KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Minat masyarakat Indonesia yang ingin mengeluti di dunia penanaman modal terbilang sangat minim,Hal ini telah dibuktikan lewat survei dari data PT.BEI dari jumlah sekitar 250 juta penduduk Indonesia baru 1 persen yang berminat pada penanaman modalnya di pasar saham.
Padahal kenyataan dilapangan tidak sedikit masyarakat yang telah sukses kariernya melalui pasar modal.
Bertempat di Kampus Universitas Airlangga Direktur BEI Hamdi Hassyarbaini mengatakan,melalui kerjasama dengan mahasiswa ini diharapkan mereka bisa lebih mengenal pasar saham terutama bagi para mahasiswa.
" Untuk menarik minat masyarakat melakukan investasi, BEI Indonesia melakukan kerjasama,salah satunya dengan beberapa universitas tujuan adalah mendorong agar mahasiswa mengenal dan berani dengan beberapa universitas dengan tujuan untuk mendorong para mahasiswa lebih mengenal dan berani melakukan investasi." katanya pada Acara penandatanganan Nota Kesepahaman antara The Indonesia Capital . Market Institute (TICMI) dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga pada kamis (23/03 /2017).
Menurut Hamdi, pada awal tahun 2017 TICMI telah melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman yang sama yakni sebanyak 30 perguruan tinggi di Indonesia.Namun untuk fakultas ekonomi dan Bisnis ( FEB ) Unair ini merupahkan perguruan tinggi yang ke - 13 dalam penandatanganan MoU.
Diharapkan kerjasama yang terjalin antara The Indonesia Capital Market Institute dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga merupakan program kerjasama pendidikan pasar modal di Perguruan Tinggi yang terpiiih.
" Dalam jangka waktu tertentu perguruan tinggi tersebut diharapkan dapat menyelenggarakan pendidikan reguler yang mengacu pada silabus peIatIhan dan sertifikasi Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE) secara mandiri." terang Hamdi.
Dia menjelaskan, saIah satu sasaran kerja Bursa Efek Indonesia (BEI) yang paling krusial adaiah peningkatan jumlah investor. BEI meiihat bahwa peningkatan jumiah Investor ini harus dimuiai dengan penguatan posisi broker, dimana dalam konteks supply demand terhadap calon investor, harus disediakan tenaga professional yang kompeten, agar tingkat kepercayaan dan keyakinan caion investor dapat meningkat.
" Perguruan Tinggi menjadi salah satu opsi channel terbaik untuk meningkatkan supply tenaga professional dalam industri Pasar Modal Indonesia. " pungkasnya.
Turut Hadir pada acara tersebut Hamdi Hassyarbaini selaku Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Prof. Dr. Dian Agustina, S.E., M.Si., Ak. seiaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga, Dwi Shara Soekarno selaku Direktur The Indonesia Capital Market Institute (TICMI), dan rekan-rekan Pusat Informasi Go Public (PIGP) PT Bursa Efek Indonesia Surabaya. (Dji)