Senin, 19 Juni 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Jombang) Ratusan pasukan gabungan dari unsur TNI dan Polri ikuti apel Operasi Ramadniya 2017, di alun-alun Kabupaten Jombang. Sebanyak 921 pasukan gabungan tersebut sengaja disiagakan untuk persiapan pengamanan hari raya Idul fitri.

Hadir dalam apel tersebut forum pimpinan daerah (Forpimda) Kabupaten Jombang yakni, Kapolres Jombang AKBP Agung Marlianto, Dandim 0814 Jombang Letkol (Arh) M.Fatkurahman, Komandan Sat Radar 222 Kabuh serta sejumlah kepala SKPD Pemerintah Kabupaten Jombang.  Upacara ini langsung dipimpin Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko selaku inspektur upacara apel tersebut.

Bahkan sejumlah armada dan perlengkapan yang akan digunakan selama operasi Ramadniya 2017 juga turut disiagakan di alun – alun Jombang, mulai dari kendaraan roda empat dan sejumlah motor trail yang digunakan untuk patroli.

“ Tujuan utama dari operasi ini adalah sesuai dengan perintah Kapolri yakni penurunan angka kecelakan lalu lintas dari tahun sebelumnya serta mencegah tindak kriminalitas terutama dari aksi pencurian dengan kekerasan, pencurian dengan pemberatan, serta pencurian kendaraan bermotor,” Ujar Nyono Suharli selaku Bupati Jombang usai apel pasukan.(19/06/2017)

Masih menurut penjelasan Nyono, penempatan para personil tersebut selanjutanya akan disebar di sejumlah posko pelayanan dan pantauan yang tersebar disejumlah titik di Kabupaten Jombang.
Sementara itu Kapolres Jombang, AKBP Agung Marlianto merinci bahwa ada 921 personil yang merupakan gabungan 700 personil Polri dan 221 personil TNI yang nantinya akan bertugas selama 16 hari, dalam operasi Ramadniya 2017.”Mereka juga akan ditempatkan disejumlah titik yang dinilai dengan tingkat kerawanan tinggi, mulai dari Kemacetan hingga kejahatan,” pungkasnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Dinas Perhubungan Kota Surabaya tiap hari melakukan Ramp Check atau inspeksi angkutan lebaran, sebelum, kendaraan tersebut keluar terminal Purabaya. Kepala Dinas perhubungan Kota Surabaya, Irvan Wahyu Drajat mengatakan, pemeriksaan kelayakan angkutan lebaran, guna keamanan dan keselamatan para penumpang. Ia mengungkapkan, selama bulan Juni ini, dari sekitar seribu kendaraan yang diperiksa, sekitar 24 persen tidak memenuhi kelayakan.

“Sehingga kita tilang dan keluarkan kosong,” paparnya. Senin (19/6/2017)

Irvan menegaskan, kelayakan kendaraan tahun ini lebih baik dibanding tahun sebelumnya yang berkisar 40 persen. Dalam inspeksi, beberapa bagian kendaraan yang diperiksa petugas meliputi, kondisi ban, kaca, wiper, lampu, kemudian speedometer.

“Semuanya berkaitan dengan kelayakan utama,” paparnya.

Kadishub menambahkan, angkuta lebaran, baik Bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) maupun Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang memenuhi kelayakan akan ditempeli stiker ‘Layak Jalan”.

“Pokoknya saya kamin kendaraan yang keluar terminal tak ada pelanggaran admistrasi dan kelayakan kendaraan,” paparnya.

Irvan mengaku, jumlah Bus yang beroperasi di terminal Purabaya setiap hari sekitar 900 unit. Untuk mengantisipasi penumpukan penumpang, Dinas perhubungan menyiagakan Bus Pariwisata dan Damri.

Selain memeriksa kelayakan kendaraan, Dinas perhubungan juga memasang 32 unit CCTV alat pemantau di 18 titik di area terminal. Pemasangan CCTV tersebut untuk memudahkan petugas terminal memantau lapangan, guna mengantisipasi tindak kriminalitas dan pelanggaran yang dilakukan awak bus. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Kediri) Apel gelar pasukan yang berlangsung pagi ini di Mapolresta Kediri, diwarnai pemusnahan miras hasil ops pekat semeru. Mengambil tema ”Melalui Apel Gelar Pasukan Operasi Ramadniya Tahun 2017 Kita Tingkatkan Sinergi Polri dengan  Instansi Dalam Rangka Memberikan Rasa Aman Pada Perayaan Idul Fitri 1438 H" apel gelar pasukan ini dihadiri Walikota Kediri, Abdullah Abubakar, Kapolresta Kediri, AKBP Anthon Haryadi, Dandim Kediri, Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han), K.H.Abdul Nadjib dari Ponpes Kedunglo serta Danyonmek 521/DY, Letkol Inf Made Sandi Agusto, Senin (19/06/2017).

“Apel gelar pasukan sebagai wujud kesiapan kita dalam menciptakan keamanan dan sebagai pengecekan personel, alat sarpras yang ada demi melaksanakan tugas menciptakan keamanan. Ada titik berat dari Presiden RI terkait Operasi Ramadniya tahun 2017 ,yaitu Stabilitas pangan telah dibentuk Satgas pangan, kondisi keamanan selama menjelang hari raya dan keamanan arus mudik dan arus balik lebaran. Terwujudnya rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang melaksanakan perayaan hari raya Idul Fitri dengan meminimal angka kejahatan dengan cara preventif maupun represif dengan aktif melaksanakan patroli,” kata Walikota Kediri saat membacakan amanat Kapolri.

Lanjut orang nomor satu di balai Kota Kediri ini, ”Terwujudnya keamanan dan keselamatan , ketertiban dan kelancaran arus lalu lintas. Terjaminnya keamanan dan kelancaran distribusi bahan kebutuhan pokok dengan penindakan tegas terhadap penimbun bahan pokok. Terwujudnya keamanan dalam arus mudik dan arus balik lebaran. Kesiap siagaan sistem tanggap darurat , melalui koordinasi sinergitas lintas sektoral. Termonitor dan terdatanya semua kejadian dengan tepat , cermat dan akurat sehingga dapat dijadikan perbaikan di masa yang akan datang. Operasi Ramadniya tahun 2017 secara terpusat dilaksanakan di seluruh  Indonesia yang akan dilaksanakan selama 16 hari, untuk itu kita semua harus bekerja keras untuk mewujudkan.”

Apel gelar pasukan ini diikuti 1 SSK Gabungan TNI yang terdri dari Kodim 0809/Kediri, Brigif 16/WY dan Yonmek 521/DY, 1 SST Brimob Kediri, 1 SST Polsek jajaran Polresta Kediri, 1 SST Sabhara Polresta Kediri, 1 SST Satlantas Polresta Kediri, 1 SST Satreskrim Polresta Kediri, 1 SST Intelkam Polresta Kediri , 1 SST Satpol PP Kota Kediri ,1 SST Dishub Kota Kediri, 1 SST santri Ponpes Walibarokah dan 1 SST Pramuka se-Kota Kediri.

Usai berlangsungnya gelar pasukan, acara dilanjutkan dengan pemusnahan miras yang merupakan barang bukti hasil ops pekat semeru 2017, dan pemusnahan miras ini disaksikan langsung Forpimda Kediri. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Wakil Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Wadan Lantamal) V Surabaya Kolonel Marinir Nana Rukmana, S. E., mewakili Komandan Lantamal V Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto, S. E., M.M., menghadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Ramadnia Semeru 2017 yang dilaksanakan di Lapangan Upacara Mapolda Jawa Timur Jl. A. Yani Wonocolo Surabaya, Senin petang (19/6).

Apel gelar pasukan tersebut dilaksanakan dalam rangka pengamanan hari Raya Idhul Fitri 1438 H diwilayah hukum Kepolisian Daerah Jawa Timur. Bertindak sebagai Inspektur Upacara yaitu Kapolda Jawa Timur Irjen. Pol. Drs. Machfud Arifin, S.H.

Sesuai dengan rencana, Operasi Ramadnia yang sebelumnya dikenal dengan operasi Ketupat ini akan berlangsung selama 16 hari, dari tanggal 19 Juni sampai dengan 4 juli 2017 melibatkan 12.275 personel kepolisian terdiri dari personel Polda Jatim 985 orang dan satuan wilayah Polda Jatim sebanyak 11. 290 orang. Operasi Ramadnia Semeru 2017 diharapkan mengedepankan pengamanan dan pelayanan terhadap masyarakat yang melaksanakan Hari raya.

Dalam gelar pasukan tersebut, diikuti juga Pasukan upacara gabungan dari TNI AD, TNI AL, TNI AU, personel Polda Jatim, Basarnas, Satpol-PP, PMK, Jasa marga Jatim untuk menunjang pelaksanaan operasi.

Pada kesempatan Apel Gelar Pasukan ini Kapolda Jawa Timur dalam amanatnya  menyampaikan bahwa apel ini sebagai wujud kesiapan Polri dalam pengaman hari raya idul fitri serta merupakan konsulidasi dan pengecekan personil dalam menghadapi tugas dilapangan. memberikan tekanan kepada jajarannya untuk bekerja secara optimas dan fokus dalam menjaga kamtibmas serta memberikan keamanan dan kelancaran arus mudik dan arus balik dilakukan secara seimbang.

Hadir dalam Apel Gelar Pasukan Operasi Ramadnia Semeru 2017 Kasarmatim, Kasdam V Brawijaya, Danlanud  Surabaya, Para tokoh agama dan tokoh masyarakat Jawa Timur serta para tamu undangan lainnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Malang) Polres Malang bersama Densus 88 Polri Antiteror mengamankan 2 pelaku terduga teroris di Jalan Wijaya nomor 11 A Kelurahan Pagentan, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Senin (19/6/2017) sekitar pukul 8.30 WIB.

Terduga teroris tersebut merupakan jaringan kelompok Abu Jandal, salah seorang petinggi ISIS yang berasal dari Indonesia, pelaku tersebut bernama Syahrul.

“Iya telah, dilakukan penangkapan terhadap terduga jaringan teroris atas nama Syahrul,” kata Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung.

Yade menyebutkan, pelaku pernah ke Suriah pada tahun 2013. Pelaku berada di negera itu selama enam bulan. Kemudian pada tahun 2014 pelaku kembali ke Indonesia.

“Selama enam bulan berada di Syiria. Jaringan Abu Jandal,” ucapnya.

Dia menyebutkan, terduga ada dalam video di sebuah akun Youtube. “Terduga pelaku yang memakai Indonesia Army,” katanya.

Saat ini, jajaran Polres Malang yang dipimpin Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung bersama tim Densus 88 masih melakukan penggeladahan di rumah pelaku.

Sementara itu Shahrul Munif merupakan jaringan JAD (Jamaah Ansharut Daulah) yang terhubung dengan Helmi Alamudi (Yayasan Mega Mendung Pisang Candi), Junaidi (Bumi Ayu), dan Abdul Hakim (Embong Arab) yang mana ketiga terduga teroris tersebut sudah tertangkap lebih dahulu, sehingga hasil pengembangan ketiga terduga teroris diperoleh keterangan dan akhirnya Shahrul Munif bisa tertangkap.

“Dan sementara untuk peran dari masing masing terduga teroris masih didalami,” katanya.

Sementara itu Kapolsek Singosari Kompol Wachid Arifaini mengharapkan masyarakat tidak perlu resah, dan takut untuk beraktifitas karena Polisi sudah mengamankan.

“Dan berharap masyarakat untuk berani melaporkan apabila ada orang asing yang mencurigakan kepada aparat kepolisian, dan tempat-temat kos maupun kontrakan agar melapor kepada RT maupun RW atau aparatur desa setempat,” ungkap Arifaini

Masyarakat juga harus mewaspadai kelompok Igaras yang selalu terus mencari orang yang mau untuk dijadikan amalia atau pengantin.

“Dengan adanya kerja sama dengan aparat kepolisihan diharapkan bisa menciptakan keamanan dan ketertiban,” tegas Kompol Arifaini. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Menjelang perayaan Idul Fitri tahun ini, Polda Jatim bersama jajaran TNI, khususnya Kodam V/Brawijaya akan saling bersinergi dalam mewujudkan kondusifitas wilayah di Jawa Timur.

Hal itu, dikatakan langsung oleh Irjen Pol Machfud Arifin ketika memimpin apel gelar pasukan Ops Ramadniya Semeru tahun 2017 di lapangan apel Mapolda Jatim. Senin, 19 Juni 2017.

Dengan dihadiri langsung oleh Kepala Staf Kodam (Kasdam) V/Brawijaya, Brigjen TNI Widodo Isyansyah, S. Sos, M.M, ia menghimbau seluruh personelnya untuk tetap menjaga sinergitas selama berlangsungnya ops ramadniya tahun ini.

Dikatakan Kapolda, tak hanya melibatkan unsur dari satuan TNI saja. Namun, beberapa instansi Pemda juga turut dilibatkan untuk mengamankan pelaksanaan lebaran tahun ini. “Nantinya juga ada Satpol PP, Dinas Perhubungan dan Dinas Pemadam Kebakaran yang akan disiagakan di setiap titik di seluruh wilayah Jawa Timur,” tambahnya.

Saat ini, sudah tercatat, sebanyak 122 pos pantau dan 40 pos simpatik sudah disiagakan oleh pihak Polda Jatim. Bahkan, pihak Polda juga turut menyiagakan 39 unit Drone untuk memantau setiap perkembangan situasi lalu lintas di Jawa Timur. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Jelang mudik Lebaran 1438 H, Wakil Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Wadan Lantamal) V Kolonel Marinir Nana Rukmana, S. E., menjadi Irup pada upacara rutin Senin pagi sekaligus apel khusus yang digelar dilapangan Yos Sudarso Mako Lantamal V Surabaya, Senin (19/6).

Wadan Lantamal V menyerukan agar seluruh personel  berhati-hati dalam melaksanakan mudik lebaran tahun 2017 nanti. Mudik sudah menjadi tradisi yang dilakukan setiap tahun, khususnya pada bulan Ramadhan. Meski diakui sebagai tradisi, tak jarang orang lupa bahwa dibutuhkan persiapan khusus sebelum mudik itu tiba.

Persiapan matang adalah langkah yang penting sebelum berangkat dan pulang mudik. Apalagi bila memilih menggunakan mobil pribadi. Pasalnya, risiko kendaraan rusak saat melalui perjalanan jauh mungkin saja terjadi.

Dibeberapa kejadian, terjadi kecelakaan dijalan yang melibatkan anggota TNI, sehingga mengakibatkan meninggal dunia maupun luka-luka dan cacat. “Saya hanya mengingatkan bahwa perbandingan antara prajurit yang meninggal di medan perang atau tugas dengan kecelakaan dijalan, berbanding terbalik (lebih banyak yang kecelakaan dijalan, red), oleh sebab itu persiapan matang dan berhati-hati sangatlah penting dalam menghadapi mudik lebaran tahun 2017 ini," terangnya.

Selanjutnya Nana -sapaan akrab Wadan Lantamal V ini- kembali mengingatkan bahwa setelah pelaksanaan lebaran nanti kita akan dihadapkan dengan beberapa kegiatan seperti Latihan Armada Jaya, Porwiltim 2017 dan yang tidak kalah pentingnya setelah melaksanakan  cuti agar seluruh anggota kembali tepat waktu.

Sebelum meninggalkan rumah, silahkan dicek kembali kunci rumah, kalau bisa di buat ganda. Matikan kran air dan cabut stop kontak yang menempel, kalau mau aman, silahkan cabut regulator tabung gas, kunci ganda kendaraan bermotor yang tidak digunakan.

Sedangkan yang terakhir koordinasi dengan ketua RT/ RW maupun satpam. Hal ini bukan untuk siapa-siapa, akan tetapi demi keamanan dan kenyamanan kita bersama. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengimbau kepada seluruh jajaran kepolisan lebih aktif mengantisipasi teror menjelang Hari Raya Idul Fitri. Tito meminta langsung tangkap pihak yang mencurigakan.

"Pascabom (Kampung) Melayu, saya tidak ingin mengambil risiko, saya sudah peringatkan seluruh jajaran monitor ketat, deteksi ketat jaringan-jaringan yang ingin melakukan (teror)," ujar Tito di Kuningan, Jakarta, Senin (19/6/2017).

Tito mengatakan, jajarannya melalui Densus 88 sudah mengamankan 36 orang terduga teroris di berbagai daerah. Untuk mencegah aksi teror kembali terjadi, Tito memerintahkan langsung menangkap pihak yang mencurigakan.

"Kalau mereka bergerak sedikit, berupaya melakukan aksi serangan, tangkap. Sehingga sudah ditangkap 36 orang," kata Tito.

Dari 36 orang terduga teroris, jajaran kepolisian juga mengamankan barang bukti untuk perakitan bom dan beberapa senjata. Dari upaya pencegahan tindakan teror yang dilakukan Polri setidaknya demi membuat keamanan masyarakat beribadah.

"Ada yang (ditangkap) di Medan, Jambi, Jateng, Jatim, Sulteng, NTB, total semuanya 36 orang yang kami tangkap, dan akan terus berkembang. Ini dalam rangka memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat agar bulan Ramadan dan Lebaran insya Allah dilalui dengan aman," pungkas Tito. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : Meski tercapainya orgasme merupakan puncak kepuasan seksual, ternyata ada efek samping yang dirasakan wanita saat merasakan orgasme, yakni sakit kepala.

Walau begitu, kemungkinannya kecil. Sekitar satu dari 100 orang wanita mengatakan mengalami sakit kepala atau disebut chepalgia orgasm.

Pakar seks Chantelle Otten mengatakan, fakta ini mematahkan pengetahuan selama ini yang menyebut bahwa orgasme menghilangkan rasa sakit.

"Gairah seksual yang meningkat membawa sensasi yang berbeda di otak dan tubuh, efeknya bisa sangat menyusahkan bagi penderitanya," kata Chantelle.

Namun, sakit kepala bukanlah satu-satunya efek samping yang buruk saat ogasme. Penelitian terbaru mencatat beberapa efek samping lain seperti tangisan yang tidak terkendali, sakit di wajah, rasa panik, kejang dan bersin.

Salah satu studi bahkan mengatakan ada wanita yang merasakan sensasi di kaki kirinya saat orgasme. Dokter menyimpulkan kondisi tersebut karen ada saraf yang rusak. Kejadian aneh lain adalah perempuan yang khawatir pasangannya tidak berhenti tertawa setelah dia orgasme.

Dibanding efek samping lain, sakit kepala adalah efek paling luar biasa. Setidaknya ada dua bentuk sakit kepala yang akan diderita. Pertama adalah tekanan di bagian kepala yang berakibat rasa sakit saat melakukan aktivitas seksual.

"Bentuk kedua adalah rasa sakit yang menusuk sebelum atau saat orgasme," ujar Chantelle.

Rasa sakit ini dipercaya dipicu oleh kepala yang tegang serta kontraksi antara otot rahang dan leher sehingga penderita akan merasa sakit di bagian-bagian tersebut. Namun, hingga saat ini belum diketahui penyebab kondisi tersebut.

"Sulit untuk mengetahui berapa banyak perempuan yang mengalami reaksi fisik atau psikologis yang tak biasa dari orgasme karena hal tersebut sangat langka dan hanya sedikit penelitian tentang hal itu," ujar Chantelle.

Oleh karena itu, bila ada seseorang yang mengalami kondisi seperti rasa panik tiba-tiba dan kejang setelah orgasme, disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis saraf. Rasa sakit yang mengganggu ini tentu bisa menurunkan keinginan melakukan hubungan seks.

Sementara untuk kondisi yang lebih ringan seperti sakit di bagian kaki, tertawa dan bersin, orang memang akan merasa malu--tapi dia yakin setiap orang bisa mengatasinya. (dbs)


KABARPROGRESIF.COM : (Bangkalan) Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Batuporon Lantamal V Letkol Marinir Ena Sulaksana menghadiri apel gelar pasukan operasi Ramadnia Semeru 2017 yang dilaksanakan di Lapangan apel Polres Bangkalan Jl. Soekarno Hatta No.45 Bangkalan, Senin (19/6).

Apel gelar pasukan tersebut dilaksanakan dalam rangka pengamanan hari Raya Idhul Fitri 1438 H diwilayah hukum Polres Bangkalan. Bertindak sebagai Inspektur Upacara yaitu Bupati Bangkalan RK. Makmun Ibnu Fuad, .SE.

Operasi Ramadnia yang sebelumnya dikenal dengan ops Ketupat ini akan berlangsung selama 16 hari, dari tanggal 19 Juni sampai dengan 4 juli 2017, dengan mengedepankan pengamanan dan pelayanan terhadap masyarakat yang melaksanakan Hari raya. Peserta upacara terdiri dari staf Polres Bangkalan, TNI, Dishub, dan para muspida dengan kesiapan kendaraan yang dimiliki oleh Polres Bangkalan untuk menunjang pelaksanaan operasi.

Pada kesempatan Apel Gelar Pasukan ini Bupati Bangkalan membacakan amanat Kapolri yang intinya bahwa Apel ini sebagai wujud kesiapan Polri dalam pengaman hari raya idul fitri serta merupakan konsulidasi dan pengecekan personil dalam menghadapi tugas dilapangan. memberikan tekanan kepada jajarannya untuk bekerja secara optimas dan fokus dalam menjaga harkamtibmas serta memberikan keamanan dan kelancaran arus mudik dan arus balik dilakukan secara seimbang.

Hadir dalam Apel Gelar Pasukan Operasi Ramadnia Semeru 2017 Dandim 0829/Bkl Letkol Inf Sunardi Istanto, SH Kapolres Bangkalan AKBP Anisullah M Ridho SIK, Kajari Bangkalan Riyono Budi Santoso, SH, MA, Kasubgar Bangkalan Mayor Laut (P) Deddy Harliyanto, Para tokoh agama dan tokoh masyarakat Bangkalan. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Kediri) Idul Fitri yang identik dengan tradisi mudik, direspon Kodim 0809/Kediri untuk persiapan pengamanan jelang, saat dan sesudah lebaran. Dandim Kediri, Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han) mengumpulkan seluruh anggota Kodim Kediri untuk diberi arahan seputar pengamanan pasca lebaran di Kediri, senin (19/06/2017)

"Kita harus tetap fight saat lebaran tiba, jangan sampai kita lengah atau lalai mengetahui kondisi di wilayah masing-masing. Kalau ada kejadian yang harus diselesaikan saat itu juga, secepat mungkin diselesaikan secara tuntas. Komunikasi antara Babinsa ke Danramil harus update, tidak boleh menunggu atau menundanya, demikian juga Danramil ke Dandim harus update," kata Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si.

Pengarahan ini dilakukan usai acara penyerahan bingkisan lebaran dari Pangdam V/Brawijaya kepada seluruh anggota Kodim Kediri, baik TNI maupun PNS di lapangan Makodim Kediri.

Lebih jauh Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han) mengingatkan, "Saat malam takbir, seluruh Babinsa harus terjun membantu pengamanan didesa-desa, terutama bila ada rombongan atau konvoi takbir yang menggunakan mobil atau truk. Jangan sampai ada yang terjatuh dari kendaraan atau terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi. Bila perlu, kawal iring-iringan itu dari tempat awal sampai akhir, agar pelaksanaannya lancar dan tidak terjadi sesuatu."

"Saat Shalat Id berlangsung, dalam pengamanan di sekitar lokasi Babinsa harus berkoordinasi dengan petugas keamanan setempat dan pihak panitia atau penyelenggara, agar kekhusyukan jamaah saat menjalan ibadah bisa nyaman hingga berakhirnya acara. Kita harus mewujudkan Lebaran di Kediri aman dan tentram, dari malam takbir, Shalat Id hingga banyaknya pemudik yang melintasi jalan raya. Khusus saat arus mudik terjadi, kita support Polresta maupun Polres dalam menjaga keamanan dan ketertiban pasca lebaran tiba," jelas Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si.  (arf)

Minggu, 18 Juni 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Di tengah terik matahari siang yang cukup menyengat, paling enak minum yang segar-segar. Salah satunya es legen (buah Siwalan,red). Itu kebiasaan yang sering kita jumpai di gerai es legan Jalan Undaan Kulon. Sayangnya, tim Satgas Pangan Sat Reskrim Polrestabes Surabaya, harus membongkar praktek curang penjual legen yang cukup laris itu.

Belum lama ini, polisi menagamankan penjual legen palsu di Jalan Undaan Kulon tersebut, adalah Herman (43) warga Jalan Kedung Baruk dan Ngatmidi (39) warga Sumber Agung, Plumpung Tuban.

Selain kedua orang itu, juga ditangkap tiga karyawannya, Hasim (36), Ikwan (45), asal Plumpung, Tuban dan Yasin (38), asal Jl Maspari Surabaya. Sebab, merejka ini menjalankan praktik dengan memproduksi minuman legen palsu atau oplosan di rumah Jalan Semarang, Maspati.


"Tersangka Herman dan kawan-kawan biasa memproduksi legen palsu sebanyak 200 liter per harinya," ujar AKBP Shinto Silitonga, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya di Mapolrestabes Surabaya, Minggu (18/7).

Lanjut Shinto, minuman legen yang dibuat Herman dkk, kata Shinto , bukan dari buah Siwalan. Untuk membuat legen satu jirigen (30 liter), Herman dkk membuatnya pakai air PDAM mentah gula 2 Kg, sitroenzeur garam asam 3 bungkus, sodium cyclamate 4 bungkus, cuka satu botol, dan 1/4 susu  kaleng isi 495 gram.

"Campuran susu ini dipakai supaya warnanya memutih menyerupai minuman legen. Tapi minuman yang dibuat sama sekali tidak ada buah Siwalannya," terang Shinto.

Ulah nakal ini terbongkar, setelah petugas mendapat informasi dari masyarakat. Akhirnya  tim Satgas Pangan terjun ke tempat pembuatannya di Jl Semarang Maspati dan menemukan pembuatan minuman legen ternyata palsu.


"Dalam sehari omset bisa mencapai Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta. Ada sebanyak 500 pembeli di Jl Undaan Kulon," terang Shinto.

Tersangka Herman mengaku, dirinya berjualan legen palsu ini sudah selama 20 tahun. Ia mengakui, minuman yang diproduksi sama sekali tidak ada buah Siwalan.

"Saya membuatnya dengan air mentah PDAM dan dicampur gula, susu dan bahan lainnya," akunya.

Untuk satu jirigen, Heman mengeluarkan modal Rp 55 ribu. Dirinya bisa menjual 4-5 jirigen setiap harinya dengan hasil hingga Rp 1,5 juta.

"Usaha ini melanjutkan usaha orangtua. Hasilnya untuk menafkahi keluarga," terang Herman.

Atas perbuatan yang dilakukan Herman dkk, polisi menjeratnya dengan Pasal 140 Jo Pasal 86 Ayat (1) dan Pasal 90 UU RI Nomor 18 Tahun 2012 terang pangan dan Pasal 62 ayat (1) jo Pasal 8 ayat (1) huruf A nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan atau Pasal 378 KUHP. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive