Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Sabtu, 05 Agustus 2017

Staf Ahli KASAD Kunjungi Korem 083


KABARPROGRESIF.COM : (Malang) Bertempat di Jln Bromo No 17 kota Malang Danrem 083/Bdj Kolonel Arm Budi Eko Mulyono beserta Kasrem 083/Bdj dan para Kasi Korem 083/bdj menyambut kedatangan Staf Ahli Kasad yang di ketuai oleh Brigjen TNI Ratman Wiady dan rombongan di ruang transit Korem 083/Bdj.

Kunjungan kerja Staf Ahli Kasad di wilayah Korem 083/Bdj tersebut dalam rangka pengumpulan data Program pemanfaatan dan efisiensi anggaran belanja pegawai , dan secara  terus menerus akan melakukan beberapa trobosan yang semakin mempermudah dan efisiensi  Prajurit dan ASN  dalam setiap transaksi di dunia perbankan,  dimana sebelum kunker ke Makorem 083/ bdj Beliau di hari kemarin kemarin sudah kunker ke jajaran kodam v/ brw dan korem 084  dan jajarannya termasuk di Dilmil , Otmil dsb,
Dalam  Hal ini juga akan  berimbas pada pembayaran belanja pegawai khususnya Tunjangan Kinerja yang akan dilakukan melalui Bank BNI diseluruh cabang yang ada diwilayah jajaran Korem 083/Bdj.

Berkenaan dengan Hal tersebut Staf Ahli Kasad Brigjen TNI Ratman Wiady menyampaikan tentang Pembayaran Tunjangan Kinerja yang semula di BRI akan dibayarkan melalui Bank BNI. Bank BNI bukan sekedar tempat untuk menabung saja namun dimanfaatkan sebagai lembaga pemberi pinjaman modal/tempat berinvestasi jangka panjang,  BNI adalah salah satu Bank kepunyaan pemerintah (BUMN) yang mampu menjawab setiap kebutuhan nasabahnya ini smua tentu sudah  berbagai kajian dsb , BNI juga menyiapkan produk-produknya dan layanan bagi nasabahnya. Kegiatan ini juga di hadiri oleh perwira keuangan Korem 083/Bdj dan Jurubayar Korem 083/Bdj. (arf)

Wadan Lantamal V Hadiri Pembukaan Latihan Thunder Iron 17-2446


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Wakil Komandan Pangkalan Utama TNI AL V (Wadan Lantamal V) Kolonel Marinir Nana Rukmana, S.E., mewakili Komandan Lantamal V Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto, S.E., M.M., menghadiri pembukaan latihan Thunder Iron 17-2446 yang dilaksanakan di Puslatkaprang Kolat Koarmatim, Ujung Surabaya, Jum’at (4/8).

Upacara dipimpin Kepala Staf Komando Armada RI Kawasan Timur (Kasarmatim) Laksamana Pertama TNI I.N.G. Ariawan, S.E., M.M., mewakili Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur Laksamana Muda TNI Darwanto, S.H., M.AP., dihadiri oleh para Asisten Pangarmatim, para Kasatker jajaran Koarmatim, perwakilan ODC Embassy, delegasi US NAVY SEAL dan segenap tamu undangan lainnya.

Asisten Operasi Kasal Laksamana Muda TNI INGN Ary Atmaja, S.E., dalam amanatnya yang dibacakan Kasarmatim mengucapkan selamat datang di Mako Koarmatim kepada segenap prajurit US Navy Seal yang akan bergabung untuk melaksanakan latihan ini.

Untuk menjaga kedaulatan serta integritas NKRI dari segala bentuk ancaman, gangguan dan hambatan, baik yang potensial maupun yang faktual sangat diperlukan kehadiran TNI yang kuat dan profesional serta mendapat dukungan baik moral maupun material dari seluruh komponen bangsa.

Dalam rangka mewujudkan postur TNI yang seperti itu, maka kebijakan pemimpin TNI AL adalah meningkatkan profesionalisme prajurit. Hal tersebut dapat ditempuh dengan meningkatkan pengetahuan, keahlian dan sikap hidup yang dilandasi oleh semangat juang, moralitas dan jati diri sebagai seorang prajurit.

Menurut Jenderal bintang dua ini, Latihan bersama ini merupakan wujud dari kebijakan luar negeri antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Amerika Serikat ke arah yang lebih positif dengan prinsip saling menghormati dan saling menguntungkan.

Adapun materi latihan kali ini meliputi Markmanship, Snipers Prosedure, Tactical combat Caual Care (TCCC Medical), Closed Quarter Combat (CQC), Special Boat Unit (SBU) Tactics, Visit Board Search and Seizure (VBSS), Maritime Introdiction Operation (MIO) dan Full Mission Profile (FMP).
Asops Kasal berharap agar ada peningkatan dalam berbagai hal, baik itu materi latihan, kebersamaan, kekeluargaan serta kerjasama antara Kopaska dan Us Navy Seal, mengakhiri sambutannya.

Dalam upacara tersebut, Kasarmatim menyematkan tanda peserta latihan kepada dua orang perwakilan dari Kopaska dan Us Navy Seal. (arf)

Kejaksaan Nganjuk Usut Dugaan Korupsi Dana Pendidikan


KABARPROGRESIF.COM : (Nganjuk) Diam-diam Kejaksaan Negeri (Kejari) Nganjuk mulai mengusut dugaan korupsi di dinas pendidikan kabupaten Nganjuk, Jawa Timur yang bernilai milyaran rupiah.

Beberapa pejabat dinas pendidikan setempat tampak mulai dipanggil menghadap ke kantor kejaksaan untuk diperiksa guna melengkapi keterangan dan alat bukti yang sebelumnya telah dikantongi oleh tim penyidik adhyaksa.

Mencuatnya kasus ini ketika lembaga swadaya masyarakat (LSM) Hargobayu menemukan adanya indikasi terkait pembelanjaan dana pendidikan dengan nilai yang sangat fantastis oleh dinas pendidikan Nganjuk untuk membeli barang-barang yang ditengarai tidak berkualitas dan tak bisa dimanfaatkan tapi dengan harga yang sengaja dimahalkan.

Joko Wasisto, ketua LSM Hargobayu mengatakan, bisa dilihat misalnya adanya indikasi dalam pembelian alat peraga dan alat praktek untuk sekolah-sekolah, ternyata dibelanjakan barang yang kualitasnya tidak bagus dan tidak memenuhi standard serta spesifikasi yang ditentukan oleh kementerian pendidikan.

"Tapi barang yang kualitasnya tidak bagus itu dibeli dengan harga yang sengaja dimahalkan, dan dalam pertanggungjawabannya, seolah-olah mereka membeli barang yang kualitasnya baik dan sesuai dengan standard dan spesifikasi yang ditentukan oleh kementerian pendidikan, padahal realitanya tidak demikian," kata Joko.

Lanjut Joko, dengan pembelian barang yang terkesan direkayasa tersebut alhasil kwalitasnya pun cukup diragukan, terbukti barang-barang tersebut saat ini dalam kondisi yang tak terpakai.

"Bisa dilihat misalnya, dalam pembelian alat peraga, alat laboratorium & alat praktek untuk sekolah, banyak yang cepat rusak, banyak yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Jadi ada indikasi bahwa uang negara dibelanjakan secara sia2" sambungnya.

Untuk itu Joko berharap agar kejaksaan bisa mengungkap tuntas kasus ini dengan tuntas agar image kabupaten Nganjuk terbebas dari cibiran.

"Jangan sampai Nganjuk terkenal sebagai tempat korupsi, yang berakibat pembangunan dan pendidikannya tertinggal dari daerah-daerah lain. " ujarnya.

Adapun dugaan korupsi yang sedang diusut oleh kejaksaan Nganjuk, yang diduga melibatkan beberapa produsen peraga seperti produsen peraga merk Global, merk Wardana dll tersebut adalah:

1. Pengadaan Alat Praktik dan Peraga Siswa, Rp 2.481.112.000, Penyedia CV Rizky Cakrawala.

2. Pengadaan Alat Praktik dan Peraga, Rp 5.807.146.000, Penyedia CV Hadisty Cemerlang.

3. Pengadaan Alat Praktik dan Peraga, Rp 3.735.607.000, Penyedia PT. Ranafisia Dinamika Andalan.

4. Pengadaan Alat Praktik dan Peraga Siswa, Rp 3.401.075.000, Penyedia CV.Sila Kelima.

5. PengadaanAlat Praktik dan Peraga Siswa SMP Negeri, Rp 474.221.000, Penyedia CV. Tiara Kencana Bersinar.

6. Pengadaan Alat Laboratorium SMP Negeri, Rp  591.751.000, Penyedia CV. Tiara Kencana Bersinar.

7. Pengadaan Buku Referensi SMA Negeri, Rp 208.478.000, Penyedia CV Surya Grafika Mandiri.

8. Pengadaan Buku Referensi SMK Negeri, Rp 396.489.000, Penyedia CV. Lotus.

9. Pengadaan Buku Referensi SMK Swasta, Rp 723.616.000, Penyedia CV Sinar Abadi.

10. Pengadaan Alat Praktek dan Peraga Pendidikan Bahasa SD, Rp 697.320.000, Penyedia CV. Concordia.

11. Pengadaan Alat Praktek dan Peraga Pendidikan Matematika SD, Rp  699.176.000, Penyedia  CV. Sekayan Sakti.

12. Pengadaan Alat Praktek dan Peraga Pendidikan IPA SD, Rp  697.680.000, Penyedia CV. Media Nusantara.

13. Pengadaan Alat Laboratorium SMK Negeri, Rp  364.739.000, Penyedia CV Mitra Jasa Nusantara.

14. Pengadaan Buku Referensi SMK Negeri, Rp  486.306.000, Penyedia CV. Sekayan Sakti.

Sementara pelaksanaan proyek ini berlangsung menjabat sebagai kepala dinas pendidikan Nganjuk, Widyasti, saat dihubungi ponselnya 08133380xxxx belum memberikan tanggapan, demikian pula pejabat dinas pendidikan saat itu yang bertugas sebagai pelaksana teknis proyek, Sony, ketika dihubungi ponselnya 08135911xxxx juga belum memberi respon. (arf)

Risma Minta Penerima Agar Kembalikan Sisa Dana Jasmas


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengingatkan para penerima dana hibah dan Jaring Aspirasi Masyarakat (Jasmas) agar mempergunakan dana yang diterima sebagaimana mestinya sesuai permohonan yang diajukan. Risma juga meminta apabila ada sisa dari penggunaan dana jasmas dikembalikan ke pemerintah kota.

“Itu bukan uang saya, tapi uang rakyat. Makanya jika ada sisa tolong dikembalikan,” terangnya, Kamis (3/8/2017).

Risma mengaku, dirinya tak pernah ikut campur dengan dana hibah maupun jasmas. Sistem anggaran yang sudah berbasis elektronik. Menurutnya, dengan sistem elektonik bisa  mencegah adanya campur tangan siapapun. Disamping kemanfaatan lainnya  prosesnya juga akan semakin mudah dan cepat.

“Semua pakai elektronik, karena itu gak bisa ikut campur,” terangnya.

Walikota mengungkapkan, jika sebelumnya warga harus patungan agar memiliki sound system maupun tenda yang dipergunakan untuk keperluan mereka, saat ini mendapatkan bantuan dari  pemerintah. Tetapi bantuan tersebut berasal dari uang rakyat.

“Rakyat bayar PBB dari tanah yang ukurannnya 60 meter persegi. Bahkan, sampai  sampai hutang untuk membayar PBB itu,” ujar risma.

Risma mengaku, untuk pengadaan barang yang dibutuhkan dari adan jasmas langsung oleh masyarakat, tidak bisa dilakukan pihak ketiga. Untuk itu, apabila nilainya melebihi dari Rp. 200 juta, proses yang dilakukan adalah melalui lelang.

“Tapi jika swakelaola ya swakelola. Aturan itu harus diikuti,” paparnya.

Walikota menyebut, ketentuan mengenai mekanisme yang harus dilakukan dalam penerimaan dana jasmas tercantum dalam Peraturan Walikota.

Saat ini, sejumlah warga penerima dana jaring aspirasi masyarakat di Surabaya tengah berurusan dengan hukum, karena penyalahgunaan dalam pengadaan dan mekanisme penerimaannya. Dana jasmas yang bermasalah yang kini dalam proses penyidikan aparat Kejaksaan Negeri Surabaya terjadi pada tahun 2014 hingga 2016. Dalam beberapa kasus tersebut, diduga juga melibatkan kalangan dewan. (arf)

Jumat, 04 Agustus 2017

BRI Berikan Bantuan Tenda Breanding Ke Kejari Surabaya Senilai Rp 147 Juta


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kantor Cabang Surabaya Manukan memberikan bantuan tenda breanding ke Kejari Surabaya senilai Rp 147.600.000 (Seratus Empat Puluh Tujuh Juta, Enam Ratus Ribu Rupiah).

Secara simbolis, bantuan tersebut diberikan langsung Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) BRI Jatim, Ebeneser Girsang dan diterima Kajari Surabaya, Didik Farkan Alisyahdi, Jum'at (4/7/2017).

Diterangkan Ebeneser, bantuan tersebut untuk membantu menunjang Kejari Surabaya saat melakukan pelayanan tilang kepada masyarakat Surabaya.

"Masyarakat sudah tidak perlu kepanasan lagi saat mengambil tilang, karena sudah ada tenda yang kami pasang dihalaman Kejari Surabaya,"kata Ebeneser saat dikonfirmasi.

Tak hanya itu, Ebeneser juga mengucapkan terima kasih kepada Kajari Surabaya karena telah mempercaya BRI sebagai mitra kerja dalam pelaksanaan pembayaran denda tilang. "Dari sekian banyak perbangkan, tentunya kami sangat bangga sudah dipercaya untuk membantu Kejari Surabaya dalam pelaksaan pembayaran denda tilang melalui BRI, terima kasih Pak Kajari,"ucap Ebeneser dalam sambutannya.

Sementara, Kajari Surabaya, Didik Farkhan Alisyahdi juga mengapresiasi bantuan tenda breanding tersebut.

"Tentu sangat bermanfaat bagi masyarakat saat mengambil tilang di Kejari Surabaya,"kata Didik Farkhan.

Dari data yang dihimpun dibidang Pidana Umum (Pidum) Kejari Surabaya, dalam satu semester di Tahun 2017, Denda tilang yang berhasil didapat Kejari Surabaya mencapai angka miliaran rupiah.

"Dalam satu semester ini sekitar empat miliar rupiah,"terang Kasipidum  Kejari Surabaya, Didik Adyotomo saat dikonfirmasi diruang kerjanya. (Komang)

Jaksa Bidik 'Dalang' Penyimpangan Dana Hibah Pemkot Surabaya Tahun 2014


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Janji Kejari Surabaya untuk menyeret 'Dalang' penyimpangan dana hibah Pemkot Surabaya tahun 2014 akhirnya terbukti.

Hari ini, Korps Adhyaksa yang berkantor dijalan Sukomanunggal  Nomor 1 Surabaya tersebut telah mengeluarkan sprint penyelikan (Sprinlik) tahap II.

"Saya sudah tanda tangani sprint penyelikannya,"ujar Kajari,  Didik Farkhan Alisyahdi saat dimonfirmasi diruang kerjanya, Jum'at (4/8/2017).

Kendati demikian, Pria kelahiran Bojonegoro ini tak mau menyebutkan identitas 'dalang' dibalik kerugian negara pada dana hibah tersebut.

"Tunggu saja tanggal mainnya, pasti akan ada tersangka baru,"sambungnya sambil tertawa kecil.

Dalam kasus korupsi dana hibah Pemkot Surabaya tahun 2014 ini, Kejari Surabaya telah menahan dua orang tersangka. Mereka adalah Bagus Prasetya, Warga Dukuh Paksi Surabaya dan Vicky Akbar Nista Tarafanur, Warga Wisma Tropodo Sidoarjo.

Bagus adalah Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) Cahaya Abadi dibidang advertising, sedangkan Vicky adalah pihak penyedia barang dan jasa.

Dalam kasus ini, penyidik menemukan kerugian negara sebesar Rp 128 juta. Kerugian tersebut merupakan selisih harga dari pencairan dana hibah Pemkot Surabaya yang digunakan tersangkan Bagus untuk membeli mesin digital printing merk Gong Xen.

Seperti diberitakan sebelumnya, dugaan pidana korupsi ini bermula dari  temuan penyidik terkait permohonan proposal yang diajukan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Advertising, yang diketuai Bagus Prasetyo Wibowo.

Pada 9 September 2013, KUB Advertising itu mengajukan proposal ke Walikota Surabaya melalui Bapemas Kota Surabaya, sebesar Rp 444.363.000,

Dalam proposal itu, KUB Advertising mengajukan beberapa pengadaan barang, yakni mesin printing digital merk Gong Xen senilai Rp 324.000.000.   mesin foto copy merk  cannon seharga Rp 42.500.000 dan dua unit komputer imex, masing-masing seharga Rp 26 juta.

Pada Februari 2014, Pemkot Surabaya mengabulkan proposal tersebut tapi hanya direalisasikan sebesar Rp 370.000.000.

Namun setelah diselidiki, ternyata KUB Advertising yang dibentuk pemohom tidak ada alias fiktif.

Selain itu, Bagus Prasetyo Wibowo selaku ketua KUB itu membuat susunan pengurus yang fiktif pula. Hal itu diketahui setelah penyidik melakukan klarifikasi ke semua pengurus KUB Advertising.

Tak hanya itu, Mesin-mesin yang dibeli oleh KUB Advertising diduga bukanlah mesin baru yang dibeli dari dana hibah tersebut, melainkan sudah ada sebelum pengajuan pengadaan. (Komang)

Kejari Surabaya Kantongi Data Penyimpangan Dana Jasmas 2016


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Setelah mengusut penyimpangan penggunaan dana hibah Pemkot Surabaya, Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya kembali menemukan indikasi dugaan penyimpangan dana hibah dalam bentuk Jaringan Asprirasi Masyarakat (Jasmas) Tahun 2016.

Kajari Surabaya, Didik Farkhan Alisyahdi mengatakan, data penyimpangan dana jasmas tersebut didapat dari pengaduan masyarakat (Dumas).

"Baru kita terima kemarin, sekarang  data tersebut masih telaah oleh bidanv Intelijen,"kata Didik Farkhan saat dikonfirmasi diruang kerjanya,Jum'at (4/8/2017).

Pria kelahiran Bojonegoro ini belum mempelajari secara detail data yang diadukan oleh masyarakat pada institusinya.

"Terkait pengadaan terop, kursi, meja dan sound system yang dibeli dari dana hibah Pemkot Surabaya Tahun 2016,"sambungnya.

Didik Farkhan pun mengaku akan melakukan penyelidikan terkait indikasi penyimpangan dana jasmas tersebut. "Kalau memang hasil telaah kami menemukan adanya indikasi potensi kerugian negara, tentu saja kami akan lakukan penyelidikan lebih dalam,"ujarnya. (Komang)

Kakanim Kelas I Khusus Surabaya Janji Wujudkan Sistem Antrian Online


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Tak hanya berucap, janji untuk memberikan pelayanan yang maksimal agar warga puas bakal diwujudkan. Bahkan dalam waktu dekat ini, para pemohon paspor tidak lagi berlama-lama lagi untuk menunggu antrian di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Surabaya. Sebab, nantinya akan dilakukan sistim online, sehingga pemohon bisa memilih waktu sendiri kapan akan ke Kantor Imigrasi.

“Kita akan buat online antrian, jadi siapapun pengurus paspor silahkan buka melalui online. Mau mengurus jam dan tanggal berapa akan tercantum,” terang Tarmin Setiawan, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Surabaya, yang baru melaksanakan serah terima jabatan, Kamis (3/8).

Sebab selama ini masyarakat seperti tersiksa ketika mengurus paspor, bahkan ada yang mulai pagi hingga malam. Untuk menghilangkan kesan itu maka pihak imigrasi menggunakan sistim online. Begitu juga untuk pembayaran juga melalui transfer bank.

“Kita berupaya menghilangkan pungli. Hal ini juga sudah terjadi sebelum saya di sini. Sehingga pengurus tidak banyak bertemu dengan petugas, dan prosesnya akan lebih cepat, asal persyaratannya lengkap,” imbuhnya.

Untuk itu, selama dirinya  memegang kendali, mantan Kepala Imigrasi Kelas I Tangerang, ini akan selalu berinovasi. Untuk itu Tarmin menegaskan pada anak buahnya agar selalu bersemangat kerja, dan tidak mempersulit proses yang diajukan pada masyarakat.

“Saya tekankan pada teman-teman agar tidak menyusahkan masyarakat. Jika suasana enak kita kerja juga enak. Kalau diawali ribut jelas tidak akan selesai-selesai,” pungkasnya. (arf0

Polemik Tanah oleh PT. Lamongan Marine Industry


KABARPROGRESIF.COM : (Lamongan) Perselisihan tanah antara warga dan Tanah oleh PT. Lamongan Marine Industry di Lamongan hingga saat ini belum selesai.

Padahal pihak kepolisian sudah turut andil untuk mencari jalan keluarnya. namun kenyataannya warga menilai adanya berat sebelah yang dilakukan aparat polres lamongan.

Ini terlihat tak pernah ada pemeriksaan dari pihak polrs Lamongan terhadap PT Lamongan Marine Industry.

Tak menutup kemungkinan terjadi dugaan deal-deal yang pada akhirnya merugikan wong cilik di kawasan itu.

Kejadian ini bermula pada hari Jumat, 16 Juli 2010, pihak PT Lamongan Marine Industry (LMI) mengadakan perjanjian ganti rugi tanah jalan desa Sidokelar dengan beberapa pihak.

Adapun beberapa pihak yang dimaksud adalah Kepala Desa Sidokelar (Ahmat Jaelani), Ketua BPD Desa Sidokelar (Zaini Kusuma), Kepala Dusun Sidokelar (Ghufron), perwakilan dari PT LMI (Djoko A), dan Camat Paciran (Drs. MS. Heruwidi). Dalam perjanjian tersebut, dituliskan bahwa tanah desa yang berada di lokasi PT LMI seluas 5.298 meter persegi, akan diberikan ganti rugi sebesar Rp211.920.000 (dua ratus sebelas juta sembilan ratus dua puluh ribu rupiah).

Namun pada kenyataannya, perjanjian tersebut tidak mengikutsertakan perwakilan warga untuk turut serta dalam perjanjian tersebut. Hal ini diketahui melalui surat perjanjian yang tidak terdapat tanda tangan dari perwakilan warga.

Satu bulan berselang, tepatnya pada tanggal 19 Agustus 2010, dibuatlah surat pernyataan yang ditandatangani oleh Ahmat Jaelani, Zaini Kusuma, Ghufron, dan Heruwidi.

Inti dari surat pernyataan tersebut adalah persetujuan terhadap nominal ganti rugi yang ditawarkan oleh PT LMI dan kesediaan untuk tidak mempermasalahkan atau mengganggu gugat terhadap tanah tersebut.

Selain itu disebutkan juga, aparat perangkat desa yang nama-namanya telah disebutkan di atas, mempersilahkan PT LMI untuk bisa memanfaatkan tanah tersebut untuk kepentingan bersama.

Namun sama seperti surat perjanjian di bulan Juli, tidak ada perwakilan warga yang diajak untuk turut serta dalam perjanjian maupu persetujuan yang dilakukan oleh aparat desa.

Ansim merupakan salah satu warga pemilik lahan di kawasan tersebut. Ia memiliki sebagian tanah di kawasan tersebut untuk dijadikan pembenihan udang.

Adapun nama usaha milik Ansim adalah UD Klayar Mas. Namun semenjak tanah jalan desa dibeli oleh pihak PT LMI, ia pun merugi ratusan juta rupiah. Hal ini disebabkan karena jalan desa yang tadinya biasa digunakan sebagai akses keluar masuk atau akses operasional, telah diakui secara sepihak oleh pihak desa dan PT LMI tanpa keterlibatan Ansim, yang merupakan warga pemilik lahan setempat.

Selain kerugian yang dialami karena akses jalan yang tertutup, Ansim juga mengalami kerugian bangunan pada lahan miliknya. Hal ini disebabkan karena pada saat PT LMI menggunakan bahan ledak untuk menghancurkan beberapa objek, ledakan tersebut rupanya juga merobohkan sebagian bangunan dari tambak udang milik Ansim. Hingga saat ini, Ansim mengaku belum ada ganti rugi sedikitpun yang diberikan kepadanya dari pihak PT LMI.

Terkait hal ini, Ansim telah melaporkannya kepada pihak kepolisian setempat, Polres Lamongan, pada tanggal 16 Januari 2017. Pada laporan tersebut tertulis kronologis kejadian sejak tahun 2010 silam sampai waktu ia melaporkan hal tersebut kepada Polres Lamongan.

Berselang sembilan hari berikutnya, tepatnya tanggal 25 Januari 2017, Polres Lamongan memberikan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penelitian Laporan pertama (SP2HP pertama). Isi dari surat tersebut tak lain adalah penunjukan Aiptu Eko Harijanto, S.H yang merupakan Kanit IV Pidana Ekonomi Satreskrim Polres Lamongan sebagai penyelidik atas kasus yang dialami oleh Ansim.

Pada tanggal 3 Maret 2017, Ansim menerima SP2HP kedua dari Polres Lamongan. Disebutkan pada surat itu bahwa tim penyelidik telah meminta keterangan dari beberapa pihak terkait mengenai kasus yang dilaporkan Ansim pada tanggal 16 Januari 2017.

Adapun beberapa pihak yang telah dimintai keterangan oleh tim penyelidik adalah Ahmad Jaelani, Ghufron bin Sarnapi, Muhammad bin (alm) Kusnan, Moh Saiful Bahri, Yatnoko, Heruwidi, dan Agus Edi Santoso.

Selanjutnya dijelaskan bahwa jika ada perkembangan penyelidikan maka pihak kepolisian akan memberitahukannya kepada Ansim. Di mana hingga saat ini, belum ada pemberitahuan lebih lanjut lagi dari kepolisian terkait kasus tersebut.

Di sisi lain, Ansim mengaku pernah mengalami di bawah tekanan oleh seorang oknum agar bersedia menyerahkan lahan tersebut.

Namun Ansim tetap pada pendiriannya  yang ingin mempertahankan lahan tambak udangnya. Jika memang akhirnya ia harus menjual lahan tersebutkepada PT LMI, Ansim tidak mau menjual tanah sesuai dengan NJOP nya, tapi harus sesuai dengan nominal yang ada di pasaran.

Parahnya hal tersebut masih belum disetujui oleh pihak PT LMI. Hal inilah yang membuatnya masih mempertahankanlahan miliknya dan tidakmenjual kepada PT LMI.

Ansim menilai ada beberapa oknum pemerintah daerah yang terlibat dalam kasus yang dialaminya. Karena untukproses pembelian jalan desa tentu harus mengantongi izin dari pemerintah daerah setempat, baik itu dari pemerintah kabupaten/kota atau pemerintah propinsi.

Selain itu Ansim mempertanyakan satu hal terkait pemeriksaan yang dilakukan tim penyelidik kasus ini.

Pasalnya pemeriksaan yang dilakukannya hanya ditujukan kepada pejabat desa setempat padahal, pada surat perjanjian

Padahal, pada surat perjanjian ganti rugi pada bulan Juli 2010 terdapat nama Djoko A dari pihak PT LMI yang turut membubuhkan tanda tangannya pada surat perjanjian.
Tidak diperiksanya Djoko yang merupakan wakil dari PT LMI oleh pihak kepolisian, membuat Ansim mempertanyakan hal tersebut.

Saat ini, Ansim berada dalam keadaan yang tidak mengerti harus melaporkan kasus ini kepada siapa. Karena baginya, pelaporan kepada pihak kepolisian pun juga tidak berbuah hasil. (adji)

Wadan Lantamal V Hadiri Welcome Dinner Kapal Perang Thailand HTMS KHIRIRAT


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Wakil Komandan Pangkalan Utama TNI AL V (Wadan Lantamal V) Kolonel Marinir Nana Rukmana, S.E., mewakili Komandan lantamal V Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto, S.E., M.M., menghadiri acara Welcome Dinner di gladak Kapal Perang Thailand " HTMS KHIRIRAT yang sandar di dermaga Madura Timur, Koarmatim, Ujung, Surabaya tadi malam.

Acara cocktail party dihadiri oleh Kasarmatim, Dubes Thailand untuk Indonesia, Dubes dari China, Konsulat dari Thailand, para Asisten pangarmatim, Para Komandan Satuan, Asintel Danlantamal V, Asops Danlantamal V, Bakesbang Pol dan Linmas Pemkot Surabaya, Para Komandan KRI Para undangan dari HTMS KHIRIRAT ( warga negara Thailand yang tinggal di Surabaya dan sekitarnya).

Acara diawali dengan  atraksi /demo dari Taruna Akademi Angkatan Laut Thailand dengan menampilkan Kolone Senjata di dermaga Madura Timur  dan dilanjutkan atraksi tarung pedang dari personel warga Thailand.

Chief of Staff Frigatte Squadron 1 Capt. Surasak  Pratanvorapanya (Deputy Commander Task Group Sea Garuda 19AB-17) dalam sambutannya menyatakan terima kasih kepada seluruh undangan yang telah hadir dalam acara jamuan makan malam Welcome Dinner Kapal Perang Thailand  HTMS KHIRIRAT.

"Terima kasih kepada Pangarmati dan seluruh tamu undangan atas kehadirannya HTMS KHIRIRAT, semoga apa yang akan kita lakukan malam ini semakin menambah kehangatan dalam pelaksanaan latihan bersama Sea Garuda 19AB-17 " ucap Capt. Surasak  Pratanvorapanya.

Selesai sambutan, seluruh tamu undangan dipersilahkan untuk menikmati hidangan khsa negeri gajah putih. (arf)

Kamis, 03 Agustus 2017

Pelaku Pembunuhan Sopir Taksi Online Grab Terancam Hukuman Mati


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Perkara pembunuhan supir taksi online grab mulai disidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Persidangan perdana perkara ini mengagendakan pembacaan surat dakwaan jaksa penuntut umum (jpu) dari Kejari Tanjung Perak.

Dalam surat dakwaan yang dibacakan Jaksa Agung Rohaniawan menjelaskan, selain menjerat dengan pasal pembunuhan berencana, terdakwa Cipto Roso Fiyanto juga dijerat pasal pencurian dengan pemberatan.

"Terdakwa didakwa melanggar pasal 340 KUHP, 338 KUHP dan 365 ayat (3) KUHP, Juncto Pasal 55 KUHP,"terang Jaksa Agung pada persidangan yang diketuai hakim Hariyanto, Kamis (3/8/2017).

Atas surat tersebut, terdakwa Cipto melalui penasehat hukumnya,  Arif Budi Prasetija mengaku keberatan dengan surat dakwaan jaksa. Dia akan melakukan perlawan yang akan dibacakan pada persidangan berikutnya. "Kami ajukan eksepsi majelis hakim,"ujar Arif yang langsung disambut dengan ketukan palu hakim Hariyanto sebagai tanda berahkirnya persidangan.

Usai persidangan, Jaksa Agung Rohaniawan menjelaskan, perkara pembunuhan tersebut dilakukan oleh dua orang, Namun salah satu pelaku adalah oknum TNI AL yang berdinas di KRI Slamet Riyadi.

"Untuk perkara nya Prada Khoirul M Fajar bukan kami yang menangani. Karena tersangka adalah seorang militer, maka kasusnya juga ditangani sesuai militer,"terang jaksa Agung saat dikonfirmasi usai persidangan.

Kasus pembunuhan itu berawal saat kedua pelaku berangkat bersama dari Kediri, Rabu (22/3/2017) sekitar pukul 11.00 WIB. Saat tiba di Terminal Bungurasih Sidoarjo sekitar pukul 14.00 WIB, keduanya memesan taksi online Grab melalui hanphone Khoirul.

Setelah mendapatkan taksi sekitar pukul 14.30 WIB, mereka meminta diantar di Hotel Red Planet Jl Arjuno Surabaya. Sesampainya di hotel, keduanya mengatur rencana merampas mobil milik sopir taksi online tersebut. Selanjutnya, Sekitar pukul 19.30 WIB, Khoirul keluar hotel membeli pisau lipat. Sedangkan, Cipto menunggu di dalam kamar hotel.

Pada Pukul 20.30 WIB, oknum TNI AL itu kembali ke hotel dan memberikan pisau lipat yang baru dibelinya kepada Cipto. Kemudian sekitar pukul 21.30 WIB, Cipto ke Taman Bungkul Surabaya memesan Go-Jek yang dipesan melalui handphone Khoirul.

Beberapa saat kemudian, Khoirul menyusul Cipto ke Taman Bungkul menaiki taksi konvensional biasa. Keduanya lalu pergi ke sebuah kafe di daerah bungurasih untuk pesta minuman keras (miras) disana.

Dalam kafe itu para pelaku pembunuhan berencana ini kembali mematangkan rencana merampas mobil taksi online Grab. Sekitar pukul 02.00 WIB, keduanya keluar dari kafe dengan niat yang sudah bulat. Khoirul lalu memesan taksi online Grab dengan tujuan Hotel Red Planet.

Sekitar pukul 02.10 WIB, datanglah mobil taksi online Grab jenis Daihatsu Xenia hitam. Namun, ditengah perjalanan keduanya mengurungkan niat membunuh sopir dan merampas mobil karena kendaraan saat itu dianggap jelek.

Setelah sampai depan Hotel Red Planet sekitar pukul 02.30, Khoirul kembali memesan taksi online Grab, kali ini dengan tujuan kantor Imigrasi klas I Tanjung Perak.

Sekitar pukul 03.00 WIB mobil taksi online Grab jenis Daihatsu Xenia coklat L 1620 MS yang disopiri Denny Arisandi (korban) pun datang.

Rencana pembunuhan pun dilakukan, Cipto mengalihkan perhatian korban dengan cara terus mengajaknya mengobrol. Sedangkan, Khoirul mengarahkan perjalanan hingga menuju daerah Tanjung Perak. Sekitar pukul 03.10 WIB, Khoirul meminta korban untuk menurunkan kecepatan.

Saat itulah kedua pelaku yang sudah menyiapkan pisau melancarkan aksinya dengan menusuk korban berkali-kali secara bersamaan hingga total 46 tusukan di dada dan perut korban sehingga Denny tewas di lokasi kejadian.

Khoirul lantas mengambil alih kemudi sedangkan Cipto memindahkan jasad manajer ekspedisi J&T itu ke bagian tengah mobil. Kemudian sekitar pukul 03.30 WIB, Khoirul berputar-putar mencari tempat membuang mayat korban termasuk mencari lokasi di Armatim. Mereka lalu sepakat membuang jasad korban di Jl Larangan (depan makam), Kenjeran Park Surabaya. (Komang)

Pemkot Manfaatkan Separuh Asetnya untuk Kepentingan Warga Surabaya


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Kota Surabaya untuk meminta kembali asetnya yang hilang ternyata tidak hanya untuk kepentingan pribadi Pemkot saja melainkan juga untuk kepentingan masyarakat Surabaya.

Hal ini dilontarkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini setelah dirinya meminta kembali aset di Ngagel Timur yang sebelumnya difungsikan sebagai pabrik karung Goni akan dijadikan tempat yang dapat menyejahterakan sekaligus meningkatkan perekonomian warga Surabaya.

“Nantinya lahan sisa berukuran 4 hektare tersebut akan dibuat rusun dan sentra PKL, khusus Sentra PKL nanti akan dibuat sedikit berbeda karena di dalamnya akan dijadikan tempat reparasi mobil atau bengkel,” terang Risma di Ruang Kerja Walikota, Kamis (3/8/2017).

Selain itu, sambung Risma, di dalam PKL akan ditambah tempat mendaur ulang komponen yang ada di dalam barang-barang bekas seperti kulkas, TV, mesin cuci, kipas angin dan lain-lain. Baginya, komponen tersebut memiliki nilai jual yang sangat tinggi.

“Bahan yang ada di dalam komponen tersebut jika dimodifikasi kembali atau dikumpulkan harganya setara dengan emas, jadi nanti para pegawai akan kita training terlebih dahulu supaya dalam prosesnya tidak asal membongkar, bukan sekedar rombeng atau membongkar,” ungkapnya.

Keinginan Risma untuk mendaur ulang barang-barang bekas semakin kuat karena dirinya akan dibantu salah seorang anak Indonesia yang sedang mengambil thesis tentang cara mengolah barang-barang bekas di Jepang.

“Saya sudah ngomong sama yang bersangkutan dan akan segera datang untuk membantu” ujar wali kota kelahiran Kediri tersebut.

Kembangkan Ilmu di Bidang Kedokteran

Tidak hanya bercita-cita mengembangkan keahlian SDM warganya, wali kota perempuan pertama di Surabaya juga berencana mendatangkan dokter-dokter Indonesia dari berbagai macam lulusan seperti Unair dan UI yang sedang menjalani studi di Inggris untuk mau berbagi ilmu kesehatan dengan dokter-dokter di Surabaya.

Tujuan kedatangan dokter-dokter ini untuk mempraktekkan ilmu atau hasil temuan mereka tentang alat pengobatan untuk penyakit TBC yang lebih murah  serta dokter spesialis darah. Rencananya tanggal 22 Agustus mereka datang ke sini untuk mempresentasikan hasil temuannya sekaligus berdiskusi dengan dokter-dokter di Surabaya.

“Kan lumayan aku mendapat bantuan di bidang kesehatan ditambah kemarin aku sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi untuk duduk belajar bersama karna ini akan membawa perbaikan-perbaikan pelayanan kesehatan di surabaya khusunya alat dan harga yang murah,” imbuhnya. (arf)