Selasa, 15 Agustus 2017

Paska OTT, BPN Surabaya II Tertutup



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Program sertifikasi massal swadaya (SMS) yang masih berjalan kerjasama antara Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Surabaya bekerjasama dengan Pemerintah Kota Surabaya, dikeluhkan pemohon yang mengurus sertifikat jauh sebelum program ini digulirkan.

Sebab, sejak SMS digulirkan, berkas pemohon sertifikat pemohon yang datang ke kantor BPN Surabaya II diabaikan. Bahkan informasinya, program SMS ini telah berganti nama menjadi PTSL (pendaftaran tanah sistimatis lengkap) sejak berganti pimpinan.

Fatchur Rozi, warga Rungkut Lor III, Kelurahan Rungkut Tengah, Kecamatan Gunung Anyar ini mengaku, sejak 29 Oktober 2014, ia mengurus surat rumah dari Petok-D ke sertifikat dengan nomor berkas permohonan (NBP) 44704/2014. Yang terjadi, hingga tiga tahun pengurusan, sertifikat tak kunjung selesai, alias jalan di tempat.

“Sudah ada kalau tiga tahun saya urus sertifikat di BPN Surabaya II. Gara-gara revisi peta bidang ada yang keliru, sampai sekarang berkas saya nggak jelas. Padahal yang buat salah, bukan saya. Tukang ukur sendiri yang keliru,” keluh Fatchur, ditemui di Kantor Kecamatan Gunung Anyar, Selasa (15/8).

Anehnya, pihak BPN Surabaya II tidak bisa memberikan penjelasan yang pasti terkait berkas nyantol tersebut.

“Padahal, pajak semuanya sudah saya bayar,” seloroh Fatchur.

Dijelaskan Fatchur, jika rumah yang ditempatinya itu berukuran 10 m x 20 m. Namun, karena kesalahan pihak ukur BPN, ukuran luas tanah Fatchur menjadi lebih kecil. Dengan begitu, proses sertifikat tidak bisa dilanjut, perlu pembenahan ukuran di peta bidang.

“Kalau saya tahu, dan diberikan penjelasan nggak masalah. Jawabannya, selalu masih belum, siapa yang nggak jengkel. Lalu sampai kapan. Kesannya yang diprioritaskan program SMS. Sementara saya yang sudah ngurus lama nggak diproses,” sambung Fatchur sembari menunjukkan surat perintah setor (SPS) tetanggal 29 Oktober 2014 atas nama Kepala Kantor Pertanahan Surabaya II, tertanda Edy Widjaya.

Melihat kondisi yang dialami Fatchur ini, tak salah jika warga Surabaya ogah-ogahan mengurus sertifikat. Karena, untuk mengurus sertifikat butuh biaya banyak dan tidak tentu jadinya. Berbeda dengan sosialisasi selama ini jika urus sertifikat mudah dan murah.

Ditambah lagi, kasus OTT (operasi tangkap tangan) PHL dan staf BPN Surabaya II oleh Sat Reskrim Polrestabes Surabaya, membuat kantor pertanahan di Jalan Krembangan Barat 57 ini, semakin ketat dan tertutup. Bahkan untuk klarifikasi harus mengajukan surat ditujukan ke customer service (CS) untuk disampaikan ke bagian TU (tata usaha).

“Kalau mau konfirmasi atau ada keluhan, bisa langsung ke CS Mas. Sekarang nggak bisa seperti dulu lagi. Kalau dulu bisa langsung ke bagian yang bersangkutan, sekarang tidak bisa,” ujar Bambang, Sekretaris Kepala Kantor BPN Surabaya II, Andi Rappiudin, dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Selasa (15/8).

 Disinggung ketatnya di BPN Surabaya, apakah terkait OTT beberapa waktu lalu hingga muncul tersangka, Bambang tak mengiyakan juga tak mengelak.

“Langsung saja besok (hari ini,red) ke CS Mas, biar diarahkan ke TU,” pungkasnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Beragam seni budaya asli Indonesia, termasuk dari Surabaya, akan ditampilkan di acara Indonesia Channel (Inchan) 2017 yang digelar di Empire Bulding Surabaya, Jumat (18/8) malam.

Menariknya, para penampil seni budaya nusantara tersebut mayoritas berasal dari mancanagera. Mereka adalah peserta program Beasiswa Seni dan Budaya (BSBI) yang berasal dari 45 negara.

Rencananya, pagelaran Indonesia Channel 2017 akan dibuka oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P Marsudi bersama Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

“Ibu Menlu rencananya sudah di Surabaya pada Jumat siang,” ujar Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Luar Negeri, Al Busyra Basnur di acara jumpa pers di kantor Bagian Humas, Selasa (15/8).

Menurut Al Busyra, BSBI merupakan kegiatan dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI yang telah dilaksanakan selama 15 tahun sejak tahun 2013. Melalui kegiatan ini, Kemenlu ingin memperkenalkan kepada generasi muda negara-negara sahabat dengan berbagai ragam identitas dan kepribadian khas bangsa Indonesia seperti sikap menghargai keberagaman/kebhinekaan, kekeluargaan, kesantunan, toleransi dan keterbukaan.

“Tidak mudah mengikuti program ini. Peminatnya banyak dan ada seleksi nya. Jadi, yang ikut program BSBI ini termasuk pilihan. Hingga kini ada 776 alumni BSBI dan 69 negara di dunia,” jelas Al Busyra.

Untuk tahun ini, ada 58 peserta BSBI dari 45 negara. Selain dari negara ASEAN, peserta berasal dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Belanda, Bulgaria, Rusia, Suriname, Turki, Uzbekistan dan negara-negara lainnya. Selama 14 pekan (tiga bulan), untuk BSBI reguler, peserta mengikuti pelatihan di sanggar-sanggar seni yang bermitra dengan Kemenlu. Yakni Studio Tydif Surabaya, Sanggar Semarandana Denpasar Bali, RUmah Budaya Rumata Makassar. Sementara untuk BSBI kekhususan, pesertanya mempelajari budaya Indonesia di kampus UPN Veteran Yogyakarta.

Sebagaimana pelaksanaan BSBI di tahun-tahun sebelumnya, sebagai acara puncak sekaligus penutupan BSBI, digelarlah pagelaran seni dan budaya kolosal bertajuk Indonesia Channel. Untuk tahun ini, Surabaya dipercaya sebagai tuan rumah. Acara Inchan 2017 ini menjadi ajang bagi para peserta BSBI untuk unjuk kebolehan hasil pembelajaran selama pelatihan. Disamping iut, pagelaran tersebut diharapkan dapat menumbuhkan kembali minat dan apresiasi generasi muda Indonesia terhadap ragam seni dan budaya.

“Karenanya, manfaatkanlah kesempatan ini untuk menambah pengetahuan sekaligus untuk menambah networking. Apalagi, Inchan ini terbuka untuk masyarakat luas dan gratis,” sambung dia. 

Menariknya, dalam jumpa pers tersebut, ikut dihadirkan beberapa peserta BSBI reguler. Salah satu nya peserta dari Surineme, Amdie Wirjoredjo yang mengikuti pelatihan di Surabaya. Selama di belajar seni budaya di Studio Tydif Surabaya, Amdie mengaku mendapatkan banyak pengalaman berharga. Tidak hanya belajar budaya, dia juga menikmati kuliner khas Surabaya.

“Saya belajar banyak tentang budaya, musik, membatik. Saya juga mendapatkan banyak teman dari berbagai negara. Saya sungguh bahagia. Ini pengalaman yang luar biasa,” ujar penyuka nasi rawon dan sate ini.

Pengalaman menyenangkan juga dirasakan Lazzar Jumateeava. Seperti Amdie, gadis asal Uzbekistan ini juga belajar budaya di Surabaya. Dan dia mengaku mendapatkan pengalaman mengagumkan.

“Semua yang saya alami di sini sungguh amazing,” ujarnya.(arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Gonjang ganjing soal kategori pasar grosir dan eceran di wilayah Kota Surabaya sepertinya masih belum jelas endingnya. Apalagi, definisi grosir dan eceran juga masih terkesan rancu.

Oleh karenanya belakangan muncul tuntutan dari perwakilan pedagang 3 pasar rakyat yakni Pasar Tanjungsari 74, Pasar Buah Tanjungsari 47 dan Pasar Dupak 103, agar Dinas Perdagangan (Disperdag) Kota Surabaya menarik kembali keputusan yang berkaitan dengan pencabutan ijin dan rencana penutupan, sebelum dilakukan perubahan aturan di Perda.

Namun faktanya, Komisi B DPRD Surabaya masih terus mendesak agar Disperdag Kota Surabaya segera menindaklanjuti keputusan yang telah dibuat, meskipun belakangan Sekretaris Komisi B DPRD Surabaya Edi Rahmat tetap mengelak jika pihaknya dianggap turut mendorong tindakan penutupan 3 pasar rakyat tersebut.

Menurut Wawan Some pendamping pedagang 3 pasar rakyat Surabaya, legeslatif dan eksekutif terkesan berpihak sekaligus membela keberadaan pasar induk PIOS yang notabene milik swasta.

“PIOS bukan pasar induk milik pemkot, tapi milik swasta. Kok dibela mati-matian ya, mulai dari jaman berdiri tahun 2010 sampai sekarang masih saja dibela,” ucapnya, Selasa (15/8/2017).

Pria yang lebih dikenal sebagai penggiat lingkungan ‘Nol Sampah’ ini mengatakan, seharusnya Pemkot dan DPRD Surabaya lebih menyorot 150 lebih pasar tradisonial yang hingga saat ini belum berijin alias ilegal.

“Coba cek, apa semua pasar di Surabaya punya ijin? Termasuk pasar yang dikelola PD Pasar Surya, Kalau ijin tiga pasar yang sudah berijin ini dibekukan, berarti nasibnya sama dengan  150 lebih pasar lainnya di Surabaya. Artinya, kalau tiga pasar itu ditutup berarti 150 pasar di Surabaya juga harus ditutup,” tandasnya.

Tidak hanya itu, Wawan juga mencoba menunjukkan hitungan jumlah tenaga kerja yang bakal terdampak, karena saat ini mengais rejeki di aktifitas 3 pasar rakyat yang rencananya bakal di eksekusi Disperdag Surabaya.

“Di tiga pasar yang ijinnya dibekukan, ada 200 pedagang. Kalau satu pedagang ada 5 tenaga kerja berarti ada 1000 orang yang bakal jadi korban. Dan anggap saja 1 orang menanggung 4 anggota keluarga. Maka akan ada ribuan warga Surabaya yang akan terkena dampaknya,” pungkasnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sebanyak 107 pelaku UKM dan 5 hotel akan meramaikan festival atau pameran kuliner di Jalan Tunjungan Surabaya bertajuk Kuliner Angkringan Tunjungan, Sabtu, (19/8/2017). Dalam acara tersebut Pemerintah Kota (Pemkot) bakal menyajikan berbagai macam makanan tradisional bagi warga Surabaya dan tamu luar negeri.

“Masing-masing peserta terdiri dari 20 pelaku UKM Pahlawan Ekonomi, Dekranasda binaan DP5A sebanyak 16 UKM, 8 UKM Dinas Koperasi, 16 UKM Dinas Perdagangan, 4 UKM DollyUKM, 17 UKM sekitar Tunjungan dan 26 UKM kuliner yang sudah dikenal di Surabaya seperti Lontong Balap Cak Gendut, Rawon Setan, Tahu Campur Pandegiling,” urai Widodo Suryantoro selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) di Kantor Humas, Selasa, (15/8/2017).

Konsep acara ini, lanjut Widodo, sedikit berbeda dengan dari tahun sebelumnya. Jika tahun lalu berbagai macam kuliner ikut menyemarakkan, di tahun ini hanya food traditional surabaya yang bisa menyemarakkan warisan kuliner Surabaya kepada tamu luar negeri, khususnya peserta festival layang-layang dan peserta Indonesia Chanel (Ichan). Selain itu, suguhan makanan tahun ini dikemas ke dalam bentuk angkringan.

”Cara ini dilakukan supaya tamu luar negeri bisa bercerita sekaligus mempromosikan lebih luas ke negaranya masing-masing bahwa di Surabaya ada banyak kuliner dan wisata lain yang bisa dikunjungi,” ungkap Widodo.

Ditanya dampak positif bagi pelaku UKM dalam acara Kuliner Angkringan Tunjungan ini, Widodo optimis acara ini akan memberi banyak manfaat bagi pelaku UKM.

“Tentu yang paling utama akan meningkatkan pendapatan bagi 120 pelaku UKM yang terdiri dari 100 stand melalui festival traditional food Surabaya,” imbuhnya.

Widodo kembali menyampaikan, selain mempromosikan kuliner dan wisata di Kota Pahlawan, tujuan acara ini untuk menyemarakkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, sehingga festival ini bakal jauh lebih meriah dan ramai oleh pengunjung dibandingkan tahun sebelumnya.

“Besar harapan saya agar seluruh warga Surabaya mau dan bisa hadir di perhelatan ini,” ujar Pria berkacamata ini.

Tidak hanya suguhan kuliner, warga surabaya juga akan dihibur oleh penampilan dari Kelompok pemusik Jalanan Bonbin, Kelompok pemusik Jalanana Kala Biru, Kelompok Musik Jalanan Alang-Alang Band Tamarawings dan Keroncong Liwet yang semakin meramaikan acara Angkringan Kuliner Traditional Surabaya.

Perlu diketahui dan diperhatikan acara yang diselenggarakan pada hari Sabtu, 19 Agustus 2017, mulai ditutup total pada hari Jum’at pukul 12 malam dan kembali dibuka pada hari minggu pukul 12 malam. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Kota Surabaya menyatakan tidak ada "hearing" atau rapat dengar pendapat dalam sepekan ini terkait rencana penertiban tiga pasar rakyat yakni Pasar Tanjungsari 74, Pasar Tanjungsari 36, dan Pasar Dupak Rukun 103.
    
"Beberapa hari lalu mereka (pedagang Tanjungsari) sudah diundang, tapi berhubung ada rapat paripurna kemudian dibatalkan," kata Sekretaris Komisi B DPRD Surabaya Edi Rachmat kepada Antara di Surabaya.

Menurut dia, tetap ada rapat dengar pendapat buat para pedagang di tiga pasar tersebut, hanya saja pihaknya masih belum bisa menentukan kapan waktunya. Hal ini dikarenakan di DPRD Surabaya banyak kegiatan yang tidak bisa digantikan. 

"Kalau minggu depan masih ada acara seperti parpiurna, perangkaan dan banggar. Itu semua penting," katanya.

Edi menyayangkan sikap pedagang di tiga pasar yang tidak menyikapi adanya surat pembekuan Surat Izin Usaha Pengelolaan Pasar Rakyat (IUP2R) dari Dinas Perdagangan Surabaya yang kemudian disusul dengan terbitkan surat perintah (SP) 1, 2 dan 3.

"Seharusnya mereka (pedagang) responsip dengan meminta rapat dengar pendapat ketika adanya SP 1, tapi kenyataanya diam saja, begitu dikeluarkan SP 2 juga tetap diam saja. Bukan mala membawa persoalan itu ke PTUN (Pengadilan Tata Usaha Negara)," katanya.

Padahal, lanjut dia, yang menyatakan adanya pelanggaran itu bukan Komisi B, melainkan Dinas Perdagangan Kota Surabaya.

"Semestinya mereka langsung ke Dinas Perdagangan," katanya.

Saat ditanya batas toleransi atas pembekuan IUP2R selama 30 yang akan berakhir pada 15 Agustus 2017, Edi mengaku tetap tidak bisa menggelar rapat dengar pendapat dengan para pedagang sebelum batas akhir pembekuan IUP2R tersebut.

"Gak mungkin karena minggu depan itu banyak kegiatan di DPRD," katanya.

Sementara itu, Koordinator Aksi Pedagang Pasar Tanjungsari Kusnan pihaknya bersama para pedagang di tiga pasar saat ini masih membahas opsi jika batas akhir toleransi pembekuan pada 15 Agustus tetap diberlakukan.

"Kalau jadi dibekukan pasti bakal rame. Kami siap perang," katanya.

Selama ini, lanjut dia, para pedagang menolak penutupan Pasar Tanjungsari 74, Pasar Buah Tanjungsari 47 dan Pasar Dupak 103 karena resmi sudah mengantongi IUPR dari Pemkot Surabaya.  "Jika pasar itu ditutup, terus pedagang jualan apa," kata Kusnan.

Menurut dia, seharusnya kalangan Komisi B DPRD Surabaya memperjelas di aturan mengenai ukuran mana yang dianggap sebagai pasar grosir dan pasar eceran. Bukannya, lanjut dia, DPRD merekomendasi para pedagang buah Tanjungsari dipindah ke pasar buah milik pengusaha.

Kusnan mengatakan para pedagang buah melawan kebijakan Dinas Pedagangan yang menutup tiga pasar tradisional yang mereka tempati selama ini. Menurutnya, pedagang sudah membawa persoalan tersebut ke PTUN.

"Jadi tunggu saja, siapa yang benar dalam hal ini," ujarnya.

Ia mengatakan surat peringatan satu, dua, tiga hingga pembekuan yang dilayangkan Dinas Perdagangan tidak berdasar. Kusnan mengaku kecewa dengan tindakan pemerintah kota yang membekukan tiga pasar buah tradisional karena dari sekitar 160 pasar tradisional yang ada di Kota Surabaya, hanya 6 pasar yang mengantongi perizinan. Empat di antara enam pasar tersebut yang justru ditutup.

"Kenapa seratus lebih pasar tradisional yang tak berizin tidak diributkan" katanya.

Kepala Dinas Perdagangan Arini Pakistyaningsih menyatakan penertiban tiga pasar grosir ilegal sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP) yakni akan dilakukan setelah masa 30 hari  pembekuan surat IUP2R habis.

"Sesuai dengan SOP dinas, ada mekanisme yaitu tahapan masa 30 hari setelah pembekuan kemudian dicabut izinnya. Aturan ini menurutnya memang tidak tercantum dalam Perwali tapi keberadaanya melengkapi secara teknis," katanya.

Menurut dia, setelah 30 hari tersebut, berarti tiga pasar tersebut sudah resmi ditutup dan diterbitkan bantuan penertiban (bantib) untuk Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). "Kami sudah komunikasi intens dengan Satpol PP untuk rencana penertiban ini," katanya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) 100 pelajar pilihan yang tergabung dalam Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kota Surabaya 2017 mendapat pengukuhan dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Senin (15/8/2017). Mereka mendapat pengukuhan dari wali kota karena akan menjalankan tugas pada saat upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus mendatang.

“Paskibraka bukan sekadar simbol kibarkan bendera merah putih. Ini adalah tanggung jawab dan kepercayaan kebangsaan yang luar biasa. Kalian semua adalah wakil dari ratusan ribu anak surabaya yang mendapat mandat dari warga Surabaya. Tolong jaga dengan baik kepercayaan tersebut," kata Wali Kota Risma saat pengukuhan Paskibraka di Graha Sawunggaling.

Risma juga berpesan pada Paskibraka bahwa mereka adalah wakil dan duta dari seluruh warga surabaya terlebih bangsa indonesia.

"Berikan Dharma Bakti untuk Surabaya dan Indonesia, dan ingat jangan menjadi sombong, mereka harus menjadi contoh di sekolah kepada teman-temannya agar menjadi lebih baik. Ingat peribahasa padi – semakin menguning maka ia semakin menunduk,” imbuh Risma.

Ke depan, wali kota sarat akan prestasi itu meminta kepada seluruh Paskibraka untuk tetap menjalankan amanah dari pejuang bangsa, orang tua dan guru.

“Ingat bahwa kalian adalah insan-insan yang dibutuhkan negara saat ini, jangan ada kata menyerah, putus asa, capek atau lelah untuk menjadi penerus bangsa ini,” tegasnya.

Seusai pengukuhan yang berlangsung khidmat, Wali Kota Surabaya yang didampingi beberapa kepala SKPD, kakak pelatih dan pembina sekaligus alumi Paskibraka memberikan wejangan guna menggugah semangat anak-anak pilihan yang berasal dari 100 Sekolah Menengah Atas dan sederajat se-Surabaya ini. 
     
"Setelah kalian mengibarkan bendera merah putih, maka saat itu kalian semua adalah wakil dan duta dari seluruh warga surabaya terlebih bangsa Indonesia. Karena itu sekali lagi saya tekankan, jangan sombong dan ingat kalian harus bisa menjaga kepercayaan dan nama baik bangsa sampai meninggalkan dunia ini," ujarnya.

Sementara itu Kepala Pelatih Paskibraka Muhammad Usman (31) menambahkan, 100 Paskibraka ini terdiri dari 50 pria dan 50 wanita dan berasal dari 100 Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Madrasah di Kota Surabaya. Mereka telah mengikuti pelatihan yang diberikan selama 14 hari mulai 3 - 14 Agustus.

Usman panggilan akrabnya mengaku optimistis bahwa Paskibraka tahun ini mampu memberikan performa yang maksimal.

"Insyaalah sudah 90% persiapan dan pemantapan yang kami lakukan kepada teman-teman. Setiap harinya, kami melakukan monitoring mulai dari kesiapan hingga kesehatan para anggota paskibraka. Apa yang terjadi di lapangan, kami evaluasi hingga gladibersih besok (16/8). Doakan agar kami mampu memberikan performa maksimal saat 17 Agustus mendatang," ungkap Usman. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Jayapura) Segenap Prajurit Batalyon Pertahanan Pangkalan  (Yonmarhanlan X ) menggelar alutsista Korps Marinir diajang pameran pembangunan Kota Jayapura  dalam rangka memperingati HUT RI ke 72 Tahun 2017  di Papua Trade Center (PTC) Jayapura. Senin (14/08/2017).

Kegiatan yang berlangsung selama 4 hari tersebut di ikuti oleh 144 stand yang meliputi beberapa instansi antara lain dari TNI/POLRI, SKPD Kota Jayapura, Distrik, Lembaga dan organisasi kemasyarakatan.

Dalam amanatnya penutupan kegiatan tersebut Walikota Jayapura Dr. Drs. Benhur Tomi Mano, M.M. menyampaikan bahwa “Pameran Pembangunan Kota Jayapura di adakan setiap tahun untuk memeriahkan HUT RI ke-72 tahun 2017 serta sebagai ajang promosi dari instansi pemerintah yang ada di Kota Jayapura.”
 
Yonmarhanlan X pada kesempatan ini menampilkan alutsita yg dimiliki antara lain : Senjata SG 43, Sniper Black Arrow, K3 Daewoo, SS1, Ak 47, P226, G2 Combat, P2, Miniatur KRI Hasanudin, KRI Kalakay, KAL Piton, LVT 7 , Peluru How M1/LG1, Majalah Cakrawala dan Marinir, dan pemutaran film profil TNI AL dan Marinir maupun rekruitmen serta pakaian/peraga PDL Layar, PDU IV Kowal, PDL Marinir, Rupanpur Marinir, PDL Anti teror.

Dalam kesempatan ini Mayor Marinir Sugeng Purwanto, selaku Danyonmarhanlan X Jayapura  menyampaikan, bahwa Pameran pembangunan yang dilaksanakan ini sebagai ajang promosi untuk lebih memperkenalkan TNI AL dengan mengeluarkan seluruh peralatan material yang dimiliki  sehingga masyarakat lebih mengenal dan bangga dengan TNI AL yang senantiasa siap sedia mengawal serta menjaga kedaulatan NKRI di perairan Timur Indonesia.

Selain itu Danyonmarhanlan X mengharapkan juga masyarakat kota Jayapura dapat semakin bangga kepada pemerintah khususnya pemerintah Kota Jayapura yang telah berhasil memajukan kota Jayapura menjadi kota yang ramah, bersih, aman, maju, serta menjadi rumah untuk semua suku bangsa yang tinggal di Jayapura, pungkasnya. (rio)


KABARPROGRESIF : (Jakarta) Sejumlah kelompok di beberapa tempat di kawasan Kecamatan Kebon Jeruk dibubarkan. Ke‎giatan ini dilakukan mengantisipasi kejahatan yang terjadi.

Kegiatan itu dilakukan saat Koramil, Polsek, dan Kecamatan Kebon Jeruk melakukan patroli rutin, Minggu (12/8/2017) dini hari.

Dalam kegiatan patroli itu, Danramil 05/Kebon Jeruk, Kapten Inf Sunarjo, Kapolsek Kebon Jeruk, Kompol‎ Marbun langsung memimpin patroli dan apel.

Dalam kegiatan itu, petugas melakukan penyisiran terhadap tindak kejahatan. ‎Penyisiran terhadap titik rawan kejahatan seperti jalan raya, kantor pemerintahan dan pemukiman ikut disisir petugas. 

‎Patroli skala besar ini beranggotakan beberapa orang petugas, diantaranya 25 personil dari Polisi, tiga orang dari Koramil, delapan orang Mitra Jaya, lima orang dari ‎ Citra Bhayangkara, dan delapan petugas Satpol PP.

Dalam patroli itu, Danramil Kebon Jeruk, Kapten Inf Sunarjo menekankan kepada anggotanya untuk mewaspadai tindak kejahatan. Menyisir titik rawan kejahatan yang ada dilingkungan Kebon Jeruk.

Patroli sendiri dimulai dari Polsek Kebon Jeruk, menyisir wilayah perbatasan Jakarta Selatan, jalan Panjang Arteri, Pasar Pesing Koneng, Duri Kepa, Komplek Pajak, dan Rawa Belong. ‎

Melakukan penyisiran di Pos Pengumben, Kelapa Dua, dan kawasan perbatasan antara Srengseng Kebon Jeruk. Patroli kemudian berakhir di kawasan Kebon Jeruk.

Dalam patroli kali ini. Selain melakukan pembubaran terhadap kelompok motor yang masih mengganggu. Petugas tidak mendapati ancaman tindak kejahatan. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Beberapa kegiatan mulai digencarkan oleh Kodam V/Brawijaya dalam menyambut datangnya hari kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-72.

Setelah sebelumnya melakukan pengibaran bendera raksasa, kali ini, Kodam V/Brawijaya mengajak seluruh personelnya untuk mengikuti berlangsungnya lomba yang berlangsung di halaman Makodam V/Brawijaya. selasa, 15 Agustus 2017 pagi.

Tak hanya PNS dan TNI di satuan Makodam saja, berlangsungnya kegiatan lomba tersebut, juga diikuti oleh para Istri Prajurit (Persit).

Pada kesempatan itu, Aspers Kasdam V/Brawijaya, Kolonel Inf Novi Rubadi Sugito, S. IP mengatakan, kegiatan tersebut tak hanya berlangsung di Makodam saja. Namun, kegiatan perlombaan tersebut, juga berlangsung di seluruh satuan di jajaran Kodam V/Brawijaya.

“Seluruh satuan, mulai tingkat Korem sampai Koramil juga melakukan kegiatan yang sama,” kata Aspers.

Selain itu, kata Kolonel Rubadi, pada puncak perayaan kegiatan tersebut, nantinya akan dilanjutkan dengan acara do’a bersama yang berlangsung pada tanggal 17 Agustus mendatang.

“Semuanya, termasuk masyarakat dan para tokoh agama akan hadir dalam acara puncak itu,” tuturnya.

Selama berlangsungnya perlombaan itu, seluruh peserta, khususnya para Persit, terlihat sangat antusias dalam mengikuti berlangsungnya acara yang digelar oleh Makodam V/Brawijaya tersebut.

Bahkan, di sela-sela perlombaan berlangsung, terlihat Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko yang turut hadir untuk ikut serta meramaikan berlangsungnya kegiatan yang bertujuan untuk menyambut datangnya hari kemerdekaan Indonesia ke-72 tahun ini. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Baru menjabat sebagai Komandan Korem (Danrem), Kolonel Kav. M. Zulkifli terus menjalin komunikasi bersama masyarakat yang berada di wilayah tugasnya.

Pada kesempatan kali ini, dirinya tertuju di salah satu Fakultas yang terletak di Jalan Ketintang, Kota Surabaya. Selasa, (15/8/2017) siang.

Dalam kunjungannya itu, dirinya menghimbau seluruh mahasiswa yang berada di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) untuk terus terinspirasi dalam membangun Negeri.

Menurutnya, hal itu sangat penting untuk dilakukan. Selain sebagai generasi penerus bangsa. Mahasiswa merupakan kekuatan sekaligus ujung tombak negara dalam menjaga Persatuan dan Kesatuan yang selama ini sudah terjalin dengan baik di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Masa depan suatu bangsa, sangat ditentukan oleh generasi muda yang saat ini sedang tumbuh,” jelas Danrem 084/Bhaskara Jaya dihadapan mahasiswa FMIPA.

Dirinya menambahkan, arus globalisasi saat ini, dinilai sangat rawan dalam memecah persatuan bangsa dan negara.

“Di usia muda, kita harus meningkatkan diri kita masing-masing dan saya yakin, apabila kita mempunyai kemauan yang kuat, insyaallah, itu akan menjadikan hidupan kita lebih baik dan berhasil,” kata Kolonel Zulkifli.

Dirinya berharap, memasuki era globalisasi saat ini, seluruh mahasiswa khususnya generasi penerus bangsa, bisa tetap mencintai negaranya.

“Pupuk diri dan jiwa kalian untuk terus mencintai NKRI,” tegasnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Demak) Selasa  tgl (15/08) Doa bersama lintas agama, tepatnya di tanggal 17 Agustus pukul 17.00 wib yang merupakan Hari Ulang Tahun ~ HUT RI ke 72 di tahun 2017 ini dalam perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia.

Tentara Nasional Indonesia (TNI), akan melakukan doa bersama untuk ketentraman dan kedamaian NKRI yang dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Nusantara.

Di wilayah Kabupaten Demak acara ini akan dilaksanakan secara terpusat di beberapa tempat ibadah yakni untuk yang beragama Islam dilaksanakan terpusat di Masjid Agung Demak yang beragama Kristen di GKJ Betengan.

Dandim 0716/Demak Letkol Inf Agung Udayana mengatakan, perintah untuk melaksanakan doa bersama ini langsung dari panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

Tujuannya adalah agar NKRI lebih toleransi berkasih sayang sesama pemeluk umat beragama, karena semua agama mengajarkan kasih sayang kepada semua mahlukNya.

Sedangkan dipilihnya waktu tanggal 17 Agustus 2017 karena pada tanggal tersebut merupakan hari bersejarah dan hari kemerdekaan Bangsa Indonesia. Kita terbebas dari segala macam penjajahan diatas muka bumi, pada akhirnya menang melawan agresi militer Belanda saat itu berkat jasa para Pahlawan Kusuma Bangsa yang telah gugur dimedan perang.

Untuk itu pada tanggal 17 Agustus 2017 kita berdoa bersama seluruh komponen anak bangsa dan memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar dengan penuh kasih sayang antar sesama rukun dan damai sejahtera.

Dalam pelaksanaannya doa bersama ini selain diikuti seluruh anggota jajaran juga akan mengundang beberapa tokoh Ulama dan Habib, serta Hafiz Alquran dan komponen masyarakat lainnya tanpa memandang suku, ras dan agama. Agar senantiasa saat kita berdoa secara bersama- sama termasuk yang non muslim selalu dilindungi dari segala macam bencana dimanapun berada.

Semoga saja dengan dilakukan kegiatan doa bersama tersebut, Tuhan Yang Maha Kuasa akan mengabulkan Negara Kesatuan Republik Indonesia penuh dengan kasih sayang serta tidak ada keributan, sehingga pemerintah  dan seluruh elemen masyarakat dapat bersama-sama fokus membangun bangsa sehingga nantinya bangsa kita menjadi lebih aman tenteram, makmur dan menjadi bangsa yang mandiri berdaulat dan sejahtera. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Wakil Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Wadan Lantamal) V Kolonel Marinir Nana Rukmana, S.E., mewakili Komandan Lantamal V Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto, S.E., M.M., menghadiri acara Pembekalan Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksdya TNI Taufiqoerrochman, S.E. kepada siswa Pendidikan Pertama Perwira Prajurit Karier (Dikmapa PK) TNI AL angkatan ke- XXIV yang digelar di gedung Moeljadi, Kodiklatal, Selasa (15/8).

Pembekalan kepada Pasis Dikmapa PK TNI AL angkatan ke-XXIV ini,  guna memberikan semangat dan motivasi dalam proses belajar dan bekal pengabdian kepada TNI Angkatan Laut bangsa dan negara.

Pembekalan yang diikuti 41 siswa perwira remaja tersebut juga dihadiri pejabat utama Mabesal Waaspers Kasal, Waaslog Kasal, Kapushidrosal, Kadismibpersal, Kadisdikal, Kadiskesal, Kadiskual.
Pangkotama wilayah Surabaya juga hadir seperti Pangarmatim, Komandan Kodiklatal, Gubernur AAL, Wadan Kodiklatal, Danguspurla, Karumkital dr Ramelan, Kadispsial, Danpuspenerbal, Danpasmar 1, Kasgartap III Surabaya, Dirdiklat Kodiklatal, Dankodikopsla, Dirdok Kodiklatal, Dirjianbang Kodiklatal, Dirum Kodiklatal serta tamu undangan lainnya.

Wakasal Laksdya TNI Taufiqoerrochman dalam pembekalannya menyampaikan bahwa profesi militer adalah profesi yang penuh risiko dan bahaya, karena tugas pokok seorang prajurit adalah memenangkan setiap operasi pertempuran. Oleh sebab itu untuk memenangi pertempuran tersebut setiap prajurit harus mempunyai kemampuan daya gerak dan daya tembak.

Menurutnya kemampuan daya gerak tersebut bisa dicapai apabila setiap prajurit mempunyai kesamaptaan jasmani yang baik sedangkan kemampuan tembak didapat dengan cara berlatih dengan keras sesuai profesi yang dimiliki.

Menurutnya, seorang prajurit disumpah untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab kepada Negara dan bangsa. Seorang perwira adalah pemimpin yang mempunyai Inisiatif dan mempunyai keberanian mengambil risiko dalam menentukan keputusan.

Selain itu seorang perwira harus mampu membangun team work yang baik, menjadi suri tauladan bawahan serta memiliki kejujuran.

“Kebanggaan seorang prajurit bukan pada pangkat, jabatan atau kedudukan, melainkan bila berfungsi sebagai seorang prajurit dimanapun ditugaskan. Seorang pemimpin mempunyai jiwa pemberani, memiliki fisik yang prima sehingga ia mampu untuk melaksanakan tugas dan memiliki mrol yang baik serta jujur,”  pungkas orang nomor dua di jajaran TNI AL ini. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive