Rabu, 14 Juni 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Cilacap) Sebagai wujud kepedulian dan kedekatan antara pimpinan dengan prajuritnya, jelang hari kemenangan, Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Cilacap, Lantamal V Kolonel Laut (P) Agus Prabowo Adi,S.E. serahkan bingkisan lebaran kepada prajurit dijajarannya baik Perwira, bintara, tamtama dan pns, rabu (14/6).

Penyerahan bingkisan tersebut digelar usai pelaksanaan apel pagi menjelang pelaksanaan cuti  Hari Raya Idul Fitri 1438 H yang akan tiba minggu mendatang. Danlanal Cilacap memberikan bingkisan lebaran secara simbolis pada seluruh perwakilan tiap satuan kerja ( Satker ) di lingkungan Lanal Cilacap.

Dalam kesempatan baik tersebut, Komandan Lanal Cilacap Kolonel Agus Prabowo menyampaikan ucapan syukur kepada Allah SWT Tuhan YME bahwasanya hingga hari ke 19 pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan ini, masih diberi kekuatan dan kesehatan untuk menjalankan ibadah.

Menurut Danlanal Cilacap, pada  saat perayaan Hari  lebaran mendatang, Lanal Cilacap mendapat tugas untuk membantu pelaksanaan Pengamanan khususnya jalur laut.

Dirinya mengaku telah  menyiapkan 1 SSK pasukan Lanal Cilacap yang pada saat lebaran selalu dalam keadaan siaga, yang dapat digerakan dan dikerahkan secara cepat apabila sewaktu-waktu dimintai tolong oleh Pemerintah Kabupaten ataupun Kepolisian.

"kita akan buat Posko Pengamanan di pelabuhan Sleko, karena disitu pula terdapat KAL dan Patkamla milik Lanal Cilacap," terangnya.

Agus -sapaan akrab Danlanal Cilacap ini- berharap semoga bingkisan lebaran ini bisa memberikan manfaat, Barokah dan sedikit meringankan beban para anggota Lanal Cilacap dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri 1438 H. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Demak) Dandim 0716/Demak Letkol Inf Agung Udayana hadiri kunjungan Ketua DPR Setya Novanto untuk melakukan safari ramadan ke Kabupaten Demak, tepatnya di Pondok Pesantren Rahmatullah, Senin (12/6) sore.

Pesantren itu pimpinan KH Mahfudz Sidiq. Hadir dalam acara tersebut Bupati Demak Bapak HM Natsir, Dandim 0716/Demak Letkol Inf Agung Udayana, Kapolres Demak AKBP Sony Irawan, Ketua Badan Urusan Rumah Tangga DPR RI Bapak Roem Kono, Wakil Ketua Badan Legislasi DPR RI Bapak Firman Soebagyo, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Bapak Noor Ahmad, Anggota Komisi X DPR RI Bapak Mujib Rohmat, Anggota Komisi VI DPR RI Bapak Bowo Sidik, Staff Khusus Ketua DPR RI Bapak Yahya Zaini dan Ibu Nurul Arifin.

"Pada Februari 2017 lalu, saya mendapatkan Kartu Anggota Nahdlatul Ulama (NU) dari Rais Aam PBNU Bapak KH Ma'ruf Amin, disaksikan Ketua Umum PBNU Bapak KH Said Aqil Siradj. Karena itu, sebagai bagian dari warga Nahdlatul Ulama, saya selalu membawa DPR RI pada umumnya, maupun Partai Golkar pada khususnya untuk selalu dekat dengan ulama dan pesantren," kata Setya Novanto.

Silaturahmi ke Pesantren Rahmatullah merupakan rangkaian kegiatan dalam meneguhkan pesantren sebagai benteng NKRI. Sejarah telah mencatat, pesantren punya peran besar dalam menjaga negara, terutama dari perpecahan. Perjuangan DPR RI maupun Partai Golkar selalu sejalan dengan perjuangan ulama dan pesantren dalam menjaga dan mempertahankan NKRI.

Ini sangat penting untuk ditegaskan, karena saat ini Bangsa Indonesia sedang menghadapi ujian dan tantangan dengan adanya berbagai tindakan yang mengancam kebhinekaan dan persatuan bangsa.

"Kita tentu sangat prihatin dengan adanya paham dan ajaran yang ingin mengganti Pancasila dengan ideologi lain. Saya mengajak seluruh komponen bangsa, termasuk kalangan pesantren untuk bersatu padu menjaga Pancasila dan NKRI. Saya sangat menghargai perjuangan ummat Islam dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan, menjaga keutuhan NKRI serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Karena itu, saya menentang setiap upaya yang ingin memperhadapkan umat Islam dengan Pancasila. Tidak ada pertentangan antara Islam dan Pancasila. Islam dan Pancasila seiring sejalan," ujar Novanto.

Menurut dia, Islam adalah ajaran yang penuh cinta kasih, toleran, sejuk, dan damai. Islam adalah agama yang Rahmatan Lil Alamin. Karena itu, di momen Ramadhan ini, mari kita bersatu padu menebarkan kebajikan kepada sesama. Menghindari perpecahan, dan menjaga persatuan bangsa.

"Sebagai penutup acara Safari Ramadhan di Pesantren Rahmatullah, kami melakukan santunan untuk anak yatim dan santri, serta salat ashar berjamaah. Insyaallah, keberkahan melimpahi kita semua," tandasnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Tim Sapu Bersih (Saber) Pungutan Liar (Pungli) Polrestabes Surabaya terus menggeber penyelidikan terhadap siapa saja keterlibatan sejumlah pejabat Badan Pertanahan Nasional (BPN) II Surabaya.

Bahkan kali ini Tim Saber Pungli Polrestabes Surabaya surat mengirimkan panggilan kepada sejumlah pihak Selasa (13/06/2107).

Selain para pemohon pengukuran tanah, penyidik juga resmi melayangkan surat panggilan terhadap dua mantan pejabat BPN Surabaya II. Yaitu Mantan Kepala Kantor dan Mantan Kasi Pengukuran. Sayang, AKBP Shinto masih enggan membeberkan siapa identitas kedua mantan pejabat tersebut.

"Surat panggilan itu kami layangkan untuk pemeriksaan hari Jumat (16/06/2017) mendatang. Kapasitasnya, kedua mantan pejabat itu, kami panggil sebagai saksi," kata AKBP Shinto.

Lantas apa keterlibatan kedua mantan pejabat di BPN Surabaya II tersebut? Lulusan Akademi Polisi (AKPOL) tahun 1999 ini menyampaikan, jika praktek pungli pada seksi pengukuran itu, diyakini sudah berjalan lama.

"Artinya, kedua mantan pimpinan itu, kami sinyalir mengetahui aktifitas para stafnya pada saat keduanya aktif menjabat," tegasnya.

Tidak cukup hanya dengan pemanggilan pihak pihak yang diduga terkait dalam kasus tersebut. Penyidik, lanjut AKBP Shinto, juga tengah menelusuri keterlibatan pihak ketiga. Pihak ketiga yang dimaksudnya, adalah pihak pihak yang mungkin menjadi perantara antara pemohon dengan petugas BPN Surabaya II. Tentunya, dalam hal permohonan pengukuran tanah.

"Pihak ketiga nantinya bisa kita lacak, setelah kita menerima rekening koran. Sebab dari rekening koran tersebut, kami bisa mengetahui dari siapa uang yang masuk ke rekening tersebut. Dan jika pengirim dana ke rekening ternyata tidak cocok dengan nama si pemohon pengukuran, tentu itu bisa kami curigai sebagai pihak ketiga (perantara)," tandas AKBP Shinto.

Diketahui, sejak OTT Jumat (09/06/2017) sore kemarin, dari 5 (lima) pegawai BPN Surabaya II seksi pengukuran, baru satu yang menjadi tersangka, yakni Chalidah Nazar (48), PNS staf seksi pengukuran. Sedangkan Slamet (56), Kasubsi Tematik dan Potensi Tanah ; Aris Prasetya (38), staf Seksi Pengukuran ; Bayu Sasmito (33), PHL BPN Surabaya II (pegawai harian lepas) dan Alvin Nurahmad Rivai (21), PHL BPN Surabaya II, saat ini masih berstatus saksi. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Penyidikan terhadap kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Badan Pertanahan Nasional (BPN) II Surabaya yang dilakukan Tim Saber Pungli Kota Surabaya terus berlanjut.

Terbaru, Selasa (13/06/2017) melayangkan surat panggilan kepada mantan Kepala Kantor dan Mantan Kasi Pengukuran BPN Surabaya II. Selain itu, penyidik dari Polrestabes Surabaya tengah fokus meneliti aliran dana yang terdapat dalam transaksi rekening tabungan yang disita dalam OTT sebelumnya.

AKBP Shinto Silitonga, Kepala Sub Satgas Bidang Penindakan Tim Satgas Saber Pungli Kota Surabaya menyampaikan, pihaknya sudah menerima print-out rekening atas nama Bayu Sasmito, PHL (pegawai harian lepas) BPN Surabaya II dari Bank Jatim. Hasilnya, tabungan itu tersisa saldo Rp. 20 juta. Tabungan ini sebelumnya disita karena diduga kuat menjadi penampung dana taktis pungutan liar (pungli) di Seksi Pengukuran BPN Surabaya II.

"Yang bersangkutan (Bayu Sasmito, red) kami minta untuk mengambil sisa saldo Rp. 20 Juta tersebut. Uang tersebut kami duga sebagai hasil pungli. Sehingga langsung kami sita sebagai barang bukti. Jadi, kami sudah menyita total uang Rp. 28 Juta dalam kasus ini," beber AKBP Shinto yang juga menjabat sebagai Kasat Reskrim Polretabes Surabaya ini, Selasa (13/06/2017).

Dari hasil print out, baru diketahui mana aliran dana yang masuk ke rekening tersebut dan mana aliran dana keluar dari rekening itu. Dan untuk mengetahui detail siapa yang mengirim (mamasukkan) maupun siapa yang mengambil (mengeluarkan) uang ke dan dari rekening tersebut, penyidik masih menunggu rekening koran dari Bank Jatim.

"Semoga dalam waktu dekat kami sudah menerima itu (rekening koran, red)," sebut AKBP Shinto.

"Kami juga akan melakukan pengecekan, berapa besaran nilai uang yang masuk pada rekening tersebut, setiap bulannya, semenjak rekening ini dibuat (sejak 18 Nopember 2015). Karena dari keterangan saksi saksi, praktek pungli ini sudah berjalan lama disana," sambung AKBP Shinto.

Perwira Polisi asal Medan ini menegaskan, kendati aliran dana dalam rekening belum diketahui pasti asal muasalnya. Namun pihaknya mengatakan, penambahan tersangka masih terbuka lebar. Untuk itu, pihaknya juga bakal memanggil semua pihak yang diduga terkait dalam kasus tersebut. Sebab sejumlah barang bukti yang diamankan, sudah cukup terang untuk melakukan pemanggilan sejumlah orang yang dimaksud.

Diketahui, sejak OTT Jumat (09/06/2017) sore kemarin, dari 5 (lima) pegawai BPN Surabaya II seksi pengukuran, baru satu yang menjadi tersangka, yakni Chalidah Nazar (48), PNS staf seksi pengukuran. Sedangkan Slamet (56), Kasubsi Tematik dan Potensi Tanah ; Aris Prasetya (38), staf Seksi Pengukuran ; Bayu Sasmito (33), PHL BPN Surabaya II (pegawai harian lepas) dan Alvin Nurahmad Rivai (21), PHL BPN Surabaya II, saat ini masih berstatus saksi. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Tak henti-hentinya Tim  Anti Bandit Satreskrim Polrestabes Surabaya menggelar operasi premanisme. Hal  ini dilakukan untuk menekan angka kejahatan di  Kota Surabaya apalagi menjelang lebaran.

Kali ini Tim Anti Bandit menyisir dua titik lokasi yang dianggap cukup rawan kriminalitasnya, Operasi premanisme kali ini dipimpin langsung oleh Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Bayu Indra Wiguna, didampingi Kanit Reskrim Polsek jajaran. Rombongan mengawali operasinya di terminal bis Ongsowilangon Surabaya, pada Selasa (13/6/2017) sekitar pukul 16.00 WIB.

“Sore hari ini, tujuan kami dari Polrestabes Surabaya adalah persiapan menjelang lebaran, menjelang arus mudik. Kami ingin memberikan jaminan rasa aman kepada warga Surabaya, ataupun mereka bagi yang melintas di Kota Surabaya. Harapan kita, dengan adanya melakukan operasi premanisme ini kami bisa menjaring pelaku-pelaku yang berpontensi pelaku kejahatan,” kata Kompol Bayu kepada wartawan, Selasa (13/6/2017).


Sayangnya setelah dilakukan penggeledahan disekitar terminal, petugas tidak mendapati kecurigaan mulai dari pedagang asongan, hingga penumpang didalam bis.

“Tadi kita hanya menemukan satu orang yang sempat tidak membawa KTP. Tapi setelah dia konfirmasi kepada pihak keluarganya akhirnya dia menunjukan KTP. Dan kegiatan di terminal Ongsowilangon ini kita hentikan. Selanjutnya kita bergerak di lokasi selanjutnya,” lanjut Bayu.

Titik operasi premanisme yang kedua, Tim Anti Bandit mengarah ke Stasiun Wonokromo Surabaya, sekitar pukul 18.30 WIB. Sontak saat petugas begitu masuk kedalam stasiun, terdapat rombongan orang langsung lari ketakutan.

Petugas terbagi tiga kelompok tersebut menyebar menyusuri setiap sisi yang dianggap dipakai tempat nongkrong preman.

“Dari hasil razia, kami amankan lima orang yang diduga preman dan beberapa di antaranya tidak memiliki KTP,” ujar Bayu, Selasa (13/6/2017).


Selain itu, kata Bayu, razia ini juga sebagai langkah antisipasi pencurian maupun kepemilikan senjata tajam (sajam).

“Dari lima orang yang kami amankan, tiga orang tidak membawa KTP, seorang membawa KTP tapi sudah tidak aktif, dan seorang lagi tidak memiliki KTP sekaligus membawa silet yang digunakan untuk menyobek kantong atau tas,” imbuh Bayu.

Kelima orang tersebut adalah SUH (53) warga Doyong, Sidoarjo, MAS (49) warga Surabaya, FH (19) dan MBS (35) warga Jagir, Surabaya, serta PON (60) warga Sumobito, Jombang.

“Kelimanya akan kami bawa ke Polrestabes Surabaya untuk diperiksa lebih lanjut,” tukas Bayu. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Wali kota Surabaya Tri Rismaharini resmi terdaftar dalam bursa penjaringan bakal Calon Gubernur (Bacagub) dan Bakal Wakil Gubernur (Bacawagub) Jawa Timur periode 2018, yang digelar oleh DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan(PDIP) Jatim.

Surat penjaringan Bacagub dan Bacawagub untuk Tri Rismaharini tersebut, tertuang dalam surat nomor 119/EKS/DPD/VI/2017, tertanggal 12 Juni 2017 yang ditandatangani oleh Ketua DPD PDIP Jatim, Kusnadi dan Sekretaris DPD, Sri Untari Bisowarno. Dalam surat itu, dicantumkan pula pemberitahuan jadwal pengambilan formulir di DPD PDI Perjuangan Jatim.

Namun, hingga akhir masa penjaringan, Risma-sapaan akrab Tri Rismaharini tetap menolak untuk diajukan sebagai kandidat Cagub maupun Cawagub Jatim mewakili PDIP.

Pernyataan ini disampaikan oleh mantan Wakil Ketua DPC PDIP Kota Surabaya, Didik Prasetyono, Selasa(13/6/2017), yang juga membenarkan, bahwa, DPD PDIP Jawa Timur telah mengirimkan surat resmi kepada Walikota Surabaya Tri Rismaharini terkait pemberitahuan masuk dalam usulan kandidat.

“Bu Risma menegaskan mandat yang diperolehnya dari rakyat Surabaya untuk memimpin kota ini, yang karena itu harus dilaksanakan sebaik-baiknya. Mengingat pula agenda-agenda pembangunan Kota Surabaya masih banyak yang belum tuntas,” ungkap Didik melalui pesan WhatsApp, Selasa (13/06/2017).

Bahkan, Didik menegaskan bahwa Risma mengaku sudah bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri dan mendapat arahan. Namun Didik tidak menjelaskan arahan orang nomor satu di partai PDIP kepada Risma.

“Arahan Ketua Umum Ibu Megawati itu seiring dengan kata hati Bu Risma yang sama sekali tidak menginginkan jabatan sebagai Gubernur atau Wakil Gubernur. Beliau menilai, posisinya yang paling tepat saat ini adalah menjalankan mandat sebaik-baiknya sebagai Walikota Surabaya,” jelasnya.

Keluarnya pernyataan ini, dapat diartikan bahwa rumor tentang wacana Risma akan mengikuti proses penjaringan Bacagub maupun Bacawagub PDIP Jatim telah terpatahkan. Risma hanya ingin menyelesaikan tugas-tugasnya sebagai Wali kota Surabaya, tanpa berminat untuk menempuh jalur politik yang lebih tinggi. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pengerjaan proyek angkutan massal cepat berbasis rel berupa trem di Kota Surabaya, akan dimulai tahun 2017 ini. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah melakukan berbagai persiapan demi mendukung kelancaran pengerjaan trem yang akan melintasi rute utara ke selatan.  

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Agus Imam Sonhaji mengatakan, Pemkot Surabaya bersama tim dari Kementerian Perhubungan dan PT KAI telah melakukan marking (penandaan) titik awal pengerjaan trem di Jalan Tunjungan pada Kamis (8/6) lalu. Personel dari Pemkot Surabaya terdiri dari Bappeko serta dinas terkait seperti Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan serta Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang.

“Marking ini dikasih tanda start di Jalan Tunjungan. Untuk pengukuran, sebelumnya dilakukan konsultan mereka, kami melakukan cek ulang saja titik KM 11 + 450. Itu ada dibawah JPO. Nanti ada halte nya trem. Jadi marking ini kami tandai dulu, ini pesan psikologis bahwa pengerjaan trem akan dimulai,” ujar Agus Sonhaji.   


Perihal titik start pengerjaan trem di KM 11+450 tersebut, itu merupakan jarak yang ditarik dari titik nol di kawasan Joyoboyo. Agus menyebut angka-angka tersebut ternyata memiliki pesan filosofis yang sarat historis bagi Surabaya. Angka 11 bisa merujuk pada bulan November. Sementara angka 45 merupakan tahun 1945. Ya, November 1945 merupakan momentum perjuangan dan keberanian arek-arek Suroboyo dalam melawan penjajah yang telah tercatat sejarah.

“Jadi semangatnya itu dimulai di sini (titik 11 +450) di bawah JPO taman gantung Siola,” sambung pejabat asal Kediri ini.

Setelah melakukan marking, fokus Pemkot selanjutanya adalah menyiapkan jalan yang akan difungsikan untuk pengalihan arus lalu lintas ketika pengerjaan trem di Jalan Tunjungan dimulai. Pemkot melalui Dinas PU BMP telah melakukan pelebaran jalan Simpang Dukuh dengan membebaskan bangunan-bangunan yang ada di seberang jalan. Sejak pembongkaran dilakukan Jumat (9/6) lalu, pengerjaan terus dilakukan.


Bila pelebaran jalan Simpang Dukuh sudah beres, pengguna kendaraan yang selama ini melintas di Jalan Tunjungan, akan dialihkan. Nantinya kendaraan dari arah Jalan Gemblongan yang akan masuk ke Jalan Tunjungan, bakal diarahkan ke Jalan Genteng Kali (belok kiri) lalu menuju Simpang Dukuh hingga tembus ke Jalan Gubernur Suryo.

“Jadi nanti kendaraan tidak akan lagi lewat ke Jalan Tunjungan, tapi belok kiri ke Jalan Genteng Kali, Simpang Dukuh dan Gubernur Suryo. Tapi masih ada satu jalur untuk kendaraan yang memang tujuannya ke Jalan Tunjungan semisal ke Hotel Majapahit. Dishub masih menyiapkan rekayasa lalu lintas nya,” sambung Agus Sonhaji. 

Selain itu, Pemkot juga akan melakukan pengerjaan pengecilan berem di Jalan Darmo. Termasuk kemungkinan melakukan pengaturan utilitas. Sebab, di kawasan Darmo ada pipa milik PDAM. Agus menyebut untuk pengaturan utilitas ini ada dua opsi, apakah pipa PDAM itu nantinya akan dipindahkan atau sekadar diberi penguatan.

“Di DED nya tentu diperhitungkan, kalau ndak dipindah ya dikasih penguatan. Itu opsinya,” ujarnya.


Memang, ada beberapa tahapan yang harus dilalui sebelum pengerjaan proyek trem  dimulai demi memastikan kelancaran pengerjaannya. Namun, sesuai pesan dari Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, pengerjaan trem ditargetkan dimulai tahun ini. Trem akan menjadi bagian dari angkutan massal cepat berbasis di Surabaya selain LRT (Light Rail Transit) plus feedr, trunk dan park and ride.

“Kami juga sudah menyiapkan feeder-feeder untuk memasok penumpang. Intinya secara konsep, Insya Allah sudah matang. Dan masyarakat juga mengetahui bahwa ini sudah jalan,” jelas pejabat yang pernah menjabat Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang ini.

Sebelumnya, Wali Kota Tri Rismaharini menyampaikan, pengerjaan trem dengan pembiayaan Rp 2,7 triliun yang berasal dari APBN, ditargetkan dimulai tahun ini. Untuk tahun ini anggarannya baru Rp 100 miliar. Menurut wali kota, pengerjaan proyek trem ini dimulai dari Jalan Tunjungan. Untuk loop pertama rute nya dari Tunjungan menuju Joyoboyo. Sementara loop kedua dari Tunjungan ke Jembatan Merah. Untuk fase I sepanjang 11,45 kilometer. Sementara untuk fase dua sepanjang 6-7 kilometer. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Abdul Rochim, terdakwa kasus pencurian dengan pemberatan (curat) kini bisa bernafas dengan lega. Kepastian itu didapat setelah jaksa dan hakim kompak menjatuhkan hukuman ringan kepada warga Sidotopo Surabaya ini. Padahal sebelumnya jaksa dan hakim selalu menjatuhkan hukuman penjara diatas 5 tahun kepada para terdakwa kasus curat.

Sebelum hukuman dijatuhkan, jaksa penuntut umum Sri Rahayu menuntut terdakwa dengan hukuman2 tahun penjara.

“Memohon agar majelis hakim menyatakan terdakwa Abdul Rochim bersalah melakukan tindak pidana pencurian dengan pemberatan dan menjatuhkan hukuman 2 tahun penjara,” ujar jaksa yang akrab disapa Rahayu ini di persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Selasa (13/6/2017).

Usai pembacaan tuntutan oleh jaksa Rahayu, majelis hakim yang diketuai Maxi Sigarlaki langsung melanjutkan persidangan dengan agenda pembacaan putusan. Sebelum amar putusan dibacakan, terdakwa sempat meminta agar majelis hakim menjatuhkan hukuman tingan kepada dirinya. “Saya mohon keringanan hukuman,” ujar terdakwa kepada hakim Maxi.

Dalam amar putusannya, hakim Maxi sepakat dengan tuntutan jaksa Rahayu yang menyatakan bahwa terdakwa telah terbukti melakukan tindak pidana pencurian dengan disertai kekerasan sesuai pasal 363 ayat 1 ke-1 KUHP.

“Menjatuhkan hukuman 1 tahun 6 bulan kepada terdakwa Abdul Rochim,” kata hakim Maxi membacakan amar putusannya.

Atas putusan ini, terdakwa tanpa banyak berfikir langsung menyatakan menerima vonis 1,5 tahun penjara ini.

“Saya terima pak hakim,” jawab terdakwa saat ditanya hakim Maxi apakah dirinya menerima atau tidak atas vonis yang telah dijatuhkannya.

Sebelumnya, Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya telah menyatakan komitmennya untuk memerangani kasus pencurian dengan kekerasan (curas) dan pencurian dengan pemberatan (curat). Hal itu dilakukan untuk memberikan efek jera kepada para pelaku curas dan curat yang berani berbuat nekat dengan melukai korbannya.

Misalnya pelaku dikenakan pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan, maka tuntutan maksimal bagi pelaku yang bisa diajukan oleh jaksa penuntut umum adalah hukuman penjara selama 7 tahun. Sedangkan bila pelaku dikenai pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan, maka jaksa penuntut umum bisa menuntut hukuman penjara selama 12 tahun.

Bahkan kebijakan Kejari Surabaya ini telah disosialisasikan kepada seluruh jaksa.

“Kami berharap, dengan adanya kebijakan ini, keputusan hakim juga akan mengikuti kejaksaan,” kata Didik Farkhan Alisyahdi, Kepala Kejari Surabaya pada 21 April 2016.

Usai kebijakan itu disosialisasikan, pada 23 Mei 2016 para jaksa langsung membuktikan keseriusannya memerangi kasus-kasus curas dan curat. Hal itu dibuktikan saat jaksa menuntut terdakwa Abdul Rohman dengan hukuman 10 tahun penjara. Atas tuntutan itu, hakim pun akhirnya menjatuhkan vonis 8 tahun penjara kepada terdakwa Abdul Rohman. Tak berhenti disitu, banyak lagi kasus yang dituntut dan divonis tinggi.

Sementara itu, dalam menjalankan aksinya, Rochim dan komplotannya terbiasa mengincar motor yang diparkir di teras rumah atau pinggir jalan. Rochim sendiri berperan sebagai pengambil motor. Dia melengkapi diri dengan kunci model T untuk merusak lubang kunci motor yang dicurinya. (Komang)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejati Jatim melimpahkan berkas perkara Nelson Sembiring, tersangka Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) hasil korupsi dana hibah Kadin Jatim dari Pemprop Jatim tahun 2011-2014 senilai total Rp 52 miliar.

"Hari ini berkas perkaranya kita limpahkan ke Pengadilan Tipikor,"terang Kasipenkum Kejati Jatim, Richard Marpaung,Selasa (13/6/2017).

Nelson disangka dan diancam pasal 3 subsidair pasal 4 UU No 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang.

" Penyidik menemukan ada dana sekitar Rp 4 milyar yang tidak jelas asal mulanya sehingga kita jerat TPPU ini," sambung Richard.

Sementara terkait gugatan praperadilan yang dilakukan Nelson di PN Surabaya otomatis akan gugur, karena perkara pokok perkara ini harus diteruskan sedangkan perkara yang lain harus dikesampingkan

Terpisah Soemarso kuasa hukum Nelson mengakui dengan pelimpahan berkas kasus TPPU ini ke pengadilan maka praperadilan yang ia ajukan otomatis gugur.

" Ya mau bagaimana lagi, kita sidang baru tanggal 10 nanti. Mestinya sidang perdana kemarin, tapi penyidik tidak datang jadi ditunda tanggal 10 Juli nanti," ujar Soemarso.

Namun Soemarso tetap akan mempersoalkan segala keberatannya terkait tidak diperiksanya kliennya baik saat penyidikan maupun tahap dua tersebut nanti waktu eksepsi saat sidang.

Sebelumnya, majelis hakim memvonis pejabat di Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jawa Timur, Nelson Sembiring, dengan hukuman penjara selama 5 tahun 8 bulan. Adapun seorang lainnya, yakni Diar Kusuma Putra, mendapat hukuman penjara 1 tahun 2 bulan.

Keduanya divonis dalam kasus korupsi dana hibah dari pemerintah provinsi  2011-2014 senilai total Rp 52 miliar. Dalam kasus ini Ketua Umum Kadin Jawa Timur La Nyalla Matalitti, yang juga Ketua Umum PSSI, lolos dari jerat hukum dan hanya sebatas saksi karena dianggap telah membuat surat pendelegasian kepada dua wakilnya itu untuk mengelola kegiatan penggunaan dana hibah tersebut .

Adapun vonis untuk Nelson dan Diar itu pun lebih ringan daripada tuntutan jaksa. Sebelumnya, Jaksa Hari Suryono menuntut Nelson dengan pidana penjara selama 8 tahun 6 bulan dan denda Rp 500 juta subsider 6 bulan kurungan. Kerugian negara yang diakibatkan oleh perbuatan Nelson tersebut mencapai Rp 17 miliar rupiah. Dalam hal ini Nelson telah mengembalikan sebagai jaminan pembayaran uang pengganti sebesar Rp 3,7 miliar.

Sedangkan Diar, diancam pidana penjara selama 1 tahun 8 bulan. Sama halnya dengan Nelson, Diar juga dijatuhi denda sebesar Rp 500 juta subsider 6 bulan kurungan. Kerugian negara yang diakibatkan oleh perbuatan Diar mencapai Rp 9,6 miliar rupiah.

“Perbedaan tersebut dikarenakan kerugian negara yang ditimbulkan oleh keduanya berbeda,” kata Hari. (Komang)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Surabaya bisa dikatkan darurat akan kenakalan remaja bahkan menjurus pada tindakan kriminal.

Seperti yang baru saja diungkap Polrestabes Surabaya, kelompok pemuda yang cukup meresahkan masyarakat Surabaya ini tak bisa dianggap enteng oleh jajaran kepolisian, bayangkan kelompok pemuda atau geng yang satu ini patut diperhitungkan oleh polisi. Sebab, kendati beranggotakan remaja berusia 19-21 tahun, namun aksi mereka cukup fantastis.

Bayangkan saja, hanya dalam 6 bulan saja, kelompok ini berhasil mencuri motor di 30 TKP. Tidak hanya di Surabaya, mereka juga menyatroni Gresik dan Sidoarjo. Geng Ambengan, begitu mereka menyebut kelompoknya. Beranggotakan 8 remaja satu kampung di Ambengan Batu, Tambaksari, Surabaya.

Dari 8 anggotanya, 4 diantaranya sudah dewasa (18-21 tahun), sedangkan 4 lainya, masih di bawah umur (16-17 tahun). Kelompok ini dinahkodai oleh Feril Setyawan Ardianto alias Bendot (21), warga Jalan Ambengan Batu DKA No 9B, Tambaksari Surabaya dan Unyil.

Kedua pelaku inilah, yang merekrut sekaligus membagi peran setiap anggotanya. Sebelum membentuk geng ini, Bendot dan Unyil beraksi berdua.

Sedangkan kelompoknya yang dibentuk 6 bulan lalu, yaitu Hendry Darmawan (20), Jalan Ambengan Batu Gg I No 28 ; Yepi Suhartono (20), Jalan Ambengan Batu DKA No 25 ; Doyan Sumantri (19), Jalan Ambengan Batu Gg IV No 6 ; KM (17), Jalan Ambengan Batu Gg I No 20 ; RGP (17), Jalan Ambengan Batu Gg I No 19 dan JS (17), Jalan Ambengan Batu Gg IV No 4, Tambaksari Surabaya.

Dari laporan polisi curanmor (pencurian kendaraan bermotor) yang masuk ke Polrestabes Surabaya, yaitu TKP Jalan Semampir Selatan II A No 8 Sukolilo, Jalan Semampir Tengah VI A No 32 Sukolilo dan Tambak Medokan Rt/Rw 07/02, Rungkut Surabaya. Tim Anti Bandit kemudian memburu kelompok ini. Tim Anti Bandit mengendus bahwa Geng Ambengan inilah yang beraksi di 3 TKP tersebut.

Perburuan Tim Anti Bandit Satreskrim Polrestabes Surabaya pun membuahkan hasil. Mereka berhasil menggerebek geng ini saat berkumpul untuk merencanakan aksi. Mereka disergap Kamis (07/06/2017) malam di Jalan Ambengan DKA. Dari penggerebekan itu, 7 anggota Geng Ambengan berhasil dibekuk berikut motor 4 sarana mereka. Bendot, pentolan geng ini juga turur diringkus.

"Setelah kita keler dan kembangkan kasusnya. Kami mendapatkan 3 motor hasil curian Geng Ambengan ini. Bahkan dari pengakuan mereka, mereka sudah mencuri motor di 30 TKP lintas kota (Surabaya, Sidoarjo dan Gresik)," papar Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Shinto Silitonga, Selasa (13/06/2017).

Dalam beraksi, kelompok ini dikomando oleh Bendot dan Unyil. Kedua remaja inilah yang berperan sebagai penentu sasaran sekaligus eksekutor. Sedangkan anggotanya, diberi tugas untuk membawa motor curian, menyimpan hingga mengantarkannya ke tangan penadah di Madura.

"Untuk Unyil sudah kita tetapkan menjadi tersangka dan DPO (daftar pencarian orang)," tegas AKBP Shinto.

Dalam beraksi, kelompok ini menggunakan kunci T, Kunci L, kunci shock dan sebilah pisau. Sejumlah barang bukti inilah yang turut diamankan Tim Anti Bandit bersama sejumlah HP, gembok, gunting, motor sarana serta motor curian yaitu Yamaha Vega abu abu W 3114 YF ; Honda Revo L 6399 DF dan Yamaha Jupiter protolan tanpa nopol.

"Kami akan terus kembangkan kasus ini, untuk mengungkap TKP TKP lainnya," tandas AKBP Shinto. Pihaknya menyatakan bakal menjerat para pelaku dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan, dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Denpasar) Ada yang menarik didepan  Mako Pangkalan TNI AL Denpasar Lanal di Jalan Raya Sesetan Denpasar karena Lanal Denpasar bersama Komunitas Honda CB Denpasar yang tergabung dalam CB ANU (Anak Rantau), CB Greenbat, CB HCD, CB Buccok dan CB RWT menggelar kegiatan pembagian takjil gratis, kemarin.

Kegiatan ini dilakukan secara bersama dari Lanal Denpsar yang diwakili oleh Pjs Palaksa Lanal Denpasar Mayor Laut (P) Agung Hariwibowo beserta jajarannya dan Honda CB Club dipimpin oleh Ketuanya Sdr Eman.

Sebanyak 200 paket takjil, dibagikan kepada pengendara mobil, sepeda motor dan pelintas jalan yang melintas di Jalan Raya Sesetan Depan Mako Pangkalan TN AL Denpasar.

Masyarakat sangat antusias menerima pembagian takjil dari Lanal Denpasar bersama Komunitas Honda CB Denpasar ini, hingga dalam waktu yang tidak terlalu lama semua paket takjil yang disediakan habis dibagikan.


Warga masyarakat yang menerima paket takjil ini tampak senang dan menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada Lanal Denpasar dan personil komunitas Honda CB yang membagikannya.

Danlanal Denpasar Kolonel Laut (P) GB. Oka, yang diwakili oleh Pjs Palaksa Lanal Denpasar Mayor (P) Agung yang ditemui disela-sela acara ini menyampaikan, bahwa kegiatan ini sebagai bagian dari Program Simpatik Ramadhan untuk menjalin tali silaturahmi antara Lanal Denpasar dengan warga masyarakat. Ditempat yang sama pimpinan rombongan Honda CB Club Sdr Eman menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak TNI AL dalam hal ini Lanal Denpasar yang bersedia bersama-sama dan memberikan tempat didepan Mako Lanal Denpasar untuk acara bagi Takjil Gratis tersebut, menurut Eman ini adalah suatu bentuk tali silaturahmi antara aparat khususnya TNI AL dan Honda CB Club untuk bisa bersosialisasi kepada masyarakat dengan cara membagikan takjil gratis didalam bulan Ramdhan yang penuh berkah ini.

Kegiatan berakhir pada pukul 18.30 Wita dan semua rangkaian kegiatan berlangsung dengan aman, tertib dan lancar dilanjutkan dengan Foto bersama serta berbuka bersama di Masjid Sabilul Hidayah Mako Pangkalan TNI AL Denpasar. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Tulungagung) bertempat di Koramil 0807/07 Sumbergempol Jl. Raya Sumbergempol Tulungagung dilaksanakan Upacara serah terima jabatan Danramil 0807/07 Sumbergempol dan penyelenggaraan Komunikasi Sosial dengan Aparat Pemerintahan TA. 2017 yang dipimpin oleh Dandim 0807/Tulungagung (Letkol Czi Agung Isa Rakhman, S.H yang di hadiri sekitar 100 orang dan seluruh Danramil 0807/Tulungagung beserta jajarannya Senin 12/6/2017).

Hadir dalam kegiatan tersebut Kasdim 0807/Tulungagung (Mayor Inf Muh Samsul Hadi S.Ag, Pj. Pasi Intel Kodim 0807/Tulungagung (Kapten InfSiswanto, Pasi ops Kodim 0807Tulungagung (Kapten Inf Khoirur Rohim), Pj.Pasi Pers Kodim 0807/Tulungagung (Letda Inf Misdianto), Pasi Log Kodim 0807/Tulungagung (Kapten Inf Sugeng Supriyadi), Pasi Ter Kodim 0807/Tulungagung (Kapten Czi Mulyono), Jajaran Danramil 0807/01 s.d 0807/19, Muspika Kec. Sumbergempol Kab. TUlungagung, Serta tamu undangan lainnya.

Dalam kegiatab tersebut Dandim 0807/TGulungagung ( Letkol Czi Agung Isa Rakhman, S.H) memberikan sambutan :

Serah Terima Jabatan Danramil yang laksanakan merupakan hal yang lazim dilakukan dalam dinamika kehidupan suatu organisasi Hal tersebut adalah sebuah bentuk optimalisasi kinerja di lingkungan TNI khususnya TNI AD dan penyegaran baik bagi satuan maupun jenjang karier personel. Penempatan jabatan Danramil Kodim 0807 Tulungagung telah disesuaikan dengan kebutuhan satuan selama ini. Dengan demikian diharapkan tugas-tugas yang kita laksanakan bisa terwujud dengan baik dan sesuai harapan kita semua, baik bagi satuan itu sendiri dan maupun sesuai dengan perintah dari Komando atas.

Koramil di jajaran Kodim 0807 ini merupakan Komando Kewilayahan mengemban tugas dan fungsi yang strategis yaitu membantu pemerintah daerah Kab. Tulungagung dalam menegakkan stabiltas keamanan wilayah. Kondisi Geografis wlayah Koramil di jajaran Kodim 0807 yang terdiri dari keanekaragaman SDA, SDB dan SDM ini, memilki ciri khas masing-masing. Kondisi ini selain dapat memperkaya khazanah budaya bangsa, juga mengandung berbagai kerawanan apabila tidak mendapat perhatian dan tidak dikelola dengan sungguh-sungguh. Kerawanan yang masih sering teradi disebabkan adanya permasalahan kecil misalnya pertikaian antar perguruan yang dianut, yang tentunya menimbulkan potensi kerawanan yang cukup tinggi. Kondisi ini bila tidak diantisipasi secara cermat dan tepat akan dapat membahayakan stablitas keamanan di wilayah Kab. Tulungagung. Dan ini merupakan salah satu tugas Kodim 0807 beserta seluruh jajarannya untuk mencegah sedini mungkin setiap persoalan yang timbul dengan memberdayakan semua komponen sumber daya yang ada.

Sebagai aparat Komando Kewilayahan setiap anggota Kodim 0807 dituntut untuk melaksanakan pola pembinaan teritorial sesuai sasaran yang diinginkan, walaupun mobilitas dan transportasi serta komunikasi merupakan kendala yang harus dihadapi di lapangan Intensifkan kegiatan deteksi dini agar lebih awal dapat mencegah berbagai kemungkinan gangguan yang akan terjadi. Kepada saudara Danramil saya sampaikan bebarapa pesan guna di padomani dalam palaksanaan tugas sehari-hari sebagai berikut :

Pertama : Tingkatkan kanrasami dengan aparat terkan dan seluruh lapisan masyarakat disekitar wilayah saudara bertugas.

Kedua : Bangun dialog dan lakukan interaksi serta komunikasi secara cerdas dan santun dengan semua lapisan masyarakat sehingga tercipta sinergitas yang sangat diperukan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang menyentuh langsung kepentingan arakal.

Ketiga : senantiasa laksanakan Deteksi dini dan cegah dini untuk menghadapi berbagai kemungkinan kemungkinan persoalan yang muncul disekitar saudara bertugas. Sehingga kemungkinan terburuk dapat dicegah dan diminimalisir.

Tak lupa saya sampaikan ucapan selamat kepada Kapten Inf Suluki yang telah Pensiun. Pergunakan untuk mempersiapkan Pensiun dengan rangka segala dalam mengisi masa-masa purna tugas nanti. Harapan saudara mengenal dengan dan bisa berinteraksi baik lingkungan saudara dengan Isi kegiatan-kegiatan yang membangun dan membantu masyarakat di sekitar saudara berada. Ahirnya marilah dengan menundukan kepala berdoa, semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan bimbingan, petunjuk dan kekuatan kepada kita sekalian, dalam melanjutkan tugas dan pengabdian kepada Bangsa dan Negara (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive