Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Selasa, 20 Juni 2017

Polri Gandeng KPK Ungkap Pelaku Penyerangan Novel Baswedan


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengajak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk bekerja sama mengungkap pelaku dan dalang di balik penyerangan terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan.

"Saya sudah menyampaikan kepada Ketua KPK bahwa Polri menawarkan kepada KPK, mungkin untuk membentuk tim yang kemudian bisa mem-back up atau menempel tim yang dari Polri," ujar Tito saat jumpa pers di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (19/6/2017).

Tito mengatakan, penyidik KPK memang berbeda tugas dan fungsi dengan penyidik Polri. Meski begitu, Tito membuka diri jika penyidik KPK ingin bergabung untuk menyelidiki kasus teror terhadap Kepala Satgas korupsi e-KTP itu.

Keterbukaan yang dilakukan oleh Tito berdasarkan pernyataan Novel kepada majalah asing mengenai dugaan perwira tinggi kepolisian terlibat dalam teror terhadap dirinya.

"Oleh karena itu, alangkah lebih baiknya kita lebih terbuka, dengan cara tim dari KPK bisa menempel, misalnya mengecek alibi orang-orang diduga dicurigai," kata Tito.

Tito mempersilakan penyidik KPK untuk ikut memeriksa pihak-pihak yang dicurigai terlibat. Hal tersebut dilakukan demi menjaga hubungan baik antar kedua lembaga hukum.

"Konfrontasi-konfrontasi yang perlu kita lakukan antara orang yang kita curigai dan saksi juga melibatkan teman-teman KPK. Prinsipnya dari kepolisian ingin kasus ini terungkap secepat mungkin," kata Tito.

Sementara itu, Ketua KPK Agus Rahardjo sudah menerima tawaran dari Kapolri agar pihaknya terlibat dalam proses penyelidikan terhadap Novel. Namun, Agus belum menentukan sikap lebih jauh terkait permintaan Kapolri.

"Kami ini penyelidik dan penyidik kasus korupsi, bukan tipidum (tindak pidana umum), tapi secara internal kami akan mengevaluasi apa yang bisa kami berikan, kemudian dukungan apa yang bisa kami berikan, kemudian kami komunikasikan kepada Bapak Kapolri," ucap Agus.

"Kami harus evaluasi dulu tawaran apa yang bisa, bantuan apa yang bisa diberikan KPK kepada Polri," kata Agus.

Agus mengatakan, sejauh ini pihaknya masih mempercayakan kepada Polri untuk menangani kasus teror terhadap Novel. Apalagi, dari hasil pertemuannya dengan Kapolri mengungkap perkembangan penyelidikan yang sudah dilakukan Polri.

"Kami melihat perkembangan tadi cukup baik. Bahkan, nanti mungkin ada langkah-langkah klarifikasi juga ke saudara Novel di Singapura. Nanti saya dampingi. Mudah-mudahan kita bisa segera menemukan pelaku dalam kasus ini," kata Agus.

Dalam pertemuan tersebut, Kapolri telah menemukan saksi kunci yang diduga mengetahui ciri-ciri pelaku penyerangan Novel. Saksi kunci yang sudah dilindungi oleh pihak kepolisian ini berada di lokasi saat kejadian. (rio)

Bhabinkamtibmas Tangkap Tangan Pencuri Spesialis Rumah Kosong


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Kelurahan Jati membekuk seorang pelaku pencurian di rumah kosong (rusong) di Jalan Belanak I, Kelurahan Jati, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (19/6/2017) sekitar pukul 14.00 WIB.

"Ya, memang betul hari ini kami apresiasi keberanian Bhabinkamtibmas yang melakukan tangkap tangan terhadap seorang pelaku pencurian rusong," ujar Kapolres Jakarta Timur, Kombes Andri Wibowo, Senin (19/6/2017)

Andri mengatakan, kejadian ini bermula saat Bhabinkamtibmas Kelurahan Jati pimpinan Aipda Sugianto yang tengah melakukan kunjungan wilayah mendapatkan laporan warga mengenai tindak pencurian tersebut.

"Selanjutnya Bhabinkamtibmas langsung menuju TKP dan ternyata benar pelaku masih ada di dalam rumah. Bhabin memberikan imbauan kepada pelaku agar menyerah," kata dia.

Ia melanjutkan, saat itu diketahui terdapat dua orang pelaku yang masih melancarkan aksi di dalam rumah kosong tersebut. Saat diperingatkan, kedua pelaku tak mau menyerah.

"Akhirnya petugas Bhabin membuang tembakan peringatan, akhirnya pelaku bernama Kastono menyerah, namun temannya melarikan diri," kata dia.

Petugas Bhabin, lanjutnya, kemudian menyeret Kastono keluar rumah dan mengamankan sejumlah barang bukti berupa sebuah sepeda motor Yamaha Mio, satu unit TV Toshiba 32 inchi, 5 buah jam tangan perempuan beberapa merk, uang tunai sebesar Rp 400.000, sebuah linggis, sebuah kunci L dan sebuah obeng min.

"Modus pelaku dengan merusak gembok pagar, masuk melalu jendela kamar dengan merusak jendela dan teralis, selanjunya mengacak acak kamar dan mengambil barang korban," lanjut Andri.

Saat ini Bhabinkamtibmas Kelurahan Jati telah berkoordinasi dengan Polres Jakarta Timur dan masih mengejar seorang pelaku yang melarikan diri. (rio)

Jelang Mudik Lebaran, Kodim 0811/Tuban Gelar Apel Luar Biasa


KABARPROGRESIF.COM : (Tuban) Bulan Ramadhan sebentar lagi usai, tibalah hari kemenangan yang sangat di nanti setiap muslim yang ada di muka bumi ini yaitu Idhul Fitri. Hiruk pikuk menyambut datangnya hari lebaran, sangat terasa di setiap elemen masyarakat. Sebagai tindak lanjut untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Kodim 0811/Tuban menggelar Apel Luar Biasa, Senin (19/6/2017).

Apel kali ini dipimpin oleh Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0811/Tuban, Mayor Inf Suko Edi Winarto, S.Sos dan diikuti oleh seluruh anggota Prajurit dan PNSKodim 0811/Tuban.

“Selain pengecekan personel, apel luar biasa ini juga sebagai pengantar anggota dalam melaksanakan cuti lebaran, makanya seluruhnya wajib hadir,” ujarnya Kasdim Tuban, Mayor Inf Suko Edi Winarto mengawali arahannya.

Lebih lanjut dalam arahannya, dalam pelaksanaan mudik hari raya Idul Fitri 1438 H,seluruh anggota harus memperhatikan faktor keamanan personel maupun materiil, saat berangkat maupun saat kembali mudik lebaran.

“Cek kondisi rumah sebelum ditinggal (kran, kompor dan listrik), cek kondisi kendaraan yang akan digunakan, dan berhati-hati saat berkendaraan baik berangkat maupun saat pulang. Selain itu atur keuangan, perhatikan juga kebutuhan anak untuk sekolah,” imbaunya.

Suko menambahkan, agar para anggota tetap waspada dan memperhatikan perkembangan situasi jelang lebaran dan selalu monitoring wilayah binaan dengan lebih intensif, sehingga setiap perkembangan situasi diwilayah cepat diketahui.

“Untuk itu anggota yang melaksanakan dinas dalam baik Piket maupun Siaga harus tetap lebih monitor. Kepadatan lalu lintas, pencurian, kejahatan dan bentuk kriminalitas yang lain, yang dapat memicu keresahan masyarakat,” imbuhnya. (arf)

Terduga Teroris SurabayaTak Punya Paspor, Tak Pernah Keluar Negeri


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Ditangkapnya Agus Tri Mulyono oleh Densus 88, membuat sang istri Benti Alfiyah shok. Wanita berusia 37 tahun ini menuturkan, suaminya ditangkap Densus selepas menjalankan salat Dzuhur di Masjid Umar tidak jauh dari rumah kontraknanya di Tanah Merah II, Tanah Kalikedinding, Kenjeran, Surabaya, Selasa (19/6/2017).

Ketika ditanya soal keterlibatan suaminya terkait terorisme, Alfiyah menegaskan dirinya tidak percaya. Ia tahu persis aktivitas yang dilakukan suaminya yang sudah hidup berumah tangga selama 12 tahun ini.

“Saya tidak percaya jika suami saya seorang teroris. Itu tuduhan mengada-ada,” tutur wanita berjilbab ini.

Menurut Alfiyah, suaminya adalah orang yang jujur dan tanggung jawab kepada keluarga. Setiap hari suaminya yang oleh tetanga-tetangganya dipangil Pak Gun ini merupakan penjual sayur keliling dengan motor. Pak Gun berangkat pukul 06.00 pagi jual sayur. Setelahnya dia juga nyambi bekerja sebagai kurir di salah satu kantor ekspedisi di Surabaya Utara.

“Saya dan suami menempati rumah kontrakan ini sudah selama tiga tahun,” jelas Alfiah.

Saat ditanya suaminya pernah pergi ke Suriah atau luar negeri, Alfiah membantah keras. Pasalnya, sang suami sama sekali belum pernah ke luar negeri, apalagi ke Suriah.

“Tidak pernah keluar negeri, paspor saja tidak punya”,sebut Alfiyah.

Dan terkait langkah kedepan yang akan dilakukan, Alfiah mengaku belum tahu mau apa. Dirinya akan berkomunikasi dengan keluarga besarnya dulu pasca penangkapan suaminya oleh Densus 88.

Ibu empat anak ini juga menuturkan, dirinya dan suami pernah tingal berpindah-pindah. Selain di Surabaya, dirinya dan keluarga pernah tinggal di Malang dan Nganjuk. Alfiah tidak bisa berbuat banyak saat petugas melakukan penggeledahan rumah yang ditinggalinya.

Usai digeledah, polisi mengamankan sebuah HP, namun menurut Alfiyah HP itu sudah rusak. Selain HP, polisi juga mengamankan beberapa buku majalah Islam yang biasa dibaca suaminya sebagai penambah wawasan Islam. (ko)

Apel Gelar Pasukan Operasi Rahmadaniyah Dan Pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1438/H Di Lamongan


KABARPROGRESIF.COM : (Lamongan) Bertempat di Alun Alun Lamongan telah di laksanakan  Apel gelar pasukan operasi ramadaniyah Semeru 2017/Pengamanan hari raya idul fitri 1438 H dengan tema” Melalui apel gelar Pasukan Ramadaniyah semeru 2017, Kita Tingkatkan Sinergi Polri dengan intansi terkait dalam rangka memberikan rasa Aman dan Nyaman pada Perayaan Idul fitri 1438 H dengan Di Pimpin langsung Oleh H.Fadeli SH.MM (Bupati Lamongan dan Komandan Apel AKP Bayu (Kasatlantas Polres Lamongan) dan di ikuti Sekitar 400 orang. Senin (19/06/2017)

Dalam kesempatan apel tersebut terdapat susunan acara sebagai berikut” 1 SST gabungan  POM dan Sub gartab,1 SST Kodim 0812 Lamongan, 2 SST Polres lamongan, 1 SST Sat POL PP,1 SST Dishub, 1 SSK Damkar ,1 SST BNPD,1 SSK Sencom, 1 SSK Pramuka.

Hadir dalam kegiatan ini” Forkopimda Kab lamongan,Dra Hj. Kartika Hidayati,MM.MHP( Wabup kab lamongan),Danramil jajaran Kodim 0812 Lamongan Perwira Staf dan Kapolsek jajaran Polres Lamongan.

Dalam apel tersebut H.Fadeli SH. MM Selaku Inspektur Upacara Membacakan amanat dari Kepala kepolisian Republik Indonesia yang intinya” Apel gelar pasukan yang di laksanakan secara serentak di seluruh Polda dan Polres ini bertujuan untuk mengecak kesiapan akhir personil beserta kelengkapanya baik dari polri maupun ungsur terkait serta segenap potensi masyarakat yang terlibat dalam pengamanan hari raya Idul Fitri 1438 H, dan juga menjaga kesetabilitas harga pangan polri dan jajaranya telah membentuk satgas pangan guna menjaga kesetabilitas harga di masyarakat, saya juga menekankankepada seluruh personil untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat yang melaksanakan mudik lebaran.

Untuk Satwil yang mempunyai aplikasi onlain untuk lebih sering memberikan informasi guna kelancaran arus mudik lebaran, agar kecelakaan arus mudik  lebaran  agar kecelakaan lalulintas dapat kita tekan dari tahun lalu.

Ada beberapa hal yang harus di pedomani dan dilaksanakan dalam operasi ramadaniyah 2017 dengan penuhy tanggung jawab yaitu” meningkatkan kewaspadaan dalam kesiap siagaan,Siapkan serta pelihara serta siapkan kodisi fisik dan mental untuk dapat senantiasa memberikan pelayanan yang perima,Persiapkan dengan baik seluruh peralatan sarana dan perasarana, lakukan tugas dengan penuh ketulusan dan keiklasan,Penggelaran personil harus mampu memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat dalam menjalankan aktifits,Lakukan tindakan provisional dan proaktif dalam melibatkan semua fungsi TNI Polri. (arf)

Senin, 19 Juni 2017

PAN: KPK Harus Minta Maaf kepada Amien Rais


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Sekretaris Fraksi PAN di DPR Yandri Susanto dengan tegas meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk meminta maaf kepada Ketua Majelis Kehormatan PAN Amien Rais yang namanya disebut dalam kasus suap alat kesehatan (alkes) sebesar Rp 600 juta.

Menurut Yandri, permintaan tersebut dilakukan lantaran hakim Diah Siti Basaria menuturkan, uang kepada Amien Rais yang diduga diberikan Sekretaris Yayasan Sutrisno Bachir Foundation (SBF), Yurida Adlaini, belum relevan dengan perkara yang menjerat Siti Fadilah Supari.

"Karena isunya sudah menyebar, kami minta kepada KPK untuk mengklarifikasi secara terbuka dan gentlemen, baik media cetak, online, tidak ada kata bersayap kecuali menyampaikan permohonan maaf bahwa ada kekeliruan besar di KPK terkait kasus alkes," ujar Yandri saat konferensi pers di Ruang Fraksi PAN Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Senin (19/6/2017).

Ia menjelaskan, permintaan maaf tersebut haruslah dilakukan karena majelis hakim sudah menjelaskan jika Amien Rais tak relevan menerima uang Rp 600 juta dari Siti Fadilah Supari.

"Seperti kita ketahui bersama dengan adanya kasus Bu Siti Fadilah kasus alkes, majelis hakim sudah dengan terang benderang apa yang disebut jaksa penuntut KPK yang dituduhkan ke Pak Amien menerima Rp 600 juta itu tidak benar dan tidak ada sangkut pautnya dengan kasus alkes, majelis hakim mengatakan tidak ada relevansinya," papar dia.

Menurutnya, dengan disebutkannya nama Amien Rais dalam pengadilan tipikor, maka akan berdampak pada nama baik.

"Fraksi PAN bersyukur, apa yang kami sanggah dan kami bela Pak Amien tidak terlibat dengan kasus tersebut. Apa yang dituduhkan oleh penyidik KPK adalah tindakan yang keji terhadap tokoh reformasi nasional," kata dia.

Oleh karena itu, Yandri meminta KPK meminta maaf pada Amien Rais.

"KPK telah dijadikan tunggangan pihak-pihak tertentu untuk membentuk orang-orang tertentu, KPK minta maaf kepada Pak Amien, keluarga besar PAN dan masyarakat. KPK perlu menjaga kredibilitas, kalau tidak dilakukan, ada apa dengan KPK?" tanya Yandri. (rio)

Diduga Teroris Pedagang Sayur Keliling Di Surabaya, Ditangkap Densus 88


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Diduga teroris jaringan Abu Jandal, kembali ditangkap oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri, di Jalan Tanah Merah Gg. II, Kenjeran, Surabaya.

Dia diketahui bernama Agus Trimulyono (37), alias Pak Gun alias Pak Jenggot, warga Jalan Tanah Merah Gg. II, Kelurahan Tanah Kalikedinding ini ditangkap setelah menunaikan Sholat Duhur di Masjid Umar, tak jauh dari rumahnya.

Dibekuknya terduga teroris ini, sekitar pukul 11.50 WIB, menghebohkan warga Jalan Tanah Merah Gang II, dengan ditangkapnya Pak Jenggot, tepat di depan masjid Umar. Penjual sayur keliling ini diringkus oleh satu rombongan Polisi dan langsung dimasukkan ke dalam mobil.

Setelah diberikan garis polisi untuk mensterilkan area, Tim Densus 88 Mabes Polri langsung menggeledah seisi rumah kontrakan pak Jenggot itu. Warga yang kaget, sontak langsung keluar rumah dan melihat dilokasi kejadian.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, pada Senin (19/6/2017) Densus 88 Mabes Polri menangkap dua terduga teroris di area Jawa Timur. Satu pelaku atas nama Sahru Munip, ditangkap di Malang, dan satu pelaku lain ditangkap di Surabaya, yakni Agus Trimulyono alias Pak Gun alias Pak Jenggot.

“Dua orang ini diduga teroris jaringan Abu Jandal, Sahrul Munip ditangkap sekitar pukul 07.30 WIB, dan Agus ditangkap sekitar pukul 11.30 WIB,” sebut Kombes Pol Frans Barung Mangera, Senin (19/6/2017).

Frans Barung juga mengatakan,terduga teroris yang ditangkap di Malang, pelaku tersebut sangat erat dengan kegiatan ISIS. Dia pernah ikut melakukan latihan di Syiria.

Dari rumah Agus, Tim Densus 88 berhasil mengamankan beberapa alat komunikasi, dan juga buku-buku terkait jaringan terorisme. Perugas akan sampaikan lebih lanjut terkait perkembangannya.

Sementara itu, Budi Slamet (40),tetangga korban mengatakan,dirinya tidak menduga jika pak Agus yang setiap harinya menjajahkan sayur itu ditangkap Polisi karena diduga pelaku teroris.

” Orangnya baik, sering Sholat ke masjid. Dia disini tinggal bersama istrinya dan keempat anaknya,” ucap Budi.

Senada dengan Budi, M. Najib (40) juga mengatakan, Pak Jenggot juga sering terlihat keluar rumah beli sayur, dirinya tidak menduga jika tetangga yang sudah tinggal sekitar satu tahun itu adalah diduga teroris. (ko)

Kodim 0814 Jombang Siaga Ramadhan 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Jombang) Ratusan pasukan gabungan dari unsur TNI dan Polri ikuti apel Operasi Ramadniya 2017, di alun-alun Kabupaten Jombang. Sebanyak 921 pasukan gabungan tersebut sengaja disiagakan untuk persiapan pengamanan hari raya Idul fitri.

Hadir dalam apel tersebut forum pimpinan daerah (Forpimda) Kabupaten Jombang yakni, Kapolres Jombang AKBP Agung Marlianto, Dandim 0814 Jombang Letkol (Arh) M.Fatkurahman, Komandan Sat Radar 222 Kabuh serta sejumlah kepala SKPD Pemerintah Kabupaten Jombang.  Upacara ini langsung dipimpin Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko selaku inspektur upacara apel tersebut.

Bahkan sejumlah armada dan perlengkapan yang akan digunakan selama operasi Ramadniya 2017 juga turut disiagakan di alun – alun Jombang, mulai dari kendaraan roda empat dan sejumlah motor trail yang digunakan untuk patroli.

“ Tujuan utama dari operasi ini adalah sesuai dengan perintah Kapolri yakni penurunan angka kecelakan lalu lintas dari tahun sebelumnya serta mencegah tindak kriminalitas terutama dari aksi pencurian dengan kekerasan, pencurian dengan pemberatan, serta pencurian kendaraan bermotor,” Ujar Nyono Suharli selaku Bupati Jombang usai apel pasukan.(19/06/2017)

Masih menurut penjelasan Nyono, penempatan para personil tersebut selanjutanya akan disebar di sejumlah posko pelayanan dan pantauan yang tersebar disejumlah titik di Kabupaten Jombang.
Sementara itu Kapolres Jombang, AKBP Agung Marlianto merinci bahwa ada 921 personil yang merupakan gabungan 700 personil Polri dan 221 personil TNI yang nantinya akan bertugas selama 16 hari, dalam operasi Ramadniya 2017.”Mereka juga akan ditempatkan disejumlah titik yang dinilai dengan tingkat kerawanan tinggi, mulai dari Kemacetan hingga kejahatan,” pungkasnya. (arf)

Kadishub Surabaya Akui Ada 24 Persen Bus di Terminal Purabaya Tak Layak Jalan


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Dinas Perhubungan Kota Surabaya tiap hari melakukan Ramp Check atau inspeksi angkutan lebaran, sebelum, kendaraan tersebut keluar terminal Purabaya. Kepala Dinas perhubungan Kota Surabaya, Irvan Wahyu Drajat mengatakan, pemeriksaan kelayakan angkutan lebaran, guna keamanan dan keselamatan para penumpang. Ia mengungkapkan, selama bulan Juni ini, dari sekitar seribu kendaraan yang diperiksa, sekitar 24 persen tidak memenuhi kelayakan.

“Sehingga kita tilang dan keluarkan kosong,” paparnya. Senin (19/6/2017)

Irvan menegaskan, kelayakan kendaraan tahun ini lebih baik dibanding tahun sebelumnya yang berkisar 40 persen. Dalam inspeksi, beberapa bagian kendaraan yang diperiksa petugas meliputi, kondisi ban, kaca, wiper, lampu, kemudian speedometer.

“Semuanya berkaitan dengan kelayakan utama,” paparnya.

Kadishub menambahkan, angkuta lebaran, baik Bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) maupun Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang memenuhi kelayakan akan ditempeli stiker ‘Layak Jalan”.

“Pokoknya saya kamin kendaraan yang keluar terminal tak ada pelanggaran admistrasi dan kelayakan kendaraan,” paparnya.

Irvan mengaku, jumlah Bus yang beroperasi di terminal Purabaya setiap hari sekitar 900 unit. Untuk mengantisipasi penumpukan penumpang, Dinas perhubungan menyiagakan Bus Pariwisata dan Damri.

Selain memeriksa kelayakan kendaraan, Dinas perhubungan juga memasang 32 unit CCTV alat pemantau di 18 titik di area terminal. Pemasangan CCTV tersebut untuk memudahkan petugas terminal memantau lapangan, guna mengantisipasi tindak kriminalitas dan pelanggaran yang dilakukan awak bus. (arf)

Pemusnahan Miras Hasil Ops Pekat Semeru 2017 Di Kediri


KABARPROGRESIF.COM : (Kediri) Apel gelar pasukan yang berlangsung pagi ini di Mapolresta Kediri, diwarnai pemusnahan miras hasil ops pekat semeru. Mengambil tema ”Melalui Apel Gelar Pasukan Operasi Ramadniya Tahun 2017 Kita Tingkatkan Sinergi Polri dengan  Instansi Dalam Rangka Memberikan Rasa Aman Pada Perayaan Idul Fitri 1438 H" apel gelar pasukan ini dihadiri Walikota Kediri, Abdullah Abubakar, Kapolresta Kediri, AKBP Anthon Haryadi, Dandim Kediri, Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han), K.H.Abdul Nadjib dari Ponpes Kedunglo serta Danyonmek 521/DY, Letkol Inf Made Sandi Agusto, Senin (19/06/2017).

“Apel gelar pasukan sebagai wujud kesiapan kita dalam menciptakan keamanan dan sebagai pengecekan personel, alat sarpras yang ada demi melaksanakan tugas menciptakan keamanan. Ada titik berat dari Presiden RI terkait Operasi Ramadniya tahun 2017 ,yaitu Stabilitas pangan telah dibentuk Satgas pangan, kondisi keamanan selama menjelang hari raya dan keamanan arus mudik dan arus balik lebaran. Terwujudnya rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang melaksanakan perayaan hari raya Idul Fitri dengan meminimal angka kejahatan dengan cara preventif maupun represif dengan aktif melaksanakan patroli,” kata Walikota Kediri saat membacakan amanat Kapolri.

Lanjut orang nomor satu di balai Kota Kediri ini, ”Terwujudnya keamanan dan keselamatan , ketertiban dan kelancaran arus lalu lintas. Terjaminnya keamanan dan kelancaran distribusi bahan kebutuhan pokok dengan penindakan tegas terhadap penimbun bahan pokok. Terwujudnya keamanan dalam arus mudik dan arus balik lebaran. Kesiap siagaan sistem tanggap darurat , melalui koordinasi sinergitas lintas sektoral. Termonitor dan terdatanya semua kejadian dengan tepat , cermat dan akurat sehingga dapat dijadikan perbaikan di masa yang akan datang. Operasi Ramadniya tahun 2017 secara terpusat dilaksanakan di seluruh  Indonesia yang akan dilaksanakan selama 16 hari, untuk itu kita semua harus bekerja keras untuk mewujudkan.”

Apel gelar pasukan ini diikuti 1 SSK Gabungan TNI yang terdri dari Kodim 0809/Kediri, Brigif 16/WY dan Yonmek 521/DY, 1 SST Brimob Kediri, 1 SST Polsek jajaran Polresta Kediri, 1 SST Sabhara Polresta Kediri, 1 SST Satlantas Polresta Kediri, 1 SST Satreskrim Polresta Kediri, 1 SST Intelkam Polresta Kediri , 1 SST Satpol PP Kota Kediri ,1 SST Dishub Kota Kediri, 1 SST santri Ponpes Walibarokah dan 1 SST Pramuka se-Kota Kediri.

Usai berlangsungnya gelar pasukan, acara dilanjutkan dengan pemusnahan miras yang merupakan barang bukti hasil ops pekat semeru 2017, dan pemusnahan miras ini disaksikan langsung Forpimda Kediri. (arf)

Wakil Komandan Lantamal V Hadiri Apel Gelar Pasukan Ops. Ramadnia Semeru 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Wakil Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Wadan Lantamal) V Surabaya Kolonel Marinir Nana Rukmana, S. E., mewakili Komandan Lantamal V Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto, S. E., M.M., menghadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Ramadnia Semeru 2017 yang dilaksanakan di Lapangan Upacara Mapolda Jawa Timur Jl. A. Yani Wonocolo Surabaya, Senin petang (19/6).

Apel gelar pasukan tersebut dilaksanakan dalam rangka pengamanan hari Raya Idhul Fitri 1438 H diwilayah hukum Kepolisian Daerah Jawa Timur. Bertindak sebagai Inspektur Upacara yaitu Kapolda Jawa Timur Irjen. Pol. Drs. Machfud Arifin, S.H.

Sesuai dengan rencana, Operasi Ramadnia yang sebelumnya dikenal dengan operasi Ketupat ini akan berlangsung selama 16 hari, dari tanggal 19 Juni sampai dengan 4 juli 2017 melibatkan 12.275 personel kepolisian terdiri dari personel Polda Jatim 985 orang dan satuan wilayah Polda Jatim sebanyak 11. 290 orang. Operasi Ramadnia Semeru 2017 diharapkan mengedepankan pengamanan dan pelayanan terhadap masyarakat yang melaksanakan Hari raya.

Dalam gelar pasukan tersebut, diikuti juga Pasukan upacara gabungan dari TNI AD, TNI AL, TNI AU, personel Polda Jatim, Basarnas, Satpol-PP, PMK, Jasa marga Jatim untuk menunjang pelaksanaan operasi.

Pada kesempatan Apel Gelar Pasukan ini Kapolda Jawa Timur dalam amanatnya  menyampaikan bahwa apel ini sebagai wujud kesiapan Polri dalam pengaman hari raya idul fitri serta merupakan konsulidasi dan pengecekan personil dalam menghadapi tugas dilapangan. memberikan tekanan kepada jajarannya untuk bekerja secara optimas dan fokus dalam menjaga kamtibmas serta memberikan keamanan dan kelancaran arus mudik dan arus balik dilakukan secara seimbang.

Hadir dalam Apel Gelar Pasukan Operasi Ramadnia Semeru 2017 Kasarmatim, Kasdam V Brawijaya, Danlanud  Surabaya, Para tokoh agama dan tokoh masyarakat Jawa Timur serta para tamu undangan lainnya. (arf)

Penangkapan Terduga Teroris, Kapolsek Himbau Warga Singosari Tak Resah


KABARPROGRESIF.COM : (Malang) Polres Malang bersama Densus 88 Polri Antiteror mengamankan 2 pelaku terduga teroris di Jalan Wijaya nomor 11 A Kelurahan Pagentan, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Senin (19/6/2017) sekitar pukul 8.30 WIB.

Terduga teroris tersebut merupakan jaringan kelompok Abu Jandal, salah seorang petinggi ISIS yang berasal dari Indonesia, pelaku tersebut bernama Syahrul.

“Iya telah, dilakukan penangkapan terhadap terduga jaringan teroris atas nama Syahrul,” kata Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung.

Yade menyebutkan, pelaku pernah ke Suriah pada tahun 2013. Pelaku berada di negera itu selama enam bulan. Kemudian pada tahun 2014 pelaku kembali ke Indonesia.

“Selama enam bulan berada di Syiria. Jaringan Abu Jandal,” ucapnya.

Dia menyebutkan, terduga ada dalam video di sebuah akun Youtube. “Terduga pelaku yang memakai Indonesia Army,” katanya.

Saat ini, jajaran Polres Malang yang dipimpin Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung bersama tim Densus 88 masih melakukan penggeladahan di rumah pelaku.

Sementara itu Shahrul Munif merupakan jaringan JAD (Jamaah Ansharut Daulah) yang terhubung dengan Helmi Alamudi (Yayasan Mega Mendung Pisang Candi), Junaidi (Bumi Ayu), dan Abdul Hakim (Embong Arab) yang mana ketiga terduga teroris tersebut sudah tertangkap lebih dahulu, sehingga hasil pengembangan ketiga terduga teroris diperoleh keterangan dan akhirnya Shahrul Munif bisa tertangkap.

“Dan sementara untuk peran dari masing masing terduga teroris masih didalami,” katanya.

Sementara itu Kapolsek Singosari Kompol Wachid Arifaini mengharapkan masyarakat tidak perlu resah, dan takut untuk beraktifitas karena Polisi sudah mengamankan.

“Dan berharap masyarakat untuk berani melaporkan apabila ada orang asing yang mencurigakan kepada aparat kepolisian, dan tempat-temat kos maupun kontrakan agar melapor kepada RT maupun RW atau aparatur desa setempat,” ungkap Arifaini

Masyarakat juga harus mewaspadai kelompok Igaras yang selalu terus mencari orang yang mau untuk dijadikan amalia atau pengantin.

“Dengan adanya kerja sama dengan aparat kepolisihan diharapkan bisa menciptakan keamanan dan ketertiban,” tegas Kompol Arifaini. (arf)