Kamis, 01 Juni 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta Selatan) Pancasila merupakan hasil dari satu-kesatuan proses yang dimulai dengan rumusan pembahasan Pancasila tanggal 1 juni 1945 yang dipidatokan Ir. Soekarno, Piagam Jakarta tanggal 22 juni 1945 dan rumusan final Pancasila tanggal 18 Agustus 1945. Dalam rangka peringati hari lahirnya Pancasila untuk pertama kalinya, Resimen Arhanud-1/F Dam Jaya menyelenggarakan Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila  yang diikuti oleh 3 SSK pasukan gabungan Menarhanud-1/F Dam Jaya dan Yonarhanud-10/1/F Dam Jaya di Lapangan Yonarhanud-10/1/F Dam Jaya, Bintaro, Jakarta Selatan. (1/6)

Komandan Resimen Arhanud-1/F Dam Jaya Kolonel Arh I Made Kusuma D.G. bertindak selaku Inspektur Upacara menyampaikan Sambutan Presiden RI dalam rangka Peringati Hari Lahir Pancasila pada amanat Upacara tersebut.

“Harus diingat bahwa kodrat bangsa Indonesia adalah keberagaman. Takdir Tuhan untuk kita adalah keberagaman. Dari Miangas sampai Rote adalah juga keberagaman, Berbagai etnis, bahasa, adat istiadat, agama, kepercayaan dan golongan bersatu padu membentuk Indonesia. Itulah ke-bhinneka tunggal ika-an kita”, terang Kolonel I Made Kusuma D.G.

Upacara ini diharapkan dapat meneguhkan komitmen kita agar lebih mendalami, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. pungkas Komandan Resimen Arhanud-1/F Dam Jaya menutup amanat Upacara Bendera memperingati hari lahirnya Pancasila.

“Selamat Hari Lahir Pancasila. Kita Indonesia, Kita Pancasila. Semua Anda Indonesia, semua Anda Pancasila. Saya Indonesia, saya Pancasila”. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Ngawi) Untuk pertama kalinya dilaksanakan peringatan Hari Lahir Pancasila Forkopimda Kabupaten Ngawi menyelenggarakan upacara terpusat di Alun-alun Merdeka Ngawi, Kamis (01/06/17).

Meskipun hari ini libur nasional, namun sesuai undangan Bupati Ngawi  seluruh Muspida dan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Non ASN, wajib mengikuti upacara tersebut.

Bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Bupati Ngawi Ir. H. Budi Sulistiyono, sebagai Komanadan Upacara Danramil 0805/08 Jogorogo Kapten Inf Kasi dan sebagai Perwira Upacara Pasi Pers Kodim 0805 Ngawi Kapten Inf Wardoyo.

Pada upacara yang pelaksanaannya dipercayakan pada Kodim 0805 Ngawi, untuk ASN menggunakan seragam Korpri. Sementara untuk pegawai Non ASN memakai Pakaian Dinas Harian dan dilibatkan juga siswa-siswi sekolah SMP dan SMA se-Kab. Ngawi.

Amanat Bupati  mengajak seluruh aparatur di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ngawi dan juga seluruh masyarakat di daerah agar upacara tetsebut sebagai momentum untuk meneguhkan komitmen agar lebih mendalami, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

"Melalui upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang dilaksanakan ini mari kita perkuat pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam seluruh aspek kehidupan sehari-hari,"

Pengamalan nilai-nilai Pancasila dimaksud, diantaranya harus diintegrasikan dengan pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan masing-masing. Seluruh masyarakat di daerah ini, harus bahu membahu menyatukan hati dan pikiran demi menggapai cita-cita bangsa sesuai dengan Pancasila.

Di bagian lain, Bupati Ngawi mengingatkan seluruh warganya agar waspada terhadap segala bentuk pemahaman dan gerakan yang tidak sejalan dengan Pancasila. Serta tidak menjadi bagian dari gerakan-gerakan yang anti Pancasila, anti UUD 1945, anti NKRI dan anti Bhinneka Tunggal Ika.

   "Pemerintah jelas akan menindak tegas gerakan-gerakan yang demikian. Jadi jangan sampai ikut atau terlibat di dalamnya. Ingatkan keluarga dan kerabat dekat kita agar tidak terlibat gerakan-gerakan tersebut,"  pesannya.

Kemudian, Bupati Ngawi mengajak seluruh warganya untuk senantiasa menjaga perdamaian, persatuan dan kesatuan. Saling toleran, santun dan saling hormat menghormati demi kemajuan daerah ini dan juga bangsa Indonesia. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Bangkalan) Perwira Pelaksana  Pangkalan TNI Angkatan Laut  (Palaksa Lanal) Batuporon Lantamal V Mayor Laut (E) Kangiadi, bertindak sebagai Irup (Inspektur Upacara) dalam Upacara Memperingati Hari lahirnya Pancasila tahun 2017, yang dilaksanakan di Lapangan Upacara Mako Lanal Batuporon Jalan Mawar no 3 Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan dan bertindak sebagai Komandan Upacara (Danup) Lettu Laut (PM) Heri Setyawan, kamis (1/5).

Pelaksanaan upacara di awali dengan laporan Komandan Upacara (Danup) kepada Inspektur Upacara (Irup) dilanjutkan dengan pembacaan teks Pancasila oleh Inspektur Upacara dan Pembacaan Pembukaan UUD 1945 oleh Sertu Arief Andrianto selanjutnya pembacaan Amanat Presiden RI yang dibacakan oleh Irup.

Presiden RI Ir. Joko Widodo dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Irup mengingatkan kepada rakyat tentang arti penting Pancasila sebagai dasar negara yang lahir dari hasil pemikiran para founding fathers, para ulama dan pejuang kemerdekaan dari seluruh pelosok nusantara sehingga kita bisa membangun kesepakatan bangsa yang mampu mempersatukan kita.

Peringatan tersebut dicetuskan Presiden Jokowi oleh karena saat ini kehidupan bernegara dan berbangsa sedang mengalami tantangan dimana kebhinekaan bangsa sedang diuji dengan adanya sikap tidak toleran yang mengusung ideologi lain selain Pancasila. Situasi ini juga diperkeruh dengan adanya hoax atau berita bohong yang tersebar di media sosial.

Menghadapi kondisi bangsa saat ini Presiden Jokowi pun menghimbau seluruh rakyat Indonesia untuk memegang teguh Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa, yang dipercaya mampu menghindarkan kita dari radikalisme, konflik sosial, terorisme, dan perang saudara seperti yang telah dialami negara lain yang juga memiliki kemajemukan seperti Indonesia.

“Oleh karena itu saya mengajak peran aktif para ulama, ustadz, pendeta, pastor, bhiksu, pedanda, tokoh masyarakat, pendidik, pelaku seni dan budaya, pelaku media, jajaran birokrasi, TNI dan Polri serta seluruh komponen masyarakat untuk menjaga Pancasila.

 Adapun ceramah keagamaan, materi pendidikan, fokus pemberitaan dan perdebatan di media sosial harus menjadi bagian dalam pendalaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat ,” himbau mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Presiden Jokowi juga mengaskan jika pemerintah telah mengambil langkah preventif sebagai komitmen penguatan Pancasila melalui pembentukan Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila seperti yang tertuang dalam perundangan Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2017. Dimana lembaga baru ini ditugaskan untuk memperkuat pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari yang terintegrasi dengan program-program pembangunan.

Diakhir sambutannya Presiden Jokowi kembali menegaskan kepada rakyat Indonesia untuk waspada terhadap segala bentuk organisasi maupun gerakan- gerakan yang anti Pancasila, anti UUD 1945, anti NKRI, dan Anti Bhineka Tunggal Ika.

Dan melawan segala upaya penghancuran tersebut dengan menjaga perdamaian, persatuan dan persaudaraan melaui sikap santun, saling menghormati, saling toleran, serta saling bahu membahu dan gotong royong demi kemajuan Indonesia. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Tangerang) Letkol Inf M. I. Gogor AA Dandim 0506/Tgr, Korem 052/Wkr menjadi Insfektur Upacara (Irup) di hari lahirnya pancasila pertama semenjak di keluarkanya Kepres No 24 tahun 2016 tentang penetapan hari lahir pancasila yang jatuh tanggal 1 Juni dan juga sebagi hari libur nasional. Upacara di gelar di Makodim 0506/Tgr, Kamis (1/6).

Dandim 0506/Tgr dalam membacakan amanat presiden mengatakan, Bangsa Indonesia yang bergam suku dan budaya tidak ada hal lain yang merekatkan kecuali pancasila, gengam erat pancasila tanamkan di hati sanubari kita dan bawa pancasila kemanapun kita berada, bahwa kita itu Indonesia kita itu Pancasila. “Untuk itu Dandim 056/Tgr memerintahkan kepada seluruh Danramil dan jajaranya untuk menyampaikan amanat presiden kepada siapapun dan di manapun,”ujarnya.

Dengan adanya penyamapian pancasila dan sosialisai yang akan di lakukan oleh para  Danramil serta Babinsa yang tersebar di Wilayah 21 koramil, khususnya untuk masyarakat Tangerang Raya lebih merekat dan menjadi satu walau ada perbedaan ras, suku dan agama.

Lebih lanjut Dandim menambahkan, untuk sasaran Komsos pancasila adalah, dari sekolah tingkat SD sampai SMA, pegawai, pekerja, karyawan banhkan pengusaha dan tukang becak dapat membawa pancasila di dadanya. Tanamkan saya Indonesia saya Pancasila.

Untuk Komandan Upacara  di pimpin oleh Kapten Cpm Sugiana Wadanramil 01/Tgr. Upacara di ikuti para Danramil dan seluruh jajaran Kodim 0506/Tgr. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta Selatan) Prajurit Batalyon Arhanudse-10/1/F Dam Jaya melaksanakan Upacara Peringatan Hari Kelahiran Pancasila di Lapangan Upacara Batalyon Arhanudse-10/1/F Dam Jaya Komplek Kodam Bintaro Jakarta Selatan, Kamis (1/6/2017).

Bertindak sebagai Inspektur Upacara pada Upacara Peringatan Kelahiran Pancasila Danmenarhanud-1/F Dam Jaya Kolonel Arh I Made Kusuma D.G., Upacara Peringatan Kelahiran Pancasila ini diikuti oleh personil dari Yonarhanudse-10/1/F Dam Jaya beserta dengan personil Menarhanud-1/F Dam Jaya.

Pada Upacara Peringatan Kelahiran Pancasila Danmenarhanud-1/F Dam Jaya membacakan sambutan  Presiden RI pada Upacara Peringatan Hari lahir Pancasila menyampaikan Upacara ini meneguhkan komitmen kita agar lebih mendalami, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu saya mengajak peran aktif para Toga, Tomas, pendidik, pelaku seni dan budaya, pelaku media, jajaran birokrasi, TNI dan Polri serta seluruh komponen masyarakat untuk menjaga Pancasila.

Mengakhiri Sambutannya kita harus waspada terhadap segala bentuk pemahaman gerakan yang tidak sejalan dengan Pancasila. Tindak tegas terhadap organisasi-organisasi anti Pancasila, Anti UUD 1945, Anti NKRI, Anti Bhinneka Tunggal Ika. Pemerintah pasti bertindak tegas jika terdapat paham dan gerakan komunisme yang dilarang dibumi Indonesia. Sekali lagi, jaga perdamaian, jaga persatuan dan jaga persaudaraan diantara kita. Saling bersikap santun, saling menghormati, saling toleran, saling membantu, saling bergotong-royong demi kemajuan Indonesia.

Turut hadir dalam Upacara Peringatan Kelahiran Pancasila di Batalyon Arhanudse-10/1/F Dam Jaya Kasmenarhanud-1/F Dam Jaya, Danyonarhanudse-10/1/F Dam Jaya, Para Kasi Resimen Arhanud-1/F Dam Jaya serta Perwira jajaran Batalyon Arhanudse-10/1/F Dam Jaya. (rio)





KABARPROGRESIF.COM : (Madiun) Pancasila merupakan dasar Idiologi negara Indonesia yang tidak dapat tergantikan oleh idiologi apapun. Pancasila merupakan hasil dari satu kesatuan proses yang dimulai dengan rumusan Pancasila tanggal 1 Juni 1945 yang dipidatokan lr. Sukarno, Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945, dan rumusan final Pancasila tanggal 18 Agustus 1945.  Adalah jiwa besar para founding fathers, para ulama dan pejuang kemerdekaan dari seluruh pelosok Nusantara sehingga kita bisa membangun kesepakatan bangsa yang mempersatukan kita.


Hari ini Kamis 1 Juni 2017 Indonesia kembali memperingati Hari Lahir Pancasila, termasuk Korem 081/DSJ juga memperingati Hari Lahir Pancasila yang mengambil tema “Kita lndonesia, Kita Pancasila. Semua Anda lndonesia, semua Anda Pancasila. Saya lndonesia, saya Pancasila” dengan memnggelar Upacara Bendera di Halaman Makorem 081/DSJ jl. Pahlawan no 50 Kota Madiun dengan Inspektur Upacara Komandan Korem 081/DSJ Kolonel Inf Piek Budyakto.

Pada Upacara tersebut Danrem 081/DSJ membacakan Amanat Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang mempertegas bahwa Komitmen pemerintah untuk penguatan Pancasila sudah jelas dan sangat kuat. Berbagai upaya terus kita lakukan. Telah diundangkan

Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2017 tentang Unit Kerja Presiden Pembinaan ldeologi Pancasila. Bersama seluruh komponen bangsa, lembaga baru ini ditugaskan untuk memperkuat pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, yang terintegrasi dengan program-program pembangunan. Pengentasan kemiskinan, pemerataan kesejahteraan dan berbagai program lainnya, menjadi bagian integral dari pengamalan nilai-nilai Pancasila.

Kita juga harus waspada terhadap segala bentuk pemahaman dan gerakan yang tidak sejalan dengan Pancasila. Pemerintah pasti bertindak tegas terhadap organisasi-organisasi dan gerakan-gerakan yang Anti-Pancasila, Anti-UUD 1945, Anti-NKRl, Anti-Bhinneka Tunggal Ika. Pemerintah pasti bertindak tegas jika masih terdapat paham dan gerakan komunisme yang jelas-jelas sudah dilarang di bumi lndonesia.

Presiden Juga mengajak peran aktif para ulama, ustadz, pendeta, pastor, bhiksu, pedanda, tokoh masyarakat, pendidik, pelaku seni dan budaya, pelaku media, jajaran birokrasi, TNI dan Polri serta seluruh komponen masyarakat untuk menjaga Pancasila melalui Ceramah keagamaan, materi pendidikan, fokus pemberitaan dan perdebatan di media sosial harus menjadi bagian dalam pendalaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila.

Upacara tersebut juga diikuti oleh Kasrem 081/DSJ Letkol Inf Jemz Andre Ratu Edo, S.Sos, Para Dan/Ka Satdisjan Wilayah Korem 081/DSJ, Para Kasi dan Pasi Korem 081/DSJ serta seluruh anggota Korem 081/DSJ juga Satdisjan Wilayah Korem baik Militer maupun PNS. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Memperingati hari kelahiran Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia , segenap prajurit dan ASN Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut V (Lantamal V) Surabaya larut dalam upacara peringatan yang digelar di Lapangan Apel Yos Sudarso Mako Lantamal V, pada Kamis pagi (1/6).

Sebanyak satu SSK perwira gabungan dan kowal, satu peleton pomal Lantamal V, satu SSK bintara, satu peleton tamtama dan satu SSK ASN menjadi peserta upacara peringatan Hari Lahir Pancasila. Seluruh pasukan berada dibawah komando Mayor Laut (K) Nurrohman sebagai Komandan Upacara.
Dalam upacara peringatan tersebut, Asisten Perencanaan (Asrena) Danlantamal V Kolonel Laut (S) Johannes Tambunan selaku Inspektur Upacara membacakan sambutan Presiden RI Ir. H. Joko Widodo yang didengarkan secara khusyuk oleh seluruh peserta upacara.

Wajar bila seluruh peserta upacara begitu khusyuk mendengar isi sambutan Presiden Jokowi-sapaan karib Presiden RI ke-7 ini. Sebab saat ini bangsa Indonesia tengah mengalami ujian atas keanekaragaman etnis, bahasa, dan adat istiadat  yang menjadi kodrat  bangsa tercinta ini.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengingatkan kepada rakyat tentang arti penting Pancasila sebagai dasar negara yang lahir dari hasil pemikiran para founding fathers, para ulama dan pejuang kemerdekaan dari seluruh pelosok nusantara sehingga kita bisa membangun kesepakatan bangsa yang mampu mempersatukan kita.

Peringatan tersebut dicetuskan Presiden Jokowi oleh karena saat ini kehidupan bernegara dan berbangsa sedang mengalami tantangan dimana kebhinekaan bangsa sedang diuji dengan adanya sikap tidak toleran yang mengusung ideologi lain selain Pancasila. Situasi ini juga diperkeruh dengan adanya hoax atau berita bohong yang tersebar di media sosial.

Menghadapi kondisi bangsa saat ini Presiden Jokowi pun menghimbau seluruh rakyat Indonesia untuk memegang teguh Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa, yang dipercaya mampu menghindarkan kita dari radikalisme, konflik sosial, terorisme, dan perang saudara seperti yang telah dialami negara lain yang juga memiliki kemajemukan seperti Indonesia.

“ Oleh karena itu saya mengajak peran aktif para ulama, ustadz, pendeta, pastor, bhiksu, pedanda, tokoh masyarakat, pendidik, pelaku seni dan budaya, pelaku media, jajaran birokrasi, TNI dan Polri serta seluruh komponen masyarakat untuk menjaga Pancasila. Adapun ceramah keagamaan, materi pendidikan, fokus pemberitaan dan perdebatan di media sosial harus menjadi bagian dalam pendalaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat ,” himbau mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Presiden Jokowi juga mengaskan jika pemerintah telah mengambil langkah preventif sebagai komitmen penguatan Pancasila melalui pembentukan Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila seperti yang tertuang dalam perundangan Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2017. Dimana lembaga baru ini ditugaskan untuk memperkuat pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari yang terintegrasi dengan program-program pembangunan.

Diakhir sambutannya Presiden Jokowi kembali menegaskan kepada rakyat Indonesia untuk waspada terhadap segala bentuk organisasi maupun gerakan- gerakan yang anti Pancasila, anti UUD 1945, anti NKRI, dan Anti Bhineka Tunggal Ika. Dan melawan segala upaya penghancuran tersebut dengan menjaga perdamaian, persatuan dan persaudaraan melaui sikap santun, saling menghormati, saling toleran, serta saling bahu membahu dan gotong royong demi kemajuan Indonesia. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta Utara) Dalam rangka memperingati hari Lahir Pancasila Kodim 0502/JU menggelar upacara bendera, Bertindak selaku Inspektur Upacara Komandan Kodim 0502/JU Letkol Kav Soleh, S.Sos di hadiri oleh seluruh Personel Militer dan PNS di halaman Makodim Jl. Yos Sudarso Jakarta Utara, Kamis (1/6/2017).

Dalam sambutan Presiden Republik Indonesia yang di bacakan oleh Komandan Kodim 0502/JU,  Upacara ini meneguhkan komitmen kita agar lebih mendalami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Pancasila merupakan hasil dari satu kesatuan proses yang dimulai dengan rumusan Pancasila tanggal 1 Juni 1945 yang dipidatokan Ir. Sukarno, Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945, dan rumusan final Pancasila tanggal 18 Agustus 1945. Adalah jiwa besar para founding fathers, para ulama, dan pejuang kemerdekaan dari seluruh pelosok Nusantara sehingga kita bisa membangun kesepakatan bangsa yang mempersatukan kita.

Harus diingat bahwa kodrat bangsa Indonesia adalah keberagaman. Takdir Tuhan untuk kita adalah keberagaman. Dari Sabang sampai Merauke adalah keberagaman. Dari Miangas sampai Rote adalah juga keberagaman. Berbagai etnis, bahasa, adat istiadat, agama, kepercayaan dan golongan bersatu padu membentuk Indonesia. Itulah kebhinneka tunggal ika-an kita.

Namun, kehidupan berbangsa dan bernegara kita sedang mengalami tantangan. Kebinekaan kita sedang diuji. Saat ini ada pandangan dan tindakan yang mengancam kebinekaan dan keikaan kita. Saat ini ada sikap tidak toleran yang mengusung ideologi selain Pancasila. Masalah ini semakin mencemaskan tatkala diperparah oleh penyalahgunaan media sosial yang banyak menggaungkan hoax alias kabar bohong.

Kita perlu belajar dari pengalaman buruk negara lain yang dihantui oleh radikalisme, konflik sosial, terorisme, dan perang saudara. Dengan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, kita bisa terhindar dari masalah tersebut. Kita bisa hidup rukun dan bergotong royong untuk memajukan negeri. Dengan Pancasila, Indonesia adalah harapan dan rujukan masyarakat internasional untuk membangun dunia yang damai, adil, dan makmur di tengah kemajemukan.

Oleh karena itu, saya mengajak peran aktif para ulama, ustadz, pendeta, pastor, bhiksu, pedanda, tokoh masyarakat, pendidik, pelaku seni dan budaya, pelaku media, jajaran birokrasi, TNI dan Polri serta seluruh komponen masyarakat untuk menjaga Pancasila. Pemahaman dan pengamalan Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara harus terus ditingkatkan. Ceramah keagamaan, materi pendidikan, fokus pemberitaan dan perdebatan di media sosial harus menjadi bagian dalam pendalaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila.

Komitmen pemerintah untuk penguatan Pancasila sudah jelas dan sangat kuat. Berbagai upaya terus kita lakukan. Telah diundangkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2017 tentang Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila. Bersama seluruh komponen bangsa, lembaga baru ini ditugaskan untuk memperkuat pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, yang terintegrasi dengan program-program pembangunan. Pengentasan kemiskinan, pemerataan kesejahteraan dan berbagai program lainnya, menjadi bagian integral dari pengamalan nilai-nilai Pancasila.

Tidak ada pilihan lain kecuali kita harus bahu-membahu menggapai cita-cita bangsa sesuai dengan Pancasila. Tidak ada pilihan lain kecuali seluruh anak bangsa harus menyatukan hati, pikiran, dan tenaga untuk persatuan dan persaudaraan. Tidak ada pilihan lain kecuali kita harus kembali ke jati diri sebagai bangsa yang santun, berjiwa gotong royong dan toleran. Tidak ada pilihan lain kecuali kita harus menjadikan Indonesia bangsa yang adil, makmur, dan bermartabat di mata internasional.

Namun demikian, kita juga harus waspada terhadap segala bentuk pemahaman dan gerakan yang tidak sejalan dengan Pancasila. Pemerintah pasti bertindak tegas terhadap organisasi-organisasi dan gerakan-gerakan yang anti-Pancasila, anti-UUD 1945, anti-NKRI, anti-Bhinneka Tunggal Ika. Pemerintah pasti bertindak tegas jika masih terdapat paham dan gerakan komunisme yang jelas-jelas sudah dilarang di bumi Indonesia.

Sekali lagi, jaga perdamaian, jaga persatuan, dan jaga persaudaraan di antara kita. Mari kita saling bersikap santun, saling menghormati, saling toleran, dan saling membantu untuk kepentingan bangsa. Mari kita saling bahu-membahu, bergotong royong demi kemajuan Indonesia.

Selamat Hari Lahir Pancasila. Kita Indonesia, Kita Pancasila. Semua Anda Indonesia, semua Anda Pancasila. Saya Indonesia, saya Pancasila.

Selanjutnya dalam pelaksanaan upacara peringatan hari lahir Pancasila dibacakan Keppres No. 24 tahun 2016 tentang penetapan Hari Lahir Pancasila dan Hari Libur Nasional serta diperingati setiap tanggal 1 Juni.

Selama berlangsung pelaksanaan upacara peringatan hari lahir Pancasila berjalan dengan tertib dan khidmat. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Depok) Untuk memperingati hari lahirnya Pancasila 1 Juni 1945, Kodim 0508/Depok menggelar upacara bendera, Kamis (1/6/2017). Upacara diikuti seluruh personel baik militer maupun PNS, bertempat di lapangan Makodim 0508/Depok, Jl. Pramuka Raya No. 2, Mampang, Pancoran Mas, Depok.

Sebagai Inspektur Upacara (Irup) adalah Kasdim 0508/Depok Mayor Inf Mistar, Komandan Upacara (Danup) Kapten Kav Syahroni. Susunan pasukan upacara adalah untuk Perwira mengenakan pakaiqn PDU III, Bintara dan Tamtama mengenakan pakaian PDU IV, 1 Peleton Bintara dan Tamtama mengenakan pakaian PDL TNI bersenjata, Unit Intelijen mengenakan pakaian kemeja berdasi dan PNS memakai Seragam Korpri.

Hari Lahir Pancasila ditetapkan berdasarkan judul pidato Presiden RI pertama Soekarno dalam sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 1 Juni Tahun 1945. Dalam pidato tersebut lahir konsep dan rumusan awal Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, sehingga pada tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai hari lahirnya Pancasila.

Dalam amanat tertulis Presiden RI Joko Widodo, yang dibacakan oleh Irup dikatakan, “pancasila merupakan hasil dari satu kesatuan proses yang dimulai dengan rumusan Pancasila tanggal 1 Juni 1945 yang dipidatokan Ir. Sukarno.

Oleh karena itu lanjutnya, saya mengajak peran aktif para pelaku agama, tokoh masyarakat, pendidik, pelaku media, jajaran birokrasi, TNI dan Polri serta komponen masyarakat untuk menjaga Pancasila.

Pemahaman dan pengamalan Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus terus ditingkatkan. Ceramah keagamaan, materi pendidikan, fokus pemberitaan, dan perdebatan di media sosial harus menjadi bagian dalam pendalaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila,” pungkas Kasdim saat membacakan amanat Presiden RI Joko Widodo. (rio)

 
KABARPROGRESIF.COM : (Demak) Dandim 0716/.Demak Letnan Kolonel Agung Udayana,SE, yang bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) pada Peringatan Hari Kelahiran Pancasila, Kamis (1/6/2017) yang digelar di Lapangan Apel Makodim 0716/Demak Jalan. Kyai Singkil No.01 Bintoro Demak.

Upacara tersebut diikuti oleh Kaminvetcad 22 Demak Mayor Caj (K) Ismiati, para Danramil, para Pasidim dan segenap Prajurit dan PNS jajaran Kodim 0716/Demak.

Presiden Republik Indonesia H.Ir Joko Widodo dalam sambutan tertulis yang dibacakan Dandim 0716/Demak Letnan Kolonel Agung Udayana mengatakan bahwa, Pancasila merupakan  hasil dari  satu  kesatuan  proses yang  dimulai  dengan  rumusan  Pancasila tanggal l Juni  1945 yang  dipidatokan  lr.  Sukarno,  Piagam  Jakarta tanggal  22  Juni 1945, dan  rumusan  final  Pancasila  tanggal  18 Agustus 1945. Adalah jiwa  besar para founding fathers, para  ulama  dan pejuang  kemerdekaan  dari  seluruh  pelosok  Nusantara sehingga kita  bisa  membangun kesepakatan  bangsa yang mempersatukan  kita.

Lebih lanjut dikatakan bahwa, kodrat  bangsa  lndonesia  adalah keberagaman.  Takdir Tuhan untuk  kita adalah  keberagaman. Dari Sabang  sampai  Merauke adalah  keberagaman.  Dari Miangas  sampai  Rote adalah juga  keberagaman.  Berbagai etnis,  bahasa,  adat  istiadat, agama,  kepercayaan  dan golongan  bersatu padu  membentuk  lndonesia.  ltulah  kebhinneka tunggal  ika-an  kita.

Namun,  kehidupan  berbangsa  dan bernegara  kita sedang  mengalami  tantangan. Kebinekaan  kita  sedang  diuji. Saat  ini  ada  pandangan  dan tindakan yang  mengancam kebinekaan  dan  keikaan  kita.  Saat ini  ada  sikap  tidak  toleran yang  mengusung  ideologi selain Pancasila.  Masalah ini semakin mencemaskan tatkala  diperparah  oleh penyalahgunaan  media  sosial  yang banyak  menggaungkan hoax alias  kabar  bohong”, ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut, Presiden Republik Indonesia mengajak  peran aktif  para ulama, ustadz,  pendeta,  pastor,  bhiksu,  pedanda,  tokoh  masyarakat, pendidik,  pelaku  seni  dan budaya,  pelaku media,  jajaran birokrasi,  TNI  dan  Polri  serta seluruh  komponen masyarakat untuk  menjaga Pancasila.  Pemahaman  dan  pengamalan Pancasila  dalam bermasyarakat,  berbangsa  dan  bernegara harus terus  ditingkatkan.  Ceramah keagamaan, materi pendidikan,  fokus pemberitaan  dan perdebatan  di media sosial  harus menjadi bagian dalam  pendalaman  dan pengamalan nilai-nilai  Pancasila.

Komitmen  pemerintah  untuk penguatan  Pancasila sudah jelas dan  sangat  kuat. Berbagai upaya  terus  kita lakukan.  Telah  diundangkan  Peraturan  Presiden  Nomor  54 Tahun  2017 tentang  Unit  Kerja  Presiden  Pembinaan  ldeologi Pancasila.  Bersama  seluruh  komponen bangsa,  lembaga  baru ini  ditugaskan  untuk  memperkuat pengamalan  Pancasila dalam kehidupan  sehari-hari, yang  terintegrasi  dengan program-program  pembangunan. Pengentasan  kemiskinan, pemerataan  kesejahteraan  dan berbagai  program  lainnya, menjadi  bagian  integral  dari  pengamalan  nilai-nilai  Pancasila.

“Sekali  lagi,  jaga  perdamaian,  jaga  persatuan,  dan jaga persaudaraan  di antara  kita.  Mari kita  saling  bersikap  santun, saling  menghormati,  saling  toleran,  dan saling  membantu untuk  kepentingan  bangsa. Mari  kita  saling  bahu-membahu, bergotong  royong  demi kemajuan  lndonesia.”, tandasnya.

Tidak  ada  pilihan  lain  kecuali  kita  harus bahu membahu menggapai  cita-cita  bangsa sesuai dengan  Pancasila.  Tidak ada  pilihan lain  kecuali  seluruh  anak bangsa harusmenyatukan  hati,  pikiran  dan  tenaga  untuk  persatuan  dan persaudaraan.  Tidak  ada pilihan  lain  kecuali  kita  harus kembali  ke  jati  diri  sebagai  bangsa  yang  santun,  berjiwa gotong  royong  dan  toleran.  Tidak  ada pilihan  lain  kecuali  kita harus  menjadikan lndonesia  bangsa  yang  adil,  makmur  dan bermartabat  di  mata  internasional.

Namun  demikian,  kita juga  harus  waspada  terhadap segala  bentuk  pemahaman  dan gerakan  yang  tidak  sejalan dengan  Pancasila.  Pemerintah  pasti bertindak  tegas  terhadap organisasi-organisasi  dan gerakan-gerakan  yang  AntiPancasila,  Anti-UUD 1945, Anti-NKRl,  Anti-Bhrnneka  Tunggal Ika.  Pemerintah  pasti  bertindak  tegas jika  masih  terdapat paham  dan gerakan  komunisme  yang  jelas-jelas sudah dilarang  di  bumi lndonesia.

Selamat  Hari Lahir  Pancasila. Kita lndonesia,  Kita Pancasila.  Semua Anda  lndonesia, semua  Anda  Pancasila. Saya lndonesia,  saya  Pancasila. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Makassar) Lantamal VI, Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) VI melaksanakan upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada hari ini, Kamis tanggal 01 Juni 2017 bertempat di Lapangan Arafuru Mako Lantamal VI. Upacara ini dipimpin langsung oleh Komandan Lantamal (Danlantamal) VI Laksamana Pertama TNI Yusup, S.E., M.M., sebagai Inspektur Upacara (Irup) dan diikuti oleh para Asisten Danlantamal VI, Kafasharkan Makassar, para Kadis/Kasatker Lantamal VI dan seluruh Personel Lantamal VI yang terdiri dari Kompi Perwira Menengah (Pamen), Perwira Pertama (Pama), Bintara, Tamtama, Yonmarhanlan VI, serta PNS Lantamal VI.

Dalam Amanat Presiden RI Joko Widodo yang dibacakan oleh Irup menyampaikan Pancasila merupakan hasil dari satu kesatuan proses yang dimulai dengan rumusan Pancasila tanggal 1 Juni 1945 yang dipidatokan Ir. Soekarno, Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945 dan Rumusan Final Pancasila tanggal 18 Agustus 1945, adalah Jiwa besar para Founding Fathers, para Ulama dan Pejuang Kemerdekaan dari seluruh pelosok Nusantara sehingga bisa membangun kesepakatan Bangsa yang mempersatukan Tanah Air Indonesia.

Selanjutnya, Komitmen Pemerintah untuk Penguatan Pancasila sudah jelas dan sangat kuat. Berbagai upaya terus dilakukan. Telah diundangkan Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2017 tentang unit kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila. Bersama seluruh Komponen Bangsa, Lembaga baru ini ditugaskan untuk memperkuat Pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari – hari, yang terintegrasi dengan program – program pembangunan, pengentasan kemiskinan, pemerataan kesejahteraan dan berbagai program lainnya, menjadi bagian integral dari pengalaman Nilai – nilai Pancasila. “Sekali lagi jaga perdamaian, jaga persatuan dan jaga persaudaraan diantara kita. Mari saling bersikap santun, saling menghormati, saling toleran dan saling membantu untuk kepentingan Bangsa. Mari kita saling bahu-membahu, bergotong royong demi kemajuan Indonesia”, Ujar Danlantamal VI dalam membacakan sambutan Presiden RI.

“Selamat Hari Lahir Pancasila. Kita Indonesia, Kita Pancasila. Semua anda Indonesia, semua anda Pancasila. Saya Indonesia, saya Pancasila”, Demikian akhir kata sambutan Presiden RI Joko Widodo yang disampaikan oleh Danlantamal VI. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Benar-benar bisa dikatakan edan. Pengelolaan Perusahaan Daerah Pasar Surya (PDPS) dikhawatirkan bakal carut marut lagi.
 
Pasalnya dua nama yang pernah mengelola perusahaan pelat merah milik Pemkot Surabaya ini terpilih kembali dalam rekrutmen Direksi PD Pasar Surya untuk memperebutkan posisi sebagai Direktur Utama (dirut).

Kedua nama itu yakni Mikael Bambang Parikesit dan Dwi Hery Soeryadi.

Dalam kancah perpasaran, nama Mikael Bambang Parikesit sudah tak asing lagi, selain mendapatkan perpanjangan untuk jabatan Plt Dirut PD Pasar Surya Surabaya, dalam eranya, Bambang juga terkait dengan kasus pemblokiran rekening PD Pasar Surya oleh Kanwil DJP Jatim I akibat nunggak pajak Rp 8 Miliar, belum lagi dua anak buahnya yang terjerat kasus korupsi uang setoran para pedagang yang nilainya hingga ratusan juta rupiah.

Sementara untuk Dwi Hary Soeryadi, adalah mantan direktur teknik PDPS yang pernah mengundurkan diri dari PD Pasar pada 2013 silam sebelum masa jabatannya berakhir. Artinya, nama Dwi Hary Soeryadi pernah mendapatkan catatan kurang baik di lingkungan Pemkot Surabaya.

Dan parahnya lagi, beredar kabar jika dalam waktu yang hampir bersamaan, nama Dwi Hary Soeryadi juga tercatat dalam daftar rekrutmen calon direksi di lingkungan PDAM Surya Sembada Surabaya.

Sementara Humas PD Pasar Surya, Novy Ispari saat dikonfirmasi salah satu media online menolak menjawab soal masih lolosnya 2 calon incumbent atas nama Mikael Bambang Parikesit dan Dwi Hary Soeryadi, pernah memilik catatan kurang kredibel. Bambang Parikesit terkait tunggakan pajak, dan Dwi Hary Soeryadi pernah mengundurkan diri dari lingkungan manajemen PD Pasar Surya.

“Kalo soal pak bambang dan pak Dwi Hari, tanya pak Rusli. Selaku ketua bawas dan ketua panitia rekruitmen,” elaknya.

Novy Ispari cuma mengetahui jika sesuai jadwal, seharusnya para calon sudah harus melaksanakan fit n proper test pada tanggal 23-26 Mei 2017 kemarin, namun karena koordinasi dengan 5 tim pengujinya masih belum fix, sehingga terjadi penundaan.

“Untuk fit n proper test oleh penguji akan dilaksanakan secara terbuka, semua boleh hadir, media juga akan kami undang,” ucap Novy, Selasa (30/5/2017)

Saat dikonfirmasi, Ketua Bawas PD Pasar Surya Surabaya Rusly Yusuf mengaku bahwa yang meloloskan bukan dari pihaknya, tetapi tim independen yang ditunjuk sebagai pelaksana uji psikology dan kompetensi.

“Begini mas, itu berdasarkan hasil psikotest dan uji kompetensi yang di lakukan pihak independen, ....masalah pajak itu terjadi di tahun pajak 2007 ....toh kan nanti masih ada fit and proper test oleh pakar/ahli, baru 3 nama kami ajukan ke bu walikota,” Kelit Rusli, Rabu (31/5/2017).

Perlu diketahui, saat ini rekrutmen jajaran direksi PD Pasar Surya Kota Surabaya dengan posisi Direktur Utama (Dirut) dan Direktur Administrasi Keuangan (DAK) telah memasuki tahapan lanjutan yakni pembuatan makalah.

Dari hasil uji psikologi dan uji kompetensi, panitia seleksi (pansel) yang diketuai Badan Pengawas Rusly Yusuf, meloloskan meloloskan 7 orang calon untuk posisi DAK, yang masing-masing adalah Agus Diansyah, Eliya Erni.S, Herman Budianto, J.B Amiranto, Komar Hariyanto, Rosalia Poniwati, dan Sri Rejeki.

Sementara untuk posisi Dirut, Pansel meloloskan 6 orang calon Dirut yakni Agung Santoso, Dwi Hary Soeryadi, H Anang Choirul.K, Ibrahim Wairoy, Mikael Bambang Parikesit, dan Muhammad Sunar. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive