Rabu, 05 Juli 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Resa Puryono alias Ali Bin Tahir (37), terdakwa kasus peredaran narkotika jenis sabu seberat 1 kg menjalani persidangan perdana di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.

Sidang perdana yang mengagendakan pembacaan surat dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) Wihelmina Manehutu ini digelar diruang sidang garuda, Rabu (5/7/2017).

Pada sidang perdana ini, majelis hakim yang diketuai Djaenuri menunjuk Fariji dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Lacak untuk membela Warga Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Selatan itu.

"Terdakwa Resa Puryono didakwa melanggar pasal 114 ayat (2), 112 ayat (2) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika,"terang Jaksa Wanita yang bertugas di Kejari Surabaya saat membacakan surat dakwaannya.

Terdakwa Resa dan penasehat hukumnya tak mengajukan ekspesi, sehingga majelis hakim langsung melanjutkan  perkara ini ke pembuktian.

Jaksa Wihelmina pun tak mau berlama-lama, Dia langsung menyodorkan saksi AKP Ari Karisudin,  saksi penangkap dari Ditreskoba Polda Jatim.

Saksi menerangkan, jika barang haram tersebut dibawa terdakwa Resa dari Pontianak ke Surabaya dengan menggunakan jalur laut.

"Kami tangkap di Hotel Fave Max Kamar 219  Tegal Sari dan setelah dilakukan penggeledahan ditemukan 970 gram sabu dan 2,52  sabu dalam plastik yang terpisah,"terang mantan Kasat Narkoba Polres Pelabuhan Tanjung Perak saat bersaksi.

Penangkapan itu bermula dari adanya informasi yang menyebut didalam kamar 219 Hotel Fave Max ada pesta narkoba.

"Terdakwa habis menggunakan narkoba bersama pacarnya bernama Erni,"sambung saksi Ari Karisudin

Keterangan saksi dianggap cukup, Hakim Djaenuri pun menutup persidangan dan meminta Jaksa Wihelmina untuk menghadirkan saksi lainnya pada persidangan berikutnya.

Usai persidangan, Fariji menjelaskan, kliennya bukanlah pemilik sabu yang total beratnya 1 kg.

"Dia itu cuma seorang kurir bukan pemilik,"pungkasnya saat dikonfirmasi.

Dijelaskan dalam dakwaan, terdakwa ditangkap petugas Ditreskoba Polda Jatim pada 18 Januari 2017 lalu. Dia ditangkap saat melakukan pesta narkoba di kamar 219 hotel Fave Max dijalan Tegal Sari Surabaya.

Barang haram tersebut diambil terdakwa dari seorang bandar narkoba bernama Can Can di Pontianak, Kalimantan Selatan.

"Dia diperintah oleh Amin, terdakwa lain dalam berkas terpisah untuk mengambil sabu ke Can Can,"terang Jaksa Wihelmina saat dikonfirmasi usai

Selanjutnya, sabu tersebut dibawa terdakwa ke Surabaya melalui jalur laut.

"Sabu itu ditaruh didalam dos mie instan hingga sampai di Surabaya,"sambung Wihelmina.

Saat ditanya terkait ancaman  hukuman bagi terdakwa Resa, jaksa wanita inu mengaku jika ancaman hukuman tersebut ada dua macam, yakni mulai teringan hingga terberat.

"Ringannya 20 tahun, paling berat pidana mati,"ujar Wihelmina.

Sementara dari pantauan di PN Surabaya, terdakwa Resa dipisahkan oleh para pesakitan lainnya. Dia diangkut khusus oleh mobil tahanan milik Kejati Jatim.

"Karena alasan keamanan saja, apalagi terdakwa juga sering diancam oleh terdakwa Amin, sehingga terdakwa Resa kami bedakan penahanannya, dia kami pindah di LP Sidoarjo,"terang Jaksa Wihelmina. (Komang)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pianis muda asal Surabaya Elizabeth Michelle Heryawan atau yang akrab disapa Michelle didampingi ayahnya, Indra Heryawan menemui Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini di ruang kerja walikota pada Rabu (5/7/2017). Pertemuan ini dihadiri oleh, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) M. Afghani serta Kabag Humas Surabaya, M. Fikser.

Pada kesempatan tersebut, Michelle mengutarakan tujuannya bertemu dengan orang nomor satu di surabaya itu. Ia berencana menggelar konser tunggal di surabaya sekaligus meminta ijin lokasi konser tunggal kepada walikota. Nanti, dalam konser tersebut, ia akan memainkan gamelan dengan nada-nada pentatonix.

Dirinya merasa, selama ini gamelan dimainkan begitu-begitu saja, oleh karenanya nanti dirinya akan memainkan nada gamelan di atas piano sekaligus menyebarkan musik gamelan kepada semua orang indonesia agar budaya Indonesia tetap terjaga.

“Jangan sampai alat musik tradisional di ambil atau diketahui dulu oleh orang luar negeri,” kata Michelle usai bertemu dengan wali kota.

Saat berbincang dengan Risma, Michelle juga sempat menawarkan diri kepada wali kota agar diberi kesempatan untuk mengisi acara-acara yang bakal diadakan Pemkot Surabaya.

“Jika Pemkot bersedia, kami siap,” tegasnya

Tak lupa ucapan terima kasih Michelle dan ayahnya karena Wali Kota Tri Rismaharini mau menerima mereka.

 “Meski padatnya aktivitas, ibu Risma mau meluangkan waktu dan menerima saya. Sungguh saya mengucapkan banyak terima kasih kepada beliau,” ujar perempuan kelahiran 21 April 2001 tersebut.

Ditanya apa saja persiapan yang dilakukan Michelle jelang konser tunggal, ia mengungkapkan bakal berlatih terus menerus dan menganalisa atau mempelajari lagu-lagu yang nanti akan dibawa saat konser berlangsung.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akan membantu proses peminjaman tempat yang bakal digunakan Michelle untuk melakukan konser tunggalnya di surabaya.

“Saya sarankan di balai pemuda saja, nanti tinggal dikondisikan lagi, karena sekarang masih dalam tahap direnovasi,” kata Risma.

Terlihat Risma dan Michelle asyik berbincang, bertanya seputar prestasi seni musik piano yang diraih Michelle di berbagai tempat, salah satunya penghargaan sebagai orang Indonesia termuda yang meraih gelar DipLCM bidang piano Performance dari University of West London dengan nilai kelulusan Distinction (Cumlaude).

Menurut Risma hal itu merupakan anugerah yang patut disyukuri oleh Michelle karena Tuhan memberi kecerdasan atau keahlian setiap manusia itu berbeda-beda.

“Cerdas tidak hanya pelajaran, namun bisa dari prestasi non akademis,” tutur Risma.

Selama berbincang, Michelle tidak canggung berbicara dengan Risma. Hal itu terlihat dari raut wajah Michelle yang percaya diri dan semangat ketika menjawab pertanyaan dari wali kota yang sarat akan prestasi tersebut. Sebelum meninggalkan tempat, keduanya melakukan foto bersama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sudah jatuh tertimpa tangga, begitulah kiranya yang dialami oleh M Faruq,25,. Sebab setelah ditangkap oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya, warga Jalan Dupak 4/19 dia juga dipecat dari tempat kerjanya yakni Satpol PP Kota Surabaya. Seperti yang diketahui sebelumnya, honorer Satpol PP ini ditangkap setelah mencabuli gadis dibawah umur yakni ME.

Kepada polisi Faruq mengatakan, dirinya belum mengetahui secara pasti pemecataan itu, namun dia sudah  pasrah dengan apa yang dialaminya. Dia hanya menyesal dan malu dengan keluarganya. Sebab ternyata Faruq adalah pria yang sudah beristri dan memiliki satu orang anak yang berumur lima tahun. Hanya saja sudah dua bulan, dia mengaku pisah ranjang dengan istrinya.

"Istri saya pulang ke rumah orang tuanya. Kami selisih paham tentang masalah ekonomi," ungkap M Faruq, Selasa (4/7).

Dia menjelaskan perpisahan dia dengan istrinya bukanlah karena dia menjalin hubungan dengan ME. Sebab istrinya tidak tahu tentang hubungannya itu. Kemudian setelah ditinggal selama dua bulan dia mulai tidak tahan ingin berhubungan intim.

"Saat itulah saya merayu korban untuk berhubungan seks, kamipun melakukanya di sebuah hotel di kawasan Jalan Tembaan selama dua kali," terangnya.

Warga asal Gresik tersebut mengaku dia dan ME memang sama-sama suka. Hanya saja orang tua ME tidak setuju, sebab Faruq sudah beristri. Karena sudah ketahuan oleh orang tua korban tentang hubungannya, diapun sempat mengajak orang tuanya sendiri untuk datang ke rumah korban dengan alasan ingin bertanggung jawab.

"Namun keluarga korban menolak dan melaporkan kasus ini ke polisi," ungkap pria yang sudah tujuh tahun bekerja di Satpol PP tersebut. 

Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Shinto Silitonga menjelaskan pihaknya sudah mendengar adanya pemecatan tersebut. Hanya saja hal itu merupakan wewenang dari instansi yang bersangkutan yakni Satpol PP.

"Kami hanya melakukan penindakan berdasarkan pelanggaran hukum yang dilakukan, tentang nasibnya dipecat atau tidak tergantung kebijakan instansi tersebut," ungkapnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Semalam (Selasa, 04/07/2017), perempatan TL (traffic ligth) Kranggan, Bubutan Surabaya membara. Sebuah motor vario dibakar warga. Sementara seorang pirang dipukuli hingga babak belur oleh warga sekitar dan sejumlah pengguna jalan. Kemarahan warga menyusul aksi pria tersebut yang menjambret pengguna jalan yang melintas di Jalan Kalibutuh, Surabaya.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 19.30 Wib. Seorang pengguna jalan yang diketahui bernama Febri Putri melintas dari arah Jalan Kalibutuh menuju TL Kranggan. Saat ditengah tengah Jalan Kalibutuh, dua orang mengendarai motor Vario tiba tiba memepetnya kemudian merampas tasnya. Sontak gadis 16 tahun itu teriak minta tolong dan berusaha mengejar.


Karena Jalan Bubutan saat itu dalam keadaan ramai, warga dan pengguna jalan disana langsung mengepung pelaku. Satu pelaku berhasil ditangkap berikut motornya. Sedangkan satu pelaku lainnya berhasil kabur. Motor vario milik pelaku dibakar habis oleh warga yang murka. Sedangkan satu pelaku tertangkap babak belur dipukuli warga.

Pelaku dievakuasi oleh anggota Polsek Bubutan ke Mapolsek, begitu pula dengan motornya yang sudah tinggal rangka. Dalam interogasi singkat, pelaku mengakui perbuatannya. Pelaku ini mengaku bernama Alfan Hidayat (29) asal Camplong Madura yang tinggal di Sidotopo Sekolahan Surabaya. Dia mengaku beraksi bersama IR (DPO). Alfan mengaku sudah beraksi 3 kali.

"Benar kami sudah amankan satu pelakunya. Saat ini masih kami periksa. Untuk satu pelaku lainnya masih kami kejar. Untuk korban juga sudah kami mintai keterangan dan membuat laporan polisi (LP) di kantor," kata AKP Budi Waluyo, Kanit Reskrim Polsek Bubutan. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Demak) Bertempat di Halaman Makodim 0716/ Demak telah dilaksanakan Upacara Bendera dilanjutkan Laporan Korp Raport Pindah Satuan dan pemberian piagam penghargaan kepada prajurit yang berprestasi.Senin kemarin (03/07/2017)

Dalam upacara pada haari senin yang bertindak sebagai inspektur upacara adalah Kepala Staf Kodim 0716/Demak ( Mayor Inf Harianto) dalam amanatnya Komandan Korem 073/Makutarama yang di bacakan oleh Inspektur Upacara (Mayor Inf Harianto)
Inti amanat Danrem 073/Mkt yang dibacakan Irup antara lain :
Marilah kita panjatkan Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,karena atas limpahan dan lindunganNya kita semua masih diberikan keselamatan dan kesehatan sehingga dapat melaksanakan kegiatan upacara Minggu pertama bulan Juli tahun 2017 ini yang bertepatan dengan suasana hari raya Idhul fitri 1438 H/2017 M

Berkaitan dengan suasana lebaran hari raya Idhul fitri 1438 H/2017 M,tugas yang kita emban membantu aparat kepolisian,khususnya pengamanan arus mudik dan arus balik serta hari raya Idul fitri 1438 H dapat dilaksanakan dengan baik bahkan setiap koramil yang berada dilintasan jalur mudik dan arus balik telah menyiapkan rest area untuk pemudik maupun yang akan kembali agar dapat istirahat dan melaksanakan ibadah sholat

Hal ini dapat terwujud,tidak lepas dari jerih payah seluruh prajurit sekalian khususnya para Babinsa dan prajurit lainnya yang bertugas di Satuan Teritorial,saya berharap agar para prajurit yang terlibat langsung tugas ini tetap semangat pelihara dan kembangkan terus motivasi untuk berprestasi.

Dalam dalam kegiatan upacara tersebut juga dilaksanakan pemberian pengharga kepada Pratu Try Hariyono yang akan melaksanakan pindah satuan ke kodim 0717/ Purwodadi Korem 073/makutarama,serta penghargaan di berikan pula kepada Serda Nurhasim babinsa koramil 11/Sayung Kodim 0716/Demak yang telah berhasil menangkap pengedar obat terlarang dan mengamankan barang bukti yang berupa obat/pil penenang,apresiasi yang setinggi-tingginya di berikan oleh Satuan Kodim 0716/Demak kepada Serda Nurhasim.

Setelah pelaksanaan upacara selesai dilanjutkan dengan kegiatan halal bihalal di depan Makodim 0716/Demak.Hadir dalam kegiatan halal bihalal tersebut, Dandim 0716/Demak ( Letkol Inf.Agung Udayana,SE ),Kasdim 0716/Demak ( Mayor Inf.Harianto ),Ka Minvetcat 422 Demak ( Mayor Caj Ismiyati ), Se Pasi dan se Danramil Dim 0716/ Demak ,Anggota Dim 0716/Demak,Anggota Minvetcat 422 Demak, PNS Dim 0716/ Demak.

Dalam acara itu Komandan Kodim 0716/Demak selaku pribadi dan keluarga mengucapkan minal aidin walfaizin, mohon maaf lahir dan batin kepada seluruh keluarga besar Kodim 0716/Demak dimana pun berada dan bertugas.

Idul Fitri adalah wahana untuk kita saling memaafkan karena manusia tidak ada yang sempurna karena pasti pernah melakukan salah yang di sengaja maupun tidak disengaja untuk itu sekli lagi Komandan Kodim 0716/Demak mengucapkan mohon maaf lahir dan batin.

Komandan Kodim 0716/Demak berpesan kepada seluruh anggota agar Makodim ini di sayangi dan di jaga dengan cara tidak berbuat yang di luar norma kepantasan, acara Halal bihalal tersebut di akhiri dengan saling bersalaman. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Terkadang aksi maling tak pandang bulu untuk mencari mangsanya. Begitu ada sasaran empuk atau lengah langsung sabet.

Namun kali ini aksi maling tersebut bisa di bilang apes bahkan kena batunya. Pasalnya kawanan pencuri ini nekat melakukan aksinya di “kandang Macan”.

Alhasil rencana membobol rumah anggota tentara yang memiliki kualaifikasi pasukan khsusus TNI AL, Kopaska yang tinggal dikawasan  Jl. Simorejo, Simomulyo, Surabaya dini hari tadi (5/7) berakhir dramatis, satu orang kawanan maling tewas.

Menurut Komandan Polisi Militer Angkatan Laut (Danpomal) Pangkalan Utama TNI AL V (Lantamal V) Letkol Laut (PM) Khoirul Fuad, S.H. menegaskan bahwa kasus tersebut tengah ditangani dan ditindaklanjuti oleh Pomal Lantamal V dan Polsek Sukomanunggal, Surabaya.

Sementara itu untuk kronologis kejadian lanjut Fuad- sapaan akrab Danpomal Lantamal V ini- kejadian terjadi rabu dinihari sekitar pukul 01.00 Wib. Rumah Mayor Laut (P) Tunggul Waluyo, yang sehari-hari berdinas di Sekolah Pasukan Katak, Pusat Pendidikan Khusus, Kodiklatal yang tinggal dikawasan Jl. Simorejo No 102 A  Rt 09 Rw 02 Simomulyo, Surabaya ini disatroni gerombolan perampok yang berjumlah tiga orang.


Mendengar ada suara mencurigakan, lalu Mayor Laut (P) Tunggul Waluyo melihatnya, tampak tiga orang menggunakan sepeda motor Vario masuk dan membuka paksa pintu pagar.

Mencurigai adanya orang yang akan berbuat jahat dirumahnya. Kemudian  Mayor Tunggul mengintip 3 pencuri tersebut sudah mengambil motor Beatnya, lalu Mayor Tunggul teriak "maling.maling" sambil berlari naik ke lantai 2 rumahnya dan melihat 3 orang pencuri mengacungkan senjata tajam dan pistol ke arah Mayor Tunggul.

Merasa terancam jiwanya dan untuk mempertahankan harta bendanya dari para pencuri, lalu Mayor Tunggul melepaskan tembakan peringatan sebanyak 3 (tiga) kali. Setelah mendengar tembakan peringatan, bukannya membuat kawanan pencuri ini keder.

Salah satu pencuri malah melepaskan tembakan ke arah Mayor Tunggul dengan menggunakan senjata api soft gun US Property, sedangkan satu orang pencurian lainya juga mengcung-acungkan senjata tajam jenis parang/penghabisan merek Martindale. alhasil malam itu terjadi baku tembak antara pencuri dengan Mayor Tunggul.

Merasa terjepit para pencuri lantas berlari meninggalkan pekarangan rumah serta meninggalkan hasil kejahatannya berupa sepeda motor honda beat milik Mayor Tunggul di pinggir jalan depan rumah, lalu sekitar jarak 200 meter kemudian, salah satu pencuri (Mr X) terjatuh lalu datang banyak warga mengeroyok salah seorang pencuri tersebut hingga tewas, sementara dua orang lainnya masih dalam pengejaran.


Dari kejadian tersebut, di tempat kejadian perkara didapati kerugian berupa kunci pintu pagar (gembok)  mengalami kerusakan, satu orang pencuri atas nama Mr X dinyatakan tewas di sekitar kejadian.

Untuk barang bukti saat ini berada di Polsek Sukomanunggal terdiri dari  satu unit sepeda motor Beat Nopol L 3605 WM milik Mayor Unggul, satu unit sepeda motor vario warna hitam Nopol N 6536 HHG milik pelaku pencurian, senjata api (soft gun) merek U.S. Property beserta sepuluh butir gotri, satu buah senjata tajam jenis parang merk Martindale, kunci T milik pelaku pencurian, stnk honda vario nopol L 5672 QE, beberapa barang milik pelaku pencurian (batu akik, mata uang negara singapura dan malaysia).

Sementaa itu untuk mayat salah seorang pelaku dan barang bukti saat ini berada di Polsek Sukomanunggal, Surabaya dan saat ini masih menunggu tim Inavis Polda Jatim. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sebuah toko kelontong di Jalan Manyar Sambongan, Surabaya menjadi sasaran pencurian Senin malam (3/7). Pelakunya tidak sampai menguras banyak uang, melainkan menggondol sekarung beras dan gula dari toko.

Berdasar informasi yang berhasil dihimpun, Mindarsih, korban yang membuka toko kelontong sibuk melayani pembeli. Saat berjualan, suara gaduh muncul dari dalam tempat penyimpanan sembako. Perempuan berusia 41 tahun itu kemudian menengok ke bagian dalam untuk memastikan asal suara tersebut.

Dia lantas terkejut saat ada seorang laki-laki sedang membopong sekarung gula putih dan sekarung beras. Mindarsih tak mengenal pria tersebut. Spontan, dia berteriak maling.

Teriakan itu mengundang pembeli dan beberapa warga yang ada di luar. Mereka lantas mengepung pria tadi dan hampir menghakiminya. Namun warga bisa meredam emosi, dan memilih memanggil polisi.

Kanitreskrim Polsek Gubeng AKP I Gede Made Wasa membenarkan bahwa pihaknya mengamankan seorang pencuri di Jalan Mayar Sambongan. Pelakunya bernama Rudi Yulianto.

"Rencananya beras dan gula itu mau diangkut pakai sepeda motor. Motor Yamaha Jupiter milik pelaku itu juga kami amankan," ujarnya, Selasa (4/7).

Saat ini, polisi masih menginterogasi pria berusia 29 tahun tersebut. Dia mengaku kelaparan, dan membutuhkan beras untuk makan. Sebagian lagi, dijual kembali untuk mencukupi kebutuhan lainnya.

Made melanjutkan, Rudi diduga kuat bukan sekali ini saja mencuri dan menyasar toko kelontong tersebut. Sebab, menurut keterangan korban, tokonya juga pernah kehilangan sembako.

"Sudah tiga kali korban menjadi sasaran pencurian. Kami masih mencari tahu pelakunya orang yang sama atau bukan," beber polisi asal Bali tersebut. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Semarang) Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Semarang Lantamal V Kolonel Laut (P) Hanarko Djodi Pamungkas menghadiri upacara Tabur Bunga dalam rangka HUT Bhayangkara ke-71 Tahun di Dermaga Samudra 01 Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

Upacara tersebut mengangkat tema ”Dengan Semangat Profesionalisme Modernisasi Polri Berkomitmen untuk Meraih Kepercayaan Masyarakat Demi Tegaknya NKRI yang Sejahtera Mandiri dan berkeadilan ’’ dipimpin langsung oleh Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono, sedangkan Komandan upacara dipercayakan kepada AKBP Valent Asmoro yang tugas kesehariaanya menjabat Kabag Binops Satpolair Polda Jateng, selasa kemarin.

hadir dalam upacara tabur bunga tersebut antara lain, Taruna Akpol, satu peleton brimob, TNI dan Sabhara dan para perwakilan pamen,Pama dan Brigadir Polda Jateng serta ibu- ibu Kemala bhanyangkari.

Dalam upacara memperingati hari ulang tahun Polri yang ke-71 ini tak lupa Kapolda Jateng juga memanjatkan doa dan penghormatan bagi pahlawan yang telah gugur dalam mendarma bhaktikan dirinya bagi bangsa dan negara.

Kemudian acara dilanjut dengan peletakan bunga di dermaga dan dilanjut tabur bunga dengan menggunakan kapal didampingi oleh pejabat utama Polda Jateng dan ibu-ibu Kemala Bhayangkari. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Yogyakarta) Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan HB X menggelar Open House syawalan di Bangsal Kepatihan, Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta. Sri Sultan hadir ditemani istri Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas dan Wakil Gubernur Sri Paduka Paku Alam X beserta istri Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu (GKBRAy) Adipati Paku Alam X dan Asisten di lingkup Sekretariat Daerah (Setda) DIY, senin lalu.

Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal ) Yogyakarta Lantamal V Letkol Laut (P) Arya Delano, S.E., M.Pd. beserta Perwira staf dan anggota Lanal Yogyakarta juga menghadiri acara tersebut. Tampak hadir  Pejabat Forkominda Yogyakarta dan seluruh elemen masyarakat yang ada di wilayah Yogyakarta.

Acara yang dimulai sejak pagi, dihadiri ribuan warga yang ingin bertemu dan syawalan dengan Sultan HB X dan Paku Alam X. Usai menggelar acara, Sultan mengatakan bahwa open house yang tiap tahun dilakukannya dianggapnya biasa. Ia berterima kasih kepada masyarakat yang mau bertemu dengan dirinya.

"Kami membuka open house, warga boleh datang. Terima kasih publik sudah meluangkan mau datang," ucap Sri Sultan HB X di Bangsal Kepatihan. Sultan menjelaskan, syawalan bagian dari silaturahmi, sehingga ia setiap tahun membuka Bangsal Kepatihan bagi masyarakat untuk bersyawalan.

"Jadi silaturahmi itu jadi sesuatu yang penting. Mohon maaf Lahir dan batin kepada seluruh undangan dan seluruh elemen masyarakat yang hadir serta mengucapkan terimakasih atas partisipasi masyarakat dan aparat dalam mengamankan tradisi kegiatan Hari Raya Idul Fitri sehingga D.I Yogyakarta dalam situasi aman", ujarnya.

Open House syawalan yang digelar Sultan HB X dibagi dengan dua sesi. Sesi pertama selesai pada pukul 10.30 WIB. Sesi kedua dimulai pukul 10.50 WIB. Setelah bersalaman, warga boleh mencicipi hidangan. Ribuan porsi makanan berupa soto, bakso, nasi merah, jenang, serta sejumlah makanan ringan lain. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Bangkalan) Sebagai penunjang program Pengamanan (Pam) Tubuh TNI AD, Kodim 0829/Bangkalan dan jajaran Koramil 01 s.d 18  memasang CCTV, kaca riben dan lampu sorot untuk meningkatkan keamanan di lingkungan masing-masing satuan.

Pemasangan CCTV, kaca riben dan lampu sorot merupakan perintah Komando Atas untuk monitoring keamanan satuan.

Dandim 0829/Bangkalan Letkol Inf Sunardi Istanto, SH.,  mengatakan, bahwa sebanyak empat monitor CCTV telah terpasang mengawasi beberapa titik yang di anggap rawan di Makodim 0829/Bangkalan.

Pemasangan CCTV, kaca riben dan lampu sorot sesuai dengan program pengamanan pangkalan utama di lingkungan Kodim dan Koramil, selain untuk memudahkan pengawasan bagi anggota yang sedang menjalankan tugas piket.

Letkol Inf Sunardi Istanto, menjelaskan, perintah pemasangan CCTV, kaca riben dan lampu sorot untuk 18 Koramil wilayah Kodim 0829/Bangkalan akan di pantau langsung oleh Dandim 0829/Bangkalan ke setiap Koramil pekan depan.

“Dianggap penting memasang CCTV karena bisa  menyimpan gambar sampai satu bulan untuk mngetahui  siapa saja yang keluar masuk kantor Kodim maupun Koramil,” ujarnya.

Pemasangan CCTV, kaca riben dan lampu sorotdi Kodim 0829/Bangkalan jajarannya di lakukan oleh anggota sendiri tanpa harus memanggil teknisi dari luar.

Saat ini anggota Kodim 0829/Bangkalan telah memasang empat CCTV dan akan dilaljutkan di Koramil-Koramil, dan hingg pemasangan CCTV semua Koramil dilengkapi CCTV. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Pernyataan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang menyebutpenanganan korupsi proyek E-KTP oleh Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) hanya sebuah omong kosong belaka ternyata tak mendapat respon dari  lembaga anti rasuah itu.

"Saya kira energi KPK lebih baik digunakan untuk menangani kasus korupsi ketimbang menanggapi beberapa pernyataan yang sebenarnya tidak begitu substansial dan tidak penting ditanggapi," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK Jakarta, Selasa (4/7/2017).

Menurut Febri, KPK akan berfokus dalam penanganan perkara korupsi yang sesuai kewenangan KPK. KPK akan melaksanakan amanat yang dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK.

Menurut Febri, komentar-komentar tidak penting yang ditujukan kepada KPK tidak dapat menghalangi KPK dalam menjalankan tugas sesuai amanat undang-undang.

"Kami tetap akan bekerja, jadi semua serangan atau semua pernyataan atau tekanan-tekanan tidak akan membuat kami berhenti menangani kasus e-KTP yang sedang berjalan saat ini," kata Febri.

Sebelumnya, Fahri Hamzah mengusulkan agar dilakukan evaluasi terhadap state auxiliary agency (lembaga non-struktural) di Indonesia. Lembaga itu di antaranya Komnas HAM dan Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK).

Awalnya, Fahri mengomentari soal temuan adanya sejumlah calon Komisioner Komnas HAM yang berafiliasi dengan kelompok-kelompok tertentu sehingga terindikasi terkait masalah korupsi dan gratifikasi.

Secara umum, menurut Fahri, sejumlah lembaga semi negara tidak diperlukan karena negara telah mengalami konsolidasi demokrasi yang baik. Bahkan, Fahri menyarankan pembubaran lembaga seperti Komnas HAM dan KPK.

"Coba evaluasi lagi, jangan-jangan lembaga ini memang enggak diperlukan. Mumpung kita ini lagi perlu hemat, bubarin saja. Toh ada fungsinya dalam negara," kata Fahri, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/7/2017). (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Petualangan M Farhan akhirnya berakhir dibalik teralis besi Polsek Genteng Surabaya.

Pria kelahiran Tuban ini diciduk anggota reskrim Polsek Genteng karena telah melakukan penipuan terhadap tujuh orang.

Modus M. Farhan ini dapat mengelabuhi para korbannya karena mengaku sebagai karyawan Trans Media sebagai tim make-up artis.. Ia bercerita bila di tempat kerjanya sedang membutuhkan pekerjaan,

Alhasil, ketujuh korbannya pun percaya namun semua yang ditawarkarkan kepada ketujuh korban itu tidaklah gratis alias tapi ada biaya administrasi.

Pria berusia 38 tahun itu memninta uang pendaftaran. Satu orang pendaftar, Farhan mematok harga Rp1-3 juta.Bagi korban yang tak punya cukup uang, handphone juga bisa dijadikan jaminan.

“Saya kenal mereka (korban) dari pertemanan. Dari mulut ke mulut, saya tawari pekerjaan itu,” beber Farhan, Selasa (4/7).

Para korban percaya-percaya saja, sebab penampilan dan ucapan Farhan sangat meyakinkan. Meskipun sebenarnya, Farhan melakukan interview tersebut bukan di sebuah ruang kerja. Dia mengundang para pelamar untuk diinterview di sebuah hotel.

“Mereka memang butuh pekerjaan. Jadi saya cuma modal omongan aja,” tambah pria pengangguran tersebut.

Kapolsek Genteng Kompol Yhogi Hadisetiawan menerangkan, Farhan ditangkap setelah pihaknya menerima laporan dari salah seorang korban.

Kepada polisi, korban mengaku bahwa dirinya baru saja ditipu. Polisi diberi tahu bahwa Farhan masih menginap di sebuah hotel yang ada di kawasan Genteng. Setelah hotel itu didatangi, polisi langsung meringkus Farhan.

“Berdasar pengakuannya, pelaku sudah menipu tujuh orang,” terang Yhogi.

Korps berseragam cokelat juga mendapati fakta bahwa Farhan baru saja keluar dari penjara sebulan lalu.

Berdasar catatan Unit Reskrim Polsek Genteng, pihaknya juga pernah menangkap Farhan atas kasus yang sama 2015 lalu.

Dari penangkapan tersangka, polisi menemukan sejumlah barang bukti berupa surat lamaran pekerjaan dari para korban.

Selain itu, mereka juga mengamankan tujuh handphone milik para koran yang dijadikan jaminan persyaratan administrasi lowongan pekerjaan abal-abal tersebut.

Yhogi mengimbau, agar masyarakat tetap waspada tehadap aksi penipuan bermodus lowongan kerja. Para Job Seeker kerja harus jeli melihat iklan lowongan dimanapun.

“Kalau ada pembayaran di awal, pelamar kerja harus teliti. Jangan terburu-buru mengiyakan,” tegas mantan Kapolsek Dukuh Pakis itu. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive