Rabu, 02 Agustus 2017


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Dalam rangkaian Latihan Bersama TNI AL - AL Thailand di Indonesia,   Capt. Surasak  Pratanvorapanya (Deputy Commander Task Group Sea Garuda 19AB-17) AL Thailang berkunjung ke Lantamal V,  Rabu (2/8).

Kunjungan pejabat AL Negeri Gajah Putih ini,  disambut Wakil Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Wadan Lantamal) V  Kolonel Marinir Nana Rukmana, S.E., mewakili Komandan Lantamal V Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto, S.E., M.M.,di Serambi Yos Sudarso Mako Lantamal V Surabaya.

Dalam menerima kunjungan tersebut,  Wadan Lantamal V  didampingi Asintel Danlantamal V, Asops Danlantamal V, Aslog Danlantamal V, Danpomal Lantamal V, Kafasharkan Surabaya dan Kadisharkan Lantamal V.

Menurut Wadan,  saat ini kerjasama dibidang pertahanan antara Indonesia dan Thailand masih terus berjalan dan semakin meningkat. Diharapkan kerja sama tersebut akan terus berlanjut dan dapat  mendukung terciptanya stabilitas keamanan di kawasan regional.

Berkaitan dengan fasilitas Pangkalan, Lantamal V siap memberikan pelayanan yang dibutuhkan apabila diperluakan untuk turut mendukung kelancaran dan suksesnya pelaksanaan Latihan bersama Sea Garuda 19AB-17.

Dalam kunjungannya ke Mako Lantamal V ini,  Capt. Surasak  Pratanvorapanya beserta rombongan menyaksikan pemutaran video profil Lantamal V untuk lebih  memahami tugas dan tanggung jawab Lantamal V.

Kunjungan kehormatan tersebut diakhiri dengan acara tukar menukar cinderamata antara kedua pejabat.

Turut serta dalam kunjungan kehormatan RTN tersebut Capt. Kasidit  Kraisomsuk (Unit Staff), Capt. Jaran  Watanyou (Unit Staff), Capt. Khwanchai  Khomsom (Deputy Chief of Staff Marine Division), Capt. Narate (Thai Naval Attache), Cdr. Kongkrit  Polaying (Co. HTMS Khirirat), Cdr. Navee  Luengpayung (Co. HTMS Sukhotai), Lcdr.Nuttpong  boonnuk (Assistant Operations Officer), Lt.JG. Polaratt Sirodom (Communication  Officer of HTMS Khirirat) dan Sub.Lt.watcharapol  wicha (Ass. Intelligence and public affairs officer). (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Asisten Operasi  Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Asops Danlantamal) V Kolonel Laut (P) Aris Harijadi W., S.H. mewakili Komandan Lantamal V Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto, S.E., M.M., menghadiri upacara pembukaan Latihan Bersama SEA GARUDA 19 AB-17  TNI AL dengan AL Kerajaan Thailand yang digelar di Puslatkaprang Kolat Koarmatim, Ujung Surabaya, Rabu (2/8).

Pembukaan ditandai dengan penyematan tanda peserta oleh Asisten Operasi Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur  Kolonel Laut (P) Ariyantyo Condrowibowo yang mewakili Pangarmatim Laksamana Muda TNI Darwanto, S.H., M.AP. selaku direktur Latihan.

Latihan bersama tersebut akan dilaksanakan mulai tanggal 1-11 Agustus yang melibatkan dua kapal perang TNI AL yakni KRI Diponegoro365 dan KRI Hasanuddin-366 serta unsur Helikopter jenis BO-105 dan CN-235 MPA dari Puspenerbal. Sedangkan Angkatan Laut  Kerajaan Thailand akan melibatkan dua kapal perang jenis Corvette yakni HTMS Khirirat-432 dan HTMS Shukotai-442.
Maksud dilaksanakannya latihan bersama ini adalah untuk membangun kerjasama TNI AL dengan Royal Thai Navy dalam penegakan hukum terhadap penyelundupan, kejahatan transnasional dan terorisme di laut.

 Kedua Angkatan Laut tersebut sepakat untuk menguji unit Angkatan Laut mereka untuk menanggapi kecenderungan terorisme saat dilaut dengan melakukan Maritime Interdiction Operation (MIO).
Dalam Latihan tersebut, TNI AL telah menunjuk Kolonel Laut (P) Rudhi Aviantara, S.E., M.Si, Komandan Satuan Kapal Cepat (Dansatkat) sebagai Commander Task Group (CTG) dan Chief of Staff Frigatte Squadron 1 Capt. Surasak  Pratanvorapanya (Deputy Commander Task Group) serta melibatkan lebih dari 500 personel TNI AL dan RTN termasuk unsur Angkatan Laut masing-masing negara.

Dengan terlaksananya latihan bersama ini diharapkan agar TNI AL juga RTN hubungannya semakin erat serta siap dan mampu bekerjasama dalam tugas melawan ancaman maritim.

Hadir dalam kegiatan tersebut Asrena Armatim,  Dansatpaska Armatim dan seluruh perwira armatim yang terlibat dalam latihan bersama. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Pamekasan) Operasi tangkap tangan (OTT) oleh Tim Satgas Penindakan KPK terhadap Kepala kejaksaan Negeri (Kajari) dikarenakan adanya dugaan suap penanganan suatu perkara.

Dalam operasi senyap tersebut, tim berhasil mengamankan Kepala Kejaksaan Negeri Pamekasan berinisial RI. Tak hanya RI, KPK juga menangkap lima pihak lain yang diduga turut serta melakukan tindak pidana suap menyuap tersebut. namun penangkapan dilakukan di berbagai tempat terpisah.

Selain menangkap para pihak yang disuap, tim KPK juga berhasil menyita uang senilai Rp 250 juta yang kabarnya diterima Kajari untuk mengamankan sebuah perkara itu.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, uang suap senilai ratusan juta tersebut, diduga dilakukan untuk mengakali perkara perkara alokasi dana desa (ADD) Kabupaten Pamekasan Tahun Anggaran 2015-2016, yang sedang ditangani pihak korps adhyaksa tersebut.

Sayangnya hingga kini belum ada keterangan resmi dari KPK perihal adanya OTT tersebut.
Bahkan pihak internal KPK sendiri tak mengetahui kabar adanya OTT KPK di Pamekasan yang melibatkan Kajari  Pamekasan berinisial RI.

''Belum tau mas, saya di kantor, info dari mana, coba tanya ke jubir.'' kata sumber internal KPK balik bertanya saat dihubungi kabarprogresif.com via seluler, Rabu (2/8). (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Pamakasan) Untuk mengamankan barang bukti, ruangan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Pamekasan berinisial RI diberi tanda silang bertuliskan KPK.

Penyegelan oleh tim satgas penindakan KPK tak  hanya terhadap ruangan Kajari Pamekasan  berinisial RI namun  KPK juga menyegel salah satu ruangan di Kantor Inspektorat Kabupaten Pamekasan, Madura.

Diduga penyegelan kedua ruangan tersebut masih terkait operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK. Tangkap tangan itu diduga terkait penyelewengan dalam penggunaan dana desa. (ragil)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Rumor terkait operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Pamekasan dibenarkan Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur (Kajati Jatim) Maruli Hutagalung.

"Iya, saya dapat informasi dari anak buah saya bahwa Kajari (Pamekasan) katanya ada yang diambil sama KPK, ya sudah," ucap Maruli ketika dihubungi, Rabu (2/8/2017).

Namun Maruli masih memastikan kebenaran kabar tersebut, untuk itulah ia memerintahkan dua Asistennya yakni Asisten Intelijen dan Pengawasan untuk menuju ke Pamekasan.

" Sebentar, saya juga menunggu, tapi saya sudah perintahkan Asintel saya dan orang pengawasan saya ke Pamekasan," ujar Maruli.

Penangkapan oleh KPK itu, kata Maruli sungguh mengejutkan pasalnya hampir setiap bulan pihaknya selalu menghimbau agar selalu menjaga nama baik Korps Adhyaksa, namun bila hal tersebut masih tetap dilanggar maka itu dikarenakan ulah dari oknum.

"Ini oknum ya jadi bukan menyalahkan Jaksa Agung, saya nggak tahu ngapain dia kerjanya, dia kepala kan kepala kejaksaan negeri, saya sudah wanti-wanti tiap bulan, saya kumpulkan di kejati untuk evaluasi penanganan kasus korupsi, selalu saya ingatkan pada kejari setop macem-macem itu, kalau dia masih melawan ya sudah," ucap Maruli.

Seperti diberitakan OTT yang dilakukan KPK tadi pagi tadi, selain Kajari Pamekasan, ada beberapa orang lainnya yang turut ditangkap. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Pamekasan) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan telah melakukan operasi tangkap tangan (OTT) hari ini di Pamekasan Jawa Timur.

Parahnya lagi kabarnya yang terkena OTT oleh KPK tersebut yakni Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Pamekasan, Jatim berinisal RI.

Tim satgas penindakan KPK menciduk RI sekitar pukul 07.25 WIB di wilayah Pamekasan, Madura, Jatim.



Namun OTT yang dilakukan oleh KPK ini belumbanyak yang mengetahuinya bahkan kalangan internal di lembaga anti rasuah itu.
 
''Belum tau mas, saya di kantor, info dari mana, coba tanya ke jubir.'' kata sumber internal KPK balik bertanya saat dihubungi kabarprogresif.com via seluler, Rabu (2/8).

Sementara santer beredar bila juru bicara KPK Febri Diansyah mengaku belum mendapatkan informasi tersebut. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Dua pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang meresahkan warga Dukuh Jerawat RT.01/RW.03, Kecamatan Pakal, ditindaklanjuti polisi. Salah satu pelaku, Imam Afandi (18), warga Lumajang kos di Jalan Kerut ditangkap di sekitar kos. Kejadian meresahkan itu, terjadi pada Minggu (9/7) lalu.

“Tersangka ini, melakukan pencurian tidak sendiri. Dia, dibantu oleh temannya, Bambang Priyo, yang ternyata sudah ditangkap Polsek Menganti Gresik dalam kasus lain,” ujar Kapolsek Pakal, Kompol I Gede Sudiarta, Selasa (1/8).

Dijelaskan I Gede, pada 28 Juli sekitar pukul 10.00, anggota Polsek Pakal mendapat informasi salah seorang pelaku curanmor dengan cirri-ciri  rambut merah yang sempat dilihat saat melakukan pencurian.

Mendapati informasi itu, anggota segera bergerak dengan melakukan pengembangan lidik atas cirri-ciri pelaku yang sudah menjadi target. Setelah TO terdeteksi, Imam segera ditangkap. Dalam pengakuan Imam, jika ia melakukan pencurian dengan temannya Bambang Priyo.

“Anggota kita menyita BB satu unit  R2 Honda Beat warna hitam L 5086 VI,  Thn 2017. Nopol itu, seseuai dengan noka mh1JFZ114HK77267272, nosin JFZ1E1785365 atas nama Kastik, korbannya. BB kejahatan itu dititipkan tersangka di Buduran Sidoarjo, rumah keluarga Imam,” sambungnya.

Imam dijerat Pasal 363 KUHP terkait pencurian dengan ancaman hukuman penjara di atas 5 tahun. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Herlina Harsono Njoto berharap pemerintah kota mendirikan penanda batas kota di sekitar Bundaran Waru, kawasan yang membatasi Kabupaten Sidoarjo dan Kota Surabaya. Menurutnya, seperti daerah lainnya di Jawa Timur, jika memasuki perbatasan biasanya ada gerbang penanda.

"Memang dari arah Waru ke Mall Cito, kan ada tulisannya Surabaya tapi tak terlalu nampak," terangnya, Selasa (1/7)

Politisi Partai Demokrat ini menegaskan, apabila melihat lokasinya, area bundaran Waru masuk wilayah Surabaya. Untuk itu, ia mendorong pemerintah kota membangun penanda guna mempertegas batas antara wilayah Surabaya dan Sidoarjo.

"Saya harap tak konvensional seperti daerah lain, dengan penanda berupa gerbang," katanya

Herlina menginginkan, batas penanda yang didirikan berupa konsep baru yang kreatif dan modern.

"Apalagi Bu Walikota kan kreatifitasnya tinggi. Terbukti, dengan adanya taman-taman yang bagus dan sudah diakui dunia internasional," paparnya.

Ia yakin, penanda batas bisa menjadi salah satu daya tarik Kota Surabaya. Jika di daerah lain, terdapat ikon-ikon yang bisa menjadi obyek foto. Maka, menurutnya tidak tertutup kemungkinan pemerintah kota juga bisa membuat batas kota yang menarik bagi wisatawan.

"Untuk itu bentuknya harus memperhatikan estetika.," pungkasnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Depok) Unit Reserse Kriminal Khusus Polresta Depok tengah memburu seseorang yang diduga menjadi kapten dari komplotan pembobolan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) bernama Dian.

Wakapolresta Depok Ajun Komisaris Besar Faizal Ramadhani mengatakan Dian adalah orang yang mengatur skenario dan membagi peran kepada para tersangka lainnya.

"Dia (Dian) otaknya yang membuat skenario pencurian dan berpura-pura menjadi operator,” kata Faizal di Mapolresta Depok, Selasa (1/8/2017).

Keberadaan Dian terungkap dari keterangan para tersangka yang sudah ditangkap. Sejauh ini, ada lima orang anggota komplotan pembobolan mesin ATM yang ditangkap. Kelimanya adalah Indra dan Adison yang ditangkap pada Kamis (28/7/2017), serta Abu, Sodikin, dan Nusan yang ditangkap pada Senin (31/7/2017).

Kelima tersangka ditangkap di kawasan Gunung Putri, Bogor.

"Pelaku mengontrak rumah di Gunung Putri, selain untuk tempat tinggal juga untuk mengatur strategi pencurian," kata Faizal.

Selain Dian, masih ada empat orang anggota komplotan tersebut yang buron. Sehingga total anggota komplotan yang terlibat dalam kasus ini adalah 10 orang.

Dalam kasus pembobolan mesin ATM di Depok, para pelaku memasang pengganjal berupa tusuk gigi di mulut lubang kartu. Mereka mengincar korbannya yang hendak mengambil uang di mesin ATM.

Karena mulut di lubang kartu sudah diganjal, korban pun kesulitan menarik kembali kartunya. Di sinilah seorang dari pelaku datang dan berpura-pura menawarkan bantuan sambil menanyakan PIN.

Komplotan ini disebut sudah beberapa kali beraksi di wilayah Depok dan Bogor. Mereka terakhir kali beraksi di sebuah mesin ATM di Kompleks Pelni, Sukmajaya, Depok, pada Sabtu (15/7/2017).

Dari hasil aksi terakhir yang dilakukan, komplotan ini menggondol uang sebesar Rp 120 juta. Uang itu kemudian dibagi-bagikan ke sesama anggota komplotan. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kabar gembira bagi Guru SD dan SMP di Kota Surabaya. Pemkot Surabaya  akan mengalihkan sebagian anggaran pendidikan untuk SMA/SMK yang dialokasikan di APBD untuk tunjangan guru SD dan SMP.

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, mengatakan pemberian insentif akan diberikan mulai tahun 2018.

“Aku pingin tahun depan, guru SD dan SMP ada tambahan insentif,” terangnya, Selasa (1/8/2017).

Pengalihan alokasi anggran SMA/SMK tersebut dilakukan setelah  gugatan warga Surabaya yang menolak pengelolaan SMA/SMK dari kabupaten kota ke Provinsi sesuai  UU 23 Tahun 2014  tentang Pemerintah Daerah gagal di MK.

Selama ini, pemerintah kota Surabaya telah mengalokasikan anggaran SMA/SMK di APBD 2017 sekitar Rp 180 M.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah kota Surabaya, Hendro Gunawan mengatakan anggaran SMA/SMK tidak hanya digunakan untuk penanganan SD dan SMP. Namun juga TK dan PAUD, dan anak putus sekolah.

“Untuk anak putus sekolah kita dorong lewat pendidikan kejar Paket C” paparnya.

Menurut  mantan Kepala Bappeko itu, Pemkot akan menambah banyak program kejar paket C bagi anak-anak Surabaya yang putus sekolah. Tujuannya agar mereka tetap memiliki ijazah yang setara dengan SMA SMK.

Sedangkan untuk jenjang SD, SMP dan juga TK PAUD, Pemkot akan menyalurkan beberapa program penambahan fasilitas penunjang untuk siswa Surabaya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Daniyanto memastikan pihaknya segera memeriksa Aseng, terpidana kasus narkoba yang diduga mengendalikan peredaran ekstasi 1,2 juta butir.

Pemeriksaan nantinya akan dilakukan di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, tempat Aseng menjalani masa penahanan.

"Kalau sudah ada sinyal izin pemeriksaan untuk tersangka Aseng ini, maka Rabu besok anggota berangkat ke Cilacap untuk melakukan pemeriksaan," kata Eko di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (1/8/2017).

Menurut Eko, pemeriksaan Aseng penting dilakukan. Hal ini guna menggambarkan jalur pengiriman dan penerimaan ekstasi yang diduga dari Belanda tersebut.

"Setelah dilakukan pemeriksaan, maka akan tergambar dari mana sih asal usul barang ini jalannya. Entah dari laut atau udara," ucap Eko.

Sebelumnya, usai pengungkapan satu ton sabu dan 300-an kilogram (kg) sabu asal Taiwan, kini aparat menggagalkan penyelundupan 1,2 juta ekstasi asal Belanda.

Pengungkapan ini adalah hasil kerja sama Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri dengan Bea Cukai Kementerian Keuangan. Upaya menggagalkan penyelundupan narkoba besar ini dipimpin langsung AKBP Alamsyah.

"Berhasil mengungkap sindikat jaringan internasional narkotika jenis ekstasi dari Belanda dengan jumlah barang bukti 120 bungkus yang dikemas dalam plastik aluminium," kata Direktur Tipid Narkoba Brigjen Eko Daniyanto, Senin 31 Juli 2017.

Masing-masing bungkus berisi ekstasi itu memiliki berat 2,2 kilogram dengan taksiran berat per butir ekstasi adalah 0,2 gram atau 10 ribu butir tiap bungkus.

"Total 1,2 juta butir (ekstasi)," kata jenderal polisi bintang satu ini. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sebanyak 10 peserta didik Sespimti Polri Dikreg ke-26 T. A. 2017 yang didampingi oleh perwira pendamping yang dipimpin oleh Irjen Pol Drs. Wilmar Marpaung, S.H., melaksanakan kunjungan ke Pangkalan Utama TNI AL V (Lantamal V) dalam rangka Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN), Selasa (1/8).

KKDN peserta Sespimti Polri Dikreg Ke-26 ini diterima Wakil Komandan Lantamal V Kolonel Marinir Nana Rukmana, S.E, Para Asisten Danlantamal V dan Kepala Dinas Lantamal V terkait di ruang rapat utama Yos Sudarso Mako Lantamal V, Surabaya.

Sama halnya dengan mahasiswa yang melakukan kuliah kerja lapangan, para peserta didik Sespimti Polri pun melakukan hal yang sama, untuk meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme mereka dalam menjalankan tugas dan memecahkan persoalan dilapangan dengan melajukan kunjungan atau study banding ke berbagai instansi.

Wadan Lantamal V mengatakan bahwa 10 peserta didik Sespimti Polri Dik Reg ke 26 tahun 2017 tersebut, datang ke Mako Lantamal V untuk melakukan penelitian dan pengamatan, untuk mengimplementasikan materi yang sebelumnya sudah diperoleh di Lembaga Pendidikan.

“Penelitian ini akan dilakukan satu hari, pasis akan terjun kelapangan sesuai tugas dan materi yang telah disiapkan sebelumnya,” ujar Wadan Lantamal V.

Perlu diketahui, Sespimmen merupakan sekolah lanjutan bagi anggota Polri aktif berpangkat minimal Kompol (Komisaris Polisi) untuk meningkatkan karir ke jenjang berikutnya. Sehingga, mereka dituntut untuk bisa menganalisa, sekaligus memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive