Sabtu, 08 Juli 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Bertempat di Lobby Gedung Yos Sudarso, Mako Lantamal V, Komandan Pangkalan Utama TNI AL V ( Lantamal V) Surabaya Laksma TNI Edi Sucipto, S.E., M.M. menerima kunjungan Pengurus Harian Gereja Katolik Santo Paulus, Juanda, Jumat (6/7).

Dalam kunjungan Pengurus Harian Gereja Katolik yang terletak di Jl. Raya Juanda no.10, Gedangan Sidoarjo ini bertujuan menjalin silaturahmi ini dipimpin Laksma TNI (Pur) F.X. Suratmo disertai para pengurus harian gereja dan diterima langsung Danlantamal V Laksma TNI Edi Sucipto, S.E, M.M, Wadan Lantamal V Kolonel Marinir Nana Rukmana, beserta para Asisten Danlantamal V, juga para Kasatker dijajaran Lantamal V.

Disisi lain dalam kunjungan tersebut, selaku pimpinan rombongan Laksma TNI (Pur) F.X. Suratmo juga menyampaikan keinginan para jemaat Gereja Katolik Santo Paulus Juanda, yang meminta perhatian dari dinas dalam hal ini Angkatan Laut terkait dengan kondisi keamanan diwilayah tersebut, maupun peningkatan kondisi fisik gereja yang diberkati oleh Duta Besar Vatikan, Bapak Uskup Agung Malcolm A. Ranjith, pada tanggal 20 Agustus 2005 itu.

Menanggapi permintaan tersebut, Danlantamal V Laksma TNI Edi Sucipto, S.E, M.M. berjanji akan mengakomodir sesuai dengan tugas dan tanggung jawab Lantamal V selaku pangkalan TNI AL di wilayah Surabaya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Indonesian Civil Rights Watch (ICRW) menilai, sistem pengelolaan SMA/SMK Negeri di Jawa Timur pada 2017, sangat buruk. Sehingga berpotensi memicu terjadinya pungutan liar di sekolah-sekolah.

Diakui ICRW, 2017 ini menjadi tahun berat dan penuh ketidakpastian bagi para orang tua yang menginginkan putera-puterinya melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA dan SMK Negeri.

"Biang dari kebijakan ini adalah Undang-Undang (UU) 23/2014, tentang pemerintah daerah. Khususnya Pasal 15 ayat (1) dan (2) serta lampiran huruf A tentang Pembagian Urusan Pemerintah Bidang Pendidikan dalam Sub-urusam Manajemen Pendidikan," kata Kepala Advokasi ICRW, Didik Prasetiyono, Jumat (7/7).

Sebelumnya, kata dia, pengelolaan pendidikan bersandar pada UU 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional. Sementara konsekuenai penerapan UU 23/2014, Tahun 2017 menjadi momentum peralihan kewenangan pengelolaan SMA dan SMK dari pemerintah kabupaten/kota ke provinsi.

Dalam UU tersebut, pemerintah provinsi hanya diberi peran sebagai koordinator. Sedangkan kabupaten/kota diberi kewenangan mengelola pendidikan pra-sekolah, pendidikan dasar yang mencakup SD hingga SMP, dan jenjang pendidikan SMA/SMK.

Sementara pelaksanaan seleksi penerimaan siswa yang dikenal PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) untuk SMA/ SMK, yang saat ini diselenggarakan oleh provinsi, masih kata Didik, menuai kontroversi dengan berganti-gantinya kebijakan.

Didik mencontohkan, seperti misalnya tentang pengumuman pemberlakuan zonasi yang terjadi di Jawa Timur. Kemudian pengumuman penambahan nilai 12,5 bagi siswa yang berdomisili di zonasi, dan penambahan hari bebas zonasi yang terkesan tanpa perencanaan matang, serta mudah sekali berubah-ubah.

"Hal ini juga nampak terjadi merata di hampir semua provinsi di Indonesia. Transparansi dan sosialisasi proses penerimaan siswa baru SMA/ SMK yang buruk ini, menyebabkan terjadinya gejolak di masyarakat," ungkapnya.

Kemudian juga memicu persepsi peluang permainan dan negosiasi ‘jalan belakang’ penerimaan siswa baru oleh oknum-oknum tertentu.

"Memperhatikan Neraca Pendidikan Daerah (NPD) yang dimuat di Website Kemendikbud http://npd.data.kemdikbud.go.id/file/pdf/2016/050000.pdf, bahwa alokasi anggaran untuk sektor pendidikan di Jawa Timur, hanya 1,7 persen atau sekitar Rp 300,34 miliar saja dari total APBD Jawa Timur."

Angka ini, menurut Didik, sangat jauh bila dibandingkan dengan amanat UUD 1945 yang sebesar minimal 20 persen. "Sumber Biro PKLN 2016, memperlihatkan posisi Jawa Timur di urutan terbawah nomer dua sebelum Papua dalam melakukan kebijakan politik anggaran," katanya lagi.

Rendahnya komitmen politik anggaran pendidikan ini membuat alokasi untuk pembiayaan perbaikan infrastruktur, pembiayaan peningkatan mutu guru/pengajar, pembiayaan subsidi SMA/ SMK akan turun dan terganggu.

Khususnya kabupaten/kota yang selama ini telah mampu secara mandiri, mengalokasikan anggaran pendidikan lebih besar dari alokasi yang bisa disediakan oleh pemerintah provinsi.

Rendahnya alokasi anggaran pendidikan di Jawa Timur ini, nilai Didik, juga akan membuka peluang bagi sekolah untuk melakukan berbagai pungutan, yang pada akhirnya menyebabkan biaya sekolah tinggi dan potensi memicu tingginya angka putus sekolah.

Didik juga mengungkap, persoalan pendidikan sebagai imbas penerapan UU 23/2014 ini, memang sempat dibawa ke Mahkamah Konstitusi (MK). Namun hingga saat ini, permohonan peninjaun kembali (PK) terhadap UU 23/2014 di MK tentang pemindahan kewenangan, belum diputus.

"Register permohonan di MK, terdaftar di Perkara Nomor 30/PUU-XIV/2016 dan Perkara Nomor 31/PUU-XIV/2016 masih menunggu putusan majelis sidang," tandasnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Kediri) Rangkaian kegiatan terkait HUT TNI ke-72 yang akan berlangsung pada puncak acara di bulan oktober mendatang, Kodim 0809/Kediri menggelar bazzar murah meriah yang dikhususkan keluarga tidak mampu, dan kegiatan ini sekaligus menyambut HUT RI ke-72 yang diperingati bulan depan. Dandim Kediri, Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han) bersama Wakil Walikota Kediri, Hj.Lilik Muhibah secara langsung turut ambil bagian dalam kegiatan yang masuk kategori bakti sosial ,Jum’at (07/07/2017).

Bazzar murah meriah yang berlangsung diareal Makodim Kediri ini, menyediakan sembako dengan harga yang miring bila dibanding dengan harga pasaran pada umumnya. Hal ini dikarenakan seluruh sembako disubsidi, sehingga harga yang semula standard menjadi menurun bila dibanding harga normal. Harga beras dipatok subsidi sebesar Rp 2.500,- /kg, harga gula dipatok subsidi sebesar Rp 1.500,- /kg, minyak goreng dipatok subsidi Rp 1.500,- /liter, tepung terigu dipatok subsidi sebesar Rp 1.000,-/ kg, susu kental dipatok subsidi sebesar Rp 2.000,-/kaleng, mie instant dipatok subsidi sebesar Rp 500,- /bungkus dan kecap kemasan dalam kemasan dipatok subsidi sebesar Rp 500,- /bungkus.

Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han) optimis, bazzar murah meriah ini bisa membantu setidaknya kondisi keuangan keluarga tidak mampu, dikarenakan bila dibuat hitung-hitungan matematika, harga yang dijual di bazzar ini jauh lebih murah dibanding harga pasaran atau harga normal. Kodim Kediri memang tidak memberlakukan kupon penukaran sembako, dikarenakan sebelumnya seluruh Babinsa sudah diinstruksikan menginformasikan seluas-luasnya kepada warga untuk datang berbondong-bondong ke bazzar ini.

Khusus keluarga tidak mampu ,Kodim Kediri menyediakan 72 paket sembako secara gratis tanpa dipungut biaya sepeserpun. Paket sembako gratis kepada 72 keluarga tidak mampu ini terdiri dari beras, gula, tepung terigu, minyak goreng, susu kental ,mie instant dan kecap dalam kemasan. Sedangkan secara keseluruhan, Kodim Kediri menyediakan 200 paket beras, 200 paket gula, 150 paket minyak goreng, 200 paket susu kental, 150 paket tepung terigu, 250 paket mie instant dan 250 paket kecap dalam kemasan. Setiap pembeli dibebaskan memilih ,dengan catatan tidak melebih kuota paket, seperti membeli 2 paket salah satu jenis sembako atau lebih dari satu.

Hj.Lilik Muhibah mengapresiasi positif bazzar murah yang ada di Makodim Kediri, apalagi sebagian besar yang membeli adalah keluarga tidak mampu, dan itupun masih ditambah 72 paket sembako yang diberikan secara cuma-cuma. Orang nomor dua di balai Kota Kediri ini berharap, tradisi bakti sosial sejenis ini bisa berlangsung terus menerus dan secara rutin tiap tahun digelar dalam rangkaian kegiatan HUT TNI, sekaligus menyambut HUT RI yang akan berlangsung bulan depan. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kasus pembobolan ru­mah kembali terjadi. Kali ini, sebuah ru­mah di Perumahan IKIP Gununganyar Indah, Surabaya yang menja­di sasaran pencuri. Akibatnya, sang pemi­lik rumah, Ritonga harus kehilangan bebe­rapa barang berharga dan uang saat dirin­ya meninggalkan ruma­h.

Namun, aksi sang pel­aku ternyata dapat diketahui. Itu setelah Herry Prationo, se­orang Ketua RT sekal­igus ketua keamanan di Perumahan IKIP Gu­nungayar mendapatkan laporan dari Sriati­n, pembantu di rumah korban.

Herry kemudian melap­orkan kejadian itu ke Polsek Rungkut. Po­lisi lantas merespon dengan cepat. Tak butuh waktu lama, sang pelaku pun dapat diringkus Unit Reskrim Polsek Rungkut kem­arin malam (6/7).

Berdasar data yang diperoleh dari pihak kepolisian, pelaku diketahui bernama Agu­stinus Dwijo Widodo, warga asal Gunungan­yar Lor Kecamatan Gu­nunganyar Surabaya. Pria berusia 45 tahun itu merupakan seor­ang penjaga di rumah milik korban.

Kanitreskrim Polsek Rungkut AKP Abdul Ka­rim menerangkan, per­istiwa tersebut terj­adi Kamis pagi (6/7). Ceritanya, saat itu Sriatin datang dari kampung halaman di Mojoagung, Jombang. Sampai di rumah maj­ikannya, dia melihat rumah tempat bekerj­anya acak-acakan.

Pintu kamar dan lema­ri juga sudah dalam keadaan terbuka. Nam­un, pintu rumah masih dalam keadaan tert­utup. Hanya plavon kamar yang rusak dan jebol.

"Dari situlah, ibu Sriatin melapo­rkan ke RT setempat dan diteruskan lapor­annya ke kami (Polsek Rungkut)," jelas Karim, Jumat (7/7).

Dari hasil pemeriksa­an, diketahui rumah korban saat ditingga­lkan oleh Sriatin di­jaga oleh Agustinus. Pelaku mencuri uang dan bebebara barang berharga milik korb­an.

"Pelaku ini nekat me­ngacak-acak dan menc­uri di rumah majikan­nya dengan alasan ga­jinya selama bekerja itu sedikit dan tid­ak mencukupi untuk keperluannya sehari-h­ari," beber mantan Kanitreskrim Polsek Simokerto itu.

Sementara tersangka Agustinus mengaku ak­sinya sudah direncan­akan selama lima bul­an sebelumnya.

"Saya melakukannya sendir­i. Saat itu rumah ma­jikan saya lagi diti­nggal dan pembantunya juga pulang. Pas sepi, langsung saya curi," ucapnya.

Atas perbuatannya, bapak tiga anak itu bakal dijerat pasal 363 KUHP tentang pen­curian dengan pember­atan, yang ancaman hukumannya tujuh tahun penjara. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Tuban) Personel Kodim 0811 Tuban berpartisipasi dalam kegiatan donor darah untuk memperingati HUT Bhayangkara ke – 71 yang dilaksanakan di Gedung serba Guna Mapolres Tuban Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kelurahan Sidorejo - Tuban, Jum’at  (07/07/2017).

Kegiatan sosial ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang dilaksanakan Polres Tuban dalam rangka memperingati HUT Bhayangkara ke – 71. 

Menurut Kapolres Tuban AKBP Fadli Samad , S.I.K., M.H. disamping sebagai salah satu rangkaian kegiatan memperingati HUT Bhayangkara kegiatan ini juga bertujuan untuk membantu PMI Cabang Tuban untuk menambah stok persediaan darah.

“Peringatan HUT Bhayangkara ke – 71 kali ini diperingati dengan berbagai acara salah satunya kegiatan sosial kemasyarakatan agar lebih dekat dengan masyarakat seperti donor darah saat ini,” kata Kapolres.

Dalam kesempatan tersebut Dandim 0811 yang diwakili Pasilog Kapten Czi Khairil Anwar menyampaikan bahwa peran serta Kodim Tuban dalam kegiatan donor darah memperingati HUT Bhayangkara ke – 71 ini merupakan wujud sinergitas dan soliditas terhadap Polri khususnya Polres Tuban sekaligus kepedulian TNI terhadap sesama.

Ditambahkan pula oleh Khairil, sudah menjadi tugas setiap anggota TNI untuk berperan aktif dalam kegiatan sosial yang dilaksanakan di wilayah, hal ini dimaksudkan untuk lebih mendekatkan diri dengan masyarakat agar tercipta kemanunggalan TNI dengan rakyat yang semakin erat.

“Semoga melalui kegiatan sosial donor darah ini, rasa peduli terhadap sesama dapat tumbuh dan berkembang dalam diri setiap prajurit serta dapat menjadi tauladan bagi masyarakat agar tercipta suasana kekeluargaan yang lebih harmonis,” pungkas Khairil. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Istri mantan jenderal polisi, JW, memenuhi panggilan pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya, Jumat (7/7/2017) malam.

Penumpang pesawat terbang yang menampar petugas Aviation Security (Avsec) di Bandara Sam Ratulangi Manado itu tiba di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya sekitar pukul 19.20 WIB.

Ia datang ke Mapolda Metro Jaya menggunakan mobil Honda Civic berwarna hitam dengan ditemani pengacara dan kerabatnya. Ia mengenakan baju dan rok berwarna biru dongker.

Tak hanya itu, istri dari purnawirawan Polri ini menggunakan scarf di kepalanya dan kacamata hitam. Saat baru turun dari mobilnya, JW sempat meminta minum kepada kerabat yang menemaninya.

Wajah JW terlihat lelah saat baru turun dari mobil yang ditumpanginya. Dia terus menerobos kerumunan pewarta untuk masuk ke ruang penyidik. Rencananya dia akan diperiksa oleh tiga penyidik dari Polresta Manado.

"Excuse me (permisi)," ujar JW, sebelum memasuki Gedung Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

PTS General Manager Bandara Sam Ratulangi, Erik Susanto mengatakan, kejadian penamparan itu bermula pada sekitar pukul 07.46 Wita.

Saat itu, datang dua calon penumpang, yaitu seorang ibu dan anak sebagai penumpang Batik Air ID6275 tujuan Jakarta.

Keduanya melalui pemeriksaan Walk Through Metal Detector (WTMD) di Security Check Point (SCP) 2.

Pada saat melalui detektor, alarm berbunyi karena mendeteksi adanya unsur logam. Sesuai prosedur, maka personel Avsec meminta calon penumpang tersebut kembali untuk melepaskan jam tangan dan diperiksa ulang dengan mesin X-Ray.

Tidak terima dengan permintaan tersebut, JW kemudian memarahi personel Avsec, AM (21), lalu memukul hingga mengenai lengan AM.

Personel Avsec lainnya, EW, datang melerai, tetapi pelaku malah menampar EW di pipi bagian kiri sebagaimana yang terekam dalam video yang beredar.

“Pemeriksaan calon penumpang dan barang di bandar udara sudah diatur oleh undang-undang dan petugas kami di lapangan sudah menjalankan sesuai prosedur yang berlaku. Atas kejadian ini, kami sangat menyayangkan adanya sikap penolakan dari calon penumpang karena pemeriksaan yang dilakukan ini bertujuan untuk menjamin keamanan dan keselamatan penerbangan,” ujar Erik, Kamis (6/7/2017).  (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Jember) Radikalisme merupakan sala satu pemahaman terhadap sesuatu secara kritis dan kebanyakan menjurus pada hal yang anarkis yang memakan korban masyarakat yang tidak tahu apa-apa, hal inilah yang dikatakan sebagai tindakan teror yang sewaktu-waktu dapat terjadi diberbagai tempat di tanah air.

Berbagai upaya dalam mengantisipasi tindakan tersebut  Forkopimda sepakat dan bertekad  untuk meniadakan ancaman teror tersebut tumbuh dan berkembang di Jember apalagi samapi terjadi di Kabupaten Jember.

Seperti yang dilakukan pada Kamis malam 06/07/2017 Pukul 20.00 Wib hingga Pukul 22.00 Wib satu regu Satpol PP Pemkab Jember, 6 orang anggota Polres Jember dan satu regu TNI dari Kodim 0824 yang melaksanakan sweeping di rumah-rumah kos dilingkungan kampus.

Beberapa rumah kos yang disasar diantaranya rumah kos di Jl Karimata yang rata-rata tidak ditunggui oleh pemiliknya alias tidak ada induk semangnya sehingga dicurigai sering dijadikan tempat untuk hal-hal negatif misalnya mesum dan lain-lain.

Bahkan disinyalir sering terdapat warga asing yang keluar masuk rumah kos disekitar kampus, demikian pula kejadian-kejadian yang sudah-sudah kebanyakan pelakunya warga pendatang yang menghuni rumah kos atau kontakan.

Inilah yang menjadikan rekomendasi antisipatif dari Forkopimda baik Bupati, Kapolres Maupun Dandim 0824 sehingga sweeping rumah kos ini menjadi salah satu tindakan antisipatif, untuk itu diharapkan pemilik dan mahasiswa yang berada di rumah kos tersebut agar memiliki tingkat kewaspadaan terhadap hal tersebut.

Pada sweeping tersebut tanda pengenal atau KTP menjadi hal pertama yang diperiksa oleh petugas, selanjutnya barang-barang penghuni kos dan lain-lain dan hal tersebut dilakukan bersama penghuni atau pemilik rumah kos.

Sweeping tersebut dipimpin langsung oleh Nino yang bertugas di Bagian Penyidikan Satpol PP Jember, saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa dirinya menyampaikan terima kasih kepada Komandan Kodim 0824 Jember maupun Kapolres Jember yang mendukung kegiatan tersebut.

Lebih lanjut Sdr Nino menjelaskan bahwa upaya ini merupakan hal rutin yang dilakukan secara periodik dengan waktu mendadak seperti ini, dirinya juga berterima kasih kepada para pemilik kos dan penghuni yang mau bekerjasama saat diperiksa sehingga dapat berjalan dengan tertib.

Saat ditanyakan hasil dari operasi tersebut Sdr Nino menjelaskan bahwa ada 2 orang pasangan muda-mudi disatu kamar namun kamar keadaan terbuka hanya saja yang laki-laki tidak dapat menunjukkan identitasnya sehingga sementara kami bawa, kemudian ada 3 orang lagi yang tidak membawa identitas sehingga total 5 orang, nanti akan kita lakukan pemeriksaan dan pembinaan lebih lanjut.

Komandan Kodim 0824 Jember Letkol Inf Rudianto dalam konfirmasinya secara terpisah menyatakan dukungannya terhadap langkah tersebut, berbagai upaya untuk mempersempit bahkan meniadakan celah berkembangnya aksi teror akan selalu kita lakukan.

Namun demikian pada kesempatan tersebut Letkol Inf Rudianto juga menghimbau kepada pemilik rumah kos dan penghuni diharapkan kooperatif dengan petugas yang melaksanakan sweeping manakala didatangi tempatnya, hal tersebut tentunya untuk keselamatan pemilik, penghuni dan masyarakat luas.

Lebih lanjut ditegaskan oleh Letkol Inf Rudianto bahwa kondusifitas Kabupaten Jember baik dari gangguan terorisme maupun gangguan keamanan merupakan tanggung jawab semua pihak dan hal yang paling menentukan adalah peran serta masyarakat. (arf)

Jumat, 07 Juli 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Anggota Kopaska TNI AL, Mayor Laut (P) Tunggul Waluyo,  akhirnya mendapatkan penghargaan khusus dari polisi setelah menembak dua pencuri motor di rumahnya.

Penghargaan diberikan oleh Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Muhammad Iqbal, di ruang kerjanya, Kamis (6/7/2017).

Iqbal menilai, polisi perlu memberikan penghargaan kepada Perwira Staf Opsnal Seskopaska Pusdiksus Kodiklatal itu karena turut berpartisipasi menjaga keamanan lingkungannya.

"Ini teladan yang bagus untuk semua warga Surabaya agar juga menjadi polisi untuk lingkungannya sendiri," kata Iqbal.

Untuk mengamankan lingkungannya, masyarakat tidak harus menggunakan senjata, tapi dengan kemampuan apa pun yang dimilikinya.

"Bisa dengan kemampuan bela diri yang dimiliki, atau dengan kemampuan lainnya," ujar Iqbal.

Sebagai pejabat instansi keamanan negara, Mayor Tunggul, lanjut dia, diberi kepercayaan untuk mengoperasikan senjata api dan kepercayaan itu dimanfaatkan dengan baik.

Dini hari kemarin, Mayor Tunggul menembak dua pencuri yang mencoba membawa kabur motor dari rumahnya di Jalan Simorejo 102 A Surabaya.

Dengan senjata api yang dimilikinya, dia menembak dua dari tiga komplotan pencuri motor setelah tiga kali tembakan peringatan tidak dihiraukan.

Keduanya ditembak dari atas balkon dari jarak sekitar 6 meter. Abdul Aziz tewas terkena tembakan di sekitar ketiak dan sempat dimassa oleh warga, sementara Nadi Binto melarikan diri setelah kakinya tertembak, dan belakangan juga dikabarkan meninggal dunia di Madura. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Keberhasilan personel Garnisun Tetap (Gartap) III/Surabaya dalam menekan terjadinya pelanggaran di kalangan TNI, seakan mendapat perhatian tersendiri dari Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko, M. D. A.

Bahkan, dalam kunjungan yang dilakukannya kali ini, Mayjen Kustanto memberikan beberapa pengarahan yang nantinya akan menjadi tugas dan kewajiban personel di satuan Gartap III/Surabaya.

“Kepada seluruh prajurit, saya himbau untuk tetap memantau setiap perkembangan bahaya radikalisme, baik di kalangan masyarakat maupun di media sosial,” tegasnya.

Selain itu, jelas Dangartap III/Surabaya, dirinya juga menghimbau seluruh personelnya untuk memantau setiap pergerakan-pergerakan yang dinilai mencurigakan. “Langkah ini memang sengaja kita lakukan sebagai bentuk antisipasi,” kata Mayjen Kustanto di aula Mako Gartap III/Surabaya. Kamis, 06 Juli 2017 siang.

Atas keberhasilan tersebut, ia beharap kepada seluruh personelnya untuk tetap bisa menjaga kehormatan satuan dan integritas diri dalam menjalankan tugas sebagai prajurit Gartap III/Surabaya. “Dengan itu, saya percaya jika tugas apapun dapat dilaksanakan dengan baik,” tuturnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Penamparan seorang penumpang yang mengaku sebagai istri seorang jemmderal Polisi kepada petugas bandara di menado akhirnya sampai ke telingan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.

Budi Kaarya Sumadi sangat menyesalkan aksi penamparan yang dilakukan seorang penumpang bernama Joice Warouw terhadap petugas Aviation Security (Avsec) di Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado.

"Seharusnya kita semua menghargai petugas yang menjalankan tanggung jawabnya untuk menjaga keamanan dan keselamatan penumpang," ujar Menhub Budi Karya, Rabu (5/7/2017).

Menhub menyatakan, bahwa pelaksanaan dan penegakan ketentuan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan setiap penumpang maupun barang yang akan diangkut dengan pesawat udara, wajib untuk diperiksa. Dan ini menjadi tugas serta kewenangan personel avsec.

"Ini dilakukan untuk menjamin tidak ada barang terlarang (prohibited items) yang dapat digunakan untuk melakukan tindakan melawan hukum yang tentunya dapat membahayakan keselamatan dan keamanan penerbangan," kata dia.

Dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009, tepatnya pada pasal 335 disebutkan bahwa terhadap penumpang, personel pesawat udara bagasi kargo, dan pos yang akan diangkut harus dilakukan pemeriksaan dan memenuhi persyaratan keamanan penerbangan.

"Ini sudah jelas dan wajib bagi seluruh penumpang untuk mentaati aturan ini,” tegas Budi Karya.

Untuk itu, Budi berharap agar penegakan hukum terhadap kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak, khususnya penumpang pesawat udara. Menhub juga berharap penumpang pesawat koorperatif dalam mentaati aturan perundangan yang berlaku.

"Ikuti arahan petugas seperti memasukkan seluruh barang bawaan ke dalam mesin x-ray termasuk jam tangan, handphone, melepas ikat pinggang dan jaket. Jika diperlukan petugas avsec punya hak penuh untuk memeriksa penumpang lebih detail, demi keselamatan dan keamanan bersama,” ujar Budi Karya. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Tangerang) Masih dalam suasana lebaran Idul Fitri 1438 H / 2017 M seluruh prajurit-prajurit Yonif Mekanis 202/Tajimalela berkumpul dan berbaur menjadi satu di Lapangan Upacara Yonif Mekanis 202/Tajimalela dalam rangka Halal Bihalal Danyonif Mekanis 202/Tajimalela bersama segenap prajurit-prajurit Yonif Mekanis 202/Tajimalela.

Setelah pada pagi harinya para prajurit-prajurit Yonif Mekanis 202/Tajimalela yang melaksanakan cuti lebaran Idul Fitri 1438 H / 2017 M gelombang II melaksanakan apel kembali dari Cuti, pada sore harinya seluruh Prajurit Yonif Mekanis 202/Tajimalela melakukan acara Halal Bihalal atas prakarsa Komandan Batlyon Infantery Mekanis 202/Tajimalela.

Dalam sambutannya Danyonif Mekanis 202/Tajimalela Letnan Kolonel Inf Anan Nurakhman menyampaikan serta mengucapkan Mohon Maaf Lahir Bathin atas nama pribadi, keluarga dan satuan kepada seluruh Prajurit Yonif Mekanis 202/Tajimalela, Semoga dengan hikmah Ramadhan yang lalu dapat membuat pribadi kita sebagai manusia menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Setelah sambutan Komandan Batalyon, para prajurit Yonif Mekanis 202/Tajimalela secara bergantian saling berjabat tangan dimulai oleh Komandan Batalyon semoga kita semua saling memaafkan atas segala salah dan khilaf kita terdahulu.

” Selamat Idul Fitri 1438 H/ 2017 M Mohon Maaf Lahir Bathin “ (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Heboh seorang perempuan mengaku istri jenderal polisi menampar petugas Avsec Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara. Hal ini karena perempuan itu tidak mau melepaskan jam tangannya ketika masuk bagian pemeriksaan.

Wakapolri Komisaris Jenderal Syafruddin menuturkan, suami dari penampar petugas bandara merupakan seorang jenderal, tapi telah pensiun.

"Oh itu pensiunan. Sudah empat tahun pensiun suaminya itu," kata Syafruddin di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (6/7/2017).

Dia mengatakan, kasus penamparan petugas bandara tersebut telah diproses secara hukum.

Rekaman video seorang perempuan yang mengaku istri pejabat menampar petugas Avsec Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, beredar luas sejak Rabu, 5 Juli 2017. Dalam video tersebut terlihat perempuan itu sempat adu mulut dengan petugas Avsec, sebelum akhirnya menamparnya.

Kejadian bermula saat perempuan berpakaian hitam itu memasuki bagian pemeriksaan.

"Sesuai prosedur, kita memeriksa calon penumpang. Termasuk meminta mereka membuka jaket, ikat pinggang, dan jam tangan," ujar sumber di Bandara Sam Ratulangi, Manado. (rio)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive