Senin, 28 Agustus 2017

Terkait Pengawasan dan Pemantauan Terhadap Revisi Perda dan Penggunaan Anggaran Tahun 2017




KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Provinsi Jatim, Bambang Heriyanto dan Kadis Perternakan, Rohayati menjalani sidang perdana kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemerantasan Korupsi (KPK).

Kedua pejabat itu menjalani sidang perdana di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya, di Juanda Sidoarjo, dengan agenda pembacaan surat dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada KPK.

Mereka diadili terkait pungutan liar (Pungli) atau suap  pengawasan anggaran dan Peraturan Daerah (Perda) yang dilakukan oleh Komisi B DPRD Jawa Timur terhadap SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) di Jawa Timur.

Selain itu, dalam persidangan yang terpisah, duduk juga sebagai pesakitan Ajudan Kadis Pertanian, Anang Basuki Rahmat.  Anang berperan sebagai penyambung pemberi suap ke Ketua Komisi B DPRD Jatim, Moch Basuki.

Dijelaskan Jaksa KPK, terdakwa Rohayati telah melakukan penyuapan terhadap  Moch Basuki melalui R Rahman Agung sebesar Rp 175 juta agar tidak mempersulit dalam pengawasan anggaran saat penyusunan revisi Perda Nomor 3 Tahun 2012 tentang pengendalian ternak sapi dan kerbau betina antara Dinas Perternakan Jatim dengan Komisi B DPRD Jatim.

Sementara, Kadis Pertanian, Bambang  Heriyanto dan Ajudannya, Anang Basuki Rahmat dinilai telah melakukan perbuatan yang sama dengan Rohayati tapi dengan pengawasan yang berbeda. Mereka menyuap  sebesar Rp 300 juta, Komisi B DPRD Jatim tidak mempersulit evaluasi pengawasan anggaran APBD 2017 pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jatim.

Oleh JPU KPK, Ketiga pesakitan itu didakwa dengan pasal berlapis.

"Para terdakwa didakwa melanggar pasal 5 ayat 1 Huruf A dan Pasal 13  Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 atas perubahan Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang tindak pidana korupsi, Jo pasal 55 ayat (1) ke 1 KUH.Pidana, Jo Pasal 64 ayat (1) KUHP,"terang JPU KPK, yang terdiri dari Budi Nugraha, Atty Novianty, Muhammad Riduan saat membacakan surat dakwaan secara bergantian,  Senin (28/8/2017).


Usai pembacaan dakwaan, Majelis Hakim yang diketuai Rohmad memberikan kesempatan pada ketiga terdakwa untuk mengajukan nota keberatan atau eksepsi. Namun, hak itu tidak dipakai, mereka memilih untuk langsung ke tingkat pembuktian.

"Kalau begitu, perkara ini dilanjutkan ke pembuktian, mohon agar Penuntut Umum untuk menghadirkan saksi-saksi pada persidangan berikutnya,"kata Hakim Rohmad sembari memukulkan palu sebagai tanda berahkirnya persidangan.

Sementara, berkas perkara lain dengan tesangka Moch Basuki, Rahman Agung, Santoso belum dilimpahkan KPK ke Pengadilan Tipikor Surabaya.

Seperti diketahui, Pada 5 Juni 2017 lalu, KPK berhasil mengungkap adanya praktek suap dilingkungan Komisi B DPRD Jatim melalui Operasi Tangkap Tangan (OTT).

Alhasil, OTT itu menetapkan enam orang sebagai tersangka. Mereka adalah, Ketua Komisi B DPRD Jatim M Basuki, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jatim Bambang Heryanto, Kadis Peternakan Rohayati, dua Staf DPRD Jatim Rahman Agung dan Santoso serta ajudan Kepala Dinas Pertanian Anang Basuki Rahmat.

Mereka menjadi tersangka kasus dugaan suap terkait tugas pengawasan dan pemantauan terhadap revisi Perda dan penggunaan anggaran tahun 2017.

Dalam OTT itu, KPK berhasil menyita uang Rp 150 juta di ruangan Komisi B DPRD Jatim. Uang itu berasal dari Bambang Heriyanto untuk M Basuki melalui perantara yaitu Anang dan Rahman. Uang itu disebut merupakan pembayaran kedua dari total komitmen Rp 600 juta yang akan diserahkan pada M Basuki.

Uang itu disebut sebagai pembayaran per triwulan terkait pelaksanaan tugas pengawasan dan pemantauan DPRD tentang penggunaan anggaran di Provinsi Jatim. (Komang)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Banyaknya persoalan tenaga kerja Indonesia (TKI) non prosedural hingga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang lolos di beberapa negara, menjadi perhatian khusus pemerintah Indonesia. Sebab, ketika TKI bermasalah di negara orang dan diketahui mereka datang dan bekerja tanpa melalui prosedural, sangat sulit bagi Indonesia memberikan perlindungan hukum.

“Makanya ini perlu dicegah, jangan sampai terlambat. Tidak hanya imigrasi saja yang harus melakukan pencegahan. Instansi-instansi pendukung lain, harus bekerjasama agar jangan sampai mereka yang tidak prosedural lolos. Kasihan mereka juga ketika di negara orang sengsara,” ujar Med Evawadi, Kabid Intelijen Divisi Imigrasi Kementrian Hukum dan Hak Azasi Manusia (HAM), Senin (28/8). 

Dijelaskan Med, sebab para TKI dengan segala cara akan melakukan apa saja untuk bisa bekerja di negara orang. Salah satunya dengan memberikan data palsu ketika mengurus paspor. Namun, upaya pencegahan terhadap calon TKI yang non prosedural, bisa dilakukan dengan pencegahan dini.

“KTP, kartu keluarga (KK), akta kelahiran, akta perkawinan, ijazah atau surat baptis, harus benar-benar sesuai dengan identitas pemohon paspor. Makanya, ketika wawancara, petugas kita akan mendalami dengan menggali informasi terkait tujuan membuat paspor. Kalau data yang diberikan ke kita salah, bisa fatal,” sambung Med.

Selama ini, para TKI bisa dengan mudah bekerja di Negara lain tanpa harus dilengkapi surat rekomendasi dari Kementrian/Dinas Tenaga Kerja Provinsi/Kabupaten/Kota. Mereka TKI yang nekad bekerja, hanya menggunakan visa kunjungan, umroh, kunjungan keluarga dan sebagainya.

 Sementara itu, dalam kegiatan sosialasasi yang digelar Kantor Imigrasi Kelas I Tanjung Perak, Senin (28/8), di hotel kawasan Jalan Basuki Rahmat, mengambil tema Pencegahan Tenaga Kerja Indonesia Non Prosedural dan Upaya Peningkatan Pelayanan Permohonan Paspor RI, diikuti ratusan peserta dari Surabaya, Gresik, Lamongan, Tuban, Bojonegoro dan Bangkalan.

Dalam kesempatan itu, para undangan yang terdiri dari perwakilan Dinas Sosial, BNP2TKI, Dinas Penddikan, Dispendukcapil, Disnaker, perwakilan Kemenang masing-masing daerah juga para camat di Surabaya, banyak mengeluhkan banyaknya aturan persayaratan pembuatan paspor.

“Sebenarnya nggak ribet, selama persyaratan yang dibutuhkan dilengkapi oleh pemohon. Mulai KTP, KSK dan ijazah. Kalau ijazah tidak ada, bisa pakai akta kelahiran, surat nikah. Kecuali untuk paspor umroh, harus dilengkapi rekomendasi dari Kemenag setempat,” ujar Made Nur Hepi Juniartha, Kasi Lantaskim Kelas I Tanjung Perak.

 Tidak itu saja, Relita, petugas Dispendukcapil juga seringkali mendapat pengaduan masyarakat terkait penolakan imigrasi menyoal surat perekaman e-KTP yang berbarcode dan tidak berbarcode.

“Saya sering mendapatkan keluhan, kareana imigrasi menolak. Memang ada dua, barcode dengan foto sudah di print. Dan tidak berbarcode dengan foto ditempel. Semuanya sama dan sah,” sahut Relita.

Mendapati penjelasan itu, pihak Imigrasi Tanjung Perak, berupaya akan memudahkan persoalan yang dihadapi masyarakat yang belum mengantongi e-KTP. (arf)




KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Rencana adanya aksi unjuk rasa di Kelurahan Kedurus, Kecamatan Karang Pilang Surabaya senin (28/8/2017) pagi ternyata tak diketahui Lurah Kedurus.

" Saya gak tau, yang demo siapa saya gak tau." kelit Jusaq NH, Lurah Kedurus saat dikonfirmasi wartawan diruang kerjanya Senin, (28/8/2017).

Menurut Jussaq, hingga saat ini pihaknya mengaku belum mengetahui permasalahan itu pasalnya belum ada surat pemberitahuan secara tertulis maupun lisan dari warga yang akan menggelar unjuk rasa di tempat kerjanya tersebut.

" Saya gak tau masalah dengan warga itu." katanya.

Bahkan ketika ditanya terkait kedatangan sejumlah satuan polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kecamatan Karang Pilang dikantornya, Lagi-lagi Lurah Kedurus, Jussaq NH mengelak bila hal tersebut dalampengamanan adanya aksi unjuk rasa.

" Kemungkinan, mereka hanya mampir, perintah dari Kecamatan." ujarnya.

Seperti diberitakan, rencananya sejumlah warga akan menggelar unjuk rasa di kelurahan Kedurus kecamatan, Karang Pilang, Surabaya. Namun sayangnya aksi tersebut akhirnya batal di gelar.

Informasi yang beredar dilapangan aksi warga ini batal dilakukan lantaran diduga akibat adanya intervensi dari pihak-pihak yang merasa dirugikan dengan adanya aksi tersebut.

Sebelumnya beredar ingormasi pada senin ( 28/8/2017) pukul 09.00 Wib, akan ada aksi demonstrasi warga yang meminta warga lainnya yang merasa menerima uang dari pengembang waduk kedurus diharuskan untuk mengembalikannya.

selain itu tuntutan warga lainnya meminta pencopotan RW yang telah mendukung pengembang.

Tak hanya itu warga juga meminta Lurah Kedurus tak menyetujui pelepasan aset bekas tanah kas desa (BTKD). (arf)

Untuk Kendaraan Dinas dan Angkutan Umum




KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kementerian ESDM dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melaksanakan sosialisasi pembagian dan pemasangan konverter kit untuk kendaraan dinas dan angkutan umum di wilayah Surabaya, Senin (28/8/2017). Acara tersebut dibuka oleh Nur Oermayati, Kepala Bagian Perlengkapan Pemkot Surabaya dan dihadiri oleh SKPD dan jajaran terkait.

Sosialisasi ini selaras dengan rencana pemerintah untuk menggalakkan penggunaan gas bumi di masyarakat, khususnya sektor transportasi. Dengan sosialisasi ini, diharapkan calon penerima konverter dapat memahami mengenai manfaat, keamanan dan efisiensi dari penggunaan konverter kit bagi kendaraannya.

Adapun jumlah konverter yang dibagikan adalah sebanyak 2000 unit untuk tahun anggaran 2017. Untuk Jawa Timur, ESDM memberikan alokasi sebanyak 341 unit yang akan dibagi untuk wilayah Surabaya dan Gresik. Konverter kit yang dibagikan mempunyai sistem bi-fuel, sehingga calon penerima tidak perlu mengkhawatirkan kehabisan gas di ditengah jalan karena dapat di switch ke bbm.

Adapun manfaat dengan dipakainya konverter kit ini selain sebagai upaya mendukung program langit biru, penerima bantuan juga dapat menghemat pengeluaran biaya energi kendaraannya karena setara per liter harga gas untuk kendaraan di SPBG PGN seharga Rp 4500/lsp.

"Pengguna akan mendapatkan manfaat efisiensi dari digunakannya konverter kit, 1 tahun penghematan yang bisa dicapai adalah Rp 1,5 juta, atau 20% - 40% dibanding bbm non subsidi," ungkap Misbachul Munir, Area Head PGN Surabaya.

Untuk melaksanakan penyediaan, pendistribusian dan pemasangan konverter kit ini, sesuai Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (ESDM), PGN dibantu oleh PT Gagas Energi Indonesia selaku anak perusahaan yang mengoperasikan SPBG dan PT Autogas. Selain di Jawa Timur, Kementerian ESDM juga menugaskan pembagian konverter ini di wilayah Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Lampung.

"Selain ramah lingkungan, program ini juga merupakan upaya diversifikasi energi juga menyukseskan program bauran energi yang dicanangkan pemerintah," tambah Munir.

Pemerintah Kota Surabaya siap menindaklanjuti sosialisasi penggunaan gas bumi di sektor transportasi.

“Kepala Bagian Layanan Pengadaan dan Pengelolaan Aset Kota Surabaya, Noer Oemarijati mengatakan, Pemkot Surabaya akan menindaklanjuti dengan pemasangan converter kit pada mobil dinas Pemkot secara bertahap mulai besok (29/8),” tegas Kepala Bagian Layanan Pengadaan dan Pengelolaan Aset Kota Surabaya, Noer Oemarijati.

Menurut Noer, tercatat 100 unit mobdin akan dipasangi alat tersebut. Mayoritas adalah kendaraan keluaran setelah tahun 2010. Termasuk di dalamnya Innova keluaran terbaru dan mobdin hasil pengembalian dari DPRD Surabaya, juga akan dipasangi converter. Di luar 100 mobdin tersebut, Pemkot Surabaya sudah punya 25 unit mobdin yang sebelumnya sudah dilengkapi converter.

“Jadi nantinya akan ada 125 mobdin pemkot dengan alat converter. Namun demikian, sejauh ini converter hanya bisa dipasang di mobdin berbahan bakar bensin. Sementara mobdin dengan mesin diesel belum bisa dipasangi converter,” sambung Noer.

Sebagai informasi, saat ini terdapat tiga jenis produk gas bumi terintegrasi milik PGN yang dapat digunakan oleh masyarakat dan industri. Ketiga produk tersebut adalah GasKita untuk residensial dan usaha kecil, Sinergi untuk industri dan pembangkit listrik, serta GasKu untuk pelanggan transportasi.

Hingga tahun 2017, PGN membuktikan komitmennya sebagai BUMN yang fokus kepada penyaluran gas bumi. PGN telah berhasil membangun infrastruktur yang lebih baik, salah satunya dengan menambah jaringan pipa gas hingga 7.282 kilometer atau setara dengan 80% dari infrastruktur gas bumi di Indonesia.

Dengan kesiapan infrastruktur gas bumi tersebut, PGN menyalurkan gas bumi secara langsung kepada 151.293 pelanggan domestik yang terbagi menjadi 1.658 pelanggan industri manufaktur berskala besar dan pembangkit listrik; sebanyak 1.927 pelanggan sektor UMKM, komersial, hotel, rumah sakit, restoran, hingga rumah makan; serta 147.708 pelanggan rumah tangga. Pelanggan PGN tersebut tersebar pada 12 provinsi di Indonesia. Saat ini PGN telah menyalurkan gas bumi secara keseluruhan sebesar 747,42 BBTUD yang menjangkau 19 kota di Indonesia.(arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Yogyakarta) Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Yogyakarta Lantamal V Letkol Laut (P) Arya Delano, S.E., M.Pd  selaku Pembina Jalasanasteri Cabang 8 Korcab V DJAT  bersama Ketua Jalasenastri Cabang 8 Korcab V DJAT Ny. Arya Delano dengan Anggota Jalasenastri, Korps Wanita TNI AL (Kowal) dan ASN Putri Lanal Yogyakarta melaksanakan olah raga bersama di Lapangan Mako Lanal Yogyakarta dan dilanjutkan tatap muka di Aula Lanal Yogyakarta dalam rangka HUT Ke- 71 Jalasenastri, Senin (28/8).

Maksud dari pertemuan tersebut adalah untuk menjalin keakraban kekeluargaan antara Pembina, Ketua Jalasenastri Cabang 8 Korcab V dengan para istri prajurit, Kowal dan ASN putri sekaligus untuk mengenal lebih dekat dengan istri anggota Lanal Yogyakarta, sehingga pembina dan Ketua mengetahui setiap  permasalahan ataupun kesulitan  yang dihadapi anggotanya.

Komandan Lanal Yogyakarta dalam acara tersebut mengharapkan kepada seluruh anggota terutama kepada para istri untuk  bisa hidup hemat dan tidak banyak menuntut suami diluar kemampuannya.

“Saya mengharapkan kepada seluruh anggota terutama kepada ibu-ibu Jalasenastri untuk bisa hidup hemat, tidak menuntut kepada para suami sesuatu diluar kemampuannya,” ujar Arya sapaan akrab Danlanal Yogyakarta ini.

Arya juga menyampaikan agar mewaspadai anak yang sudah menginjak remaja dari bahaya narkoba dan penggunaan medsos serta meluangkan waktu untuk bersama agar terjalin komunikasi yang seimbang antara orang tua dengan anak.

" Apabila anak kita sudah  emnginjak remaja, hendaknya ada komunikasi yang seimbang antara anak dengan kedua orang tua,  Itulah salah satu cara bagi para orang tua untuk bisa mengetahui secara dini permasalahan yang dihadapi  anak," terangnya.

Sebagai istri lanjutnya,  diharapkan kepada ibu-ibu Jalasenastri harus mampu dan bisa mensupport suami sehingga suami dapat bertugas dan berkarier dengan baik.

Turut hadir dalam acara tersebut antara lain Palaksa Letkol Laut (P) Siswo Widodo, S.T., Pasintel Mayor Laut (P) Suparno, Kaakun Mayor Laut (S) Sucipto Aji Herlambang  serta Dansatma Kapten Laut (E) Totok Musyanto. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Lamongan) Bertempat di Alun-alun Kab. Lamongan telah dilaksanakan Karnaval tingkat TK, SD/MI Sekab. Lamongan dalam rangka HUT RI ke 72 tahun 2017, dengan penanggung jawab Drs. Adi Suwito, M.Pd. (Kepala Dinas Pendidikan Lamongan), Senin (28/8).

Adapun Rute yang dilalui Untuk TK dan Paud rute Start depan Pendopo,Jl. Lamongrejo,Jl. Dr. Wahidin,Jl. Suwoko,Jl. Kombes Pol M.Duriat dan Finish Depan Kantor pos sedangkan SD dan MI Start depan Pendopo,Jl. Lamongrejo,Jl. Dr. Wahidin,Jl. Suwoko,Jl. KH. Ahmad Dahlan,Finish Alun2 Lamongan.

Drs. Adi Suwito, M.Pd. (Kepala Dinas Pendidikan Lamongan) dalam sambutannya karnaval ini merupakan rangkaian dari peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 72. Karnaval ini diikuti sebanyak 79 lembaga terdiri dari 44 lembaga TK dan 35 lembaga SD dan MI dengan Karnaval ini kita dapat  memupuk jiwa korsa dan kekompakan di kalangan pemuda dan pelajar.

H. Fadeli, SH. MM (Bupati Kab.Lamongan) menyampaikan melalui Karnaval ini kita harus bisa mensupport anak2 kita dikalangan pelajar agar tercipta kekompakan antar pelajar dan membentuk pelajar yang berkarakter. Dengan semangat kemerdekaan ke 72 Republik Indonesia mari kita tanamkan kedisiplinan dan jiwa patriot pada anak2 didik sejak dini dan melalui momen HUT Kemerdekaan ke 72 Republik Indonesia semoga anak2 menjadi pemuda yang dapat membangun bangsa dan khususnya membangun Lamongan. Semoga pendidikan di Kab. Lamongan semakin maju seiring dengan kemajuan jaman saat ini.

Bupati dengan didampingi Wabup, Dandim, Ketua DPRD, Sekda dan Wakapolres memberangkatkan peserta Karnaval TK, SD dan MI sederajat dan hadir dalam kegiatan tersebut H. Fadeli, SH. MM (Bupati Kab.Lamongan), Dra. Hj. Kartika Hidayati, MM. MHP (Wabup Kab.Lamongan), Letkol Inf Sutrisno Pujiono, S.E. M.M. (Dandim 0812 Lamongan), Kaharudin, SH (Ketua DPRD Lamongan), Dr. Yuhronur Efendi, MBA (Sekda Kab. Lamongan), Kompol Arief Mukti S.A.S., SIK. (Wakapolres Lamongan), Drs. Adi Suwito, M.Pd. (Kepala Dinas Pendidikan Lamongan), Kepala OPD Kab. Lamongan, Para Guru dan Wali Murid RA,TK, PAUD, SD dan MI, Para pelajar RA, TK, PAUD, SD dan MI. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Perhatian dan kepedulian khusus dari Pemerintah Kota (Pemkot) Kota untuk membasmi, mengantisipasi, dan membangun kesadaran terhadap narkoba gencar dilakukan. Bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) dan jajaran OPD terkait, Pemkot menghadiri sosialisasi narkoba dengan ikrar Indonesia Merdeka Dari Narkoba di Lapangan Rusun Sumbo kecamatan Simokerto, kelurahan Simolawang,  Surabaya.

Hadir dalam acara tersebut, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Surabaya, Suparti, Ketua RW 5 rusun Sumbo, Sabulah, beberapa jajaran OPD  dan Muspika setempat.

Dalam sambutannya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menuturkan, kini sasaran peredaran narkoba tidak hanya menyerang orang dewasa tetapi anak anak juga mulai terkena obat paling membahayakan ini. Mereka atau para pengedar memiliki berbagai macam bentuk atau cara untuk menawarkan obat agar laku dijual.

"Bapak bapak dan anak-anak saya mohon jangan mudah dirayu dan mudah dibohongi orang asing yang menawarkan dan mengatakan obat itu enak. Itu bohong, jangan mudah ditipu," ujar Risma Minggu, (27/8/2017).

Nanti, lanjut Risma, bagi bapak-bapak dan anak-anak muda yang mengalami kecanduan dalam menggunakan narkoba hendaknya langsung ke dokter atau BNN untuk melakukan pengecekan.

"Jangan takut, saya sudah sampaikan ke pak rw kalau gedung yang ada didepan itu akan dibangun puskesmas. Kami juga siapkan dokter dan perawat. Jadi kalau mau sehat ke dokter dan sudah tidak ada yang dibujuk lagi," ujarnya.

Tidak hanya fasilitas, Risma juga akan membuat beberapa program yang diharapkan mampu mengurangi tingkat pengguna narkoba dan mengisi aktivitas mantan pecandu narkoba seperti, pembentukan koperasi dan beberapa macam bentuk pelatihan untuk meningkatkan perekonomian warga rusun Sumbo.

Khusus pembangunan koperasi, dirinya sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Koperasi (Dinkop) untuk membantu kebutuhan warga mulai dari kebutuhan pokok hingga bahan-bahan makanan dengan harga terjangkau. 

"Nanti keuntungannya akan kembali kepada warga," imbuhnya.

Sedangkan untuk pelatihan menjahit, melukis, seni dan olahraga, walikota sarat akan prestasi tersebut bakal mendatangkan trainer handal guna mengasah kemampuan anak anak muda dan orang tua sesuai dengan bakat dan minatnya.

"Bagi anak-anak yang suka sepak bola tolong manfaatkan lapangan ini setiap harinya, nanti ibu suruh Evan Dimas datang kesini. Untuk band akan saya sediakan alat-alatnya," ungkapnya diiringi tepuk tangan dari warga.

Dengan adanya pelatihan dan berbagai macam bentuk kegiatan yang ada, Risma berharap anak-anak dan orang dewasa yang sudah tercandu narkoba maupun ibu rumah tangga lain dapat memperoleh keberhasilan dan kesuksesan.

“Kesuksesan dan keberhasilan dapat diperoleh jika kita pandai memanfaatkan waktu untuk hal hal yang positif. Jangan pernah menyia-nyiakan waktu, karena waktu tidak pernah terulang kembali, " ungkap walikota perempuan pertama di Surabaya.

Sementara itu Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Surabaya, Suparti menambahkan, tujuan digelarnya sosialisasi narkoba ini dikarenakan tingkat peredaran dan penggunaan narkoba di rusun Sumbo paling tinggi.

“Munculnya sosialisasi ini diawali ketika warga rusun Sumbo dan sekitarnya melaporkan kepada BNN bahwa anak-anak muda dan orang dewasa sudah banyak mengkonsumsi narkoba. Atas laporan tersebut kami bersama dengan warga dan didukung Pemkot berusaha memerangi narkoba secara bersama-sama lewat sosialisasi untuk memberi pemahaman dalam diri mereka akan bahaya narkoba,” terang Suparti.

Diakuinya, BNN awalnya merasa kesulitan jika menangani kasus narkoba sendiri, namun berkat inisisatif dan kepeduliaan warga rusun Sumbo membuat pihaknya dan dan jajaran setingkat lebih mudah memberantas narkoba wilayah tersebut.

“Kami sudah petakan siang malam dan secepat mungkin akan diungkap jaringannya. Kami, juga sudah menangkap beberapa orang di sekitar rusun Sumbo sepanjang tahun 2015-2016 sebanyak 5 orang. Masing-masing 1 orang kita rehab di Lidu dan 2 orang lainnya di Rs. Jiwa Menur. Ketiganya sudah mengalami gangguan jiwa,” urainya.

Melihat hal ini, Suparti menilai bahwa dalam diri masyarakat sudah ada pemahaman dan kesadaran untuk melawan narkoba. Pasalnya, mereka takut dan juga tidak ingin keluarganya terjerat kasus narkoba lalu dipenjara.

“Oleh karenanya, kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada warga atas kerjasamanya selama ini. Mudah-mudahan ke depan dampak positif untuk memerangi narkoba bisa dirasakan seluruh masyarakat Surabaya,” pungkas mantan Kabag Humas Polrestabes Surabaya ini.

Perlu diketahui, di Surabaya sendiri, total jumlah pecandu narkoba terhitung mulai bulan Januari hingga Juli 2017 mencapai 194 orang. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Tegal) Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut ( Danlanal ) Tegal Lantamal V Letkol Marinir S.B Manurung menerima kunjungan Taruna-Taruni Akademi Angkatan Laut (AAL), yang dilaksanakan di Aula Sardjoe Mako Lanal Tegal Jl.Proklamasi No.1 Tegal.   Kunjungan tersebut dalam rangka kegiatan Prajalasesya Taruna AAL Tingkat II Angkatan – 65 T.A 2017, Senin (28/8).

Sebanyak 100 Taruna Taruni (90 Taruna,10 Taruni) beserta pendamping 10 orang mengikuti Prajalasesya tiba di Mako Lanal Tegal, setelah sebelumnya KRI yang mereka jalankan sandar di Pelabuhan Cirebon untuk selanjutnya para Taruna menempuh perjalanan ke Lanal Tegal menggunakan 5 kendaraan Bus jalur darat.

Kedatangan para Taruna AAL Angkatan-65 ini disambut langsung oleh Danlanal Tegal dan dipersilahkan menuju ke Aula Sardjoe untuk Bertatap Muka. Pada acara tersebut, Danlanal memberikan sedikit pengarahan dan pembekalan agar para Taruna tetap semangat selama menempuh pendidikan.

“Kunjungan Taruna Akademi Angkatan Laut di wilayah kerja Lanal Tegal ini boleh dibilang jarang dan langka," ujarnya.

Komandan Lanal Tegal mengharapkan agar kunjungan ini bukan semata mata untuk mengisi kekosongan saja, tetapi suatu kebanggaan tersendiri guna membangkitkan gairah hidup masa depan dan niat dari hati yang baik.

Selain itu Manurung -sapaan akrab Danlanal Tegal juga berpesan sebagai Taruna diharapkan harus mengetahui bidang teritorial, dalam hal ini Lanal Tegal sebagai Pembina instansi terkait,” ujar Danlanal Tegal.

Selesai melaksanakan tatap muka di Mako Lanal Tegal, seluruh Taruna AAL selanjutnya melaksanakan kunjungan ke  Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Tegal dan SUPM Negeri Tegal. 9arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Tim intelijen Kejari Surabaya dikabarkan telah mengerahkan sejumlah tim untuk melakukan pengecekan ke penerima dana hibah dalam bentuk Jaringan Aspirasi Masyarakat (Jasmas), tahun anggaran 2016.

Menurut sumber internal Kejari Surabaya yang tak mau di sebut namanya menuturkan, jika tim bentukan Kasi Intel Kejari Surabaya, I Ketut Kasna Dedi, SH ini telah menyebar ke berbagai sumber penerima dana hibah.

"Yang pasti tim sudah turun ke lapangan," ujarnya, Jum'at (25/8/2017).

Saat ditanya di daerah mana saja tim tersebut bergerak, sumber terpercaya ini tak mau menyebutkan.

"Untuk saat ini masih di seputar Surabaya Selatan dan nantinya akan bergerak di daerah lainnya, sesuai dengan data yang kami miliki," sambung sumber yang secara tegas meminta agar namanya jangan dipublikasikan.

Sumber yang tak mau disebutkan namanya ini memang memiliki cukup alasan yang kuat. Pasalnya, sejak Kejari Surabaya mengantongi data penyimpangan dana jasmas itu, sejumlah legislator di DPRD Surabaya terlihat gerah.

Ada yang menantang Kejaksaan untuk membuktikan keterlibatan sejumlah rekan sejawatnya. Bahkan sejumlah ketua Fraksi DPRD Surabaya pun menanyakan langsung pada Kajari Surabaya, Didik Farkhan Alisyahdi, terkait indikasi keterlibatan anggota DPRD Surabaya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kasus ini bermula dari pengaduan masyarakat ke Kejari Surabaya terkait adanya penyimpangan dana jasmas Pemkot Surabaya, tahun anggaran 2016. Dana jasmas itu digunakan untuk pengadaan terop, kursi, meja dan sound system.

Kejari Surabaya pun bergerak cepat dan mulai melakukan penyelidikan. Namun ditengah pengumpulan data dan keterangan, sejumlah intervensi mulai berdatangan dari para legislator yang berkantor di jalan Yos Sudarso Surabaya yang terkesan ketakutan akan langkah jaksa. (Komang)


KABARPROGRESIF.COM : (Trenggalek) Dalam rangkaian memperingati HUT kemerdekaan  RI ke 72 tahun 2017 Bupati Trenggalek Dr.Emil Elistianto Dardak M.sc membukaan Exposisi bertempat di Lapangan Kec. Durenan yang diikuti sebanyak 30 Stand.Sabtu(26/8/17)

Pada kesempatan tersebut Bupati Trenggalek Dr.Emil Elistianto Dardak M.sc menyampaikan bahwa peran serta semua masyarakat Kec. Durenan adalah kunci kekompakan dan kemajuan untuk mendukung dan memeriah HUT. kemerdekaan RI yang ke 72 thn 2017.

Selain itu peran PKK sangat penting dalam membantu menopang perekonomian keluarga karena masing-masing stand memamerkan produk" unggulannya seperti tanaman yang bisa di tanam di pekarangan rumah, tutur Emil

Tampak hadir pula dalam pembukaan Expo Camat Durenan Drs Habib Solehudin, Danramil 0806/03 Durenan Kapten Inf Sutrisno Atim, Kapolsek Durenan AKP Solikin SH, Kepala KUA Kec. Durenan 5.Drs.Mukalal dan Seluruh Kades Sekec.Durenan.

Pembukaan ditandai dengan Pengguntingan pita dan pelepasan balon oleh Bupati dilanjutkan pemeriksaan/peninjauan Stand eksposisi di lapangan.(arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Memasuki hari keempat pelatihan dan studi banding, ibu-ibu (mama) papua terlihat sangat antusias saat mendapatkan berbagai macam pelatihan di Pahlawan Ekonomi. Bertempat di Kapas Krampung Plaza, sekitar 110 peserta asal Manokwari Papua Barat ini merasa senang berbagi ilmu dengan para Pahlawan Ekonomi.

“Sejak hari pertama kami datang mengikuti pelatihan yang diberikan oleh Pemerintah Kota Surabaya, kami sangat antusias. Kesan yang kami dapat juga sangat positif. Kami mengapresiasi atas perhatian yang diberikan oleh Pemerintah Kota Surabaya, sehingga terjalin hubungan kerjasama yang baik,” kata Martina Wospakrik selaku Koordinator mama Papua.

Pada Minggu (27/8) ini, mama papua dibagi ke dalam 9 pelatihan yang diberikan oleh Pahlawan Ekonomi. Di sini, mereka dilatih dengan berbagai macam kemampuan, seperti memasak, menjahit, membuat souvenir, dan lain-lain.

Untuk itu, Martina berharap dengan adanya pelatihan ini, para ibu-ibu (mama) papua bisa mendapatkan banyak ilmu serta belajar untuk berkomitmen agar nantinya bisa berwirausaha saat kembali ke Papua Barat nanti. Meskipun dirinya juga mengakui biaya di Papua sangat mahal, tapi hal ini tidak mengendurkan semangat untuk berwirausaha.

“Kami sangat berterima kasih atas ilmu yang diberikan, termasuk praktik secara langsung di sini. Ini sangat diperlukan oleh ibu-ibu Papua dan akan menjadi tambahan pengetahuan, supaya nantinya saat kembali nanti bisa menambah pendapatan ibu-ibu ini,” ujar Martina.

Hal ini juga diungkapkan oleh Helsi Woria salah satu peserta pelatihan asal Manokwari, Papua Barat. Menurutnya, dengan adanya tambahan ilmu dari pelatihan ini, rencananya dia akan menjadi penjahit.

“Saya memang sudah berencana untuk menjadi penjahit saat kembali nanti, karena saya sudah mendapatkan tambahan ilmu dari pelatihan ini. Setelah kami kembali, akan kami praktikkan,” kata Helsi.

Menurutnya, pola dasar menjahit yang diajarkan oleh tim Pahlawan Ekonomi mudah dan gampang dipraktikkan oleh ibu-ibu asal Papua ini. Hanya dengan menggunakan penggaris dan ukuran yang gampang dimengerti, mama papua sangat mudah membuat pola pakaian. Helsi mengaku, di Papua untuk membuat pola baju, dirinya sedikit kesusahan karena membuat pola di sana tidak sama.

“Di Papua juga tidak sembarangan untuk mendapatkan pelatihan. Di sana kami baru diajari menjahit kalau pemerintah setempat mengadakan pelatihan saja atau membayar penjahit untuk mengajari kami. Jadi kami senang disini kami diajari menjahit,” kata Helsi.

Dalam pelatihan menjahit ini, para mama papua digabung dalam satu kelompok yang berisikan 10 orang untuk membuat baju dewasa. Mereka diajari untuk membuat pola pakaian dewasa perempuan maupun pria. Sehingga, ilmu ini sangat berguna saat mereka kembali ke Papua.

Agus Wahyudi Humas Pahlawan Ekonomi mengatakan, dirinya yakin dengan tingginya antusias dan semangat mama Papua dalam pelatihan ini, khususnya pereknomian perempuan di Papua akan meningkat.

“Dalam pelatihan Pahlawan Ekonomi ini, mama Papua punya rasa ingin tahu yang tinggi. Saat tidak mengerti sesuatu langsung bertanya. Semangat yang tinggi juga terlihat dari mereka. Jadi, saya pikir mereka tidak perlu waktu yang lama untuk belajar. Sehingga perekonomian di Papua, khususnya perekonomian perempuan disana meningkat,” kata pria yang akrab dipanggil Yudi ini.

Semangat dan antusias yang tinggi ini, kata Wahyudi, terlihat saat mama papua ingin segera melakukan pengaplikasian langsung dari pelatihan yang diberikan. Contohnya, saat pelatihan membutuhkan telepon genggam yang memiliki kamera. Mereka tidak segan untuk langsung membeli telepon genggam itu. Menurut Yudi, itulah semangat yang ditunjukkan oleh para peserta yang berasal dari Manokwari Papua ini.

Selain itu, semangat yang ditunjukkan oleh peserta ini yaitu mereka berangkat dari Papua Barat ke Surabaya menaiki kapal selama 5 hari 4 malam. Menurut Yudi, hal itu menujukkan semangat untuk belajar para peserta ini sangat tinggi.

Yudi juga mengatakan, hal ini tidak terlepas dari peran Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang beberapa kali berkunjung di Papua. Sehingga nama Wali Kota Surabaya ini sangat dikenal di Papua, karena dianggap sebagai sosok yang berhasil menggerakkan perekonomian perempuan melalui Pahlawan Ekonomi.

Untuk itu, Wahyudi berharap, dengan apa yang sudah didapat dalam pelatihan ini, para mama Papua bisa menerapkan ilmunya di tempat asalnya. “Saya berharap dengan apa yang sudah diharapkan, bisa diterapkan disana. Selain itu, produk yang dihasilkan nanti bisa laku. Targetnya bisa berpenghasilan dengan lakunya produk mereka,” kata Wahyudi.

Menurut Wahyudi, di Papua sebenarnya sudah ada bahan tetapi hanya mengelola bahan dan kreatifitas saja yang mereka belajar di Pahlawan Ekonomi. “Sebenarnya mereka sempat berkata di Papua bahan-bahannya sudah ada tetapi belum tahu mau akan diolah seperti apa. Sehingga mereka datang kesini untuk belajar itu,” kata Wahyudi. (arf)




KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Unjuk Rasa Rencana adanya aksi unjuk rasa sejumlah warga di kelurahan Kedurus kecamatan, Karang Pilang, Surabaya akhirnya batal di gelar.

Informasi yang beredar dilapangan aksi warga ini batal dilakukan lantaran diduga akibat adanya intervensi dari pihak-pihak yang merasa dirugikan dengan adanya aksi tersebut.

Tak seorang pun petugas dari satuan polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kecamatan Karang Pilang tak berani memberikan komentar sedikit pun.

Sebelumnya beredar ingormasi pada senin ( 28/8/2017) pukul 09.00 Wib, akan ada aksi demonstrasi warga yang meminta warga lainnya yang merasa menerima uang dari pengembang waduk kedurus diharuskan untuk mengembalikannya.

selain itu tuntutan warga lainnya meminta pencopotan RW yang telah mendukung pengembang.

Tak hanya itu warga juga meminta Lurah Kedurus tak menyetujui pelepasan aset bekas tanah kas desa (BTKD). (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive