Selasa, 08 Agustus 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Tak mau berlama-lama, Kapolrestabes Surabaya, Kombespol M. Iqbal segera menginstruksikan Kasat Reskrim dan jajarannnya untuk segera mengungkap kasus pencurian dengan modus pecah kaca mobil di GOR Sudirman, yang korbannya adalah putra Walikota Surabaya, Fuad Benardi.

Saat kejadian, Fuad mengikuti rapat Pengurus PBSI Kota Surabaya. M. Iqbal, mengatakan, pihaknya telah mengidentifikasi pelaku pencurian tersebut. Ia menengarai pelakunya adalah pemain lama yang sering melakukan modus tersebut.

“Ada beberapa pemain yang sudah kita identifikasi, Kita sedang bekerja,” terangnya usai bertemu Walikota di Balai Kota. Selasa (8/8)

M. Iqbal mengaku, dari pemeriksaan terhadap CCTV yang ada di sekitar kwasan itu, hasilnya belum nampak jelas. Tetapi, ia yakin, ada alat bukti lain yang telah dikumpulkan.

“Mudah-mudahan kita segera tangkap pelakunya,” tegas Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya.

Kapolrestabes mengungkapkan, sebelum kejadian di GOR Sudirman, Kertajaya Indah, kasus serupa pernah terjadi di Wonokromo dan Kertajaya sekitar  4 bulan lalu.

“Kalau kita kerucutkan, pemainnya seringkli menyasar segmen mahasiswa dan lainnya,’ paparnya.

Iqbal menghimbau kepada masyarakat agar tak menganggap remeh dan aware (peduli) dengan lingkungannya.

Pasalnya, dari kasus yang berhasil ditangani Polrestabes, dalam modus operandinya, pelaku melakukan check lapangan dulu sebelum menjalankan aksinya.

“Biasanya mereka mengechek mobil yang ada tas ransel atau lainnya,” tuturnya.

Kasus pencurian dengan modus pecah kaca mobil yang menimpa Putra Walikota terjadi, Senin (7/8) Pk. 19.30 WIB di GOR Sudirman.  Kasus tersebut awalnya diketahui oleh jukir di GOR Sudirman.  Dalam kasus pencurian itu, barang yang hilang selain laptob, juga beberapa surat berharga lainnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Selain menyoal tentang id card dan tempat transit, Federasi Advokat Indonesia (FAI) juga menyoal tentang pungutan biaya pendaftaran surat kuasa di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.

Ketua FAI, Hendry Rusdianto menyesalkan sikap PN Surabaya yang tidak transparan pada pungutan tersebut. Hendry pun membandingkan sikap transparasi dengan Pengadilan Agama.

"Kalau di PA, jelas bayarnya berapa dan diberi kuitansi, sedangkan di PN Surabaya sudah dipungut tapi tidak diberi kuitansi pembayaran, itu sama saja dengan membiarkan praktek pungli,"cetus Hendry usai menggelar aksi protes ke Ketua PN Surabaya, Selasa (8/8/2018).

Dugaan adanya pungli itu dibantah Ketua PN Surabaya, Sudjatmiko.

"Tidak ada pungli dan semua yang berbentuk pembayaran pasti kita keluarkan kuitansi,"kata Sudjatmiko saat dikonfirmasi.

Dijelaskan Sudjatmiko, sesuai Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), biaya pendaftaran surat kuasa itu hanya sebesar lima ribu rupiah.

"Ini masukan yang positip, kami akan ingatkan pada petugas terkait masalah ini, tapi saya juga minta agar para pengacara jangan gengsi meminta kembalian kalau uangnya lebih. Lebih baik bayar uang pas, pelayanan juga semakin cepat,"pungkasnya. (Komang)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Pergantian nama dari PT Duta Graha Indonesia (DGI) menjadi PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) membawa lembaran baru.

Pasalnya, dengan pergantian nama tersebut, PT DGI justru mengembalikan uang negara sebeesar Rp. 15 Miliar lewat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Uang tersebut dikembalikan oleh PT DGI atau PT NKE diduga berkaitan dengan indikasi kasus korupsi proyek pembangunan RS Khusus Infeksi dan Pariwisata Universitas Udayana yang merugikan negara hingga puluhan miliar rupiah.

"Pihak PT DGI yang telah berganti nama menjadi PT NKE telah mengembalikan uang melalui rekening penitipan KPK sehubungan dengan kasus indikasi korupsi Udayana yang sedang kita proses saat ini," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Selasa (8/8/2017).

Uang sejumlah Rp 15 miliar tersebut, menurut Febri masuk ke dalam rekening penitipan KPK dan akan dikembalikan kepada negara. Terkait dengan total kerugian negara secara pasti terkait kasus ini, Febri masih menunggu keputusan Pengadilan Tipikor nanti.

"Pengembalian ini akan masuk dalam berkas perkara untuk proses hukum lebih lanjut. Jumlah kerugian keuangan negara secara pasti bergantung pada putusan pengadilan nantinya," kata dia.

KPK menetapkan PT DGI sebagai tersangka dalam kasus proyek pembangunan Rumah Sakit Khusus Infeksi dan Pariwisata RS Universitas Udayana sejak 5 Juli 2017. Dalam proyek tersebut, diduga memakan kerugian negara hingga puluhan miliar rupiah. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Penipuan dengan modus minta tolong, kembali terjadi di Kebraon Tengah, Karangpilang. Kali ini, menimpa HEN (16), pelajar asal Kemlaten Kebraon yang harus kehilangan motor Suzuki RGR. Korban mengaku tak sadar jika motornya dipinjang orang tak dikenal, dan tak kunjung kembali. Merasa jadi korban kejahatan, HEN lapor polisi.

Kejadian yang menimpa korban terjadi Minggu (6/8) sekitar pukul 19.00. Kala itu, korban membonceng adiknya untuk membeli kebab di Kebraon V. Ketika sedang melaju, datang pria dan wanita berboncengan dan mendekati korban.  Si wanita tiba tiba menepuk bahu kiri korban dan meminta korban berhenti. Entah karena pengaruh apa, korban seketika itu menuruti permintaan pelaku.

Saat korban berhenti, kedua pelaku mengajak korban. Pelaku kemudian meminjam sepeda motor korban dengan alasan hendak menjemput adiknya yang terlibat masalah tawuran. Korban begitu saja memberikan motornya. Dan ditunggu beberapa saat, korban sadar bahwa motornya tak kunjung kembali. Saat itu, korban menunggu di Jalan Perum Griya Kebraon Tengah, Karangpilang.

" Kami masih melakukan penyelidikan dan berusaha mengidentifikasi para pelakunya," ujar Iptu Marji Wibowo, Kanit Reskrim Polsek Karangpilang, Selasa (8/8).

Dalam laporannya, korban mengaku bahwa motor Suzuki RGR miliknya bernopol BB 5463 HB.

Hingga saat ini, Unit Reskrim Polsek Karangpilang tengah mencari petunjuk di TKP. Baik menggali informasi dari sejumlah warga, termasuk saksi korban.

Selain itu, mereka tengah menyisir sekitar TKP untuk mencari CCTV yang mungkin terpasang dan berhasil merekam aksi para pelaku.

"Hingga hari ini kami belum menemukan cctv di sekitar TKP," pungasnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini kedatangan “tamu spesial” di ruang kerja nya, Selasa (8/8) sore kemarin. Mereka adalah empat pelajar Surabaya yang tergabung dalam Aliansi Pelajar Surabaya. Ada Aryo Seno Bagaskara dari SMAN 5 Surabaya, Rafli R dari SMAN 2, Nabila Yasmindra dari SMAN 18 dan Kitaro Desmon Santoso dari SMAN 4. Selama kurang lebih satu jam, mereka menyampaikan banyak hal. Diantaranya perkembangan kondisi pelajar SMA/SMK di Surabaya.

Aryo Seno Bagaskara selaku “juru bicara” mewakili teman-temannya menyampaikan, kedatangannya ke ruang kerja wali kota karena ingin sowan dan bisa tetap menjalin hubungan baik meskipun pengelolaan SMA/SMK kini ada pada Pemerintah provinsi Jawa Timur dan tidak lagi dikelola oleh Pemerintah Kota (Pemkot). Menurutnya, Wali Kota Risma ibarat orang tua bagi mereka.

“Dulu sewaktu di Orpes (organisasi pelajar Surabaya) kami sering berkumpul dan mengobrol dengan Bu Risma. Ini agak lama tidak bertemu beliau. Karena itu kami sowan ke sini,” jelas Seno.

Selain menyampaikan rencana membentuk komunitas resmi pelajar Surabaya dan melakukan kongres pelajar, Seno juga menceritakan uneg-uneg nya setelah SMA/SMK tidak lagi gratis setelah tidak lagi dikelola Pemkot. Awal nya, dia dan beberapa teman-temannya sempat was-was tidak bisa membayar SPP dan khawatir kegiatan sekolah akan tidak berjalan lancar.

“Awalnya kami kadang lupa kalau bayar karena tidak terbiasa. Jadi bayarnya sering telat. Tapi seiring waktu, kami mulai beradaptasi. Dan sekolah juga memberi toleransi, telat nggak apa-apa,” sambung pelajar SMAN 5 Surabaya ini.

Namun, Seno tidak menutupi kebanyakan yang mampu membayar itu adalah mereka yang berasal dari kalangan menengah ke atas. Di sisi lain, dia menyebut ada beberapa teman-temannya yang kesulitan membayar SPP. Karenanya, dia bersama beberapa teman kemudian mendata teman-teman nya yang memang kesulitan untuk membiayai sekolah nya (membayar SPP).

“Memang ada beberapa yang belum bisa bayar. Teman-teman pernah urunan untuk membantu bayar SPP,” sambung dia.

Wali Kota Tri Rismaharini menitip pesan kepada Seno dan kawan-kawannya untuk ikut mengawal dan melaporkan bila ada teman-teman sekolahnya yang tidak bisa membayar SPP dan terancam putus sekolah.

“Saya nitip tolong, teman-teman mu yang tidak bisa melanjutkan sekolah karena tidak bisa bayar, tolong disampaikan ke saya,” ujar wali kota. 

Wali kota juga berpesan, meskipun pengelolaan SMA/SMK tidak lagi dipegang Pemkot, tetapi Seno dan kawan-kawannya harus terus semangat bersekolah dan berprestasi. Terlebih, mereka memiliki potensi.

“Yang paling penting, kalian harus berhasil. Kalian harus membanggakan orang tua kalian, kota dan negara dengan prestasi kalian,” sambung wali kota.  

Organisasi Pelajar Surabaya dulu awalnya dibentuk dengan harapan sebagai wadah untuk menyerap apa yang ingin disampaikan oleh pelajar SMP dan SMA di Surabaya. Ini sesuai dengan undang-undang perlindungan anak. Dalam perjalanan nya, mereka kemudian dimaksimalkan oleh Dinas Pendidikan Kota Surabaya sebagai konselor sebaya alias pendamping bagi teman mereka yang mengalami masalah.

“Ternyata konselor sebaya ini efektif untuk membantu menangani permasalahan teman-temannya di sekolah. Masalah di sekolah sangat kompleks dan kita bisa langsung tangani. Terbukti, angka kenakalan remaja turun drastis,” ujar wali kota. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Putra sulung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Fuad Benardi, menjadi korban pencurian setelah kaca mobilnya dipecah saat terparkir di depan GOR Sudirman, di kawasan Jalan Kertajaya Indah Timur Surabaya, Senin (6/8/2017) malam.

"Saya mendapat informasi dari penjaga GOR kalau ada kaca mobil pecah pada pukul 20.05 WIB. Ternyata mobil milik saya," ujarnya Fuad Benardi.

Fuad yang kebetulan pengurus PBSI Kota Surabaya itu mengaku sedang mengikuti rapat di dalam GOR, namun saat akan kembali ternyata kaca bagian belakang sisi kanan mobilnya menjadi sasaran pencurian.

Tas warna coklat tua berisi satu unit laptop lengkap dengan dokumen-dokumen penting yang berada di kursi belakang raib di bawa kabur pencuri.

Atas kejadian tersebut, bapak satu anak itu melapor ke Polsek Mulyorejo dan langsung dilakukan pemeriksaan oleh penyidik, termasuk olah tempat kejadian perkara di lokasi.

"Penyidik sudah membuat berita acara dan Kapolsek Mulyorejo sendiri sudah ke lokasi kejadian. Polisi juga membawa barang bukti dari TKP untuk keperluan lebih lanjut," katanya.

Sementara itu, Fuad mengaku hanya bisa pasrah terhadap kejadian yang baru dialaminya dan memilih menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib.

Ia juga sudah menghubungi ibunya, Tri Rismaharini, sesaat setelah mengetahui kaca mobilnya pecah.

"Yang namanya musibah harus sabar dan pasrah. Mungkin ada salah dalam diri atau kurang amal. Semoga bisa diganti yang lebih baik oleh Allah SWT," katanya yang juga ditulis dalam postingan akun instagramnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Semarang) Empat kapal perang sandar didermaga Tanjung Emas Semarang. Kedatangan ke-empat Kapal Perang yang selesai melaksanakan Latihan di sekitar Perairan Laut Jawa tersebut di sambut oleh Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Semarang Kolonel Laut (P) Hanarko Djodi Pamungkas dan seluruh Perwira Staf serta segenap prajurit Lanal Semarang  yang  turut membantu merplug, di dermaga Samudra Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, senin (7/8).

Latihan bersama Bilateral antara TNI Angkatan Laut dan Royal Thailand Navy (RTN) dengan Sandi SEA Garuda 19 AB-17 yang secara rutin diadakan setiap dua tahun sekali tersebut melibatkan dua Kapal Perang Republik Indonesia yaitu KRI Diponegoro- 365 dengan komandan Letkol Laut (P) Rio Henrimuko Yumm dan KRI Sultan Iskandar Muda-367 dengan komandan Letkol Laut (P) Bina Irawan Marpaung. Sedangkan dari RTN juga melibatkan 2 Kapal Perangnya diantaranya HTMS Khirirat 432 dan HTMS Shukotai 442, serta unsur Helikopter jenis BO-105 dan CN-235 MPA dari Puspenerbal.

Selain melibatkan empat kapal perang tersebut, dalam latihan kali ini juga melibatkan melibatkan kurang lebih 500 Personil TNI AL dan RTN termasuk unsur Angkatan Laut masing-masing negara yang mengambil lokasi latihan di perairan laut Jawa. Bertindak selaku Commander Task Group (CTG)  adalah Komandan Satuan Kapal Cepat (Dansatkat) Kolonel Laut (P) Rudhi Aviantara IrvandhanimS.E.,M.Si. dan sebagai Chief of Staff Frigatte Squadron 1 Capt. Surasak  Pratanvorapanya (Deputy Commander Task Group).

Dan Lanal Semarang di sela sela kegiatan penerimaan kapal perang menyampaikan kepada seluruh perwira staf dan prajurit Lanal Semarang untuk selalu memberikan dukungan terbaik kepada ABK RTN mengingat ABK RTN adalah Tamu di negara Indonesia, lebih lanjut Dan Lanal Semarang menjelaskan bahwa Kantor Lanal Semarang akan di jadikan tempat untuk Evaluasi kegiatan dan sekaligus sebagai tempat penutupan Latihan Bilateral tersebut. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Beberapa kegiatan sosial, telah digelar oleh Korem 084/Bhaskara Jaya dalam memperingati HUT ke-51 tahun ini. Bahkan, dalam momentum peringatan tersebut, Korem mengajak beberapa komponen masyarakat untuk mengikuti berjalannya kegiatan donor darah yang berlangsung hari ini di Makorem 084/BJ. Selasa, (8/8/2017).

Pada kesempatan itu, Kasiter Korem 084/BJ mengatakan, kegiatan itu digelar oleh satuannya dengan tujuan untuk meningkatkan kepedulian prajurit, khususnya dalam mewujudkan Kemanunggalan antara TNI dan rakyat.

“Tidak anggota disini saja, masyarakat di wilayah tugas Korem 084/BJ juga mengikuti berlangsungnya acara sosial ini,” kata Kasiter Korem 084/BJ, Letkol Arm Sugeng.

Dirinya menambahkan, selama mengikuti berlangsungnya kegiatan tersebut, antusiasme peserta donor darah seakan terpancing, khususnya rasa kemanusiaan yang dimiliki oleh masing-masing peserta. “Saya melihat keikhlasan para peserta dalam mendonorkan darahnya,” imbuhnya.

Sementara itu, di tempat yang sama, Komandan Korem (Danrem) 084/BJ, Kolonel Kav M. Zulkifli menuturkan, acara yang berlangsung saat ini, merupakan inisiatif yang dimiliki oleh seluruh personelnya dalam memperingati HUT Korem 084/BJ ke-51 tahun ini.

Bahkan, kata Zulkifli, melalui berlangsungnya kegiatan saat ini, dirinya berharap, Kemanunggalan antara TNI dan Rakyat di wilayah tugasnya, bisa terjalin dengan baik.

“Bagaimanapun juga, acara ini berlangsung dengan lancar juga berkat dukungan dari masyarakat,” jelasnya. (arf)

Direktur Utama PT Vries Maritime Shipyard, Aria Odman Tersangkut Kasus Korupsi Pengadaan Kapal Pertamina





KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Tak butuh waktu lama, Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (JAM Pidsus) Kejaksaan Agung akhirnya menetapkan tersangka baru pada kasus pengadaan kapal Anchor Handling Tug Supply (AHTS) atau Kapal Transko Andalas dan Kapal Transko Celebes di PT Pertamina Trans Kontinental Tahun Anggaran 2012.

Tersangka baru pada kasus ini yakni Direktur Utama PT Vries Maritime Shipyard, Aria Odman. Penetapan Aria sebagai tersangka itu berdasarkan surat perintah penyidikan Direktur Penyidikan pada JAM Pidsus nomor : Print-57/F.2/Fd.1/08/2017 tanggal 8 Agustus 2017.

"Penyidik telah melakukan pemeriksaan dan menetapkan tersangka inisial AO," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, M Rum, melalui keterangan tertulis, Selasa (8/8/2017).

Rum menyatakan, setelah ditetapkan tersangka, Aria kemudian ditahan di Rumah Tahanan Negara Salemba Cabang Kejaksaan Agung selama dua puluh hari terhitung mulai hari ini sampai dengan 27 Agustus 2017.

Penahanan tersebut berdasarkan surat perintah penahanan Direktur Penyidikan pada JAM Pidsus nomor : Print-23/F.2/Fd.1/08/2017 tanggal 8 Agustus 2017.

Alasan Aria ditahan yakni karena pertimbangan obyektif dan subyektif penyidik. Pada pertimbangan obyektif, tersangka diancam pidana penjara lebih dari lima tahun.

Sedangkan untuk alasan subyektif, tersangka dikhawatirkan melarikan diri, merusak atau menghilangkan barang bukti sehingga dapat mempersulit pemeriksaan penyidikan, atau menghambat penyelesaian penyidikan perkara dimaksud Pasal 21 ayat (1) KUHAP.

Atas perbuatannya, Aria disangkakan melanggar Pasal 2 ayat (1), Pasal 3, jo Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Sebelumnya dalam kasus ini, Kejagung telah menetapkan mantan Direktur Utama PT Pertamina Transkontinental Suherimanto sebagai tersangka. Kejaksaan memastikan ada kerugian negara dari tindak pidana korupsi tersebut, yakni sekitar Rp 35,32 miliar. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Tak terima lantaran diminta petugas keamanan Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Puluhan advokat yang tergabung dalam Federasi Advokat Indonesia (FAI) melakukan aksi protes.
Mereka mendatangi Ketua PN Surabaya, Sudjatmiko untuk menanyakan alasan kebijakan pemakaian id card tersebut.

Namun, aksi puluhan advokat itu mencair setelah mereka bertemu dan melakukan audensi dengan Ketua PN Surabaya, Sudjatmiko.

Setelah dijelaskan panjang lebar alasan penggunaan id card tersebut, Mereka pun bersepakat akan mentaati ketertiban yang sudah dijalankan PN Surabaya.

"Kami mendukung sistim administrasi PN Surabaya guna mempertahankan akreditasi PN Surabaya yang saat ini sudah A Excellent,"Kata Rizal Haliman, Kordinator aksi usai menemui Ketua PN Surabaya, Selasa (8/8/2017).

Kendati demikian, Rizal tetap berharap agar para advokat yang sedang berpraktek di PN Surabaya diberikan id card yang berbeda yang bertuliskan advokat bukan tamu.

"Pak Ketua PN Surabaya pun sudah menyanggupi untuk membuatkan id card tersebut,"sambung pria yang menjabat sebagai Ketua DPD KAI Jatim.

Selain masalah id card, puluhan advokat itu juga meminta agar diberi ruang transit atau ruang tunggubdiarea PN Surabaya. Namun permintaan  tersebut belum dikabulkan debgan alasan, pihak PN Surabaya telah menyiapakan ruang Pos Bantuan Hukum (Pos Bankum).

"Kan sudah ada Pos Bankum, ruangan itu juga bisa dipakai untuk ruang tunggu tapi bukan dipakai untuk menangani perkara dengan kliennya, hanya sekedar ruang tunggu saja,"terang Ketua PN Surabaya, Sudjatmiko saat dikonfirmasi usai audensi dengan puluhan advokat yang tergabung dalam FAI.

Dikatakan Sudjatmiko, sebelum id card yang khusus advokat tersebut dibuatkan, pihaknya meminta agar para advokat tetap menataati kebijakan yang telah dibuatnya.

"Rencana kita akan buatkan seratus id card, tapi sebelum itu jadi, iya id card tamunya harus dipakai, mohon tata tertib ini ditaati bukan hanya untuk advokat saja melainkan untuk semua pengunjung PN Surabaya,"tegas Sudjatmiko. (Komang).


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berpesan kepada seluruh ibu-ibu PKK, Dharma Wanita dan Puskesmas agar tidak mengutamakan penghargaan dalam setiap perlombaan melainkan bagaimana meningkatkan pelayanan yang baik kepada masyarakat.

Pesan tersebut disampaikan wali kota ketika memberi sambutan dalam rangka lomba Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) test tingkat nasional 2017 yang dilaksanakan di Puskesmas Balongsari, Kecamatan Tandes, Selasa (8/8/2017).

"PKK dan Dharma Wanita kalau kalah jangan kecewa, karna tujuan utamanya adalah melayani masyarakat dengan baik, bukan mencari penghargaan. Pesan ini akan selalu saya tekankan kepada teman teman," tegas Risma di kediaman rumah dinas, pagi tadi.

Dalam upaya mengatasi kanker serviks, lanjut Risma, sejak dua tahun kemarin, Pemkot sudah menganggarkan dana 10 M untuk melakukan imunisasi kepada seluruh perempuan yang sudah menikah dan anak-anak remaja perempuan agar tidak terkena kanker serviks.

"Mahal katanya tapi tidak apa yang penting dicegah terlebih dahulu, saya tidak ingin melihat warga Surabaya terserang penyakit ini," ungkapnya.

Sementara itu Ketua Pokja IV PKK pusat Rachmawati menyampaikan, pihaknya akan melakukan verifikasi terlebih dahulu di lapangan agar lebih objektif dalam menilai. Sebab, pihaknya baru diterima wali kota pagi tadi.

"Kami ingin banyak berdialog dengan pihak puskesmas untuk menanyakan sampai sejauh mana sosialisasi yang dilakukan terkait IVA test ini," ujar Rachmawati.

Dalam observasi penilaian kali ini, sambung Rachma, indikator penilaian yang paling utama adalah cakupan perempuan subur yang mengikuti IVA test di Surabaya. "Semakin banyak presentasi perempuan subur yang mengikuti IVA test maka semakin tinggi nilai yang didapat, " terangnya.

Sebelumnya, juri dari tingkat pusat sudah melakukan penilaian IVA test dari segi administrasi di Surabaya. Hasilnya baik dan oleh karena itu kami pilih surabaya sebagai nominator bersama 5 kota lainnya seperti Tangerang, Banten, Jakarta Timur, Ambon dan Bitung.

Dirinya juga mengatakan pentingnya IVA test bagi perempuan usia muda karena akhir-akhir ini marak kasus kanker serviks di Indonesia. "Oleh karenya dengan adanya IVA test, saya berharap penyakit kanker serviks yang menyerang wanita usia subur terus menurun dari tahun ke tahun," kata Rachma sapaan akrabnya. 

Berdasarkan data dari Dinkes Kota Surabaya penyuluhan kanker leher rahim di Surabaya terus digencarkan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014 sebanyak 265 orang, tahun 2015, 261 orang, tahun 2016, 226 orang dan tahun 2017 (per januari hingga bulan maret) mencapai 192 orang. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Gara-gara cekcok mulut, Widji Budi Santoso (32), warga Jalan Alun-alun Bangunsari, nekat membacok tetangga kos di Rusun Sumur Welut. Usai membacok korban, tersangka kabur. Akibat sabet pisau penghabisan, korban mengalami luka sobek di perut dan mendapatkan beberapa jahitan.

Kejadian yang nyaris merenggut nyawa korban ini, terjadi Rabu (19/7) lalu sekitar pukul 21.00. Namun, belum lama ini Widji ditangkap anggota Reskrim Polsek Lakarsantri di Jalan Simo Tambaan Sekolahan setelah buron.

“Tersangka Widji ini ditangkap setelah buron. Selain menangkap tersangka, anggota juga menyita sebilah pisau penghabisan,” beber Kompol Slamet Sugiarto, Selasa (8/8).

Lanjut Slamet, pembacokan bermula antara korban dan pelaku cekcok mulut di dalam rumah susun. Karena tersinggung dan tak terima ucapan korban, tersangka pulang dan mengambil pisau pengabisan. Sesampai di rusun, tersangka mengeluarkan pisau dan menyabetkan ke bagian perut korban.

“Tersangka kita jerat Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan,” sambung Slamet.

Lanjut Slamet, selain terlibat kasus penganiayaan, Widji juga terlibat kasus penjambretan bersama rekannya Slamet Feriyanto (38), warga Jalan Sidorukun V. Tersangka Widji dan Slamet melakukan penjambretan di Jalan Raya Bnyu Urip pada Kamis (3/8). Kedua pelaku berhasil menjambret satu gelang emas  seberat 5 gram. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive