Jumat, 04 Agustus 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Lamongan) Perselisihan tanah antara warga dan Tanah oleh PT. Lamongan Marine Industry di Lamongan hingga saat ini belum selesai.

Padahal pihak kepolisian sudah turut andil untuk mencari jalan keluarnya. namun kenyataannya warga menilai adanya berat sebelah yang dilakukan aparat polres lamongan.

Ini terlihat tak pernah ada pemeriksaan dari pihak polrs Lamongan terhadap PT Lamongan Marine Industry.

Tak menutup kemungkinan terjadi dugaan deal-deal yang pada akhirnya merugikan wong cilik di kawasan itu.

Kejadian ini bermula pada hari Jumat, 16 Juli 2010, pihak PT Lamongan Marine Industry (LMI) mengadakan perjanjian ganti rugi tanah jalan desa Sidokelar dengan beberapa pihak.

Adapun beberapa pihak yang dimaksud adalah Kepala Desa Sidokelar (Ahmat Jaelani), Ketua BPD Desa Sidokelar (Zaini Kusuma), Kepala Dusun Sidokelar (Ghufron), perwakilan dari PT LMI (Djoko A), dan Camat Paciran (Drs. MS. Heruwidi). Dalam perjanjian tersebut, dituliskan bahwa tanah desa yang berada di lokasi PT LMI seluas 5.298 meter persegi, akan diberikan ganti rugi sebesar Rp211.920.000 (dua ratus sebelas juta sembilan ratus dua puluh ribu rupiah).

Namun pada kenyataannya, perjanjian tersebut tidak mengikutsertakan perwakilan warga untuk turut serta dalam perjanjian tersebut. Hal ini diketahui melalui surat perjanjian yang tidak terdapat tanda tangan dari perwakilan warga.

Satu bulan berselang, tepatnya pada tanggal 19 Agustus 2010, dibuatlah surat pernyataan yang ditandatangani oleh Ahmat Jaelani, Zaini Kusuma, Ghufron, dan Heruwidi.

Inti dari surat pernyataan tersebut adalah persetujuan terhadap nominal ganti rugi yang ditawarkan oleh PT LMI dan kesediaan untuk tidak mempermasalahkan atau mengganggu gugat terhadap tanah tersebut.

Selain itu disebutkan juga, aparat perangkat desa yang nama-namanya telah disebutkan di atas, mempersilahkan PT LMI untuk bisa memanfaatkan tanah tersebut untuk kepentingan bersama.

Namun sama seperti surat perjanjian di bulan Juli, tidak ada perwakilan warga yang diajak untuk turut serta dalam perjanjian maupu persetujuan yang dilakukan oleh aparat desa.

Ansim merupakan salah satu warga pemilik lahan di kawasan tersebut. Ia memiliki sebagian tanah di kawasan tersebut untuk dijadikan pembenihan udang.

Adapun nama usaha milik Ansim adalah UD Klayar Mas. Namun semenjak tanah jalan desa dibeli oleh pihak PT LMI, ia pun merugi ratusan juta rupiah. Hal ini disebabkan karena jalan desa yang tadinya biasa digunakan sebagai akses keluar masuk atau akses operasional, telah diakui secara sepihak oleh pihak desa dan PT LMI tanpa keterlibatan Ansim, yang merupakan warga pemilik lahan setempat.

Selain kerugian yang dialami karena akses jalan yang tertutup, Ansim juga mengalami kerugian bangunan pada lahan miliknya. Hal ini disebabkan karena pada saat PT LMI menggunakan bahan ledak untuk menghancurkan beberapa objek, ledakan tersebut rupanya juga merobohkan sebagian bangunan dari tambak udang milik Ansim. Hingga saat ini, Ansim mengaku belum ada ganti rugi sedikitpun yang diberikan kepadanya dari pihak PT LMI.

Terkait hal ini, Ansim telah melaporkannya kepada pihak kepolisian setempat, Polres Lamongan, pada tanggal 16 Januari 2017. Pada laporan tersebut tertulis kronologis kejadian sejak tahun 2010 silam sampai waktu ia melaporkan hal tersebut kepada Polres Lamongan.

Berselang sembilan hari berikutnya, tepatnya tanggal 25 Januari 2017, Polres Lamongan memberikan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penelitian Laporan pertama (SP2HP pertama). Isi dari surat tersebut tak lain adalah penunjukan Aiptu Eko Harijanto, S.H yang merupakan Kanit IV Pidana Ekonomi Satreskrim Polres Lamongan sebagai penyelidik atas kasus yang dialami oleh Ansim.

Pada tanggal 3 Maret 2017, Ansim menerima SP2HP kedua dari Polres Lamongan. Disebutkan pada surat itu bahwa tim penyelidik telah meminta keterangan dari beberapa pihak terkait mengenai kasus yang dilaporkan Ansim pada tanggal 16 Januari 2017.

Adapun beberapa pihak yang telah dimintai keterangan oleh tim penyelidik adalah Ahmad Jaelani, Ghufron bin Sarnapi, Muhammad bin (alm) Kusnan, Moh Saiful Bahri, Yatnoko, Heruwidi, dan Agus Edi Santoso.

Selanjutnya dijelaskan bahwa jika ada perkembangan penyelidikan maka pihak kepolisian akan memberitahukannya kepada Ansim. Di mana hingga saat ini, belum ada pemberitahuan lebih lanjut lagi dari kepolisian terkait kasus tersebut.

Di sisi lain, Ansim mengaku pernah mengalami di bawah tekanan oleh seorang oknum agar bersedia menyerahkan lahan tersebut.

Namun Ansim tetap pada pendiriannya  yang ingin mempertahankan lahan tambak udangnya. Jika memang akhirnya ia harus menjual lahan tersebutkepada PT LMI, Ansim tidak mau menjual tanah sesuai dengan NJOP nya, tapi harus sesuai dengan nominal yang ada di pasaran.

Parahnya hal tersebut masih belum disetujui oleh pihak PT LMI. Hal inilah yang membuatnya masih mempertahankanlahan miliknya dan tidakmenjual kepada PT LMI.

Ansim menilai ada beberapa oknum pemerintah daerah yang terlibat dalam kasus yang dialaminya. Karena untukproses pembelian jalan desa tentu harus mengantongi izin dari pemerintah daerah setempat, baik itu dari pemerintah kabupaten/kota atau pemerintah propinsi.

Selain itu Ansim mempertanyakan satu hal terkait pemeriksaan yang dilakukan tim penyelidik kasus ini.

Pasalnya pemeriksaan yang dilakukannya hanya ditujukan kepada pejabat desa setempat padahal, pada surat perjanjian

Padahal, pada surat perjanjian ganti rugi pada bulan Juli 2010 terdapat nama Djoko A dari pihak PT LMI yang turut membubuhkan tanda tangannya pada surat perjanjian.
Tidak diperiksanya Djoko yang merupakan wakil dari PT LMI oleh pihak kepolisian, membuat Ansim mempertanyakan hal tersebut.

Saat ini, Ansim berada dalam keadaan yang tidak mengerti harus melaporkan kasus ini kepada siapa. Karena baginya, pelaporan kepada pihak kepolisian pun juga tidak berbuah hasil. (adji)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Wakil Komandan Pangkalan Utama TNI AL V (Wadan Lantamal V) Kolonel Marinir Nana Rukmana, S.E., mewakili Komandan lantamal V Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto, S.E., M.M., menghadiri acara Welcome Dinner di gladak Kapal Perang Thailand " HTMS KHIRIRAT yang sandar di dermaga Madura Timur, Koarmatim, Ujung, Surabaya tadi malam.

Acara cocktail party dihadiri oleh Kasarmatim, Dubes Thailand untuk Indonesia, Dubes dari China, Konsulat dari Thailand, para Asisten pangarmatim, Para Komandan Satuan, Asintel Danlantamal V, Asops Danlantamal V, Bakesbang Pol dan Linmas Pemkot Surabaya, Para Komandan KRI Para undangan dari HTMS KHIRIRAT ( warga negara Thailand yang tinggal di Surabaya dan sekitarnya).

Acara diawali dengan  atraksi /demo dari Taruna Akademi Angkatan Laut Thailand dengan menampilkan Kolone Senjata di dermaga Madura Timur  dan dilanjutkan atraksi tarung pedang dari personel warga Thailand.

Chief of Staff Frigatte Squadron 1 Capt. Surasak  Pratanvorapanya (Deputy Commander Task Group Sea Garuda 19AB-17) dalam sambutannya menyatakan terima kasih kepada seluruh undangan yang telah hadir dalam acara jamuan makan malam Welcome Dinner Kapal Perang Thailand  HTMS KHIRIRAT.

"Terima kasih kepada Pangarmati dan seluruh tamu undangan atas kehadirannya HTMS KHIRIRAT, semoga apa yang akan kita lakukan malam ini semakin menambah kehangatan dalam pelaksanaan latihan bersama Sea Garuda 19AB-17 " ucap Capt. Surasak  Pratanvorapanya.

Selesai sambutan, seluruh tamu undangan dipersilahkan untuk menikmati hidangan khsa negeri gajah putih. (arf)

Kamis, 03 Agustus 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Perkara pembunuhan supir taksi online grab mulai disidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Persidangan perdana perkara ini mengagendakan pembacaan surat dakwaan jaksa penuntut umum (jpu) dari Kejari Tanjung Perak.

Dalam surat dakwaan yang dibacakan Jaksa Agung Rohaniawan menjelaskan, selain menjerat dengan pasal pembunuhan berencana, terdakwa Cipto Roso Fiyanto juga dijerat pasal pencurian dengan pemberatan.

"Terdakwa didakwa melanggar pasal 340 KUHP, 338 KUHP dan 365 ayat (3) KUHP, Juncto Pasal 55 KUHP,"terang Jaksa Agung pada persidangan yang diketuai hakim Hariyanto, Kamis (3/8/2017).

Atas surat tersebut, terdakwa Cipto melalui penasehat hukumnya,  Arif Budi Prasetija mengaku keberatan dengan surat dakwaan jaksa. Dia akan melakukan perlawan yang akan dibacakan pada persidangan berikutnya. "Kami ajukan eksepsi majelis hakim,"ujar Arif yang langsung disambut dengan ketukan palu hakim Hariyanto sebagai tanda berahkirnya persidangan.

Usai persidangan, Jaksa Agung Rohaniawan menjelaskan, perkara pembunuhan tersebut dilakukan oleh dua orang, Namun salah satu pelaku adalah oknum TNI AL yang berdinas di KRI Slamet Riyadi.

"Untuk perkara nya Prada Khoirul M Fajar bukan kami yang menangani. Karena tersangka adalah seorang militer, maka kasusnya juga ditangani sesuai militer,"terang jaksa Agung saat dikonfirmasi usai persidangan.

Kasus pembunuhan itu berawal saat kedua pelaku berangkat bersama dari Kediri, Rabu (22/3/2017) sekitar pukul 11.00 WIB. Saat tiba di Terminal Bungurasih Sidoarjo sekitar pukul 14.00 WIB, keduanya memesan taksi online Grab melalui hanphone Khoirul.

Setelah mendapatkan taksi sekitar pukul 14.30 WIB, mereka meminta diantar di Hotel Red Planet Jl Arjuno Surabaya. Sesampainya di hotel, keduanya mengatur rencana merampas mobil milik sopir taksi online tersebut. Selanjutnya, Sekitar pukul 19.30 WIB, Khoirul keluar hotel membeli pisau lipat. Sedangkan, Cipto menunggu di dalam kamar hotel.

Pada Pukul 20.30 WIB, oknum TNI AL itu kembali ke hotel dan memberikan pisau lipat yang baru dibelinya kepada Cipto. Kemudian sekitar pukul 21.30 WIB, Cipto ke Taman Bungkul Surabaya memesan Go-Jek yang dipesan melalui handphone Khoirul.

Beberapa saat kemudian, Khoirul menyusul Cipto ke Taman Bungkul menaiki taksi konvensional biasa. Keduanya lalu pergi ke sebuah kafe di daerah bungurasih untuk pesta minuman keras (miras) disana.

Dalam kafe itu para pelaku pembunuhan berencana ini kembali mematangkan rencana merampas mobil taksi online Grab. Sekitar pukul 02.00 WIB, keduanya keluar dari kafe dengan niat yang sudah bulat. Khoirul lalu memesan taksi online Grab dengan tujuan Hotel Red Planet.

Sekitar pukul 02.10 WIB, datanglah mobil taksi online Grab jenis Daihatsu Xenia hitam. Namun, ditengah perjalanan keduanya mengurungkan niat membunuh sopir dan merampas mobil karena kendaraan saat itu dianggap jelek.

Setelah sampai depan Hotel Red Planet sekitar pukul 02.30, Khoirul kembali memesan taksi online Grab, kali ini dengan tujuan kantor Imigrasi klas I Tanjung Perak.

Sekitar pukul 03.00 WIB mobil taksi online Grab jenis Daihatsu Xenia coklat L 1620 MS yang disopiri Denny Arisandi (korban) pun datang.

Rencana pembunuhan pun dilakukan, Cipto mengalihkan perhatian korban dengan cara terus mengajaknya mengobrol. Sedangkan, Khoirul mengarahkan perjalanan hingga menuju daerah Tanjung Perak. Sekitar pukul 03.10 WIB, Khoirul meminta korban untuk menurunkan kecepatan.

Saat itulah kedua pelaku yang sudah menyiapkan pisau melancarkan aksinya dengan menusuk korban berkali-kali secara bersamaan hingga total 46 tusukan di dada dan perut korban sehingga Denny tewas di lokasi kejadian.

Khoirul lantas mengambil alih kemudi sedangkan Cipto memindahkan jasad manajer ekspedisi J&T itu ke bagian tengah mobil. Kemudian sekitar pukul 03.30 WIB, Khoirul berputar-putar mencari tempat membuang mayat korban termasuk mencari lokasi di Armatim. Mereka lalu sepakat membuang jasad korban di Jl Larangan (depan makam), Kenjeran Park Surabaya. (Komang)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Kota Surabaya untuk meminta kembali asetnya yang hilang ternyata tidak hanya untuk kepentingan pribadi Pemkot saja melainkan juga untuk kepentingan masyarakat Surabaya.

Hal ini dilontarkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini setelah dirinya meminta kembali aset di Ngagel Timur yang sebelumnya difungsikan sebagai pabrik karung Goni akan dijadikan tempat yang dapat menyejahterakan sekaligus meningkatkan perekonomian warga Surabaya.

“Nantinya lahan sisa berukuran 4 hektare tersebut akan dibuat rusun dan sentra PKL, khusus Sentra PKL nanti akan dibuat sedikit berbeda karena di dalamnya akan dijadikan tempat reparasi mobil atau bengkel,” terang Risma di Ruang Kerja Walikota, Kamis (3/8/2017).

Selain itu, sambung Risma, di dalam PKL akan ditambah tempat mendaur ulang komponen yang ada di dalam barang-barang bekas seperti kulkas, TV, mesin cuci, kipas angin dan lain-lain. Baginya, komponen tersebut memiliki nilai jual yang sangat tinggi.

“Bahan yang ada di dalam komponen tersebut jika dimodifikasi kembali atau dikumpulkan harganya setara dengan emas, jadi nanti para pegawai akan kita training terlebih dahulu supaya dalam prosesnya tidak asal membongkar, bukan sekedar rombeng atau membongkar,” ungkapnya.

Keinginan Risma untuk mendaur ulang barang-barang bekas semakin kuat karena dirinya akan dibantu salah seorang anak Indonesia yang sedang mengambil thesis tentang cara mengolah barang-barang bekas di Jepang.

“Saya sudah ngomong sama yang bersangkutan dan akan segera datang untuk membantu” ujar wali kota kelahiran Kediri tersebut.

Kembangkan Ilmu di Bidang Kedokteran

Tidak hanya bercita-cita mengembangkan keahlian SDM warganya, wali kota perempuan pertama di Surabaya juga berencana mendatangkan dokter-dokter Indonesia dari berbagai macam lulusan seperti Unair dan UI yang sedang menjalani studi di Inggris untuk mau berbagi ilmu kesehatan dengan dokter-dokter di Surabaya.

Tujuan kedatangan dokter-dokter ini untuk mempraktekkan ilmu atau hasil temuan mereka tentang alat pengobatan untuk penyakit TBC yang lebih murah  serta dokter spesialis darah. Rencananya tanggal 22 Agustus mereka datang ke sini untuk mempresentasikan hasil temuannya sekaligus berdiskusi dengan dokter-dokter di Surabaya.

“Kan lumayan aku mendapat bantuan di bidang kesehatan ditambah kemarin aku sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi untuk duduk belajar bersama karna ini akan membawa perbaikan-perbaikan pelayanan kesehatan di surabaya khusunya alat dan harga yang murah,” imbuhnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Konsistensi Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam membangun kota berbasis visi lingkungan, berbuah penghargaan Adipura Kencana di tahun 2017, terbaik untuk kategori kota metropolis. Piala Adipura Kencana yang diterima Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, diserahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya serta Menko Perekonomian Darmin Nasution di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Rabu (2/8/2017).

Selain Surabaya, Piala Adipura Kencana juga diberikan kepada Kota Tangerang, Kota Balikpapan, Kota Malang dan Kabupaten Kudus. Kota ini dinilai berhasil menjaga kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya, Musdiq Ali Suhudi yang mendampingi Wali Kota Tri Rismaharini mengatakan, keberhasilan meraih Piala Adipura Kencana sejak 2010 karena Surabaya dinilai menjadi kota yang berhasil dalam pengelolaan lingkungan sekaligus mengombinasikan dengan keberhasilan inovasi di bidang ekonomi, partisipasi masyarakat, serta pelayanan publik.

“Salah satu kunci sukses meraih Adipura Kencana adalah kepemimpinan dari ibu wali kota yang secara konsisten membangun kota dengan berbasis visi lingkungan, bagaimana pengelolaan lingkungan saling memperkuat dan bersinergi dengan pertumbuhan ekonomi,” ujar Musdiq Ali.

Selain itu, sambung Musdiq Ali, yang juga menjadi poin besar adalah adanya kinerja dan pelayanan yang berbasis internet, adanya command center serta pengelolaan sampah yang modern. “Serta bagaimana Surabaya mengatasi sampah langsung dari sumbernya seperti adanya komposter, depo pengelaan sampah, bak sampah dan lain-lain,” sambung Musdiq.

Poin penting lainnya adalah adanya sinergi yang kuat antara Organisasi Perangkat Derah (OPD) Pemkot Surabaya dan seluruh masyarakat Kota Pahlawan untuk menjaga keseimbangan lingkungan dan pengelolaan kebersihan. “Pada dasarnya, semua OPD berperan aktif dalam menjadikan Surabaya sebagia kota yang tumbuh pesat dengan mempertimbangkan keseimbangan lingkungan. Juga dengan melibatkan seluruh masyarakat, dunia usaha, lembaga pendidikan, media massa, LSM dan seluruh stake holder.

Berdasarkan keterangan resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dari buku yang diterbitkan Kementerian LHK yang berisi pemaparan Wali Kota Tri Rismaharini, disebutkan beberapa upaya yang dilakukan Pemkot Surabaya dalam pengelolaan lingkungan hidup diantaranya kebijakan hunian vertikal dalam dokumen rencana tata ruang yang merupakan upaya yang diperuntukkan bagi penduduk yang memiliki KTP Kota Surabaya untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal dit engah keterbatasan ketersediaan lahan, kegiatan patroli air bertujuan untuk pengawasan dan pengendalian pencemaran air dan pembinaan terhadap pelaku pencemaran air. Kemudian melakukan monitoring IPAL komunal, penerbitan dan pengawasan izin pembuangan limbah cair, progra, rehabilitasi sosial daerah kumuh, pembangunan jalan frontage, pengaplikasian ATCS, upaya pereduksian sampah dengan teknologi 3 R, pembangunan ruang terbuka hijau yang sampai tahun 2016 mencapai 7258 hektar (21.73 persen) dari luas wilayah, serta kegiatan penghijauan tahun 2016 mencapai luas 32,57 hektar dengan jumlah 58,582 batang pohon. 

Selain Piala Adipura Kencana, Wali Kota Tri Rismaharini juga mendapatkan penghargaan Nirwasita Tantra untuk penyusunan indek kualitas pengelolaan lingkungan hidup terbaik daerah. Surabaya peringkat pertama untuk kategori kota. Dan ini merupakan dua kali berturut-turut. Selain Wali Kota Risma, ada tujuh kepala daerah yang juga mendapatkan penghargaan serupa. Dalam sambutannya, Menteri Siti Nurbaya menyampaikan, penghargaan Nirwasita Tantra merupakan penghargaan untuk kepala daerah atas kepemimpinannya dalam upaya meningkatkan kualitas hidup daerah serta respons dan inovasi yang telah dan sedang dilakukan.

Penghargaan yang diterima Surabaya semakin lengkap dengan penghargaan Adiwiyata Mandiri yang diraih oleh SMP 11 Surabaya serta penghargaan program kampung iklim (Proklim) untuk Kampung Jambangan.(arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Puluhan pedagang buah Pasar Tanjungsari melakukan unjuk rasa di DPRD Surabaya. Sembari membawa spanduk yang berisi sindiran kepada kalangan dewan, mereka menolak penutupan tiga pasar tradisional, masing-masing pasar Tanjungsari 74, Pasar Buah Tanjungsari 47 dan Pasar Dupak 103. Koordinator aksi, Kusnan menegaskan, bahwa ketiga pasar tradisional tersebut resmi, karena mengantongi Izin Usaha Pengelolaan Pasar Rakyat.

" Kalau ada laporan dari pedagang atau pengusaha lain (ke DPRD) soal grosir dan eceran, dalam perda tak disebutkan ukurannya," tegasnya.

Kusnan menyatakan, seharusnya kalangan DPRD memperjelas di aturan mengenai ukuran grosir dan eceran. Bukannya, merekomendasi para pedagang buah Tanjung sari dipindah ke Pasar buah milik pengusaha.

"Jika ditutup pedagang jualan apa?," tanyanya.

Kusnan mengungkapkan, para pedagang buah melawan penutupan Pasar Tradisional yang mereka tempati. Menurutnya, pedagang sudah mem PTUN kan, kebijakan Dinas Perdagangan yang telah membekukan operasional pasar.

"Kemarin semestinya sidang, tapi ditunda tanggal 9 Agustus" terangnya.

Ia mengatakan, surat peringatan satu, dua, tiga hingga pembekuan yang dilayangkan Dinas Perdagangan tak berdasar. Kusnan menengarai kebijakan tersebut karena ada rekaman dari kalangan dewan.

"Pembekuan itu dilakukan karena ada rekaman dari Komisi B," paparnya

Kusnan mengatakan, kedatangan para pedagang ke DPRD karena ingin mempertanyakan kebijakan penutupan tiga pasar buah trasisional yang ditempati sekitar 200 pedagang.
"Penutupan itu harus ada dasarnya," kata Kusnan.

Kusnan mengaku kecewa dengan tindakan pemerintah kota yang membekukan tiga pasar buah tradisional. Pasalnya, dari sekitar 160 pasar tradisional yang ada di Kota Surabaya, hanya 6 pasar yang mengantongi perizinan. Dan, empat diantara enam pasar tersebut yang justru ditutup.
"Kenapa seratus lebih pasar tradisional yang tak berizin gak diributkan" pungkasnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Yogyakarta) Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Yogyakarta Lantamal V Letkol Laut (P) Arya Delano, S.E., M.Pd., bersama para pejabat TNI wilayah kerja Kodam IV/Diponegoro, menyambut kedatangan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan rombongan di Base Ops Lanud Adisutjipto Yogyakarta, kamis pagi (3/8).

Kedatangan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan rombongan dengan menggunakan pesawat TNI AU Boeing A-7305 di Yogyakarta, dalam rangka menghadiri Sidang Pantukhir Terpusat Penerimaan Taruna/Taruni Akademi TNI TA. 2017 di Akmil Magelang Jawa Tengah.

Ikut serta dalam rombongan bersama Panglima TNI antara lain Kepala Staf TNI AD (Kasad) Jenderal TNI Mulyono, Kepala Staf TNI AU (Kasau) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., Danjen Akademi TNI Letjen TNI Bayu Purwiyono dan Para Asisten Panglima TNI.

Pejabat TNI wilayah kerja Kodam IV/Diponegoro yang ikut menyambut kedatangan Panglima TNI dan rombongan antara lain Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Tatang Sulaiman, Gubernur Akademi Militer (Akmil) Mayjen TNI Arif Rahman, Gubernur Akademi Angkatan Udara (AAU) Marsda TNI Iman Sudrajat, S.E., Danrem 072/Pamungkas Brigjen TNI Fajar Setiawan, S. I.P., Danlanud Adisutjipto Marsma Ir. Novyan Samyoga, M.M., dan Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito Yogyakarta Marsma TNI dr. M. Daradjat, Sp. An.

Selesai menghadiri acara Sidang Pantukhir Terpusat di Akmil Magelang, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Rombongan dengan menggunakan pesawat TNI AU Boeing A-7305 kembali ke Jakarta.

 Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Yogyakarta Letkol Laut (P) Arya Delano, S.E., M. Pd., bersama para pejabat TNI wilayah kerja Kodam IV/Diponegoro, mengantar keberangkatan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Rombongan di Base Ops Lanud Adisutjipto Yogyakarta.(arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Tegal) Untuk menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-72,  Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Tegal Lantamal V  mengajak san bekerjasama dengan Kantor Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP)  Kota Tegal dan warga masyarakat sekita pelabuhan melaksanakan kegiatan bersih-bersih Pantai disekitar Pelabuhan Jongor, Kamis (3/8).

Kegiatan tersebut diikuti dedikitnya 150 orang dari  Lanal Tegal,  Koramil 01/Tegal Barat, Polairud, PPP Tegalsari, siswa/siswi SUPM Tegal, siswa/siswi SMKN 3 Tegal serta masyarakat setempat.

Disela-sela acara tersebut Komandan Lanal (Danlanal) Danlanal Tegal  Letkol Mar SB Manurung, menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai wujud nyata dan  kepedulian untuk menjaga kebersihan serta sekaligus mendukung program pemerintah provinsi Jawa Tengah dan kota Tegal dalam menjaga kebersihan dan keindahan khususnya di kawasan Pantai disekitar Pelabuhan Jongor.
Komandan Lanal Tegal dalam sambutannya mengatakan, Saya sebagai Danlanal Tegal merasa bangga dengan adanya acara bersih-bersih pantai pada hari ini. Makna kegiatan ini harus kita lihat nilai efeknya, kalau tidak ada yang mengawali maka tidak ada yang mengahiri," ujarnya.

Siapapun kita, namanya kebersihan sudah menjadi makna untuk bisa hidup sehat. Pesan saya kepada yang masih muda “apabila kita tidak bisa memberikan yang terbaik terhdaap lingkungan maka kita tidak akan dipedulikan oleh lingkungan”.

Jangan berhenti lakukan terbaik bagi lingkungan dan jadikan anda yang terbaik bagi lingkungan mari Kita lakukan pembersihan jangan berbicara bagi orang lain tapi bicara bagi diri sendiri. Terangnya.
Dalam kesempatan tersebut Danlanal Bengkulu juga menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat Kota Tegal dan warga masyarakat agar sama-sama untuk menjaga kebersihan di kawasan pantai dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat.

“Buanglah sampah pada tempatnya, ingat bersih itu sehat, bersih itu indah dan bersih itu sebagian dari pada iman dan kegiatan yang dilakukan ini semoga dapat memberikan manfaat bagi semuanya”, pungkas Danlanal Tegal.

Kegiatan tersebut juga dihadiri Kapolsek Tegal Barat Kompol Budiarto, Danramil 01/Tegal Barat Kapten Arm Suroso, Dan KAL Maribaya Lettu Laut (P) Tubagus Bastaman, Kepala PPP Tegalsari Agus Budiono, Ketua HNSI Kota Tegal H. Mahmud Efendi, Lurah Tegalsari H. Budi Santoso, Serta undangan lainnya.

Sebelum acara pelaksanaan pembersihan dilaksanakan terlebih dahulu diawali Penyerahan Secara Simbolis Peralatan Bersih Pantai oleh Komandan Lanal Tegal Letkol Mar SB. Manurung kepada peserta perwakilan. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Yogyakarta) Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Yogyakarta Letkol Laut (P) Arya Delano, S.E., M.Pd., beserta Ketua Jalasenastri Cabang 8 Korcab V Daerah Jalasenastri Armada Timur (DJAT), Ny. Arya Delano, menghadiri Upacara Penutupan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler Ke-99 TA. 2017 Wilayah Kodim 0729/Bantul di Lapangan Selopamioro, Jl. Siluk Panggang, Kel. Selopamioro, Kec. Imogiri, Kab. Bantul, kemarim.

Dalam upacara tersebut bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup), Panglima Kodam (Pangdam) IV/Diponegoro, Mayjen TNI Tatang Sulaiman  dan diikuti dari jajaran TNI-Polri, Instansi-instansi Pemerintah Daerah yang terkait, Pelajar, Pramuka dan organisasi masyarakat. Prajurit Pangkalan TNI AL (Lanal) Yogyakarta dan Pengurus Jalasenastri Cabang 8 Korcab V DJAT/Lanal Yogyakarta, juga ikut serta dalam giat upacara penutupan TMMD tersebut.

Hadir juga Komandan Korem (Danrem) 072/Pamungkas, Brigjen TNI Fajar Setiawan, S. Ip., Wakil Bupati Bantul, H. Abdul Halim Muslih, Para Dandim wilayah Korem 072/Pamungkas dan Forkompinda Kab. Bantul.

TMMD kali ini mengusung tema "Dengan semangat kemanunggalan TNI dan Rakyat kita percepat pembangunan di daerah, guna meningkatkan  kesejahteraan masyarakat dalam menjaga keutuhan wilayah NKRI", berlangsung lebih kurang selama satu bulan yang dilaksanakan di Dusun Kajor, Kel. Selopamioro, Kec. Imogiri, Kab. Bantul.

Prajurit Lanal Yogyakarta ikut juga bergabung dengan Prajurit TNI-Polri dan Instansi lain, dalam giat lapangan TMMD tersebut, dengan berbagai macam sasaran pembangunan fisik antara lain Pembuatan Jalan, Pembuatan Jembatan, Pembuatan Gorong-gorong, Bedah Rumah warga setempat yang tidak layak, Cor Blok Jalan, Pembangunan Sarana Air. Sedangkan pembangunan non fisik berupa Penyuluhan Kesehatan Masyarakat, Administrasi Kependudukan, Bahaya Narkoba, Tertib Lalu Lintas, Bela Negara, UU Ketenaga Kerjaan, Kesehatan Reproduksi Remaja, Pengelolaan Sampah dan Penyuluhan Penyakit Hewan Menular serta Budidaya Ikan. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Wakil Komandan pangkalan Utama TNI AL (Wadan Lantamal) V Surabaya kolonel Marinir Nana Rukmana, S.E., mewakili Komandan lantamal V Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto, S.E., M.M., menghadiri acara jamuan makan malam oleh Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur kepada personel Latma Sea Garuda 19AB-17 AL yang digelar di gedung Panti Tjahaja Timur, Koarmatim, Ujung Surabaya tadi malam.

Acara cocktail party dihadiri oleh Kasarmatim, para Asisten pangarmatim, para Dansat, Asintel Danlantamal V, Asops Danlantamal V serta tamu undangan lainnya.

Pangarmatim dalam sambutannya yang dibacakan Kasarmatim mengucapkan selamat datang di kota pahlawan Surabaya kepada seluruh personil Rayol Thai Navy, dan ucapan terima kasih kepada Chief of Staff Frigatte Squadron 1 Capt. Surasak  Pratanvorapanya (Deputy Commander Task Group Sea Garuda 19AB-17 AL) yang telah berkenan hadir.

"Terima kasih kepada seluruh perwira dan awak kapal Thailand atas kehadirannya, semoga apa yang akan kita lakukan dalam beberapa hari kedepan akan semakin menambah kehangatan dalam jalinan kerjasama (latihan bersama, red)," ucap Pangarmatim.

Pangarmatim juga memberikan apresiasi atas profesionalisme yang ditunjukkan oleh abk kapal perang Thailand yang selama beberapa tahun terakhir ini sering melaksanakan latihan bersama.
Terjalinnya hubungan baik sesama Angkatan Laut merupakan suatu kekuatan yang harus di jaga sehingga antara Angkatan Laut Indonesia dan Thailand selalu siap bekerjasama dalam melaksanakan operasi bilateral maupun latihan bersama khususnya di bidang kemaritiman.

Mengakhiri sambutannya, Pati Alumni Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan 29 tahun 1984 ini menyampaikan kepada seluruh crew Indian Navy selama berada disini untuk menikmati keindahan kota Surabaya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Peringatan HUT ke-51 Korem 084/BJ tahun ini, berlangsung dengan penuh khidmat namun sederhana. Hal itu, terlihat dengan adanya beberapa kegiatan yang berlangsung di Makorem semenjak beberapa hari ini.

Dalam puncak perayaan HUT kali ini, seluruh prajurit, tanpa terkecuali PNS dan seluruh Persit di jajaran Korem 084/BJ dikumpulkan di Aula Makorem. Dengan disambut potongan tumpeng, seluruh keluarga besar Makorem 084/BJ berbondong-bondong menghadiri acara puncak tersebut.

Dalam amanat yang dibacakannya, Komandan Korem (Danrem) 084/BJ, Kolonel Kav M. Zulkifli mengatakan, acara ini merupakan suatu wujud syukur atas prestasi yang berhasil diraih oleh prajurit Korem 084/BJ dalam menjalankan tugasnya sebagai prajurit TNI-AD.

“Acara ini juga merupakan simbol atas diperingatinya HUT Korem 084/BJ ke-51 tahun 2017,” kata Pamen dari satuan Kavaleri itu. Kamis, 3 Agustus 2017 siang di Aula Makorem.

Selain itu, kata Zulkifli, dirinya juga menegaskan seluruh personelnya untuk terus menjaga kemanunggalan antara TNI dan rakyat di wilayah tugas Makorem 084/Bhaskara Jaya. “Perkuat kemanunggalan antara TNI dan rakyat. Dimanapun, kapanpun dan sampai kapanpun,” tegasnya.

Selama berlangsungnya peringatan HUT ke-51 tahun ini, Korem 084/BJ telah menggelar beberapa kegiatan yang berhubungan langsung dengan kemanusiaan. “Itu merupakan salah satu upaya kami dalam menjaga sekaligus membina kemanunggalan antara TNI dan Rakyat yang selama ini sudah terwujud,” tutupnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Semarang) Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Semarang Lantamal V Kolonel Laut (P) Hanarko Djodi Pamungkas  bertekad memasyarakatkan olahraga Layar di Kota Semarang, dengan berencana mengadakan Kejuaraan Layar Tingkat Nasional yang akan didilaksanakan pada November 2017 mendatang.

Menurut  Danlanal Semarang yang juga sebagai Pembina Porlasi (Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia) Provinsi Jateng ini mebgatakan,  hal tersebut sangat mungkin di laksanakan di Kota yang terkenal dengan makanan Lumpia ini.

Kota Semarang sangat berpotensi untuk mengembangkan  olah raga Layar, dikarenakan Kota Semarang merupakan daerah Pesisir, sangat di mungkinkan untuk mengembangkan olahraga tersebut. Mengingat olahraga tersebut kurang di minati di kalangan generasi muda Kota Semarang, perlu adanya promosi atau sosialisasi kepada masyarakat secara luas.

Guna merealisasikan keinginannya, Danlanal Semarang didampingi oleh Palaksa Lanal Semarang serta Pasops Lanal Semarang bersama sama menghadap Ketua DPRD Kota Semarang yang sekaligus sebagai Ketua Porlasi Kota Semarang Supriyadi,S.Sos.,  berkoordinasi mengenai  rencana pelaksanaan Kejurnas olahraga Layar tersebut kemarin.

Kedatangan Danlanal Semarang disambut langsung oleh Ketua DPRD Kota Semarang di ruang kerjanya. Pada kesempatan tersebut, Djodi -sapaan akrab Danlanal Semarang ini- memaparkan tentang rencana kegiatan (lomba layar tingkat nasional, red) dihadapan ketua DPRD Kota Semarang. Hal tersebut langsung mendapatkan Apresiasi yang luar biasa dari Ketua DPRD Kota Semarang.
Ketua DPRD Kota Semarang menyadari bahwa selama ini Kejuaraan olahraga Layar baik tingkat Daerah maupun tingkat Nasional belum pernah di gelar di Kota Semarang ini.

“Bagaimana olahraga Layar bisa memasyarakat di KotaSemarang ini kalau kejuaraan olahraga tersebut tidak pernah di gelar disini”, ujarnya.

Ketua DPRD Kota Semarang dan juga  Ketua Porlasi Kota Semarang sangat mengapresiasi itikad Danlanal selaku Pembina Porlasi kota Semarang, untuk mengadakan Kejuaraan olahraga Layar  itu sangat mendukung sepenuhnya keinginan dari Danlanal Semarang, demi suksesnya acara tersebut dari pihak kami berusaha sekuat tenaga membantu Misi dari Komandan Lanal Semarang. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive