Kamis, 27 Juli 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengusut kasus dugaan suap jual beli jabatan di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten, Jawa tengah. Dalam pengembangan penyidikannya, KPK kembali menetapkan dua tersangka.

Mereka adalah BTS (Bambang Teguh Setia) selaku Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten, dan SUD (Sudirno) selaku Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten.

"Penetapan tersangka ini merupakan pengembangan dari operasi tangkap tangan sebelumnya di Klaten," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (26/7/2017).

Bambang diduga secara bersama-sama dengan tersangka Sri Hartini (Bupati Klaten) menerima janji atau hadiah dari tersangka Suramlan (Kepala Seksi SMP Dinas Pendidikan Klaten) terkait pengisian perangkat daerah serta promosi dan mutasi Kepala SMP di Kabupaten Klaten.

Sedangkan SUD diduga menerima hadiah atau janji terkait proyek di dinas pendidikan Kabupaten Klaten tahun 2016.

Bambang dijerat dengan Pasal 12 a atau Pasal 12 b atau Pasal 11 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 65 ayat 1 KUHAP.

Sedangkan Sudirno dijerat dengan Pasal 12 a atau Pasal 12 b atau Pasal 11 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 ayat 1 KUHAP.

Sebelumnya, KPK menetapkan Bupati Klaten Sri Hartini sebagai tersangka kasus dugaan suap jual beli jabatan, terkait rotasi sejumlah jabatan di Pemkab Klaten. Selain Sri, KPK menetapkan Kepala Seksi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dinas Pendidikan Klaten Suramlan sebagai tersangka. Bupati yang diusung PDIP itu diduga menerima suap sekitar Rp 2 miliar, US$ 5.700, dan 2.035 dolar Singapura dari para pihak yang 'memesan' jabatan tertentu.

Pada perkembangan penyidikan, KPK menyita Rp 3 miliar di kamar anak Sri Hartini, Andy Purnomo, yang juga anggota DPRD Klaten. Andy diduga sebagai 'pengepul' uang jual beli jabatan.

Pada pemeriksaan sebelumnya, Senin 20 Maret 2017 di KPK, Andy mengakui adanya tradisi jual beli jabatan di Pemkab Klaten. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Setelah mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru Program Sarjana STTAL, sebanyak 58 perwira dinyatakan lulus dan berhak untuk mengikuti pendidikan yang akan berlangsung selama empat semester di Kampus STTAL. Kelulusan tersebut, ditetapkan dalam sebuah sidang pantukhir yang digelar di Gedung Pasca Sarjana, STTAL, Bumimoro, Surabaya (26/7)

Sidang pantukhir yang dipimpin oleh Sekdisdikal Kolonel Laut (P) Agoeng Moh Kancana S. tersebut, diikuti oleh 75 peserta calon mahasiswa S-1 STTAL angkatan ke-38, lima diantaranya adalah perwira dari TNI AU.

Sebelum pengumuman kelulusan dari seleksi, diadakan pendalaman oleh panitia kerja seleksi masuk pendidikan S-1 STTAL angkatan 38 terhadap hasil tes mahasiswa baru, yaitu tes kesegaran jasmani, tes potensi akademik, tes psikologi, kelengkapan administrasi, bahasa Inggris dan pemeriksaan terhadap kondisi kesehatan para calon mahasiswa.

Tes kesegaran jasmani dilaksanakan di Lapangan Laut Maluku, Kodiklatal, pemeriksaan kesehatan di Satkes Kodiklatal, Tes Psikologi di Dispsial, tes potensi akademik, tes bahasa Inggris dan rikmin dilaksanaka di kampus STTAL.   

Selama pendalaman tersebut, panitia kerja langsung mengadakan pemeriksaan terhadap hasil tes peserta dan dikonfirmasi kepada yang bersangkutan. Dengan demikian, akan didapatkan penilaian yang objektif dalam penentuan kelulusan calon mahasiswa.

Usai pendalaman, diadakan rapat tertutup panitia kerja untuk menentukan peserta seleksi yang layak untuk mengikuti pendidikan Sarjana di STTAL. Berdasarkan hasil rapat tersebut, 58 peserta dinyatakan lulus, dengan rincian : Prodi Teknik Mesin 13 orang, Teknik Elektro 12 orang, Teknik Manajemen Industri 18 orang dan Hidrografi 15 orang. (arf)


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Kapolda Metro Jaya Irjen Muhammad Iriawan resmi menyerahkan tongkat kepemimpinan kepada Irjen Idham Azis, yang sebelumnya menjabat sebagai kepala divisi Propam Polri. Serah terima jabatan atau sertijab yang dipimpin Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian juga berlangsung di sejumlah posisi penting di tubuh institusi kepolisian.

Pada Juli 2017, Mabes Polri memutasi 51 pejabat setingkat perwira menengah dan perwira tinggi.

Di antaranya 5 posisi penting di tubuh kepolisian yaitu asisten logistik kapolri, asisten operasi kapolri, kapolda Metro Jaya, kepala divisi Propam, dan kapolda Papua Barat.

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian memimpin upacara sertijab di Rupatama Mabes Polri pada Rabu pagi.

Irjen M Iriawan yang sebelumnya menjabat Kapolda Metro Jaya menjadi Asops Kapolri, posisinya diganti oleh Irjen Idham azis yang pernah menjabat Kapolres Metro Jakarta Barat. Idham juga sempat menduduki kursi direktur Ditkrimum Polda Metro Jaya.

Jenderal bintang dua ini cukup lama bertugas di Detasemen Antiteror, prestasi yang pernah dicapai yaitu penyergapan otak bom Bali Doktor Azahari di Batu tahun 2005.

Ia bersama sejumlah rekan sejawat, saat itu termasuk Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, mendapat anugerah kenaikan pangkat luar bias. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Bekasi) Cikarang Timur – Aster Kasad Mayjen TNI Widagdo Hendro Sukoco meninjau lahan pertanian di desa Karang Sari kecamatan Cikarang Timur Kabupaten Bekasi, Senin (24/07/17)

Dalam acara peninjauan Lahan pertanian tersebut turut hadir Kasrem 051 / Wkt, Letkol inf M. Asmi, Dandim 0509 / Kab Bks, Letkol Czi Zulhadrie. S Mara, Pasi Wanwil Rem 051 / Wkt Mayor inf Pendi, Pasi Ter Dim 0509 / Kab bks Kpt Inf Budi Wiyono, Danramil 02 / Taruma Jaya, Kpt Inf Kusmayaadi, Danramil 05/ Setu Kpt Arh. N.Setia Budi, Danramil 08 / LA Kpt Arm Parjiyana, Danramil 11 / Pebayuran Kpt Inf Dasiya, Camat Cikarang Timur Hj Dra Ani Gustini, GM PT. Agricon Tbk Andi, Kadistan Kab Bks Karim, Kepala Desa Karang Sari H. Bao Umbara

Dalam acara peninjauan lahan pertanian Aster Kasad Mayjen TNI Widagdo Hendro Sukoco Menerima penjelasan dari GM PT Agricon.

“Dengan adanya kerjasama petani dg Pt Agricon hasil panen ada peningkatan, karena kami selalu mengadakan penyuluhan cara pola tanam dan penyemprotan dan Produk yg di gunakan oleh petani antara lain, Spontan insektisida 400 SL, Blast 200 SC ( utk batang kokoh dan daun hijau), Emerge 300 EC, Insektisida Maxima, Rosasol” ucap Andi

Sedangkan Penjelasan dari Ketua Kelompok Tani ( Kapoktan ) Ustad Ridi. Luas tanam ± 30 ha
dengan adanya pendampingan dari TNI dan penyuluhan dari Agricon, hasil panen meningkat lebih baik.

"Peningkatan hasil tanam sekitar 1 ton dari hasil panen sebelumnya, untuk mendukung kelancaran pada saat panen, namun petani meminta untuk perbaikan jalan yang masih belum di cor, karena pada saat panen di musim penghujan, kendaraan roda 4 ( mobil ) tidak bisa masuk untuk mengangkut hasil panen."jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama Aster Kasad Mayjen TNI Widagdo Hendro Sukoco memberikan pengarahan kepada kelompok tani harus tetap berkonsultasi dengan dinas pertanian, dan penyuluh lapangan dari Agricon.

"Dengan luas tanam kurang lebih 30 ha, di harapkan ke depan hasil panen lebih meningkat, pendampingan dari TNI hrs di awasi oleh Danramil serta Babinsa pendamping, Pihak Dinas pertanian harus mendukung untuk peningkatan hasil tanam. " jelasnya.(rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) dijadwalkan bertemu pada Kamis (27/7/2017) malam.

"Iya besok pertemuannya," kata Ketua Divisi Komunikasi Partai Demokrat, Imelda Sari, Rabu (26/7/2017).

Belum ada kepastian mengenai waktu pertemuan keduanya. Namun, menurut Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo, pertemuan akan digelar malam.

"Meski besok malamnya masih tentatif, namun jam berapa dan di mananya rasanya teman-teman media sudah tahu juga, ya?" kata Roy Suryo.

Sementara itu, hal serupa diungkapkan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Menurutnya, waktu pertemuan masih diatur.

"Tentatif besok malam," ucap Dasco.

Belum ada kepastian tempat pertemuan keduanya. Berdasarkan informasi yang beredar, pertemuan akan berlangsung di kediaman SBY di Cikeas.

Sebelumnya, Sekretariat Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyampaikan bahwa pertemuan keduanya salah satunya akan membahas tentang Pemilu 2019.

"Pak Prabowo dengan Pak SBY masih terus mencocokkan waktu karena ketum kan memiliki agenda-agenda yang sangat padat. Insya Allah dalam waktu dekat ini beliau akan ketemu pada waktu yang cocok," kata Ahmad Muzani, Senin (24/7/2017).

Pertemuan antar-elite politik, menurut dia, amat penting. Pasalnya, Indonesia memiliki model politik patron, di mana kesamaan mudah terbangun jika antarpartai politik rutin berdiskusi.

"Sehingga kalau pemimpinnya sering bertemu, membicarakan persoalan-persoalan bangsa maka perbedaan-perbedaan pandangan bisa lebih cepat diselesaikan," kata Muzani. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Semarang) Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Semarang Lantamal V  Kolonel Laut (P)  Hanarko Djodi Pamungkas menerima kunjungan putra putri Maritim Jawa Tengah di ruang Sintok Mako Lanal Semarang, Rabu (26/7).

Dalam kesempatan tersebut,  Danlanal Semarang didampingi Palaksa dan perwira Staf Lanal  Semarang. Dalam sambutannya, Djodi -sapaan akrab Danlanal Semarang ini-  menyatakan sangat senang atas kunjungan dari Putra Putri Maritim Jawa Tengah ke Mako Lanal Semarang,  mengingat dalam waktu dekat ini yakni pada awal bulan Agustus 2017 Lanal Semarang mempunyai event besar yakni Bhaksos TNI AL yang menurut rencana akan di hadiri oleh Menteri Sosial dan Ibu Ketua Umum Jalasenastri.

“Terima kasih kepada rekan-rekan dari putra-putri Maritim Jawa Tengah yang telah meluangkan waktunya untuk berkunjung ke Mako Lanal Semarang ini. Pada kesempatan ini juga, saya sampaikan bahwa dalam waktu dekat ini, tepatnya diawal bulan Agustus mendatang akan dilaksanakan bakti sosial TNI AL. Kegiatan tersebut rencananya akan dihadiri oleh Menteri Sosial Khofifah Indarparawansa dan Ibu Ketua Umum Jalasenastri,” ujar Djodi.

Untuk itu kehadiran dari Putra Putri Maritim di Lanal Semarang di rasakan sangat tepat sekali. Selanjutnya Komandan Lanal Semarang meminta kepada Putra Putri Maritim Jateng untuk bisa membantu meramaikan acara tersebut diatas.

 “Saya mohon kepada rekan-rekan sekalian, untuk turut mensukseskan acara tersebut," pintanya.
Bagaikan gayung bersambut hal tersebut langsung di setujui oleh Para Putra Putri Maritim Jateng dan berjanji akan mendatangkan seluruh Komunitas yang berdomisili di Jateng.

Mengakhiri kunjungannya Putra Putri Jateng berkesempatan berfoto bersama Komandan Lanal Semarang  dan Penata Model dari Semarang, Bayu Ramli. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Tawuran antar warga kembali pecah di wilayah Johar Baru, kali ini tawuran terjadi di Jl. Rawa Sawah II, Kel. Kampung Rawa, Kec. Johar Baru, Kota Jakarta Pusat, Senin (24/07/2017).

Namun berkat kesigapan anggota Koramil 08/Johar Baru Dim 0501/Jakarta Pusat BS yang dipimpin Danramil Mayor Chb Endang Rahmat S., serta anggota Polsek Metro Johar Baru, tawuran tersebut dengan cepat berhasil dihentikan.

Perwira yang menyandang melati satu di pundaknya tersebut, tidak segan-segan untuk membubarkan aksi tawuran dengan berdiri di tengah-tengah kedua belah pihak yang saling serang.

Tawuran terjadi antara pemuda  RT 11/08 dengan pemuda RT 01/02, yang bertetangga dan masih satu Kelurahan Kampung Rawa.

" Tawuran kali ini dipicu atau disebabkan oleh permasalahan sepele yang dimulai dari saling ejek kedua belah pihak, yang berujung dengan adanya saling serang dari kedua kubu," kata Danramil.

Kejadian ini tadi berlangsung selama kurang lebih 15 menit, dengan massa kedua kubu saling melemparkan batu, botol dan petasan, imbuhnya.

Danramil menjelaskan, banyak sekali masyarakat yang merasa resah dengan seringnya aksi tawuran di wilayah ini dan sudah seperti budaya.

" Terkadang banyak rumah warga yang menjadi korban pelemparan batu atau lainnya, akibat dari adanya tawuran tersebut, " pungkasnya. (rio)

Rabu, 26 Juli 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Ucok Rolando Parulian Tamba, salah seorang tim penasehat hukum terdakwa kasus penyekapan, Widia Slamet dan Hartono Slamet menyebut, jika tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Deddy Arisandi dianggap mencederai rasa keadilan.

Menurutnya, Jaksa dianggap mengabaikan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan.

"Jaksa yang membacakan tuntutan tidak pernah tau fakta yang terungkap dalam sidang, karena selama perkara ini sidangkan, dia tidak pernah menyidangkan perkara ini. Jaksa perkara ini berganti-ganti terus, sehingga surat tuntutannya pantas pertanyakan, apa dasarnya?,"ucapnya usai persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Rabu (26/7/2017).

Dari fakta yang terungkap, lanjut Ucok, ada 13 orang saksi yang dihadirkan, tapi hanya 1 satu saja yang memberikan keterangan telah melihat terdakwa penggembokan dengan rantai dan pagar.

"Satu saksi bukan saksi karena pada prinsipnya saksi bisa direkayasa, dan dalam faktanya tidak ada barang bukti yang mendukung dugaan penyekapan. Apabila selama itu tidak ada, maka merupakan saksi palsu dan nilai pembuktiannya adalah nol," sambung Ucok.

Oleh JPU Deddy Arsandi, kakak beradik tersebut dituntut 7 bulan penjara. Keduanya dinyatakan telah terbukti melanggar Pasal 333 ayat 1 Joncto Pasal 55 ayat 1 ke 1.

"Menuntut terdakwa Widia Slamet dan Hartono Slamet dengan hukuman 7 bulan penjara,"kata JPU Deddy Arisandi saat membacakan surat tuntutan dihadapan majelis hakim yang diketuai Sigit Sutriono.

Usai membacakan surat tuntutan, Sigit Sutriono, Ketua majelis hakim memberikan kesempatan kepada kedua terdakwa maupun tim penasehat hukumnya untuk mengajukan pembelaan.

"Kami akan ajukan pembelaan majelis hakim dan kami minta waktu dua minggu untuk penyusunan pembelaan kami," kata Ucok menjawab pertanyaan Hakim Sigit.

Seperti diketahui,  tuduhan penyekapan ini dialami Widia dan Hartono berawal ketika terjadi upaya pengosongan lahan milik orang tuanya di Jl Nginden Semolo, Surabaya yang dilakukan oleh Advokat dari Pasopati & Associates pada Agustus 2014.

Saat itu, advokat menutup gembok pagar depan dan tengah untuk menjaga lahan agar tidak disalahkangunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Namun tiba-tiba pada 12 Agustus 2014, Adjie Chendra melaporkan Hartono dan Widia ke Polrestabes Surabaya atas tuduhan penyekapan.(Komang)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Untuk merampungkan berkas kasus penipuan dan penggelapan yang  menjerat Bos PT Gala Bumi Perkasa, Henry J Gunawan, terpaksa penyidik Polrestabes Surabaya harus bolak-balik ke kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya Jl. Raya Sukomanunggal No.1 Surabaya.

Ini lantaran pihak Kejari Surabaya selalu menganggap bila berkas Bos PT Gala Bumi Perkasa, Henry  J Gunawan tersebut dikatakan belum sempurna.

" Dua kali dikembalikan, terakhir petunjuk-petunjuk jaksa telah dipenuhi. Sekarang sudah P 21."  kata Kajari Surabaya Didik Farkhan Alisyahdi di kantornya Selasa, (25/7/2017).

Didik melanjutkan, setelah berkas tersebut oleh jaksa peneliti dikatakan sudah sempurna alias P21 maka penyidik Polrestabes Surabaya harus menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut ke Kejari Surabaya.

" Agar Penyidik segera menyerahkan tersangka dan barang buktinya." jelas Didik.

Kendati demikian menurut Didik, penyerahan barang bukti beserta tersangkanya itu tidak perlu dilakukan terburu-buru.

"Itu terserah kapan penyidiknya menyerahkan." ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya,  Henry J Gunawan resmi menyandang status tersangka kasus penipuan dan penggelapan setelah Kejari Surabaya menerima Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) dari penyidik Polrestabes Surabaya. Di dalam SPDP tersebut tertulis nama Henry sebagai tersangka kasus penipaun dan penggelapan atas laporan seorang notaris bernama Caroline.

Kasus yang menjerat Henry ini berawal saat notaris Caroline mempunyai seorang klien yang sedang melakukan jual beli tanah dengan Henry sebesar Rp 4,5 miliar. Setelah membayar ke Henry, korban yang seharusnya menerima Surat Hak Guna Bangunan (SHGB) ternyata tidak terwujud.

Saat korban ingin mengambil haknya, Henry justru mengaku bahwa SHGB tersebut di tangan notaris Caroline. Namun setelah dicek, Caroline mengaku bahwa SHGB tersebut telah diambil oleh seseorang yang mengaku sebagai anak buah Henry. Kabarnya, SHGB itu ternyata dijual lagi ke orang lain oleh Henry dengan harga Rp 10 miliar.

Atas perbuatannya, notaris Caroline akhirnya melaporkan Henry ke Polrestabes Surabaya. Setelah melakukan sejumlah penyelidikan, penyidik kemudian penyidik akhirnya menetapkan Henry sebagai tersangka dalam kasus tersebut. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kelompok kesenian Ludruk Irama Budaya yang biasanya manggung di Taman Hiburat Rakyat Surabaya menyampaikan keluhannya kepada kalangan DPRD Surabaya. 
 
Sekretaris Ludruk irama Budaya, Meimura saat audiensi di Komisi D mengungkapkan, bahwa kelompok keseniannya selama 30 tahun berkarya, sudah 7 tahun pentas di THR.
 
“Pementasan di gedung THR atas undangan Pemkot Surabaya,” terangnya
 
Namun, menurut Meimura, pihaknya merasa sarana dan prasarana yang digunakan tidak representative. Dari sejumlah pementasan, banyak penontonnya yang mengeluh karena merasa tidak nyaman dengan kondisi gedungnya.
 
“Penonton menyampaikan toiletnya tak layak. Ketika kami akan menangani, itu kewenangan pemerintah kota,” paparnya.
 
Di sisi lain, Meimura mengatakan, pihaknya juga terbebani dengan biaya-biaya operasional lainnya yang harus ditanggung sendiri seperti listrik, air dan sebagainya.
 
“Soal retribusi  kalau sepi kita digratiskan,” paparnya.
 
Sementara selama ini, menurut Meimura masyarakat yang menyaksikan kesenian rakyat “Ludruk” menginginkan tempat pertunjukkan bagus, indah dan sebagainya. Sedangkan, kelompok kesenian ludruk, hanya memikirkan, bagaim,ana agar pertunjukkannya bagus. Ia menegaskan, kalau ludruk menjadi destinasi wisata kota Surabaya semestinya dibuatkan tempat yang layak, karena kesenian tersebut spesifik.
 
“Ada proses pelatihannya, perlu tinggal di sana, dan tidak bisa satu gedung banyak yang main disana,” paparnya.
 
Ia menbandingkan dengan kesenian  di jepang, yang bernama Kabuki. Kesenian tersebut telah dianggap kekayaan tak benda Bangsa jepang. Sementara, kesenian Ludruk yang lahirnya awalnya dari besutan kemudian berkembang menjadi ludruk sandiwara, yang didalamnya menyajikan tari, paduan suara, lawak dan ada ceritanya kondisinya malah berbeda.
 
“Padahal ludruk menyuarakan pikiran rakyat, sehingga bisa ditularkan ke generasi ke generasi,” tandasnya.
 
Meimura mengungkapkan, kesenian ludruk Irama budaya di THR setiap tahun kedatangan peneliti dari luar negeri yang akan melakukan riset tentang kesenian tradisional ini.
 
“Tak kurang dari 5 – 15 orang luar negeri yang melakuakn riset. Terakhir dari UNICEF dan Australia,” ungkapnya.
 
Ia menyatakan, di THR tak ada perubahan apapun. Pihaknya menginginkan dikembalikan ke tempat semula, gedung ludruk di Pulo Wonokromo.
 
“Saya ingin dikembalikan ke tobong, di situ damai. Di sini (THR) satu minggu manggung banyak keluhan dari penonton. Tapi kami gak ingin salahkan siapapun.” Katanya
 
Menanggapi keluhan seniman ludruk, Ketua Komisi D Agustin Poliana mengapresiasi aspirasi mereka soal kelayakan tempat pertunjukkan. Pasalnya, kesenian ludruk di THR juga memberikan kontribusi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD).
 
“Namun memang sarana dan prasarananya tak layak, terkesan kusam dan kumuh,” katanya.
 
Agustin mengaku, selama ini, pemkot Surabaya mengalokasikan anggaran untuk perawatan gedung THR. Namun, ia tak mengetahui besarannya. Ia berharap, pembenahan gedung di THR dilakukan, meski renovasi tersebut tak sebagus dengan rencana pembangunan gedung kesenian di tempat itu setelah kontrak dengan PT Sasana Boga, pengelola gedung THR selesai. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pemkot Surabaya mengevaluasi data peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN KIS) di wilayahnya.

Wakil Walikota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, usai mengikuti Rapat Paripurna di DPRD mengatakan, langkah tersebut dilakukan guna menindaklanjuti temuan 144 kartu JKN KIS di Sungai di wilayah Blitar.

Ia menegaskan, pihaknya akan memastikan apakah kartu tersebut memang milik warga Surabaya, kemudian yang selama ini sudah terdaftar sudah menerima atau belum.

“Datanya resmi atau tidak, nanti kita check dan koordinasikan dengan teman-teman di lapangan,” tuturnya. Selasa (25/7)

Whisnu mengungkapkan, beberapa warga yang terdaftar, namun belum menerima, pada akhirnya menerima setelah diusulkan pemerintah kota ke pemerintah pusat.

“Makanya kita akan lihat datanya, apa warga yang belum menerima sudah mendapatkan penggantinya, atau memang data terbuang tersebut jarena asalah pengiriman” katanya.

Wakil Walikota memastikan sejauh ini soal kartu Indonesia Sehat sudah tersosialisasi hingga tingkat kelurahan. Untuk itu, menurutnya, dengan adanya kabar kartu KIS warga Surabaya terbuang di Blitar, akan segera di cross check faktanya di lapangan.

“Kita akan check dulu semuanya,” pungkasnya.

Ketika ditanya apakah ada unsure kesengajaan, Whisnu Sakti menyatakan, pihaknya belum berpikir sejauh itu, karena akan mengecheck dahulu.

Sementara itu, Ketua Komisi D Bidang Kesra DPRD Surabaya, Agustin Poliana menyatakan, dirinya tak negative thingking. Ia menduga, kartu KIS tersebut bisa saja jatuh, kemudian dianggap barang tak penting kahirnya dibunag ke sungai.

“Tidak menutup kemungkinan, kartu itu jatuh terbawa arus,” paparnya.

Namun, ia mengakui, pengiriman Kartu Indonesia Sehat (KIS) ke para penerimanya menggunakan jasa pengiriman, melalui kantor pos dan sebagainya.

“Data (penerima) yang ada berdasarkan BPS,” kata Politisi PDIP.

Agustin berjanji akan mengevaluasi program KIS di Kota Surabaya. Pihaknya akan mempertanyakan masalah katu KIS warga Surabaya yang ditemukan di Blitar ke Dinas kesehatan.
‘Apakah ada unsure kesengajaan atau sudah tergantikan,” tandasnya.

Menurutnya, Kartu Indonesia Sehat, bagai masyarakat miskin merupakan kebutuhan yang tak bisa ditunda. (arf)

Selasa, 25 Juli 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Tuban) Untuk bebaskan Kabupaten Tuban dari Miras Tim Sapu Bersih (Saber) Miras gabungan Koramil, Polsek dan Sat Pol PP Kabupaten Tuban kembali gagalkan produksi arak di Dusun Jeruk Gulung, Desa Sambongrejo, Kecamatan Semanding, Tuban. Selasa (25/7/2017).

Kapolsek Semanding AKP, Desis Susilo selaku Komandan Tim Satgas Saber Miras mengatakan, tim Satgas Saber Miras akan terus memberantas Miras di Kabupaten Tuban khususnya di wilayah Kecamatan Semanding ini. Dalam operasi ini tim mengamankan tersangka beserta barang buktinya berupa, 6 drum baceman sebanyak sekitar 1.200 liter, 2 buah tabung  gas 3 kg, 1 selang regulator dan1 buah dandang.

" Kedepan tim Satgas Saber Miiras akan terus bekerja sama bersama masyarakat agar informasi terkait peredaran arak mau produksi bisa di cegah dan diberantas," ujarnya.

Desis menambahkan, “ Dalam hal ini tersangka,Suntoro (36) warga Dusun Jeruk Gulung, Desa Sambongrejo, Kecamatan Semanding akan di jerat dengan Pasal 135 jo 71 (2) dan pasal 140 jo 86 (2) undang undang nomor 18 tahun 2012  tentang pangan dengan ancaman kurungan di atas lima tahun," tegasnya.

Sementara, Sertu Muhtarom, selaku Babinsa Desa Sambongrejo mengaku pihaknya bersama Babinsa yang lain selalu mendukung pelaksanaan operasi oleh Tim Saber Miras.

“Saya berharap semua pihak mendukung kegiatan operasi yang dilakukan Satgas Saber Miras hingga KabupatenTuban benar-benar terbebas dari minuman keras terutama jenis Arak,” harapnya. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive