Rabu, 05 Juli 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Terkadang aksi maling tak pandang bulu untuk mencari mangsanya. Begitu ada sasaran empuk atau lengah langsung sabet.

Namun kali ini aksi maling tersebut bisa di bilang apes bahkan kena batunya. Pasalnya kawanan pencuri ini nekat melakukan aksinya di “kandang Macan”.

Alhasil rencana membobol rumah anggota tentara yang memiliki kualaifikasi pasukan khsusus TNI AL, Kopaska yang tinggal dikawasan  Jl. Simorejo, Simomulyo, Surabaya dini hari tadi (5/7) berakhir dramatis, satu orang kawanan maling tewas.

Menurut Komandan Polisi Militer Angkatan Laut (Danpomal) Pangkalan Utama TNI AL V (Lantamal V) Letkol Laut (PM) Khoirul Fuad, S.H. menegaskan bahwa kasus tersebut tengah ditangani dan ditindaklanjuti oleh Pomal Lantamal V dan Polsek Sukomanunggal, Surabaya.

Sementara itu untuk kronologis kejadian lanjut Fuad- sapaan akrab Danpomal Lantamal V ini- kejadian terjadi rabu dinihari sekitar pukul 01.00 Wib. Rumah Mayor Laut (P) Tunggul Waluyo, yang sehari-hari berdinas di Sekolah Pasukan Katak, Pusat Pendidikan Khusus, Kodiklatal yang tinggal dikawasan Jl. Simorejo No 102 A  Rt 09 Rw 02 Simomulyo, Surabaya ini disatroni gerombolan perampok yang berjumlah tiga orang.


Mendengar ada suara mencurigakan, lalu Mayor Laut (P) Tunggul Waluyo melihatnya, tampak tiga orang menggunakan sepeda motor Vario masuk dan membuka paksa pintu pagar.

Mencurigai adanya orang yang akan berbuat jahat dirumahnya. Kemudian  Mayor Tunggul mengintip 3 pencuri tersebut sudah mengambil motor Beatnya, lalu Mayor Tunggul teriak "maling.maling" sambil berlari naik ke lantai 2 rumahnya dan melihat 3 orang pencuri mengacungkan senjata tajam dan pistol ke arah Mayor Tunggul.

Merasa terancam jiwanya dan untuk mempertahankan harta bendanya dari para pencuri, lalu Mayor Tunggul melepaskan tembakan peringatan sebanyak 3 (tiga) kali. Setelah mendengar tembakan peringatan, bukannya membuat kawanan pencuri ini keder.

Salah satu pencuri malah melepaskan tembakan ke arah Mayor Tunggul dengan menggunakan senjata api soft gun US Property, sedangkan satu orang pencurian lainya juga mengcung-acungkan senjata tajam jenis parang/penghabisan merek Martindale. alhasil malam itu terjadi baku tembak antara pencuri dengan Mayor Tunggul.

Merasa terjepit para pencuri lantas berlari meninggalkan pekarangan rumah serta meninggalkan hasil kejahatannya berupa sepeda motor honda beat milik Mayor Tunggul di pinggir jalan depan rumah, lalu sekitar jarak 200 meter kemudian, salah satu pencuri (Mr X) terjatuh lalu datang banyak warga mengeroyok salah seorang pencuri tersebut hingga tewas, sementara dua orang lainnya masih dalam pengejaran.


Dari kejadian tersebut, di tempat kejadian perkara didapati kerugian berupa kunci pintu pagar (gembok)  mengalami kerusakan, satu orang pencuri atas nama Mr X dinyatakan tewas di sekitar kejadian.

Untuk barang bukti saat ini berada di Polsek Sukomanunggal terdiri dari  satu unit sepeda motor Beat Nopol L 3605 WM milik Mayor Unggul, satu unit sepeda motor vario warna hitam Nopol N 6536 HHG milik pelaku pencurian, senjata api (soft gun) merek U.S. Property beserta sepuluh butir gotri, satu buah senjata tajam jenis parang merk Martindale, kunci T milik pelaku pencurian, stnk honda vario nopol L 5672 QE, beberapa barang milik pelaku pencurian (batu akik, mata uang negara singapura dan malaysia).

Sementaa itu untuk mayat salah seorang pelaku dan barang bukti saat ini berada di Polsek Sukomanunggal, Surabaya dan saat ini masih menunggu tim Inavis Polda Jatim. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sebuah toko kelontong di Jalan Manyar Sambongan, Surabaya menjadi sasaran pencurian Senin malam (3/7). Pelakunya tidak sampai menguras banyak uang, melainkan menggondol sekarung beras dan gula dari toko.

Berdasar informasi yang berhasil dihimpun, Mindarsih, korban yang membuka toko kelontong sibuk melayani pembeli. Saat berjualan, suara gaduh muncul dari dalam tempat penyimpanan sembako. Perempuan berusia 41 tahun itu kemudian menengok ke bagian dalam untuk memastikan asal suara tersebut.

Dia lantas terkejut saat ada seorang laki-laki sedang membopong sekarung gula putih dan sekarung beras. Mindarsih tak mengenal pria tersebut. Spontan, dia berteriak maling.

Teriakan itu mengundang pembeli dan beberapa warga yang ada di luar. Mereka lantas mengepung pria tadi dan hampir menghakiminya. Namun warga bisa meredam emosi, dan memilih memanggil polisi.

Kanitreskrim Polsek Gubeng AKP I Gede Made Wasa membenarkan bahwa pihaknya mengamankan seorang pencuri di Jalan Mayar Sambongan. Pelakunya bernama Rudi Yulianto.

"Rencananya beras dan gula itu mau diangkut pakai sepeda motor. Motor Yamaha Jupiter milik pelaku itu juga kami amankan," ujarnya, Selasa (4/7).

Saat ini, polisi masih menginterogasi pria berusia 29 tahun tersebut. Dia mengaku kelaparan, dan membutuhkan beras untuk makan. Sebagian lagi, dijual kembali untuk mencukupi kebutuhan lainnya.

Made melanjutkan, Rudi diduga kuat bukan sekali ini saja mencuri dan menyasar toko kelontong tersebut. Sebab, menurut keterangan korban, tokonya juga pernah kehilangan sembako.

"Sudah tiga kali korban menjadi sasaran pencurian. Kami masih mencari tahu pelakunya orang yang sama atau bukan," beber polisi asal Bali tersebut. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Semarang) Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Semarang Lantamal V Kolonel Laut (P) Hanarko Djodi Pamungkas menghadiri upacara Tabur Bunga dalam rangka HUT Bhayangkara ke-71 Tahun di Dermaga Samudra 01 Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

Upacara tersebut mengangkat tema ”Dengan Semangat Profesionalisme Modernisasi Polri Berkomitmen untuk Meraih Kepercayaan Masyarakat Demi Tegaknya NKRI yang Sejahtera Mandiri dan berkeadilan ’’ dipimpin langsung oleh Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono, sedangkan Komandan upacara dipercayakan kepada AKBP Valent Asmoro yang tugas kesehariaanya menjabat Kabag Binops Satpolair Polda Jateng, selasa kemarin.

hadir dalam upacara tabur bunga tersebut antara lain, Taruna Akpol, satu peleton brimob, TNI dan Sabhara dan para perwakilan pamen,Pama dan Brigadir Polda Jateng serta ibu- ibu Kemala bhanyangkari.

Dalam upacara memperingati hari ulang tahun Polri yang ke-71 ini tak lupa Kapolda Jateng juga memanjatkan doa dan penghormatan bagi pahlawan yang telah gugur dalam mendarma bhaktikan dirinya bagi bangsa dan negara.

Kemudian acara dilanjut dengan peletakan bunga di dermaga dan dilanjut tabur bunga dengan menggunakan kapal didampingi oleh pejabat utama Polda Jateng dan ibu-ibu Kemala Bhayangkari. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Yogyakarta) Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan HB X menggelar Open House syawalan di Bangsal Kepatihan, Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta. Sri Sultan hadir ditemani istri Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas dan Wakil Gubernur Sri Paduka Paku Alam X beserta istri Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu (GKBRAy) Adipati Paku Alam X dan Asisten di lingkup Sekretariat Daerah (Setda) DIY, senin lalu.

Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal ) Yogyakarta Lantamal V Letkol Laut (P) Arya Delano, S.E., M.Pd. beserta Perwira staf dan anggota Lanal Yogyakarta juga menghadiri acara tersebut. Tampak hadir  Pejabat Forkominda Yogyakarta dan seluruh elemen masyarakat yang ada di wilayah Yogyakarta.

Acara yang dimulai sejak pagi, dihadiri ribuan warga yang ingin bertemu dan syawalan dengan Sultan HB X dan Paku Alam X. Usai menggelar acara, Sultan mengatakan bahwa open house yang tiap tahun dilakukannya dianggapnya biasa. Ia berterima kasih kepada masyarakat yang mau bertemu dengan dirinya.

"Kami membuka open house, warga boleh datang. Terima kasih publik sudah meluangkan mau datang," ucap Sri Sultan HB X di Bangsal Kepatihan. Sultan menjelaskan, syawalan bagian dari silaturahmi, sehingga ia setiap tahun membuka Bangsal Kepatihan bagi masyarakat untuk bersyawalan.

"Jadi silaturahmi itu jadi sesuatu yang penting. Mohon maaf Lahir dan batin kepada seluruh undangan dan seluruh elemen masyarakat yang hadir serta mengucapkan terimakasih atas partisipasi masyarakat dan aparat dalam mengamankan tradisi kegiatan Hari Raya Idul Fitri sehingga D.I Yogyakarta dalam situasi aman", ujarnya.

Open House syawalan yang digelar Sultan HB X dibagi dengan dua sesi. Sesi pertama selesai pada pukul 10.30 WIB. Sesi kedua dimulai pukul 10.50 WIB. Setelah bersalaman, warga boleh mencicipi hidangan. Ribuan porsi makanan berupa soto, bakso, nasi merah, jenang, serta sejumlah makanan ringan lain. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Bangkalan) Sebagai penunjang program Pengamanan (Pam) Tubuh TNI AD, Kodim 0829/Bangkalan dan jajaran Koramil 01 s.d 18  memasang CCTV, kaca riben dan lampu sorot untuk meningkatkan keamanan di lingkungan masing-masing satuan.

Pemasangan CCTV, kaca riben dan lampu sorot merupakan perintah Komando Atas untuk monitoring keamanan satuan.

Dandim 0829/Bangkalan Letkol Inf Sunardi Istanto, SH.,  mengatakan, bahwa sebanyak empat monitor CCTV telah terpasang mengawasi beberapa titik yang di anggap rawan di Makodim 0829/Bangkalan.

Pemasangan CCTV, kaca riben dan lampu sorot sesuai dengan program pengamanan pangkalan utama di lingkungan Kodim dan Koramil, selain untuk memudahkan pengawasan bagi anggota yang sedang menjalankan tugas piket.

Letkol Inf Sunardi Istanto, menjelaskan, perintah pemasangan CCTV, kaca riben dan lampu sorot untuk 18 Koramil wilayah Kodim 0829/Bangkalan akan di pantau langsung oleh Dandim 0829/Bangkalan ke setiap Koramil pekan depan.

“Dianggap penting memasang CCTV karena bisa  menyimpan gambar sampai satu bulan untuk mngetahui  siapa saja yang keluar masuk kantor Kodim maupun Koramil,” ujarnya.

Pemasangan CCTV, kaca riben dan lampu sorotdi Kodim 0829/Bangkalan jajarannya di lakukan oleh anggota sendiri tanpa harus memanggil teknisi dari luar.

Saat ini anggota Kodim 0829/Bangkalan telah memasang empat CCTV dan akan dilaljutkan di Koramil-Koramil, dan hingg pemasangan CCTV semua Koramil dilengkapi CCTV. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Pernyataan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang menyebutpenanganan korupsi proyek E-KTP oleh Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) hanya sebuah omong kosong belaka ternyata tak mendapat respon dari  lembaga anti rasuah itu.

"Saya kira energi KPK lebih baik digunakan untuk menangani kasus korupsi ketimbang menanggapi beberapa pernyataan yang sebenarnya tidak begitu substansial dan tidak penting ditanggapi," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK Jakarta, Selasa (4/7/2017).

Menurut Febri, KPK akan berfokus dalam penanganan perkara korupsi yang sesuai kewenangan KPK. KPK akan melaksanakan amanat yang dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK.

Menurut Febri, komentar-komentar tidak penting yang ditujukan kepada KPK tidak dapat menghalangi KPK dalam menjalankan tugas sesuai amanat undang-undang.

"Kami tetap akan bekerja, jadi semua serangan atau semua pernyataan atau tekanan-tekanan tidak akan membuat kami berhenti menangani kasus e-KTP yang sedang berjalan saat ini," kata Febri.

Sebelumnya, Fahri Hamzah mengusulkan agar dilakukan evaluasi terhadap state auxiliary agency (lembaga non-struktural) di Indonesia. Lembaga itu di antaranya Komnas HAM dan Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK).

Awalnya, Fahri mengomentari soal temuan adanya sejumlah calon Komisioner Komnas HAM yang berafiliasi dengan kelompok-kelompok tertentu sehingga terindikasi terkait masalah korupsi dan gratifikasi.

Secara umum, menurut Fahri, sejumlah lembaga semi negara tidak diperlukan karena negara telah mengalami konsolidasi demokrasi yang baik. Bahkan, Fahri menyarankan pembubaran lembaga seperti Komnas HAM dan KPK.

"Coba evaluasi lagi, jangan-jangan lembaga ini memang enggak diperlukan. Mumpung kita ini lagi perlu hemat, bubarin saja. Toh ada fungsinya dalam negara," kata Fahri, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/7/2017). (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Petualangan M Farhan akhirnya berakhir dibalik teralis besi Polsek Genteng Surabaya.

Pria kelahiran Tuban ini diciduk anggota reskrim Polsek Genteng karena telah melakukan penipuan terhadap tujuh orang.

Modus M. Farhan ini dapat mengelabuhi para korbannya karena mengaku sebagai karyawan Trans Media sebagai tim make-up artis.. Ia bercerita bila di tempat kerjanya sedang membutuhkan pekerjaan,

Alhasil, ketujuh korbannya pun percaya namun semua yang ditawarkarkan kepada ketujuh korban itu tidaklah gratis alias tapi ada biaya administrasi.

Pria berusia 38 tahun itu memninta uang pendaftaran. Satu orang pendaftar, Farhan mematok harga Rp1-3 juta.Bagi korban yang tak punya cukup uang, handphone juga bisa dijadikan jaminan.

“Saya kenal mereka (korban) dari pertemanan. Dari mulut ke mulut, saya tawari pekerjaan itu,” beber Farhan, Selasa (4/7).

Para korban percaya-percaya saja, sebab penampilan dan ucapan Farhan sangat meyakinkan. Meskipun sebenarnya, Farhan melakukan interview tersebut bukan di sebuah ruang kerja. Dia mengundang para pelamar untuk diinterview di sebuah hotel.

“Mereka memang butuh pekerjaan. Jadi saya cuma modal omongan aja,” tambah pria pengangguran tersebut.

Kapolsek Genteng Kompol Yhogi Hadisetiawan menerangkan, Farhan ditangkap setelah pihaknya menerima laporan dari salah seorang korban.

Kepada polisi, korban mengaku bahwa dirinya baru saja ditipu. Polisi diberi tahu bahwa Farhan masih menginap di sebuah hotel yang ada di kawasan Genteng. Setelah hotel itu didatangi, polisi langsung meringkus Farhan.

“Berdasar pengakuannya, pelaku sudah menipu tujuh orang,” terang Yhogi.

Korps berseragam cokelat juga mendapati fakta bahwa Farhan baru saja keluar dari penjara sebulan lalu.

Berdasar catatan Unit Reskrim Polsek Genteng, pihaknya juga pernah menangkap Farhan atas kasus yang sama 2015 lalu.

Dari penangkapan tersangka, polisi menemukan sejumlah barang bukti berupa surat lamaran pekerjaan dari para korban.

Selain itu, mereka juga mengamankan tujuh handphone milik para koran yang dijadikan jaminan persyaratan administrasi lowongan pekerjaan abal-abal tersebut.

Yhogi mengimbau, agar masyarakat tetap waspada tehadap aksi penipuan bermodus lowongan kerja. Para Job Seeker kerja harus jeli melihat iklan lowongan dimanapun.

“Kalau ada pembayaran di awal, pelamar kerja harus teliti. Jangan terburu-buru mengiyakan,” tegas mantan Kapolsek Dukuh Pakis itu. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Kasus dugaan korupsi proyek E-KTP yang sangat menghebohkan masyarakat Indonesia akhirnya dimentahkan oleh Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah.

Bahkan Fahri Hamzah menuding bila kasus korupsi proyek E-KTP itu hanya omong kosong belaka.

Parahnya lagi, kasus itu kata Fahri hanya sebuah “permainan” dari Muhammad Nazarudin, Novel Baswedan, dan Agus Rahardjo.

"Sudahlah, percaya saya, kasus E-KTP itu omong kosong ngga ada hasilnya. Itu permainanya Nazarudin, sama Novel sama Agus Rahardjo. Itu Agus Rahardjo terlibat E-KTP, percaya deh, bohong itu. Jadi Anda jangan curigai lagi angket ini soal E-KTP lagi, ini memang bohong E-KTP, enggak ada, selesai," kata Fahri di Gedung DPR, Selasa 4 Juli 2017.

Ia mempertanyakan kerugian negara akibat kasus E-KTP sebesar 2,3 triliun. Menurutnya, kerugian tersebut hanya khayalan. Sebab, hanya Badan Pemeriksa Keuangan yang bisa menentukan kerugian tersebut.

"Jangan bikin khayalan di luar, mentang-mentang ada penyidik KPK bilang ada rugi Rp2,3 Triliun, terus kita percaya, bohong itu, yang benar BPK. Anda suruh saya percaya omongan siapa kalau bukan BPK, masa omongan orang di pinggir jalan lebih percaya dibanding yang diberi mandat untuk menghitung kerugian, ini khayalan," kata Fahri.

Ia menjelaskan KPK menyatakan kerugian negara atas kasus E-KTP berdasarkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan sebesar Rp 2,3 Triliun. Padahal BPK mengatakan kerugiannya mencapai Rp18 Milyar.

"Antara 2,3 T dan 18 M, jaraknya tuh ini negara gila, ada uang negara jaraknya begitu besar kan ngawur dong ini. Negara ngga boleh ngawur gitu," kata Fahri.

Ia juga mempertanyakan delik hukum yang menjerat politisi DPR Markus Nari dan Miryam Haryani atas kasus E-KTP. Atas tudingannya itu, ia kembali meminta agar presiden mengevaluasi KPK. Tentunya tanpa emosi ataupun fiksi.

"Deliknya obstruction of justice atau apalah, ini khayalan, permainan Nazaruddin sama Novel sama Agus. Kita nanti bukalah biar seru permainannya," kata Fahri. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Polisi terus berupaya mencari pelaku penyiraman wajah penyidik senior KPK Novel Baswedan.

Saat ini polisi sudah merampungkan pembuatan sketsa wajah terduga pelaku penyerangan Novel Baswedan. Sayangnya polisi belum bisa memastikan siapa pelaku penyerangan yang menggunakan air keras itu.

Namun polisi masih berkeyakinan bila pemanggilan ulang tiga saksi untuk dikonfrontir terhadap sketsa itu akan membuahkan hasil yang menggembirakan.

"Belum (mengarah ke identitas pelaku). Makanya sedang kita dalami kembali seseorang dengan sekilas itu bisa tahu wajah dan masih ingat," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono, Selasa (4/7/2017).

Argo menuturkan, tiga sketsa itu dibuat berdasarkan keterangan tiga saksi kunci yang mengaku melihat seseorang yang mencurigakan saat kejadian. Polisi ingin memastikan bahwa sketsa tersebut sama seperti sosok yang sempat mereka lihat.

"Makanya ini sedang kita dalami kembali sketsa itu, karena ada saksi yang inisial E itu dia melihat ada orang di depan rumah Novel saat itu sedang menunduk. Sedang kita cek situasi sekitar jam 5 pagi posisi menunduk ini kira-kira seperti apa," kata dia.

Lebih jauh, Argo menyatakan bahwa penyidik belum bisa berangkat ke Singapura untuk menemui Novel Baswedan. Penyidik masih terkendala izin untuk memeriksa penyidik senior KPK itu.

"Kita periksa orang di luar negeri. Negara tersebut punya aturan sendiri dan tidak main langsung diperiksa. Kita kan harus izin kepolisian di sana dan RS sana. Kita belum dapat izin itu," ucap Argo. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Karir AKBP Shinto Silitonga, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya akhirnya berakhir.

Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) melakukan mutasi perwira menengah yang membentuk Tim Anti Bandit Satreskrim Polrestabes Surabaya menjadi penyidik  Madya 4 Ditreskoba Polda Jatim.

Hengkangnya Shinto dari Polrestabes Surabaya ini tertuang dalam Telegram (TR) nomer ST/1378/VIII/2017/RO SDM tanggal 3/07/2017.

Selain Shinto ada empat pamen anggota polisi yang dipindah tugaskan. Kini posisi jabatan lama Shinto digantikan AKBP Leonard M. Sinambela yang sebelumnya menjabat sebagai Kasubdit II Ditreskoba Polda Jatim.

Sepak terjang Shinto saat menjabat Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya patut diacungi jempol.  Banyak penjahat jalanan yang tumpang dengan serdadu hantu merah yang dibentuk Shinto yakni Tim Anti Bandit Satreskrim Polrestabes Surabaya.

“Sampai kapanpun dan dimanapun, saya tetap semangat dalam mengemban tugas di semua jajaran, termasuk tugas baru saya sebagai penyidik madya 4 Ditreskoba Polda Jatim,” ujar Shinto, (4/7/2017). (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menganggap pelaku pemasangan bendera di Mapolsek Kebayoran Lama oleh orang tak dikenal pada Selasa pagi merupakan sebuah teror.

Pemasang bendera mirip lambang kelompok radikal ISIS di pagar Mapolsek dan meninggalkan surat yang dikemas botol air mineral tersebut hanya sekedar ingin menunjukan eksistensinya.

"Pertama dia ingin menunjukan bahwa dia ada. Eksistensi mereka ada di Indonesia," kata Setyo di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (4/7/2017).

Tak hanya ingin menunjukan eksistensi, Setyo menduga motif pelaku adalah aksi balas dendam terhadap anggota kepolisian.

"Mereka adalah orang-orang yang memang mempunyai niat sendiri dan ada motif-motif balas dendam. Dendam kepada polisi karena selama ini polisi yang menghalang-halangi kegiatan mereka. Selama ini polisi menghambat niat-niat mereka untuk eksis," terang Setyo Wasisto. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Perwakilan 32 Pedagang Kaki Lima (PKL) di wilayah Menur mengadu ke Komisi B DPRD Surabaya, karena lokasi yang selama ini dijadikan sarana untuk mengais rejeki secara turun menurun selama 30 tahun lebih, telah ditertibkan aparat Satpol-PP Kota Surabaya.

Salah satu PKL bernama Bu Sih mengatakan jika kini posisi ekonomi keluarganya semakin hancur, karena selama ini hanya mengandalkan stan PKL sebagai penyangga kehidupan keluarganya.

"Apalagi saat ini musimnya anak masuk sekolah yang tentu butuh biaya banyak, anak saya mau masuk SMP, lantas dari mana saya bisa mencukupi jika tempat kami berjualan digusur seperti sekarang ini, tanpa solisi," keluhan sembari menitikkan air mata.

Namun sayang, seiring dengan perkembangan Kota Surabaya yang kian pesat di bidang bisnis dan perdagangan, keberadaan PKL Menur dinilai sudah tidak layak untuk dipertahankan, karena terlihat kumuh. Apalagi sampah yang ditimbulkan menjadi penyebab mampetnya saluran di wilayah itu.

Kondisi ini disampaikan oleh Lurah setempat saat mengikuti hearing di Komisi B DPRD Surabaya.

“Saat hujan, saluran di lokasi itu sering mampet, dan terkait penertiban, kami sudah melakukan sosialisasi sebelumnya, " katanya di ruang Komisi B DPRD Surabaya, Selasa (4/7/2017).

Hal senada juga dijelaskan oleh Camat setempat bahwa Pemkot Surabaya sedang membangun lokasi tersebut agar lebih indah dan diharapkan tidak ada lagi saluran yang mampet akibat sampah.

"Tidak benar kalau kami tidak memberikan solusi, karena kami sudah menyiapkan lokasi di sentra PKL Sukolilo, hanya saja mereka ini minta agar pindahnya secara barengan, ya tentu tidak bisa, dengan alasan daya tampung, oleh karenanya kami juga masih mengusahalan stan di sentra PKL lainnya," jelasnya.

Edi Rahmat sekretaris Komisi B DPRD Surabaya yang bertindak sebagai pimpinan rapat, mengatakan jika simpang siurnya informasi soal ada dan tidaknya sosialisasi sebelum dilakukan penertiban merupakan bukti jika selama ini ada komunikasi yang terputus.

"Pada intinya, jika melakukan penertiban PKL apalagi dalam jumlah yang banyak, sudah seharusnya diberikan solusi, jadi bunyinya relokasi, untuk itu, sebelum melibatkan aparat Satpol pp, sebaiknya jajaran pemkot yang lain (Dinkop-red) memikirkan dulu bagaimana relokasinya." katanya.

Masih Eddi, kalau semua semua langsung Satpol-PP, maka kami juga kasian dengan anggotanya, karena selalu menjadi korban dan di caci maki masyarakat, padahal mereka ini bertindak atas permintaan bantuan dari dinas lainnya.

Hasil rapat hearing komisi B DPRD Surabaya yang dihadiri oleh perwakilan PKL Menur dan sejumlah dinas terkait, memberikan rekomendasi agar Dinkop segera memberikan solusi relokasinya.

“Kami sepakat agar Dinkop bisa menjembatani mereka, terkait sentra PKL yang kosong agar bisa ditempati, kalau bisa besok sudah bisa ditempati, nggak usah nunggu, tetapi hanya untuk yang bertatsu warga Kota Surabaya,” tandasnya.

Tidak hanya itu, Komisi B juga minta agar Dinkop Surabaya benar-benar melakukan pendataan kepada para pedagang PKL yang berada di sentra-sentra PKL milik Pemkot Surabaya.

“Setra PKL hanya untuk PKL warga kota Surabaya, jangan lagi ada titipan meskipun itu dari atasannya, apalagi statusnya bukan pedagang asli, karena dampaknya tidak bisa bertahan lama dan setra PKL kembali terlihat kosong bahkan terkesan mangkrak,” pintanya.

Namun Komisi B DPRD Surabaya juga berjanji akan mengawal pengajuan anggaran untuk biaya relokasi PKL.

“Mulai sekarang, kami minta Dinkop membuat rencana pengajuan anggaran untuk pembiayaan relokasi PKL, dan kami yang ada di komisi B akan memback up di Banggar,” pungkasnya. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive