Senin, 02 Oktober 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Mengukir prestasi adalah kebanggaan bagi diri sendiri dan  juga merupakan kebanggaan untuk orang tua, keluarga dan bangsa.

Inilah yang ditorehkan oleh Haya Aqilah Haniyah dipanggil dengan "Qeila", seorang putri anak ke-3 dari pasangan suami istri Mayor Mar Soelistyantono, S.H. NRP 16988/P yang Kepala Seksi Hukum (Kasikum) Spers Menart-2 Mar dengan Dra. Kholilah, Guru Bimbingan dan Konseling di SMP Islam Al Azhar Kelapa Gading Jakarta Utara.

Tentunya suatu kebanggaan yang luar biasa, putri dari perwira menengah (pamen) Marinir ini,karena Qeila  telah menjuarai Piala Olahraga Pelajar (Popprov) I DKI Jakarta tahun 2017 yang dilaksanakan pada tanggal 25-28 Juli 2017 untuk cabang olahraga beladiri Taekwondo.


Qeila yang saat ini telah menyandang Sabuk Hitam Dan I(satu) international Junior, berhasil merebut medali emas di kelas under 43 tingkat SD Putri, mewakili SDN Cibubur 01 Jakarta Timur. Qeila berhasil mengalahkan lawan-lawannya dengan semangat pantang menyerah.

Qeila yang saat ini duduk di kelas VI, berkeinginan untuk selalu memberikan prestasi yang terbaik, dimana saat ini sudah 18 medali di raih (16 emas & 2 perak) yang direbut dalam event Kejuaraan Nasional dan Kejuaraan antar klub Taekwondo.       

"Alhamdulillah meskipun aktif di taekwondo, Ananda Qeila tetap menjaga prestasi di sekolah dimana pada saat kelas V kemarin menjadi juara kelas," tutur Mayor Sulis. (arf)




KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Target layanan seorang dokter Puskesmas Kota Surabaya yang harus bisa mengcover layanan untuk 5 ribu pasien per hari, ternyata dinilai lemah oleh Agustin Poliana Ketua Komisi D DPRD Surabaya.

“1 dokter ditargetnya 5000 pasien perhari, apa yang mungkin, jumlah puskesmas hanya 62, idealnya dalam satu puskesmas harusnya minimal ada 3 sampai 6 dokter, terutama dokter jaga untuk siang dan malam,” ucapnya. Senin (2/10/2017)

Pernyataan ini disampaikan Agustin setelah mengunjungi Puskesmas pembatu di wilayah Krembangan Selatan Surabaya. Karena menurutnya, kondisinya sangat memungkinkan untuk ditingkatkan.

“Kindisi lahannya memungkinkan, sehingga bangunannya masih bisa diperluas, termasuk diadakan layanan IGD, karena Puskemas lain yang lahannya lebih sempit saja sudah ada, apalagi ada rumah dinas dokter yang ternyata kosong,” pintanya.

Dan disana itu, masih Agustin, ternyata ada peralatan dokter gigi yang kondisinya tidak difungsikan lagi, karena dokternya sudah meninggal beberapa waktu yang lalu.

”Ini kan sangat disayangkan,” imbuhnya.

Tidak hanya itu, politisi perempuan PDIP ini juga mengatakan bahwa Puskesmas menjadi ujung tombak layanan kesehatan Pemkot Surabaya. Untuk itu, kondisinya harus terus diperbaiki, karena jumlah pasien BPJS akan semakin bertambah.

“Kalau sampai nantinya seluruh warga kota surabaya terdaftar BPJS, dan kondisinya masih tetap seperti itu, maka pelayanannya akan amburadul, dan ingat mereka ini bayar, karena BPJS itu mbayar loh,” katanya.

Bayangkan, lanjut Titin-sapaan akrab Agustijn Poliana, ada salah satu Puskesmas di wilayah Wonokromo yang dalam seharinya hanya bisa melayani 35 pasien saja.

“Kondisi ini tidak boleh lagi ada, apa yang dibutuhkan oleh Puskesmas itu kami akan dukung, demi peningkatan pelayanannya, dan nanti minta kepada tim anggaran pemkot, agar puskesmas pembantu ditingkatkan kelasnya menjadi puskesmas,” pungkasnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Sebanyak 98 mantan prajurit siswa resmi menyandang pangkat Sersan Dua (Serda) setelah Pendidikan Pembentukan Bintara Khusus (Diktukbasus) Babinsa secara resmi ditutup Danrindam Jaya Kolonel Inf Anton Yuliantoro di Lapangan Wira Madya Rindam Jaya, Condet Jakarta Timur, Senin (2/9/17).

Sebagai program TNI AD yang bersifat Crash Program (program kilat/singkat) Diktukbasus Babinsa ini telah berhasil membentuk Tamtama Kodam Jaya menjadi Bintara meski usianya rata-rata sudah tidak lagi muda dan dihadapkan dengan waktu yang relatif singkat mampu menyerap banyak materi dengan jadwal kegiatan yang sangat padat.

Bertindak selaku Irup, Kolonel Inf Anton Yuliantoro membacakan amanat tertulis Pangdam Jaya Mayjen TNI Jaswandi.

Dalam amanatnya, Pangdam Jaya menyampaikan pentingnya peran Babinsa dalam masyarakat, sehingga harus bisa berkontribusi positif, dapat membangun komunikasi yang harmonis, serta dapat menyukseskan kegiatan serbuan teritorial unggulan mendukung peningkatan ketahanan nasional melalui swasembada pangan.

Demikian pula dalam upaya membangun ketahanan sosial dan mewujudkan upaya deteksi dini serta cegah dini terhadap potensi kerawanan yang muncul seperti kriminalitas, bahaya narkoba, konflik horizontal, radikalisme dan terorisme, menurut Pangdam Jaya, peran Babinsa harus ditingkatkan sehingga mampu berperan sebagai Babinsa yang berkompetensi, modern, mandiri dan profesional demi mendukung kemajuan TNI AD di masa yang akan datang.

Diakhir amantanya, Pangdam Jaya menyampaikan beberapa arahan untuk dijadikan pedoaman para Babinsa saat bertugas di wilayah, seperti selalu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, menegakkan norma dasar keprajuritan, memelihara kesehatan dan kesegaran, serta menjadi teladan dalam sikap dan tindakan.

Upacara penutupan ini ditandai dengan pelepasan tanda peserta Diktukbasus Babinsa oleh Danrindam Jaya dari perwakilan mantan prajurit siswa. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Ditengah Intensitas kesibukan Kodim 0503/Jakarta Barat, terus menggebrak suasana dengan berbagai acara dalam rangka menyambut HUT TNI ke 72.

Hari ini, Turnamen sepak bola Dandim Cup 2017 dalam rangka HUT TNI KE 72 resmi dibuka dan berlangsung di Stadion Kecamatan Tamansari, Jalan mangga besar 6, Rt. 08/01 Kelurahan Tamansari, Tamansari, Jakarta Barat, Minggu (1/10/2017).

Danramil 01/Tamansari Mayor Inf Rohani yang mewakili Dandim 0503/JB Letkol Inf Wahyu Yudhayana mengatakan, turnamen sepak bola ini diselenggarakan untuk memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat.

" Saya bangga dan bersyukur melihat banyaknya generasi muda kita yang suka olahraga salah satunya cabang sepak bola." jelasnya.

Dia menambahkan dengan turnamen ini diharapkan bisa melatih, membina dan dipersiapkan sebagai atlet daerah, sekaligus bisa memperkuat kesebelasan

" Pelaksanaan turnamen untuk menarik minat generasi muda lebih menggemari olahraga sepak bola, menambah pengalaman dan meningkatkan kemampuan bagi masyarakat Jakarta Barat khususnya," ujar Mayor Inf Rohani.

Sementara itu, Kasdim 0503/JB Mayor Arh Rimba Anwar mengatakan, Dandim 0503/JB sangat mengapresiasi terselenggaranya pertandingan Sepak Bola ini, dengan harapan dengan adanya Sepak Bola Dandim Cup akan dapat memperkokoh tali silaturahmi antar atlet dan masyarakat penonton dengan tetap bersinergi dan bersatu untuk kemanunggalan Masyarakat.

“Saya berharap, dalam bertanding peserta menjunjung tinggi sportivitas, menjaga kekompakan, keamanan dan ketertiban selama berlaga,” Jaga seportivitas pertandingan, Kesatria dan selalu mematuhi ketentuan yang telah di ikrarkan dalam janji Wasit dan janji Atlet. " pungkasnya. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, mengambil langkah cepat pasca dinyatakan kalah pada gugatan perdata sengketa aset SDN Ketabang I. Dalam waktu dekat Pemkot akan mengajukan banding.

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini menegaskan pihaknya akan all out dalam memperjuangkan aset SDN Ketabang. Menurut Risma, pemerintah kota memiliki bukti yang cukup kuat.

"Sampai kapanpun kita akan fight. Baik secara de jure dan facto kita punya buktinya," tegas Tri Rismaharini, Senin (2/10/2017).

Pemkot Surabaya juga menempuh langkah lain untuk mempertahankan aset SDN Ketabang I. Salah satunya dengan melapor ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya.

"Kita laporkan ke kejaksaan terkait indikasi ada dugaan pidana," jelasnya.

Berdasarkan kuasa hukum yang ditunjuk Pemkot Surabaya, ada sejumlah kejanggalan dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya waktu itu. Dimana keterangan saksi dari pihak Pemkot Surabaya, sama sekali tidak dipakai.

"Hakim mengabaikan keterangan saksi dari pihak kita. Yang dipakai hanya keterangan dari kubu mereka," ungkap mantan Kepala Bappeko Surabaya ini.

Risma juga memaparkan sejumlah kesulitan saat ingin mempertahankan salah satu asetnya tersebut. Salah satunya mencari saksi hidup sebelum dikeluarkannya sertifikat oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN).

"Bahkan kepala sekolah di sana juga tidak mau saat dijadikan saksi. Alasannya masih baru," tukasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya harus kembali menelan pil pahit, setelah kalah pada gugatan perdata sengketa Pasar Turi dan kantor PDAM Surabaya di Jalan Basuki Rahmat, kini Pemkot Surabaya kembali dinyatakan kalah oleh Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Kali ini, Pemkot dinyatakan kalah pada gugatan perdata sengketa aset SDN Ketabang I.

Sigit Sutriono selaku ketua Majelis hakim yang memyidangkan perkara ini menyatakan menolak gugatan Pemkot Surabaya (penggugat) terhadap Setiawati Sutanto (tergugat), ahli waris aset SDN Ketabang.

“Mengadili, menyatakan gugatan Pemkot Surabaya ditolak untuk seluruhnya,” ujar Sigit pada persidangan yang digelar di PN Surabaya, Senin (25/9/2017).

Dalam pertimbangannya, hakim Sigit menjelaskan alasannya menolak gugatan Pemkot Surabaya, yaitu Pemkot Surabaya dinilai tidak memiliki kapasitas untuk mengajukan gugatan.

“Selain itu tergugat juga mempunyai bukti bahwa dirinya menang dalam gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya pada tahun 2012 dan Peninjauan Kembali (PK) di tingkat kasasi,” jelasnya.

Dengan putusan ini, hakim Sigit telah mengesampingkan fakta bahwa tanah dan bangunan yang sekarang berdiri gedung SDN Ketabang I merupakan milik Pemkot Surabaya sejak tahun 1948.

“Dengan adanya putusan hakim yang telah berkekuatan hukum tetap. Maka Surat Keputusan (SK) berdirinya SDN Ketabang itu harus dikesampingkan,” tandasnya.

Sebelumnya, Maria Theresia Ekawati Rahayu, Kepala Dinas Pengeloaan Bangunan dan Tanah Pemkot Surabaya menjelaskan, sejak 1948 aset SDN Ketabang I adalah milik Pemkot Surabaya.

Namun, pada awal 90-an, muncul Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama perorangan. Ketika pihak perorangan tersebut mengajukan perpanjangan pada 2012, oleh BPN diinformasikan bahwa itu asetnya Pemkot Surabaya.

Pada 2012 tersebut Setiawati Sutanto menang di PTUN, sementara Pemkot dan BPN dinyatakan kalah.

Memasuki 2013, Pemkot menyatakan banding dan akhirnya di tingkat kasasi dimenangkan Pemkot. Lantas, pihak Setiawati mengajukan PK di pengadilan dan Pemkot dinyatakan kalah.

Atas kekalahan tersebut, sejak tahun 2016 hingga saat ini, pemkot mengajukan gugatan perdata di Pengadilan Negeri Surabaya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Majelis Hakim Pengadilan Tipikor (Tindak Pidana Korupsi) Surabaya telah memvonis kepala daerah Kabupaten Sabu Raijua Propinsi NTT (Nusa Tenggara Timur)  yaitu  Bupati (non aktif) Marthen Dira Tome yang dinyatakan terbukti melakukan tindak pidana korupsi dengan ganjaran tiga tahun penjara.

Untuk diketahui, lokasi sidang kasus ini dilakukan di pengadilan tipikor Surabaya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Selain tiga tahun penjara, Marthen Dira Tome dibebani membayar uang pengganti sebesar Rp. 1,515 miliar. Karena dinyatakan terbukti menjadi aktor utama dan terlibat dalam kasus korupsi dana pendidikan.

Vonis itu jauh lebih ringan dari pada tuntutan 12 tahun oleh jaksa penuntut umum (JPU) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan korupsi dana pendidikan sebesar Rp 18,5 miliar dan Rp 59,624 miliar tersebut

Dalam vonis disebutkan bahwa dalam pengadaan buku, Marthen Dira Tome terbukti mengatur mekanisme lelang sehingga memenangkan PT Bintang Ilmu. Dia dianggap menguntungkan penyedia jasa yang memenangkan tender, dan PT Bintang Ilmu menerima buku dari PT Indah Jaya Pratama yang berdomisili di Bandung.

Marthen Dira Tome dinilai terbukti melakukan tindak pidana korupsi bersama-sama dengan Thobias Uly (mantan kepala dinas pendidikan NTT - sudah meninggal dunia), John Raja Pono (orangnya Marthen yang menjadi pegawai dinas pendidikan NTT), dan Basa Alim Tualeka (direktur PT Bintang Ilmu). Akibat perbuatannya, negara dirugikan sebanyak Rp. 4,2 miliar sebagaimana laporan hasil pemeriksaan  BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) RI.

Berdasar fakta yang terungkap dalam pemeriksaan dan persidangan serta adanya keputusan pengadilan tipikor tersebut, Masyarakat Anti Koruptor Rakus (MARKUS) berharap agar KPK tidak tebang pilih dalam mengusut korupsi dana pendidikan puluhan miliar di kabupaten Sabu Raijua Propinsi NTT tersebut.

Roni Nasrul koordinator Markus menyatakan, bahwa dalam pengusutan kasus tersebut yang kemudian dituangkan dalam vonis yang dijatuhkan oleh majelis hakim Tipikor, terindikasi secara kuat adanya peran aktif dari pihak lain dalam kasus korupsi itu, yakni PT Bintang Ilmu, PT Indah Jaya Pratama.

"Kenapa direktur PT Bintang Ilmu dan direktur PT Indah Jaya Pratama tidak dijadikan tersangka dan tidak dijadikan terdakwa di sidang pengadilan Tipikor?" tanya Roni.

"Apalagi dalam vonis hakim tipikor jelas disebutkan bahwa bupati MDT dinyatakan terbukti melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama dengan beberapa pegawai negeri di lingkungan dinas pendidikan setempat dan bersama direktur PT Bintang Ilmu yang juga melibatkan PT Indah Jaya Pratama" sambungnya.

Lebih lanjut Roni menjelaskan, bahwa tentunya sangat aneh jika yang dijadikan tersangka dan diajukan ke pengadilan tipikor hanya Bupati dan beberapa pegawai negeri di lingkungan dinas pendidikan setempat, sedangkan pemilik perusahaan yang dinyatakan terbukti secara bersama-sama melakukan tindak pidana korupsi tersebut, terkesan kebal hukum karena tidak dijadikan tersangka sehingga tidak diajukan sebagai terdakwa di sidang pengadilan tipikor.

"Ini bisa menimbulkan anggapan bahwa dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi, KPK melakukan tebang pilih dan hanya cari popularitas saja. Masyarakat bisa saja berpikir bahwa siapa yang tidak disukai KPK, dengan segala cara apapun akan diusahakan dijadikan sebagai tersangka dan nantinya dijadikan terdakwa di sidang pengadilan tipikor, akan tetapi meskipun sudah ada alat bukti tetapi karena dia bukan pihak yang tidak disukai KPK, maka dia tidak akan diusut oleh KPK dan tidak dijadikan tersangka atau terdakwa" jelasnya.

Roni berharap, jika KPK memang benar tidak tebang pilih dan tidak hanya sekedar cari popularitas, tentunya perusahaan-perusahaan yang dinyatakan dalam vonis hakim pengadilan tipikor telah melakukan tindak pidana korupsi dana pendidikan di NTT itu segera diusut dan dijadikan tersangka agar bisa diajukan dalam sidang tipikor sebagai terdakwa, agar mereka tidak mengulangi perbuatannya di daerah lain.

"Karena di berbagai pemberitaan media bahwa perusahaan-perusahaan itu seperti PT Bintang Ilmu, PT Indah Jaya Pratama, PT SPKN (Sarana Panca Karya Nusa) dll infonya adalah perusahaan yang merupakan satu group yang dikendalikan oleh orang yang sama. Jika KPK tebang pilih, maka bisa menimbulkan potensi ketika satu perusahaan dalam group itu bermasalah hukum di suatu daerah, maka di daerah lain pada waktu yang berbeda yang dipakai untuk beroperasi adalah perusahaan lain yang masih berada dalam naungan satu group itu, demikian seterusnya berputar-putar." pungkasnya.

Direktur PT Bintang Ilmu, Basa Alim Tualeka ketika dihubungi ponselnya 081181xxxx belum memberikan pernyataan terkait kasus korupsi di kabupaten Sabu Raijua propinsi NTT tersebut. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Komandan Pangkalan Korps Marinir (Danlanmar Sby) Kolonel Mar Mauriadi menerima Laporan Korps Kenaikan Pangkat Perwira Lanmar Sby periode 1/10 2017 atas nama Mayor marinir Jio Al Sujio di Ruang Rapat mako Lanmar Sby Jalan Opak No.9 Surabaya. Senin,(2/10/2017)

Pada pelaksanaan Laporan Korps Kenaikan Pangkat yang dihadiri oleh Wadan Lanmar Sby Letkol Mar Ahmad Sochfan, Pasops Letkol Marinir Sunardi, Paslog Letkol Marinir Rusmo, Paspers Letkol Mar Ashari, Pasintel Sby Letkol Mar Suprihatin, Pasprogar Letkol Mar fajar Cahyono, Danrumkitalmar Ewapangalila Letkol Mar Aminudin Harahap, Dansatlak dan seluruh Perwira dijajaran Lanmar Surabaya. 1 Perwira Lanmar Sby atas nama Mayor Marinir Jio Alsujio atas prestasinya berhak mengenakan pangkat satu tingkat lebih tinggi dari pangkat semula.


Dalam amanatnya Danlanmar Sby Kolonel Mar Mauriadi menyampaikan, Kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi merupakan kehormatan sekaligus mengandung konsekuensi kewajiban untuk menjaga, memelihara dan memberikan suri tauladan dalam pelaksanaan tugas, kehidupan seghari-hari sesuai jabatan yang diemban guna memberikan karya terbaik dan kontribusi nyata bagi organisasi.

Lebih lanjut Danlanmar sby Kolonel Mar Mauriadi berpesan Hendaknya saudara terus kembangkan dan mantapkan kualitas, profesionalisme dan jati diri, serta aplikasikan seluruh pengetahuan dan kemampuan diri sebagai pemimpin organisasi dimanapun bertugas. tambahnya.

Mengakhiri sambutannya Kolonel Mar Mauriadi mengucapkan selamat kepada Mayor Marinir Jio Alsujio atas kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi dari kapten menjadi Mayor. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Kediri) Rutinitas Kodim 0809/Kediri sehari-hari yang biasa dilakukan, kali ini berbeda dari sebelumnya. Usai Dandim Kediri, Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han) menyampaikan pengarahan seputar kesiapan agenda tahunan dalam rangka HUT TNI ke 72, seluruh anggota Kodim Kediri yang memadati lapangan Makodim Kediri dikejutkan kehadiran ratusan anggota Polres Kediri. Kejutan ini tidak lain merupakan ide dari Kapolres Kediri, AKBP Sumaryono bersama para perwira di jajaran Polres Kediri, yang ingin mengucapkan selamat HUT TNI ke 72, Senin (02/10/2017).

Orang nomor satu di jajaran Polres Kediri ini langsung melambaikan tangan kepada seluruh anggota Kodim Kediri dan berjabat tangan dengan Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han) seraya mengucapkan selamat HUT TNI ke 72. Menyusul Kapolres Kediri, para perwira di jajaran Polres Kediri menyalami satu persatu para perwira Kodim Kediri yang berdiri tidak jauh dari kedua pimpinan 2 insitusi yang berbeda ini.

"Pagi ini sungguh suatu hari yang mengharukan, sampai saya bingung ngomong bagaimana ini. Saya sangat berterima kasih kepada bapak Kapolres Kediri. Saudaranya ulang tahun, saudaranya datang. Inilah bentuk perhatian saudara kita. Marilah dalam kita menjalankan tugas, kita hendaknya bekerjasama, layaknya saudara. Tidak ada kata lain selain saya mengucapkan terima kasih atas bentuk perhatiannya kepada kami," kata Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han) dihadapan seluruh anggota Kodim Kediri dan Polres Kediri.

Sementara itu, AKBP sumaryono menyambungnya dan mengatakan, "Saya ingin memberikan surprise kepada saudara-saudara semua. Saya ingin menunjukkan TNI dan Polri menegakkan NKRI. kita punya perbedaan tugas, tetapi kita punya satu visi, yaitu Indonesia harus berdaulat. Sebagaimana motto didepan kita ini, bersama TNI kuat, hebat dan profesional. Untuk itu Polres Kediri mendukung program-program dari Kodim Kediri."

Selanjutnya, Dandim Kediri memotong kue ultah yang diserahkan secara simbolis kepada Kapolres Kediri, sedangkan potong tumpeng Kapolres Kediri menyerahkan secara simbolis kepada Dandim Kediri. Sebelum potong kue dan tumpeng, kedua pimpinan Kodim Kediri dan Polres Kediri ini diangkat bersama-sama oleh anggota Kodim Kediri dan Polres Kediri. Acara dilanjutkan makan bersama yang berlangsung di lapangan Makodim Kediri. (arf).


KABARPROGRESIF.COM : (Banyuwangi) Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Banyuwangi Lantamal V Letkol Laut (P) Nazarudin meresmikan kenaikan pangkat Prajurit Lanal Banyuwangi yang terdiri dari 2 (dua) orang Perwira, 14 (empat belas) Bintara dan 3 (tiga) Tamtama di aula markas Komando Lanal Banyuwangi, senin (2/10).

Upacara yang dilaksanakan secara sederhana namun penuh makna, diikuti oleh seluruh Parajurit dan PNS Lanal banyuwangi berlangsung khitmad.

Dalam sambutannya Danlanal menyampaikan ucapan selamat kepada Prajurit Lanal Banyuwangi yang naik pangkat karena telah memenuhi kriteria untuk di naikkan pangkatnya satu tingkat lebih tinggi . Adapun diantara kriterian yang dinilai diantaranya tingkat ketaqwaan, pengabdian, kejujuran, semangat, loyalitas, sikap dan tingkah laku sampai dengan tanggung jawab.

Komandan Lanal Banyuwangi juga berharap, kenaikan pangkat tersebut disamping perlu disyukuri juga perlu diimplementasikan ke dalam bentuk pengabdian, karena dengan kenaikan pangkat tersebut tuntutan akan tanggung jawab juga akan berubah dan hendaknya dapat dijadikan suatu momentum untuk mengoptimalkan kinerja kita.

Bagi Prajurit Lanal Banyuwangi yang belum naik pangkat atau kenaikan pangkatnya tertunda, jangan merasa berkecil hati, tetapi hendaknya intropeksi sehingga kekurangan maupun kesalahan yang terjadi dim waktu yang lalu tidak terulang lagi. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Mojokerto) Sebanyak 14 anggota Makorem 082/CPYJ hari ini Senin (2/10) resmi dapat menggunakan pangkat baru, yaitu satu tingkat lebih tinggi dari pangkat semula terhitung mulai tanggal (TMT) 1 Oktober 2017.

Kegiatan ini ditandai dengan upacara pelantikan di lapangan Apel Makorem, sebagai Irup yaitu Kepala Staf Korem (Kasrem) Letkol Inf Moch.Sulistiono yang melantik 11 orang anggota yang terdiri Bintara 9 orang dan Tamtama 2 orang dengan,  sedangkan untuk 3 orang Perwira dilantik oleh Panglima Kodam V/Brawijaya di Surabaya.

Ketiga perwira yang naik pangkat adalah Kasiops  Mayor Inf. Juni Toa dan Kasi Intel Mayor Inf.Mahmudin Abdillah menjadi Letnan Kolonel, untuk Kapten Caj (K) Candra Yuniarti yang sehari-harinya menjabat Kepala Penerangan Korem (Penrem) naik menjadi Mayor.

Dalam sambutan Danrem yang dibacakan oleh Kasrem mengucapakan selamat kepada anggota yang naik pangkat, ini semua adalah merupakan kepercayaan dan penghargaan Negara atas kinerjanya,

" Ketahuilah bahwa dengan menyandang pangkat lebih tinggi, maka akan tinggi pula tanggung jawab yang diemban." paparnya. Selesai upacara pelantikan, Kasrem didampingi para perwira dan diikuti seluruh anggota dan PNS Korem memberikan ucapan selamat dengan berjabat tangan  kepada anggota yang naik pangkat.

Kasi Pers Letkol Caj. Sutedjo menambahkan bahwa anggota yang di usulkan sebanyak 22 orang namun setelah menjalani seleksi persyaratan diantaranya tes kemampuan fisik atau Garjas A lari 3200 meter, Garjas B yang meliputi Pull up, Shit up, Push up dan Shuttle run ditambah ketangkasan renang militer 50 meter. Dari 22 anggota yang diusulkan ini, hanya turun 14 yang  disetujui dan 8 orang dinyatakan ditolak atau tidak naik pangkat dikarenakan tidak mampu mencapai batas minimal nilai yang harus dicapai oleh masing-masing personil sesuai kategori  kelompok umur.

"Saya berharap bagi rekan-rekan yang belum naik pangkat (tertunda) agar  mempersiapkan diri dengan cara berlatih lagi sehingga kedepan lebih baik lagi dan bisa lulus," pungkasya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Denpasar) Pasca ditetapkannya status Gunung Agung menjadi awas ribuan warga mengungsi di berbagai titik yabg ditentukan, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut  (Danlanal) Denpasar Lantamal V Kolonel Laut (P) GB. Oka mendampingi Kabakamla RI Laksdya TNI Ari Soedewo mendatangi kamp pengungsian dan menyambangi Posko Bantuan Bencana Erupsi Gunung Agung di Tanah Ampo Karang Asem Bali kemarin.

Peninjauan tersebut sekaligus menyerahkan bantuan yang diterima langsung oleh Bupati Karang Asem I Gusti Ayu Mas Sumatri, S.Sos., M.AP, serta meminta personelnya di Bali untuk bergerak cepat membantu para pengungsi.

Selain itu Kabakamla RI juga mengunjungi titik pengungsian yang berada di Lapangan Ulakan, Manggis, Karangasem, Bali didampingi oleh Deputi Inhuker Irjen Pol Abdul Ghofur, Kabiro Umum Laksma TNI Suradi dan Kabiro Perencanaan Laksma TNI Wayan Warka.

"Bakamla RI memang bertugas untuk melakukan patroli keamanan dan keselamatan laut, tapi tidak hanya itu yang kami lakukan. Kami juga peduli terhadap situasi keamanan dan keselamatan secara umum," kata Kabakamla RI dalam keterangannya.

"Apalagi ada SPKKL Bakamla di Bali. Kami cek situasi dan kondisinya secara langsung. Kami gerakkan dan kami pimpin langsung personel turun ke lapangan untuk memberikan bantuan langsung ke para pengungsi," sambung Laksamana Bintang Tiga itu.

Sebagai wujud peduli, mereka terjun langsung untuk melakukan aksi nyata di lapangan memberikan bantuan kepada para pengungsi berupa sejumlah alas tidur,  bantal,  dan selimut pun dibagikan untuk mendukung kebutuhan  para pengungsi.

Kehadiran pejabat pusat yang didampingi Bupati Karang Asem serta Danlanal Denpasar tersebut terlihat menyatu dengan masyarakat terdampak bencana tersebut. Hal itu terlihat dalam suasana keakraban ketika bantuan dibagikan kepada para pengungsi.

Dalam kesempatan itu pula Kepala Bakamla tak henti memberikan support dan dukungan moril agar masyarakat yang saat ini sedang mengungsi tak kehilangan semangat meskipun sedang berada di kamp pengungsian, dan meninggalkan rumahnya.

Status awas merupakan status dengan kondisi dan situasi yang paling memungkinkan untuk terjadinya erupsi pada gunung terbesar di Bali yang berada di Karangasem ini.

 Pemerintah sudah menetapkan zona aman dengan jarak 12 km dari Gunung Agung. Bakamla RI sendiri memiliki Stasiun Pemantauan Keamanan dan Keselamatan Laut (SPKKL) di Kabupaten Karangasem yang berada di radius 19 km dari Gunung Agung.

Ditempat yang sama Danlanal Denpasar juga menyampaikan, Lanal Denpasar yang berada di Bali juga membantu dan menempatkan personelnya yang dibantu oleh adik-adik dari Saka Bahari di Posko Tanah Ampo untuk membantu kegiatan pendistribusian logistik untuk para pengungsi erupsi Gunung Agung serta Lanal Denpasar juga membangun tenda-tenda pengungsian yang ada di Mako Lanal Denpasar untuk mengantisipasi pengunsi yang datang apabila gunung Agung sewaktu waktu meletus. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kegembiraan menyelimuti balai prajurit, Makodam V/Brawijaya. Mengawali bulan Oktober kali ini, beberapa personel dinyatakan resmi menyandang pangkat baru. Bahkan, Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko, M. D. A memimpin langsung berjalannya acara laporan Korps kenaikan pangkat periode 1 Oktober 2017.

Menurut Pangdam, kenaikan pangkat yang menyelimuti golongan Perwira, Bintara dan Tamtama di kalangan Makodam V/Brawijaya saat ini, bukanlah hadiah atau sesuatu yang diperoleh secara otomatis.

“Kenaikan pangkat merupakan bentuk penghargaan langsung yang diberikan oleh Negara atas prestasi dan dedikasi yang dilakukannya selama mengemban tugas sebagai prajurit TNI-AD,” jelas Mayjen Kustanto di balai Prajurit, Makodam V/Brawijaya, Kota Surabaya. Senin, 2 Oktober 2017 pagi.

Selain itu, kata Pangdam, kenaikan pangkat tak hanya berdampak terhadap kesejahteraan prajurit. Namun, hal itu, juga kesempatan untuk berkarya pada jabatan dan tanggung jawab yang lebih besar.

“Oleh karena itu, saya meminta kepada prajurit yang naik pangkat untuk lebih bersyukur atas karunia itu. Dan pastinya, saya meminta kepada mereka untuk lebih meningkatkan kualitas pengabdian secara tulus dan ikhlas, baik kepada bangsa dan negara,” tegas Pangdam V/Brawijaya ini.

Tak hanya itu, mantan Asisten Teritorial Kasad ini juga mewanti-wanti para prajurit yang telah menyandang pangkat baru untuk memegang teguh Sapta Marga dan sumpah prajurit selama mengemban tugas dan tanggung jawab baru.

“Saya minta agar hal ini disadari benar oleh para Perwira. Ingat sumpah prajurit yang selalu Perwira ucapkan, mulai butir pertama hingga butir kelima. Momentum kenaikan pangkat ini menjadi saat yang tepat untuk merenung dan bertanya secara jujur kepada diri sendiri,” tegasnya. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive