Selasa, 03 Oktober 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Untuk menyambut hari jadi Royal Plaza Surabaya yang ke 11, Royal Plaza akan menggelar event tahunan yakni menggelar Fashion yang bertajuk Moslem Fashion Festival ( MFF ) yang berlangsung digelar pada 20 hingga 22 Oktober 2017.

Untuk kali ini, MFF 2017 akan mengangkat sebuah tema Bohemian. MFF 2017 merupahkan kerja bareng dengan Desainer APPMI  BPD Jawa Timur dan Jakarta dengan menggandeng belasan desainer terkenal di tanah air, selain  itu dalam MFF 2017 akan berlangsung setiap harinya menampilkan  puluhan model untuk memperagakan koleksi terbaru dari para desainer.

Para Designer yang akan berpartisipasi untuk meramaikan koleksi Fashion di Event tersebut meliputi Ida Royani, Chintami Atmanegara dan Fenny Mustafa ini merupahkan designer dari kota Jakarta,sedangkan beberapa designer APPMI Surabaya yang ikut berpartisipasi yakni Dwi Adi Kusuma, Wiwied Mayasari, Gita Orlin, Lia Afif, Yuyuk Nurmaisyah, Lilik Suhariyati, Lita Berlianti, Chindra Kirana, Kharis Kirani, Imam Mustafa dan Dyan Nugra.

Lia Afif, salah seorang desainer asal kota Surabaya mengatakan, untuk pagelaran MFF 2017 para designer  akan menunjukan berbagai kreasi busana atau bahan  yang akan ditampilkan designer seperti jenis bahan Songket Samosir, kain kas daerah Batak maupun Sumatra Utara.

“Dalam event kali ini, saya akan menggunakan bahan dari songket Samosir (kain khas daerah Batak Sumatra Utara, red) melalui tema ‘playfull life’, dimana akan banyak bermain cutting dan padu padankan bahan,” katanya saat gelar konferensi pers di Royal Plaza Senin (2/10/ 2017).

Menurut Lia Afif, pemilihan motif etnik melalui kain songket ini karena merupakan sesuatu yang khas yang tidak lekang oleh zaman dan hal itu menarik baginya.

Dalam event Moslem Fashion Festival (MFF) ini juga akan ada beberapa lomba yang terbuka untuk umum dan berbagai kategori usia, seperti: Fashion Designer Competition (22/10/2017), Moslem Model Search (20 & 22/10/2017), Fashion Kids Competition (22/10/2017), Design Illustration Competition (21/10/2017), serta Fashion Photography Competition (20/10/2017).

Selain kompetisi dan Moslem Fashion Parade, event yang berlangsung selama tiga hari ini juga diramaikan dengan puluhan stand fashion brand-brand ternama dari Jakarta, Bandung, dan Surabaya.  (Dji)

Senin, 02 Oktober 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menegaskan bahwa kendaraan yang disediakan Pemkot sebagai pengganti angkutan umum yang tengah demontrasi pada Selasa (3/10/2017) besok, tidak dipungut biaya.

Menurut Risma ini sebagai langkah dan jaminan agar mobilitas penduduk Surabaya tidak terganggu selama jalannya demonstrasi dari para sopir angkutan.

"Semuanya gratis. Nanti ada rutenya mau kemana-kemana biar diantar saama kendaraan operasional kita, warga tidak perlu bayar," kata Risma, Senin (2/10/2017).

Menurutnya, jangan sampai adanya aksi tersebut akan membuat warga jadi korban dan tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya.

Terutama juga untuk anak-anak yang biasa sekolah dengan menggunakan angkutan umum.

"Jam enam sudah standby. Nanti dibagi rutenya dan bolak balik nggak apa-apa," kata Risma.

Selain menyediakan angkutan pengganti, sore ini ia juga meminta Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau untuk menambah mobil toilet di titik-titik yang menjadi sasaran demo.

Ada penambahan empat unit mobil toilet yang disediakan Pemkot sebagai antisipasi bagi para peserta demo besok.

"Ini aku minta ditambah lagi sebanyak empat unit mobil toilet. Di Grahadi dan kantor Gubernuran di Pahlawan. Jadi biar nggak susah cari toilet," kata Risma.

Ia meminta agar pendemo tetap sadar kebersihan dan tidak buang air sembarangan.

Lebih lanjut, Risma menegaskan bahwa pihaknya juga memahami apa yang dilakukan oleh sopir angkutan umum yang akan turun ke jalan.

"Ibaratnya kondisi angkutan umum ini sudah hidup segan mati tak mau. Tapi ya gimana lagi, kita sempat sudah siapkan aturan tapi ternyata dibatalkan dari pusat," ujar Risma.

Yang bisa dilakukan Pemkot ke depan adalah melindungi sopir angkut dengan penyedian angkutan feeder. Yang nantinya akan merekrut dari sopir konvensional.

Selain itu Risma juga menyebut sudah memberikab tawaran pada sopir angkot. Jika ada yang mau pindah profesi menjadi tukang sapu atau petugas kebersihan bisa daftar ke Pemkot.

"Kalau kerja di kita gajinya bisa UMK," kata Risma. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Ternate) Sebanyak 89 orang Prajurit Satuan jajaran Korem 152/Babullah mendapatkan penghargaan kenaikan pangkat 1 tingkat lebih tinggi dari pangkat sebelumnya pada periode 1-10 Tahun 2017 dengan rincian 2 Perwira, 35 Bintara dan 52 Tamtama.

Upacara kenaikan pangkat untuk Bintara dan Tamtama sendiri telah dilaksanakan satu hari sebelumnya di Lapangan Makorem 152/Babullah Jl. AM Kamaruddin Kel. Sangaji Kota Ternate yang dipimpin langsung oleh Danrem 152/Babullah Kolonel Inf Sachono, S.H., M.Si serta dihadiri para Dansat/Kabalak Rem 152/Babullah.

Dalam kesempatan tersebut secara simbolis Danrem memasangkan tanda pangkat kepada perwakilan Prajurit yang naik pangkat yang diwakili Serma Fikrin Culimanis dan Kopda Ropi Isnamuawan. Sementara untuk Corps Raport kenaikan Pangkat Perwira dilaksanakan hari ini dipusatkan di Lobby Makodam XVI/Pattimura dan dipimpin langsung oleh Panglima Kodam XVI/Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo serta dihadiri oleh Para Asisten maupun Kabalakdam.

Korem 152/Babullah sendiri mengirimkan dua orang Perwiranya untuk melaksanakan Corps Raport kenaikan pangkat yaitu Mayor Inf Heri Sunaryo dan Kapten Inf Heru Darujito.


Selesai acara Corps Raport dilanjutkan dengan pemberian ucapan selamat dari Pangdam beserta pejabat utama Kodam XVI/Pattimura kepada para Perwira yang naik pangkat.

Acara diakhiri dengan kegiatan ramah tamah dimana dalam kesempatan tersebut juga turut diberikan penghargaan kepada para Prajurit yang merupakan almamater Siswa Pendidikan Lanjutan Perwira Tahap II Kecabangan TNI Angkatan Darat yang berhasil memperoleh predikat lulusan terbaik dimana salah satunya merupakan mantan Prajurit Korem 152/Babullah yaitu Kapten Chk Sator Sapan Bungin, S.H. yang dalam kesempatan tersebut memanfaatkan waktu untuk berpamitan karena akan segera pindah tugas ke Direktorat Hukum TNI Angkatan Darat di Jakarta.

Sementara itu dalam keterangannya Ws. Kapenrem 152/Babullah Kapten Inf Heru Darujito menyampaikan bahwa kenaikan pangkat merupakan suatu anugrah dan kehormatan dari negara serta merupakan kepercayaan pimpinan TNI atas pengabdian dan dedikasi Prajurit oleh karenanya setiap momentum kenaikan pangkat ini selalu dilaksanakan secara sakral karena menyangkut dengan tanggung jawab yang lebih besar kedepannya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Lebanon) Upacara Korps Kenaikan Pangkat dipimpin langsung oleh Komandan Satgas Indobatt Yonmek TNI Konga XIII-K/Unifil Letkol Inf Yudi Gumilar. S.Pd. bertempat di lapangan Soekarno Markas Indobatt, UN Posn 7-1, Adchit al Qusayr, Lebanon Selatan. Senin (02/10/2017).

Sebanyak 16 prajurit Korps Marinir dan 97 Prajurit TNI lainnya yang tergabung dalam Satuan Tugas Batalyon Mekanis TNI Kontingen Garuda Unifil (United Nations Interim Force In Lebanon), yang tengah melaksanakan tugas mendapat kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi dari pangkat semula, terhitung mulai 1 Oktober 2017.

Adapun ke-113 Prajurit TNI Pasukan Perdamaian Unifil yang naik pangkat di Lebanon, terdiri dari berbagai kepangkatan yaitu 4 Perwira, 6 Bintara dan 103 Tamtama yang tergabung dalam Satgas Batalyon Mekanis TNI Konga XXIII-K/Unifil.

Dalam sambutannya, Komandan Satgas Indobatt Yonmek TNI Konga XIII-K/Unifil Letkol Inf Yudi Gumilar. S.Pd. menyampaikan ucapan selamat kepada para prajurit TNI yang diberikan kepercayaan dari negara untuk mendapatkan penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi. semoga dengan kenaikan pangkat ini dapat meningkatkan moril dan memacu semangat kalian dalam melaksanakan tugas selama di Lebanon ini. Kenaikan pangkat ini juga merupakan amanah yang harus dipertanggungjawabkan,” tegasnya.

Lebih lanjut Komandan Indobatt mengatakan bahwa, kenaikan pangkat di daerah penugasan adalah momentum yang sangat langka dan sangat berkesan bagi anggota yang mendapatkan kehormatan tersebut. Oleh sebab itu, penghargaan yang sangat besar ini tentu memberikan rasa haru sekaligus bangga, dan berharap kepada para personel yang menerima kenaikan pangkat untuk lebih meningkatkan pengabdian kepada bangsa dan negara.

“Suatu kebanggaan tersendiri kalian bisa naik pangkat di daerah operasi, karena tidak setiap prajurit bisa merasakannya, apalagi penugasan di luar negeri dalam rangka mengemban misi perdamaian PBB seperti saat ini”, kata Dansatgas Indobatt.

Mengakhiri sambutannya, Komandan Kontingen Satgas Indobatt Yonmek TNI Konga XIII-K/Unifil menyampaikan bahwa kenaikan pangkat tidak didapatkan dengan mudah, karena hal ini merupakan prestasi sebagai wujud penghargaan atas kinerja dan kemampuan yang telah ditunjukkan serta dinilai layak mendapatkannya sesuai dengan kriteria maupun persyaratan yang berlaku di TNI.

Seusai upacara Korps Kenaikan Pangkat, Komandan Satgas Indobatt Yonmek TNI Konga XIII-K/Unifil Letkol Inf Yudi Gumilar. S.Pd. beserta para personel TNI lainnya memberikan ucapan selamat kepada 113 prajurit TNI yang telah mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi dari pangkat semula. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Penolakan Wali Kota Surabaya atas usulan anggaran perbaikan sarana dan prasarana (sarpras) untuk gedung kantor Rumah Potong Hewan (RPH) di Jl Pegirikan Surabaya, ternyata tidak menyurutkan semangat Komisi B DPRD Surabaya untuk tetap meloloskannya.

Pernyataan ini disampaikan R.Eddi Rahmat sekretaris Komisi B DPRD Surabaya, bahwa hasil inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukannya telah menjadikan dasar yang kuat untuk bisa meningkatkan kinerja dan layanan salah satu perusahaan daerah milik pemkot Surabaya ini.

“Prinsipnya ya seperti hasil sidak kemarin, itupun Ketua (Armuji-red) juga tau, dan kami akan tetap mendukung RPH terkait perbaikan sarana dan prasarannya,” ucapnya. Senin (2/10/2017)

Politisi partai Hanura ini juga berusaha menjawab pernyataan Wali Kota Tri Rismaharini yang masih mempersoalkan soal perbaikan manajemen RPH.

“Kalau soal perbaikan manajemen dan sebagainya, itu kan bisa dikomunikasikan dengan Bawas, Wali Kota cukup memanggil dia (Bawas-red) saja, apa sih susahnya,” herannya.

Tidak hanya itu, Eddi juga juga meminta kepada Wali Kota Surabaya untuk mendengarkan masukan dari berbagai pihak sekaligus obyektif dalam menilai.

“Sebaiknya Wali Kota mendengarkan informasi dari berbagai pihak, atau meminta penjelasan dari Bawas, ini tidak mengada-ada kok, kami sudah melihat sendiri di lokasi seperti apa kondisinya, jadi yang obyektif dong,” pungkasnya.

Untuk diketahui, beberapa hari lalu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tetap menyatakan penolakannya meskipun Komisi B DPRD Surabaya berpendapat jika RPH Surabaya di Jl Pegirikan sangat memerlukan kucuran dana penyertaan modal untuk perbaikan berbagai sarana dan prasarana.

Bahkan Risma- sapaan akrab Tri Rismaharini- mengaku trauma jika harus menyertakan modal untuk saat ini, jika persoalan keuangan sebelumnya diselesaikan secara tuntas.

Tidak hanya itu, Wali Kota yang baru saja mendapatkan penghargaan dari Unesco ini juga mengaku telah menggandeng pihak Kejaksaan untuk mengusut keberadaan uang yang dicurigainya hilang.

Dan diakui jika Kejaksaan yang dilapori adalah wilayah Tanjung Perak, meskipun belakangan dikabarkan mendapat bantahan dari Kasi Intel Kejari Tanjung Perak, Lingga Nuarie. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sedikitnya 25 prajurit Batalyon Howitzer-1 Marinir yang naik pangkat satu tingkat lebih tinggi periode 1 Oktober 2017 melaksanakan Laporan Kenaikan Pangkat kepada Komandan Batalyon Howitzer-1 Marinir Letkol Marinir Marhabang, S.H., M.Tr.Hanla Di lapangan futsal Sapu Jagad Batalyon Howitzer-1 Marinir Karangpilang, Surabaya. Senin (02/10/2017).

Kegiatan ini diikuti seluruh prajurit Batalyon Howitzer-1 Marinir dengan Komandan upacara Kapten Marinir Febri Firmansyah dan dihadiri oleh Wakil Komandan Batalyon Howitzer-1 Mar Mayor Marinir Andi Nurmawan S.H,. Serta seluruh Perwira Staf dan Danrai Batalyon Howitzer-1 Marinir.

Dalam amanatnya, Komandan Batalyon Howitzer-1 Marinir mengatakan bahwa kenaikan pangkat adalah bagian dari pembinaan karier dan merupakan bagian dari pembinaan personel yang pada dasarnya merupakan rangkaian pengembangan dan pemanfaatan individu, agar bisa dewasa dan bekerja secara penuh kepada organisasi TNI Angkatan Laut pada umumnya dan Korps Marinir pada khususnya di Batalyon Howitzer-1 Marinir.

“Kenaikan pangkat sangat terkait erat dengan tugas dan tanggung jawab yang dikerjakan selama ini serta mencerminkan potensi dari personel yang dinilai,” pungkasnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan pengukuhan jabatan Pasiops di Ruang Loongroom Batalyon Howitzer-1 Marinir yang dijabat oleh Kapten Marinir Yeyen Tuhardi,yang sebelumnya menjabat sebagai Wapasiops Batalyon Howitzer-1 Marinir.

Dalam kesempatan tersebut, Komandan Batalyon Howitzer-1 Marinir menyampaikan ucapan selamat kepada Kapten Marinir Yeyen Tuhardi atas jabatan barunya sebagai Pasiops Batalyon Howitzer-1 Marinir, dengan harapan dapat mempertahankan dan meningkatkan semua keberhasilan yang telah dicapai oleh pejabat lama. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Jelang perhelatan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Juni 2018, Pemprov Jatim membuat program beras bersubsidi (Rasidi). Beras ini dibagikan pada 38 Kabupaten/Kota. Meski bukan dalam kerangka politik, beras bersubsidi ini diperuntukkan untuk 256.971 rumah tangga sederhana dengan anggaran kurang lebih Rp35 miliar.

Gelontoran Rasidi mulai dilakukan Pemprov sejak 6-7 September dengan agenda pembagian kupon pada kecamatan, keluarahan lalu pada warga. kemudian pendistribusian dilakukan pada 9 - 10 September dan mulai dilakukan pengambilan oleh warga pada 12 - 13 September di Kabupaten Tulungagung, berlanjut tanggal 13-14 ke Kabupaten Kediri dan 25 - 29 September di Kota Surabaya. 

Setiap KK mendapatkan beras subsidi sebanyak 10 Kilo dengan harga Rp.16 ribu. Sementara Pemprov Jatim membeli beras itu pada Bulog Divre Jatim seharga  Rp.95 ribu.

"Pemprov memberikan subsidi sebesar Rp.79 ribu.," ujar Kepala Dinas Sosial Provinsi Jatim, Sukesi, kemarin lusa.

Menurut Sukesi program ini sebagai kebijakan Pemprov Jatim dalam menanggulangi penurunan daya beli masyarakat, kemudian angka kemiskinan, jumlah penduduk miskin, keparahan dan kedalaman kemiskinan yang diatas rata-rata nasional.

Sayangnya saat ditanya berapa  persentase penurunan daya beli masyarakat, kemudian angka kemiskinan, jumlah penduduk miskin, keparahan dan kedalaman kemiskinan yang diatas rata-rata nasional Kepala Dinas Sosial Provinsi Jatim itu mengaku tidak hafal. "Waduh saya tidak hapal," tegasnya.

Program ini nantinya akan dilakukan dalam dua tahap, yakni pada September 2017 dan pada bulan Oktober 2018 dengan anggaran Rp35 miliar.

Menariknya meski pembelian beras bersubsidi dengan jumlah yang cukup besar, dilakukan tanpa dengan menggunakan lelang.

"Sesuai dengan pedum (Pedoman umum) nya rastra (beras sejahtera) kalau berasnya standart rastra sampai medium bisa dengan MoU Gubernur dengan Ka Divre Bulog Jatim. Kalau berasnya jenis premium, baru lelang," jelas Sukesi. 

Sementara itu pengamatan dilapangan, masyarakat sangat antusian dengan program beras bersubsidi ini. Namun beberapa di antara penerima ada warga yang tidak masuk dalam kategori miskin bahkan terbilang mampu.

"Ini pendataan sudah lama 2015 lalu, saya sendiri heran kok dikasih," ujar salah satu warga yang ditemui di Kelurahan Pacar Kembang.

Namun menurut Sukesi data warga penerima beras bersubsidi merujuk pada Basis Data terpadu (BDT) 2015 yang diverifikasi oleh TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan). 

Terkait program yang diluncurkan ini Sukesi membatah jika berkaitan dengan politik, sebab Soekarwo Gubernur Jawa Timur telah menjabat selama dua periode dan tak bisa maju kembali.

"Jadi ini jauh (dari pilgub red) murni membantu (masyarakat red) dan programnya Pakde," tandas Sukesi. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Ambon) Upacara kenaikan pangkat memiliki makna yang penting, tidak saja bagi Personel yang naik pangkat tetapi juga bagi organisasi TNI AL serta merupakan wujud pengakuan, kepercayaan dan penghargaan dari Pimpinan atas kinerja, dedikasi, kejujuran dan loyalitas.

Bertepatan dengan hal tersebut, Komandan Lantamal IX Laksamana Pertama TNI Nur Singgih Prihartono, S.E., M.Tr (Han) memimpin upacara 27 Personel Lantamal IX yang naik pangkat satu tingkat lebih tinggi. Senin, (2/10/2017).

Dalam amanatnya Komandan Lantamal IX menyampaikan bahwa kepada personel yang belum dan yang akan diusulkan kenaikan pangkatnya saya berpesan agar senantiasa meningktakan kinerja, dedikasi dan loyalitas dalam melaksanakan tugas kedinasan, karena parameter tersebut merupakan hal yang sangat diperhatikan dalam usulan kenaikan pangkat.

Lebih lanjut dikatakan,  bahwa disamping itu kenaikan pangkat adalah hasil dari suatu pengabdian yang patut untuk di syukuri. Juga harus dapat menjadikan komitmen dan motifasi bagi personel yang bersangkutan untuk terus meningkatkan kinerja serta memberikan yang terbaik bagi organisasi TNI AL, Bangsa dan Negara.

 “Prestasi seorang prajurit didalam menjalankan tugas sangat menentukan untuk memajukan postur TNI AL yang besar, kuat, profesional dan handal menuju Angkatan Laut yang berkelas dunia”. Ujar, Danlantamal IX.

Perwira, Bintara, Tamtama dan PNS sederajat di LantamaL IX periode 1 Oktober 2017 yang naik pangkat diantaranya yaitu ke Kolonel 1 orang (Aslog Danlantamal IX Kolonel Laut (T) Yudho Prijanto), Letkol 1 orang serta ke Lettu 4 orang, PNS yang beralih golongan dari Golongan II ke Golongan III berjumlah 4 orang serta 21 orang anggota Bintara dan Tamtama.

Di akhir acara Danlantamal IX beserta Ketua Korcab IX Daerah Jalasenastri Armada Timur Ny. Nur Singgih Prihartono didampingi Wakil Komandan Lantamal IX Kolonel Marinir Imam Sopingi, Asintel DanlantamaL IX Kolonel Marinir Said Latuconsina, Asops Danlantamal IX Kolonel Laut (P) Dede Burhanudin melaksanakan acara tradisi kenaikan pangkat yakni mandi kembang dan lompat ke laut kepada seluruh prajurit Lantamal IX yang naik pangkat. (arf).


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Walikota Surabaya, Tri Rismaharini meminta semua pihak bisa menahan diri pasca terjadinya bentrok antara suporter Persebaya (Bonek) dengan pendekar silat PSHT. Risma berharap, agar kejadian serupa tidak terulang.

Menurut Risma, hilangnya dua nyawa dalam bentrokan tersebut patut disayangkan. Mengingat setiap warga negara sudah dijamin kehidupannya dalam undang-undang.

"Semua orang berhak untuk hidup. Saya berharap ini kejadian yang terakhir," tegas Tri Rismaharini, Senin (2/10/2017).

Risma mengingatkan, tujuan utama datang ke stadion adalah untuk menyaksikan pertandingan bola. Begitu juga untuk berguruan silat, Risma juga meminta agar tidak jumawa.

"Jangan ada yang merasa paling kuat. Itu tidak boleh. Buktinya ketika kita diberi cobaan berupa bencana oleh tuhan kita tidak bisa berbuat apa-apa," ingatnya.

Terkait bentrok antara Bonek dengan PSHT vegetarian waktu lalu, Risma mengaku tidak membela salah satu kubu. Oleh karenanya Risma menyerahkan masalah itu kepada pihak yang berwajib.

"Kalau emosi jangan sampai membunuh. Mari kita saling menghormati dan tidak main hakim sendiri," tandas mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) ini.

Dalam kesempatan itu, dia juga meminta seluruh koordinator Bonek untuk saling mengingatkan anggotanya. Sebab jika sudah terjadi seperti sekarang ada banyak pihak yang dirugikan.

"Untuk apa kita mancing-mancing dan ngetes ilmu. Kalau sudah seperti ini bagaimana," imbuh Risma.

Risma menceritakan, ketika masih muda dirinya juga ikut perguruan silat merpati putih. Namun tujuan utama dirinya bergabung untuk menjaga diri dan bukan gagah-gagahan.

"Saya telah meminta Kapolrestabes untuk mengusut masalah ini sampai tuntas. Termasuk siapapun yang menyebarkan ujaran kebencian di media sosial," terang Risma.

Untuk diketahui, sekelompok suporter sepakbola Surabaya terlibat bentrok dengan salah satu kelompok pesilat atau pendekar di depan SPBU Balongsari Jl Raya Balongsari Kecamatan Tandes Surabaya, Minggu (1/10/2017).

Akibat bentrok dua kelompok dini hari itu, dua nyawa melayang dari pihak anggota kelompok silat. Dua korban tersebut diketahui bernama Eko Ristanto, usia 25 tahun, warga Tlogorejo, Kepuh Baru, Bojonegoro, serta Aris, usia 20 tahun, warga Simorejosari, Bojonegoro. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Mengukir prestasi adalah kebanggaan bagi diri sendiri dan  juga merupakan kebanggaan untuk orang tua, keluarga dan bangsa.

Inilah yang ditorehkan oleh Haya Aqilah Haniyah dipanggil dengan "Qeila", seorang putri anak ke-3 dari pasangan suami istri Mayor Mar Soelistyantono, S.H. NRP 16988/P yang Kepala Seksi Hukum (Kasikum) Spers Menart-2 Mar dengan Dra. Kholilah, Guru Bimbingan dan Konseling di SMP Islam Al Azhar Kelapa Gading Jakarta Utara.

Tentunya suatu kebanggaan yang luar biasa, putri dari perwira menengah (pamen) Marinir ini,karena Qeila  telah menjuarai Piala Olahraga Pelajar (Popprov) I DKI Jakarta tahun 2017 yang dilaksanakan pada tanggal 25-28 Juli 2017 untuk cabang olahraga beladiri Taekwondo.


Qeila yang saat ini telah menyandang Sabuk Hitam Dan I(satu) international Junior, berhasil merebut medali emas di kelas under 43 tingkat SD Putri, mewakili SDN Cibubur 01 Jakarta Timur. Qeila berhasil mengalahkan lawan-lawannya dengan semangat pantang menyerah.

Qeila yang saat ini duduk di kelas VI, berkeinginan untuk selalu memberikan prestasi yang terbaik, dimana saat ini sudah 18 medali di raih (16 emas & 2 perak) yang direbut dalam event Kejuaraan Nasional dan Kejuaraan antar klub Taekwondo.       

"Alhamdulillah meskipun aktif di taekwondo, Ananda Qeila tetap menjaga prestasi di sekolah dimana pada saat kelas V kemarin menjadi juara kelas," tutur Mayor Sulis. (arf)




KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Target layanan seorang dokter Puskesmas Kota Surabaya yang harus bisa mengcover layanan untuk 5 ribu pasien per hari, ternyata dinilai lemah oleh Agustin Poliana Ketua Komisi D DPRD Surabaya.

“1 dokter ditargetnya 5000 pasien perhari, apa yang mungkin, jumlah puskesmas hanya 62, idealnya dalam satu puskesmas harusnya minimal ada 3 sampai 6 dokter, terutama dokter jaga untuk siang dan malam,” ucapnya. Senin (2/10/2017)

Pernyataan ini disampaikan Agustin setelah mengunjungi Puskesmas pembatu di wilayah Krembangan Selatan Surabaya. Karena menurutnya, kondisinya sangat memungkinkan untuk ditingkatkan.

“Kindisi lahannya memungkinkan, sehingga bangunannya masih bisa diperluas, termasuk diadakan layanan IGD, karena Puskemas lain yang lahannya lebih sempit saja sudah ada, apalagi ada rumah dinas dokter yang ternyata kosong,” pintanya.

Dan disana itu, masih Agustin, ternyata ada peralatan dokter gigi yang kondisinya tidak difungsikan lagi, karena dokternya sudah meninggal beberapa waktu yang lalu.

”Ini kan sangat disayangkan,” imbuhnya.

Tidak hanya itu, politisi perempuan PDIP ini juga mengatakan bahwa Puskesmas menjadi ujung tombak layanan kesehatan Pemkot Surabaya. Untuk itu, kondisinya harus terus diperbaiki, karena jumlah pasien BPJS akan semakin bertambah.

“Kalau sampai nantinya seluruh warga kota surabaya terdaftar BPJS, dan kondisinya masih tetap seperti itu, maka pelayanannya akan amburadul, dan ingat mereka ini bayar, karena BPJS itu mbayar loh,” katanya.

Bayangkan, lanjut Titin-sapaan akrab Agustijn Poliana, ada salah satu Puskesmas di wilayah Wonokromo yang dalam seharinya hanya bisa melayani 35 pasien saja.

“Kondisi ini tidak boleh lagi ada, apa yang dibutuhkan oleh Puskesmas itu kami akan dukung, demi peningkatan pelayanannya, dan nanti minta kepada tim anggaran pemkot, agar puskesmas pembantu ditingkatkan kelasnya menjadi puskesmas,” pungkasnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Sebanyak 98 mantan prajurit siswa resmi menyandang pangkat Sersan Dua (Serda) setelah Pendidikan Pembentukan Bintara Khusus (Diktukbasus) Babinsa secara resmi ditutup Danrindam Jaya Kolonel Inf Anton Yuliantoro di Lapangan Wira Madya Rindam Jaya, Condet Jakarta Timur, Senin (2/9/17).

Sebagai program TNI AD yang bersifat Crash Program (program kilat/singkat) Diktukbasus Babinsa ini telah berhasil membentuk Tamtama Kodam Jaya menjadi Bintara meski usianya rata-rata sudah tidak lagi muda dan dihadapkan dengan waktu yang relatif singkat mampu menyerap banyak materi dengan jadwal kegiatan yang sangat padat.

Bertindak selaku Irup, Kolonel Inf Anton Yuliantoro membacakan amanat tertulis Pangdam Jaya Mayjen TNI Jaswandi.

Dalam amanatnya, Pangdam Jaya menyampaikan pentingnya peran Babinsa dalam masyarakat, sehingga harus bisa berkontribusi positif, dapat membangun komunikasi yang harmonis, serta dapat menyukseskan kegiatan serbuan teritorial unggulan mendukung peningkatan ketahanan nasional melalui swasembada pangan.

Demikian pula dalam upaya membangun ketahanan sosial dan mewujudkan upaya deteksi dini serta cegah dini terhadap potensi kerawanan yang muncul seperti kriminalitas, bahaya narkoba, konflik horizontal, radikalisme dan terorisme, menurut Pangdam Jaya, peran Babinsa harus ditingkatkan sehingga mampu berperan sebagai Babinsa yang berkompetensi, modern, mandiri dan profesional demi mendukung kemajuan TNI AD di masa yang akan datang.

Diakhir amantanya, Pangdam Jaya menyampaikan beberapa arahan untuk dijadikan pedoaman para Babinsa saat bertugas di wilayah, seperti selalu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, menegakkan norma dasar keprajuritan, memelihara kesehatan dan kesegaran, serta menjadi teladan dalam sikap dan tindakan.

Upacara penutupan ini ditandai dengan pelepasan tanda peserta Diktukbasus Babinsa oleh Danrindam Jaya dari perwakilan mantan prajurit siswa. (rio)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive