Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Rabu, 02 Agustus 2017

Kajati Jatim Akui Kajari Pamekasan Ditangkap KPK


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Rumor terkait operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Pamekasan dibenarkan Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur (Kajati Jatim) Maruli Hutagalung.

"Iya, saya dapat informasi dari anak buah saya bahwa Kajari (Pamekasan) katanya ada yang diambil sama KPK, ya sudah," ucap Maruli ketika dihubungi, Rabu (2/8/2017).

Namun Maruli masih memastikan kebenaran kabar tersebut, untuk itulah ia memerintahkan dua Asistennya yakni Asisten Intelijen dan Pengawasan untuk menuju ke Pamekasan.

" Sebentar, saya juga menunggu, tapi saya sudah perintahkan Asintel saya dan orang pengawasan saya ke Pamekasan," ujar Maruli.

Penangkapan oleh KPK itu, kata Maruli sungguh mengejutkan pasalnya hampir setiap bulan pihaknya selalu menghimbau agar selalu menjaga nama baik Korps Adhyaksa, namun bila hal tersebut masih tetap dilanggar maka itu dikarenakan ulah dari oknum.

"Ini oknum ya jadi bukan menyalahkan Jaksa Agung, saya nggak tahu ngapain dia kerjanya, dia kepala kan kepala kejaksaan negeri, saya sudah wanti-wanti tiap bulan, saya kumpulkan di kejati untuk evaluasi penanganan kasus korupsi, selalu saya ingatkan pada kejari setop macem-macem itu, kalau dia masih melawan ya sudah," ucap Maruli.

Seperti diberitakan OTT yang dilakukan KPK tadi pagi tadi, selain Kajari Pamekasan, ada beberapa orang lainnya yang turut ditangkap. (arf)

Kajari Pamekasan Kena OTT KPK


KABARPROGRESIF.COM : (Pamekasan) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan telah melakukan operasi tangkap tangan (OTT) hari ini di Pamekasan Jawa Timur.

Parahnya lagi kabarnya yang terkena OTT oleh KPK tersebut yakni Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Pamekasan, Jatim berinisal RI.

Tim satgas penindakan KPK menciduk RI sekitar pukul 07.25 WIB di wilayah Pamekasan, Madura, Jatim.



Namun OTT yang dilakukan oleh KPK ini belumbanyak yang mengetahuinya bahkan kalangan internal di lembaga anti rasuah itu.
 
''Belum tau mas, saya di kantor, info dari mana, coba tanya ke jubir.'' kata sumber internal KPK balik bertanya saat dihubungi kabarprogresif.com via seluler, Rabu (2/8).

Sementara santer beredar bila juru bicara KPK Febri Diansyah mengaku belum mendapatkan informasi tersebut. (arf)

Dua Penjahat Curanmor Dibekuk


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Dua pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang meresahkan warga Dukuh Jerawat RT.01/RW.03, Kecamatan Pakal, ditindaklanjuti polisi. Salah satu pelaku, Imam Afandi (18), warga Lumajang kos di Jalan Kerut ditangkap di sekitar kos. Kejadian meresahkan itu, terjadi pada Minggu (9/7) lalu.

“Tersangka ini, melakukan pencurian tidak sendiri. Dia, dibantu oleh temannya, Bambang Priyo, yang ternyata sudah ditangkap Polsek Menganti Gresik dalam kasus lain,” ujar Kapolsek Pakal, Kompol I Gede Sudiarta, Selasa (1/8).

Dijelaskan I Gede, pada 28 Juli sekitar pukul 10.00, anggota Polsek Pakal mendapat informasi salah seorang pelaku curanmor dengan cirri-ciri  rambut merah yang sempat dilihat saat melakukan pencurian.

Mendapati informasi itu, anggota segera bergerak dengan melakukan pengembangan lidik atas cirri-ciri pelaku yang sudah menjadi target. Setelah TO terdeteksi, Imam segera ditangkap. Dalam pengakuan Imam, jika ia melakukan pencurian dengan temannya Bambang Priyo.

“Anggota kita menyita BB satu unit  R2 Honda Beat warna hitam L 5086 VI,  Thn 2017. Nopol itu, seseuai dengan noka mh1JFZ114HK77267272, nosin JFZ1E1785365 atas nama Kastik, korbannya. BB kejahatan itu dititipkan tersangka di Buduran Sidoarjo, rumah keluarga Imam,” sambungnya.

Imam dijerat Pasal 363 KUHP terkait pencurian dengan ancaman hukuman penjara di atas 5 tahun. (arf)

Ketua Komisi A DPRD Surabaya Minta Pemkot Dirikan Penanda Batas Kota Di Bundaran Waru


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Herlina Harsono Njoto berharap pemerintah kota mendirikan penanda batas kota di sekitar Bundaran Waru, kawasan yang membatasi Kabupaten Sidoarjo dan Kota Surabaya. Menurutnya, seperti daerah lainnya di Jawa Timur, jika memasuki perbatasan biasanya ada gerbang penanda.

"Memang dari arah Waru ke Mall Cito, kan ada tulisannya Surabaya tapi tak terlalu nampak," terangnya, Selasa (1/7)

Politisi Partai Demokrat ini menegaskan, apabila melihat lokasinya, area bundaran Waru masuk wilayah Surabaya. Untuk itu, ia mendorong pemerintah kota membangun penanda guna mempertegas batas antara wilayah Surabaya dan Sidoarjo.

"Saya harap tak konvensional seperti daerah lain, dengan penanda berupa gerbang," katanya

Herlina menginginkan, batas penanda yang didirikan berupa konsep baru yang kreatif dan modern.

"Apalagi Bu Walikota kan kreatifitasnya tinggi. Terbukti, dengan adanya taman-taman yang bagus dan sudah diakui dunia internasional," paparnya.

Ia yakin, penanda batas bisa menjadi salah satu daya tarik Kota Surabaya. Jika di daerah lain, terdapat ikon-ikon yang bisa menjadi obyek foto. Maka, menurutnya tidak tertutup kemungkinan pemerintah kota juga bisa membuat batas kota yang menarik bagi wisatawan.

"Untuk itu bentuknya harus memperhatikan estetika.," pungkasnya. (arf)

Polisi Buru Pimpinan Pencuri Uang Nasabah di ATM


KABARPROGRESIF.COM : (Depok) Unit Reserse Kriminal Khusus Polresta Depok tengah memburu seseorang yang diduga menjadi kapten dari komplotan pembobolan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) bernama Dian.

Wakapolresta Depok Ajun Komisaris Besar Faizal Ramadhani mengatakan Dian adalah orang yang mengatur skenario dan membagi peran kepada para tersangka lainnya.

"Dia (Dian) otaknya yang membuat skenario pencurian dan berpura-pura menjadi operator,” kata Faizal di Mapolresta Depok, Selasa (1/8/2017).

Keberadaan Dian terungkap dari keterangan para tersangka yang sudah ditangkap. Sejauh ini, ada lima orang anggota komplotan pembobolan mesin ATM yang ditangkap. Kelimanya adalah Indra dan Adison yang ditangkap pada Kamis (28/7/2017), serta Abu, Sodikin, dan Nusan yang ditangkap pada Senin (31/7/2017).

Kelima tersangka ditangkap di kawasan Gunung Putri, Bogor.

"Pelaku mengontrak rumah di Gunung Putri, selain untuk tempat tinggal juga untuk mengatur strategi pencurian," kata Faizal.

Selain Dian, masih ada empat orang anggota komplotan tersebut yang buron. Sehingga total anggota komplotan yang terlibat dalam kasus ini adalah 10 orang.

Dalam kasus pembobolan mesin ATM di Depok, para pelaku memasang pengganjal berupa tusuk gigi di mulut lubang kartu. Mereka mengincar korbannya yang hendak mengambil uang di mesin ATM.

Karena mulut di lubang kartu sudah diganjal, korban pun kesulitan menarik kembali kartunya. Di sinilah seorang dari pelaku datang dan berpura-pura menawarkan bantuan sambil menanyakan PIN.

Komplotan ini disebut sudah beberapa kali beraksi di wilayah Depok dan Bogor. Mereka terakhir kali beraksi di sebuah mesin ATM di Kompleks Pelni, Sukmajaya, Depok, pada Sabtu (15/7/2017).

Dari hasil aksi terakhir yang dilakukan, komplotan ini menggondol uang sebesar Rp 120 juta. Uang itu kemudian dibagi-bagikan ke sesama anggota komplotan. (rio)

Risma Alokasikan Anggaran SMA/SMK Untuk Insentif Guru SD dan SMP Surabaya


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kabar gembira bagi Guru SD dan SMP di Kota Surabaya. Pemkot Surabaya  akan mengalihkan sebagian anggaran pendidikan untuk SMA/SMK yang dialokasikan di APBD untuk tunjangan guru SD dan SMP.

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, mengatakan pemberian insentif akan diberikan mulai tahun 2018.

“Aku pingin tahun depan, guru SD dan SMP ada tambahan insentif,” terangnya, Selasa (1/8/2017).

Pengalihan alokasi anggran SMA/SMK tersebut dilakukan setelah  gugatan warga Surabaya yang menolak pengelolaan SMA/SMK dari kabupaten kota ke Provinsi sesuai  UU 23 Tahun 2014  tentang Pemerintah Daerah gagal di MK.

Selama ini, pemerintah kota Surabaya telah mengalokasikan anggaran SMA/SMK di APBD 2017 sekitar Rp 180 M.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah kota Surabaya, Hendro Gunawan mengatakan anggaran SMA/SMK tidak hanya digunakan untuk penanganan SD dan SMP. Namun juga TK dan PAUD, dan anak putus sekolah.

“Untuk anak putus sekolah kita dorong lewat pendidikan kejar Paket C” paparnya.

Menurut  mantan Kepala Bappeko itu, Pemkot akan menambah banyak program kejar paket C bagi anak-anak Surabaya yang putus sekolah. Tujuannya agar mereka tetap memiliki ijazah yang setara dengan SMA SMK.

Sedangkan untuk jenjang SD, SMP dan juga TK PAUD, Pemkot akan menyalurkan beberapa program penambahan fasilitas penunjang untuk siswa Surabaya. (arf)

Pengendali 1,2 Juta Ekstasi Belanda Akan Diperiksa Polisi


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Daniyanto memastikan pihaknya segera memeriksa Aseng, terpidana kasus narkoba yang diduga mengendalikan peredaran ekstasi 1,2 juta butir.

Pemeriksaan nantinya akan dilakukan di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, tempat Aseng menjalani masa penahanan.

"Kalau sudah ada sinyal izin pemeriksaan untuk tersangka Aseng ini, maka Rabu besok anggota berangkat ke Cilacap untuk melakukan pemeriksaan," kata Eko di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (1/8/2017).

Menurut Eko, pemeriksaan Aseng penting dilakukan. Hal ini guna menggambarkan jalur pengiriman dan penerimaan ekstasi yang diduga dari Belanda tersebut.

"Setelah dilakukan pemeriksaan, maka akan tergambar dari mana sih asal usul barang ini jalannya. Entah dari laut atau udara," ucap Eko.

Sebelumnya, usai pengungkapan satu ton sabu dan 300-an kilogram (kg) sabu asal Taiwan, kini aparat menggagalkan penyelundupan 1,2 juta ekstasi asal Belanda.

Pengungkapan ini adalah hasil kerja sama Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri dengan Bea Cukai Kementerian Keuangan. Upaya menggagalkan penyelundupan narkoba besar ini dipimpin langsung AKBP Alamsyah.

"Berhasil mengungkap sindikat jaringan internasional narkotika jenis ekstasi dari Belanda dengan jumlah barang bukti 120 bungkus yang dikemas dalam plastik aluminium," kata Direktur Tipid Narkoba Brigjen Eko Daniyanto, Senin 31 Juli 2017.

Masing-masing bungkus berisi ekstasi itu memiliki berat 2,2 kilogram dengan taksiran berat per butir ekstasi adalah 0,2 gram atau 10 ribu butir tiap bungkus.

"Total 1,2 juta butir (ekstasi)," kata jenderal polisi bintang satu ini. (rio)

Peserta Sespimti Polri Dikreg Ke-26 KKDN di Lantamal V


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sebanyak 10 peserta didik Sespimti Polri Dikreg ke-26 T. A. 2017 yang didampingi oleh perwira pendamping yang dipimpin oleh Irjen Pol Drs. Wilmar Marpaung, S.H., melaksanakan kunjungan ke Pangkalan Utama TNI AL V (Lantamal V) dalam rangka Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN), Selasa (1/8).

KKDN peserta Sespimti Polri Dikreg Ke-26 ini diterima Wakil Komandan Lantamal V Kolonel Marinir Nana Rukmana, S.E, Para Asisten Danlantamal V dan Kepala Dinas Lantamal V terkait di ruang rapat utama Yos Sudarso Mako Lantamal V, Surabaya.

Sama halnya dengan mahasiswa yang melakukan kuliah kerja lapangan, para peserta didik Sespimti Polri pun melakukan hal yang sama, untuk meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme mereka dalam menjalankan tugas dan memecahkan persoalan dilapangan dengan melajukan kunjungan atau study banding ke berbagai instansi.

Wadan Lantamal V mengatakan bahwa 10 peserta didik Sespimti Polri Dik Reg ke 26 tahun 2017 tersebut, datang ke Mako Lantamal V untuk melakukan penelitian dan pengamatan, untuk mengimplementasikan materi yang sebelumnya sudah diperoleh di Lembaga Pendidikan.

“Penelitian ini akan dilakukan satu hari, pasis akan terjun kelapangan sesuai tugas dan materi yang telah disiapkan sebelumnya,” ujar Wadan Lantamal V.

Perlu diketahui, Sespimmen merupakan sekolah lanjutan bagi anggota Polri aktif berpangkat minimal Kompol (Komisaris Polisi) untuk meningkatkan karir ke jenjang berikutnya. Sehingga, mereka dituntut untuk bisa menganalisa, sekaligus memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi. (arf)

Kapolri Tunjuk Dua Tempat Musnahkan 1 Ton Sabu dan 1,2 Juta Butir Ekstasi


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan pihaknya berencana memusnahkan barang bukti narkoba jenis ekstasi 1,2 juta butir yang disita dari Tangerang, Banten.

Pemusnahan barang haram ini, kata Tito, akan dilakukan bersamaan dengan sabu satu ton yang disita dari kawasan Anyer, Banten, beberapa pekan lalu.

"Untuk masalah pemusnahan, tadinya kita akan serempak dengan sabu yang diamankan satu ton," kata Tito di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (1/8/2017).

Sebelum dimusnahkan, Tito mengatakan, barang bukti narkoba itu akan diteliti lebih dulu oleh petugas Laboratorium Forensik Polri. Pemusnahan akan disaksikan dari Kejaksaan dan Badan Narkotika Nasional (BNN).

"Bersama-sama kita akan atur acaranya, entah di Cengkareng atau di Monas. Tapi ini serempak dengan yang satu ton sabu kemarin," kata dia.

Sambil menunggu pemusnahan, mantan Kapolda Metro Jaya itu mengimbau kepada jajaran Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri, untuk mengawasi barang bukti yang telah disita tersebut.

"Pengawas internal juga saya minta untuk mengawasi barang bukti, supaya tidak disalahgunakan," Tito menandaskan. (rio)

Pangdam Sampaikan Wawasan Kebangsaan Saat Tinjau Lokasi TMMD


KABARPROGRESIF.COM : (Pamekasan) Mengawali bulan Agustus, beberapa kegiatan mulai digelar oleh Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko, M. D. A. Senin, 1 Agustus 2017.

Seusai meninjau lapangan tembak Kompi A, Yonif 516/CY, Pangdam V/Brawijaya melangsungkan kunjungannya untuk meninjau berlangsungnya program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Desa Bukek, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan dengan didampingi beberapa Perwira Makodam V/Brawijaya.

Tak hanya itu, dirinya juga menyempatkan diri untuk memberikan ceramah wawasan kebangsaan di pondok pesantren, Darul Ulum.

Ia menilai, wawasan kebangsaan wajib di sosialisasikan kepada seluruh masyarakat, khususnya para pemuda yang merupakan simbol generasi penerus bangsa.

“Wasbang itu penting untuk dipahami oleh seluruh generasi muda,” tegas Pangdam.

Dengan disambut langsung oleh R. K. H Muhammad Samsul Arifin, Pangdam menjelaskan, jika kunjungannya itu tak hanya meninjau pelaksanaan TMMD di Kabupaten Pamekasan saja. Namun, terdapat beberapa hal yang harus dilakukan oleh dirinya selama meninjau berlangsungnya program TMMD di wilayah itu.

“Terutama, menjalin silahturahmi dengan sebaik-baiknya kepada seluruh warga yang berada di lokasi TMMD dan seluruh masyarakat di Kabupaten Pamekasan,” ungkapnya.

Bahkan, sebelum mengakhiri kunjungannya di Kabupaten Pamekasan, orang nomor satu di Makodam V/Brawijaya itu, juga menyempatkan diri untuk saling bertukar cindera mata kepada para santri Darul Ulum, khususnya pimpinan ponpes Darul Alam.

“Kita harap, Kemanunggalan antara TNI dan rakyat saat ini, akan terus terjaga dengan baik,” pinta Mayjen Kustanto sebelum mengakhiri kunjungannya di Kabupaten Pamekasan. (arf)

Kapolri Berharap Penyelundup 1,2 Juta Ekstasi Dihukum Mati


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian meminta agar majelis hakim mempertimbangkan untuk menjatuhkan hukuman mati terhadap tiga pelaku penyelundupan 1,2 juta pil ekstasi asal Belanda.

"Ancaman hukuman mati, kami harap jaksa dan hakim pertimbangkan yang bersangkutan adalah residivis, kami minta dikenakan hukuman mati," kata Tito di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (1/8/2017).

Ia juga mengatakan, barang bukti 1,2 juta pil ekstasi yang disita dari ketiga pelaku akan dimusnahkan. Begitu juga dengan satu ton sabu yang diamankan di Anyer, Banten, beberapa waktu lalu.

"Masalah pemusnahan, rencananya akan serempak dengan yang satu ton. Entah di Cengkareng atau Monas," kata Tito.

Untuk mengawal itu, ia sudah memberi instruksi kepada Propam dan pengawas internal.

"Yang satu ton juga kami jaga, dari Polri juga menjaga ini barang bukti dari anggota Propam, pengawas internal," ujar Tito.

Sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri mengamankan ekstasi sebanyak 1,2 juta butir, dari sindikat narkoba jaringan internasional jenis ekstasi asal Belanda. Jutaan ekstasi tersebut disimpan dalam 120 bungkus yang dikemas dalam plastik alumunium.

Salah satu pelaku, Liu Kit Cung (penerima), ditangkap didalam gudang Jalan Raya Kali Baru, Kecamatan Paku Haji, Kabupaten Tangerang, Banten pada 21 Juli 2017 lalu.

Sedangkan pelaku lainnya yang bernama Erwin (kurir), ditangkap di parkiran Flavour Blizt Alam Sutra pada Minggu 23 Juli 2017.

Setelah diperiksa, Erwin mengungkap bahwa pengedaran barang haram tersebut dikendalikan oleh seseorang dari Lapas Nusa Kambangan bernama Aseng. (rio)

KPK Endus Keterlibatan Pejabat Bea Cukai Terkait Penyelundupan Daging




KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan pihaknya akan menyelidiki dugaan penyelundupan tujuh kontainer daging dari pelabuhan Tanjung Priok ke gudang importir di Bogor, Jawa Barat.

Dugaan tersebut sempat muncul dalam sidang perkara uji materi UU Nomor 31 Tahun 2014 dengan terdakwa Basuki Hariman. Penyuap mantan Hakim MK Patrialis Akbar tersebut diduga menyelundupkan tujuh kontainer daging itu.

"Kami tentu wajib membuktikan kronologi-kronologi atas perbuatan dan kronologi-kronologi indikasi keterlibatan terdakwa, seperti yang muncul di persidangan," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (1/8/2017).

Dalam tuntutan terhadap Basuki, jaksa KPK menyebut, pihak KPK sudah menerbitkan surat perintah penyidikan dan penyadapan terhadap Basuki terkait penyelundupan tersebut. Namun dalam perjalanannya, Basuki malah melakukan suap kepada Patrialis Akbar melalui Kamaludin.

Febri mengatakan, pihaknya kini masih menangani perkara uji materi tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan yang dilakukan oleh Basuki. Sejalan dengan persidangan, penyidik KPK kini tengah menyelidiki dugaan penyelundupan dan suap terhadap pejabat Ditjen Bea Cukai.

"Tapi yang kami tekankan, bagaimana bukti-bukti yang kami tunjukkan (di persidangan), bahwa para terdakwa melakukan tindak pidana dan bersalah," kata Febri.

Namun, Febri belum mau menjelaskan perihal penyelidikan yang dilakukan oleh KPK terkait suap kepada pejabat Bea Cukai tersebut. Begitu pula yang sempat disampaikan oleh Jaksa Lie Putra Setiawan dalam sidang tuntutan Basuki.

"Penyelidikan telah dilakukan, tetapi hasil penyelidikan sifatnya rahasia. Tentu karena KPK belum mengumumkan tersangka, maka belum naik ke penyidikan, sehingga subjeknya belum bisa kami sebut," ujar Jaksa Lie.

Meski demikian, dalam pemeriksaan saksi-saksi di KPK saat Basuki masih berstatus sebagai tersangka, penyidik sempat memeriksa para pejabat Bea Cukai. Diduga pemeriksaan terhadap mereka berkaitan dengan penyelundupan tujuh kontainer daging tersebut.

Beberapa pejabat Bea Cukai yang pernah diperiksa yakni, Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Tipe A Tanjung Priok, Imron. Kemudian, Kepala Sub Direktorat Intelijen Bea Cukai, Tahi Bonar Lumban Raja, Direktur Penindakan dan Penyidikan Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Tipe A Tanjung Priok, Harry Mulya.‎‎

Selain itu, KPK juga pernah menggeledah Kantor Pusat Bea Cukai di Rawamangun, Jakarta Timur. Beberapa dokumen yang disita berupa data perusahaan milik penyuap Patrialis Akbar, Basuki Hariman. (rio)