kekurangan diantaranya: ban yang sdh tipis,spion tdk standar,1 sim mati dan untuk pengemudi roda 4 ada beberapa anggota yang belum memiliki SIM TNI. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk peringatan dari Denpom apabila dikemudian hari masih ditemukan hal yang sama maka akan diambil tindakan sesuai aturan yang ada,petugas dari Denpom V/I Madiun mendata beberapa hasil temuan dilapangan,dan bagi anggota yang belum memiliki SIM TNI disampaikan agar segera diurus, Kegiatan pemeriksaan ini akan rutin dilakukan dalam meningkatkan Disiplin Anggota Korem 081/DSJ. (arf))    



KABARPROGRESIF.COM : (Jember) Upacara serah terima jabatan Komandan Batalyon Arteleri Medan-8/105 Tarik dari Letnan Kolonel Arm Beni Sutrisno kepada Mayor Arm Roni Junaidi berlangsung khitmat dan sukses.

Dalam arahannya kali ini, Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI I Made Sukadana menyampaikan selamat bertugas kepada Letkol Beni Sutrisno sebagai Pabandya Binpers Spersdam V Brawijaya.

“Pengalaman berharga yang telah diperoleh selama bertugas di Yon Armed-8/105 Tarik dapat dijadikan sebagai bekal untuk melaksanakan tugas yang lebih baik di tempat selanjutnya,” ucapnya, Selasa (14/2/2017), pagi.

“Saya sampaikan pula ucapan terima kasih kepada Ibu Beni Sutrisno S.Sos, atas kesetiaan dan pengorbanannya dalam mendampingi suami selama memimpin dan membimbing Ibu-ibu Persit Kartika Chandra Kirana Cabang 57 Yon Armed-8/105 Tarik Pengurus Daerah V/Brawijaya,” tambahnya.

            Pangdam menambahkan, kepada Mayor Arm Roni Junaidi beserta istri selamat datang dan selamat bertugas di jajaran Kodam V/Brawijaya dan selamat atas jabatan baru sebagai Komandan Batalyon Arteleri Medan-8/105 Tarik.

“Saya ingatkan bahwa jabatan ini sesungguhnya merupakan kepercayaan dan kehormatan yang diberikan oleh pimpinan dan Tuhan Yang Maha Esa yang selayaknya diterima dengan rasa syukur, disertai tekad untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab jabatan dengan sebaik-baiknya yang pada akhirnya akan dimintai pertanggung-jawaban oleh negara dan Tuhan Yang Maha Esa,” katanya di depan prajurit.

Selain itu, keberadaan Batalyon Arteleri Medan-8/105 Tarik sebagai salah satu satuan Banpur Kodam V/Brawijaya memiliki arti yang penting bagi keberhasilan tugas pokok Kodam V/Brawijaya baik dalam pelaksanaan tugas-tugas untuk perang maupun selain perang.

Dalam menghadapi operasi pertahanan darat, Batalyon Arteleri Medan-8/105 Tarik memberikan bantuan tembakan kepada satuan manuver melalui tugas taktis yang diberikan, sedangkan dalam pelaksanaan tugas selain perang Batalyon Artileri Medan-8/105 Tarik dapat diberikan tugas-tugas bantuan kemanusiaan kepada Pemerintah Daerah berupa penanggulangan akibat bencana alam dan lain-lain di wilayah tanggung jawab Kodam V/ Brawijaya.

“Saya perintahkan kepada segenap Prajurit Batalyon Arteleri Medan-8/105 Tarik, khususnya dan segenap Prajurit Kodam V/Brawijaya untuk terus berlatih meningkatkan kemampuan dan keterampilan sehingga mampu melaksanakan tugas apapun bentuknya, kapanpun dan dimanapun,” katanya.

Selain itu, setiap satuan harus proaktif memantau perkembangan situasi di wilayah serta terus meningkatkan ke- waspadaan dan kesiapsiagaan satuan.

“Kita harus proaktif pantau perkembangan situasi wilayah dan tingkatkan kesiapsiagaan satuan,” pungkasnya. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Acara arisan Srikandi DPRD Surabaya ternyata tidak diikitu
oleh kalangan anggota saja. Sebaliknya, unsur pimpinan DPRD seperti Ratih Retnowati juga ikut di dalamnya. Malah, politisi Partai Demokrat ini sudah aktif pada acara non kedinasan itu sejak periode DPRD
sebelumnya (2009-2014).

Sumber di internal DPRD Surabaya menyebut, Ratih termasuk salah satu pioneer kegiatan arisan Srikandi tersebut. Selain karena posisinya sebagai Wakil Ketua DPRD, Ratih juga termasuk salah satu anggota DPRD lama. Saat arisan terbentuk periode lalu misalnya, Ratih sudah menjadi anggota DPRD.

“Bu Ratih itu kan sudah dua periode jadi anggota Dewan. Jadi saat dulu ada arisan, dia juga tahu. Lha mungkin karena dianggap baik. Sehingga acara arisan ini berlanjut sampai sekarang. Buktinya, semua anggota DPRD yang perempuan ikut semua,”tutur sumber yang enggan disebutkan namanya.

Dikonfirmasi terpisah, Wakil Ketua DPRD Ratih enggan memberi tanggapan. “Mohon maaf saya tidak mau berkomentar soal itu. Nanti pada saatnya kami akan klarifikasi,” katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Surabaya Masduki Toha mengaku telah memberikan masukan kepada para anggotanya mengenai kegiatan arisan tersebut. Yakni meminta mereka untuk berhati-hati mengingat posisi mereka sebagai pejabat public. Misalnya, dengan menggelar acara arisan itu di luar kantor DPRD.

Sebab, pihaknya tidak ingin, kegiatan yang dilakukan para anggota tersebut menimbulkan kecemburuan di masyarakat. Atau bahkan memunculkan citra negative bagi DPRD.

“Ingat kita bener saja bisa menjadi salah. Apalagi kalau salah,”tutur politisi PKB ini. Masduki mengakui bahwa tidak ada yang salah dengan acara arisan. Selain karena tidak melanggar hukum, kegiatan tersebut juga tidak menganggu tugas dan fungsi pokok mereka sebagai anggota DPRD. Baik sebagai pengawas, penyusun anggaran maupun juga penyusun perda (legislasi).

“Saya juga heran. Ini kan arisan biasa yang sudah berlangsung lama. Dan tidak ada yang salah. Kenapa jadi ramai. Tetapi saya sadar itu, namanya juga pejabat public. Hal sekecil apapun bisa menjadi ramai. Sehingga, meski ada yang mengkritik, tidak masalah. Kami diam saja. Itu berarti kami diperhatikan,”tukasnya.

Lebih jauh, Masduki juga mengangap bahwa ramainya kritik masyarakat terhadap kegiatan arisan menjadi pengingat bagi para anggota untuk lebih berhati-hati. Baik dalam bersikap maupun bertindak. Karena itu,
pihaknya akan introspeksi atas kejadian ini.

Sebelumnya sejumlah tokoh menilai kegaiatan arisan Srikandi DPRD Surabaya sebagai hal yang tidak pantas. Ini karena kegiatan tersebut dilaksanakan di dalam gedung DPRD. Sementara kegiatan itu, bukan
menjadi bagian dari tugas mereka sebagai anggota DPRD.

“Tidak ada yang salah dalam kegiatan arisan. Tetapi karena itu dilakukan di dalam gedung dewan, maka menjadi persoalan. Sebab, tidak sesuai dengan etika kepatutan,”ungkap Direktur Parlemen Watch Jatim
Umar Solahudin.

Sementara Pengamat Sosial Universitas Airlangga (Unair) Bagong Suyanto menilai, kegiatan arisan DPRD mencerminkan perilaku yang eksklusif dari kalangan dewan. Padahal, dewan merupakan wakil rakyat dan
mendapat kepercayaan untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat bawah.

“Mestinya, sebagai anggota dewan lebih memperbanyak simbol populis, misal kegiatan yang mencerminkan kepedulian terhadap masyarakat,”ujarnya.

Dosen FISIP Unair ini mengaku prihatin terhadap kebiasaan tersebut. Sebab, bisa menciderai psikologi masyarakat yang hidup di tengah impitan ekonomi. Perekonomian warga sedang goyang akibat sembako terus merangkak naik.

“Saya tidak tahu, apakah lebih banyak kegiatan populis apa yang eksklusif. Tetapi bagi saya arisan jutaan itu ironis, anggota dewan itu kan representasi masyarakat,”tegasnya.

Bagong menegaskan, kegiatan itu mencerminkan gaya hidup dewan yang bisa membuat jarak dengan masyarakat. Tak salah ketika masyarakat semakin hari minim kepercayaan terhadap politisi yang duduk enak di lembaga Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).(arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Perkara pemalsuan hollogram pita cukai yang menjerat Sanusi (43) sebagai terdakwa mulai menjalani persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.

Oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Bambang Djunaedi, Warga Jalan Embong Malang Kebangsren Surabaya ini didakwa melanggar  pasal 55 huruf a UU RI. No 39 tahun 2007 tentang cukai Joncto Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.

Dijelaskan dalam dakwaan, perkara ini diungkap oleh Petugas Bea dan Cukai Wilayah Jatim. Saat itu petugas mendapatkan informasi jika dirumah terdakwa  yang dipakai untuk usaha percetakan itu ada kegiatan melakukan pemalsuan hollogram pita cukai.

Setelah melakukan penggrebakan dan pengecekan. Berdasarkan Berita Acara Identifikasi Keaslian Pita Cukai Hasil Tembakau TA 2015 dan TA 2016  Nomor : 23A/PNP-HLG/BA.IPC/XI/2016 tanggal 4 Nopember 2016 yang ditandatangani oleh Slamet Azagaf selaku penguji anggota tim task force adalah bukan produk Konsorsium Perum atau palsu. Sehingga total potensi kerugian Negara sebesar Rp.7.142.708.965,-(tujuh milyar seratus empat dua juta tujuh ratus delapan ribu Sembilan ratus enam puluh luma rupiah).

"Terdakwa menerima order dari Azis (DPO). Setiap percetakan satu rim, terdakwa membandrol harga 300 ribu,"kata JPU Bambang saat membacakan surat dakwaan dihadapan majelis hakim yang diketuai Bambang Warso Murti, Senin (13/2/2017).

Atas dakwaan tersebut, terdakwa yang tidak didampingi penasehat hukum ini tak mengajukan keberatan. Hakim pun langsung meminta jaksa untuk menghadirkan para saksi pada persidangan mendatang. (Komang)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansah menyerahkan Bantuan Pangan Non Tunai  ( BPNT ) sebanyak 99.500 penerima bantuan pangan di Surabaya.

Menurut Mensos,, bantuan pangan ini dulu adalah Raskin atau Rasra dari 99.500 bantuan pangan plus 45.000 penerima PKH ( Program Keluarga Harapan ) di Kota Surabaya, total Bansos di Kota Surabaya terkait dengan PKH Non Tunai dan Bantuan Pangan ada 1,45 Milyar.

Harapan kami dengan bantuan pangan non tunai ini akan menjadi solusi baru kita terhadap indikasi kita temukan informasi beras dalam keadaan beras ke kuning-kuningan, keadaan berjamur maupun dalam keadaan beras berkutu.

" Resim beras ke kuning- kuningan,berjamur ataupun berkutu akan berakhir ,jika kita sudah terima dalam bentuk bantuan pangan,karena mereka akan menukarkan Top Up dari Pemerintah senilai 110 ribu di dalam kartu keluarga sejahtera sesuai dengan kebutuhan mereka." kata Khofifah saat hadir pada penyerahan penyaluran bantuan non tunai di Gedung Bung Tomo pada Minggu (12/02/2017).

Khofifah menjelaskan dengan kartu tersebut mereka bisa menukarkan melalui e- warung, agen berbasis Toko sembako atau RPK yang menjadi agen mereka.

" Mereka bisa memilih Beras medium, medium plus, beras premium maupun premium plus mereka boleh memilih." ujarnya.

Lebih lanjut Khofifah menuturkan,Bantuan pangan non tunai yang diprakarsai oleh pemerintah ini di Top Up 110 setiap bulannya,namun untuk hari ini mereka mendapat Top Up 220 ribu hal ini dikarenakan bantuan pangan tersebut hanya untuk bulan Januari dan Februari.

" Jadi ini menjadi opsi baru bagi masyarakat yang menerima Raskin atau Rasra, karena mereka bisa memilih kualitas beras yang diinginkan. mereka hanya boleh menukarkan Top Up 110 ribu selain itu mereka juga bisa  menukarkan beras dan gula tapi hanya dengan bulan maret." jelasnya.

Mensos juga menambahkan, selain bantuan pangan berupa beras dan gula ,pihaknya akan berusaha memberikan bantuan lain setelah di bulan maret.

" Setelah kita melihat hasil riset maupun surveinya BPS,keluarga kurang mampu untuk pengeluaran pangan rata-rata 79 persen dari 5 besar pengeluaran pangan seperti beras 39 persen, telur, rokok, gula dan mie instan." pungkas Khofifah. (Dji)



KABARPROGRESIF.COM : (Ngawi) Sub Detasemen Polisi Militer (Subdenpom) V/1-2 Ngawi, Minggu Malam (12/2) malam sekitar pukul 21.00 Wib sampai sekitar pukul 24.00 Wib, Menggelar Operasi Gaktib Polisi Militer dengan sandi "WASPADA WIRA CLURIT 2017" .

Razia yang dipimpin langsung oleh Komandan Subdenpom V/1-2 Ngawi, Kapten Cpm Sugiyono, menyasar di seluruh tempat hiburan yang ada di Kota Ngawi.

Pertama dimulai dari Jalan Soekarno, Ngawi,  yaitu Hokky Karaoke Ngawi, kemudian bergeser ke Diva Resto dan Family Karaoke yang berada di Jl. PB. Sudirman, Ngawi, selanjutnya Rumah Kaca Karaoke di  Jl. Supriyadi, Ngawi.

Sebelum datang dan melakukan razia kepada para pengunjung tempat hiburan tersebut,  mereka terlebih dahulu meminta izin kepada setiap pengunjung. Saat mereka memeriksa para pengunjung, para pengunjung wanita juga tak luput dari  pemeriksaan petugas, bahkan ada yang disuruh untuk melepaskan sepatu serta pakaian yang kemungkinan digunakan untuk menyimpan narkoba maupun senjata tajam.

Dalam operasi yang rutin digelar oleh Polisi Militer dari Subdenpom V/1-2 Ngawi ini, tidak ditemukan satu pun anggota TNI-AD yang terjaring dalam razia kali tersebut. Petugas juga tidak menemukan narkoba maupun senjata tajam yang kemungkinan pengungjung bawa ke tempat-tempat hiburan malam tersebut. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sedikitnya 25 Siswi - Siswi dari SMP.Muhammadiyah 2 ( Spemda ) Genteng Surabaya melakukan aksi penolakan Valentine' Day.

Mereka melakukan aksi penolakan Valentine' Day di depan Kantor Grahadi Surabaya,para siswa- siswi ini membagikan 100 Slayer kepada pengguna kendaraan yang melintasi di depan Gedung Grahadi Surabaya.

Menurut Firzah Humas SMP.Muhammadiyah 2 Genteng menjelaskan Valentine Day bagi anak-anak yang belum dewasa sangat tidak patut untuk,hal ini karena di valentine akan menimbulkan hal- hal yang tidak baik terhadap anak- anak sekolah.

" Pengalaman anak remaja saat menggelar valentine day kebanyakan melakukan Free Sex dan Minum- minuman ." ujarnya.

Padahal perayaan valentine day ini di kalangan para pelajar ini,telah di tolak oleh Dinas terkait,dikarenakan valentine day kerap mengganggu kegiatan pelajaran di lingkungan sekolah.

" Himbauan Dinas Pendidikan sangat mendukung kepada para pelajar tidak merayakan valentine di sekolah maupun di luar sekolah." ujarnya.

Hal ini dikararenakan pada anak- anak di usia dini brlum saatnya untuk merayakan valentine.

" mereka pada usia dini belum waktunya mereka bersayang-sayangan." pungkasnya. (Dji)



KABARPROGRESIF.COM : (Jember) Usai melantik Pendidikan Pertama Secaba PK Tahun 2016 pada Senin 13/02/2017 Pukul 10.30 Wib di Ma Secaba Rindam V/Brw Jember, Pandam V/Brw Mayjen TNI I Made Sukadana langsung menerima awak media untuk wawancara terkait beberapa isu yang akhir-akhir ini mengemuka dikalangan masyarakat.

Satu missal yang ditanyakan oleh awak media berkaitan dengan maraknya pengaruh radikalisme utamanya dengan perkembangan zaman dengan kemajuan tehnologi dan informasi, pada kesempatan tersebut Mayjen I Made Sukadana menegaskan oleh Kodam V/Brw selaku Komando Teritorial  secara struktural melalui Korem. Kodim, Koramil dan Babinsa melakukan pendekatan kepada kelompok-kelompok radikal tersebut agar kembali kejalan yang benar.

Terkait bahaya radikalisme dan merosotnya rasa kebangsaan saat ditanyakan oleh awak media, Mayjen TNI I Made Sukadana menegaskan bahwa faktor radikalisme ini terbentuk karena faktor idiologi, faktor kultural yaitu karena pemahamannya terhadap agama masih kurang sehingga mudah terpengaruh oleh pihak-pihak lainnya, yang paling penting yaitu karena faktor domestik khususnya ekonomi menyangkut kesejahteraan.

Hal-hal  yang telah  dilakukan oleh Kodam V/Brw diantaranya  bekerjasama dengan pemerintah daerah dengan mengadakan program  rehabilitasi rumah tidak layak huni, membantu petani dalam memproduksi sawahnya, misalnya petani yang meninggalkan sawahnya kita dorong kembali menggarap sawahnya dan hal terebut tentunya untuk kesejahteraan petani itu sendiri.

Terkait pemetaan kelompok-kelompok radikalisme saat ditanyakan  Mayjen TNI I Made Sukadana menyampaikan bahwa upaya pemetaan itu dilakukan oleh Polri dan kita pasti akan diberitahu dan bersama-sama akan kita adakan langkah-langkah pendekatan tersebut diatas tentunya sesuai dengan kondisi yang dihadapi oleh kelompok tersebut, jadi kita mengedepankan pendekatan kesejahteraan. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Lumajang) Usai diterima oleh danyon 527 digapura pintu masuk dan disambut oleh Muspida Kabupaten Lumajang, rombongan Pandam V memberikan pengarahan kepada 350 prajurit. Sebelum menyampaikan pengarahannya, Mayjen TNI I Made Sukadana dengan berdiri memimpin menyanyikan lagu nasional "satu nusa satu bangsa". Selanjutnya disampaikan tentang pentingnya menghayati makna lagu tersebut bahwa sebagai prajurit harus menjadi pelopor bela negara. Sebagai pelopor tentunya TNI harus manunggal dengan rakyat.  Dijelaskan pula tentang keberhasilan tugas pokok TNI maka penting bagi setiap prajurit untuk memberikan contoh dalam kehidupan bermasyarakat. Tuntutan tugas berat yang diamanahkan kepada seorang prajurit sudah menjadi tanggungjawabnya sebab untuk menjadi tentara sudah melalui bermacam seleksi yang ketat",jelasnya.

Terkait dengan perkembangan saat ini Pangdam V mengatakan agarsebaran berita dan tidak diketahui kebenarannya, agar waspada dan tidak terbawa arus untuk menyebarkan lagi sebab hal tersebut tidak sesuai dengan amanah Tentara Nasional Indonesia sebagai benteng penjaga persatuan.

Selain memberikan pengarahan terhadap personel TNI, disisi lain bagi persit batalyon 527 juga mendapatkan wawasan tentang kehidupan berumahtangga dari Ibu I Made Sukadana di aula satuan tersebut. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Jember) Bertempat dilapangan Secaba Rindam V/Brw Sukorejo Jember dilaksanakan Upacara Penutupan Pendidikan Pertama Secaba TNI AD Tahun 2016 dengan Inspektur Upacara Pangdam V/Brw Mayjen TNI I Made Sukadana.

Hadir pada kesempatan tersebut Komandan Korem 083/Bdj Kol Arm Budi Eko Mulyono, Para Asisten Pangdam V/Brw, Ketua Persit KCK PD V/Brw Ny. Diah Ayu I Made Sukadana, Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo, Kepala Kejaksaan Negeri Jember, Kepala Pengadilan Negeri Jember, Rektor Universitas Jember dan Para Dansat TNI se Kab Jember.

Pada pelantikan tersebut ditandai dengan pencopotan tanda pelajar dan penyematan tanda pangkat Sersan Dua TNI AD, Penyerahan Piagam dan Pengambilan Sumpah sesuai agama masing-masing pada perwakilan pelajar, dari keseluruhan pelajar yang dilantik sebanyak 346 orang.

Para Prajurit tersebut nantinya masih menjalani pendidikan kecabangan sesuai kecabangan yang didapat diantaranya kecabangan Infantri, Kecabangan Arteleri, Kecabangan Zeni, Kecabangan Arhanud dan Kecabangan Kaveleri, baru selanjutnya ditempatkan disatuan-satuan sesuai kecabangannya.

Dalam sambutannya Pangdam V/Brw berpesan agar prajurit yang dilantik benar-benar mampu mengaplikasikan materi-materi dasar keprajuritan yang telah diterima dengan sebaik-baiknya disamping itu dengan tantangan tugas yang semakin komplek diharapkan prajurit memiliki kemuan dalam belajar dan terus belajar dalam mengasah serta menambah pengetahuan dan wawasannya.

Sebagai orang sipil yang telah dilantik menjadi Prajurit TNI  hendaknya mampu menjaga sikap, prilaku dan disiplin serta senantiasa baik-baik dengan rakyat, pegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI seta patuhi norma dan aturan serta tata krama yang berlaku dilingkungan masyarakat, pelihara kesemaptaan dan kesehatan sebagai modal dasar dalam menyelesaikan rangkaian pendidikan maupun dalam pelaksanaan  tugas, serta hendaknya prajurit dapat menjadi tauladan dan pengayom masyarakat seta hindari perbuatan tidak terpuji yang merugikan nama baik dan citra TNI AD. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive