Jumat, 23 Juni 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Tak dipungkiri bulan Ramadhan adalah bulan penuh keberkahan, salah satunya bagi 12 tahanan Pembinaan Tuna Tertib Militer (Bintutinmil) yang mendapat kesempatan berbuka puasa bersama Komandan Polisi Militer Angkatan Laut Pangkalan Utama TNI AL V (Danpomal Lantamal V) Letkol Laut (PM) Khoirul Fuad, S.H. di Mako  Pomal Lantamal V, Jl. Hang Tuah, Koarmatim, Ujung, Surabaya, Rabu (21/6).

Dalam keaempatan tersbut, Danpomal Lantamal V berbincang hangat dengan para tahanan dan memberikan petuah dan wejangan agar para warga binaan bisa lebih bersemangat, optimis menyambut masa depan dan senantiasa mensyukuri nikmat Allah yang telah diberikan.

"Tetaplah semangat menatap masa depan, setiap masalah pasti ada jalan keluar, teruslah berinstrospeksi diri dan berusaha memperbaikinya, bulan Ramadhan adalah bulan rahmat, bulan keberkahan dan bulan ampunan, tetaplah memohon petunjuk yang Maha Kuasa," terang perwira lulusan Akabri tahun 1996 ini.

Fuad -sapaan akrab Danpomal Lantamal V ini- juga mengatakan bahwa beberpa hari kedepan  Idul Fitri akan tiba, seluruh warga Bintutinmil diperkenankan dijenguk dan bertemu dengan anak, istri dan kelaurga lainnya.

Danpomal berharap, kesempatan Ramadhan ini dapat dimanfaatkan fengan sebaik-baiknya untuk lebih mendekatkan diri debgan Sang Pencipta, dan momen bertemu dengan keluarga nanti di Hari Raya bisa menjadi obat dan penyemangat untuk hidup lebih baik lagi kedepan.

Kegiatan buka puasa dengan tahanan Bintutinmil tersebut berlangsung sederhanan dan akrab dimulai pukul 16.00 Wib. Kegiatan ini diawali dengan sambutan Danpomal dilanjutkan penyamapaian tausyah hikmah Ramadhan dan doa oleh Kapten Laut (PM) Sitorus.

Dalam kegiatan tersebut dihadiri juga Kadislidpam Letkol Laut (PM) Joni Kirom, Kadis Hartib Letkol Laut (PM) Joko Tri,  Kadis Gakkum Mayor Laut (PM) Ahmad Junaedi, seluruh perwira, bintara dan tamtama dijajaran Pomal Lantamal V lainnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Blitar) Dalam rangka menghadapi mudik dan cuti Idul Fitri 1438 H / 2017 M Staf Intel dan Provoost Yonif 511/DY melaksanakan pengecekan/pemeriksaan surat dan kelengkapan kendaraan bermotor dan mobil para anggota agar tertib berlalu lintas serta untuk mengetahui kondisi, kesiapan kendaraan pribadi yang digunakan. Pemeriksaan kendaraan tersebut dilaksanakan di Asrama Yonif 511/DY.

Pasiintel Yonif 511/DY Lettu Inf Royhan menyampaikan pemeriksaan surat-surat dan kelengkapan kendaraan bermotor ini dimaksudkan agar Prajurit Yonif 511/DY dapat membiasakan diri dalam disiplin berlalu lintas, karena dalam akhir-akhir ini banyaknya kecelakaan lalu lintas yang menimpa prajurit TNI yang berawal dari ketidakdisiplinan prajurit. Apel pemeriksaan kendaraan sebagai bagian dari upaya meminimalisir kecelakaan lalu lintas dan sebagai langkah antisipasi.

Pemeriksaan kendaraan secara rutin kita laksanakan untuk mengetahui kondisi dan kelengkapan kendaraan Prajurit. Apabila ada yang tidak lengkap akan kita data kemudian sesegera mungkin untuk dilengkapi kekurangannya, ujar Pasiintel. Adapun surat-surat dan kelengkapan kendaraan bermotor yang diperiksa diantaranya STNK, SIM, KTA, KTP serta kelengkapan kendaraan bermotor berupa kaca spion, plat nomor, lampu dan kelayakan kendaraan. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Yogyakarta) Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Yogyakarta Letkol Laut (P) Arya Delano, S.E., M.Pd., menghadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Ramadniya Progo 2017 Polda D.I. Yogyakarta di Mapolda D.I. Yogyakarta, Jl. Ring Road Utara, Condongcatur, Sleman, D.I. Yogyakarta kemarin.

Apel gelar pasukan yang diselenggarakan Kepolisian Daerah (Polda) D.I. Yogyakarta tahun ini mengambil tema “Melalui apel gelar pasukan Operasi Ramadniya Progo 2017 kita tingkatkan sinergi Polri dengan Instansi terkait dalam rangka memberikan rasa aman dan nyaman pada perayaan Hari Raya Idhul Fitri 1438 H/2017 M”.

Bertindak selaku Pimpinan Apel pada gelar pasukan tersebut Gubernur D.I. Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X yang dihadir oleh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) D.I. Yogyakarta.

Pada apel gelar pasukan tersebut diikuti oleh jajaran instansi terkait di D.I. Yogyakarta, antara lain dari TNI, Dinas Perhubungan, Dinas Kominfo, Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM, Dinas PU Perumahan dan ESDM, Jasa Raharja, Jasa Marga dan Mitra Kamtibmas lainnya.

Sedangkan Lanal Yogyakarta diwakili jajaran Detasemen Polisi Militer (Denpomal) Lanal Yogyakarta.

Operasi Kepolisian terpusat dalam rangka pengamanan Idul Fitri 1438 H adalah bersifat terbuka dalam bentuk Operasi Harkamtibmas, dilaksanakan untuk memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat, sehingga masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan aman dan nyaman. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Bangkalan) Kodim 0829/Bangkalan siapkan rest area di tiga poros selama Lebaran. Disiapkan sejumlah fasilitas agar para pemudik bisa melepas penat meski sesaat.

Jalur poros satu Koramil 0829/07 Labeng, Koramil 0829/04 Burneh, Koramil 0829/06 Tanah Merah, Koramil 0829/10 Galis, Koramil 0829/09 Blega. Sedangkan Jalur poros dua : Koramil 0829/07 Labang, Koramil 0829/04 Burneh, Koramil 0829/01 Kota, Koramil 0829/13 Arosbaya, Koramil 0829/14 Klmpis, Kormil 16/Sepulu, Koramil 0829/17 Tanjung Bumi. Untuk Jalur poros tiga : Koramil 0829/07 Labeng, Koramil 0829/04 Burneh, Koramil 0829/01 Kota, Koramil 0829/02 Socah, Koramil 0829/03 Kamal

Komandan Kodim (Dandim) 0829/Bangkalan, Letkol Inf Sunardi Istanto menjelaskan hal tersebut merupakan salah satu langkah antisipasi TNI di bulan Ramadan dalam melakukan pengamanan arus mudik. Menurutnya, keselamatan pemudik di perjalanan merupakan hal yang paling penting dan perlu diantisipasi untuk meminimalisir angka kecelakaan.

“Tradisi Lebaran sebagai tradisi yang mutlak dilakukan, secara umum sudah ada tugas masing-masing dan TNI AD juga ikut berperan serta. Koramil jajaran Kodim 0829/Bangkalan menyiapkan pos-pos peristirahatan yang dilengkapi dengan fasilitas umum agar para pemudik bisa beristirahat nyaman di tengah perjalanan menunju kampung halaman,” katanya, Kamis (22/6/2017).

Dikatakannya, fasilitas yang disiapkan di rest area meliputi tempat istirahat, tempat salat, air minum, toilet dan televisi. “Minimal yang kami siapkan di rest area adalah tempat istirahat, tempat sholat, air minum panas dispenser, toilet dan televisi sehingga pemudik bisa bersantai sejenak melepas lelah untuk melanjutkan perjalanan lagi,” terangnya.

Dandim juga berharap dan mengingatkan masyarakat terutama pemudik untuk mengutamakan keselamatan dan keamanan baik berangkat dan kembali nanti serta selama berada di kampung halaman. “Utamakan keamanan dan keselamatan,” pungkasnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Semarang) Komandan Lanal Semarang Kolonel Laut (P) Hanarko Djodi Pamungkas mendampingi Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, S.E., M.M meninjau Kesiapan Pos Komando Taktis dan Pos Komando Kesehatan yang ditempatkan di  Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, kemarin.

Rombongan Wali Kota Semarang tersebut diterima langsung oleh General Manager Pelindo III  Agus Hermawan, selanjutnya bersama sama meninjau  Poskotis dan Pos Kesehatan yang ada pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

Tampak hadir dalam kegiatan tersebut dan Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu ( biasa di sapa Mbak Ita), Kapolrestabes Semarang, Dandim 0733 BS/Smg, Dandenpom VI/5 Smg, Kepala Kejaksaan Negeri Semarang, Ketua DPRD kota Semarang, Kabag ops Polrestabes Semarang, Kasat lantas Polrestabes Semarang, Kadishub kota Semarang dan seluruh Staf Pelindo III Semarang.
Dalam kesempatan tersebut Wali Kota Semarang berkesempatan melaksanakan dialog dengan petugas yang mengawaki Pos Kotis dan Pos Kesehatan. Ia meminta kepada seluruh petugas untuk memberikan pelayanan kepada para Pemudik khususnya yang melalui laut.

Kesiapan dan Kelengkapan alat peralatan serta kesiapan Personel Pendukung guna kelancaran pelaksanaan mudik lebaran 2017. Hal ini disambut dengan kesiapan seluruh personel yang menyatakan siap untuk mendukung kelancaran Mudik melalui jalur laut dan berjanji akan memberikan pelayanan yang terbaik.

Selesai melaksanakan sidak, Wali Kota Kota Semarang berkenan untuk mengunjungi KRI Layaran 854 yang kebetulan sedang bersandar di Dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dalam rangka Operasi keamanan Laut Jawa.

Rombongan di terima langsung oleh Komandan KRI Layaran 854 Mayor Laut (P) Heru di Longroom Perwira. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Keerom) Sebanyak 8 (Delapan) Pajurit Komando Utama Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-PNG Yonif Mekanis 512/Quratara Yudha (QY) bersama masyarakat dari lintas agama, bergotong-royong membersihkan lingkungan dan pengecatan tempat ibadah di Masjid Ubudiah Kampung Arsotami, Distrik Arso, Kabupaten Keerom. Rabu (21/6/2017), pagi

"Semua tempat ibadah kita bersihkan, baik itu masjid, dan gereja. Prajurit TNI bersama masyarakat sekitar bersama-sama membersihkan tempat-tempat ibadah," kata Komandan Satgas Pamtas Yonif Mekanis 512/QY Letkol Inf Budi Handoko, S.Sos melalui Wadan Satgas, Kapten Inf Endra Retno Erowanto di Keerom.

Suasana kerukunan, kekeluargaan dan keharmonisan sangat terasa dalam kegiatan itu. Masyarakat perbatasan bersatu dalam kebersamaan dan kekeluargaan tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras dan antargolongan.

Semua membaur membersihkan tempat ibadah tanpa memandang perbedaan tempat ibadah agama apapun. Canda dan suasana kehangatan antarwarga menyelingi kegiatan yang digagas Satgas Pamtas Yonif Mekanis 512/QY tersebut. Kapten Inf Endra Retno Erowanto berharap, kegiatan seperti ini membuat kerukunan dan kekeluargaan di masyarakat makin erat. Kedamaian harus selalu tercipta meski masyarakat daerah dan negara ini terdiri dari berbagai perbedaan suku, agama, ras dan antar golongan.

Selain untuk menyambut hari raya Idul Fitri 1438 H, kegiatan ini juga dalam rangka menegaskan sinergitas antarumat beragama, khususnya di Kampung Arsotami, Distrik Arso, Kabupaten Keerom. Melaui kegiatan ini, TNI menyampaikan pesan bahwa masyarakat di daerah ini sangat menjunjung tinggi kerukunan, kebersamaan dan toleransi, sehingga situasi ini jangan sampai terpecah-belah oleh provokasi dari siapa dan pihak manapun.

"Mari kita bersama-sama memperkuat toleransi beragama, seperti dengan adanya kegiatan ini. Toleransi beragama di Kampung Arsotami, Distrik Arso, Kabupaten Keerom sudah terjalin sejak lama dan bagus, dan saya berpesan jangan terpancing provokasi. Kalau ada upaya yang mencoba mengacaukan daerah ini, Satgas Pamtas Yonif Mekanis 512/QY akan berkoordinasi dengan Polres untuk segera menangkap siapa-siapa yang akan mengacaukan daerah ini," kata Kapten Inf Endra Retno Erowanto.

Dia juga mengingatkan masyarakat untuk bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak mudah terpancing provokasi terkait suku, agama, ras, dan antargolongan maupun isu lainnya yang bisa memecah-belah persatuan. Pelaku penebar kebencian di media sosial akan dilacak dan diproses hukum secara tegas.

Banyak kerugian jika keamanan dan ketertiban masyarakat terganggu. Untuk itulah Kapten Inf Endra Retno Erowanto mengajak seluruh masyarakat menjaga kondisi daerah agar tetap kondusif.

Maman Sulaiman, Takmir Masjid Ubudiah Kampung Arsotami, Distrik Arso, Kabupaten Keerom mengucapkan rasa syukur dan banyak terimakasih atas bantuan serta kerjasamanya yang telah diberikan oleh Personel Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis 512/QY dalam rangka penyiapan Masjid Ubudiah Kampung Arsotami untuk menyambut hari raya Idulfiti 1438 H sehingga masyarakat /Jamaah Masjid Ubudiah lebih siap untuk melaksanakan ibadah hari raya Idul Fitri 1438 H. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Semarang) Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Semarang Lantamal V Kolonel Laut (P) Hanarko Djodi Pamungkas yang didampingi oleh  seluruh Perwira Staf Lanal Semarang menerima kunjungan 151 siswa Perwira Prajurit Karir TNI Angkatan XXIV TA 2017 di Gedung Mandalika Mako Lanal Semarang, Rabu (21/6).

Ke 151 siswa Perwira Prajurit Karir TNI Angkatan XXIV TA 2017 tetsebut, terdiri dari TNI AD 60 orang siswa, TNI AL 41 orang siswa dan TNI AU 50 orang siswa. Rombongan tersebut dipimpin oleh  Komandan Sekolah Kolonel Arm Anton Irianto Popang, S.H. serta 12 Perwira pendamping.
Menurut Anton -sapaan akrab Komandan Sekokah ini- mengatakan bahwa maksud dari kunjungannya ke Pangkalan TNI AL (Lanal) Semarang tersebut adalah dalam rangka pengenalan ke masing masing Matra dan melihat secara langsung keberadaan satuan TNI yang dikunjungi.

Komandan Lanal Semarang pada kesempatan tersebut memaparkan tentang Tugas Pokok dari  Lanal Semarang serta Misi Lanal Semarang, tentang batas batas wilayah kerja Lanal Semarang.
Djodi sapaan akrab Danlanal Semarang ini memaparkan juga tentang Struktur Organisasi TNI AL, Tugas Pokok TNI AL  serta pengertian tentang rencana pembentukan 3 Armada yakni  Koarmabar, Koarmatim dan Koarmateng.

Mengakhiri kunjungannya Komandan Sekolah berkenan bertukar Cindera mata dan di lanjutkan dengan Kunjungan ke Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. (arf)

Kamis, 22 Juni 2017

Dugaan korupsi Bank Jatim makin panas



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Beberapa hari yang lalu LSM. AMAK (Aliansi Masyarakat Anti Korupsi) berusaha mengklarifikasi terkait rencana RUPS LB (Rapat Umumnya Pemegang Saham Luar Biasa) saat agenda pergantian Direksi.

Pergantian Direksi tersebut dilakukan karena adanya Direksi Kepatuhan PT. Bank Jatim, Eko Antono yang dengan kejujurannya telah mengundurkan diri, hal ini dilakukan Eko setelah sejak Februari 2017 Penyidik Bareskrim Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Mabes Polri menetapkan status tersangka atas dugaan tindak pidana korupsi.

Tak lama kemudian disusul oleh dua Direksi lain, Rudi Hardiono (Direksi Operasional) dan Suudi (Direksi Bisnis Menengah dan Korporasi) juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus yang sama sejak Mei 2017.

Dua tersangka itu hingga kini belum mengundurkan diri


Ketiga tersangka di jerat pasal dugaan tindak pidana korupsi atas Kasus Penghapusan Buku (write off) PT. SGS, yang pelapornya diduga kuat adalah atasannya.

Kasus yang menghebohkan dunia perbankan 'skandal kredit macet dan hapus buku kredit' atas debitur PT Bank Jatim Tbk, PT Surya Graha Semesta (SGS) senilai 147.483.736.216,01 milik Ayong.

Informasi yang diperoleh kabarprogresif.com dari sumber kuat di Bareskrim Mabes Polri mengatakan hingga saat ini sudah ada sekitar 33 orang yang sudah diperiksa. Besar kemungkinan akan ada penambahan jumlah tersangka atas pengembangan kasus tersebut.

Penyidik Mabes Polri menetapkan ketiga tersangka yang disangka melakukan kejahatan dalam perkara dugaan Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Pidana Perbankan dan Tindak Pidana Pencucian Uang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan atau Pasal 3 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU No 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) UU Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU No 10 Tahun 1998 dan Pasal 3 dan atau Pasal 5 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pemberantasan dan Pencegahan Tindak Pidana Pencucian Uang.

Terkait adanya dugaan kuat atas pelaporan ketiga tersangka oleh atasannya sendiri, beberapa pihak di internal PT. Bank Jatim Tbk membenarkan sinyalemen tersebut. Bahkan untuk memperkokoh kelangsungan kekuasaan atasan tesebut, sengaja kasus tesebut di bongkar dengan mengorbankan bawahannya.

Carut marut dan rekayasa yang dilakukan oleh Direksi PT. Bank Jatim membuat Pengamat Hukum , I Wayan Titib Sulaksana mempertanyakan pengunduran diri Direksi Kepatuhan. Ada dugaan pengunduran diri tersebut sarat oleh kepentingan dan tekanan beberapa orang kuat diinternal PT. Bank Jatim.

"Kenapa harus Eko Antono saja yang dikorbankan, sedangkan dua tersangka lainnya masih bisa enjoy dalam melakukan pekerjaannya? Kami harapkan semua tersangka juga harus berani membongkar siapa pelapornya agar kasus dugaan korupsi bisa terang benderang di mata hukum" ujar praktisi hukum pidana dari Universitas Airlangga (Unair), di Surabaya, Rabu (21/6/2017).

Disebutkan jajaran lima direksi, tiga diantaranya resmi tersangka dugaan tindak pidana korupsi  (Tipikor).

Pria berambut putih tersebut lantas mempertanyakan hak dan kewenangan dari Dirut PT.Bank Jatim, Suroso atas ketidaktegasannya dalam menyikapi persoalan internal perusahaan perbankan.

"Seharusnya Dirut bertanggung jawab. Berwenang lakukan tindakan diskresi atas perbuatan bawahannya. Pecat dan copot saja dua tersangka direksi yang aktif. Sebab dengan kasus dugaan korupsi ratusan miliar itu secara langsung menurunkan kepercayaan masyarakat luas terhadap kinerja banknya orang jawa timur. Tandasnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Persidangan perkara dugaan penyekapan yang menjerat kakak beradik Widia Selamet dan Hartono Selamet kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Rabu (22/6/2017). Pada sidang kali ini, sidang digelar dengan agenda pemeriksaan kedua terdakwa.

Dihadapan majelis hakim yang diketuai Sigit Sutriono, Widia menjelaskan, sebelum penggembokan pagar dilakukan, dirinya mengetahui bahwa kuasa hukumnya saat itu yaitu Berdinandus telah mengirimkan surat somasi kepada keluarga Amin Chendra, putra Adjie Chendra (pelapor).

“Saya mengetahui kalau Berdinandus telah melayangkan somasi kepada Amin Chendra agar segera melakukan pengosongan rumah,” kata Widia.

Atas somasi dilayangkan Berdinandus, keluarha Amin Chendra ternyata tidak menggubrisnya sama sekali. Lantaran tidak digubris, Berdinandus lantas melakukan penggembokan pagar.


“Karena tidak digubris kuasa hukum saya kemudian menggembok pagar itu,” sambungnya.



Sementara itu, Ucok Rolando Parulian Tamba, kuasa hukum kedua terdakwa mengatakan, penggembokan pagar merupakan murni ide dari Berdinandus. Selain itu, dirinya melihat tidak ada upaya penyekapan seperti yang didakwakan jaksa penuntut umum.

“Keluarga Amin Chendra bisa keluar masuk, meskipun dengan cara melompati pagar rumah. Jadi tidak ada penyekapan,” katanya.

Bahkan menurutnya, keluarga Amin Chendra tetap bisa keluar masuk ke rumah tersebut.

“Dari keterangan terdakwa tadi terungkap setidaknya ada lima titik yang bisa dipakai keluarga Amin Chendra untuk keluar dari rumah tersebut,” terangnya.

Perlu diketahui, tuduhan penyekapan ini dialami Widia dan Hartono berawal ketika terjadi upaya pengosongan lahan milik orang tuanya di Jl Nginden Semolo, Surabaya yang dilakukan oleh Advokat dari Pasopati & Associates pada Agustus 2014. Saat itu, advokat menutup gembok pagar depan dan tengah untuk menjaga lahan agar tidak disalahkangunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Namun tiba-tiba pada 12 Agustus 2014, Adjie Chendra melaporkan Hartono dan Widia ke Polrestabes Surabaya. Laporan itu dibuat Adjie Chendra atas tuduhan penyekapan terhadap keluarga Amin Chendra. (Komang)

Rabu, 21 Juni 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Henry J Gunawan, Bos PT Gala Bumi Perkasa meminta penyidik Polrestabes Surabaya untuk melakukan gelar perkara ulang atas kasus penipuan dan penggelapan yang menjadikan dirinya sebagai tersangka. Hal itu dikatakan Abdul Malik, selaku kuasa hukum Henry J Gunawan.

Menurut Malik, kliennya mengeluh atas penanganan perkara ini. Dia menilai, notaris Caroline C Kalampung tidak memiliki kapasitas sebagai pelapor, karena tidak memiliki keperdataan atau alas hak yang kuat.

Selain itu, dalam pembuatan akta jual beli tanah yang dibuat di kantor notaris Caroline tersebut terjadi atas kesepakatan antara Hermanto dengan PT Gala Bumi Perkasa. Saat itu Direktur Utamanya yang menjabat pada tahun 2010 yang melakukan proses perjanjian adalah Teguh Kinarto. Dalam perjanjian itu tidak menyebutkan sama sekali bahwa Henry sebagai pihak yang bersangkutan.

"Saya menduga ini ada permainan yang dilakukan Caroline dan Teguh Kinarto. Apa yang merugikan Caroline sebagai notaris, kan surat itu sudah ditaruh di notaris dan diberikan kepada pihak lain yang sampai saat ini tidak diketahui keberadaanya," ujarnya saat ditemui di Pengadilan Negeri Surabaya, Rabu (21/6/2017).

Anehnya, sertifikat tersebut sebetulnya sudah ditangan notaris Caroline yang selanjutnya sudah memberikan kembali kepada Asrori orang yang mengaku suruhan PT Gala Bumi Perkasa dan sampai saat ini tidak diketahui identitas keberadaanya. Malik menyebutkan bahwa Caroline seharusnya tidak memberikan surat tersebut kepada orang yang bukan pihak-pihak atas perjanjian tersebut.

“Seharusnya Caroline dan Teguh Kinarto ini yang dijadikan tersangka. Bukan pak Henry yang dijadikan tersangka. Ini Asrori harus dicari dulu karena saksi kunci. Dalam hal ini Caroline harus bertanggung jawab juga, bukan melaporkan," tegasnya.

Beberapa kejanggalan lainnya yaitu, adanya dua laporan dalam obyek yang sama. Karena itu pihaknya meminta kasus yang sama di Mabes Polri ditarik ke Polrestabes Surabaya.

“Selain dilaporkan di Polrestabes Surabaya, Pak Henry juga dilaporkan di Mabes Polri. Anehnya dua-duanya jalan dan telah menetapkan Pak Henry sebagai tersangka,” ujar pengacara yang juga menjabat Ketua Kongres Advocat Indonesia (KAI) Jatim ini.

Tak hanya itu, Malik juga menilai bahwa kasus penipuan dan penggelapan yang menjerat Henry telah kadaluarsa lantaran kasus ini terjadi pada 2010 silam. Sesuai KUHP masa kadaluarsa perbuatan pidana adalah 6 tahun.

“Kasusnya sudah terjadi 7 tahun lalu, tapi kok anehnya kasus ini baru dilaporkan dan ditangani saat ini. Kenapa kok tidak dulu?. Apalagi Asrori sebagai saksi kunci yang mengambil sertifikat itu belum jelas keberadaanya,” bebernya.

Atas beberapa kejanggalan itulah, Malik melihat bahwa penetapan pengusaha properti itu sebagai tersangka syarat akan kepentingan.

“Penetapan Pak Henry sebagai tersangka merupakan tindakan yang tidak sah karena terbukti melanggar Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Perkap) Nomor 12 tahun 2009. Seharusnya Perkap ini jadi pedoman penyidik,” kata Malik.

Untuk memastikan apakah penetapan tersangka Henry tidak dilakukan secara sewenang-wenang, Malik pun telah mengirim surat resmi ke penyidik Polrestabes Surabaya dan Mabes Polri. “Kami minta kasus atas laporan notaris Caroline yang dibuat di Mabes Polri ditarik ke Polrestabes Surabaya. Dan kami meminta agar penyidik segera melakukan gelar perkara ulang,” tegasnya.

Henry ditetapkan sebagai tersangka kasus penipuan dan penggelapan atas laporan yang dibuat notaris Caroline di Polrestabes Surabaya. Kasus yang menjerat Henry ini berawal saat notaris Caroline mempunyai seorang klien yang sedang melakukan jual beli tanah dengan Henry sebesar Rp 4,5 miliar. Setelah membayar ke Henry, korban yang seharusnya menerima Surat Hak Guna Bangunan (SHGB) ternyata tidak terwujud.

Saat korban ingin mengambil haknya, Henry justru mengaku bahwa SHGB tersebut di tangan notaris Caroline. Namun setelah dicek, Caroline mengaku bahwa SHGB tersebut telah diambil oleh seseorang yang mengaku sebagai anak buah Henry. Kabarnya, SHGB itu ternyata dijual lagi ke orang lain oleh Henry dengan harga Rp 10 miliar.

Atas perbuatannya, notaris Caroline akhirnya melaporkan Henry ke Polrestabes Surabaya. Setelah melakukan sejumlah penyelidikan, penyidik kemudian penyidik akhirnya menetapkan Henry sebagai tersangka dalam kasus tersebut. (Komang)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pemerintah melalui Dirjen Perkeretapian Kementerian Perhubungan telah menargetkan pengerjaan angkutan massal cepat berupa trem di Kota Surabaya, akan selesai sebelum tahun 2020. Untuk merealisasi target tersebut, pemerintah akan bergerak cepat setelah Lebaran nanti. Beberapa tahapan penyelesaian pengerjaan trem yang akan dibangun dari jalur utara-selatan, siap dikebut.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Agus Imam Sonhaji mengatakan, Pemkot Surabaya bersama Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan juga PT KAI, telah bertemu untuk membahas percepatan pengerjaan trem. Pertemuan itu digelar di Balai Kota seusai kunjungan Direktur Jenderal Perkeretapian Kemenhub, Prasetyo Boeditjahjono, menemui Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini pada 16 Juni lalu.

“Dari pertemuan tersebut, paling tidak Juli nanti akan mulai digelar lelang trem untuk anggaran yang sudah ada. Untuk lelangnya, mereka (Kemenhub) yang melaksanakan. Kami (Pemkot) nggak tahu,” tegas Agus Sonhaji,Rabu (21/6).

Menurut Agus Sonhaji, proses lelang tersebut kemungkinan memakan waktu 1,5 bulan. Berikutnya, setelah didapat pemenang dan tanda tangan kontrak, pemenang lelang akan melakukan pengecekan lapangan (cek fisik) untuk pengerjaan pemasangan rel.

“Lelang paling lama 1,5 bulan. Jadi kemungkinan September sudah bisa pasang rel nya. Meski nggak seluruhnya, mungkin sekitar 4-5 kilometer dulu,” jelas pejabat alumnus ITS ini.

Untuk pemasangan rel trem ini, Agus menyampaikan rencananya akan mengoptimalkan median jalan dari mulai titik 11.450 di Jalan Tunjungan sebagai titik awal pengerjaan trem. Dia optimistis, pemasangan rel nantinya tidak akan terlalu menganggu kelancaran arus lalu lintas.

“Pak Irvan (Kadishub) nantinya juga akan melakukan pengaturan dengan menyiapkan rekayasa lalu lintas. Intinya agar bagaimana lalu lintas tidak terganggu,” jelas Agus Sonhaji.

Selama menunggu progres lelang, Agus menegaskan bahwa Pemkot juga akan terus bergerak. Fokus Pemkot adalah menuntaskan pengerjaan fisik. Semisal pelebaran jalan di Simpang Dukuh yang nantinya diplot untuk pengalihan arus lalu lintas dari arah Jalan Gemblongan-Jalan Genteng Kali menuju Jalan Gubernur Suryo. “Fokus Pemkot menuntasan fisik jalannya. Nantinya lebar jalannya akan seperti Jalan Tunjungan,” sambung mantan Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang ini.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perkeretapian, Prasetyo Boeditjahjono menyampaikan, pengerjaan trem di Surabaya diharapkan bisa selesai sebelum tahun 2020. Menurutnya,  pengerjaan proyek trem akan dibangun pemerintah pusat. Sementara PT KAI akan bertindak sebagai operator yang mengoperasikan trem. Perihal pendanaan, Prasetyo menyebut pembangunan tahun ini memakai anggaran dari pemerintah pusat (APBN). Untuk tahun 2017 ini, anggaran yang baru dianggarkan sebesar Rp 100 miliar.

“Untuk pendanaan 2017 ini dapatnya seperti itu, tapi nanti sambil jalan bisa kita selesaikan. Sudah banyak skema pembiayaan yang bisa diterapkan. Bu Risma ini sudah ke Jakarta beberapa kali, rapat dengan kami (Kemenhub) dan juga Kementerian Keuangan,” jelas alumnus pasca sarjana UGM Yogyakarta ini. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Tradisi bagi hadiah atau rejeki di momen jelang hari raya Idul Fitri  yang tinggal beberapa hari lagi ternyata menjadi bumerang bagi Ketua Fraksi Gerindra DPRD kota Surabaya, DR. B.F Sutadi,SH, M.Si.

Entah nasib lagi apes, sebar sarung dan amplop yang diduga berisi sejumlah uang tersebut ternyata dipermasalahkan oleh sejumlah orang.

Ini lantaran amplop yang sebarkan BF Sutadi itu berlogo fraksi Gerindra.

Namun hal tersebut tak dipersoalkan oleh BF Sutadi yang juga sebagai anggota Komisi D DPRD Surabaya pasalnya kedatangan BF Sutadi ke warga ini merupakan kegiatan reses yang murni untuk menyerap aspirasi masyarakat.

“Anggap saja ini masukan yang baik di bulan puasa, saya justru mengucapkan terimakasih kepada kedua warga yang kritis itu, memang seharusnya warga itu cerdas dan kritis seperti itu, walaupun sebenarnya saya tidak ada niat sedikitpun untuk menyalahgunakan,” jawab Sutadi saat dikonfirmasi via telepon selularnya, Selasa (20/6/2017).

Ketua DPC Partai Gerindra Surabaya ini, juga menyatakan, bahwa pemberian sarung kepada warga yang mengikuti reses, hanya semata-mata niat pribadi dan keluarganya untuk berbagai dibulan suci ramadhan. Begitu pula dengan isi amplopnya.

“Dan amplop tersebut adalah ucapan Lebaran saya selaku anggota DPRD Fraksi Gerindra, dan ini memang saya lakukan secara rutin setiap tahun, sesuai kemampuan saya untuk saya bagi ke beberapa warga, dan lagi saya juga tidak bodoh untuk melakukan acara itu sebagai ajang kampanye,” jelasnya.

Sutadi juga menjelaskan kegiatan berbagai kebahagiaan ini tak hanya dilakukan didaerah gubeng saja namun hal yang sama juga dilakukan ke para warga disejumlah kecamatan yang masuk didalam Dapil 1 atau daerah pemenangannya yang berada di 6 Kecamatan yaitu Bubutan, Genteng, Gubeng, Krembangan, Simokerto dan Tegalsari.

“Tidak hanya di Gubeng, tapi juga beberapa lokasi lintas kecamatan, kalau ada warga yang menganggap itu melanggar, sekali lagi saya menghargai dan menghormati pendapat yang bersangkutan sebagai kritik untuk kontrol yang baik dari masyarakat,” tandasnya.

Aksi BF Sutadi ini dengan membagikan sarung dan amplop yang diduga berisikan uang itu dipermasalahkan oleh dua orang yang mengaku perwakilan warga Gubeng Jaya RW-002, Kecamatan Gubeng.

Secara diam-diam, Senin (19/6/2017), kedua orang ini melaporkan BF Sutadi ke Sekretariat Dewan (Setwan) DPRD Surabaya atas tudingan, bahwa Sutadi telah menyalahgunakan hak dan kewajibannya sebagai anggota dewan dengan menyebar sarung dan amplop berlogo fraksi Gerindra DPRD kota Surabaya, saat reses.

Kedua orang tersebut beralasan, kegiatan reses itu tidak boleh membawa pesan dari partai, karena kegiatan reses merupakan kegiatan murni anggota dewan untuk menyerap aspirasi masyarakat.

Bahkan kedua orang ini juga menyiarkan berita tersebut lewat situs media online, dan rencananya juga mereka akan melaporkan ke Badan Kehormatan (BK) DPRD kota Surabaya.(arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive