Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Minggu, 01 Oktober 2017

Lantamal IX Peringati Hari Kesaktian Pancasila


KABARPROGRESIF.COM : (Ambon) Prajurit dan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IX Ambon melaksanakan upacara memperingati Hari Kesaktian Pancasila di Lapangan Apel Markas Komando (Mako) Lantamal IX. Bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) adalah Asisten Operasi (Asops) Komandan Lantamal IX Kolonel Laut (P) Dede Burhanudin, S.H., dan Komandan Upacara (Danup) Letkol Laut (T) Awan Sudiro, S.T. Minggu (01/10/2017) pagi.

Pada rangkaian upacara dibacakan Ikrar yang berbunyi, dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami yang melakukan upacara ini menyadari sepenuhnya, bahwa sejak diproklamasikan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 pada kenyataannya telah banyak terjadi rongrongan baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Bahwa rongrongan tersebut dimungkinkan oleh karena kelengahan, kekurangwaspadaan Bangsa Indonesia terhadap kegiatan yang berupaya untuk menumbangkan Pancasila sebagai Idiologi Negara.

Bahwa dengan semangat kebersamaan yang dilandasi oleh nilai-nilai luhur Ideologi Pancasila, Bangsa Indonesia tetap dapat memperkokoh tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Maka dihadapan Tuhan Yang Maha Esa dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila, kami membulatkan tekad untuk tetap mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber kekuatan menggalang kebersamaan untuk memperjuangkan, menegakkan kebenaran dan keadilan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Peserta upacara di Lantamal IX diikuti oleh Asisten Intelijen Komandan Lantamal IX Kolonel Marinir Said Latuconsina, M.M.,MT., Asisten Logistik Komandan Lantamal IX Letkol Laut (T) Yudho Prijanto, Para Kadis/Kasatker Lantamal IX, Perwira, Bintara dan Tamtama serta ASN Lantamal IX Ambon. (arf)

Wow, Ribuan Masyarakat Padati Nobar G30S/PKI


KABARPROGRESIF.COM : (Ternate) Tidak kurang dari 5.000 masyarakat memadati lokasi nonton bareng pemutaran film penghianatan G30S/PKI di Area Jalan Pahlawan Revolusi Kelurahan Muhajirin Kec. Ternate Tengah Kota Ternate Maluku Utara.

Acara yang diawali dengan sambutan Dandim 1501/Ternate Letkol Inf Abdul Razak Rangkuti, S.Sos yang menyampaikan bahwa tujuan pemutaran film ini bertujuan untuk mengingatkan kembali sejarah yang sedikit terlupakan terutama pada generasi muda, bahwasanya bahaya laten PKI itu ada dan sewaktu-waktu dapat mengancam keutuhan NKRI yang berlandaskan Pancasila.

Acara yang diprakarsai oleh OKP FKPPI bersama sejumlah Ormas lainnya serta didukung penuh oleh Korem 152/Babullah dan Kodim 1501/Ternate tersebut bahkan sebelum acara dimulai masyarakat antusias mulai memadati kursi maupun karpet lesehan yang disediakan oleh panitia dan disediakan 2 layar raksasa disepanjang area terbuka seluas 1.800 meter persegi tersebut masyarakat dari segala usia berbaur di lokasi.

Bahkan sejumlah pedagang meraih berkah dengan adanya kegiatan tersebut hingga habis tak tersisa, seolah tidak mau ketinggalan organisasi kemasyarakatan turut ikut serta membantu panitia mengatur lalulintas dan mengatur tempat duduk agar tidak terjadi kepadatan dan mengganggu arus lalulintas.

Berdasarkan pantauan awak media kegiatan nobar di Kota Ternate sendiri tersebar di beberapa lokasi yang diselenggarakan oleh berbagai kelompok masyarakat bahkan menjelang pemutaran di Jalan Pahlawan Revolusi beberapa orang yang mengaku dari paguyuban, komunitas maupun organisasi kemasyarakatan meminta salinan video G30S/PKI untuk diputar diwilayahnya masing-masing.

Sehingga keaslian video tersebut dapat dipertanggung jawabkan, setidaknya 9 lokasi di berbagai pagelaran nobar dilaksanakan. Film yang berdurasi lebih dari 4 jam tersebut nampak masyarakat masih tetap setia menonton hingga film berakhir sekitar pukul 01.36 WIT dan membubakan diri dengan tertib.

Sarmi Mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Malut saat diwawancarai menyampaikan bahwa dirinya mengaku baru kali ini menonton film G30S/PKI namun dirinya pernah diceritakan orang tuanya tentang kebiadaban PKI,

"Saya penasaran sekali apa yang saya pe orang tua jaga carita  tentang kejahatan PKI, malam ini baru saya liat dia perjalan cerita sebenarnya lewat film ini" ujarnya.

Selain itu Jabid pria paruh baya yang nampak tidak mau beranjak dari tempat duduknya tersebut saat didekati mengaku bersedih mengingat kisah yang dialami orang tuanya, dirinya mengaku telah belasan tahun tidak menonton film ini hingga saat ini baru bisa menyaksikan lagi.

"Saya pe mau felem ini supaya diputar lagi setiap taun supaya torang pe anak-anak ini tau sejarah bangsa." katanya.

Sementara itu dalam keteranganya Ws. Kapenrem 152/Bbl Kapten Inf Heru Darujito menyampaikan bahwa berdasarkan hasil laporan kegiatan nobar ini dilaksanakan di seluruh Kabupaten/Kota yang juga tersebar di beberapa titik sehingga hasil rekapitulasi tidak kurang 20.000 masyarakat Maluku Utara menghadiri acara nobar film G30S/PKI yang diinisasi mayoritas oleh organisasi kemasyarakatan dengan didukung penuh instansi TNI jajaran Korem 152/Babullah.

Dengan adanya data tersebut kita sangat berbesar hati bahwa masyarakat Maluku Utara  masih setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45, serta kemanunggalan TNI dan Rakyat masih sangat kuat sehingga kita siap menangkis segala ancaman baik bersifat dari dalam maupun luar yang ingin merongrong kedaulatan NKRI. (arf)

Kenang Peristiwa 30 September 65, Danlantamal V Dampingi Pangarmatim Nobar Film G 30 S PKI Bersama Ribuan Masyarakat


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Untuk mengenang peristiwa kelam 30 September 1965, Komandan Pangkalan UtamaTNI AL (Danlantamal) V Surabaya Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto, S.E., M.M., mendampingi Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur Laksamana Muda TNI Darwanto, S.H., M.AP. menghadiri acara nonton bareng film G 30 S PKI bersama  ribuan masyarakat di Depan Gerbang Utama Hang Tuah,  Koarmatim,  Ujung,  Surabaya Sabtu malam (30/9).

Acara nobar film G30S/PKI dalam rangka memperingati hari Kesaktian Pancasila ini dilaksanakan bersama ribuan prajurit dan keluarganya juga warga sekitar yang tinggal diseputaran kecamatan Semampir, Kenjeran dan Pabean Cantikan.

Nobar yang dilaksanakan pukul 19.15 WIB tersebut, diawali dengan pemutaran film Dokumenter tentang kesenjataan yang dimiliki TNI AL guna memberikan sedikit gambaran tentang Alutsista yang dimiliki TNI AL kepada masyarakat dan juga memberikan kebanggaan kepada para prajurit dan keluarganya.

Pangarmatim dalam sambutannya menjelaskan bahwa pemutaran film tersebut ditujukan kepada para prajurit dan ASN beserta keluarganya serta masyarakat umum agar memahami sejarah kelam bangsa Indonesia pada peristiwa G 30 S PKI tanggal 30 September 1965 silam.

Orang nomor satu dijajaran Koarmatim ini juga menyampaikan bahwa Nobar ditujukan kepada prajurit dan PNS Koarmatim dan Lantamal V,  namun bila masyarakat berkeinginan menyaksikan pemutaran film ini juga dipersilahkan.

Terbukti,  masyarakat disekitar Mako Armatim ini juga terlihat antusia,  hal ini terluhat dari banyakbya pwngunjung yang datang untuk Nobar.

Muhammad (43 tahun) salah seorang warga yang tinggal didekat pos Hangtuah mengatakan bahwa, amat senang bisa menonton film ini. “Sangat senang bisa menonton film ini lagi, saya jadi teringat masa kecil saya dahulu,” terangnya.

Ia juga berharap, dengan adanya acara nobar ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua tentang bahaya laten komunis.

Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Daerah Jalasenastri Armada TimurNy. Ina Darwanto, Ketua Korcab V Ny.  Herniwati, qPara Asisten Pangarmatim, para Kadis dan Kasatker Jajaran Koarmatim, Wadan Lantamal V  Kolonel Marinir Nana Rukmana beserta Wakil Ketua Korcab V DJAT,  Kolonel Laut (S) Johanes Tambunan (Asrena Lantamal V),  Kolonel Laut (P) Harlius Bachtiar S. AP (Asintel Lantamal V) berserta istri, Kolonel Laut (P) Arif Hadijadi SH (Asops Lantamal V), Kolonel Laut (P) Tresna Kusumawati (Aspers Lantamal V), Kolonel Laut (T) Sugeng Priono (Aslog Lantamal V), Letkol Laut (PM) Ahmad Fuad (Dan Pomal Lantamal V), Letkol Mar Akhmad Yudinanto (Dandenma Lantamal V),  Letkol Laut (S) Widi Hartono, A.md (Dantim Intel Lantamal V), Mayor Mar Agus Harianto (arf).

Hari Kedua, Sahabat Sejati Disuguhi Alutsista


KABARPROGRESIF.COM : (Sidoarjo) Rangkaian kegiatan terus menyelimuti peserta sahabat sejati yang saat ini berkumpul di Yon Arhanudse 8/Sriti, Kota Sidoarjo. Tak hanya itu, para peserta juga dilatih kedisiplinan melalui kegiatan maupun aktifitas sehari-hari yang biasa dilakoni oleh para prajurit, terutama mengenai tata cara hidup sehat.

Setelah sebelumnya diwejang oleh Danrem 084/Bhaskara Jaya, Kolonel Kav M. Zulkifli dan Danyon Arhanudse 8/Sriti, pada kesempatan kali ini, para peserta diperkenalkan berbagai macam alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang sudah disediakan oleh para personel.

Tak lupa, Mayor Inf Asep selaku pembina dalam kegiatan hari ini, memberikan beberapa pembekalan terhadap masing-masing peserta yang sudah berjejer rapi di lapangan Yon Arhanud.

Dalam pengarahannya, Asep menghimbau seluruh peserta untuk bisa mewujudkan dan menjaga keberagaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai prinsip Bhineka Tunggal Ika.

“Itu sangat penting untuk disampaikan ke para peserta. Sebab, melalui penyampaian itu, kita juga ingin menumbuhkan jiwa nasionalisme dan patriotisme yang tinggi di dalam diri masing-masing peserta,” kata Pasi Komunikasi Sosial (Komsos) Korem 084/BJ ini. Sabtu, 30 September 2017 siang.

Tak hanya itu, kata Asep, dirinya juga menghimbau seluruh peserta untuk menghindari segala jenis pergaulan bebas yang dinilai bisa menimbulkan efek negatif.

“Terutama bahaya narkoba. Sekarang, Pemerintah sudah menyatakan jika Indonesia sudah darurat narkoba. Sebisa mungkin, kami (prajurit) akan menghimbau adik-adik untuk menghindari bahaya tersebut (narkoba),” jelasnya.

Usai menerima pengarahan dari Mayor Inf Asep, seluruh peserta akhirnya digiring untuk menuju lokasi alutsista yang sudah disediakan untuk diperkenalkan kepada para pelajar. Bahkan, guna mewujudkan kedekatan antara prajurit TNI dan pelajar, masing-masing Pleton di Yon Arhanudse berkumpul di lapangan upacara untuk mengikuti foto bersama dengan para peserta sahabat sejati. (arf)

Wadan Yonmarhanlan XIV Sorong Juara 2 Lomba Menembak Pistol Eksekutif


KABARPROGRESIF.COM : (Sorong) Dalam rangka memperingati HUT ke-72 TNI Tahun 2017 di kota Sorong dan sekitarnya telah dilaksanakan berbagai kegiatan, salah satunya lomba menembak pistol eksekutif yang diikuti TNI, POLRI, Perbakin Sorong dan Muspida Kota Sorong di lapangan tembak Korem 171/PVT Sorong. Sabtu, (30/09/2017)

Untuk menembak TNI dan POLRI materi yang dilombakan yaitu SLOW FIRE dan RAPID FIRE sedangkan untuk sipil yaitu SLOW FIRE dengan jarak 25 meter.

Wadan Yonmarhanlan XIV Mayor Marinir Suroso yang tergabung dalam gelombang ke 3 berhasil menempati posisi juara kedua dengan total nilai 176,002, sementara juara pertama Letkol Marinir Edial Tasman, S.Pd yang (Dandenma Lantamal XIV) dengan nilai 178,001 dan juara ketiga Kolonel Inf Anwar (Kasiops Korem 171/PVT) dengan nilai 175,002, tropy diserahkan langsung oleh Komandan Korem 171/PVT Brigjen TNI Ignatius Yogo Triyono.

Dalam sambutannya Komandan Korem 171/PVT menyampaikan "Selain melaksanakan menembak dalam rangka HUT TNI juga dalam rangka menjalin saliturahmi antara TNI POLRI, muspida dan Masyarakat sehingga kedepanya kita dapat bekerja sama secara sinergi. Dengan lomba menembak ini kita melatih diri kita sendiri, bagaimana kita mengatur dan mengendalikan diri, dan dalam pelaksanaan menembak nanti saya harapkan bisa menjadi diri sendiri, fokus dengan memperhatikan nabi tepi" lanjut Komandan Korem 171/PVT.

Pelaksanaan lomba menembak pistol eksekutif yang turut dihadiri Danrem 171/PVT, Wadan Lantamal XIV Kolonel Marinir Anif Hidayat, Kasrem 171/PVT, Asintel Danlantamal XIV, Para Kasi Korem 171/PVT, Danyonmarhanlan XIV Mayor Marinir Hariyono Masturi, M.Tr (Hanla), serta para pejabat TNI dan POLRI Sorong berjalan lancar dan aman, kegiatan ditutup dengan foto bersama. (arf)

Mengingat Dan Menolak Tegas Komunisme Lewat Nobar


KABARPROGRESIF.COM : (Kediri) Nonton bareng film G30S PKI arahan sutradara Arifin C.Noer, berlangsung kemarin malam di gedung Uniska Kadiri dan acara ini diselenggarakan Yayasan Universitas Islam Kediri kemarin malam. Dandim Kediri, Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han) dan K.H.Anwar Iskandar selaku Ketua Yayasan turut hadir ditengah-tengah tamu undangan yang terdiri dari rektor dan dosen Universitas Kadiri, Sabtu (30/09/2017).

Dalam sambutannya K.H.Anwar Iskandar mengatakan ,”Kita nonton bareng ini hanya sekedar mengingatkan bahwa paham komunis itu sangat tidak cocok dengan karakter dan kepribadian bangsa kita. Sekaligus mengingatkan, segala peristiwa yang pernah terjadi di Kediri. Sebagaimana kita ketahui, di awal januari 1965, tragedi Kanigoro melukai seluruh warga Kediri akibat sepak terjang PKI dan itu nyata memang benar PKI yang melakukan. Bukti ada, saksi hidup masih ada, bisa ditelusuri jejaknya sampai saat ini.”

Lebih lanjut kata K.H.Anwar Iskandar ,”Masih banyak tragedi-tragedi akibat ulah dari PKI di Kediri, khususnya sekitar tahun 1960an, di Desa Duwet Kecamatan Wates, di Desa Pranggang Kecamatan Plosoklaten dan lainnya. Dulunya, kantor PKI cabang Kediri ada di Kelurahan Banjaran Kecamatan Kota. Mereka selalu bikin ulah kepada warga Kediri, Untuk itu, dengan adanya nobar ini kita mengingatkan kembali bahwa komunisme tidak boleh hidup di negeri ini.”

Sementara itu, Rektor Uniska, Prof. Dr. H.Suparyadi,S.IP.,MM., menjelaskan sejarah dari negara-negara yang berideologi komunis dan dari penjelasannya negara-negara ini semua sudah bertumbangan. Di kawasan eropa, Uni Sovyet bubar, disusul Cekoslovakia, Yugoslavia dan negara-negara lainnya.

“Ditilik dari sejarah berdirinya negara komunis di eropa, banyak peristiwa-peristiwa yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Berbagai versi mengkalim jumlah korban jiwa akibat pemaksaan ideologi komunis terhadap rakyatnya,” jelas Prof. Dr. H.Suparyadi,S.IP.,MM. (arf)

Gairah Nobar Film PPG30S/PKI Di Markas Kostrad


KABARPROGRESIF.COM : (Depok) Gairah bela negara antikomunisme terpancar dari limaribu lebih massa dari pelbagai kalangan sosial di lapangan Brigif Para Raider-17 Divif-Kostrad. Kodim 0508 Kota Depok dan Mabrigif Para Raider-17 gelar nonton bareng (nobar) film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI (PPG30S/PKI).

Massa dari TNI, ASN, pramuka, pelajar, ormas, orpem, berkumpul antusias menyimak film epik-sejarah garapan sutradara idealis Arifin C Noer ini, Kamis (28/9).

Pantauan Kontributor Elshinta Hendrik Isnaini Raseukiy, istimewanya, hadir pula Rianto Nurhadi (61) putra ketiga Pahlawan Revolusi Anumerta Letjen Mas Tirtodarmo Haryono (41). Rianto di sesi bincang beri kesaksian tentang hari kelam nan nestapa tatkala ayahnya diculik dan dibunuh tembak pasukan Tjakrabirawa pengawal Presiden Soekarno, Jumat, 1 Oktober 1965.

“Pemutaran kembali film Penumpasan Pengkhianatan G 30 S/PKI ini bertujuan mengingatkan kembali masyarakat tentang sejarah kelam kekejaman pemberontakan dan pengkhianatan yang dilakukan oleh PKI di masa lampau,” ujar Dandim 0508 Kota Depok Letkol Inf Slamet Supriyanto.

Komunisme ialah ajaran yang terlarang di NKRI dan bertentangan dengan ideologi Pancasila. Letkol Inf Slamet Supriyanto sebut, kegiatan nobar semacam ini, tidak hanya di lapangan Brigif Para Raider - 17 Divif-Kostrad ini saja, namun dilaksanakan serentak di seluruh wilayah Indonesia.

"Sesuai dengan instruksi langsung dari Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo," sebut Supriyanto.

Tampak hadir Panglima Devisi Infanteri 1 Kostrad Mayjen Ainur Rahman, Wali Kota Depok Muhammad Idris, beberapa pejabat jajaran Pemkot Depok, dan perwira Kostrad.

Rianto Nurhadi, berusia 9 tahun sewaktu tragedi itu, anak ketiga dari lima anak MT Haryono ini berkisah, hari Kamis (30/9/1965), rutinitas di rumah kediaman MT Haryono di Jalan Prambanan No.8 berjalan normal.

"Setelah makan malam bersama keluarga, Bapak pergi untuk menghadiri suatu rapat penting. Kami tak sadar kapan Bapak pulang karena kami sudah tertidur. Dini hari, tanggal 1 Oktober kami semua terbangun karena ada suara keras, bentakan orang tak dikenal di rumah kami. Kemudian terdengar rentetan tembakan di kamar orangtua yang berselahan dengan kamar kami. Terdengar suara ayah bilang ke ibu, anak-anak disuruh bersembunyi karena berbahaya," tutur Rianto.

MT Haryono tidak bisa melakukan perlawan senjata, lantaran tidak pernah membawa senjata api ke rumah.

"Ayah tidak punya senjata api dan pengawal. Bapak mengajarkan kesederhanaan kepada kami. Bapak tidak ingin ada senjata api di rumah kami. 'Berbahaya,' katanya. Pintu kamar orangtua kami ditempak penculik sampai hancur. Mendengar suara tembakan, saya menuju kamar Bapak. Dari pintu yang sudah terbuka, gerobolan prajurit Tjakrabirawa itu kasar membentak Bapak. Di dalam rumah banyak prajurit Tjakrabirawa. Bapak sempat merebut senjata Thomson dari tangan seorang prajurit, yang jadi komandan penculikan. Tapi Bapak ditembaki dengan senjata api Thomson oleh prajurit lain dari belakang," ujarnya.

Ketika MT Haryono berpangkat mayor jenderal adalah pejabat militer di Staf Umum Angkatan Darat (SUAD). Pati yang menguasai tiga bahasa Belanda, Inggris, Jerman ini adalah prajurit diplomatik, sempat berkarir Sekretaris Delegasi Militer di Konferesi Meja Bundar Indonesia- Belanda dan Atase Militer Kedubes Indonesia di Belanda (1950).

"Ayah saya itu diseret di tanah dengan menarik kaki ayah sampai ke truk lalu kemudian ayah saya dilempar seperti melempar sekarung beras. Jadi itu, betul-betul saya melihat dengan mata sendiri. Suatu perbuatan yang sangat keji. Begitu banyak selongsong peluru Thomson. Darah bercecer berjejak di lantai. Kemudian ibu saya pergi ke rumah Pak Jendral Ahmad Yani untuk melaporkan, ternyata Beliau juga mengalami hal yang sama," imbuh Rianto Nurhadi.

Seusai nobar film PPG30S/PKI Wali Kota Depok, tekankan bangsa Indonesia jangan sampai punya sejarah kelam pemberontakan komunis.

"Ya, pada masa reformasi ini untuk mengingatkan kepada anak bangsa bahwa kita dahulu punya sejarah kelam. Sekarang ini jangan sampai kita terperosok dalam satu lobang dua kali dari pengkhianatan terhadap bangsa dan juga terhadap ideologi Pancasila yang sudah menjadi komitmen bangsa dan negara ini. (film ini) cara agar anak-anak kita tidak terputus dari mata rantai sejarah ini sehingga, mereka bisa pelajaran yang sebuah pelajaran yang sangat berarti," ujar Idris.

Mengenai pernyataan Presiden Jokowi bahwa film sejarah pemberontan PKI perlu di remake dan reproduki sesuai dengan era milenia, sebut Walkot Depok ini, sah saja.

"Sudah banyak pakar-pakar dalam perfilman kita ini. Banyak paka-pakar dalam teknologi film itu sah-sah saja..Nanti dalam kesepakatan bahwa memang perlu direvisi dalam hal-hal apa saja itu sah-sah saja dan ini nanti akan kita lihat bagaimana hasilnya," tegasnya. (rio)

Pemutaran Film G 30 S/PKI Di Gelar Dikantor Dewan Kabupaten Malang


KABARPROGRESIF.COM : (Malang) Dalam rangka mengantisipasi bahaya laten komunis (PKI) untuk menyelamatakan Pancasila dan NKRI" Komandan Kodim menggelar Nonton Bareng bersama Forpimda Kabupaten Malang di Kantor DPRD Jl. Panji No: 119 Kepanjen Kabupaten Malang Sabtu (30/9/2017).

Sebelum acara pemutaran Film G  30 S/PKI Bupati Malang Dr. H Rendra Kresna memberikan sambutan. Dalam  acara Nonton Bareng Film G 30 S/PKI ini guna untuk mengenang sejarah Peristiwa kejahatan PKI yang dilakukan terhadap bangsa Indonesia, Para Jendral dan Pahlawan Revolusi, untuk mengantisipasi munculnya partai komonis kembali dan memberikan wejangan untuk para pemuda dan Masyarakat yang mungkin masih belum mengetahui sejarah ini.

Kata Bupati "Kita Nonton bareng sambil menghayati peristiwa berdarah tersebut, agar menjadikan daya ingat betapa kejamnya para penghianat bangsa (PKI) yang telah menggugurkan para Pahlawan kita dengan keji, kita nonton santai sambil menikmati kopi kalau ada, klu tidak ada, ya Air putih gak apa-apa anggaplah kopi putih, humor Bupati dengan diikuti tawa oleh para undangan.
 
Lebih lanjut H. Rendra Krisna menyampaikan betapa besarnya pengorbanan para pahlawan dalam upaya mencapai sebuah kemerdekaan yang sekarang kita nikmati alam kemerdekaan hasil pengorbanan para pahlawan semuanya. Berbagai macam pengorbanan nyawa jiwa harta untuk meraih tujuan berdirinya sebuah negara yang merdeka.

Perjalanan bangsa ini tentunya diwarnai berbagai peristiwa salah satunya peristiwa yang tidak mengenakkan semacam rongrongan dan pengkhianatan terhadap negara berdasarkan Pancasila. mencoba untuk mengganti dasar negara dengan yang lainnya yang pasti mencederai perjanjian luhur, ungkapnya.

Pemberontakan G.30.S PKI hari ini kita akan menyaksikan peristiwa itu melalui film dokumenter ini untuk mengajak kita selalu mengingat bahwa tidak menutup kemungkinan ada kelompok tertentu yang terus bermaksud ingin menggantikan dasar negara kita.

Kita tidak boleh lengah, teledor dan harus terus menjaga NKRI . tentunya refleksi ini mengingatkan kita bahwa laten adalah sesuatu yang tersembunyi dan bisa muncul kembali kalau kita semua terlena. mari kita beritahukan sejarah ini kepada putra-putri kita yang mereka tidak tahu agar tidak sampai pembelokan sejarah hingga acuh tak acuh terhadap apa yang sudah pernah terjadi di masa lampau yang mungkin bisa terjadi di masa sekarang. Bagaimana kita memberikan wawasan ini untuk merawat NKRI dan membangun bersama-sama negara ini, Imbuhnya.

Dalam rangka nonton bareng ini, Komandan  Kodim 0818 Wilayah Kab.Malang dan Kota Batu Letkol Arm Muridan. S.Si.,M.Sc. Bersama Danramil Jajaran, Bupati Malang Dr. H Rendra Kresna, Ketua Dewan Kab Malang Drs. Hari Sasongko, Seluruh jajaran SKPD Kab Malang, Para Pejuang Veteran dan juga Kepala Desa se Kec. Kepanjen hadir menyaksikan pemutaran Film bersejarah ini.

Pemutaran Film di mulai jam 09:07 Wib pagi ini hingga selesai, dalam agenda ini ratusan jajaran Kodim 0818 Kabupaten malang datang menyaksikan dan memberikan keamanan di sekitar Kantor DPRD Kabupaten Malang. (arf)

Dandim 0824 Hadiri Dialog Interaktif dan Nobar Di Masecaba Rindam V/Brw


KABARPROGRESIF.COM : (Jember) Pada Jum’at 29/09/2017 Pukul 20.00 Wib bertempat di Lapangan Hitan Secaba Rindam V/Brw Jl Tidar Jember dilaksanakan Dialog Interaktif bersama sekitar 1000 masyarakat dengan thema Kebangsaan dan Kesaktian Pancasila dilanjutkan nonton barrng pemutaran film G30S/PKI.

Hadir sebagai narasumber diantaranya Komandan Kodim 0824 Jember Letkol Inf Rudianto, Ketua Majelis Ulama Kab Jember Prof Halim Subahar, Kabakesbangpol Pemkab Jember Suprapto, Kasat Intel.Polres Jember Akp Idam Kholid serta Dansecaba Rindam V/Brw Letkol Inf Agus Sudjijanto, dan dialog interaktif tersebut dipandu oleh Cak Londo dan Cak Bei.

Sebelum dilaksanakannya dialog, masing-masing narasumber saat diberikan kesempatan menyampaikan prolognya masing-masing, Komandan Kodim 0824 menegaskan bahwa lunturnya idiologi Pancasila dari kalangan generasi mida saat ini adalah bagian dari kesalahan kita semua sebagai orang tua, sehingga kondisi ini menjadi tanggung jawab kita semua.

Selanjutnya Prof Halim Subahar menyikapi kondisi saat ini turut prihatin, munculnya berbagai faham saat ini dan khususnya adanya silang pendapat terhadap Pancasila termasuk ada yang menyatakan haram dan lain-lain, hal ini sangat mengherankan ibarat makanan Pancasila ini sudah kita makan selama 52 tahun kok sekarang baru ada yang menyatakan haram.

Masih menurut Prof Halim Subahar bahwa agama dan Pancasila dalah sesuatu yang berbeda namun tidak harus saling dipertentangkan tetapi saling memperkuat, agama.akan memperkuat sila-sila Pancasila sedangkan kehidupan beragama sendiri juga dijamin oleh Pancasila.

Selanjutnya Suprapto selaku Kabakesbangpol Pemkab Jember menyampaikan bahwa indikator bangkitnya komunis ini jelas seja tidak adanya pelajaran sejarah disekolah-sekolah, sehingga generasi muda sangat kurang pemahamannya terhadap sejarah bangsa, sehingga dengan pemutaran film ini diharapkan mampu memberikan pemahaman negara kita pernah mengalami pemberontakan-pemberotakan termasuk terjadinga G30S/PKI.

Demikian Halnya Kasat Intel Polres Jember Akp Idham Kholid yang sependapat dengan apa yang telah disamapikan oleh semua nara sumber bahwa kondisi Bangsa Indonesia saat ini memprihatinkan ditengah pengaruh global keberadaan Pancasila semakin dilaupakan bahkan disekolahpun pendidikan sejarah sudah ditiadakan.

Setelah mendengarkan prolog dari semua pembicara pada sesi tanya jawab terdapat pertanyaan dari sdr Feli pelajar dari SMAN 1 Jember yang menanyakan diera sekarang ini bagaimana kita mengantisipasi maraknya radikal dan isu bangkitnya komunis.

Kemudian penaya berikutnya Silvi dari SMAN 1 Jember yang menanyakan apakah pemutaran film ini tidak melanggar UU Perlindungan anak terkait adegan kekerasan yang dipertontonkan, dan penanya-penanya lainnya yang tentunya dengan pertanyaan yang hampir sama, terkait antisipasi perkembangan komunis dan lain-lain.

dari pertanyaan yang telah dihimpun kemudian dijawab oleh masing masing para narasumber yang pertama oleh Komandan Kodim 0824 Letkol Inf Rudianto yang menyatakan bahwa komunis adalah suatu faham sehingga walaupun manusianya sudah habis faham tersebut suatu ketika pasti akan muncul lagi, tindakan antisipasinya bagaimana yaitu dengan pemutaran film  G30S/PKI dimana dari situ generasi penerus dipahamkan bagaimana sejarah itu terjadi, kemudian dengan penguatan-penguatan lainnya sehingga masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh faham-faham lainnya, sehingga mampu setia dan menjaga keberadaan satu-satunya azas yaitu Pancasila sebagai Idiologi Bangsa Indonesia.

Kemudian terkait dengan adegan kekerasan kalau kita berbicara film, film lain sebenarnya lebih banyak yang menampilkan hal-hal yang lebih daripada itu, namun kita tidak mau berdebat hanya kita berpesan agar adik-adik dibawah umur yang menonton didampingi oleh orang tuanya untuk memberikan penjelasan, dan terkait adegan dalan film G30S/PKI itu bagian dari sejarah yang tidak boleh dihilangkan, kalau demikian yang mempertentangkan hal ini perlu dipertanyakan idiologinya. yang disambut tepuk tangan oleh hadirin.

Jawaban yang disampaikan oleh Letkol Inf Rudianto  senada dengan narasumber yang lainnya, bahwa film tersebut salah satu bukti sejarah dan sejarah itu tidak bisa dirubah, usai dialog acara dilanjutkan dengan pemutaran film G30S/PKI yang ditonton bareng oleh narasumber bersama hadirin sekalian. (arf) 

Pelabuhan Paotere Jadi Lautan Manusia Nobar film G30S/PKI


KABARPROGRESIF.COM : (Makassar) Pangkalan Utama TNI AL VI (Lantamal VI) menggelar nonton bareng (Nobar) pemutaran film Penghianatan G30S/PKI di Pelabuhan Rakyat Paotere, Jl. Sabutung, Sabtu malam (30/07/2017).

Nobar yang dilaksanakan pukul 19.30 Wita tersebut, diawali dengan bersama - sama menyanyikan lagu Indonesia Raya.

"pemutaran film G30S/PKI kali ini ditujukan kepada Masyarakat Umum agar dapat memahami sejarah kelam bangsa Indonesia pada peristiwa G30S/PKI tanggal 30 September 1965, ", Ujar Komandan Lantamal VI (Danlantamal VI) Laksamana Pertama TNI Yusup, S.E., M.M., saat jumpa pers.

Lantamal VI sebelumnya telah mengadakan Nobar bersama dengan Keluarga Besar Lantamal VI dan Generasi Penerus Bangsa yaitu para pelajar sekolah bertempat di Gedung Sultan Hasanuddin Mako Lantamal VI pada hari Senin tanggal 25 september 2017 dan Jum'at tanggal 28 September 2017 dan sekarang inilah merupakan puncak pemutaran Film G30S/PKI ini bersama dengan masyarakat umum.

Nobar yang digelar dengan ukuran layar 6 X 3 Meter yang diperuntukkan kepada seluruh warga Ujung Tanah ini mendapatkan perhatian besar dari masyarakat sekitar yang menyaksikan pada sepanjang Dermaga Pelabuhan Rakyat Paotere.

Tampak jelas Nobar tersebut menjadikan pelabuhan Paotere menjadi Lautan Manusia, mereka datang dari pulau-pulau di Makassar, Kabupaten Pangkep dan Masyarakat Ujung Tanah. Lantamal VI juga memasang Tenda pasukan dan mempersilahkan mereka untuk menyaksikan bersama, sehingga terlihat kebersamaan dan keakraban diantara prajurit Lantamal VI beserta keluarganya dengan masyarakat. .

Seorang warga Kelurahan Ujung Tanah, Safaruddin (34) menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak Lantamal VI yang telah memberi waktu dan tempat pemutaran film G30S/PKI ini.“Kami sangat senang dengan film ini karena sangat berguna bagi masyarakat umum dan anak-anak sekalian. Mudah-mudahan acara ini bisa berlanjut terus ke depan. Dengan melihat film ini dapat mengenang para pahlawan yang telah gugur, bisa berlanjut dan menggugah masyarakat apa arti film sejarah PKI ini," Ujar Safaruddin.

Hadir dalam acara Nobar ini, Danlantamal VI, Para Asisten Danlantamal VI, Camat Ujung Tanah Drs. Andi Unru, M.Si., Lurah Gusung Drs. Baso Kadir, Para Personel Lantamal VI, Saka Bahari Pulau Kodingareng, Masyarakat Pulau Kapoposang dan Sabutung, Anggota Forum Pemuda Bahari dan para undangan lainnya. (arf)

Satgas TMMD Sosialisasikan Bahaya Narkoba ke Warga Oba


KABARPROGRESIF.COM : (Oba) Dalam rangkaian kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa ke-100 Kodim 1505/Tidore yang dilaksanakan di Kecamatan Oba Kota Tidore Kepulauan, salah satu kegiatan dengan sasaran non fisik yaitu sosialisasi tentang bahaya Narkoba kepada masyarakat dan pelajar se-Kec. Oba.

Materi yang dibawakan oleh Pasiter Kodim 1505/Tidore Kapten Inf Andi Purwanto beserta sejumlah anggota Satgas TMMD ke-100 dilaksanakan di sekolah-sekolah se-Kecamatan Oba, meskipun wilayah Oba termasuk jauh dari perkotaan namun tidak menutup kemungkinan adanya upaya dari para pengedar barang haram tersebut dengan memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat, terlebih dewasa ini kian banyak Narkoba yang dikemas dalam bentuk makanan anak-anak maupun permen seperti yang saat ini sedang viral diperbincangkan perihal peredaran pil PCC/Flaka yang bahkan menyasar para pelajar, oleh karenanya Satgas TMMD lebih menggencarkan sosialisasi dan penyuluhan khususnya para generasi muda dan pelajar. Kegiatan sosialisasi yang diikuti pelajar SMP dan SMA/Sederajat tersebut pemateri menampilkan slide-slide pengetahuan tentang Narkoba mulai dari golongan serta dampak terhadap tubuh, bahkan turut diputarkan potongan video para pengkonsumsi Pil PCC/Flaka yang tidak dapat mengendalikan diri dan berperilaku seperti hewan buas. Para audiens nampak antusias dengan materi yang disampaikan dan mengaku khawatir akan masuknya narkoba diwilayahnya seperti yang diungkapkan Humairah siswi kelas X SMAN Oba tersebut menyampaikan memang dirinya sering mendengar tentang bahaya narkoba namun karena minim informasi sehingga tidak tahu bagaimana bentuk maupun bahayanya "saya so dengar-dengar tentang narkoba, tapi tara tau dia pe model deng bahaya bagaimana sehingga dijelaskan oleh pak tentara" ungkapnya.

Sementara itu Dansatgas TMMD 100 Kodim 1505/Tidore Letkol Inf Harrisal Ismail Subing menyampaikan bahwa dalam rangkaian kegiatan TMMD ke-100 ini berbagai sasaran fisik dan non fisik dikerjakan oleh personel Satgas bersama masyarakat, salah satu sasaran non fisik yaitu membangun kualitas Sumber Daya Manusia untuk menunjang percepatan pembangunan di daerah, oleh karenanya penyuluhan bahaya Narkoba ini menjadi sangat penting mengingat Indonesia saat ini dalam situasi darurat Narkoba yang dikhawatirkan merusak para generasi bangsa. (arf)

Danrindam Jaya/Jayakarta Resmi Buka Pendidikan Pertama Bintara TNI AD TA 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Sebanyak 150 orang Prajurit Siswa secara resmi mengikuti Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba) TNI AD tahun anggaran 2017.

Upacara pembukaan langsung dipimpin Danrindam Jaya/Jayakarta Kolonel Inf  Anton Yuliantoro di Lapangan Chandradimuka Rindam Jaya, Condet, Jakarta Timur, Jumat (29/9/17).

Danrindam Jaya/Jayakarta Kolonel Inf Anton Yuliantoro bertindak selaku Inspektur Upacara (Irup) dan membacakan amanat tertulis Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Jaswandi.

Dalam amanatnya, Pangdam Jaya menyampaikan ucapan selamat atas keberhasilan Prajurit Siswa yang lulus dan terpilih melalui tahapan seleksi transparan dan bersaing dengan ribuan peserta. Karenanya Pangdam Jaya mengingatkan agar para Prajurit Siswa tidak melupakan perjuangan berat, dukungan do’a dan ikhtiar orang tua sebagai kunci kesuksesan sepanjang meniti kehidupan di lingkungan kemiliteran.

Selama 5 (lima) bulan ke depan, Prajurit Siswa akan mengikuti rangkaian pendidikan yang menjadi tahapan penting sebagai bagian dari proses pembentukan karakter dan kemampuan, yang mengandung tujuan untuk merubah dan membentuk pola kehidupan baru, dari masyarakat sipil biasa menjadi prajurit TNI AD.

Diakhir amantanya, Pangdam Jaya menyampaikan beberapa penekanan sebagai pedoman bagi para Prajurit Siswa yaitu agar selalu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, selalu fokus pikiran dan perhatian untuk belajar dan berlatih, selalu mentaati semua peraturan, selalu memelihara kebersamaan-loyalitas-soliditas, selalu memperhatikan faktor keamanan, dan yakin mampu mengikuti dan melewati semua tantangan dan hambatan sehingga berhasil meraih prestasi dalam pendidikan.

Usai upacara, Danrindam Jaya langsung memberikan pengarahan kepada prajurit siswa, dan setelah itu prajurit siswa langsung melaksanakan kegiatan program pendidikan yang telah direncanakan Staf Pendidikan Rindam Jaya. (rio)