KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menghimbau kepada masyarakat agar dalam mengurus IMB (Izin Mendirikan Bangunan) dilakukan sendiri. Mengingat banyaknya calo yang selalu mengatasnamakan dirinya berasal dari Pemkot.
Pesan itu tertuang ketika Wali Kota Tri Rismaharini memberi sambutan sekaligus meluncurkan pelayanan IMB delivery di kecamatan Jambangan pada Rabu (31/5), Surabaya.
Risma mengatakan tujuan delivery IMB diperuntukkan bagi mereka yang tidak mengerti bagaimana cara mengurus surat ijin bangunan.
“Kita hadir disini untuk menjemput bola agar warga tidak terjebak oleh kehadiran calo yang mengatasnamakan dirinya berasal dari Pemkot,” kata Risma.
Alasan Risma menekankan ini kepada mereka yang hadir, dikarenakan dalam jasa kepenggurusan IMB, banyak sekali calo yang mengatasnamakan Pemkot.
“Warga harus lebih hati-hati, jangan percaya kalau orang memakai batik itu orang Pemkot Surabaya, semua banyak memakai batik bahkan orang yang tidak kerja dikelurahan dan kecamatan bisa memakai baju batik,” tandas Risma.
Wali kota perempuan pertama di surabaya itu juga menuturkan bahwa kepengurusan IMB sekarang sangat mudah, jadi lebih baik mengurus sendiri.
“Nanti Pemkot akan membantu dengan memberi kemudahan dalam mengurus IMB ini,” terang wali kota yang sarat akan prestasi tersebut.
Oleh karena itu, lanjut Risma, dirinya menyarankan kepada warga agar pengurusan IMB sebaiknya diurus sendiri. Sebab, jika melibatkan orang ketiga ataupun jasa maka biaya akan membengkak dan penggeluaran akan semakin banyak.
“Kalau mengurus sendiri kan enak, saya jamin tidak ada tarikan diluar tarikan resmi, kalau masih ada seperti itu laporkan ke saya nanti akan saya proses,” kata Risma.
Lebih lanjut, di kecamatan Jambangan ini telah terpasang CCTV yang langsung terhubung di ruang kerjanya.
“Jadi kalau ada punggutan diluar tarikan resmi pasti akan ketahuan,” ujarnya.
Risma juga berharap dan berpesan kepada warga surabaya yang memiliki bangunan agar memiliki dokumen yang lengkap. Sebab, surabaya sebagai valey project untuk sertifikasi massal. “Jadi ketika ditanya dan diperiksa mereka tidak takut karena dokumen sudah lengkap,” ujar Mantan Kepala Bappeko tersebut. (arf)