KABARPROGRESIF.COM : (Bangkalan) Perwira Pelaksana Pangkalan TNI Angkatan Laut (Palaksa Lanal) Batuporon Lantamal V Mayor Laut (E) Kangiadi, bertindak sebagai Irup (Inspektur Upacara) dalam Upacara Memperingati Hari lahirnya Pancasila tahun 2017, yang dilaksanakan di Lapangan Upacara Mako Lanal Batuporon Jalan Mawar no 3 Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan dan bertindak sebagai Komandan Upacara (Danup) Lettu Laut (PM) Heri Setyawan, kamis (1/5).
Pelaksanaan upacara di awali dengan laporan Komandan Upacara (Danup) kepada Inspektur Upacara (Irup) dilanjutkan dengan pembacaan teks Pancasila oleh Inspektur Upacara dan Pembacaan Pembukaan UUD 1945 oleh Sertu Arief Andrianto selanjutnya pembacaan Amanat Presiden RI yang dibacakan oleh Irup.
Presiden RI Ir. Joko Widodo dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Irup mengingatkan kepada rakyat tentang arti penting Pancasila sebagai dasar negara yang lahir dari hasil pemikiran para founding fathers, para ulama dan pejuang kemerdekaan dari seluruh pelosok nusantara sehingga kita bisa membangun kesepakatan bangsa yang mampu mempersatukan kita.
Peringatan tersebut dicetuskan Presiden Jokowi oleh karena saat ini kehidupan bernegara dan berbangsa sedang mengalami tantangan dimana kebhinekaan bangsa sedang diuji dengan adanya sikap tidak toleran yang mengusung ideologi lain selain Pancasila. Situasi ini juga diperkeruh dengan adanya hoax atau berita bohong yang tersebar di media sosial.
Menghadapi kondisi bangsa saat ini Presiden Jokowi pun menghimbau seluruh rakyat Indonesia untuk memegang teguh Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa, yang dipercaya mampu menghindarkan kita dari radikalisme, konflik sosial, terorisme, dan perang saudara seperti yang telah dialami negara lain yang juga memiliki kemajemukan seperti Indonesia.
“Oleh karena itu saya mengajak peran aktif para ulama, ustadz, pendeta, pastor, bhiksu, pedanda, tokoh masyarakat, pendidik, pelaku seni dan budaya, pelaku media, jajaran birokrasi, TNI dan Polri serta seluruh komponen masyarakat untuk menjaga Pancasila.
Adapun ceramah keagamaan, materi pendidikan, fokus pemberitaan dan perdebatan di media sosial harus menjadi bagian dalam pendalaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat ,” himbau mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Presiden Jokowi juga mengaskan jika pemerintah telah mengambil langkah preventif sebagai komitmen penguatan Pancasila melalui pembentukan Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila seperti yang tertuang dalam perundangan Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2017. Dimana lembaga baru ini ditugaskan untuk memperkuat pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari yang terintegrasi dengan program-program pembangunan.
Diakhir sambutannya Presiden Jokowi kembali menegaskan kepada rakyat Indonesia untuk waspada terhadap segala bentuk organisasi maupun gerakan- gerakan yang anti Pancasila, anti UUD 1945, anti NKRI, dan Anti Bhineka Tunggal Ika.
Dan melawan segala upaya penghancuran tersebut dengan menjaga perdamaian, persatuan dan persaudaraan melaui sikap santun, saling menghormati, saling toleran, serta saling bahu membahu dan gotong royong demi kemajuan Indonesia. (arf)