Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Senin, 29 Mei 2017

BNN Dalami Narkoba Flakka Punya Efek Zombie

 
KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Meski sudah banyak pengguna, pengedar, bandar hingga produsen yang harus menikmati sisa hidupnya dibalik terali besi penjara bahkan hukuman mati, namun hal tersebut tak menyurutkan para pengguna narkoba untuk berlomba menciptakan narkotika jenis baru.

Seperti akhir-akhir ini telah beredar informasi dan video mengenai bahayanya ganja jenis flakka yang memiliki efek mengubah penggunanya jadi zombie. BNN menurunkan tim untuk melakukan penelitian terhadap Flakka ini.

"Nah ini sedang dalam penelitian laboratorium," ujar Buwas di Pusdiklat BPK di Kalibata, Jaksel, Senin (29/5/2017).

Menurut Buwas, Flakka merupakan ganja sintetis. Ada campuran-campuran khusus yang membuat ganja itu memiliki dampak luar biasa.

"Itu kan ganja sintesis ya. Terus ada campurannya lagi. Jenis baru, akumulasi dari campuran itulah yang dampaknya seperti itu," ujar Buwas.

"Itu sedang dalam penelitian kita ya. Ini kan baru pendapat-pendapat. Baru kami lakukan penelitian dengan Labfor Polri, BNN, BP POM, UI dan ITB juga," sambung Buwas.

Di dunia maya, campuran tersebut biasa dikenal dengan sebutan Flakka. Ada juga yang menyebutnya sebagai gravel.

Campuran berbentuk kristal putih tersebut diyakini memiliki efek yang membahayakan. Dalam sejumlah video yang beredar di media sosial, tampak beberapa pengguna Flakka bergerak aneh -- kepalanya miring, nyaris kayang, susah berbicara seperti zombie setelah mengonsumsi zat tersebut.

Tak hanya itu, ada juga pemakai Flakka yang mendadak berlari kencang dan menabrakkan dirinya ke mobil. Sejumlah media asing melaporkan, gerakan lari kencang itu disebabkan halusinasi hebat yang dialami pemakai Flakka. (Rio)

Takut Terbongkar Kebobrokannya, Disperindagin Surabaya Acuhkan Undangan Komisi B


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Ulah Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindagin) Kota Surabaya, Arini Pakistyaningsih benar-benar keterlaluan.

Bayangkan undangan dengar pendapat oleh Komisi B DPRD Surabaya Senin (29/5/2017)  soal dugaan pasar grosir Ilegal yang saat ini bertebaran di wilayah Tanjungsari Surabaya, Arini Pakistyaningsih memilih mangkir.

Alhasil sikap Arini Pakistyaningsih ini membuat kalangan Komisi B berang. Lembaga legialatif di Yos Sudarso merasa dipermainkan oleh mantan kepala dinas perpustakaan itu.

“Sangat kecewa (Arini tidak datang). Kalau mau mempermainkan dewan seperti ini, kami juga bisa mempermainkan Pemkot. Tapi nanti dipanggil lagi lah, untuk melihat tingkat kepatuhannya,” kata Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya, Mazlan Mansur.

Padahal undangan untuk membahas soal dugaan pasar grosir Ilegal yang saat ini bertebaran di wilayah Tanjungsari Surabaya telah dikirim jauh sebelumnya tepatnya seminggu yang  lalu. Parahnya lagi ketidakhadiran Arini Pakistyaningsih tanpa memberikan alasan yang pasti.

“Buktinya, pada hari ini tidak datang lagi. Sebenarnya, apapun alasannya bisa kami terima, tapi sekarang tidak hadir tanpa konfirmasi,” tegasnya.

Mazlan menjelaskan sejatinya hari ini mengundang empat dinas terkait pasar grosir ilegal, yaitu Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang, Bagian Hukum Pemkot Surabaya, dan Satpol PP Surabaya. Dari empat dinas yang diundang itu, hanya satu yang tidak datang, yaitu Dinas Perdagangan.

“Ini mungkin bentuk ketakutan dari Dinas Perdagangan, sehingga  tidak hadir tanpa konfirmasi. Mungkin takut karena tidak siap dengan berbagai jawaban. Hal semacam ini tidak patut dilakukan oleh Dinas Perdagangan,” kata dia.

Menurut Mazlan, sikap tegas dari Disperindagin Kota Surabaya sudah ditunggu banyak pihak, terutama para pedagang Pasar Induk Osowilangun (PIOS) yang mengadukan adanya pasar yang menjual secara grosir di Tanjungsari dan Dupak namun dibiarkan.

Pada saat mengadukan itu, para pedagang juga membawa bukti file foto dan video yang menggambarkan aktivitas pasar yang ijinnya tidak boleh menjual secara grosir. Dan Disperindagin  sudah melayangkan surat peringatan terhadap pengelola pasar itu.

Hari ini direncanakan, Komisi B akan menagih ketegasan Diisperindagin setelah adanya surat peringatan adanya pelanggaran itu.

“Padahal, yang kami tahu surat peringatan pertama (SP 1) yang dikeluarkan itu waktunya 14 hari, dan sampai hari ini sudah lebih, harusnya sudah ada tindaklanjutnya,” ujarnya.

Mazlan menambahkan, rencananya pada hari ini juga ingin mempertanyakan sikap Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang yang mengeluarkan surat ijin pada Pasar Tanjungsari.

Padahal, di kawasan tersebut bukan kawasan untuk perdagangan, sehingga tidak boleh ada pembangunan pasar. Faktanya dua pasar di Tanjungsari mendapat ijin, sedangkan satu calon pasar ditolak oleh Arini dengan alasan tidak sesuai zona peruntukannya.

“Kelihatannya ada hal-hal yang dipaksakan dalam surat itu,” kata dia.

Sebenarnya, dengar pendapat itu sempat dibuka oleh komisi B, meskipun tanpa kehadiran Dinas Perdagangan. Mazlan pun sempat menanyakan kepada Satpol PP dan Bagian Hukum tentang sikap tegas Pemkot Surabaya dalam menindak pasar grosir ilegal.

Namun, dengar pendapat itu tidak membuahkan hasil, karena sama-sama menunggu sikap tegas Dinas Perdagangan dan Perindustrian. Oleh karena itu, Mazlan memastikan komisi B akan terus menanyakan sikap tegas Dinas Perdagangan dan Perindustrian dengan memanggil lagi untuk hearing pada Jumat mendatang.

"Berarti kita tunda rapatnya hari Jumat mendatang, sekitar pukul 13.00,” pungkasnya. (arf)

Yoyok, Bandar Besar Sabu Jaringan Aiptu Abdul Latif Dituntut Mati


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kejari Surabaya melalui Jaksa Penuntut Umum (JPU) Gusti Putu Karmawan menjatuhkan tuntutan pidana mati terhadap Hadi Sunarto alias Yoyok, terdakwa kasus peredaran narkotika jenis sabu seberat 50 Kg.

"Menuntut terdakwa Hadi Sunarto dengan pidana mati," ucap Jaksa Karmawan pada persidangan diruang Tirta PN Surabaya, Senin (29/5/2017).

Dijelaskan Jaksa Karmawan, Tuntutan mati tersebut dikarenakan barang bukti perkara ini lebih dari 1 Kg.

"Tidak ada alasan yang meringankan pada perbuatan terdakwa," sambung Pria asal Bali ini.

Yoyok sempat terkejut dengan tuntutan mati itu, Namun Hariyanto, Ketua majelis hakim yang menyidangkan perkara ini terlihat memberikan support terhadap Mantan Napi Nusa Kambangan, yang membuatnya kembali rileks.

"Itu baru tuntutan jaksa, belum putusan, tenang aja." ucap Hakim Hariyanto pada terdakwa.

Atas tuntutan tersebut, Yoyok melalui tim kuasa hukumnya, yakni Didik Sungkono mengaku akan mengajukan pembelaan atau pledoi.

"Saya beri waktu dua minggu untuk menyusun pembelaan," ucap Hakim Hariyanto sembari mengetukkan palunya sebagai tanda berakhirnya persidangan.

Seperti diketahui, Yoyok adalah narapidana kasus narkotika yang menghuni LP Nusa Kambangan. Yoyok kembali tersangkut kasus serupa setelah Reskoba Polrestabes Surabaya berhasil mengagalkan peredaran narkotika dari tangan Aiptu Abdul Latip dan Indri Rahmawati serta Tri Torriasih alias Susi.

Dari 50 Kg sabu yang disuplay dari Yoyok, Polisi hanya berhasil menyita 13 kg sabu saja. Pasalnya yang 37 Kg sabu tersebut sudah terjual melalui tangan Abdul Latip dan Indri Rahmawati.

Proses hukum Yoyok terkesan lambat dari ketiga jaringannya. Yoyok baru didudukkan sebagai pesakitan saat ketiga jaringannya sudah dihukum oleh Hakim PN Surabaya.

Oleh Hakim PN Surabaya, Aiptu Abdul Latief telah divonis mati dan Vonis tersebut diperkuat Pengadilan Tinggi (PT) Surabaya setelah dia mengajukan upaya hukum. Kini kasusnya masih dalam proses kasasi di Mahkamah Agung (MA)

Sementara, Indri Rahmawati divonis seumur hidup oleh PN Surabaya, tapi oleh PT Surabaya diperberat menjadi hukuman mati. Tak terima atas vonia mati tersebut, Indri akhirnya mengajukan kasasi ke MA.

Sedangkan vonis Tri Diah Torriasih alias Susi malah berbalik, oleh PT Surabaya, Vonis Susi diturunkan dari hukuman mati ke hukuman seumur hidup. Turunnya vonis tersebut langsung dikasasi oleh Kejari Surabaya. (Komang)

Tak Hormati Persidangan, Hakim Ancam Usir Terdakwa Inggrid


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Perilaku Inggrid Wiradina Sutjiono alias Tjioe, terdakwa kasus pemalsuan surat yang wira-wiri saat persidangan membuat majelis hakim Ferrinandus naik darah. Wanita yang pisah ranjang sejak tujuh tahun silam dengan suaminya, yakni Dr Gunawan (saksi pelapor) ini dianggap tak menghormati proses persidangan.

Aksi tak terpuji itu ditunjukkan terdakwa Inggrid saat Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ali Prakoso menghadirkan Dr Gunawan pada persidangan diruang garuda PN Surabaya, Senin (29/5/2017).

Nah, ditengah saksi Gunawan menjelaskan kronologis perkara ini, tiba-tiba Inggrid berdiri dari kursinya dan melangkahkan kaki nya menuju saudara wanitanya yang saat itu sedang asyik merekam jalannya persidangan.

Hakim Ferdinandus pun marah dengan aksi terdakwa Inggrid dan mengancam akan mengeluarkannya dari ruang sidang.

" Ini bukan pasar yang seenaknya anda bersikap sembarangan, di dalam ruang sidang ada aturannya, kalau tidak bisa sopan.dan menghormati persidangan, saya akan keluarkan anda dari persidangan," ucap Hakim Ferdinandus. yang langsung di sambut permintaan maaf dari terdakwa Inggrid.

Terpisah, dalam persidangan, Dr Gunawan menjelaskan, pemalsuan tanda tangan itu dilakukan terdakwa Inggrid saat akan mengambil Surat Tanda Registrasi (STR) perpanjangan ijin praktek dokternya di Kantor Pos Surabaya Pusat.

" Seakan-akan saya memberikan surat kuasa itu, dia palsukan tanda tangan saya untuk mengambil STR ijin perpanjangan praktek saya dari Konfil Kedokteran Indonesia,"terang Gunawan.

Akibat perbuatan terdakwa, saksi Gunawan mengaku sudah tidak melakukan praktek lagi.

"Akibatnya saya kehilangan mata pencaharian saya karena tidak bisa praktek,"sambungnya.

Keterangan Gunawan dibantah terdakwa Inggrid dan menuduh suaminya itu telah berbohong.

"Semua urusan perpanjangan STR dan perbankan saya yang ngurus bukan dia (Gunawan),"cetus terdakwa Inggrid.

Kendati demikian, Gunawan tetap bersikukuh pada keterangannya. Tak hanya itu Gunawan menyodorkan surat permohonan pinjam pakai STR yang disita saat proses penyidikkan.

"Saya tetap pada keterangan saya," ucap Gunawan yang disambut ketukan palu hakim Ferdinandus sebagai tanda berahkirnya persidangan.

Dijelaskan dalam dakwaan kasus ini berawal pada bulan Juni tahun 2016, ketika terdakwa sedang berada di rumahnya di Perumahan Graha Famili, Blok B, No 37 Kel Wiyung, Surabaya. Menulis tangan surat kuasa yang ditujukan Kepada Yth : Bpk/ Ibu Petugas Loket Serah, Kantor Pos di Jl Kebon Rojo No 10 60000 yang dibuat di Surabaya pada tanggal 6-09-2016, isinya adalah bahwa saksi Dr Gunawan Angga Husada (Suami terdakwa) memberikan kuasa kepada terdakwa, untuk mengambil Surat Tanda Registrasi Dokter Indonesia di Kantor Pos Besar Surabaya.

Surat kuasa tersebut terdapat tanda tangan pemberi kuasa yaitu Dr Gunawan A.H, namun tanda tangan tersebut dicantumkan terdakwa. Karena Dr Gunawan A.H tidak pernah memberikan kuasa dan tidak pernah menandatangai surat kuasa untuk pengambilan Surat Tanda Registrasi Dokter Indonesia di Kantor Pos Besar Surabaya.

Bahwa setelah Terdakwa membuat surat kuasa tersebut. Pada tanggal 06 September 2016 Terdakwa pergi ke Kantor Pos Besar Surabaya dan mengambil ASLI Surat Tanda Registrasi Dokter dengan Nomor Registrasi : 331110031 6059575 tertanggal 28 Juli 2016 atas nama Dr Gunawan yang dilampiri dengan Fotokopi Legalisir Surat Tanda Registrasi Dokter.

Namun setelah terdakwa mengambil surat tersebut, terdakwa tidak pernah menyerahkannya kepada Dr Gunawan.

Melainkan untuk dimanfaatkan sendiri. Setelah dilakukan pemeriksaan lab Kriminalistik, ternyata ada pemalsuan tanda tangan yang dilakukan oleh terdakwa.

Akibat perbuatan Terdakwa, Dr Gunawan mengalami kerugian karena untuk mendapatkan Surat Tanda Registrasi Dokter tanpa terlebih dahulu mengikuti seminar kedokteran baik di dalam dan diluar negeri dalam jangka waktu 5 (lima) lima tahun dengan biaya kurang lebih Rp. 300.000.000,-(tiga ratus juta rupiah).

Selain itu syarat utama untuk dapat memperpanjang ijin praktek Dr Gunawan yang berakhir pada tanggal 29 Desember 2016. Sehingga bilamana Dr Gunawan tidak dapat memperpanjang ijin praktek maka dapat mengakibatkan mata pencahariannya hilang yang jika dihitung dalam setiap tahunnya.

Dr Gunawan akan kehilangan penghasilan sebesar Rp.700.000.000,- (tujuh ratus juta rupiah), sehingga Dr Gunawan, kemudian melaporkan perbuatan Terdakwa ke Polrestabes Surabaya untuk di proses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. (Komang)

Terkendala Masalah Dana, Pembangunan Trem di Surabaya Kian Tak Jelas


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Rencana pembangunan angkutan massal cepat berupa trem di Surabaya kian tak menentu.

Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Senin (29/5) mengakui, hasil pertemuannya dengan Menteri Keuangan beberapa waktu lalu, dirinya diberitahu bahwa jika mengandalkan APBN, sulit direalisasikan.

Namun demikian, ia menegaskan, megaproyek yang membutuhkan anggaran sekitar Rp. 2,2 triliun tersebut sudah diatur dalam Peraturan Presiden.

“Bu Menteri (Keuangan) mengatakan APBN sulit, tapi kan sudah ada perpresnya. Makanya aku bingung,” terangnya, usai mengikuti Rapat Paripurna di DPRD Surabaya.

Risma mengungkapkan, pembangunan moda transportasi massal di Indonesia dilaksanakan di 7 daerah. Namun, seluruh daerah tersebut juga terkendala, karena gak ada alokasi anggaran di APBN.

“Ada 7 daerah, Bandung bahkan sudah lelang. (Anggarannya) gak ada semuanya,” tuturnya.

Walikota mengaku system pembiayaan pembangunan angkutan massal cepat “trem” bisa menggunakan system pembiayaan public private partnership (PPP).

Sistem ini memungkinkan pihak swasta membangun infrastruktur yang dibutuhkan dengan dana sendiri. Kemudian pemerintah akan membayar dengan cara mencicil sesuai dengan kesepakatan jangka pembayaran. Hanya saja menurutnya, khusus Kota Surabaya pelaksanaannya tak bisa dilakukan melalui tender, karena dalam perpres yang mengatur disebutkan BUMN yang membangun.

“Tapi kalau system public private partnership (PPP). harus tender,” tegasnya.

Risma mengaku, Senin (5/6) pemerintah pusat akan kembali mengundang pemerintah kota untuk membahas masalah trem.

“Minggu depan kita diudang rapat lagi,” jelas Mantan kepala Bappeko.

Sementara, mengenai rencana pembangunan moda transportasi massal yang menghubungkan kawasan barat dan timur, risma mengungkapkan, sudah ada pihak investor yang siap membiayai pembangunannya.

“Tapi polanya seperti apa, karena dia (Investor) ingin nyumbang,” pungkasnya. (arf)

TNI AD Kembali Juarai AASAM, Lomba Tembak Jajaran Angkatan Darat


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) TNI AD kembali mendulang keberhasilan di turnamen Australian Army of Skill Arms at Meeting (AASAM). Jajaran TNI AD keluar sebagai juara umum lomba tembak bergengsi antar-angkatan darat dari 20 negara.

Ada pun AASAM 2017 ini digelar di Puckapunyal, Military Range, Victoria, Australia, yang dimulai dari 5-26 Mei 2017. TNI AD menorehkan prestasi gemilang sebagai juara umum dalam lomba tembak bergengsi itu.

"Selama berpartisipasi pada Lomba Tembak AASAM, TNI AD senantiasa menjadi juara umum sejak pertandingan di Puckapunyal 2008," ungkap pimpinan kontingen TNI AD di AASAM 2017, Letkol Inf Josep T Sidabutar dalam keterangan tertulis Dispenad, Sabtu (27/5/2017).

Kontingen TNI AD berjumlah 14 orang, 4 Official dan 10 petembak pada AASAM 2017 di bawah pimpinan Letkol Inf Josep T Sidabutar yang sehari-hari menjabat Kepala Staf Brigif Para Raider 17/Kostrad. Pada AASAM kali ini, TNI AD berhasil menjadi juara umum dengan perolehan 28 medali emas, 6 perak, dan 5 perunggu di berbagai materi lomba tembak yang diperebutkan. 

Negara-negara yang ikut berpartisipasi pada lomba tembak internasional tahunan tersebut yaitu Indonesia, Australia, Jepang, Uni Emirat Arab, Anzac, Filipina, US Army, Inggris, Kanada, Malaysia, Thailand, US Marines, Korea, Singapura, Selandia Baru, Kamboja, Timor Leste, Tonga, PNG dan Prancis.

Kontingen TNI AD yang berhasil mengharumkan nama bangsa rencananya akan kembali tiba ke Indonesia pada Minggu (28/5) besok dengan menggunakan maskapai Garuda Indonesia. Perolehan medali bagi seluruh peserta AASAM hingga 26 Mei 2017 adalah sebagai berikut:

1. Indonesia: 28 Emas, 6 Perak, 5 Perunggu
2. Australia: 14 Emas, 16 Perak, 16 Perunggu
3. Jepang: 10 Emas, 7 Perak, 7 Perunggu
4. Filipina: 4 Emas, 4 Perak, 4 Perunggu
5. Anzac: 3 Emas, 3 Perak
6. Kanada: 2 Emas, 5 Perak, 4 Perunggu
7. Korea: 2 Emas, 3 Perak, 1 Perunggu
8. Uni Emirat Arab: 2 Emas
9. Thailand: 1 Emas, 4 Perak, 2 Perunggu
10. Selandia Baru: 1 Emas, 1 Perak, 1 Perunggu
11. US Army: 1 Emas, 1 Perunggu
12. Singapura: 2 Perak
13. Malaysia: 1 Perak, 3 Perunggu
14. UK (INGGRIS): 1 Perak, 2 Perunggu
15. US Marines: 2 Perunggu
16. Kamboja: Nihil
17. Timor Leste: Nihil
18. Tonga: Nihil
19. Papua Nugini: Nihil
20. Prancis: Nihil . (arf)

Danlanal Denpasar Hadiri Gelar Apel Soliditas Kebangsaan

 
KABARPROGRESIF.COM : (Denpasar) Komandan Pangkalan TNI AL Denpasar (Danlanal) Denpasar Lantamal V Kolonel Laut (P) GB. Oka  menghadiri Apel Soliditas Kebangsaan, Defile dan Kirab Pancasila, yang diselenggarakan di Lapangan Niti Mandala Renon Denpasar, Jumat pagi (26/5), dalam rangka memperingati HUT Ke-60 Kodam IX/Udayana, dan juga sebagai momentum untuk mengevaluasi dan mengenang sejarah perjuangan serta mengukur prestasi yang diraih sebagai motivasi dalam mendorong keberhasilan satuan, juga untuk mempererat tali silaturami, rasa persatuan dan kesatuan bangsa serta mencegah timbulnya perpecahan diantara anak bangsa.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Komaruddin S., S.I.P., M.Sc., dan Kapolda Bali Irjen Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose, selaku pengambil apel, sangat mengapresiasi atas terselenggaranya Apel Soliditas Kebangsaan, Defile dan Kirab Pancasila kali ini dan menyampaikan penghargaan yang tinggi serta ucapan terima kasih kepada seluruh tamu undangan dan hadirin yang telah meluangkan waktu untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang melibatkan unsur TNI, Polri, Pemda, FKUB, MUDP, Ormas, Pecalang, Pelajar, Komunitas Motor Gede, Mobil Antik dan Vespa serta segenap komponen masyarakat lainnya.

Mencermati berkembangnya aksi-aksi provokatif dari pihak yang tidak bertanggung jawab serta adanya peran dari pihak asing yang akhir-akhir ini gencar melakukan kegiatan propaganda di media massa maupun elektronik maka seluruh komponen bangsa harus senantiasa waspada guna menangkal berbagai upaya untuk memecah belah persatuan dan kesatuan serta keutuhan NKRI.

Ada berbagai ancaman yang dapat membahayakan kedaulatan maupun keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia baik yang datang dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Ancaman yang datang berupa penyebaran berita provokatif yang tidak sesuai dengan Ideologi Bangsa Indonesia yaitu Pancasila yang merupakan Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa Indonesia sehingga dapat menyebabkan perpecahan.

Terkait hal tersebut, maka Pangdam menghimbau dan mengajak kepada segenap komponen bangsa untuk senantiasa menggelorakan persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika. Tentu kita semua sepakat bahwa dengan dilaksananya Apel Soliditas Kebangsaan, Defile dan Kirab Pancasila semakin meningkatkan kerjasama dan sinergitas seluruh komponen bangsa, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Pemuda, TNI, Polri dan Pemerintah Daerah, sehingga stabilitas keamanan wilayah, khususnya Bali dapat terwujud dengan baik.

Mengingat betapa pentingnya kegiatan ini, Pangdam berharap kepada seluruh tamu undangan dan hadirin agar memanfaatkan kegiatan ini dengan penuh kebersamaan dan semangat yang tinggi, sehingga semakin mempererat hubungan kerjasama dan kemitraan serta komitmen menjaga bangsa untuk mewujudkan Indonesia yang bersatu, berdaulat adil dan makmur serta pada saat yang sama mewujudkan Bali yang aman, damai dan sejahtera.

Tampak hadir dalam kegiatan Apel Soliditas Kebangsaan, Defile dan Kirab Pancasila kali ini, antara lain: Kasdam IX/ Udayana, Wakapolda Bali, Unsur FKPD Provinsi Bali, Kajati, Ka BNN Provinsi Bali, Danrem 163/Wsa, Danlanud Ngurah Rai, Para Pejabat Teras TNI-Polri, Ketua FKUB, Ketua MUDP Provinsi Bali, Bupati Badung, Bupati Gianyar, Bupati Tabanan, Wali Kota Denpasar, Para Aparatur Sipil Negara (ASN), Para undangan, serta seluruh peserta Apel Soliditas Kebangsaan, Defile dan Kirab Pancasila. (arf)

Dukung Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan, Jalasenastri Cabang 10 Korcab V Djat Adakan Lomba Memasak


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) “Ikan akan menjadi sumber daya yang diperebutkan diberbagai negara, badan-badan Internasional sudah mulai memberi peringatan pada kita bahwa suatu saat akan makin krusial kebutuhan dari pada kecukupan protein dari laut ini, karena demam makan ikan makin hari makin tinggi. Gemar makan ikan kita kampanyekan, akan membuat anak-anak kita lebih pandai,” ucap Komandan Pangkalan TNI AL Denpasar Kolonel Laut (P) GB. Oka disela-sela lomba memasak ikan oleh ibu-ibu Jalasenastri Cabang 10 Korcab V Daerah Jalasenastri Armada Timur, Jumat Pagi (26/05) beberapa hari yang lalu.

Guna mendukung pencapaian konsumsi protein hewani khususnya ikan, Jalasenastri Cabang 10 Korcab V DJAT melaksanakan lomba memasak ikan bagi ibu-ibu di Lapangan Mako Lanal Denpasar. Kegiatan tersebut adalah meneruskan pencanangan gemar makan ikan oleh Menteri Kelautan dan Perikananan (KKP) RI Susi Pujiastuti yang bertajuk Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) .


Dalam lomba memasak yang mengangkat tema “Mari Makan Ikan” yang berbahan dasar Ikan. Peserta yang mengikuti lomba ini meliputi Ibu-ibu Jalasenastri Cabang 10 Korcab V DJAT yang berjalan sangat meriah dan penuh keakraban dipimpin langsung oleh Ketua Jalasenastri Cabang 10 Korcab V DJAT Ny. Gusti Bagus Oka Tapayasa.

Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN) adalah gerakan moral yang memotivasi masyarakat untuk mengkonsumsi ikan secara teratur dalam jumlah yang disyaratkan bagi kesehatan agar terbentuk manusia yang sehat, kuat dan cerdas, demikian ujar Ketua Jalasenastri cabang 10 disela-sela lomba memasak.

Setelah selesai lomba dengan hasil yang memuaskan, hasil dari lomba memasak dinikmati oleh seluruh anggota Lanal Denpasar serta Ibu-Ibu Jalasenastri yang hadir dalam acara tersebut. (arf)

Minggu, 28 Mei 2017

Antisipasi Curat-Curas, Amankan 27 Motor Bodong

 
KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Petugas gabungan terdiri dari Polisi, Satpol PP, TNI terus berupaya melakukan pengamanan selama bulan Ramadan. Memasuki hari kedua pelaksaan puasa, satgas gabungan menggelar operasi ‘Surabaya Tertib Ramadan 2017’ di depan ITC Mega Grosir, Minggu (28/5) dini hari.

Hasilnya, petugas mendapatkan 40 pelanggaran dalam kegiatan tersebut. Rinciannya, sebanyak 27 pengendara tanpa dilengkapi surat ijin mengedarai (SIM) dan 13 kendaraan roda dua  tanpa dilengkapi surat tanda nomor kendaraan (STNK) turut diamankan.

“Saat itu juga, kami berikan tilang kepada para pelanggar pengendara roda 2 dan roda 4 yang telah melanggar ketentuan,” ujar AKBP Shinto Silitonga, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya yang ikut memimpin langsung jalannya operasi cipta kondisi tersebut.

Lanjut Shinto, dalam kegiatan itu difokuskan mengantisipasi terjadinya tindak kriminalitas meliputi 3C (curat, curas dan curanmor,red). Namun, selama kegiatan hampir dua jam tersebut, petugas tidak menemukan adanya tanda-tanda tersebut.


“Pada puasa hari kedua ini kita tingkatkan kegiatan patroli skala besar untuk mengantisipasi 3C. Apalagi kejahatan-kejahatan jalanan, trennya meningkat saat menghadapi lebaran. Kegiatan semacam ini akan kita tingkatkan lagi, seperti razia pekat di jalanan. Misal pesta miras, petasan, peledak, senpi, sajam, narkoba,” sambung lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1999 ini.

Kendati belum menemukan hasil signifikan, namun operasi semacam ini akan terus dilakukan selama bulan Ramadan. Hal tersebut dilakukan guna memberikan kenyamanan bagi warga Surabaya yang sedang menjalankan ibadah puasa.

“Kegiatan ini terus akan kita lakukan sehubungan dengan operasi Surabaya Tertib Ramadan yang hanya berlangsung di Surabaya sampai dengan tanggal 18 Juni 2017,” pungkasnya. (arf)

Beraksi di 10 TKP, Duo Jambret ABG Nyungsep

 
KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Dua jambret ABG (anak baru gede), dibekuk anggota Reskrim Polsek Tandes di Bundaran Jalan Karangpoh, tepatnya di belakang pos pantau polsek, Minggu (28/5). Saat diamankan warga dan petugas, dari mulut kedua pelaku menebar aroma alkohol. Kedua pelaku itu adalah GPH (16) warga Jalan Dupak Baru, Bubutan dan DG (16) warga Dupak Bangunsari I, Krembangan.

“Kedua pelaku jambret yang masih belia ini sudah kita amankan, dan masih kita lakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ujar AKP Oloan Manullang, Kanit Reskrim Polsek Tandes, Minggu (28/5) siang.

Lanjut Oloan, sebelum tertangkap kedua pelaku saat itu sedang beraksi di Jalan Raya Bibis. Dengan mengendarai motor Honda Beat warna L 4215 WD, keduanya mengikuti korban Doni (25) yang sedang membonceng Luthfiyatul (24). Keduanya asal Menganti Gresik.

Tepat di depan Kantor Pos Kelurahan Manukan Wetan, Tandes Surabaya, pelaku memepet korban dan merampas tas yang saat itu dibawa Luthfiyah. Spontan, tarikan tas itu membuat Luthfiyah kaget dan spontan berteriak. Sayang teriakan Luthfiyah tak membuahkan hasil karena saat itu jalanan sepi. Rupanya, kedua pelaku ini benar-benar sial. Langkahnya terhenti lantaran ada kereta api melintas di rel Margomulyo, hingga membuat motor yang ditumpangi jatuh.

"Teriakan korban itu yang membuat pelaku takut, lalu meninggalkan motor. Anggota yang kebetulan berada di kring serse mengejar kedua pelaku,” sambung Oloan.

Pengejaran yang dilakukan AKP Oloan beserta anggotanya dibantu warga tidak sia sia. Kedua pelaku berhasil diringkus. GPH diringkus tidak jauh dari tempat motornya terjatuh.

Sedangkan DG, justru nyungsep disebuah got tepat dibelakang Pos Pantau Polsek Tandes di Bundaran Karangpoh. DG yang sebelumnya lari cepat menghindari kejaran polisi, akhirnya menyerah.

Dari hasil interogasi, kedua pelaku ini sudah beraksi di 10 TKP di wilayah hukum Polsek Tandes, Sawahan dan Bubutan. Antara lain di Jalan Margomulyo sebanyak 3 kali ; di Manukan sekali ; di Jalan Arjuno dua kali ; di Tugu Pahlawan dua kali dan di Jalan Pasar Kembang beraksi sekali.

"Tas korban berisi dua HP dan uang 79 ribu serta motor milik pelaku kami amankan sebagai barang bukti," terang AKP Oloan.

Setiap beraksi, lanjut Oloan, kedua pelaku sering melukai korbannya. Sebab, target terpenting keduanya adalah merampas harta benda para korban, meskipun harus menjatuhkan korbannya diatas aspal.

"Korban terakhir (Luthfiyatul, red) juga sempat terjatuh dan menderita sejumlah luka," tandas AKP Oloan. (arf)

Dankormar Pimpin Sertijab Komandan Denjaka Yang Baru

 
KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta Selatan) Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI (Mar) Bambang Suswantono memimpin upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Komandan Detasemen Jalamangkara (Dandenjaka) di Kesatrian Marinir Arthur Solang, Cilandak, Jakarta Selatan, kemarin (Sabtu, 27/5). 

Dalam Sertijab tersebut mantan Asintel Danpasmar-2 Kolonel Marinir Bambang Wahyuono, dilantik sebagai dandenjaka menggantikan Kolonel Marinir Supriyono yang selanjutnya mengikuti Dikreg Sesko TNI.

Dankormar dalam sambutannya menyampaikan bahwa serah terima jabatan dandenjaka ini memiliki makna yang sangat penting dan straregis, karena sangat berkaitan erat dengan dinamika proses kesinambungan pembinaan personel dan organisasi.

Lebih lanjut orang nomor satu di Korps Baret Ungu ini juga mengatakan, Denjaka sebagai Komando Pelaksana Korps Marinir yang berkedudukan langsung di bawah Komandan Korps Marinir, mempunyai tugas untuk membina kekuatan dan kemampuan kesatuan guna melaksanakan operasi anti terror, anti sabotase dan operasi klandestin yang beraspek laut maupun operasi-operasi khusus lainnya sesuai kebijakan Panglima TNI.

"Dengan tugas yang demikian, maka Detasemen Jalamangkara dituntut untuk selalu siap dan antisipatif terhadap perkembangan situasi yang multidimensi serta memiliki responsif secara cepat dan tepat,” pungkas Dankormar.

Pada kesempatan tersebut, sebelum prosesi upacara Sertijab, Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono menerima brevet Anti Terror Aspek Laut dan brevet Intai Amfibi Marinir yang disematkan langsung oleh Dandenjaka Kolonel Marinir Supriyono dan Danyon Taifib-2 Marinir Letnan Kolonel Marinir Rino Rianto.

Hadir dalam acara tersebut para mantan Dankormar di antaranya Letjen TNI (Mar) R M Trusono (Dansesko TNI), Letjen TNI (Purn) Mar Nono Sampono (Waket DPD Nasdem Wil. Timur), Mayjen TNI (Purn) Mar Gafur Khalik, Mayjen TNI (Mar) Joko Pramono, Mayjen TNI (Purn) Mar Yusuf Solihin, Brigjen TNI (Purn) Mar Frans Kansil, Kas Kormar Brigjen TNI Mar Hasanudin, Danpasmar-2 Brigjen TNI (Mar) Nur Alamsyah, para pejabat utama Kormar dan Pasmar-2, Ketua Gabungan Jalasenastri Kormar Ny. Bambang Suswantono beserta pengurus dan Ketua Korcab Jalasenastri Pasmar-2 Ny. Nur Alamsyah beserta pengurus, dan undangan lainnya. (arf)

Antisipasi Masuknya Isis, Kapal Selam TNI AL Sandar di Bitung

 
KABARPROGRESIF.COM: (Manado) Serangan ISIS di Marawi, Mindanao selatan, Filipina, menjadi ancaman untuk Sulut. Dikuatirkan, kelompok ISIS akan menyeberang ke pulau-pulau terdekat Sulut, seperti Miangas untuk lari ketika terdesak. Karena diketahui, Presiden Filipina Rodrigo Duterte terus melakukan tekanan kepada kelompok Maute, yang berafiliasi dengan ISIS.

Jaksa Agung Jose Calida di Davao mengatakan, yang terjadi di Mindanao bukan lagi pemberontakan warga Filipina tapi sudah menjadi invasi orang asing. 

“Terdapat warga Malaysia, Indonesia, dan Singapura serta orang asing lainnya yang bergabung dengan kelompok Maute yang menyerang kota Marawi,” katanya.

Calida mengatakan, orang-orang asing itu mendapat panggilan dari ISIS untuk berangkat ke Mindanao. ISIS meminta mereka mendirikan sebuah wilayah atau provinsi ISIS jika mereka tak bisa berperang di Irak atau Suriah.

Brigadir Jenderal Rastituto Padilla, juru bicara militer Filipina mengatakan, enam anggota kelompok militan tewas dalam pertempuran di Marawi, kemarin. Di antara anggota militan yang tewas terdapat warga Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

Lanjutnya, sejauh ini 11 tentara, dua polisi, dan 31 anggota kelompok militan tewas dalam pertempuran di Marawi yang sudah memasuki hari keempat.

Di Sulut sendiri, pengaman TNI-Polri terus ditingkatkan. Di antaranya dengan mengerahkan kapal selam KRI Cakra-401 milik TNI AL. Kapal selam ini sudah sandar di dermaga Samla, Bitung, kemarin (26/5).

Danlantamal VIII/Manado Laksma TNI Suselo tidak membantah itu. Tapi menurutnya, KRI KRI Cakra-401 bukan semata-mata untuk mencegah masuknya kelompok ISIS dari Filipina lewat jalur perairan. 

“Itu memang dalam rangka operasi,” tandasnya.

Lanjutnya, Lantamal VIII/Manado juga terus menyiagakan prajurit dan kapal perangnya di Pos TNI AL di Nusa Utara. Karena pulau-pulau di Nusa Utara yang berdekatan dengan Filipina. 

“Setiap ada kapal diperiksa kelengkapan serta dipastikan keperluannya. Jika dimungkinkan kita izinkan,” kata Suselo.

Menurutnya, ada empat Lanal yang ditempatkan di wilayah hukumnya. 

“Marore, Gorontalo, Palu, Balikpapan. Semua untuk menangkal adanya ancaman,” terang Laksma Suselo.

Terpisah, Kapolda Sulut Irjen Pol Bambang Waskito mengungkap, pihaknya sudah menyebar intelijen ke pelosok hingga perbatasan. Ini untuk mencegah masuknya kelompok teroris ke Sulut. 

“Masyarakat tidak perlu khawatir. Tetap beraktivitas seperti biasanya. Polisi dan TNI terus meningkatkan patroli dan razia,” ungkap jenderal bintang dua.

Meski belum ada ancaman nyata, menurutnya Polda tetap bersinergi dengan jajaran TNI di Sulut. 

“Mengingat Sulut berbatasan langsung dengan Filipina. Kami terus mengawasi perkembangan kelompok radikal ini. Masyarakat, kami harap ikut melakukan antisipasi dengan melapor jika ada yang mencurigakan,” tandas Kapolda.

Pangdam XIII/Merdeka Mayjen Ganip Warsito menegaskan, TNI AD di Sulut juga siaga menangkal masuknya teroris. 

“Kita deteksi dulu. Intelijen juga sudah disebar hingga ke perbatasan. Hingga kini wilayah kita masih aman-aman. Masyarakat tidak perlu takut,” yakinnya.

Bagaimana untuk pengamanan udara? Danlanudsri Kolonel Pnb Arifaini Dwiyanto menegaskan, pesawat tempur dari skadron yang membawahi wilayah pengamanan hingga ke Sulut, sering melakukan patroli pengamanan. 

“Ini juga untuk mengantisipasi ancaman-ancaman yang sama-sama tidak kita inginkan,” singkatnya.

Di tempat lain, Komandan Kodim (Dandim) 1301 Satal Letkol Inf Saiful Parenrengi mengatakan, sebagai Satuan Tugas (Satgas) pulau terluar terutama Miangas, Marore dan Marampit, yang dekat dengan Filipina sudah melaksanakan koordinasi. Koordinasi ini secara instens dilakukan dengan Pos Angkatan Laut dan Polsek. 

“Termasuk juga melibatkan Beacukai dan Imigrasi yang nantinya akan melaksanakan patroli gabungan di sekitar pantai atau di wilayah laut. Terutama mengamati dan menangkap langsung serta menanyai orang asing yang masuk ke wilayah tersebut,” katanya.

Lanjutnya, karena diketahui, wilayah laut di Satal sering dijadikan tempat perlintasan orang Filipina yang masuk ke wilayah Sulut. 

“Termasuk orang dari Filipina yang mencari hasil laut kita akan selidiki. Karena bisa saja tujuannya bukan mencari ikan tetapi membawa senjata ataupun bahan-bahan peledak yang dapat membahayakan keutuhan negara kita," tegas Parenrengi

Dia juga menambahkan, nantinya ada patroli laut yang berlaku untuk setiap pelanggar batas wilayah yang saat ini sudah dilaksanakan secara intens. 

“Apabila nanti sifatnya sangat menonjol dan bisa membahayakan negara, mungkin kita akan fokuskan kekuatan merambat ke Miangas, Marore dan Marampit. Namun sampai sejauh ini berdasarkan laporan satgas yang ada di pulau-pulau tersebut belum ditemukan hal-hal yang menonjol. Namun tugas dan tanggung jawab kita tetap mengamankan perbatasan terutama wilayah laut. Apabila ada penonjolan kegiatan kami akan melaporkan ke komando atas Korem dan Kodam," pungkasnya.

Terpisah Kapolres Sangihe AKBP I Dewa Made Adyana SIK mengungkapkan, untuk mengantisipasi jaringan ISIS ke Sangihe, Polres akan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk lebih meningkatkan tamu wajib lapor 1x24 jam.

 "Kami akan sampaikan ke pemda agar meneruskan ke pemerintah kampung atau kelurahan untuk mengaktifkan tamu wajib lapor bagi pendatang baru yang hendak menginap. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi orang-orang baru," ungkap Kapolres.

Bupati Sangihe Jabes Ezar Gaghana menuturkan akan segera mengaktifkan tamu wajib lapor 1x24 jam. 

"Kita memang harus berjaga-jaga jadi nantinya tamu wajib lapor 1x24 jam akan diaktifkan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," tandas Gaghana.

Sementara itu, pakar hukum di Sulut ikut memberi solusi bagi aparat untuk mencegah masuknya ISIS dari Filipina. Wempi Kumendong SH MH mengatakan, saat ini ISIS rawan masuk ke Sulut karena mereka sudah berada dekat perbatasan Indonesia (Sulut). 

“Jadi Polda dan TNI harus melakukan penjagaan ketat,” tegasnya.

Lanjut Kumendong, masyarakat harus membantu aparat untuk menjaga keamanan. 

“Misalkan jika melihat oknum-oknum mencurigakan segera melapor ke pihak berwajib,” ujarnya. 

Untuk daerah perbatasan harus diperketat pengawasannya. 

“Misalkan di bandara, pelabuhan, atau terminal, itu mesti ekstra ketat lagi (pengamanan). Kalau perlu dilakukan sweeping dengan menanyakan KTP dan tanya asal mana,” tutup dosen Unsrat ini.

Pengamat hukum Toar Palilingan SH MH juga senada. Menurutnya, Polda dan TNI di Sulut harus memberikan keamanan yang lebih ketat di semua potensi pintu masuk. 

“Terlebih khusus di kepulauan. Kan, kalau di Sulut pasti penjagaannya sudah dipersiapkan. Tapi kalau orang yang tinggal di pinggiran pantai, akses terbuka lebar,” kata Palilingan.

Lanjutnya, saat ini di Sulut sudah ada Kodam XIII/Merdeka. Otomatis sudah bertambah personil untuk keamanan. 

“Pastinya ada gerakan bawah tanah juga. Itu merupakan salah satu gerakan secara diam-diam yang harus dilakukan aparat keamanan,” jelasnya.

Di sisi lain, ia menyebutkan, jika ada tamu yang datang, kemudian sudah sehari, itu wajib melapor ke pemerintah setempat. 

“Karena mungkin kita tidak tahu kalau ISIS sudah berada di antara kita. Mungkin karena kita yang super cuek,” katanya.

Ia mengatakan masyarakat harus lebih waspada. Paling penting membantu pemerintah dalam menjaga daerah. 

“Saya berharap Polda dan TNI bergerak cepat melakukan penjagaan berbagai titik. Karena ISIS rawan masuk ke Sulut memang,” katanya. (arf)