Minggu, 01 Oktober 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Komandan Pangkalan Utama TNI AL  (Danlantamal V) Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto, S.E., M.M., mengatakan bahwa kenaikan pangkat bukanlah hal yang otomatis, tapi penghargaan yang diberikan kedinasan atas prestasi yang telah ditunjukan personel yang bersangkutan.

Hal tersebut dikatakan Danlantamal V saat menerima Laporan Kenaikan  Pangkat 18 perwira Lantamal V kala waktu 1 Oktober 2017 yang digelar di Lobby Gedung Yos Sudarso,  Mako Lantamal V,  Surabaya,  Minggu (1/10).

Pada periode 1 0ktober 2017 ini, sebanyak 18 orang  perwira Lantamal V yang dinaikkan pangkatnya satu tingkat lebih tinggi  terdiri dari 2  orang dari Letkol ke Kolonel (Danpomal Lantamal V dan Danlanal Jogyakarta) , 4  orang dari Mayor ke Letkol, 5 orang dari Kapten ke Mayor, 1  orang dari Lettu ke Kapten, 2  orang dari Letda ke Lettu dan 4  orang dari Peltu ke Letda.

Menurut Edi- sapaan akrab Komandan Lantamal V ini- kenaikan pangkat seorang prajurit tidak hanya ditentukan lamanya seseorang berdinas, namun banyak parameter yang mengikutinya,  sehingga kenaikan pangkat itu tidak secara otomatis namun penghargaan atas upaya dan prestasi yang ditunjukan seorang prajurjt dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai jabatan yang diemban.

Oleh karena itu Ia mengucapkan selamat atas penghargaan yang sudah diraih dan mendapatkan buah beruapa dinaikan satu tingkat lebih tinggi dari pangkat sebelumnya.

Kenaikan pangkat lanjutnya,  pada hakikatnya merupakan wujud pengakuan, kepercayaan dan penghargaan dari pimpinan TNI AL atas dedikasi, loyalitas dan prestasi yang telah saudara-saudara berikan selama melaksanakan kedinasan di TNI AL.

Lebih Lanjut Edi menyampaikan perlu disadari bahwa saudara-saudara telah menunjukkan loyalitas, dan dedikasi yang tulus sehingga patut mendapat penghargaan. Saudara-saudara harus mampu menempatkan diri sebagai perwira yang memberi suri tauladan dan memimpin anak buah secara mandiri dalam lingkup organisasi.

Acara ini memiliki makna yang penting, tidak saja bagi personel yang naik pangkat, akan tetapi juga bagi organisasi TNI AL secara keseluruhan, termasuk kebanggaan bagi keluarga.

"Oleh karenanya kenaikan pangkat kali ini sudah sepatutnya disyukuri dan  perlu disadari pula  bahwa seiring dengan kenaikan pangkat yang saudara sandang sekarang maka tuntutan tugas dan tanggung jawab akan semakin besar," pungkasnya.

Tampak hadir dalam acara laporan kenaikan pangkat perwira yaitu Wadan Lantamal V Kolonel Marinir Nana Rukmana, S.E., para Asisten Danlantamal V Kasatker dan Kadis jajaran Lantamal V lainnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pemkot Surabaya menahan Penyertaan modal pada PD Pasar Surya. Sekretaris Daerah Kota Surabaya, Hendro Gunawan, di sela Pembahasan Perubahan Anggaran Belanja APBD Kota Surabaya tahun 2017 di Ruang Banmus DPRD Surabaya, Jumat (29/9) mengatakan besaran dana penyertaan modal yang belum dikucurkan senilai Rp. 9,5 Miliar.

“Kita belum cairkan dulu lah untuk penyertaan modal PD Pasar Surya Rp 9,5 miliar,” ucap Hendro di sela-sela rapat.

Hendro menyebutkan beberapa faktor penyebab adanya evaluasi untuk penyertaan modal di perusahaan daerah penyelola pasar tradisional tersebut.

Faktor pertama adalah kekosongan direksi. Dimana direktur utama PD Pasar Surya saat ini kosong. Begitu juga untuk posisi direktur adminitrasi dan keuangan.

“Uang di APBD ada, di anggaran belanja murni juga sudah dialokasikan. Tapi kita masih evaluasi dulu rekruitmen direksinya sudah sejauh mana,” ungkap Hendro.

Tidak hanya itu, yang juga menjadi faktor ditahannya penyertaan modal PD Pasar Surya adalah evaluasi kinerja PD Pasar Surya.

Menurutnya skor serapan anggaran selama satu tahun ini akan menjadi penentuan untuk adanya penyaluran penyertaan modal ini.

“Ya kita tahan dulu, kita cairkan tahun 2018. Sebab dari diskusi yang berkembang, di sisa tiga bulan ini, jangan dululah untuk penyalura modal ini,” ucap pria yang juga mantan Kepala Bappeko Surabaya ini.

Jika permasalahan direksi dan evaluasi kinerja semua sudah beres, maka penyertaan modal bisa disalurkan.

Termasuk masalah pemilihan direksi yang hingga kini belum dilakukan dan belum ada proggres. Menurutnya, Pemkot akan menunggu mekanisme yang sedang disusun badan pengawas.

“Nggak masalah kalau memang harus ditunggu. Lebih baik menunggu lama atau rekrutmen dilakukan berulang daripada perusahaan rugi miliaran rupiah,” kata Hendro.

Di sisi lain Kepala Bagian Perekonomian Pemkot Surabaya Khalid mengatakan bahwa pihaknya kini memang sedang mempermasalahankan penggunaan dana penyertaan modal yang dicairkan sejak tahun 2016 sebesar Rp 10 miliar.

Dana tersebut belum dilaporkan pertanggungjawabannya oleh PD Pasar ke Pemkot. Sehingga Pemkot masih belum bisa memberikan tambahan penyertaan modal untuk tahun ini.

“Penyertaann modal tahun 2016 digunakan untuk realiasasi revitaliasi pasar di tahun 2017. Nah ini yang belum mereka laporkan. Dan arahan dari bu wali kota memang jangan diberikan dulu,” kata Khalid. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Komandan Pangkalan Utama TNI AL  (Danlantamal) V Surabaya Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto, S.E., M.M., didampingi Ketua Korcab V DJAT Ny. Herniwati Edi Sucipto menghadiri upacara peringatan hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober yang dilaksanakan di halaman Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu, (1/10).

Upacara peringatan Kesaktian Pancalila dan mengenang pPahlawan Revokusi ini,  dipimpin Inspektur Upacara Gubernur Jawa Timur Dr. Soekarwo, S.H., M.Hum., upacara ini diikuti pula ribuan peserta dari berbagai lembaga pemerintah dan elemen masyarakat di Jawa Timur.

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila kali ini mengusung tema “Kerja Nyata Untuk Kemajuan Bangsa Sebagai Wujud Pengamalan Pancasila”. Upacara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, mengheningkan cipta dalam rangka mengenang jasa para pahlawan dan pembacaan teks Pancasila.

Sebagaimana kita ketahui,  peringatan1 Oktober sebagai hari kesaktian Pancasila memang sebuah konstruksi sosial atas kemampuan bangsa Indonesia untuk memenangkan pertarungan melawan pemberontakan PKI yang ingin menggantikan NKRI yang berdasar atas Pancasila dengan ideologi komunisme.

Kegagalan  kaum komunis untuk mengubah konsepsi dasar negara melalui Gerakan 30 September yang menewaskan pahlawan revolusi, antara lain: A. Yani, D.I. Panjaitan, M. T. Haryono, Sutoyo, dan lain-lain. Jadi, peristiwa Gerakan 30 September 1965 adalah peristiwa sejarah yang tidak boleh dilupakan atas nama HAM, demokratisasi dan reformasi.

Reformasi tidak akan bisa mengubah kejadian pemberontakan PKI di Madiun, Pemberontakan PKI tahun 1965. Boleh saja orang menyusun memoar bantahan terhadap peristiwa Gerakan 30 September 1965. Namun harus tetap diyakini bahwa PKI telah melakukan makar terhadap pemerintah Republik Indonesia, NKRI yang berdasar Pancasila.

Hadir dalam upacara tersebut diantaranya, Drs. Syaifullah Yusuf (Wakil Gubernur Jawa Timur), Abdulhalim Iskandar (Ketua DPRD Prov. Jatim), Dr. H. Ahmad Sukardi (Sekda Prov. Jatim), Mayjen TNI Kustanto Widiyatmoko (Pangdam V Brawijaya), Laksda TNI Darwanto, SH. MA (Pangarmatim), Irjen Pol Machfud Arifin (Kapolda Jatim), Maruli Hutagalung (Kajati Jatim), Pujiono Akhmadi, SH, MH (KPT Jatim), Brigjen TNI Mar Widodo Dwi Purwanto (Kasgartap III), Komandan Kobangdikal, Gubernur AAL, Ka. Binda Prov. Jatim dan segenap tamu undangan lainnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Prajurit dan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pangkalan Utama TNI AL V dengan penuh khidmat mengikuti Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang digelar di Lapangan Yos Sudarso,  Mako Lantamal V, Surabaya, Minggu (1/10).

Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila kali ini dipimpin Wakil Komandan Pangkalan Utama TNI AL  (Wadanlantamal) V Surabaya Kolonel Marinir Nana Rukmana, S.E., tampak hadir para Asisten Danlantamal V,  para Kasatker dan perwira Lantamal V lainnya.

Pada upacara tersebut,  Wadan Lantamal V membacakan teks Pancasila yang di ikuti seluruh peserta upacara. Pada peringatan kali ini di bacakan pula ikrar kesetiaan kepada negara yang berbunyi,  Kami yang melakukan upacara ini menyadari sepenuhnya bahwa : Sejak diproklamasikan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 pada kenyataannya telah banyak terjadi rongrongan baik dari dalam negeri maupun luar negeri terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Bahwa Rongrongan tersebut dimungkinkan oleh karena kelengahan, kekurangwaspadaan Bangsa Indonesia terhadap kegiatan yang berupaya menumbangkan Pancasila sebagai Ideologi Negara.

Bahwa semangat kebersamaan yang dilandasi oleh nilai-nilai luhur Pancasila, bangsa Indonesia tetap dapat memperkokoh tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Maka di hadapan Tuhan Yang maha Esa dalam memperingati hari Kesaktian Pancasila, kami membulatkan tekad untuk tetap mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber kekuatan menggalang kebersamaan untuk memperjuangkan, menegakkan kebenaran dan keadilan demi keutuhan Negara kesatuan Republik Indonesia. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Ambon) Prajurit dan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IX Ambon melaksanakan upacara memperingati Hari Kesaktian Pancasila di Lapangan Apel Markas Komando (Mako) Lantamal IX. Bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) adalah Asisten Operasi (Asops) Komandan Lantamal IX Kolonel Laut (P) Dede Burhanudin, S.H., dan Komandan Upacara (Danup) Letkol Laut (T) Awan Sudiro, S.T. Minggu (01/10/2017) pagi.

Pada rangkaian upacara dibacakan Ikrar yang berbunyi, dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami yang melakukan upacara ini menyadari sepenuhnya, bahwa sejak diproklamasikan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 pada kenyataannya telah banyak terjadi rongrongan baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Bahwa rongrongan tersebut dimungkinkan oleh karena kelengahan, kekurangwaspadaan Bangsa Indonesia terhadap kegiatan yang berupaya untuk menumbangkan Pancasila sebagai Idiologi Negara.

Bahwa dengan semangat kebersamaan yang dilandasi oleh nilai-nilai luhur Ideologi Pancasila, Bangsa Indonesia tetap dapat memperkokoh tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Maka dihadapan Tuhan Yang Maha Esa dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila, kami membulatkan tekad untuk tetap mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber kekuatan menggalang kebersamaan untuk memperjuangkan, menegakkan kebenaran dan keadilan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Peserta upacara di Lantamal IX diikuti oleh Asisten Intelijen Komandan Lantamal IX Kolonel Marinir Said Latuconsina, M.M.,MT., Asisten Logistik Komandan Lantamal IX Letkol Laut (T) Yudho Prijanto, Para Kadis/Kasatker Lantamal IX, Perwira, Bintara dan Tamtama serta ASN Lantamal IX Ambon. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Ternate) Tidak kurang dari 5.000 masyarakat memadati lokasi nonton bareng pemutaran film penghianatan G30S/PKI di Area Jalan Pahlawan Revolusi Kelurahan Muhajirin Kec. Ternate Tengah Kota Ternate Maluku Utara.

Acara yang diawali dengan sambutan Dandim 1501/Ternate Letkol Inf Abdul Razak Rangkuti, S.Sos yang menyampaikan bahwa tujuan pemutaran film ini bertujuan untuk mengingatkan kembali sejarah yang sedikit terlupakan terutama pada generasi muda, bahwasanya bahaya laten PKI itu ada dan sewaktu-waktu dapat mengancam keutuhan NKRI yang berlandaskan Pancasila.

Acara yang diprakarsai oleh OKP FKPPI bersama sejumlah Ormas lainnya serta didukung penuh oleh Korem 152/Babullah dan Kodim 1501/Ternate tersebut bahkan sebelum acara dimulai masyarakat antusias mulai memadati kursi maupun karpet lesehan yang disediakan oleh panitia dan disediakan 2 layar raksasa disepanjang area terbuka seluas 1.800 meter persegi tersebut masyarakat dari segala usia berbaur di lokasi.

Bahkan sejumlah pedagang meraih berkah dengan adanya kegiatan tersebut hingga habis tak tersisa, seolah tidak mau ketinggalan organisasi kemasyarakatan turut ikut serta membantu panitia mengatur lalulintas dan mengatur tempat duduk agar tidak terjadi kepadatan dan mengganggu arus lalulintas.

Berdasarkan pantauan awak media kegiatan nobar di Kota Ternate sendiri tersebar di beberapa lokasi yang diselenggarakan oleh berbagai kelompok masyarakat bahkan menjelang pemutaran di Jalan Pahlawan Revolusi beberapa orang yang mengaku dari paguyuban, komunitas maupun organisasi kemasyarakatan meminta salinan video G30S/PKI untuk diputar diwilayahnya masing-masing.

Sehingga keaslian video tersebut dapat dipertanggung jawabkan, setidaknya 9 lokasi di berbagai pagelaran nobar dilaksanakan. Film yang berdurasi lebih dari 4 jam tersebut nampak masyarakat masih tetap setia menonton hingga film berakhir sekitar pukul 01.36 WIT dan membubakan diri dengan tertib.

Sarmi Mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Malut saat diwawancarai menyampaikan bahwa dirinya mengaku baru kali ini menonton film G30S/PKI namun dirinya pernah diceritakan orang tuanya tentang kebiadaban PKI,

"Saya penasaran sekali apa yang saya pe orang tua jaga carita  tentang kejahatan PKI, malam ini baru saya liat dia perjalan cerita sebenarnya lewat film ini" ujarnya.

Selain itu Jabid pria paruh baya yang nampak tidak mau beranjak dari tempat duduknya tersebut saat didekati mengaku bersedih mengingat kisah yang dialami orang tuanya, dirinya mengaku telah belasan tahun tidak menonton film ini hingga saat ini baru bisa menyaksikan lagi.

"Saya pe mau felem ini supaya diputar lagi setiap taun supaya torang pe anak-anak ini tau sejarah bangsa." katanya.

Sementara itu dalam keteranganya Ws. Kapenrem 152/Bbl Kapten Inf Heru Darujito menyampaikan bahwa berdasarkan hasil laporan kegiatan nobar ini dilaksanakan di seluruh Kabupaten/Kota yang juga tersebar di beberapa titik sehingga hasil rekapitulasi tidak kurang 20.000 masyarakat Maluku Utara menghadiri acara nobar film G30S/PKI yang diinisasi mayoritas oleh organisasi kemasyarakatan dengan didukung penuh instansi TNI jajaran Korem 152/Babullah.

Dengan adanya data tersebut kita sangat berbesar hati bahwa masyarakat Maluku Utara  masih setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45, serta kemanunggalan TNI dan Rakyat masih sangat kuat sehingga kita siap menangkis segala ancaman baik bersifat dari dalam maupun luar yang ingin merongrong kedaulatan NKRI. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Untuk mengenang peristiwa kelam 30 September 1965, Komandan Pangkalan UtamaTNI AL (Danlantamal) V Surabaya Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto, S.E., M.M., mendampingi Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur Laksamana Muda TNI Darwanto, S.H., M.AP. menghadiri acara nonton bareng film G 30 S PKI bersama  ribuan masyarakat di Depan Gerbang Utama Hang Tuah,  Koarmatim,  Ujung,  Surabaya Sabtu malam (30/9).

Acara nobar film G30S/PKI dalam rangka memperingati hari Kesaktian Pancasila ini dilaksanakan bersama ribuan prajurit dan keluarganya juga warga sekitar yang tinggal diseputaran kecamatan Semampir, Kenjeran dan Pabean Cantikan.

Nobar yang dilaksanakan pukul 19.15 WIB tersebut, diawali dengan pemutaran film Dokumenter tentang kesenjataan yang dimiliki TNI AL guna memberikan sedikit gambaran tentang Alutsista yang dimiliki TNI AL kepada masyarakat dan juga memberikan kebanggaan kepada para prajurit dan keluarganya.

Pangarmatim dalam sambutannya menjelaskan bahwa pemutaran film tersebut ditujukan kepada para prajurit dan ASN beserta keluarganya serta masyarakat umum agar memahami sejarah kelam bangsa Indonesia pada peristiwa G 30 S PKI tanggal 30 September 1965 silam.

Orang nomor satu dijajaran Koarmatim ini juga menyampaikan bahwa Nobar ditujukan kepada prajurit dan PNS Koarmatim dan Lantamal V,  namun bila masyarakat berkeinginan menyaksikan pemutaran film ini juga dipersilahkan.

Terbukti,  masyarakat disekitar Mako Armatim ini juga terlihat antusia,  hal ini terluhat dari banyakbya pwngunjung yang datang untuk Nobar.

Muhammad (43 tahun) salah seorang warga yang tinggal didekat pos Hangtuah mengatakan bahwa, amat senang bisa menonton film ini. “Sangat senang bisa menonton film ini lagi, saya jadi teringat masa kecil saya dahulu,” terangnya.

Ia juga berharap, dengan adanya acara nobar ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua tentang bahaya laten komunis.

Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Daerah Jalasenastri Armada TimurNy. Ina Darwanto, Ketua Korcab V Ny.  Herniwati, qPara Asisten Pangarmatim, para Kadis dan Kasatker Jajaran Koarmatim, Wadan Lantamal V  Kolonel Marinir Nana Rukmana beserta Wakil Ketua Korcab V DJAT,  Kolonel Laut (S) Johanes Tambunan (Asrena Lantamal V),  Kolonel Laut (P) Harlius Bachtiar S. AP (Asintel Lantamal V) berserta istri, Kolonel Laut (P) Arif Hadijadi SH (Asops Lantamal V), Kolonel Laut (P) Tresna Kusumawati (Aspers Lantamal V), Kolonel Laut (T) Sugeng Priono (Aslog Lantamal V), Letkol Laut (PM) Ahmad Fuad (Dan Pomal Lantamal V), Letkol Mar Akhmad Yudinanto (Dandenma Lantamal V),  Letkol Laut (S) Widi Hartono, A.md (Dantim Intel Lantamal V), Mayor Mar Agus Harianto (arf).


KABARPROGRESIF.COM : (Sidoarjo) Rangkaian kegiatan terus menyelimuti peserta sahabat sejati yang saat ini berkumpul di Yon Arhanudse 8/Sriti, Kota Sidoarjo. Tak hanya itu, para peserta juga dilatih kedisiplinan melalui kegiatan maupun aktifitas sehari-hari yang biasa dilakoni oleh para prajurit, terutama mengenai tata cara hidup sehat.

Setelah sebelumnya diwejang oleh Danrem 084/Bhaskara Jaya, Kolonel Kav M. Zulkifli dan Danyon Arhanudse 8/Sriti, pada kesempatan kali ini, para peserta diperkenalkan berbagai macam alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang sudah disediakan oleh para personel.

Tak lupa, Mayor Inf Asep selaku pembina dalam kegiatan hari ini, memberikan beberapa pembekalan terhadap masing-masing peserta yang sudah berjejer rapi di lapangan Yon Arhanud.

Dalam pengarahannya, Asep menghimbau seluruh peserta untuk bisa mewujudkan dan menjaga keberagaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai prinsip Bhineka Tunggal Ika.

“Itu sangat penting untuk disampaikan ke para peserta. Sebab, melalui penyampaian itu, kita juga ingin menumbuhkan jiwa nasionalisme dan patriotisme yang tinggi di dalam diri masing-masing peserta,” kata Pasi Komunikasi Sosial (Komsos) Korem 084/BJ ini. Sabtu, 30 September 2017 siang.

Tak hanya itu, kata Asep, dirinya juga menghimbau seluruh peserta untuk menghindari segala jenis pergaulan bebas yang dinilai bisa menimbulkan efek negatif.

“Terutama bahaya narkoba. Sekarang, Pemerintah sudah menyatakan jika Indonesia sudah darurat narkoba. Sebisa mungkin, kami (prajurit) akan menghimbau adik-adik untuk menghindari bahaya tersebut (narkoba),” jelasnya.

Usai menerima pengarahan dari Mayor Inf Asep, seluruh peserta akhirnya digiring untuk menuju lokasi alutsista yang sudah disediakan untuk diperkenalkan kepada para pelajar. Bahkan, guna mewujudkan kedekatan antara prajurit TNI dan pelajar, masing-masing Pleton di Yon Arhanudse berkumpul di lapangan upacara untuk mengikuti foto bersama dengan para peserta sahabat sejati. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Sorong) Dalam rangka memperingati HUT ke-72 TNI Tahun 2017 di kota Sorong dan sekitarnya telah dilaksanakan berbagai kegiatan, salah satunya lomba menembak pistol eksekutif yang diikuti TNI, POLRI, Perbakin Sorong dan Muspida Kota Sorong di lapangan tembak Korem 171/PVT Sorong. Sabtu, (30/09/2017)

Untuk menembak TNI dan POLRI materi yang dilombakan yaitu SLOW FIRE dan RAPID FIRE sedangkan untuk sipil yaitu SLOW FIRE dengan jarak 25 meter.

Wadan Yonmarhanlan XIV Mayor Marinir Suroso yang tergabung dalam gelombang ke 3 berhasil menempati posisi juara kedua dengan total nilai 176,002, sementara juara pertama Letkol Marinir Edial Tasman, S.Pd yang (Dandenma Lantamal XIV) dengan nilai 178,001 dan juara ketiga Kolonel Inf Anwar (Kasiops Korem 171/PVT) dengan nilai 175,002, tropy diserahkan langsung oleh Komandan Korem 171/PVT Brigjen TNI Ignatius Yogo Triyono.

Dalam sambutannya Komandan Korem 171/PVT menyampaikan "Selain melaksanakan menembak dalam rangka HUT TNI juga dalam rangka menjalin saliturahmi antara TNI POLRI, muspida dan Masyarakat sehingga kedepanya kita dapat bekerja sama secara sinergi. Dengan lomba menembak ini kita melatih diri kita sendiri, bagaimana kita mengatur dan mengendalikan diri, dan dalam pelaksanaan menembak nanti saya harapkan bisa menjadi diri sendiri, fokus dengan memperhatikan nabi tepi" lanjut Komandan Korem 171/PVT.

Pelaksanaan lomba menembak pistol eksekutif yang turut dihadiri Danrem 171/PVT, Wadan Lantamal XIV Kolonel Marinir Anif Hidayat, Kasrem 171/PVT, Asintel Danlantamal XIV, Para Kasi Korem 171/PVT, Danyonmarhanlan XIV Mayor Marinir Hariyono Masturi, M.Tr (Hanla), serta para pejabat TNI dan POLRI Sorong berjalan lancar dan aman, kegiatan ditutup dengan foto bersama. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Kediri) Nonton bareng film G30S PKI arahan sutradara Arifin C.Noer, berlangsung kemarin malam di gedung Uniska Kadiri dan acara ini diselenggarakan Yayasan Universitas Islam Kediri kemarin malam. Dandim Kediri, Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han) dan K.H.Anwar Iskandar selaku Ketua Yayasan turut hadir ditengah-tengah tamu undangan yang terdiri dari rektor dan dosen Universitas Kadiri, Sabtu (30/09/2017).

Dalam sambutannya K.H.Anwar Iskandar mengatakan ,”Kita nonton bareng ini hanya sekedar mengingatkan bahwa paham komunis itu sangat tidak cocok dengan karakter dan kepribadian bangsa kita. Sekaligus mengingatkan, segala peristiwa yang pernah terjadi di Kediri. Sebagaimana kita ketahui, di awal januari 1965, tragedi Kanigoro melukai seluruh warga Kediri akibat sepak terjang PKI dan itu nyata memang benar PKI yang melakukan. Bukti ada, saksi hidup masih ada, bisa ditelusuri jejaknya sampai saat ini.”

Lebih lanjut kata K.H.Anwar Iskandar ,”Masih banyak tragedi-tragedi akibat ulah dari PKI di Kediri, khususnya sekitar tahun 1960an, di Desa Duwet Kecamatan Wates, di Desa Pranggang Kecamatan Plosoklaten dan lainnya. Dulunya, kantor PKI cabang Kediri ada di Kelurahan Banjaran Kecamatan Kota. Mereka selalu bikin ulah kepada warga Kediri, Untuk itu, dengan adanya nobar ini kita mengingatkan kembali bahwa komunisme tidak boleh hidup di negeri ini.”

Sementara itu, Rektor Uniska, Prof. Dr. H.Suparyadi,S.IP.,MM., menjelaskan sejarah dari negara-negara yang berideologi komunis dan dari penjelasannya negara-negara ini semua sudah bertumbangan. Di kawasan eropa, Uni Sovyet bubar, disusul Cekoslovakia, Yugoslavia dan negara-negara lainnya.

“Ditilik dari sejarah berdirinya negara komunis di eropa, banyak peristiwa-peristiwa yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Berbagai versi mengkalim jumlah korban jiwa akibat pemaksaan ideologi komunis terhadap rakyatnya,” jelas Prof. Dr. H.Suparyadi,S.IP.,MM. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Depok) Gairah bela negara antikomunisme terpancar dari limaribu lebih massa dari pelbagai kalangan sosial di lapangan Brigif Para Raider-17 Divif-Kostrad. Kodim 0508 Kota Depok dan Mabrigif Para Raider-17 gelar nonton bareng (nobar) film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI (PPG30S/PKI).

Massa dari TNI, ASN, pramuka, pelajar, ormas, orpem, berkumpul antusias menyimak film epik-sejarah garapan sutradara idealis Arifin C Noer ini, Kamis (28/9).

Pantauan Kontributor Elshinta Hendrik Isnaini Raseukiy, istimewanya, hadir pula Rianto Nurhadi (61) putra ketiga Pahlawan Revolusi Anumerta Letjen Mas Tirtodarmo Haryono (41). Rianto di sesi bincang beri kesaksian tentang hari kelam nan nestapa tatkala ayahnya diculik dan dibunuh tembak pasukan Tjakrabirawa pengawal Presiden Soekarno, Jumat, 1 Oktober 1965.

“Pemutaran kembali film Penumpasan Pengkhianatan G 30 S/PKI ini bertujuan mengingatkan kembali masyarakat tentang sejarah kelam kekejaman pemberontakan dan pengkhianatan yang dilakukan oleh PKI di masa lampau,” ujar Dandim 0508 Kota Depok Letkol Inf Slamet Supriyanto.

Komunisme ialah ajaran yang terlarang di NKRI dan bertentangan dengan ideologi Pancasila. Letkol Inf Slamet Supriyanto sebut, kegiatan nobar semacam ini, tidak hanya di lapangan Brigif Para Raider - 17 Divif-Kostrad ini saja, namun dilaksanakan serentak di seluruh wilayah Indonesia.

"Sesuai dengan instruksi langsung dari Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo," sebut Supriyanto.

Tampak hadir Panglima Devisi Infanteri 1 Kostrad Mayjen Ainur Rahman, Wali Kota Depok Muhammad Idris, beberapa pejabat jajaran Pemkot Depok, dan perwira Kostrad.

Rianto Nurhadi, berusia 9 tahun sewaktu tragedi itu, anak ketiga dari lima anak MT Haryono ini berkisah, hari Kamis (30/9/1965), rutinitas di rumah kediaman MT Haryono di Jalan Prambanan No.8 berjalan normal.

"Setelah makan malam bersama keluarga, Bapak pergi untuk menghadiri suatu rapat penting. Kami tak sadar kapan Bapak pulang karena kami sudah tertidur. Dini hari, tanggal 1 Oktober kami semua terbangun karena ada suara keras, bentakan orang tak dikenal di rumah kami. Kemudian terdengar rentetan tembakan di kamar orangtua yang berselahan dengan kamar kami. Terdengar suara ayah bilang ke ibu, anak-anak disuruh bersembunyi karena berbahaya," tutur Rianto.

MT Haryono tidak bisa melakukan perlawan senjata, lantaran tidak pernah membawa senjata api ke rumah.

"Ayah tidak punya senjata api dan pengawal. Bapak mengajarkan kesederhanaan kepada kami. Bapak tidak ingin ada senjata api di rumah kami. 'Berbahaya,' katanya. Pintu kamar orangtua kami ditempak penculik sampai hancur. Mendengar suara tembakan, saya menuju kamar Bapak. Dari pintu yang sudah terbuka, gerobolan prajurit Tjakrabirawa itu kasar membentak Bapak. Di dalam rumah banyak prajurit Tjakrabirawa. Bapak sempat merebut senjata Thomson dari tangan seorang prajurit, yang jadi komandan penculikan. Tapi Bapak ditembaki dengan senjata api Thomson oleh prajurit lain dari belakang," ujarnya.

Ketika MT Haryono berpangkat mayor jenderal adalah pejabat militer di Staf Umum Angkatan Darat (SUAD). Pati yang menguasai tiga bahasa Belanda, Inggris, Jerman ini adalah prajurit diplomatik, sempat berkarir Sekretaris Delegasi Militer di Konferesi Meja Bundar Indonesia- Belanda dan Atase Militer Kedubes Indonesia di Belanda (1950).

"Ayah saya itu diseret di tanah dengan menarik kaki ayah sampai ke truk lalu kemudian ayah saya dilempar seperti melempar sekarung beras. Jadi itu, betul-betul saya melihat dengan mata sendiri. Suatu perbuatan yang sangat keji. Begitu banyak selongsong peluru Thomson. Darah bercecer berjejak di lantai. Kemudian ibu saya pergi ke rumah Pak Jendral Ahmad Yani untuk melaporkan, ternyata Beliau juga mengalami hal yang sama," imbuh Rianto Nurhadi.

Seusai nobar film PPG30S/PKI Wali Kota Depok, tekankan bangsa Indonesia jangan sampai punya sejarah kelam pemberontakan komunis.

"Ya, pada masa reformasi ini untuk mengingatkan kepada anak bangsa bahwa kita dahulu punya sejarah kelam. Sekarang ini jangan sampai kita terperosok dalam satu lobang dua kali dari pengkhianatan terhadap bangsa dan juga terhadap ideologi Pancasila yang sudah menjadi komitmen bangsa dan negara ini. (film ini) cara agar anak-anak kita tidak terputus dari mata rantai sejarah ini sehingga, mereka bisa pelajaran yang sebuah pelajaran yang sangat berarti," ujar Idris.

Mengenai pernyataan Presiden Jokowi bahwa film sejarah pemberontan PKI perlu di remake dan reproduki sesuai dengan era milenia, sebut Walkot Depok ini, sah saja.

"Sudah banyak pakar-pakar dalam perfilman kita ini. Banyak paka-pakar dalam teknologi film itu sah-sah saja..Nanti dalam kesepakatan bahwa memang perlu direvisi dalam hal-hal apa saja itu sah-sah saja dan ini nanti akan kita lihat bagaimana hasilnya," tegasnya. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Malang) Dalam rangka mengantisipasi bahaya laten komunis (PKI) untuk menyelamatakan Pancasila dan NKRI" Komandan Kodim menggelar Nonton Bareng bersama Forpimda Kabupaten Malang di Kantor DPRD Jl. Panji No: 119 Kepanjen Kabupaten Malang Sabtu (30/9/2017).

Sebelum acara pemutaran Film G  30 S/PKI Bupati Malang Dr. H Rendra Kresna memberikan sambutan. Dalam  acara Nonton Bareng Film G 30 S/PKI ini guna untuk mengenang sejarah Peristiwa kejahatan PKI yang dilakukan terhadap bangsa Indonesia, Para Jendral dan Pahlawan Revolusi, untuk mengantisipasi munculnya partai komonis kembali dan memberikan wejangan untuk para pemuda dan Masyarakat yang mungkin masih belum mengetahui sejarah ini.

Kata Bupati "Kita Nonton bareng sambil menghayati peristiwa berdarah tersebut, agar menjadikan daya ingat betapa kejamnya para penghianat bangsa (PKI) yang telah menggugurkan para Pahlawan kita dengan keji, kita nonton santai sambil menikmati kopi kalau ada, klu tidak ada, ya Air putih gak apa-apa anggaplah kopi putih, humor Bupati dengan diikuti tawa oleh para undangan.
 
Lebih lanjut H. Rendra Krisna menyampaikan betapa besarnya pengorbanan para pahlawan dalam upaya mencapai sebuah kemerdekaan yang sekarang kita nikmati alam kemerdekaan hasil pengorbanan para pahlawan semuanya. Berbagai macam pengorbanan nyawa jiwa harta untuk meraih tujuan berdirinya sebuah negara yang merdeka.

Perjalanan bangsa ini tentunya diwarnai berbagai peristiwa salah satunya peristiwa yang tidak mengenakkan semacam rongrongan dan pengkhianatan terhadap negara berdasarkan Pancasila. mencoba untuk mengganti dasar negara dengan yang lainnya yang pasti mencederai perjanjian luhur, ungkapnya.

Pemberontakan G.30.S PKI hari ini kita akan menyaksikan peristiwa itu melalui film dokumenter ini untuk mengajak kita selalu mengingat bahwa tidak menutup kemungkinan ada kelompok tertentu yang terus bermaksud ingin menggantikan dasar negara kita.

Kita tidak boleh lengah, teledor dan harus terus menjaga NKRI . tentunya refleksi ini mengingatkan kita bahwa laten adalah sesuatu yang tersembunyi dan bisa muncul kembali kalau kita semua terlena. mari kita beritahukan sejarah ini kepada putra-putri kita yang mereka tidak tahu agar tidak sampai pembelokan sejarah hingga acuh tak acuh terhadap apa yang sudah pernah terjadi di masa lampau yang mungkin bisa terjadi di masa sekarang. Bagaimana kita memberikan wawasan ini untuk merawat NKRI dan membangun bersama-sama negara ini, Imbuhnya.

Dalam rangka nonton bareng ini, Komandan  Kodim 0818 Wilayah Kab.Malang dan Kota Batu Letkol Arm Muridan. S.Si.,M.Sc. Bersama Danramil Jajaran, Bupati Malang Dr. H Rendra Kresna, Ketua Dewan Kab Malang Drs. Hari Sasongko, Seluruh jajaran SKPD Kab Malang, Para Pejuang Veteran dan juga Kepala Desa se Kec. Kepanjen hadir menyaksikan pemutaran Film bersejarah ini.

Pemutaran Film di mulai jam 09:07 Wib pagi ini hingga selesai, dalam agenda ini ratusan jajaran Kodim 0818 Kabupaten malang datang menyaksikan dan memberikan keamanan di sekitar Kantor DPRD Kabupaten Malang. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive