Selasa, 20 Juni 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Demak) Ratusan personil gabungan dari TNI, Kepolisian dan Pemda Demak mengikuti apel gelar pasukan di Lapangan Apel Mapolres Demak, Senin (19/06/2017). Apel gelar pasukan ini merupakan wujud kesiapan personil gabungan dalam menghadapi kegiatan pengamanan hari raya Idul Fitri 1438 H di Demak.

Dipimpin Kapolres Demak AKBP Sonny Irawan., S.IK., seluruh personil gabungan terdiri dari jajaran Kodim 0716/Demak, Polres Demak, Satpol PP, Dishub, Dinas Kesehatan, PMI, Senkom, PBDB, Linmas, Banser dan Saka Bhayangkara.

Sonny Irawan mengatakan, kegiatan apel gelar pasukan ini diselenggarakan secara serentak di seluruh Indonesia dalam rangka menghadapi Operasi Ramadniya 2017 dari tanggal 19 Juni sampai 04 Juli 2017 untuk pengamanan arus mudik dan balik sekaligus sebagai sarana konsolidasi dan pengecekan personil beserta kelengkapan sarpras sebelum menghadi tugas pengamanan di lapangan.

“Kegiatan ini digelar serentak di seluruh Indonesia dalam rangka Operasi Ramadniya 2017 yang akan dilaksanakan mulai tanggal 19 Juni sampai dengan 16 hari kedepan tanggal 04 Juli 2017 untuk persiapan pengamanan arus mudik dan arus balik masyarakat,” ujar Kapolres.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka operasi ini dilaksanakan dengan mengutamakan kegiatan pre-emtif dan preventif, serta didukung dengan upaya penegakan hukum yang terukur terhadap pelanggar lalu lintas.

Melalui penyelenggaraan operasi patuh ini, maka diharapkan akan tercapai beberapa tujuan untuk Meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas, Terciptanya situasi kamseltibcar lantas secara optimal, serta menurunnya kecelakaan lalu lintas, Terciptanya kepercayaan masyarakat terhadap Polri, dengan terbentuknya opini positif dan citra tertib dalam berlalu lintas, Menurunnya tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas, Menurunnya tingkat pelanggaran dan kemacetan, Terwujudnya situasi dan kondisi kamseltibcar lantas, pada Bulan Suci Ramadhan dan hari raya Idul Fitri tahun 2017 (1438 H ).

Sebelum mengakhiri sambutannya, Kapolres berpesan kepada anggota untuk selama pelaksanaan operasi, selalu mengutamakan faktor keamanan dan keselamatan, khususnya saat melakukan penertiban pelanggaran lalu lintas. Oleh karena itu, selalu pedomani Standar Operasional Prosedur (SOP ) yang ada. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Kekuatan apel gelar operasi Ramadniya Jaya melibatkan 609 Personil dengan perincian dari Pamen : 33 personil, Kodim 0507/Bks : 30 personil, Sub Denpom : 7 personil, Sat Shabara : 90 personil, Sat Lantas : 50 personil, Sat Intelkam : 30 personil, Sat Reskrim : 30 personil, Sat Narkoba : 20 personil, Polsek Bekasi Timur : 21 personil, Polsek Bekasi Selatan : 20 personil, Polsek Bekasi Kota : 20 personil, Polsek Bekasi Utara : 22 personil, Polsek Bantar Gebang : 20 personil, Polsek Pondok Gede : 22 personil, Polsek Jati Asih : 21 personil, Polsek Medan Satria : 16 personil, Kesehatan : 3 personil, Propam : 20 personil, Dishub : 30 personil, Sat Pol PP : 31 personil, Pokdar : 50 personil, Senkom : 12 personil, Pramuka Saka Bhayangkara : 11 personil.

Rangkaian kegiatan apel tersebut dimulai oleh AKBP. Wijonarko, Sik Msi (Waka Polres Metro Bekasi Kota) dan kemudian membacakan amanat dari (Jendral.Tito Karnavian Sik Msi P.hd) yaitu terima kasih atas kehadiran pejabat Kota Bekasi dan dalam apel gelar pasukan kali ini merupakan wujud kesiapaan pengamanan di hari lebaran. Dalam pelaksanaan oprasi Ramadaniyah kita akan melakukan pengamanan seperti arahan Bpk.Presinden yaitu agar kita menjaga kesetabilitasan pangan jangan ada lagi permainan yang membuat harga pangan naik tinggi,serta kita juga akan melakukan pengamanan preventif dengan menekan tingkat kejahatan Rancanmor,curas dan rumsong sewaktu penghunianya melakukan mudik.

Oprasi Ramadaniyah akan dilakukan selama 16 Hari dan akan dilakukan  dengan instansi terkait baik dari Dishub dan TNI, diharapkan kejadian kecelakaan dalam arus mudik bisa berkurang dan keamanan arus mudik dan arus balik dapat lebih aman dan tertib jauh lebih baik dari tahun sebelumnya. Semoga segenab personil yang melakukan pengamanan Oprasi Ramadaniyah menjadi amal ibadah yang baik dimata allah Swt. Terakhir sebelum saya tutup amanat ini saya mohon maaf lahir batin keseluruh segenap personil yang akan melaksanakan oprasi Ramadaniyah Thn.2017. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Demi meningkatkan keperdulian kepada sesama, berbagi dengan masyarakat yang membutuhkan terutama dalam moment bulan suci ramadhan ini segenap Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD ) Kota Surabaya berbagi kebahagian dengan menggelar buka bersama dengan anak Yatim Piatu.

Pada kesempata kali ini DPRD kota Surabaya mengajak buka bersama dengan sedikitnya 150 anak yatim piatu dari Yayasan Al Salam, lembaga Nuurusshobah dan Cahaya Umat Madani. acara tersebut yang diselenggarakan di lobi kantor DPRD kota Surabaya senin (19/6).

Ketua DPRD Kota Surabaya mengatakan kegiatan berbuka puasa bersama ini merupakan agenda rutin setiap tahunnya sekaligus memberikan santunan berupa berupa bingkisan kepada anak yatim piatu.

" Ini merupakan agenda rutin DPRD kota Surabaya pada bulan Suci Ramadhan kita mengajak anak yatim untuk berbuka bersama dan memberikan sedikit bingkisan yang mereka butuhkan," ungkap Armuji disela-sela buka bersama anak yatim tersebut.

Armuji melanjutkan, dalam acara ini juga melibatkan seluruh anggota dewan dalam menyantuni anak yatim ini.

" Ada tambahan dari anggota dewan untuk dana acara tersebut, supaya apa yang kita lakukan ini benar-baner merupakan kegiatan amal," katanya.

Politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini mengungkapkan, pemberikan santunan rutin diselenggarakan setiap tahun sebagai bentuk kepedulian sosial kepada masyarakat kurang mampu dan anak yatim.

" Tujuan kami tidak lain agar mereka merasakan keindahan bulan suci Ramadhan dan bisa tersenyum bahagia kendati memiliki keterbatasan secara ekonomi," ujarnya.


Santunan atau pemberian bingkisan kepada anyak yatim ini berupa tas dan buku dan lain-lain yang dibutuhkan oleh meraka.

" Karena sekarang ini beramaan dengan masuknya sekolah maka kami berikan bingkisan yang bermanfaat lah bagi mereka," ungkap Armudji.

Armuji juga mendorong pemerintah kota untuk lebih perduli dengan memberikan bantuan kepada Anak Yatim,

" Saya itu sudah disosialisasikan oleh Dinas Sosial, apabila mereka ada kebutuhan dan sumbangan-sumbangan itu memang legal sesuai administrasi itu sudah seharusnya dilakukan oleh Dinas Sosial," terangnya.

Armudji mengatakan, ada yang berbeda dalam Ramadhan kali ini, dimana pada tahun ini ada peningkatan dalam kemeriahan acara yang berkah ini.

" Saya sangat bangga karena saya lihat tahun sekarang semua anggota DPRD bisa hadir dalam acara ini. mudah-mudah apa yang kita lalukan ini amal yang diterima disisi Allah SWT," kata Armudji.

Sementara itu, kebahagiaan yang terungkap dari Carur salah satu Anak Yatim Piatu dari Cahaya Umut yang mengatakan bahwa dirinya baru kali ini merasakan buka bersama orang-orang besar seperti Pimpinan Anggota Dewan di gedung yang megah ini.

" Saya sangat senang sekali bisa berbuka di gedung yang bagus sama pejabat," ungkap bocah yang mempunyai cita-cita menjadi wali kota Surabaya ini.

Catur berharap, kegiatan seperti ini terus dilakukan setiap tahun.

" Ya kalau bisa buka bersama seperti ini ada setiap tahun," ungkapnya.

Sementara itu perwakilan dari pengurus Yayasan Masjid Al Salam , Duwi Mardiani Pasemah mengatakan, dirinya sangat terharu dengan antusiasme anak-anak asuh yang sudah menanti seminggu sebelum acara buka bersama DPRD kota Surabaya ini.

" Terus terang mas, anak-anak ini sangat senang sekali dengan undangan acara ini, hampir setiap hari menanyakan kapan buka bersama, saya sangat terharu," ungkap Duwi Mardiani Pasemah.

Duwi berharap, acara seperti ini bisa terus berkesinambungan setiap tahunnya.

" Kami berharap, setiap tahun ada acara seperti ini, dan tambah meriah lagi," katanya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sikap mokong mulai ditunjukkan para pedagang pasar Tanjungsari 74, pasar Tanjungsari 36, dan Pasar Dupak Rukun 103 Surabaya.

Ini terlihat dari diabaikannya dua surat Peringatan yang sudah dilayangkan oleh Dinas Perdagangan dan perindustrian (Disperindag) Kota Surabaya terkait ijin berjualan secara grosir.

Agar tak  berlarut-larut dan membuat jera maka Disperindag Kota Surabaya terpaksa kembali mengeluarkan Surat Peringatan untuk Ketiga kalinya (SP-3) kepada ketiga pasar tersebut. Selasa, (30/5/2017).

"Sudah mengeluarkan SP sebanyak dua kali. Berikutnya SP-3 tertanggal 16 Juni 2017," kata Kepala Dinas perdagangan Kota Surabaya, Arini Pakistyaningsih, saat dengar pendapat di Komisi B DPRD Kota Surabaya, Senin (19/6/2017).

Menurut Arini, isi surat peringatan itu mengimbau kepada tiga pengelola pasar untuk segera mentaati surat izin yang diberikan oleh Dinas Perdagangan. Terutama poin yang melarang berjualan grosir, karena di lapangan ditemukan para pedagang itu masih berjualan grosir, sehingga mereka melanggar surat izinnya itu. 

“Kalau dalam 14 hari tidak ada perkembangan, maka akan dibekukan dan Bantib ke Satpol PP,” kata dia.

Arini memastikan, semua proses yang dilakukannya itu sudah berdasarkan prosedur yang terdapat dalam SOP penertiban Dinas Perdagangan.

“Kami sudah melakukan sesuai SOP, jadi lihat saja nanti, kalau sekarang masih tahap SP-3,” tegasnya.

Kepala Satpol PP Kota Surabaya Irvan Widyanto yang juga hadir dalam dengar pendapat itu mengatakan pihaknya masih tetap menunggu bantib dari Dinas Perdagangan, terutama setelah SP-3 itu selesai. Sebab, sesuai dengan perwali Satpol PP tidak bisa bertindak lebih lanjut apabila belum ada bantib.

“Benar, kami posisinya tetap menunggu bantib, hal itu sesuai perwali,” kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Komisi B DPRD Kota Surabaya Edi Rachmat menegaskan Komisi B DPRD Kota Surabaya terus mendesak Dinas Perdagangan untuk segera mengeluarkan bantib. Sebab, para pedagang di Tanjungsari itu sudah tidak menghiraukan SP-1 dan SP-2 yang dikeluarkan oleh Dinas Perdagangan.

“Seharusnya para pedagang itu tidak melakukan lagi pelanggarannya, yaitu tidak jualan grosir, tapi ternyata tetap saja. Makanya, kami tetap mendesak kepada Dinas Perdagangan untuk segera ditertibkan,” kata Edi kepada wartawan seusai dengar pendapat.

Edi menjelaskan, persoalan ini kuncinya ada di Arini selaku Kepala Dinas Perdagangan. Sedangkan posisi DPRD Kota Surabaya hanya bisa mendesak dan menekan Arini untuk segera menertibkan peraturan daerah (Perda).

“Ternyata, Arini masih memakai SOP yang melalui SP 1 sampai 3, jadi kuncinya Bu Arini,” pungkasnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Demi menjaga keamanan, ketertiban dan kenyamanan masyarakat jelang ramadhan yang tinggal hitungan hari lagi, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol. Muhammad Iqbal melakukan gelar apel gerakan pasukan dengan sandi “Operasi Ramadnya Semeru” 2017.

Hadir dalam acara tersebut Asisten I Walikota, Yayuk Eko Agustin, Dandim yang mewakili Korem, Polri, jajaran Forum Pimpinan Daerah, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Surabaya, para camat dan lurah.

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol. M.Iqbal menuturkan, tujuan gelar apel hari ini, meningkatkan keamanan selama bulan ramadhan lewat paduan Operasi Surabaya Tertib Ramadhan (Sutera) dengan Operasi Ramadnya Semeru 2017 yang kemudian menghasilkan beberapa tahapan konkret antara lain, mendirikan 23 pos pengamanan dan 4 pos pelayanan di seluruh kota Surabaya.

“Nanti TNI, Polri, jajaran perangkat daerah dan seluruh stakeholder lainnya terjun untuk memberikan pelayanan dan menolong masyarakat serta mencegah aksi membahayakan bahkan penegakan hukum jika diperlukan,” kata Iqbal di Halaman Taman Surya, Senin (19/6/2017).

Gelar apel ini juga mengingatkan dan memotivasi mereka agar sampai H+7 ramadhan semakin giat menjaga keamanan. Sebab, menurut data yang ada, mendekati hari raya gangguan keamanan khususnya kejahatan jalanan dan curat rumah kosong kemungkinan akan meningkat. “Almahdullilah selama bulan puasa tahun ini, kami dapat menekan angka kejahatan di jalanan secara signifikan (curat, curas dan curanmor) kurang lebih 70%,” imbuhnya.

Maka dari itu, dilaksanakannya apel pagi untuk mentrigger TNI dan Polisi agar mengoptimalisasi kinerjanya dengan menunjukkan simbol-simbol negara di tengah masyarakat.

“Setidaknya dengan kehadiran kami di setiap sudut kota surabaya, pelaku mengurungkan niatnya untuk melakukan kejahatan kepada masyarakat,” tegas pria asal Palembang tersebut.

Nantinya, Iqbal menerjunkan hampir 7000-8000 personil untuk bahu membahu melaksanakan tugas operasi kemanusiaan ini. Namun, total personil yang disebutkan itu, tidak semuanya terlibat dalam operasi ini. Sebab, dalam struktur operasi hanya 673 personil yang melakukan pengamanan ini. “Tidak hanya personil, seluruh jajaran baik walikota, TNI, Korem, Dandim, Polri dan seluruh stakeholder semuanya turun untuk mensupport operasi ramadnya semeru 2017,” ujar Iqbal.

Ditanya soal titik-titik rawan yang ada di surabaya, Iqbal enggan menyebutkan. Dirinya memastikan bahwa jajarannya akan melakukan pengamanan di seluruh tempat mulai dari dari pusat perekonomian dan perbelanjaan, SPBU, bank, tempat pegadaian, melakukan pengawasan di terminal, meyakinkan terminal aman, dan memperlancar arus lalu lintas.

“Sejak  seminggu lalu, saya bersama jajaran TNI dan Korem sudah mensetting untuk melakukan loating personil. Artinya, pekerjaan staff di kantor diperkecil jumlahnya sebesar 15%, sisanya, 85% kekuatan Polri, TNI dan Pemkot terjun ke lapangan,” ujar Alumnus Akademi Kepolisian  (Akpol) angkatan 1991 tersebut. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengajak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk bekerja sama mengungkap pelaku dan dalang di balik penyerangan terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan.

"Saya sudah menyampaikan kepada Ketua KPK bahwa Polri menawarkan kepada KPK, mungkin untuk membentuk tim yang kemudian bisa mem-back up atau menempel tim yang dari Polri," ujar Tito saat jumpa pers di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (19/6/2017).

Tito mengatakan, penyidik KPK memang berbeda tugas dan fungsi dengan penyidik Polri. Meski begitu, Tito membuka diri jika penyidik KPK ingin bergabung untuk menyelidiki kasus teror terhadap Kepala Satgas korupsi e-KTP itu.

Keterbukaan yang dilakukan oleh Tito berdasarkan pernyataan Novel kepada majalah asing mengenai dugaan perwira tinggi kepolisian terlibat dalam teror terhadap dirinya.

"Oleh karena itu, alangkah lebih baiknya kita lebih terbuka, dengan cara tim dari KPK bisa menempel, misalnya mengecek alibi orang-orang diduga dicurigai," kata Tito.

Tito mempersilakan penyidik KPK untuk ikut memeriksa pihak-pihak yang dicurigai terlibat. Hal tersebut dilakukan demi menjaga hubungan baik antar kedua lembaga hukum.

"Konfrontasi-konfrontasi yang perlu kita lakukan antara orang yang kita curigai dan saksi juga melibatkan teman-teman KPK. Prinsipnya dari kepolisian ingin kasus ini terungkap secepat mungkin," kata Tito.

Sementara itu, Ketua KPK Agus Rahardjo sudah menerima tawaran dari Kapolri agar pihaknya terlibat dalam proses penyelidikan terhadap Novel. Namun, Agus belum menentukan sikap lebih jauh terkait permintaan Kapolri.

"Kami ini penyelidik dan penyidik kasus korupsi, bukan tipidum (tindak pidana umum), tapi secara internal kami akan mengevaluasi apa yang bisa kami berikan, kemudian dukungan apa yang bisa kami berikan, kemudian kami komunikasikan kepada Bapak Kapolri," ucap Agus.

"Kami harus evaluasi dulu tawaran apa yang bisa, bantuan apa yang bisa diberikan KPK kepada Polri," kata Agus.

Agus mengatakan, sejauh ini pihaknya masih mempercayakan kepada Polri untuk menangani kasus teror terhadap Novel. Apalagi, dari hasil pertemuannya dengan Kapolri mengungkap perkembangan penyelidikan yang sudah dilakukan Polri.

"Kami melihat perkembangan tadi cukup baik. Bahkan, nanti mungkin ada langkah-langkah klarifikasi juga ke saudara Novel di Singapura. Nanti saya dampingi. Mudah-mudahan kita bisa segera menemukan pelaku dalam kasus ini," kata Agus.

Dalam pertemuan tersebut, Kapolri telah menemukan saksi kunci yang diduga mengetahui ciri-ciri pelaku penyerangan Novel. Saksi kunci yang sudah dilindungi oleh pihak kepolisian ini berada di lokasi saat kejadian. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Kelurahan Jati membekuk seorang pelaku pencurian di rumah kosong (rusong) di Jalan Belanak I, Kelurahan Jati, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (19/6/2017) sekitar pukul 14.00 WIB.

"Ya, memang betul hari ini kami apresiasi keberanian Bhabinkamtibmas yang melakukan tangkap tangan terhadap seorang pelaku pencurian rusong," ujar Kapolres Jakarta Timur, Kombes Andri Wibowo, Senin (19/6/2017)

Andri mengatakan, kejadian ini bermula saat Bhabinkamtibmas Kelurahan Jati pimpinan Aipda Sugianto yang tengah melakukan kunjungan wilayah mendapatkan laporan warga mengenai tindak pencurian tersebut.

"Selanjutnya Bhabinkamtibmas langsung menuju TKP dan ternyata benar pelaku masih ada di dalam rumah. Bhabin memberikan imbauan kepada pelaku agar menyerah," kata dia.

Ia melanjutkan, saat itu diketahui terdapat dua orang pelaku yang masih melancarkan aksi di dalam rumah kosong tersebut. Saat diperingatkan, kedua pelaku tak mau menyerah.

"Akhirnya petugas Bhabin membuang tembakan peringatan, akhirnya pelaku bernama Kastono menyerah, namun temannya melarikan diri," kata dia.

Petugas Bhabin, lanjutnya, kemudian menyeret Kastono keluar rumah dan mengamankan sejumlah barang bukti berupa sebuah sepeda motor Yamaha Mio, satu unit TV Toshiba 32 inchi, 5 buah jam tangan perempuan beberapa merk, uang tunai sebesar Rp 400.000, sebuah linggis, sebuah kunci L dan sebuah obeng min.

"Modus pelaku dengan merusak gembok pagar, masuk melalu jendela kamar dengan merusak jendela dan teralis, selanjunya mengacak acak kamar dan mengambil barang korban," lanjut Andri.

Saat ini Bhabinkamtibmas Kelurahan Jati telah berkoordinasi dengan Polres Jakarta Timur dan masih mengejar seorang pelaku yang melarikan diri. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Tuban) Bulan Ramadhan sebentar lagi usai, tibalah hari kemenangan yang sangat di nanti setiap muslim yang ada di muka bumi ini yaitu Idhul Fitri. Hiruk pikuk menyambut datangnya hari lebaran, sangat terasa di setiap elemen masyarakat. Sebagai tindak lanjut untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Kodim 0811/Tuban menggelar Apel Luar Biasa, Senin (19/6/2017).

Apel kali ini dipimpin oleh Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0811/Tuban, Mayor Inf Suko Edi Winarto, S.Sos dan diikuti oleh seluruh anggota Prajurit dan PNSKodim 0811/Tuban.

“Selain pengecekan personel, apel luar biasa ini juga sebagai pengantar anggota dalam melaksanakan cuti lebaran, makanya seluruhnya wajib hadir,” ujarnya Kasdim Tuban, Mayor Inf Suko Edi Winarto mengawali arahannya.

Lebih lanjut dalam arahannya, dalam pelaksanaan mudik hari raya Idul Fitri 1438 H,seluruh anggota harus memperhatikan faktor keamanan personel maupun materiil, saat berangkat maupun saat kembali mudik lebaran.

“Cek kondisi rumah sebelum ditinggal (kran, kompor dan listrik), cek kondisi kendaraan yang akan digunakan, dan berhati-hati saat berkendaraan baik berangkat maupun saat pulang. Selain itu atur keuangan, perhatikan juga kebutuhan anak untuk sekolah,” imbaunya.

Suko menambahkan, agar para anggota tetap waspada dan memperhatikan perkembangan situasi jelang lebaran dan selalu monitoring wilayah binaan dengan lebih intensif, sehingga setiap perkembangan situasi diwilayah cepat diketahui.

“Untuk itu anggota yang melaksanakan dinas dalam baik Piket maupun Siaga harus tetap lebih monitor. Kepadatan lalu lintas, pencurian, kejahatan dan bentuk kriminalitas yang lain, yang dapat memicu keresahan masyarakat,” imbuhnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Ditangkapnya Agus Tri Mulyono oleh Densus 88, membuat sang istri Benti Alfiyah shok. Wanita berusia 37 tahun ini menuturkan, suaminya ditangkap Densus selepas menjalankan salat Dzuhur di Masjid Umar tidak jauh dari rumah kontraknanya di Tanah Merah II, Tanah Kalikedinding, Kenjeran, Surabaya, Selasa (19/6/2017).

Ketika ditanya soal keterlibatan suaminya terkait terorisme, Alfiyah menegaskan dirinya tidak percaya. Ia tahu persis aktivitas yang dilakukan suaminya yang sudah hidup berumah tangga selama 12 tahun ini.

“Saya tidak percaya jika suami saya seorang teroris. Itu tuduhan mengada-ada,” tutur wanita berjilbab ini.

Menurut Alfiyah, suaminya adalah orang yang jujur dan tanggung jawab kepada keluarga. Setiap hari suaminya yang oleh tetanga-tetangganya dipangil Pak Gun ini merupakan penjual sayur keliling dengan motor. Pak Gun berangkat pukul 06.00 pagi jual sayur. Setelahnya dia juga nyambi bekerja sebagai kurir di salah satu kantor ekspedisi di Surabaya Utara.

“Saya dan suami menempati rumah kontrakan ini sudah selama tiga tahun,” jelas Alfiah.

Saat ditanya suaminya pernah pergi ke Suriah atau luar negeri, Alfiah membantah keras. Pasalnya, sang suami sama sekali belum pernah ke luar negeri, apalagi ke Suriah.

“Tidak pernah keluar negeri, paspor saja tidak punya”,sebut Alfiyah.

Dan terkait langkah kedepan yang akan dilakukan, Alfiah mengaku belum tahu mau apa. Dirinya akan berkomunikasi dengan keluarga besarnya dulu pasca penangkapan suaminya oleh Densus 88.

Ibu empat anak ini juga menuturkan, dirinya dan suami pernah tingal berpindah-pindah. Selain di Surabaya, dirinya dan keluarga pernah tinggal di Malang dan Nganjuk. Alfiah tidak bisa berbuat banyak saat petugas melakukan penggeledahan rumah yang ditinggalinya.

Usai digeledah, polisi mengamankan sebuah HP, namun menurut Alfiyah HP itu sudah rusak. Selain HP, polisi juga mengamankan beberapa buku majalah Islam yang biasa dibaca suaminya sebagai penambah wawasan Islam. (ko)


KABARPROGRESIF.COM : (Lamongan) Bertempat di Alun Alun Lamongan telah di laksanakan  Apel gelar pasukan operasi ramadaniyah Semeru 2017/Pengamanan hari raya idul fitri 1438 H dengan tema” Melalui apel gelar Pasukan Ramadaniyah semeru 2017, Kita Tingkatkan Sinergi Polri dengan intansi terkait dalam rangka memberikan rasa Aman dan Nyaman pada Perayaan Idul fitri 1438 H dengan Di Pimpin langsung Oleh H.Fadeli SH.MM (Bupati Lamongan dan Komandan Apel AKP Bayu (Kasatlantas Polres Lamongan) dan di ikuti Sekitar 400 orang. Senin (19/06/2017)

Dalam kesempatan apel tersebut terdapat susunan acara sebagai berikut” 1 SST gabungan  POM dan Sub gartab,1 SST Kodim 0812 Lamongan, 2 SST Polres lamongan, 1 SST Sat POL PP,1 SST Dishub, 1 SSK Damkar ,1 SST BNPD,1 SSK Sencom, 1 SSK Pramuka.

Hadir dalam kegiatan ini” Forkopimda Kab lamongan,Dra Hj. Kartika Hidayati,MM.MHP( Wabup kab lamongan),Danramil jajaran Kodim 0812 Lamongan Perwira Staf dan Kapolsek jajaran Polres Lamongan.

Dalam apel tersebut H.Fadeli SH. MM Selaku Inspektur Upacara Membacakan amanat dari Kepala kepolisian Republik Indonesia yang intinya” Apel gelar pasukan yang di laksanakan secara serentak di seluruh Polda dan Polres ini bertujuan untuk mengecak kesiapan akhir personil beserta kelengkapanya baik dari polri maupun ungsur terkait serta segenap potensi masyarakat yang terlibat dalam pengamanan hari raya Idul Fitri 1438 H, dan juga menjaga kesetabilitas harga pangan polri dan jajaranya telah membentuk satgas pangan guna menjaga kesetabilitas harga di masyarakat, saya juga menekankankepada seluruh personil untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat yang melaksanakan mudik lebaran.

Untuk Satwil yang mempunyai aplikasi onlain untuk lebih sering memberikan informasi guna kelancaran arus mudik lebaran, agar kecelakaan arus mudik  lebaran  agar kecelakaan lalulintas dapat kita tekan dari tahun lalu.

Ada beberapa hal yang harus di pedomani dan dilaksanakan dalam operasi ramadaniyah 2017 dengan penuhy tanggung jawab yaitu” meningkatkan kewaspadaan dalam kesiap siagaan,Siapkan serta pelihara serta siapkan kodisi fisik dan mental untuk dapat senantiasa memberikan pelayanan yang perima,Persiapkan dengan baik seluruh peralatan sarana dan perasarana, lakukan tugas dengan penuh ketulusan dan keiklasan,Penggelaran personil harus mampu memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat dalam menjalankan aktifits,Lakukan tindakan provisional dan proaktif dalam melibatkan semua fungsi TNI Polri. (arf)

Senin, 19 Juni 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Sekretaris Fraksi PAN di DPR Yandri Susanto dengan tegas meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk meminta maaf kepada Ketua Majelis Kehormatan PAN Amien Rais yang namanya disebut dalam kasus suap alat kesehatan (alkes) sebesar Rp 600 juta.

Menurut Yandri, permintaan tersebut dilakukan lantaran hakim Diah Siti Basaria menuturkan, uang kepada Amien Rais yang diduga diberikan Sekretaris Yayasan Sutrisno Bachir Foundation (SBF), Yurida Adlaini, belum relevan dengan perkara yang menjerat Siti Fadilah Supari.

"Karena isunya sudah menyebar, kami minta kepada KPK untuk mengklarifikasi secara terbuka dan gentlemen, baik media cetak, online, tidak ada kata bersayap kecuali menyampaikan permohonan maaf bahwa ada kekeliruan besar di KPK terkait kasus alkes," ujar Yandri saat konferensi pers di Ruang Fraksi PAN Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Senin (19/6/2017).

Ia menjelaskan, permintaan maaf tersebut haruslah dilakukan karena majelis hakim sudah menjelaskan jika Amien Rais tak relevan menerima uang Rp 600 juta dari Siti Fadilah Supari.

"Seperti kita ketahui bersama dengan adanya kasus Bu Siti Fadilah kasus alkes, majelis hakim sudah dengan terang benderang apa yang disebut jaksa penuntut KPK yang dituduhkan ke Pak Amien menerima Rp 600 juta itu tidak benar dan tidak ada sangkut pautnya dengan kasus alkes, majelis hakim mengatakan tidak ada relevansinya," papar dia.

Menurutnya, dengan disebutkannya nama Amien Rais dalam pengadilan tipikor, maka akan berdampak pada nama baik.

"Fraksi PAN bersyukur, apa yang kami sanggah dan kami bela Pak Amien tidak terlibat dengan kasus tersebut. Apa yang dituduhkan oleh penyidik KPK adalah tindakan yang keji terhadap tokoh reformasi nasional," kata dia.

Oleh karena itu, Yandri meminta KPK meminta maaf pada Amien Rais.

"KPK telah dijadikan tunggangan pihak-pihak tertentu untuk membentuk orang-orang tertentu, KPK minta maaf kepada Pak Amien, keluarga besar PAN dan masyarakat. KPK perlu menjaga kredibilitas, kalau tidak dilakukan, ada apa dengan KPK?" tanya Yandri. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Diduga teroris jaringan Abu Jandal, kembali ditangkap oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri, di Jalan Tanah Merah Gg. II, Kenjeran, Surabaya.

Dia diketahui bernama Agus Trimulyono (37), alias Pak Gun alias Pak Jenggot, warga Jalan Tanah Merah Gg. II, Kelurahan Tanah Kalikedinding ini ditangkap setelah menunaikan Sholat Duhur di Masjid Umar, tak jauh dari rumahnya.

Dibekuknya terduga teroris ini, sekitar pukul 11.50 WIB, menghebohkan warga Jalan Tanah Merah Gang II, dengan ditangkapnya Pak Jenggot, tepat di depan masjid Umar. Penjual sayur keliling ini diringkus oleh satu rombongan Polisi dan langsung dimasukkan ke dalam mobil.

Setelah diberikan garis polisi untuk mensterilkan area, Tim Densus 88 Mabes Polri langsung menggeledah seisi rumah kontrakan pak Jenggot itu. Warga yang kaget, sontak langsung keluar rumah dan melihat dilokasi kejadian.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, pada Senin (19/6/2017) Densus 88 Mabes Polri menangkap dua terduga teroris di area Jawa Timur. Satu pelaku atas nama Sahru Munip, ditangkap di Malang, dan satu pelaku lain ditangkap di Surabaya, yakni Agus Trimulyono alias Pak Gun alias Pak Jenggot.

“Dua orang ini diduga teroris jaringan Abu Jandal, Sahrul Munip ditangkap sekitar pukul 07.30 WIB, dan Agus ditangkap sekitar pukul 11.30 WIB,” sebut Kombes Pol Frans Barung Mangera, Senin (19/6/2017).

Frans Barung juga mengatakan,terduga teroris yang ditangkap di Malang, pelaku tersebut sangat erat dengan kegiatan ISIS. Dia pernah ikut melakukan latihan di Syiria.

Dari rumah Agus, Tim Densus 88 berhasil mengamankan beberapa alat komunikasi, dan juga buku-buku terkait jaringan terorisme. Perugas akan sampaikan lebih lanjut terkait perkembangannya.

Sementara itu, Budi Slamet (40),tetangga korban mengatakan,dirinya tidak menduga jika pak Agus yang setiap harinya menjajahkan sayur itu ditangkap Polisi karena diduga pelaku teroris.

” Orangnya baik, sering Sholat ke masjid. Dia disini tinggal bersama istrinya dan keempat anaknya,” ucap Budi.

Senada dengan Budi, M. Najib (40) juga mengatakan, Pak Jenggot juga sering terlihat keluar rumah beli sayur, dirinya tidak menduga jika tetangga yang sudah tinggal sekitar satu tahun itu adalah diduga teroris. (ko)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive