Selasa, 22 Agustus 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Bali) Puncak perinagatan HUT RI ke 72 yang biasanya dilaksanakan kali ini dilaksanakan secara berbeda yaitu di Kisik Pegametan atau masyarakat sekitar biasa menyebutnya sebagai Gili Putih Sumberkima. Pos TNI AL Celukan Bawang dalam memperingati HUT ke 72 Proklamasi kemerdekaan RI tahun 2017 melaksanakan upacara di sebuah pulau putih yang terletak di Ds. Sumberkima Kec. Grogak Kab. Buleleng Bali. Bertindak selaku Irup adalah Danposal Celukan Bawang Lettu laut (P) Agus Thoha  Tohid.

Hadir dalam acara tersebut Kabid Destinasi Dinas Pariwisata Kab. Buleleng dan Kadis Perikanan Kab. Buleleng. Hadir sebagai peserta upacara para pekerja keramba, nelayan, dan pokdarwis desa Sumberkima dan siswa sekolah Madarasah Aliyah Sunan Ampel Sumberkima dengan jumlah 150 orang.

Agus sapaan Danposal mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan upaya mempererat tali silaturahmi diantara masyarakat maritim yang merupakan patner kerja dan kolegaPos TNI AL dalam melaksanakan tugas pokoknya dalam pembinaan teritorial diwilayah dan pemberdayaan masyarkat pesisir. Sebagian besar peserta upacara tersebut adalah karyawan keramba jaring apung (KJA) yang berlokasi di desa Sumberkima Kec. Grogak Kab. Buleleng yang selama ini mereka hanya melihat dan mendengar upacara HUT RI tanpa bisa terlibat didalamnya.

Antusiasiasme dan kebahagiaan mereka begitu terlihat tatkala Danposal mengajak upacara tanpa harus meninggalkan pekerjaan yang menjadi tugas pokok mereka dalam mencari nafkah untuk keluarganya. Tidak kurang dari 50 orang turut hadir dan memeriahkan acara yang dikemas sesederhana mungkin tanpa mengurangi nilai kemerdekaan sebagai wujud kecintaan terhadap NKRI. Danposal Celukan Bawang sengaja membuat beda acara kali ini sebagai bentuk serta tindakan nyata Serbuan Maritim TNI AL tahun 2017.

Ditempat terpisah Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal)  Denpasar Lantamal V Kolonel Laut (P) GB. Oka menghadiri acara upacara detik-detik proklamasi dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-72 di Lapangan Bajra Sandi Renon Denpasar dan bertindak selaku Inspektur Upacara adalah Gubernur Bali yang diikuti oleh peserta Upacara dari TNI/Polri segarnizun Kota Denpasar serta seluruh pegawai negeri dilingkungan Provinsi Bali. Diakhir Upacara dilaksanakan Pawai dan Kirab Kebangsaan dengan peserta seluruh jajaran TNI/Polri wilayah Kodam IX/Udayana dan seluruh Kabupaten dan Kota se-Bali. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Bangkalan) Kemeriahan HUT Kemerdekaan RI ke 72 masih terasa di Desa Binoh, Bangkalan, Madura. Salah satunya yakni dengan diselenggarakannya perlombaan pacuan kuda yang diikuti 200 tim guna memperebutkan piala Danrem 084 Bhaskara Jaya, Kolonel Kav M Zulkifli. Minggu, (20/8/2017)

Turut hadir dalam perlombaan, diantaranya Danrem 084/BJ, Kolonel Kav M Zulkifli; Ketua Pordasi Jatim Drs HM Ru'i; Wabup Bangkalan, Ir. KH. Mondir A Rofii; Kasdim 0829/Bangkalan, Mayor Inf Mahmudi, Kapolres Bangkalan, AKBP Anisullah M Ridho dan Ketua Pordasi Bangkalan, H. R. Nasir Zaini.

Danrem 084 BJ, Kolonel Kav M Zulkifli berterimakasih atas terserlenggaranya lomba kuda tradisional ini. Pihaknya mengaku bangga karena peminat lomba ini sangat banyak. Selain memeliharaha salah satu tradisi di Madura, Zulkifli berharap lomba ini akan memupuk rasa persaudaraan serta menumbuhkembangkan sportifitas bagi para peserta. Selain lomba karapan sapi, di Bangkalan ada kerapan kuda, dimana joki kudanya tidak menggunakan pelana kuda.

"Terima kasih atas terserlenggaranya lomba kuda tradisional ini. Hal ini sangat bagus untuk memelihara salah satu tradisi yang ada di Bangkalan, khususnya Madura. Dengan adanya event ini, kita juga bisa menumbuhkan atlit balap kuda dari kota Bangkalan. Jadi, laksanakan lomba ini dg penuh tanggung jawab dan utamakan keamanan," kata Danrem 084 BJ, Kolonel Kav M Zulkifli.

Seperti diketahui, lomba pacuan kuda ini diikuti oleh 200 tim. Dimana diikuti 45 ekor kuda yang dibagi dalam 5 kelas lomba. Setiap kelas terdiri 2 juara, yaitu juara kelas bawah dan juara kelas atas. Adapun kuda yang berhasil menjadi juara diantaranya, juara kelas A super  dimenangkan oleh Gester Madura milik SAIFUL LUKMAN Bintang Madura Stable. Juara kelas bawah dimenangkan oleh Putri Bila milik Kades Pandan Lanjang Arosbaya

Sementara untuk juara Kelas A atau kelas atas dimenangkan, juara 1 yakni Idola Madura milik Saiful Lukman Bintang Madura Stable dan juara 2 oleh Bhaskara milik Danrem 084 BJ Sakera Stable. Juara Kelas bawah dimenangkan oleh, juara 1 Sewika milik HOLIS Sanggra Agung dan juara 2 Sultan milik kades Alaskembang. (arf)

Senin, 21 Agustus 2017

Heri Paryanto
KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kehilangan tempat tinggal tanpa adanya proses jual beli membuat duka tersendiri bagi Heri Paryanto, Warga Pondok Maritim Wiyung Surabaya. Untuk bisa mendapatkan kembali rumahnya itu, Heri melayangkan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.

Dia menggugat Agus Mulyono  Hadijanto, Pengusaha bahan-bahan furniture di jalan Kramat Gantung Nomor 75 Surabaya, sekaligus sebagai pengusaha dana talangan.

Selain Agus Mulyono Hadijanto, Heri juga melaporkan Notaris Rexy Sura Mahardika, yang diduga ikut membantu proses administrasi dibalik berpindahnya status kepemilikan rumahnya menjadi nama Agus Mulyono Hadijanto.

Diceritakan Hery Paryanto, Saat itu dia memerlukan suntikan dana untuk mempelancar bisnisnya di bidang suplier material dan mendatangi Bank Pundi untuk mengajukan proses kredit sebesar Rp 230 juta.

Karena pengajuan kredit itu butuh proses waktu yang cukup lama, Heri mendapatkan penawaran oleh Aldi, Pegawai Bank Pundi untuk menggunakan dana talangan. Namun, dana talangan yang dimaksud itu bukan dicairkan melalui Bank Pundi, melainkan dari pihak luar yakni Agus Mulyono Hadijanto.

Dengan komitmen lisan, Heri pun menyanggupi kesepakan pinjaman tersebut, dengan komposisi masa pembayaran 3 bulan dan bunga 5 persen setiap bulannya. Tak hanya itu, dari pinjaman yang dicairkan, Heri diwajibkan membayar bunga awal sebesar 15 persen dan fee untuk marketing, Aldi dkk sebesar 5 persen.

Selang sehari bersepakat, Aldi mengajak Heri untuk membuatkan akad perjanjian pinjaman di Kantor Notaris Rexy Sura Mahardika, di jalan Gayungsari Timur Surabaya, dengan jaminan sertifikat rumah milik Heri.

Namun, perjanjian itu tidak ditandatangani dihadapan Notaris Rexy Sura Mahardika melainkam hanya dilakukan oleh pegawainya.

Ironisnya, belakangan diketahui jika sertifikat rumah tersebut telah beralih nama dan kepemilikannya menjadi milik Agus Mulyono. Hal itu diketahui Heri setelah mendapatkan surat dari Kantor Pajak Pratama (KPP) Surabaya terkait pajak atas penjualan rumah tersebut.

"Saya merasa dicurangi, saya tidak pernah menjual rumah tapi hanya menggadaikan dengan bunga lima persen,"ujar Heri Paryanto pada awak media di PN Surabaya, Senin (21/8/2017).

Heri pun mengaku beberapakali mengkonfirmasikan permasalahan  peralihan kepemilikan rumah tersebut menjadi milik Agus ke Notaris Rexy, Namun dia tak mendapatkan jawaban lantaran selalu dihindari.

"Karena itu saya lebih memilih jalur hukum saja, melaporkan Agus Mulyono dan Notaris Rexy ke Polda Jatim juga memggugat mereka perdata ke Pengadilan,"sambung Heri sambil menujukan segebok data.

Diakui Heri, pidana yang dilaporkan ke Polda Jatim itu akhirnya dialihkan penanganannya ke Polrestabes Surabaya. Tapi, laporan sejak setahun lalu itu hingga kini masih berjalan datar dan belum ada penetapan tersangka.

"Informasinya, akhir bulan ini baru gelar perkara, semoga saja penyidik bekerja secara profesional  dan segera menetapkan Agus Mulyono dan Notaris Rexy Sura Mahardika sebagai tersangka," pungkasnya.

Dalam kasus ini, Agus Mulyono dan Notaris Rexy Sura Mahardika dilaporkan dengan laporan terpisah, mereka dilaporkan melanggar pasal 379 ayat a KUHP  tentang penipuan sebagai mata pencaharian dan pasal 372 tentang penggelapan dan pasal 335 tentang perbuatan tidak menyenangkan dengan kekerasan.

Selain Heri, ternyata Agus Mulyono Hadijanto juga disebut melakukan aksi ke korban lain dengan modus yang sama. Mereka adalah Endah Sulistyowati dan Hari Trisno, keduanya warga Kedung Turi Permai Sidoarjo.

"Dibelakang saya masih banyak yang  menjadi korbannya Agus Mulyono dan Notaris Rexy,"ujar Heri Paryanto.

Terpisah, Notaris Rexy Sura Mahardika belum bisa dikonfirmasi terkait masalah ini.

"Beliaunya masih ada tamu," ucap Diani, pegawai Kantor Notaris Rexy Sura Mahardika saat dikonfirmasi via ponsel, Senin (21/8/2017).

Agus Mulyono
Sementara, Agus Mulyono membantah telah melakukan penipuan dan penggelapan. Pria yang mengaku pernah menggeluti dunia property ini mengklaim telah mengantongi sejumlah bukti terkait peralihan rumah tersebut menjadi mikiknya.

"Intinya tidak benar dan saya ada semua bukti-buktinya," katanya saat dikonfirmasi.

Dari data yang dihimpun, Agus Mulyono Hadijanto adalah terpidana kasus pemalsuan surat. Pada 24 Juni 2016 lalu, Dia hendak membobol Bank Mandiri Cabang Genteng Kali Surabaya senilai Rp 30 miliar, dengan modus pencairan dana deposito berjangka palsu.

Aksi pembobolan Agus Mulyono dibongkar oleh Petugas Bank Mandiri yang curiga dengan  surat deposito berjangka yang akan dicairkan Agus Mulyono.

Dari sistem Bank Mandiri, Surat deposito berjangka nomor AD 938253 senilai 30 Miliar itu bukan atas nama Agus Mulyono melainkan milik orang lain.

Atas perbuatannya, Agus Mulyono diganjar hukuman setahun penjara oleh Hakim PN Surabaya.

"Saat itu memang saya jaksanya," terang Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ririn Indrawati saat dikonfirmasi via selulernya. (Komang)

Minggu, 20 Agustus 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Masih ingat kan kasus dugaan korupsi Dana Hibah Program Penanganan Sosial Ekonomi Masyarakat atau P2SEM.

Kasus yang sempat menghebohkan Jawa Timur tahun 2009 silam hingga saat ini bagaikan hilang ditelan bumi. Padahal kasus tersebut belum sepenuhnya menyeret seluruhnya pelaku kejahatan uang negara.

Seperti diketahui P2SEM adalah program bantuan hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) 2008 lalu, yang disalurkan kepada organisasi dan kelompok masyarakat, melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas). Untuk mendapatkan hibah P2SEM, pengaju harus melewati rekomendasi dari anggota DPRD Jatim saat itu.

Nah, diduga kuat, ada tindakan sunat-menyunat pada pencairan P2SEM dan melibatkan banyak anggota dewan.

Kejati sendiri saat ini sudah memenjarakan Ketua DPRD Jatim saat itu, H. Fathorrasjid, dalam kasus kakap ini.

Namun, anehnya setelah keluar dari penjara beberapa waktu lalu, H. Fathorrasjid balik menyerang dan membeberkan data terkait keterlibatan pihak lain, termasuk pihak Pemprov Jatim.

Sayangnya H. Fathorasjid mengaku kecewa terhadap kinerja Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur (Jatim). Mantan Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur yang dipenjara karena kasus korupsi P2SEM tersebut mengaku sudah tiga kali mendatangi Kejati Jatim, tapi tak pernah direspon serius.

Hingga H. Fathorrasjid mensinyalir bila Kejati Jatim diduga sudah masuk angin. Buktinya tak ada respon terhadap apa yang H. Fathorrasjid sampaikan.

"Nama-nama anggota DPRD Jatim yang juga korupsi dana P2SEM tak pernah dipanggil hingga sekarang. Kalau Kajati gak tebang pilih mereka kan pasti dipanggil,” ujar Fathorrajid kepada para wartawan di Surabaya, Selasa (25/11/2016).

Fathorrasjid yang kini pengasuh Pondok Pesantren Yatama Masakin Adz-Dzikra Situbondo layak pantas kecewa karena dari mayoritas anggota DPRD Jatim yang diduga terlibat kasus korupsi P2SEM hanya dirinya yang dijebloskan ke Penjara Medaeng sampai 4,5 tahun. Para pimpinan DPRD dan anggota DPRD Jawa Timur yang lain masih bebas berkeliaran sampai sekarang. Bahkan diantara mereka kini ada yang jadi anggota DPR RI dan DPRD Jawa Timur.

Menurut H. Fathorrasjid, penanganan hukum kasus tipikor dana hibah P2SEM tahun anggaran 2008 tebang pilih.

“Penikmat utama dana hibah khususnya dari para anggota DPRD Jatim periode 2004-2009 belum tersentuh hukum. Padahal mereka yang merekom dan juga penikmat hasil korupsi P2SEM,” katanya.
Dalam rilisnya kepada wartawan Fathorrasjid mengaku sudah menyerahkan nama-nama 'penikmat' dana P2SEM ke Kejati Jatim. Mereka, antara lain, AR Rp. 31 miliar, AS Rp. 18 miliar, AJ Rp. 17 miliar, FAF Rp. 12,25 miliar, ASa Rp. 11,55 miliar.

Fathorrasjid juga melaporkan AS (Fraksi PKB, kini Gerindra) Rp. 5,580 miliar. Dan beberapa nama anggota dewan  lainnya.

Pucuk dicinta ulam pun tiba, perjuangan untuk membongkar para koruptor kelas wahid yang ada di Jatim oleh H.Fathorrasjid ternyata  tidak sendirian. Setelah kasus yang dikawalnya dianggap macet, ada tokoh anti korupsi di Jawa Timur yang akan meneruskan perjuangannya untuk membuka tabir gelap skandal yang memalukan masyarakat Jawa Timur ini.

Sosok yang akan meneruskan perjuangan H. Fathorrasjid tak lain adalah I Wayan Titib Sulaksana. Praktisi hukum dari Universitas Airlangga Surabaya menganggap bahwa terhentinya pengungkapan perkara dugaan korupsi P2SEM tahun 2009 di Jatim ini belum tuntas akibat kurang beraninya pihak penyidik dari Kejati Jatim.

Untuk itu Wayan Titip mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar mengungkap perkara dugaan korupsi Dana Hibah P2SEM.

"Dugaan korupsi klas kakap, dana hibah P2SEM itu benar-benar terorganisir secara rapi. Kongkalikongnya sangat masif dan terencana. Gampangnya seperti ini. Ada bantuan pemerintah berupa kambing, tapi masyarakat terimanya  berupa kucing. Perbedaannya sangat fantastis," ujarnya ditemui awak media ini dikampus Unair (Jum'at, 18/8/2017).

I Wayan Titib Sulaksana, Ketua Dewan Penasehat LSM. Aliansi Masyarakat Anti Korupsi (AMAK) berkeyakinan perkara ini akan terbuka secara terang benderang di hadapan publik.

"Insya Allah, sebelum akhir bulan Agustus atau ahad depan, kami temui komisioner KPK di Jakarta dengan memberikan data-data yang cukup signifikan," ujar pria berambut putih itu (arf)

Terkait penganiayaan wartawan Duta oleh reporter TV lokal



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Atensi Kapolrestabes Surabaya, M. Iqbal terhadap Polsek Wonokromo agar segera memproses kasus penganiayaan wartawan Duta Masyarakat, Abdul Azis oleh salah satu reporter stasiun TV lokal, Bagus akhirnya dijalankan.

Ini terbukti penyidik Polsek Wonokromo memanggil beberapa saksi yang dianggapmengetahui kejadian penganiayaan Azis oleh Bagus di lapangan futsal Mangga Dua Surabaya.

“Kedua saksi yang saat itu berada di lokasi kejadian hari ini sudah kita panggil panggil untuk dimintai keterangannya,” kata Ipda Ristianto, Kanit Reskrim Polsek Wonokromo Surabaya, saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Minggu (20/8/2017).

Menurut Ristianto, kedua orang saksi tersebut juga berprofesi sebagai wartawan, yakni Eko Widodo dari Arek TV dan Triyoko dari Memorandum.

“Kita akan bekerja seprofesional mungkin dan akan menegakkan hukum sesuai aturan yang ada, kedua saksi yang saat itu berada di lokasi kejadian hari ini sudah kita panggil untuk dimintai keterangannya,” ungkapnya.

Selain memeriksa saksi, rencananya penyidik juga akan memeriksa rekaman Closed Circuit Television (CCTV) yang ada di Gool Ruko Mangga Dua Jl Jagir Wonokromo.

“Kita juga akan periksa CCTV di lapangan Futsal,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Abdul Azis (29) yang sedang latihan rutin futsal bersama rekan se pokja di Mangga Dua, Jagir, Wonokromo Surabaya pada Jumat (11/8) lalu, mendapat pukulan brutal dari  Bagus Priyono.

Akibat ulah Bagus yang main kasar tersebut, Aziz mengalami luka serius di bagian muka, patah hidung dan memar di  bagian mata kirinya, sehingga penglihatannya terganggu.

Atas peristiwa pemukulan tersebut, Azis tidak berterima dengan perlakuan reporter TVlokal itu, kemudian melaporkan kejadian tersebur ke pihak Polsek Wonokromo.

Berdasarkan Laporan Polisi LP Nomor: STPL/415/B/VIII/Jatim/Restabes sby/Wnkrm, Aziz melaporkan Bagus Priyono atas dugaan penganiayaan sesuai pasal 351 KUHP dengan hukuman 2 tahun 8 bulan kurungan penjara.

Sementara menurut, Saksi mata Eko mengatakan, saat itu, rebutan bola dan Bagus tidak bisa melewati Azis, tiba-tiba dia tidak terima dana langsung memukul korban.

“Saya yang melihat langsung melerai dan mengamankan Bagus,” kata Eko.

Sementara, menurut salah satu wartawan yang enggan disebutkan namanya mengatakan, memang sosok Bagus Londo dikenal temperamental.

“Dari dulu dia seperti itu, arogan anaknya, tempramental,” ungkapnya singkat. (arf)


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Atlit renang putri Pangkalan Utama TNI AL V (Lantamal V)  Serda Apm Ni Luh Putu Meisaningsih berhasil menyabet Juara II kategori renang laut 1000 meter dalam ajang Piala Pabglima TNI yang digelar di pabtai Ancol,  Jakarta Utara,  Minggu (20/8).

Lomba yang digelar Dinas Potensi Maritim (Dispotmar) Mabesal ini dalam rangka menyambut HUT TNI ke-72 tahun 2017. Selain lomba renang,  panutia juga menggelar Lomba Dayung Perahu Naga 500 m yang dilaksanakan di Ancol Jakarta Utara. Lomba tersebut melombakan kategori TNI dan Umum.

Putu -sapaan akrab prajurit Korps Wanita TNI Angkatan Laut (Kowal) yang baru bergabung dengan TNI AL pada tahun 2015 ini-merupakan salah satu prajurit yang berdinas di Rumah Sakit TNI Angkatan Laut (Rumkital) dr. Oepomo Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) V Surabaya.

Lomba Renang Laut 1000 m untul kategori TNI dan Polri tersebut diikuti ratusan peserta pria maupun wanita. Lomba dimulai pukul 08,00 Wib di dermaga Beach Ancol Jakarta Utara. Bagi putu, lomba tersebut merupakan ajang untuk mengetahui seberapa siap dirinya dalam rangka menghadapi event yang lebih besar kedepan.

Saat ini putu juga tercatat sebagai atlit renang Provinsi Bali,  dan ia mengikuti pemusatan latihan renang di KONI Bali untuk persiapan PON mewakili Provinsi Bali.


Putri pertama dari 2 bersaudara dari pasangan Serma I wayan Miasa dan Ni Wayan kerniasih ini memang punya hobbi renang. Sejak kecil ia memang bercita-cita ingin menjadi Tentara.

Ia merasa bangga karena bisa meraih hasil yang bisa membuat orang tuanya tersenyum.

”Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-Nya, sehingga saya bisa meraih hasil yang bagus dalam even ini”, ujarnya ketika dihubungi via telepon.

Ketika disinggung tentang rencana kedepannya, ia menyampaikan bahwa dalam waktu dekat ini akan ada even Kasal Cup di Kendari.

“ Saya fokus dulu ke even yang akan datang seperti Kasal Cup di Kendari pada bulan September, selanjutnya saya akan fokus ke PON," ujarnya.

Tidak lupa ia berterima kasih kepada tim pelatih dari Koni Bali maupun pelatih dari Lantamal V tempat ia bernaung. Ia cukup puas dengan hasil yang diraih, dan akan dijadikannya bahan evaluasi ke depan, agar bisa tamoil lebih maksimal dan meraih mendali emas.

Tampil sebagai juara I dalam ajang lomba renang laut 1000 m kategori TNI wanita yaitu Archia Febra Noycra dari Pupus Diskuad, juara II Serda Apm Ni Luh Putu Meisaningsih dari Lantamal V, juara III Ayu Zulpeni dari Puspen Armed.

Sedangkan untuk kategori pria Juara I serda Ferian dari TNI AD. Juara II serda Imanuel dari TNI AU, Juara III dari TNI AL Kopaska Armatim, Juara IV dari TNI AL Armatim, Juara V dari TNI AL Marinir.

Acara tersebut ditutup oleh Pangkolinlamil Laksda TNI Agung Prasetiawan, M.A.P. (arf)



Sabtu, 19 Agustus 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pemerintah Kota Surabaya menggelar Kuliner Angkringan Tunjungan Tahun 2017 di sepanjang Jalan Tunjungan Surabaya, Sabtu, (19/8/2017). Pada kesempatan itu, bicarasurabaya.com bekerjasama dengan UKM Putat Jaya dan Pasar Induk Osowilangun Surabaya (PIOS) membuka stand berjualan buah murah dengan harga serba Rp 10 ribuan.

Buah murah sebanyak 3 ton itu spontan diserbu warga dalam jangka waktu sejak yang dimulai sejak pukul 16.00-17.00 WIB. Warga langsung antri untuk membeli berbagai buah yang dijual kala itu, seperti semangka tanpa biji, semangka biji, semangka kuning, jeruk, melon, Pepaya Thailand dan Pepaya California.

 “Kok murah banget mas, saya beli 5 biji semangkanya dan jeruk 5 juga,” kata Farida salah satu warga Benowo yang sengaja berkunjung ke Jalan Tunjungan untuk mengikuti Kuliner Angkringan Tunjungan 2017.

Farida mengatakan angkringan ini sangat menarik karena beraneka ragam jualannya, yang paling menarik adalah jualan buah yang serba Rp 10 ribuan. Jualan buah ini hanya satu-satunya di semua stand Kuliner Angkringan Tunjungan tahun 2017 ini.

“Ini sangat kreatif, makanya di stand lain tidak ada yang jualan seperti ini, buah-buahan kyaknya hanya di sini tok, saya sudah keliling tidak ada lagi yang jual buah,” ujarnya.

Selain itu, di stand bicarasurabaya.com itu bekerjasama dengan UKM Dolly yang menjual semua produk UKM Putat Jaya seperti kripik Samijali, Bothok Telur Asin, Telur Asin, Sinom, Orumy, Bongko Menthuk, Gethas, Lemet (plonter), Wingko Walo dan beberapa produk lainnya. Hampir semua yang dijual di stand ini laris manis.

Sementara itu, General Manager PIOS Rahayu Trisila mengatakan sangat bangga bisa mensupport kegiatan Pemerintah Kota Surabaya dalam acara Kuliner Angkringan Tunjungan tahun 2017. Ia mengaku bangga bisa berjualan langsung bersama para awak redaksi bicarasurabaya.com.

“Ini suatu kehormatan bagi kami, tentu kami bangga bisa mensupport acara ini karena ini pertama kalinya menggelar pasar murah di Kuliner Angkringan Tunjungan tahun 2017 ini ,” kata Trisila. (*/arf)


KABARPROGRESIF.COM: (Medan) Kopral Dua (Kopda) Marinir Syaiful Kadri yang berdinas di Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) I Belawan, berhasil menggagalkan aksi pembegalan di Jl. Darusalam, Kelurahan Babura, Kecamatan Medan Baru, Medan. Sabtu (19/08/2017).

Aksi pembegalan tersebut terjadi pada Sabtu dini hari pukul 04.30 terhadap sepeda motor Honda Vario 125 BK 4274 ABD warna putih yang sedang dikendarai oleh Fitria Hasanah (34), seorang karyawan swasta, warga Lingkungan 1 Bahari, Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan

Peristiwa berawal saat Kopda Marinir Syaiful sedang melintas di Jl. Darusalam (TKP), dengan mengendarai mobil Avanza. Dari arah berlawanan prajurit Marinir ini melihat dua orang pria sedang berusaha merampas sepeda motor vario yang dikendarai oleh seorang wanita, dan mendengar teriakan

"Begal...! Begal...!

Melihat situasi tersebut Kopda Marinir Syaiful mempercepat laju kendaraannya dan menabrakkan ke Sepeda Motor pelaku yang berusaha melarikan diri. Pelaku terjatuh dan berdiri lalu berusaha kabur kembali. 

Kopda Marinir Syaiful memutar balik kendaraannya dan mengejar kedua pelaku tersebut. Dalam aksi kejar kejaran tersebut, akhirnya kendaraan pelaku terjatuh depan di RS. Accuplast Jl. Sei Bahbolon Medan.

Kemudian tersangka bernama Nando melarikan diri dengan membawa sepeda motor Vario berwarna putih yang dipakainya untuk melakukan aksi pembegalan dan tersangka Fahmi Sahril (23), warga jalan Yos Sudarso, Lorong XI No.20, Keluarahan Glugur Kota, Kecamatan Medan Barat, melarikan diri kemudian bersembunyi ke dalam parit.

Warga yang saat itu ramai berdatangan melakukan pencarian terhadap pelaku begal tersebut, tak lama berselang saat melakukan pencarian, akhirnya tersangka Fahmi ditemukan sedang bersembunyi didalam parit dan kemudian di tangkap oleh warga.

Saat di interogasi, diketahui  bahwa dalam aksi begalnya itu, tersangka tidak hanya sendirian, melainkan bersama dengan enam rekan lainnya,

Kemudian pelaku dibawa ke Polsek Medan Baru beserta Korban dan Kopda Marinir Syaiful Kadri untuk dimintai keterangan sebagai saksi atas peristiwa tersebut. (arf)




KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Youtube meluncurkan program Creators for Change di Indonesia. Melalui  program ini, anak usaha Google itu berharap bisa memunculkan kreator YouTube dari berbagai daerah di Indonesia sekaligus memperbanyak persebaran konten video positif.

Setelah singgah dari beberapa daerah, kini youtube menyambangi sekaligus memberi pelatihan kepada anak-anak muda di koridor gedung Siola Lt. 3 Surabaya. Acara ini juga dihadiri oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini.

Kepada anak-anak muda kreatif Surabaya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berpesan agar anak-anak harus memanfaatkan pelatihan ini semaksimal mungkin. Sebab, baginya tidak hanya menambah dan mengasah ilmu tetapi harus ada sesuatu yang lebih.

“Jadi ketika kalian datang kesini tidak hanya menyalurkan hobi semata, tetapi diharapkan mampu menciptakan suatu karya yang kemudian menghasilkan uang,” kata Risma, Sabtu, (19/8/2017).

Hal ini, lanjut Risma penting dilakukan anak-anak muda agar waktu, tenaga dan uang yang mereka luangkan tidak terbuang percuma.

“Kalian harus melakukan ini, supaya ada feedbacknya,” imbuhnya.

Dirinya juga menyampaikan bahwa beberapa tahun ke depan, pesan dari sebuah gambar akan lebih kuat ketimbang tulisan. Sebab, menurutnya, gambar lebih memudahkan orang untuk memahami suatu peristiwa ketimbang kata-kata.

“Emosinya itu lebih dapat, bahkan bisa membuat orang menangis” ungkap Risma.

Di tempat yang sama, Risma juga memberi semangat kepada pelaku UKM yang mengikuti pelatihan bersama gapura digital. Pada kesempatan tersebut, dirinya mengingatkan kepada pelaku UKM yang mayoritas dihuni ibu-ibu untuk terus menginovasi produk-produknya.

“Dunia teknologi semakin hari semakin maju, jika kita tidak mengikutinya maka sudah pasti kita akan tertinggal,” terang wali kota perempuan pertama di Surabaya ini.

Oleh karenanya, dirinya berharap agar pelaku UKM mampu memanfaatkan wadah yang sudah tersedia bersama gapura digital. Karena dengan terus berlatih dan mengenal dunia digital, maka produk yang dihasilkan akan mengalami peningkatan dan bisa bersaing dengan pasar dunia lainnya.

“Jangan mudah menyerah, pelaku UKM harus terus belajar untuk mengenal lebih dalam bagaimana membangun usaha melalui digital,” ujarnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Aneka layang-layang hias dengan beragam ukuran, bentuk, motif dan warna, terbang gagah menghiasi langit timur Kota Surabaya, Sabtu (19/8/2017). Bahkan ada sepasang layang-layang yang bisa berdansa layaknya manusia. Begitulah secuil gambaran keseruan Surabaya International Kite Festival (SIKF) 2017 di Side Area Long Beach Selatan Pakuwon City.

Event Surabaya International Kite Festival ini merupakan agenda yang rutin digelar setiap tahun di Surabaya. Untuk tahun ini, event hasil sinergi Pemerintah Kota Surabaya dengan Persatuan Layang-Layang Surabaya (Perlabaya) ini digelar dua hari, 19-20 Agustus 2017. Karenanya, warga Kota Surabaya dan sekitarnya yang belum memiliki agenda mau ke mana untuk mengisi akhir pekan, bisa menikmati eksotisme layang-layang dari berbagai negara dan kabupaten-kota di Indonesia di Side Area Long Beach Pakuwon City. 

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini ketika membuka Surabaya International Kite Festival ke-20 mengatakan, agenda ini bisa menjadi sarana untuk mengenalkan Surabaya ke dunia internasional. Karena memang, peserta nya tidak hanya berasal dari dalam negeri, tetapi juga dari luar negeri. “Dan setiap tahun, pesertanya bertambah banyak. Kreasi layang-layang yang ditampilkan juga semakin beraneka ragam. Semoga event ini bisa terus meningkat sehingga bisa menjadi destinasi wisata,” tegas Wali Kota Tri Rismaharini.

Untuk Surabaya International Kite Festival tahun ini, ada peserta dari tujuh negara yang ikut serta. Mereka berasal dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Hongkong, China, Singapura dan Prancis. Khusus dari Indonesia, pesertanya dari 26 kabupaten/kota. Diantaranya ada dari Riau, Jakarta, Depok, Bandung, Solo, Ponorogo, Sidoarjo, Malang, Denpasar, hingga Makassar.

Seusai memberikan sambutan, Wali Kota Tri Rismaharini lantas mencoba menerbangkan layang-layang dengan warna merah putih. Bukan hanya satu layang-layang. Tetapi sebanyak 72 layang-layang yang didesain berjajar. Jadilah layang-layang merah-putih membentuk semacam “tangga ke langit”. Bersamaan dengan itu, layang-layang bergambar logo Kota Surabaya, juga ikut terbang tinggi.

Angka 72 tersebut melambangkan usia Republik Indonesia yang baru saja merayakan HUT kemerdekaan ke-72 tahun. Dan memang, ada yang beda dengan tampilan layang-layang di festival tahun ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Karena event ini hanya berselang dua hari setelah peringatan HUT Kemerdekaan ke-72 Republik Indonesia, motif layang-layang yang difestivalkan pun mengusung semangat kemerdekaan. Selain layang-layang merah putih, juga ada layang-layang bergambar pahlawan nasional, I Gusti Ngurah Rai dan Sultan Hasanuddin. Bahkan, ada layang-layang dengan motif Hotel Yamato (kini Hotel Majapahit) yang pada tahun 1945 silam menjadi lokasi bersejarah perobekan warna biru bendera Belanda oleh Arek-Arek Suroboyo

“Filosofi dari layang-layang ini, kita bisa terbang untuk menggapai cita-cita. Tadi juga ada layang-layang simbol bendera merah putih yang jumlahnya 72. Saya juga minta agar layang-layang simbol logo Surabaya juga terbang tinggi. Maknanya, ketika Indonesia terbang tinggi, Surabaya juga harus terbang tinggi,” ujar wali kota menjawab pertanyaan wartawan.

Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya, Widodo Suryantoro menuturkan, agenda Surabaya International Kite Festival 2017 ini penting sebagai bagian upaya untuk melestarikan budaya bangsa, serta meningkatkan apresiasi masyarakat kepada layang-layang.

“Selain itu tentunya memberikan hiburan kepada masyarakat untuk menyemarakkan peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia. Karenanya, silahkan warga untuk hadir meramaikan kegiatan ini,” jelas Widodo.

Bahkan, sambung Widodo, para penonton tidak hanya disuguhi aneka layang-layang hias dengan beragam kreasi. Masyarakat juga bisa berkesempatan untuk belajar membuat layang-layang hias.

“Ini juga ada pemberian keterampilan dan pelatihan membuat layang-layang,” sambung Widodo. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Peserta program Beasiswa Seni dan Budaya (BSBI) yang berasal dari 45 negara tampil  dalam acara puncak Indonesia Channel (Inchan) 2017 di Empire Palace Surabaya, Jumat (18/8) malam dengan menampilkan tari-tarian Seni dan Budaya Nusantara.

Hadir dalam acara ini, Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P Marsudi didampingi suami, Agus Marsudi, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Luar Negeri, Al Busyra Basnur, para pejabat Kementerian Luar Negeri, Duta Besar Konjen dan Konsul Luar Negeri.

Dalam acara tersebut Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P Marsudi menyampaikan bahwa tujuan utama acara ini untuk memperkenalkan budaya Indonesia melalui pemberian beasiswa kepada siswa-siswi luar negeri. Nantinya setelah menyelesaikan pembelajaran selama 3 bulan di Indonesia, mereka memperkenalkan budaya Indonesia di negaranya masing-masing.

“Selain memperkenalkan budaya Indonesia, ada maksud lain yakni membangun jembatan antara hubungan Indonesia dengan negara internasional lainnya atau dengan kata lain acara ini sebagai salah satu bentuk diplomasi kebudayaan Indonesia dengan negara-negara lain. “Belajar budaya ke negara orang sama halnya dengan memahami pola pikir dari negara tersebut,” kata Retno seusai acara.

Dirinya juga mengingatkan kepada peserta, agar transaparan menerima keberagaman dengan cara saling menghormati, menghargai serta memiliki sikap toleransi. “Mari kita junjung perbedaan dan kita jaga tali persatuan dan pertemanan antara indonesia dengan negara internasional, dengan begitu nama Indonesia bisa dibawa kemana mana,” imbuhnya.

Perlu diketahui, sejak tahun 2013 BSBI berhasil menelurkan 776 alumni yang berasal dari 49 negara. Setelah menyelesaikan studinya, sebagian besar dari mereka melanjutkan studi S-2 di Indonesia bahkan membuat karya mengenai budaya di Indonesia.

"Seperti halnya lulusan dari Negara Kepulauan Fiji membuat kelompok dance, Perancis membuat film fokumenter Tari Pakarena dan Korea Selatan meluncurkan satu album dangdut bernama papa mama di Seoul," ujar perempuan kelahiran Semarang ini.

Sementara itu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menambahkan, melalui acara ini, budaya di Indonesia akan semakin dikenal oleh dunia melalui program beasiswa bagi pemuda-pemudi yang berkesempatan belajar budaya di Indonesia. Disamping itu, pagelaran tersebut diharapkan dapat menumbuhkan kembali minat dan apresiasi generasi muda Indonesia terhadap ragam seni dan budaya.

"Inilah cara paling cerdas untuk mengenalkan budaya kesenian di Indonesia kepada dunia dan semoga dalam acara ini kita bisa menjaga tali persaudaraan serta mampu membaur dengan negara-negara internasional lewat kesenian," kata Risma diiringi tepuk tangan peserta yang mayoritas dihadiri pelajar SMP-SMA.

Risma juga menyampaikan rasa terima  kasih kepada Kemenlu yang mempercayai Surabaya sebagai tuan rumah dalam pagelaran Indonesia Chanel 2017. “Terima kasih sekali lagi saya ucapkan kepada bu Menteri (Retno Marsudi) beserta jajarannya dan pihak lainnya," sambung dia.

Selama acara berlangsung, 59 peserta BSBI dari 45 negara menampilkan berbagai macam tarian khas Indonesia sesuai dengan pelatihan di sanggar-sanggar seni yang sudah mereka jalani selama 14 pekan (3 bulan) di beberapa sanggar diantaranya, Studio Tydif Surabaya, Sanggar Semarandana Denpasar Bali, Rumah Budaya Rumata Makassar dan kampus UPN Veteran Yogyakarta. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Tim Dayung Perahu Naga Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal V) yang diperkuat oleh personel dari Batalyon Marinir Pertahanan  Pangkalan  (Yonmarhanlan) V berhasil menembus semifinal dalam ajang lomba dayung Perahu Naga Walikota Cup 2017, Sabtu (19/8).

Lomba dayung Perahu N aga Walikota Cup 2017 ini merupakan ajang tahunan yang digelar oleh Pemerintah Kota Surabaya yang memperebutkan Piala Bergilir Walikota Surabaya dan sekaligus merupakan ajang pariwisata Surabaya.

Kepastian Tim Dayung Lantamal V Surabaya disampaikan oleh Wakil Komandan Lantamal V Kolonel Marinir Nana Rukmana, S.E., yang menyaksikan secara langsung jalannya lomba dayung perahu naga tersebut.

"Syukur Alhamdulillah para atlet kita bisa menembus babak Semifinal setelah berjuang keras dengan segenap tenaga berusaha yang terbaik, mudah-mudahan seluruh atlet mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya sekaligus merebut medali bagi Lantamal V pada final besok," harapnya.

Sebenarnya lanjut Nana -sapaan akrab Eadan Lantamal V ini- kita tadi bisa mencatatkan waktu yang lebih baik, hanya saja ada sedikit trouble (dayung patah,red) sehingga kita banyak  kehilangan waktu dan hanya beda satu detik saja dari yang nomer satu.

Wadan juga menjelaskan, untuk peluang meraih medali memang bukan hal mudah. Namun pihaknya berharap seluruh atlet bisa memberikan kejutan.

 Apalagai para atlet tersebut juga sudah memastikan diri lolos ke babak berikutnya.

"Atlet seharusnya bisa tampil lebih lepas dan maksimal karena sudah mengamankan tiket babak berikutnya. Mudah-mudahan seluruh atlet bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya di babak final," pungkasnya. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive