Kamis, 27 Juli 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Semarang) Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Semarang Lantamal V  Kolonel Laut (P)  Hanarko Djodi Pamungkas menerima kunjungan putra putri Maritim Jawa Tengah di ruang Sintok Mako Lanal Semarang, Rabu (26/7).

Dalam kesempatan tersebut,  Danlanal Semarang didampingi Palaksa dan perwira Staf Lanal  Semarang. Dalam sambutannya, Djodi -sapaan akrab Danlanal Semarang ini-  menyatakan sangat senang atas kunjungan dari Putra Putri Maritim Jawa Tengah ke Mako Lanal Semarang,  mengingat dalam waktu dekat ini yakni pada awal bulan Agustus 2017 Lanal Semarang mempunyai event besar yakni Bhaksos TNI AL yang menurut rencana akan di hadiri oleh Menteri Sosial dan Ibu Ketua Umum Jalasenastri.

“Terima kasih kepada rekan-rekan dari putra-putri Maritim Jawa Tengah yang telah meluangkan waktunya untuk berkunjung ke Mako Lanal Semarang ini. Pada kesempatan ini juga, saya sampaikan bahwa dalam waktu dekat ini, tepatnya diawal bulan Agustus mendatang akan dilaksanakan bakti sosial TNI AL. Kegiatan tersebut rencananya akan dihadiri oleh Menteri Sosial Khofifah Indarparawansa dan Ibu Ketua Umum Jalasenastri,” ujar Djodi.

Untuk itu kehadiran dari Putra Putri Maritim di Lanal Semarang di rasakan sangat tepat sekali. Selanjutnya Komandan Lanal Semarang meminta kepada Putra Putri Maritim Jateng untuk bisa membantu meramaikan acara tersebut diatas.

 “Saya mohon kepada rekan-rekan sekalian, untuk turut mensukseskan acara tersebut," pintanya.
Bagaikan gayung bersambut hal tersebut langsung di setujui oleh Para Putra Putri Maritim Jateng dan berjanji akan mendatangkan seluruh Komunitas yang berdomisili di Jateng.

Mengakhiri kunjungannya Putra Putri Jateng berkesempatan berfoto bersama Komandan Lanal Semarang  dan Penata Model dari Semarang, Bayu Ramli. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Tawuran antar warga kembali pecah di wilayah Johar Baru, kali ini tawuran terjadi di Jl. Rawa Sawah II, Kel. Kampung Rawa, Kec. Johar Baru, Kota Jakarta Pusat, Senin (24/07/2017).

Namun berkat kesigapan anggota Koramil 08/Johar Baru Dim 0501/Jakarta Pusat BS yang dipimpin Danramil Mayor Chb Endang Rahmat S., serta anggota Polsek Metro Johar Baru, tawuran tersebut dengan cepat berhasil dihentikan.

Perwira yang menyandang melati satu di pundaknya tersebut, tidak segan-segan untuk membubarkan aksi tawuran dengan berdiri di tengah-tengah kedua belah pihak yang saling serang.

Tawuran terjadi antara pemuda  RT 11/08 dengan pemuda RT 01/02, yang bertetangga dan masih satu Kelurahan Kampung Rawa.

" Tawuran kali ini dipicu atau disebabkan oleh permasalahan sepele yang dimulai dari saling ejek kedua belah pihak, yang berujung dengan adanya saling serang dari kedua kubu," kata Danramil.

Kejadian ini tadi berlangsung selama kurang lebih 15 menit, dengan massa kedua kubu saling melemparkan batu, botol dan petasan, imbuhnya.

Danramil menjelaskan, banyak sekali masyarakat yang merasa resah dengan seringnya aksi tawuran di wilayah ini dan sudah seperti budaya.

" Terkadang banyak rumah warga yang menjadi korban pelemparan batu atau lainnya, akibat dari adanya tawuran tersebut, " pungkasnya. (rio)

Rabu, 26 Juli 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Ucok Rolando Parulian Tamba, salah seorang tim penasehat hukum terdakwa kasus penyekapan, Widia Slamet dan Hartono Slamet menyebut, jika tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Deddy Arisandi dianggap mencederai rasa keadilan.

Menurutnya, Jaksa dianggap mengabaikan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan.

"Jaksa yang membacakan tuntutan tidak pernah tau fakta yang terungkap dalam sidang, karena selama perkara ini sidangkan, dia tidak pernah menyidangkan perkara ini. Jaksa perkara ini berganti-ganti terus, sehingga surat tuntutannya pantas pertanyakan, apa dasarnya?,"ucapnya usai persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Rabu (26/7/2017).

Dari fakta yang terungkap, lanjut Ucok, ada 13 orang saksi yang dihadirkan, tapi hanya 1 satu saja yang memberikan keterangan telah melihat terdakwa penggembokan dengan rantai dan pagar.

"Satu saksi bukan saksi karena pada prinsipnya saksi bisa direkayasa, dan dalam faktanya tidak ada barang bukti yang mendukung dugaan penyekapan. Apabila selama itu tidak ada, maka merupakan saksi palsu dan nilai pembuktiannya adalah nol," sambung Ucok.

Oleh JPU Deddy Arsandi, kakak beradik tersebut dituntut 7 bulan penjara. Keduanya dinyatakan telah terbukti melanggar Pasal 333 ayat 1 Joncto Pasal 55 ayat 1 ke 1.

"Menuntut terdakwa Widia Slamet dan Hartono Slamet dengan hukuman 7 bulan penjara,"kata JPU Deddy Arisandi saat membacakan surat tuntutan dihadapan majelis hakim yang diketuai Sigit Sutriono.

Usai membacakan surat tuntutan, Sigit Sutriono, Ketua majelis hakim memberikan kesempatan kepada kedua terdakwa maupun tim penasehat hukumnya untuk mengajukan pembelaan.

"Kami akan ajukan pembelaan majelis hakim dan kami minta waktu dua minggu untuk penyusunan pembelaan kami," kata Ucok menjawab pertanyaan Hakim Sigit.

Seperti diketahui,  tuduhan penyekapan ini dialami Widia dan Hartono berawal ketika terjadi upaya pengosongan lahan milik orang tuanya di Jl Nginden Semolo, Surabaya yang dilakukan oleh Advokat dari Pasopati & Associates pada Agustus 2014.

Saat itu, advokat menutup gembok pagar depan dan tengah untuk menjaga lahan agar tidak disalahkangunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Namun tiba-tiba pada 12 Agustus 2014, Adjie Chendra melaporkan Hartono dan Widia ke Polrestabes Surabaya atas tuduhan penyekapan.(Komang)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Untuk merampungkan berkas kasus penipuan dan penggelapan yang  menjerat Bos PT Gala Bumi Perkasa, Henry J Gunawan, terpaksa penyidik Polrestabes Surabaya harus bolak-balik ke kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya Jl. Raya Sukomanunggal No.1 Surabaya.

Ini lantaran pihak Kejari Surabaya selalu menganggap bila berkas Bos PT Gala Bumi Perkasa, Henry  J Gunawan tersebut dikatakan belum sempurna.

" Dua kali dikembalikan, terakhir petunjuk-petunjuk jaksa telah dipenuhi. Sekarang sudah P 21."  kata Kajari Surabaya Didik Farkhan Alisyahdi di kantornya Selasa, (25/7/2017).

Didik melanjutkan, setelah berkas tersebut oleh jaksa peneliti dikatakan sudah sempurna alias P21 maka penyidik Polrestabes Surabaya harus menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut ke Kejari Surabaya.

" Agar Penyidik segera menyerahkan tersangka dan barang buktinya." jelas Didik.

Kendati demikian menurut Didik, penyerahan barang bukti beserta tersangkanya itu tidak perlu dilakukan terburu-buru.

"Itu terserah kapan penyidiknya menyerahkan." ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya,  Henry J Gunawan resmi menyandang status tersangka kasus penipuan dan penggelapan setelah Kejari Surabaya menerima Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) dari penyidik Polrestabes Surabaya. Di dalam SPDP tersebut tertulis nama Henry sebagai tersangka kasus penipaun dan penggelapan atas laporan seorang notaris bernama Caroline.

Kasus yang menjerat Henry ini berawal saat notaris Caroline mempunyai seorang klien yang sedang melakukan jual beli tanah dengan Henry sebesar Rp 4,5 miliar. Setelah membayar ke Henry, korban yang seharusnya menerima Surat Hak Guna Bangunan (SHGB) ternyata tidak terwujud.

Saat korban ingin mengambil haknya, Henry justru mengaku bahwa SHGB tersebut di tangan notaris Caroline. Namun setelah dicek, Caroline mengaku bahwa SHGB tersebut telah diambil oleh seseorang yang mengaku sebagai anak buah Henry. Kabarnya, SHGB itu ternyata dijual lagi ke orang lain oleh Henry dengan harga Rp 10 miliar.

Atas perbuatannya, notaris Caroline akhirnya melaporkan Henry ke Polrestabes Surabaya. Setelah melakukan sejumlah penyelidikan, penyidik kemudian penyidik akhirnya menetapkan Henry sebagai tersangka dalam kasus tersebut. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kelompok kesenian Ludruk Irama Budaya yang biasanya manggung di Taman Hiburat Rakyat Surabaya menyampaikan keluhannya kepada kalangan DPRD Surabaya. 
 
Sekretaris Ludruk irama Budaya, Meimura saat audiensi di Komisi D mengungkapkan, bahwa kelompok keseniannya selama 30 tahun berkarya, sudah 7 tahun pentas di THR.
 
“Pementasan di gedung THR atas undangan Pemkot Surabaya,” terangnya
 
Namun, menurut Meimura, pihaknya merasa sarana dan prasarana yang digunakan tidak representative. Dari sejumlah pementasan, banyak penontonnya yang mengeluh karena merasa tidak nyaman dengan kondisi gedungnya.
 
“Penonton menyampaikan toiletnya tak layak. Ketika kami akan menangani, itu kewenangan pemerintah kota,” paparnya.
 
Di sisi lain, Meimura mengatakan, pihaknya juga terbebani dengan biaya-biaya operasional lainnya yang harus ditanggung sendiri seperti listrik, air dan sebagainya.
 
“Soal retribusi  kalau sepi kita digratiskan,” paparnya.
 
Sementara selama ini, menurut Meimura masyarakat yang menyaksikan kesenian rakyat “Ludruk” menginginkan tempat pertunjukkan bagus, indah dan sebagainya. Sedangkan, kelompok kesenian ludruk, hanya memikirkan, bagaim,ana agar pertunjukkannya bagus. Ia menegaskan, kalau ludruk menjadi destinasi wisata kota Surabaya semestinya dibuatkan tempat yang layak, karena kesenian tersebut spesifik.
 
“Ada proses pelatihannya, perlu tinggal di sana, dan tidak bisa satu gedung banyak yang main disana,” paparnya.
 
Ia menbandingkan dengan kesenian  di jepang, yang bernama Kabuki. Kesenian tersebut telah dianggap kekayaan tak benda Bangsa jepang. Sementara, kesenian Ludruk yang lahirnya awalnya dari besutan kemudian berkembang menjadi ludruk sandiwara, yang didalamnya menyajikan tari, paduan suara, lawak dan ada ceritanya kondisinya malah berbeda.
 
“Padahal ludruk menyuarakan pikiran rakyat, sehingga bisa ditularkan ke generasi ke generasi,” tandasnya.
 
Meimura mengungkapkan, kesenian ludruk Irama budaya di THR setiap tahun kedatangan peneliti dari luar negeri yang akan melakukan riset tentang kesenian tradisional ini.
 
“Tak kurang dari 5 – 15 orang luar negeri yang melakuakn riset. Terakhir dari UNICEF dan Australia,” ungkapnya.
 
Ia menyatakan, di THR tak ada perubahan apapun. Pihaknya menginginkan dikembalikan ke tempat semula, gedung ludruk di Pulo Wonokromo.
 
“Saya ingin dikembalikan ke tobong, di situ damai. Di sini (THR) satu minggu manggung banyak keluhan dari penonton. Tapi kami gak ingin salahkan siapapun.” Katanya
 
Menanggapi keluhan seniman ludruk, Ketua Komisi D Agustin Poliana mengapresiasi aspirasi mereka soal kelayakan tempat pertunjukkan. Pasalnya, kesenian ludruk di THR juga memberikan kontribusi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD).
 
“Namun memang sarana dan prasarananya tak layak, terkesan kusam dan kumuh,” katanya.
 
Agustin mengaku, selama ini, pemkot Surabaya mengalokasikan anggaran untuk perawatan gedung THR. Namun, ia tak mengetahui besarannya. Ia berharap, pembenahan gedung di THR dilakukan, meski renovasi tersebut tak sebagus dengan rencana pembangunan gedung kesenian di tempat itu setelah kontrak dengan PT Sasana Boga, pengelola gedung THR selesai. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pemkot Surabaya mengevaluasi data peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN KIS) di wilayahnya.

Wakil Walikota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, usai mengikuti Rapat Paripurna di DPRD mengatakan, langkah tersebut dilakukan guna menindaklanjuti temuan 144 kartu JKN KIS di Sungai di wilayah Blitar.

Ia menegaskan, pihaknya akan memastikan apakah kartu tersebut memang milik warga Surabaya, kemudian yang selama ini sudah terdaftar sudah menerima atau belum.

“Datanya resmi atau tidak, nanti kita check dan koordinasikan dengan teman-teman di lapangan,” tuturnya. Selasa (25/7)

Whisnu mengungkapkan, beberapa warga yang terdaftar, namun belum menerima, pada akhirnya menerima setelah diusulkan pemerintah kota ke pemerintah pusat.

“Makanya kita akan lihat datanya, apa warga yang belum menerima sudah mendapatkan penggantinya, atau memang data terbuang tersebut jarena asalah pengiriman” katanya.

Wakil Walikota memastikan sejauh ini soal kartu Indonesia Sehat sudah tersosialisasi hingga tingkat kelurahan. Untuk itu, menurutnya, dengan adanya kabar kartu KIS warga Surabaya terbuang di Blitar, akan segera di cross check faktanya di lapangan.

“Kita akan check dulu semuanya,” pungkasnya.

Ketika ditanya apakah ada unsure kesengajaan, Whisnu Sakti menyatakan, pihaknya belum berpikir sejauh itu, karena akan mengecheck dahulu.

Sementara itu, Ketua Komisi D Bidang Kesra DPRD Surabaya, Agustin Poliana menyatakan, dirinya tak negative thingking. Ia menduga, kartu KIS tersebut bisa saja jatuh, kemudian dianggap barang tak penting kahirnya dibunag ke sungai.

“Tidak menutup kemungkinan, kartu itu jatuh terbawa arus,” paparnya.

Namun, ia mengakui, pengiriman Kartu Indonesia Sehat (KIS) ke para penerimanya menggunakan jasa pengiriman, melalui kantor pos dan sebagainya.

“Data (penerima) yang ada berdasarkan BPS,” kata Politisi PDIP.

Agustin berjanji akan mengevaluasi program KIS di Kota Surabaya. Pihaknya akan mempertanyakan masalah katu KIS warga Surabaya yang ditemukan di Blitar ke Dinas kesehatan.
‘Apakah ada unsure kesengajaan atau sudah tergantikan,” tandasnya.

Menurutnya, Kartu Indonesia Sehat, bagai masyarakat miskin merupakan kebutuhan yang tak bisa ditunda. (arf)

Selasa, 25 Juli 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Tuban) Untuk bebaskan Kabupaten Tuban dari Miras Tim Sapu Bersih (Saber) Miras gabungan Koramil, Polsek dan Sat Pol PP Kabupaten Tuban kembali gagalkan produksi arak di Dusun Jeruk Gulung, Desa Sambongrejo, Kecamatan Semanding, Tuban. Selasa (25/7/2017).

Kapolsek Semanding AKP, Desis Susilo selaku Komandan Tim Satgas Saber Miras mengatakan, tim Satgas Saber Miras akan terus memberantas Miras di Kabupaten Tuban khususnya di wilayah Kecamatan Semanding ini. Dalam operasi ini tim mengamankan tersangka beserta barang buktinya berupa, 6 drum baceman sebanyak sekitar 1.200 liter, 2 buah tabung  gas 3 kg, 1 selang regulator dan1 buah dandang.

" Kedepan tim Satgas Saber Miiras akan terus bekerja sama bersama masyarakat agar informasi terkait peredaran arak mau produksi bisa di cegah dan diberantas," ujarnya.

Desis menambahkan, “ Dalam hal ini tersangka,Suntoro (36) warga Dusun Jeruk Gulung, Desa Sambongrejo, Kecamatan Semanding akan di jerat dengan Pasal 135 jo 71 (2) dan pasal 140 jo 86 (2) undang undang nomor 18 tahun 2012  tentang pangan dengan ancaman kurungan di atas lima tahun," tegasnya.

Sementara, Sertu Muhtarom, selaku Babinsa Desa Sambongrejo mengaku pihaknya bersama Babinsa yang lain selalu mendukung pelaksanaan operasi oleh Tim Saber Miras.

“Saya berharap semua pihak mendukung kegiatan operasi yang dilakukan Satgas Saber Miras hingga KabupatenTuban benar-benar terbebas dari minuman keras terutama jenis Arak,” harapnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Kediri) Dandim 0809/Kediri, Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han) ,Kapolresta Kediri, AKBP Anthon Haryadi, Walikota Kediri, Abdullah Abubakar dan Ketua DPRD Kota Kediri, Kholifi Yunan menjadi saksi dari pisah kenal Kepala Kejaksaan Negeri Kediri, dan acara serah terima ini berlangsung di Hallroom Grand Surya Hotel. Regulasi pimpinan di Kejaksaan Negeri Kediri ini antara Benny Santoso,SH selaku pejabat lama dengan Dra.Martini,SH selaku pejabat baru, juga dihadiri sejumlah tamu undangan yang terdiri dari berbagai latarbelakang maupun institusi, termasuk Danramil Kota, Kapten Inf Harmadi dan Kapolsek Kota, Kompol Sucipto, senin (24/07/2017)

“Ada kesan tersendiri selama karier saya di Kediri, rekan-rekan disini saya anggap saudara saya, Pak Walikota, Pak Dandim, Pak Kapolresta, semua saudara saya, kita selalu kumpul bareng saat momentum tertentu. Sering kali kita curhat satu sama lain, seringkali kita sama-sama dalam suatu kegiatan, saya memang tidak lagi berada di Kediri, tetapi itu bukan halangan, silaturahmi tetap harus kita jalin,” kata Benny Santoso,SH.

Sebagai pejabat lama, Benny Santoso,SH. menceritakan sekelumit hal-hal terkait kinerjanya selama ini di Kediri, dan Benny Santoso,SH. juga menceritakan segala sesuatu yang berhubungan dengan latarbelakangnya.

Sementara itu Dra.Martini,SH dalam sambutannya mengatakan,

”Saya akan berkomunikasi dengan seluruh institusi disini, saya harap komunikasi bisa kita bangun mulai hari ini. Kerjasama yang baik tentu harus ada komunikasi yang baik. Saya komitmen menjalankan tugas dengan baik, dan saya mohon dukungannya.” ujarnya

Selain itu, Dra.Martini,SH juga menceritakan sedikit riwayat perjalan hidupnya dari awal melangkah dalam karier hingga saat ini, dan ceritanya tersebut Dra.Martini,SH juga menyampaikan suka duka saat menjalani profesinya.

Demikian juga Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han) saat menyampaikan sambutannya,

” Kita semua satu keluarga, tidak ada yang bisa memishakn kita, kendati nanti ada waktunya kita terpisah oleh ruang kerja. Kita harus tetap menjalin silaturahmi tanpa ada batasan ruang kerja.” jelasnya.  (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Jombang) Mutasi jabatan, adalah hal biasa dan wajar terjadi dilingkungan tugas keprajuritan, karena hal ini bertujuan untuk pemantapan dalam pembinaan satuan maupun karier prajurit yang bersangkutan, dengan maksud untuk memberikan pengalaman tugas yang lebih variatif , baik itu bagi sang pemimpin maupun bagi yang dipimpin, dalam rangka kebesaran dan kejayaan TNI Angkatan Darat.

Demikian halnya yang terjadi pada senin 24 Juli 2017, mulai pukul 09.00 wib bertempat di Aula Makodim 0814/Jombang, dilangsungkan acara laporan mutasi jabatan Perwira dalam rangka Tour of Area dijajaran Kodim 0814/Jombang.   

Laporan mutasi jabatan yang melibatkan 11 orang Perwira tersebut langsung diterima oleh Dandim 0814/Jombang  Letkol Arh Mukhamad Fathurrahman dan disaksikan oleh Perwira lainnya dan juga seluruh anggota baik militer maupun PNS serta Persit Cabang Kodim 0814.   
        
Dihadapan para perwira dan anggotanya, Letkol Arh Mukhamad Fathurrahman mengatakan bahwa apapun jabatannya adalah amanah dari Tuhan Yang Maha Esa melalui  kepercayaan yang diberikan atasan kepada kita, untuk itu ia mengajak agar selalu bersyukur atas jabatan yang  diamanahkan tersebut, juga memerintahkan kepada para perwira yang melaksanakan mutasi jabatan agar berbuat yang terbaik pada jabatan itu, dan menjadikan jabatan untuk membekali diri, dengan bekerja yang jujur, tulus dan ikhlas serta jangan kecewakan  atasan yang telah memberikan kepercayaan kepada kita.  

" Berbuatlah sesuatu dalam lingkup tugas satuan yang meliputi Pembinaan Satuan dan Pembinaan Teritorial, terutama terkait Serbuan Teritorial dalam mensukseskan Program Ketahanan Pangan Nasional di wilayah, jangan menyia-nyiakan waktu dan kesempatan yang dipercayakan pada kita," jelasnya.

Dandim juga mengucapkan terima kasih kepada para Perwira pada jabatan sebelumya atas pelaksanaan tugas selama ini dan juga berharap semoga selalu sukses  dalam jabatan yang baru, ucapan terima kasih juga disampaikan kepada para Ketua Ranting Persit di jajaran Cabang Kodim 0814 yang telah dengan setia mendampingi suami dan membina anggotanya dalam mendukung tugas suami.

Diperoleh keterangan bahwa mutasi yang melibatkan 11 orang Perwira tersebut, ada yang berasal dari Danramil ke Perwira Staf Kodim, dan ada yang dari Perwira Staf Kodim ke Danramil, dan itu semua berdasarkan Surat Perintah Dandim dengan nomor Sprit : 199 / IV / 2017 tanggal 25 April 2017.  (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Untuk menegakkan disiplin anggota berlaku tertib berlalu lintas,  Polisi Militer TNI Angkatan Laut (Pomal), Pangkalan Utama TNI AL V (Lantamal V) Surabaya melaksanakan Operasi Penegakan Ketertiban (Opsgaktib) TW lll Tahun 2017 di Gerbang Tol Waru-Perak dan Pintu Gerbang Hang Tuah, Ujung, Surabaya,  Selasa (25/7).

Dalam Opsgaktib di Tol Waru-Perak kali ini didasarkan pada adanya informasi/laporan dari masyarakat yang masuk bahwa sering ditemui adanya prajurit yang naik/turun kendaraan di gerbang tol, dimana hal ini tidak dibenarkan oleh aturan.

Opsgaktib kali ini,  Pomal Lantamal V menurunkan 16 personel Hartib pimpinan Mayor Laut (PM) Irianto dan empat personel Lidpam pimpinan Mayor Laut (PM)  Agung mulai pukul 06.00 wib sd 07.00 Wib.

Dalam operasi yang berlangsung satu jam ini,  terjaring satu anggota yang berusaha mencari tumpangan di gerbang Tol Waru, dan akan diserakhan kesatuannya untuk dilakukan pembinaan.
Menurut Komandan Polisi Militer Angkatan Laut (Danpomal)  Lantamal V Letkol Laut (PM)  khoirul Fuad,  S.H. mengatakan bahwa pada hakekatnya, Operasi Penegakan Ketertiban merupakan tugas pokok dari Pomal untuk menegakkan displin seluruh anggotanya.

Operasi Gaktib ini rutin ini bertujuan untuk penegakan hukum serta tata tertib di wilayah hukum Lantamal V Surabaya, salah satunya menertibkan prajurit yang naik dan turun serta mencari tumpangan di gerbang tol ini.

"Hal ini tidak dibenarkan, dan perlu ditertibkan,  mengingat dinas dalam hal ini satuan-satuan masing telah menyiapkan Lyn berupa bus dan truck ke tujaun kota masing-masing," terangnya.
Upaya penertiban ini lanjut Fuad -akan digelar berkala setiap minggunya secara acak dan tanpa pemberitahuan hari H dan Jam J nya, baik waktu pagi maupun saat pulang kantor. "Bila masih ada yang membandel dan terjaring dalam Opsgaktib,  maka akan diproses sesuai aturan yang berlaku," tegasnya.

Selain gelaran Opsgaktib di gerbang Tol Waru-Perak, dalam waktu bersamaan juga digelar Opsgaktib di Pintu Gerbang Hang Tuah,  Koarmatim, Ujung,  Surabaya.  Sasarannya adalah para prajurit yang menggunkan kendaraan roda empat maupun roda dua.

Operasi yang dilakukan berupa penertiban dan pemeriksaan pengunaan atribut dan kelengkapan berkendaraan,  kelengkapan seragam TNI serta surat-surat kelengkapan kendaraan bermotor dinas serta pribadi seluruh Prajurit serta PNS yang berdinas di satuan-satuan DBAL Koarmatim.

"Dengan adanya Opsgaktib ini diharapkan dapat meningkatkan kedisiplinan dan kepatuhan prajurit TNI AL dalam berlalu lintas guna menghindarkan dari kecelakaan yang biasanya diawali dari pelanggaran berlalulintas, "pungkasnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Mojokerto) Kepala Staf Kodim 0815 Mojokerto Mayor Inf Nuryakin, S.Sos,. berperanserta dalam memberikan materi Wawasan Kebangsaan bagi Ormas dan LSM se-Kota Mojokerto, bertempat di Ruang Pertemuan PKK Jalan Hayam Wuruk Nomor 50 Kota Mojokerto, (24/07/2017).

Kegiatan bertajuk “Peran ORMAS/LSM Dalam Menciptakan Situasi Yang Kondusif Menjelang Dan Saat Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2018” dihadiri setidaknya 70  orang, antara lain Bakesbangpol Propinsi Jatim Jonathan, Kabid Poldagri Bakesbangpol Kota Mojokerto, Sugeng, Kasat Intelkam Polres Mojokerto Kota AKP Setyo Agus Triwododo, dan diikuti Ormas/LSM Se-Kota Mojokerto.

Kegiatan diawali dengan Sambutan dan Pemberian Materi oleh Bakesbangpol Propinsi Jatim dengan judul “Sumbangsih Dari Ormas/LSM Dalam Mendukung Peningkatan Partisipasi Politik Masyarakat Untuk Kesuksesan Pilkada Serentak Tahun 2018.

Sementara itu, Kasdim 0815 Mojokerto Mayor Inf Nuryakin, S.Sos dalam materinya berjudul  “Peran Ormas/LSM Di Dalam Melestarikan Persatuan Dan Kesatuan Bangsa Menghadapi Pilkada Serentak Tahun 2018”, mengupas tentang pentingnya menjaga nilai-nilai persatuan dan kesatuan terlebih dalam menghadapi Pilkada Serentak yang berdasarkan pengalaman masa lalu sering terjadi konflik.

Lanjut Kasdim, Untuk itu semua pihak harus menghargai dan menghormati pihak lain dalam kontestasi politik khususnya Pilkada Serentak Tahun 2018, yang salah satunya akan dihelat di Kota Mojokerto, semua harus mampu menahan diri dan berkewajiban memelihara kondusifitas wilayah.   "Jangan sia-siakan pengorbanan para pejuang yang telah memerdekakan negara ini, jangan sampai seperti sejarah Mojopahit yang pernah jaya namun hancur karena perebutan kekuasaan dari dalam" beber Kasdim.

Dalam paparannya Kasdim juga menyoroti tentang peran para pemimpin Ormas, khususnya menghadapi Pilkada Serentak yang akan dilaksanakan pada Tahun 2018, Pimpinan Ormas harus dapat memberikan pemahaman yang jelas kepada anggotanya, sehingga diharapkan dapat meningkatkan partisipasi politik dalam Pilkada di Kota Mojokerto.

Giliran Kasat Intelkam Polres Mojokerto Kota AKP Setyo Agus SH, menyampaikan materi berjudul “Peran Ormas/LSM sebagai Pelopor Terwujudnya Situasi Kamtibmas yang Kondusif Menjelang dan Saat Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2018”.

Kegiatan yang diikuti para pimpinan Ormas tersebut dilaksanakan dengan motivasi tinggi, hal ini dapat dilihat dari umpan balik yang diberikan audiens dengan pertanyaan yang disampaikannya. Tercatat tidak kurang sembilan pertanyaan yang disampaikan audiens yang dijawab oleh pemateri sesuai bidang masing-masing. (arf).


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Ketua Koordinator Cabang V  Daerah Jalasenastri Armada Timur (DJAT) Ny. Herniwati Edi Sucipto mendampingi Ketua Daerah Jalasenastri Armada Timur (KDJAT) Ny. Ina Darwanto menghadiri pengarahan Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksda TNI Darwanto, S.H., M.A.P., kepada anggota Korps Wanita TNI Angkatan Laut (Kowal) Wilayah Surabaya yang dihelat di gedung PTA Koarmatim, Ujung Surabaya, Selasa (25/7)

Tampak hadir dalam pengarahan tersebut Kasarmatim beserta istri, Danguspurlaarmatim beserta istri, Danguskamlaarmatim, Irarmatim beserta istri, para Asisten pangarmatim beserta istri, Wadan Lantamal V Kolonel Marinir Nana Rukmana, S.E. dan  Aspers Danlantamal Vkolonel Laut (KH/W) Tresna Kusumawati, S.Pd.,M.A.P. dan pejabat Koarmatim lainnya.

Menurut Pangarmatim, acara yang diselenggarakan hari ini merupakan kesempatan yang baik baginyauntuk dapat berkomunikasi secara langsung dengan seluruh anggota Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal) Mako Koarmatim, Lantamal V, Lanal Malang dan Lanal Batuporon. Pada kesempatan tersebut, Pangarmatim menyampaikan beberapa hal yang perlu diketahui dan dipedomani oleh anggota Kowal agar dapat diimplementasikan dalam kehldupan sehari-hari.

Pangarmatim mengharapkan Kowal dapat mengoptimalkan perannya, di mana aktifitas dan kegiatan sehari-hari akan mencerminkan perilaku kedisiplinan, kepedulian, dedikasi, loyalitas dan tanggung jawab individu. Setiap anggota kowal dalam berprilaku harus sesuai dengan peran dan fungsinya sebagaimana yang terkandung dalam motto kowal

“Pengabdian dan Kehormatan  Adalah  Jiwaku“. “Kalimat tersebut mengandung makna yang tinggi, cermati dan resapi makna kalimat tersebut, pedomani bahwa seorang anggota militer dalam melaksanakan tugasnya dilaksanakan tanpa pamrih dan tiada batas di manapun berada dan bertugas,” terang orang nomor satu dijajaran Koarmatim ini .

Kowal sebagai prajurit srikandi laut dan sebagai wanita Indonesia yang berkepribadian sapta marga lanjutnya, harus senantiasa tampil sebagal sosok prajurit yang memiliki pola pikir, pola sikap dan pola tindak sesuai nilai-nilai luhur budaya bangsa dengan menjunjung tinggi norma dan adat ketimuran. Pola sikap prajurit kowal harus hencerminkan watak seorang ksatria dan memancarkan keanggunan seorang wanita lndonesia yang artinya bahwa prajurit kowal harus tampil dengan kepribadian wanita Indonesia sejati, yakni bertata susila, setia dan loyal serta memiliki etos kerja tinggi.

Prajurit kowal harus memiliki kemampuan sesuai profesinya secara optimal dalam mengemban setiap tugas yang dipercayakan kepadanya guna pencapaian tugas TNI AL. Kowal juga harus melakukan suatu tugas yang sama dengan tugas prajurit laki-laki dan dapat ditugaskan di mana saja di wilayah NKRI baik sebagai pengawak organisasi TNL AL, maupun sebagai penggerak alat utama sistem senjata (Alutsbta) yang dlmlliki TNI AL.

Oleh karena itu, Kowal pun diberikan kesempatan dan peluang yang sama dengan prajurit pria dalam mengukuti berbagai jenjang pendidikan sesuai latar belakang keahliannya atau kecabangannya, hendaknya hal ini dapat mendorong kesadaran kowal untuk terus meningkatkan  intelektual dan profeslonalisme sesuai standar kompetensi yang dipersyaratkan, agar mampu ditempatkan di berbagai bidang penugasan secara optimal.

Tugas dan tanggung jawabnya sebagai prajurit kowal mempunyai peran ganda. Satu sisi kowal adalah seorang prajurit, sementara sisi yang lain Korps Wanita Angkatan Laut adalah seorang ibu dalam keluarga dan anggota masyarakat. Peran tersebut harus dijalankan secara simultan dan proporsional agar selalu selaras dan seimbang. Ketika menjalankan tugasnya pada jam-jam kedinasan, maka laksanakan tugas tersebut secara profesional, dan ketika kembali ke rumah maka perankanlah sebagai ibu rumah tangga yang baik. Begitu juga ketika harus bermasyarakat, maka luangkan waktu untuk bersosialisasi sehingga keberadaan kalian diterima di lingkungan masyarakat.

Bagi prajurit kowal yang sudah berkeluarga, Pangarmatim menekankan para Kowal untuk menjadikan suami sebagai imam dalam rumah tangga, tetaplah belajar, merawat dengan baik, tingkatkan wawasan, selalu berusaha dalam meningkatkan pelayanan, pengabdian terhadap suami dan keluarga.

“Jadilah istri yang dapat diajak bicara atau sebagai teman diskusi, sehingga suami tidak akan mencari teman diskusi di tempat lain. Ingat, bahwa ketidakharmonisan dalam keluarga akan sangat berdampak buruk pada diri sendiri, keluarga dan terutama anak-anak kita, sementara bagi prajurit kowal yang masih bujangan atau masih tinggal di mess, ikuti segala peraturan yang ada, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis, buat suasana yang nyaman selama tinggal di Mess,”pungkasnya. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive