Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Rabu, 16 Agustus 2017

Korcab VI Djat Gelar Syukuran HUT Ke -71 Jalasenastri


KABARPROGRESIF.COM : (Makassar) Koordinator Cabang VI (Korcab VI) Daerah Jalasenastri Armada Timur, gelar syukuran Hari Ulang Tahun (HUT) ke-71 Jalasenastri tahun 2017. Ratusan peserta istri prajurit  TNI AL, memenuhi tempat acara di halaman PP Jaladri Lantamal VI, Rabu (16/08/2017).

Syukuran kali ini mengambil tema “ Jalasenastri bertekad meningkatkan kualitas keluarga prajurit yang kreatif guna mendukung terwujudnya TNI Angkatan Laut yang hebat, profesional dan dicintai rakyat ".

Ketua Korcab VI Ny. Endang Yusup di sambutannya mengucapkan selamat " Ulang Tahun " kepada segenap anggota Jalasenastri Korcab VI DJAT, semoga dengan bertambahnya usia, bertambah pula kualitas peran kita dalam mendukung tugas dan pengabdian TNI AL melalui organisasi Jalasenastri yang kita cintai bersama.

“ 71 tahun bukanlah waktu yang pendek. Perjalanan panjang pengabdian Jalasenastri, tetap konsisten dalam memperhatikan, membantu dan meningkatkan kepedulian sosial, pendidikan dan kesejahteraan   prajurit   TNI AL beserta keluarganya ” Ucap  Ketua Korcab VI Ny. Endang Yusup.

Rangkaian acara ini didahului dengan olah raga bersama  dan berbagai lomba yang telah selesai dilaksanakan.

Turut hadir Syukuran HUT ke -71 Jalasenastri  di Makassar ,  Para Asisten Danlantamal VI, Wakil Ketua Korcab VI Ny. Triana Rasman ,Para pengurus Korcab VI, Ketua cabang1,2,3 dan 4 Korcab VI,  serta segenap anggota Korcab VI DJAT. (arf(

Sambut Hari Kemerdekaan RI SMP.Muhammadiyah 5 Pucang Gelar Lomba Ketik Proklamasi


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Dalam menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 72 , SMP Muhammadiyah 5 Pucang Surabaya menggelar Lomba mengetik Naskah Proklamasi dengan menggunakan sebuah mesin ketikanual.Dalam lomba tersebut tidak hanya siswa - siswi dan remaja lainnya termasuk “Generasi Gadget”,

Menurut Sulistyowati selaku Guru PKN menjelaskan, dalam kehidupan ini tidak lepas dari penggunaan pirati tehnologi. Remaja saat ini sangat fasih mengoperasikan layar sentuh pada smartphone dan tabletnya, juga mahir memainkan jarinya pada keybord laptop dan komputer.

 " Pada jaman globalisasi teknologi digital apakah peranan siswa - siswi masih bisa menggunakan mesik ketik manual." katanya pada acara gelar lomba pada selasa (15/8/2017).

Sulistyowati menerangkan, kegiatan lomba tersebut untuk mengukur siswa - siswi sampai sejauh mana remaja kita tahu dan bisa menggunakan mesin ketik manual.

 " Lomba mengetik naskah Proklamasi mirip dengan aslinya. Seperti kita ketahui bersama bahwa nahkah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945 diketik menggunakan mesin ketik manual, yang merupakan piranti tehnologi yang ada saat itu." ujarnya.

Sulistyowati berharap Melalui lomba ini  siswa dapat menghayati betapa perumusan dan pengetikan naskah proklamasi tidak semudah tehnologi saat ini. Dulunya naskah proklamasi harus diketik manual kemudian diperbanyak menggunakan kertas sid atau diketik lagi berkali-kali, lalu naskah proklamasi kemerdekaan RI tersebut disebarluaskan ke seluruh wilayah Indonesia menginformasikan jika bangsa Indonesia telah merdeka dari penj ajahan bangsa asing.

" Lomba di atas adalah bagian dari rangkaian kegiatan sekolah dalam rangkah memperinggati HUT Kemerdekaan RI ke-72. Lomba ini terkesan sangat unik dan kreatif yang berusaha mendekatkan siswa pada situasi asli bagamana proses kemerdekaan itu diperoleh. Termasuk proses perumusan dan pengetikan naskah proklamasi yang dilakukan oleh Sayuti Melik, yang dikoreksi soekarno dan didampingi oleh BM Diah (wartawan senior)." pungkasnya. (Dji)

Selasa, 15 Agustus 2017

Jaksa Hadirkan Dalang Pembunuhan Sopir Taksi Online Grab


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sidang kasus pembunuhan sopir taksi online grab memasuki babak baru. Jaksa Penuntut Umum (JPU) Agung Rohaniwan menghadirkan M Khoirul Fajar,  Oknum TNI-AL yang juga dalang pembunuhan kasus ini.

Pada persidangan diruang kartika  Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, saksi yang bertugas di KRI Slamet Riyadi ini terlihat melindungi terdakwa Cipto Roso Wiyanto.

Dihadapan majelis hakim yang diketuai Hariyanto, saksi Khoirul Fajar ini mengaku sebagai inisiator atau otak dibalik melayangnya nyawa Dedi Arissandi (korban).

"Benar, saya yang punya inisiatif ke Surabaya, untuk "mencari" (mencuri) mobil di Surabaya,"ujar  saksi M Khoirul Fajar  pada persidangan,Selasa (15/8/2017).

Untuk menyakinkan Hakim, Saksi Khoirul mengaku memberikan minuman keras pada terdakwa Cipto Roso, untuk menambah keberanian saat melakukan aksinya.

"Dia (terdakwa, red) saya ajak minum bir  dulu sebelum kami melakukan perbuatan ini,"terangnya.

Tak hanya itu, saksi juga membeberkan secara detail peristiwa perampasan mobil yang berujung pembunuhan. Sebelum persitiwa, saksi M Khoirul Fajar berangkat bersama dengan terdakwa Cipto dari Kediri, Rabu (22/3/2017) sekitar pukul 11.00 WIB. Saat tiba di Terminal Bungurasih Sidoarjo sekitar pukul 14.00 WIB, lantas keduanya memesan taksi online Grab melalui hanphone Khoirul.

"Setelah mendapatkan taksi sekitar pukul 14.30 WIB, saya dan Cipto menuju di Hotel Red Planet Jl Arjuno Surabaya. Sesampainya di hotel, saya mengatur rencana merampas mobil. Selanjutnya, Sekitar pukul 19.30 WIB, saya keluar hotel membeli pisau lipat. Sedangkan, Cipto menunggu di dalam kamar hotel," kata saksi Khoirul.

Pada Pukul 20.30 WIB, oknum TNI AL itu kembali ke hotel dan memberikan pisau lipat yang baru dibelinya kepada Cipto. Kemudian sekitar pukul 21.30 WIB, Cipto ke Taman Bungkul Surabaya memesan Go-Jek yang dipesan melalui handphone Khoirul.

Sekitar pukul 02.00 WIB, keduanya keluar dari kafe dengan niat yang sudah bulat. Khoirul lalu memesan taksi online Grab dengan tujuan Hotel Red Planet. Sekitar pukul 02.10 WIB, datanglah mobil taksi online Grab jenis Daihatsu Xenia hitam. Namun, ditengah perjalanan keduanya mengurungkan niat membunuh sopir dan merampas mobil karena kendaraan saat itu dianggap jelek.

"Setelah sampai depan Hotel Red Planet sekitar pukul 02.30, saya kembali memesan taksi online Grab, dengan tujuan Tanjung Perak," masih kata saksi Khoirul.

Sekitar pukul 03.00 WIB mobil taksi online Grab jenis Daihatsu Xenia coklat L 1620 MS yang disopiri Denny Arisandi (korban) pun datang. Rencana pembunuhan pun dilakukan, Cipto mengalihkan perhatian korban dengan cara terus mengajaknya mengobrol. Sedangkan, Khoirul mengarahkan perjalanan hingga menuju daerah Tanjung Perak. Sekitar pukul 03.10 WIB, Khoirul meminta korban untuk menurunkan kecepatan. "Saat langsung menusuk korban berkali-kali di bagaian leher. Dan Cipto dibagian dada depan,"kata saksi Khoirul.

Kemudian Khoirul mengambil alih kemudi sedangkan Cipto memindahkan jasad manajer ekspedisi J&T itu ke bagian tengah mobil. Kemudian sekitar pukul 03.30 WIB, Khoirul berputar-putar mencari tempat membuang mayat korban termasuk mencari lokasi di Armatim. Mereka lalu sepakat membuang jasad korban di Jl Larangan (depan makam), Kenjeran Park Surabaya.

Terpisah, Sandra istri korban pembunuhan, berharap agar pelaku yang membunuh suaminya akan diberikan hukuman yang maximal.

"Diberi hukuman mati. Dipenjara sampai mati dipenjara," harap Sandra wanita yang mempunyai satu anak ini, saat dikonfirmasi usai persidangan.

Atas perbuatannya terdakwa Cipto didakwa Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan kekerasan, Pasal 228 KUHP tentang menghilangkan nyawa seseorang, serta pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.

Sementara, untuk perkara M Khoirul Fajar disidangkan di Pengadilan Militer, Juanda Sidoarjo. (Komang)

Aneh, Dirugikan Malah Dituduh Lakukan Penipuan dan Penggelapan


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kasus penipuan dan penggelapan yang menjerat Direktur PT Soerya Persada Sakti (SPD), Law Chandra Gunawan digelar di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.

Sejumlah saksi dihadirkan pada persidangan oleh Jaksa Penuntut (JPU) Darwis. Mereka adalah Idris Chandra (pelapor) dan Kasmin, keduanya diperiksan keterangannya secara terpisah.

Dalam persidangan itu, terkuak sejumlah kejanggalan. Azis Wijaya yang seharusnya bertanggung jawab langsung dalam permasalahan kerjasama dengan Chandra Gunawan maupun Idris Chandra, malah samasekali tak disentuh. Menjawab pertanyaan Majelis, JPU Darwis menyatakan bahwa Azis DPO.

Kejanggalan lainnya, Idris mengaku diperkenalkan kepada Chandra Gunawan oleh Azis Wijaya dan tergiur untuk berinvestasi setelah dipertunjukkan Certificate Report of Sampling And Analisys yang dikeluarkan oleh Sucofindo kepada PT. Jaya Abadi Lestari Steel pada 27 Desember 2013.

Sedangkan dalam dakwaan JPU, Idris Chandra telah mentransfer jauh sebelum adanya Certificate 27 Desember 2013 itu, yaitu sejak 2 September 2013 sampai 16 Desember 2013 bertahap 10 kali sejumlah total Rp. 6.950.000.000.-.

Dalam keterangan selanjutnya, Idris mengaku dijanjikan oleh Chandra Gunawan, keuntungan 20 persen dalam waktu 2 bulan.  Faktanya sudah jauh lebih dari 2 bulan, Idris masih tetap mentransfer terus, sampai 10 Maret 2014.

Sementara, Saksi Kasmin, dalam keterangannya mengaku sangat dekat dengan Idris Chandra dan Idris Chandra selalu menceritakan kepadanya setiap kali mentransfer ke Chandra Gunawan.

Namun waktu dirinya akan mentransfer ke Chandra Gunawan pada bulan Juli 2016 sejumlah Rp.30.000.000.- dan Rp. 160.000.000.-, Kasmin mengaku sama sekali tidak tanya atau diberi tahu oleh Idris Chandra bahwa Chandra Gunawan tidak pernah menepati janji atau menipu. Lebih aneh lagi dalam bukti transfernya, diberi keterangan titipan dari Idris Chandra, Namun diakui sebagai uangnya sendiri, bukan uang Idris Chandra. Kasmin juga mengaku bahwa dia dijanjikan

Usia persidangan, Lisa Gunawan anak dari terdakwa Law Gunawan menganggap, ayahnya menjadi korban kriminalisasi. Penetapan ayahnya sebagai tersangka oleh Penyidik Polrestabes Surabaya atas diri Chandra Gunawan sudah pernah dikandaskan di sidang Praperadilan. 24 Februari 2017 lalu. Hakim tunggal Ferdinandus menyatakan penyidikan berdasarkan Sprin-Dik 7 Desember 2016 dan 16 Desember 2016 tidak sah dan cacat hukum.

Ironisnya penetapan tersangka atas Law Chandra Gunawan yang telah dikandaskan melalui praperadilan itu dibuka kembali oleh Penyidik Polrestabes Surabaya. Law Chandra Gunawan kembali diseret ke muara pidana yang sama, bahkan di P21 kan oleh JPU dan disidangkan. Perkara yang menurut beberapa pihak merupakan transaksi bisnis dan hubungan keperdataan ini dipaksakan ke ranah hukum pidana.

Idris Chandra bukannya melaporkan Azis Wijaya, malah memperkarakan Chandra Gunawan dengan menggiring transaksi bisnis dan hubungan keperdataan keranah pidana. Sebagai catatan, proses penyelidikan/penyelidikan sampai disidangkan di Pengadilan Negeri Surabaya, saksi kunci dan sangat penting dalam permasalahan ini, Azis Wijaya, tidak pernah sekalipun dihadirkan untuk dimintai keterangan ataupun kesaksiannya, bahkan oleh JPU telah dinyatakan DPO.

"Kami pernah praperadilankan perkara ini, dan hakim PN Surabaya mengabulkan permohonan praperadilan, tapi tak lama kemudian, ayah saya diperiksa kembali pada materi yang sama,"terang Lisa.

Permasalahan ini bermula kesepakatan kerja sama Chandra Gunawan dengan Azis Wijaya pengusaha alat berat di daerah Perak Surabaya untuk melakukan ekspor biji besi ke China. Chandra Gunawan menyediakan bahan mentah biji besi di  Batu Licin Kalimantan Selatan untuk diekspor ke China dan Azis Wijaya menyediakan alat berat serta biaya ekspor, operasional, pengangkutan dan lain-lain sebesar Rp.17.000.000.000.- . Dalam perjalanan, alat-alat berat Azis Wijaya yang digunakan untuk produksi di stockpile biji besi di Batu Licin, ditarik oleh leasing.

Azis juga tidak memenuhi janji investasinya, dari seharusnya sesuai komitmen Rp.17.000.000.000.-, kenyataannya hanya mengirimkan biaya operasional total Rp.8.300.000.000.-, itupun dicicil-cicil selama 6 bulan lebih sejak 2 September 2013 sampai 16 Desember bertahap 10 kali sejumlah total Rp. 6.950.000.000.-. Dan 25 Februari 2014 sampai 10 Maret 2014 transfer dana dilanjutkan lagi bertahap 4 kali sejumlah total Rp. 1.350.000.000.-. Semua keadaan itu menyebabkan kerugian beruntun bagi Chandra Gunawan yang telah mengeluarkan biaya operasional sekurang-kurangnya Rp.16.600.000.000.-.

Berubah-ubahnya regulasi Pemerintah dan anjloknya harga biji besi dunia memperparah keadaan. Alhasil puluhan ribu meter kubik biji besi menumpuk di Batu Licin Kalimantan Selatan menunggu diekspor. (Komang)

Kasus Henry J Gunawan Disorot Dua LSM

Ancam Geruduk Pengadilan, Bila Keluarkan Penangguhan Penahanan




KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Penanganan kasus penipuan dan penggelapan yang menjerat Henry J Gunawan sebagai tersangka ternyata mendapat sorotan dari beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Surabaya.

Kendati proses perkara pidana tersebut belum bergulir ke Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Namun sejumlah pergerakan telah disiapkan apabila Pengadilan menangguhkan penahanan Bos PT Gala Bumi Perkasa (GBP) tersebut.

Hal itu diungkapkan Drs E.C Amiruddin, Sekretaris Gerakan Putra Daerah (GPD).

"Kita terus monitor kasus itu,"katanya pada wartawan di PN Surabaya, Selasa (15/8/2017).

Tak hanya itu, GPD mengancam akan menggerakan massa ke jalan, apabila nantinya pihak Hakim PN Surabaya mengeluarkan penetapan pengalihan penahanan ataupun penangguhan penahanan Henry J Gunawan. 

"Kami tidak gertak sambal, agar penegakan hukum dalam kasus ini benar-benar ditegakkan oleh Pengadilan Negeri Surabaya," tegasnya.

Senada juga dilontarkan Nasirudin, SIP, MSi, Ketua Komunitas Anti Korupsi (KAKU). Menurutnya, Pengadilan jangan dijadikan ajang transaksi hukum.

"Dimata hukum, si kaya dan si miskin itu sama dan perlu dicatat, Pengadilan itu tempat mencari keadilan, bukan tempat untuk bertransaksi, kalau salah ya disalahkan sesuai perbuatannya,"ujar Nasirudin saat dikonfirmasi.

Nasirudin mengaku akan mengambil sikap tegas terkait adanya desas desus Henry J Gunawan akan dilepas oleh PN Surabaya.

"Jangan sampai kejadian yang sudah-sudah terjadi lagi, karena raport pengadilan sudah merah dan  kalau itu terulang lagi hukumnya wajib Ketua Pengadilan dicopot dari jabatannya,"pungkas Nasirudin.

Nasirudin pun meminta Komisi Yudisial (KY) selaku lembaga pengawasan peradilan untuk memantau proses penanganan perkara kasus Henry J Gunawan.

"Pemberitaan kan sudah santer, terlebih sudah ditahan Kejaksaan tapi pengacaranya ngotot tetap minta penangguhan penahanan, KY harus memantaunya, apalagi Henry sendiri memiliki track record yang kurang bagus,"pungkas Nasirudin.

Seperti diberitakan sebelumnya, Henry J Gunawan dijebloskan ke penjara oleh Kejari Surabaya usai menjalani pelimpahan tahap II, Kamis (10/8/2017) lalu.

Kasus yang menjerat Henry J Gunawan ini bermula saat notaris Caroline mempunyai seorang klien yang sedang melakukan jual beli tanah sebesar Rp 4,5 miliar. Setelah membayar ke Henry, korban tak kunjung menerima Surat Hak Guna Bangunan (SHGB).

Saat korban ingin mengambil haknya, Henry J Gunawan mengaku bahwa SHGB tersebut di tangan notaris Caroline. Namun setelah dicek, Caroline mengaku bahwa SHGB tersebut telah diambil seseorang yang mengaku sebagai anak buah Henry. Kabarnya, SHGB itu ternyata dijual lagi ke orang lain oleh Bos PT Gala Bumi Perkasa itu dengan harga Rp 10 miliar.

Atas perbuatannya, notaris Caroline akhirnya melaporkan Henry ke Polrestabes Surabaya. Setelah melakukan sejumlah penyelidikan, penyidik kemudian penyidik akhirnya menetapkan Henry J Gunawan sebagai tersangka dalam kasus tersebut. (Komang)

Kapolrestabes Surabaya Janji Kawal Kasus Penganiayaan Wartawan Duta


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Penganiayaan terhadap wartawan Duta Masyarakat, Abdul Azis oleh oknum  wartawan Tv lokal, Bagus ternyata mendapat perhatian serius dari Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol. M. Iqbal.

Perwira dengan pangkat tiga melati dipundaknya ini benar-benar kaget saat sejumlah wartawan memberondong pertanyaan terkait penanganan pihak Polsek wonokromo yang dinilai lamban.

Menurut M. Iqbal, apapun maupun siapapun yang telah melakukan tindakan penganiayaan bakal ditindaklanjuti sesuai hukum yang berlaku.

"Siapapun yang bertindak kriminal akan kita proses secara hukum. Apalagi ini melibatkan teman-teman sesama jurnalis," tegas Iqbal, usai menghadiri acara pemusnahan barang bukti narkoba di kantor BNNP Jatim, jalan Ngagel Madya Surabaya, Selasa (15/8)

Bahkan M. Iqbal juga berjanji akan mengawalkasus penganiayaan ini hingga ke meja hijau, meski kata Iqbal, pihaknya baru mengetahui kejadian tersebut.

"Tetap akan kita proses sesuai hukum. Dan kita akan pantau terus perkembangannya," janjinya.

Iqbal juga menambahkan, agar kasus ini dapat segera tertuntaskan, maka pihaknya akan segera berkomunikasi dengan kepolisian yang menjadi jujugan pelaporan dari korban (Abdul Azis).

" Nanti kita akan tanyakan ke Polsek Wonokromo perkembangannya." tegasnya.

Dalam kasus ini lanjut Iqbal, pihaknya juga berjanji mengedepankan independensi agar masyarakat yang teraniaya mendapatkan persamaan di mata hukum.

"Kita akan  menjunjung tinggi profesionalitas dalam menjalankan penegakan hukum. Kalau nanti dalam proses penyidikan pelaku Bagus terbukti, maka kita proses sesuai hukum," tandas Iqbal. (arf)

Urus Sertifikat Tiga Tahun Mangkrak

Paska OTT, BPN Surabaya II Tertutup



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Program sertifikasi massal swadaya (SMS) yang masih berjalan kerjasama antara Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Surabaya bekerjasama dengan Pemerintah Kota Surabaya, dikeluhkan pemohon yang mengurus sertifikat jauh sebelum program ini digulirkan.

Sebab, sejak SMS digulirkan, berkas pemohon sertifikat pemohon yang datang ke kantor BPN Surabaya II diabaikan. Bahkan informasinya, program SMS ini telah berganti nama menjadi PTSL (pendaftaran tanah sistimatis lengkap) sejak berganti pimpinan.

Fatchur Rozi, warga Rungkut Lor III, Kelurahan Rungkut Tengah, Kecamatan Gunung Anyar ini mengaku, sejak 29 Oktober 2014, ia mengurus surat rumah dari Petok-D ke sertifikat dengan nomor berkas permohonan (NBP) 44704/2014. Yang terjadi, hingga tiga tahun pengurusan, sertifikat tak kunjung selesai, alias jalan di tempat.

“Sudah ada kalau tiga tahun saya urus sertifikat di BPN Surabaya II. Gara-gara revisi peta bidang ada yang keliru, sampai sekarang berkas saya nggak jelas. Padahal yang buat salah, bukan saya. Tukang ukur sendiri yang keliru,” keluh Fatchur, ditemui di Kantor Kecamatan Gunung Anyar, Selasa (15/8).

Anehnya, pihak BPN Surabaya II tidak bisa memberikan penjelasan yang pasti terkait berkas nyantol tersebut.

“Padahal, pajak semuanya sudah saya bayar,” seloroh Fatchur.

Dijelaskan Fatchur, jika rumah yang ditempatinya itu berukuran 10 m x 20 m. Namun, karena kesalahan pihak ukur BPN, ukuran luas tanah Fatchur menjadi lebih kecil. Dengan begitu, proses sertifikat tidak bisa dilanjut, perlu pembenahan ukuran di peta bidang.

“Kalau saya tahu, dan diberikan penjelasan nggak masalah. Jawabannya, selalu masih belum, siapa yang nggak jengkel. Lalu sampai kapan. Kesannya yang diprioritaskan program SMS. Sementara saya yang sudah ngurus lama nggak diproses,” sambung Fatchur sembari menunjukkan surat perintah setor (SPS) tetanggal 29 Oktober 2014 atas nama Kepala Kantor Pertanahan Surabaya II, tertanda Edy Widjaya.

Melihat kondisi yang dialami Fatchur ini, tak salah jika warga Surabaya ogah-ogahan mengurus sertifikat. Karena, untuk mengurus sertifikat butuh biaya banyak dan tidak tentu jadinya. Berbeda dengan sosialisasi selama ini jika urus sertifikat mudah dan murah.

Ditambah lagi, kasus OTT (operasi tangkap tangan) PHL dan staf BPN Surabaya II oleh Sat Reskrim Polrestabes Surabaya, membuat kantor pertanahan di Jalan Krembangan Barat 57 ini, semakin ketat dan tertutup. Bahkan untuk klarifikasi harus mengajukan surat ditujukan ke customer service (CS) untuk disampaikan ke bagian TU (tata usaha).

“Kalau mau konfirmasi atau ada keluhan, bisa langsung ke CS Mas. Sekarang nggak bisa seperti dulu lagi. Kalau dulu bisa langsung ke bagian yang bersangkutan, sekarang tidak bisa,” ujar Bambang, Sekretaris Kepala Kantor BPN Surabaya II, Andi Rappiudin, dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Selasa (15/8).

 Disinggung ketatnya di BPN Surabaya, apakah terkait OTT beberapa waktu lalu hingga muncul tersangka, Bambang tak mengiyakan juga tak mengelak.

“Langsung saja besok (hari ini,red) ke CS Mas, biar diarahkan ke TU,” pungkasnya. (arf)

Surabaya Tuan Rumah Indonesia Channel 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Beragam seni budaya asli Indonesia, termasuk dari Surabaya, akan ditampilkan di acara Indonesia Channel (Inchan) 2017 yang digelar di Empire Bulding Surabaya, Jumat (18/8) malam.

Menariknya, para penampil seni budaya nusantara tersebut mayoritas berasal dari mancanagera. Mereka adalah peserta program Beasiswa Seni dan Budaya (BSBI) yang berasal dari 45 negara.

Rencananya, pagelaran Indonesia Channel 2017 akan dibuka oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P Marsudi bersama Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

“Ibu Menlu rencananya sudah di Surabaya pada Jumat siang,” ujar Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Luar Negeri, Al Busyra Basnur di acara jumpa pers di kantor Bagian Humas, Selasa (15/8).

Menurut Al Busyra, BSBI merupakan kegiatan dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI yang telah dilaksanakan selama 15 tahun sejak tahun 2013. Melalui kegiatan ini, Kemenlu ingin memperkenalkan kepada generasi muda negara-negara sahabat dengan berbagai ragam identitas dan kepribadian khas bangsa Indonesia seperti sikap menghargai keberagaman/kebhinekaan, kekeluargaan, kesantunan, toleransi dan keterbukaan.

“Tidak mudah mengikuti program ini. Peminatnya banyak dan ada seleksi nya. Jadi, yang ikut program BSBI ini termasuk pilihan. Hingga kini ada 776 alumni BSBI dan 69 negara di dunia,” jelas Al Busyra.

Untuk tahun ini, ada 58 peserta BSBI dari 45 negara. Selain dari negara ASEAN, peserta berasal dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Belanda, Bulgaria, Rusia, Suriname, Turki, Uzbekistan dan negara-negara lainnya. Selama 14 pekan (tiga bulan), untuk BSBI reguler, peserta mengikuti pelatihan di sanggar-sanggar seni yang bermitra dengan Kemenlu. Yakni Studio Tydif Surabaya, Sanggar Semarandana Denpasar Bali, RUmah Budaya Rumata Makassar. Sementara untuk BSBI kekhususan, pesertanya mempelajari budaya Indonesia di kampus UPN Veteran Yogyakarta.

Sebagaimana pelaksanaan BSBI di tahun-tahun sebelumnya, sebagai acara puncak sekaligus penutupan BSBI, digelarlah pagelaran seni dan budaya kolosal bertajuk Indonesia Channel. Untuk tahun ini, Surabaya dipercaya sebagai tuan rumah. Acara Inchan 2017 ini menjadi ajang bagi para peserta BSBI untuk unjuk kebolehan hasil pembelajaran selama pelatihan. Disamping iut, pagelaran tersebut diharapkan dapat menumbuhkan kembali minat dan apresiasi generasi muda Indonesia terhadap ragam seni dan budaya.

“Karenanya, manfaatkanlah kesempatan ini untuk menambah pengetahuan sekaligus untuk menambah networking. Apalagi, Inchan ini terbuka untuk masyarakat luas dan gratis,” sambung dia. 

Menariknya, dalam jumpa pers tersebut, ikut dihadirkan beberapa peserta BSBI reguler. Salah satu nya peserta dari Surineme, Amdie Wirjoredjo yang mengikuti pelatihan di Surabaya. Selama di belajar seni budaya di Studio Tydif Surabaya, Amdie mengaku mendapatkan banyak pengalaman berharga. Tidak hanya belajar budaya, dia juga menikmati kuliner khas Surabaya.

“Saya belajar banyak tentang budaya, musik, membatik. Saya juga mendapatkan banyak teman dari berbagai negara. Saya sungguh bahagia. Ini pengalaman yang luar biasa,” ujar penyuka nasi rawon dan sate ini.

Pengalaman menyenangkan juga dirasakan Lazzar Jumateeava. Seperti Amdie, gadis asal Uzbekistan ini juga belajar budaya di Surabaya. Dan dia mengaku mendapatkan pengalaman mengagumkan.

“Semua yang saya alami di sini sungguh amazing,” ujarnya.(arf)

3 Pasar Rakyat Surabaya “Ditutup” Korbankan Ribuan Pekerja


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Gonjang ganjing soal kategori pasar grosir dan eceran di wilayah Kota Surabaya sepertinya masih belum jelas endingnya. Apalagi, definisi grosir dan eceran juga masih terkesan rancu.

Oleh karenanya belakangan muncul tuntutan dari perwakilan pedagang 3 pasar rakyat yakni Pasar Tanjungsari 74, Pasar Buah Tanjungsari 47 dan Pasar Dupak 103, agar Dinas Perdagangan (Disperdag) Kota Surabaya menarik kembali keputusan yang berkaitan dengan pencabutan ijin dan rencana penutupan, sebelum dilakukan perubahan aturan di Perda.

Namun faktanya, Komisi B DPRD Surabaya masih terus mendesak agar Disperdag Kota Surabaya segera menindaklanjuti keputusan yang telah dibuat, meskipun belakangan Sekretaris Komisi B DPRD Surabaya Edi Rahmat tetap mengelak jika pihaknya dianggap turut mendorong tindakan penutupan 3 pasar rakyat tersebut.

Menurut Wawan Some pendamping pedagang 3 pasar rakyat Surabaya, legeslatif dan eksekutif terkesan berpihak sekaligus membela keberadaan pasar induk PIOS yang notabene milik swasta.

“PIOS bukan pasar induk milik pemkot, tapi milik swasta. Kok dibela mati-matian ya, mulai dari jaman berdiri tahun 2010 sampai sekarang masih saja dibela,” ucapnya, Selasa (15/8/2017).

Pria yang lebih dikenal sebagai penggiat lingkungan ‘Nol Sampah’ ini mengatakan, seharusnya Pemkot dan DPRD Surabaya lebih menyorot 150 lebih pasar tradisonial yang hingga saat ini belum berijin alias ilegal.

“Coba cek, apa semua pasar di Surabaya punya ijin? Termasuk pasar yang dikelola PD Pasar Surya, Kalau ijin tiga pasar yang sudah berijin ini dibekukan, berarti nasibnya sama dengan  150 lebih pasar lainnya di Surabaya. Artinya, kalau tiga pasar itu ditutup berarti 150 pasar di Surabaya juga harus ditutup,” tandasnya.

Tidak hanya itu, Wawan juga mencoba menunjukkan hitungan jumlah tenaga kerja yang bakal terdampak, karena saat ini mengais rejeki di aktifitas 3 pasar rakyat yang rencananya bakal di eksekusi Disperdag Surabaya.

“Di tiga pasar yang ijinnya dibekukan, ada 200 pedagang. Kalau satu pedagang ada 5 tenaga kerja berarti ada 1000 orang yang bakal jadi korban. Dan anggap saja 1 orang menanggung 4 anggota keluarga. Maka akan ada ribuan warga Surabaya yang akan terkena dampaknya,” pungkasnya. (arf)

Cara Pemkot Promosikan Kota Surabaya


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sebanyak 107 pelaku UKM dan 5 hotel akan meramaikan festival atau pameran kuliner di Jalan Tunjungan Surabaya bertajuk Kuliner Angkringan Tunjungan, Sabtu, (19/8/2017). Dalam acara tersebut Pemerintah Kota (Pemkot) bakal menyajikan berbagai macam makanan tradisional bagi warga Surabaya dan tamu luar negeri.

“Masing-masing peserta terdiri dari 20 pelaku UKM Pahlawan Ekonomi, Dekranasda binaan DP5A sebanyak 16 UKM, 8 UKM Dinas Koperasi, 16 UKM Dinas Perdagangan, 4 UKM DollyUKM, 17 UKM sekitar Tunjungan dan 26 UKM kuliner yang sudah dikenal di Surabaya seperti Lontong Balap Cak Gendut, Rawon Setan, Tahu Campur Pandegiling,” urai Widodo Suryantoro selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) di Kantor Humas, Selasa, (15/8/2017).

Konsep acara ini, lanjut Widodo, sedikit berbeda dengan dari tahun sebelumnya. Jika tahun lalu berbagai macam kuliner ikut menyemarakkan, di tahun ini hanya food traditional surabaya yang bisa menyemarakkan warisan kuliner Surabaya kepada tamu luar negeri, khususnya peserta festival layang-layang dan peserta Indonesia Chanel (Ichan). Selain itu, suguhan makanan tahun ini dikemas ke dalam bentuk angkringan.

”Cara ini dilakukan supaya tamu luar negeri bisa bercerita sekaligus mempromosikan lebih luas ke negaranya masing-masing bahwa di Surabaya ada banyak kuliner dan wisata lain yang bisa dikunjungi,” ungkap Widodo.

Ditanya dampak positif bagi pelaku UKM dalam acara Kuliner Angkringan Tunjungan ini, Widodo optimis acara ini akan memberi banyak manfaat bagi pelaku UKM.

“Tentu yang paling utama akan meningkatkan pendapatan bagi 120 pelaku UKM yang terdiri dari 100 stand melalui festival traditional food Surabaya,” imbuhnya.

Widodo kembali menyampaikan, selain mempromosikan kuliner dan wisata di Kota Pahlawan, tujuan acara ini untuk menyemarakkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, sehingga festival ini bakal jauh lebih meriah dan ramai oleh pengunjung dibandingkan tahun sebelumnya.

“Besar harapan saya agar seluruh warga Surabaya mau dan bisa hadir di perhelatan ini,” ujar Pria berkacamata ini.

Tidak hanya suguhan kuliner, warga surabaya juga akan dihibur oleh penampilan dari Kelompok pemusik Jalanan Bonbin, Kelompok pemusik Jalanana Kala Biru, Kelompok Musik Jalanan Alang-Alang Band Tamarawings dan Keroncong Liwet yang semakin meramaikan acara Angkringan Kuliner Traditional Surabaya.

Perlu diketahui dan diperhatikan acara yang diselenggarakan pada hari Sabtu, 19 Agustus 2017, mulai ditutup total pada hari Jum’at pukul 12 malam dan kembali dibuka pada hari minggu pukul 12 malam. (arf)

Tiga Pasar Rakyat Ditutup, Pedagang siap Lawan


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Kota Surabaya menyatakan tidak ada "hearing" atau rapat dengar pendapat dalam sepekan ini terkait rencana penertiban tiga pasar rakyat yakni Pasar Tanjungsari 74, Pasar Tanjungsari 36, dan Pasar Dupak Rukun 103.
    
"Beberapa hari lalu mereka (pedagang Tanjungsari) sudah diundang, tapi berhubung ada rapat paripurna kemudian dibatalkan," kata Sekretaris Komisi B DPRD Surabaya Edi Rachmat kepada Antara di Surabaya.

Menurut dia, tetap ada rapat dengar pendapat buat para pedagang di tiga pasar tersebut, hanya saja pihaknya masih belum bisa menentukan kapan waktunya. Hal ini dikarenakan di DPRD Surabaya banyak kegiatan yang tidak bisa digantikan. 

"Kalau minggu depan masih ada acara seperti parpiurna, perangkaan dan banggar. Itu semua penting," katanya.

Edi menyayangkan sikap pedagang di tiga pasar yang tidak menyikapi adanya surat pembekuan Surat Izin Usaha Pengelolaan Pasar Rakyat (IUP2R) dari Dinas Perdagangan Surabaya yang kemudian disusul dengan terbitkan surat perintah (SP) 1, 2 dan 3.

"Seharusnya mereka (pedagang) responsip dengan meminta rapat dengar pendapat ketika adanya SP 1, tapi kenyataanya diam saja, begitu dikeluarkan SP 2 juga tetap diam saja. Bukan mala membawa persoalan itu ke PTUN (Pengadilan Tata Usaha Negara)," katanya.

Padahal, lanjut dia, yang menyatakan adanya pelanggaran itu bukan Komisi B, melainkan Dinas Perdagangan Kota Surabaya.

"Semestinya mereka langsung ke Dinas Perdagangan," katanya.

Saat ditanya batas toleransi atas pembekuan IUP2R selama 30 yang akan berakhir pada 15 Agustus 2017, Edi mengaku tetap tidak bisa menggelar rapat dengar pendapat dengan para pedagang sebelum batas akhir pembekuan IUP2R tersebut.

"Gak mungkin karena minggu depan itu banyak kegiatan di DPRD," katanya.

Sementara itu, Koordinator Aksi Pedagang Pasar Tanjungsari Kusnan pihaknya bersama para pedagang di tiga pasar saat ini masih membahas opsi jika batas akhir toleransi pembekuan pada 15 Agustus tetap diberlakukan.

"Kalau jadi dibekukan pasti bakal rame. Kami siap perang," katanya.

Selama ini, lanjut dia, para pedagang menolak penutupan Pasar Tanjungsari 74, Pasar Buah Tanjungsari 47 dan Pasar Dupak 103 karena resmi sudah mengantongi IUPR dari Pemkot Surabaya.  "Jika pasar itu ditutup, terus pedagang jualan apa," kata Kusnan.

Menurut dia, seharusnya kalangan Komisi B DPRD Surabaya memperjelas di aturan mengenai ukuran mana yang dianggap sebagai pasar grosir dan pasar eceran. Bukannya, lanjut dia, DPRD merekomendasi para pedagang buah Tanjungsari dipindah ke pasar buah milik pengusaha.

Kusnan mengatakan para pedagang buah melawan kebijakan Dinas Pedagangan yang menutup tiga pasar tradisional yang mereka tempati selama ini. Menurutnya, pedagang sudah membawa persoalan tersebut ke PTUN.

"Jadi tunggu saja, siapa yang benar dalam hal ini," ujarnya.

Ia mengatakan surat peringatan satu, dua, tiga hingga pembekuan yang dilayangkan Dinas Perdagangan tidak berdasar. Kusnan mengaku kecewa dengan tindakan pemerintah kota yang membekukan tiga pasar buah tradisional karena dari sekitar 160 pasar tradisional yang ada di Kota Surabaya, hanya 6 pasar yang mengantongi perizinan. Empat di antara enam pasar tersebut yang justru ditutup.

"Kenapa seratus lebih pasar tradisional yang tak berizin tidak diributkan" katanya.

Kepala Dinas Perdagangan Arini Pakistyaningsih menyatakan penertiban tiga pasar grosir ilegal sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP) yakni akan dilakukan setelah masa 30 hari  pembekuan surat IUP2R habis.

"Sesuai dengan SOP dinas, ada mekanisme yaitu tahapan masa 30 hari setelah pembekuan kemudian dicabut izinnya. Aturan ini menurutnya memang tidak tercantum dalam Perwali tapi keberadaanya melengkapi secara teknis," katanya.

Menurut dia, setelah 30 hari tersebut, berarti tiga pasar tersebut sudah resmi ditutup dan diterbitkan bantuan penertiban (bantib) untuk Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). "Kami sudah komunikasi intens dengan Satpol PP untuk rencana penertiban ini," katanya. (arf)

Risma Kukuhkan 100 Paskibraka


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) 100 pelajar pilihan yang tergabung dalam Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kota Surabaya 2017 mendapat pengukuhan dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Senin (15/8/2017). Mereka mendapat pengukuhan dari wali kota karena akan menjalankan tugas pada saat upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus mendatang.

“Paskibraka bukan sekadar simbol kibarkan bendera merah putih. Ini adalah tanggung jawab dan kepercayaan kebangsaan yang luar biasa. Kalian semua adalah wakil dari ratusan ribu anak surabaya yang mendapat mandat dari warga Surabaya. Tolong jaga dengan baik kepercayaan tersebut," kata Wali Kota Risma saat pengukuhan Paskibraka di Graha Sawunggaling.

Risma juga berpesan pada Paskibraka bahwa mereka adalah wakil dan duta dari seluruh warga surabaya terlebih bangsa indonesia.

"Berikan Dharma Bakti untuk Surabaya dan Indonesia, dan ingat jangan menjadi sombong, mereka harus menjadi contoh di sekolah kepada teman-temannya agar menjadi lebih baik. Ingat peribahasa padi – semakin menguning maka ia semakin menunduk,” imbuh Risma.

Ke depan, wali kota sarat akan prestasi itu meminta kepada seluruh Paskibraka untuk tetap menjalankan amanah dari pejuang bangsa, orang tua dan guru.

“Ingat bahwa kalian adalah insan-insan yang dibutuhkan negara saat ini, jangan ada kata menyerah, putus asa, capek atau lelah untuk menjadi penerus bangsa ini,” tegasnya.

Seusai pengukuhan yang berlangsung khidmat, Wali Kota Surabaya yang didampingi beberapa kepala SKPD, kakak pelatih dan pembina sekaligus alumi Paskibraka memberikan wejangan guna menggugah semangat anak-anak pilihan yang berasal dari 100 Sekolah Menengah Atas dan sederajat se-Surabaya ini. 
     
"Setelah kalian mengibarkan bendera merah putih, maka saat itu kalian semua adalah wakil dan duta dari seluruh warga surabaya terlebih bangsa Indonesia. Karena itu sekali lagi saya tekankan, jangan sombong dan ingat kalian harus bisa menjaga kepercayaan dan nama baik bangsa sampai meninggalkan dunia ini," ujarnya.

Sementara itu Kepala Pelatih Paskibraka Muhammad Usman (31) menambahkan, 100 Paskibraka ini terdiri dari 50 pria dan 50 wanita dan berasal dari 100 Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Madrasah di Kota Surabaya. Mereka telah mengikuti pelatihan yang diberikan selama 14 hari mulai 3 - 14 Agustus.

Usman panggilan akrabnya mengaku optimistis bahwa Paskibraka tahun ini mampu memberikan performa yang maksimal.

"Insyaalah sudah 90% persiapan dan pemantapan yang kami lakukan kepada teman-teman. Setiap harinya, kami melakukan monitoring mulai dari kesiapan hingga kesehatan para anggota paskibraka. Apa yang terjadi di lapangan, kami evaluasi hingga gladibersih besok (16/8). Doakan agar kami mampu memberikan performa maksimal saat 17 Agustus mendatang," ungkap Usman. (arf)