Rabu, 04 Oktober 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Tegal) Komandan Pangkalan Angkatan Laut Tegal Letkol Mar.SB.Manurung menghadiri upacara pelarungan dalam rangka sedekah laut nelayan bersama forkopimda di kota tegal, senin (2/10).

Pada acara yang digelar nelayan dalam hal ini KUD Karya Mina Nelayan Kota Tegal di halaman kantor KUD Karya mina jln.blanak no.10 kelurahan Tegal Sari kecamatan Tegal Barat Kota Tegal,diikuti oleh kurang lebih 500 orang.

Acara sedekah laut tahun ini mengambil tema" Dengan semangat sedekah laut kita dukung pemimpin yang perjuangkan nasib nelayan".

Hadir dalam acara sedekah laut tersebut PLT Walikota Tegal Drs.HM. Nursholeh,M. Pd., Waka Polresta Tegal KompolHaryadi, S.H., Danramil Tegal Barat Kapten ARM Suroso, Ketua KUD karya mina Nelayan yang sekaligus ketua panitia sedekah laut Hadi Santoso, Ketua Dpc HNS H.Mahfudi E, Ketua PNKT Tegal Susanto Agus, pimpinan OPD Kota Tegal dan tokoh masyarakat serta tokoh agama.

Dalam acara sedekah laut dilaksanakan pemberian santunan anak yatim,o rang tua jompo dan janda-janda oleh PLT Walikota Tegal yang di dampingi Danlanal Tegal dan unsur Forkopimda lainnya.

PLT Walikota Tegal dalam sambutan menyampaikan “ Atas nama pemerintah Kota Tegal saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih selamat melaksanakan sedekah laut. Tradisi ini merupakan percontohan bahwa Kota Tegal merupakan ciri khas Negara Indonesia.

Ia berharap, semoga di tahun-tahun yang akan datang, hasil tangkap nelayan melimpah sehingga tepat jika sedekah laut ini sebagai wujud sykur atas segala nikmat yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa.

Kegiatan sedekah laut dilanjutkan dengan pelarungan 5 buah ancak di laut.

Acara sedekah laut tersebut, Lanal Tegal melibatkan satu Satuan setingkat peleton sebagai pengamanan dan juga sebagai SAR di Laut  dengan menggunakan Patkamla Kali Gung.

Komandan Lanal Tegal di dampingi Pasintel Lanal Tegal Lettu laut(T) Judi Wani juga berkenan Onboard di Patkamla Kali Gung . (arf)

Selasa, 03 Oktober 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Ternyata Walikota Surabaya, Tri Rismaharini sudah lebih dulu berkordinasi dengan Kejari Surabaya sebelum hakim PN Surabaya menolak gugatannya terkait aset SDN Ketabang Kali I.

"Bu Wali meminta bantuan kami melakukan telaah apakah ada unsur pidana pada penerbitan sertifikat HGB SDN Ketabang Kali I,"kata Kajari Surabaya, Didik Farkhan Alisyahdi saat dikonfirmasi, Senin (2/9/2017).

Dari hasil telaah itu, pihaknya tidak menemukan adanya unsur korupsi. "Kami temukan hanya unsur pidana umum saja, yakni pemalsuan, "sambung jaksa kelahiran Bojonegoro.

Namun, Didik tak mau menyebutkan secara detail modus pemalsuan yang menyebabkan Pemkot Surabaya harus kehilangan asetnya.

"Secara detail sudah ada dalam notulen, selanjutnya tergantung Pemkot, apakah mau melapor ke Polisi atau tidak, tapi unsur pidananya sudah ada ,"pungkas Didik Farkhan.

Sebelumnya, Risma menegaskan pihaknya akan all out dalam memperjuangkan aset SDN Ketabang. Menurut Risma, pemerintah kota memiliki bukti yang cukup kuat.

"Sampai kapanpun kita akan fight. Baik secara de jure dan facto kita punya buktinya," tegas Tri Rismaharini, Senin (2/10/2017).

Risma pun menilai ada sejumlah kejanggalan dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya waktu itu. Dimana keterangan saksi dari pihak Pemkot Surabaya, sama sekali tidak di pakai.

"Hakim mengabaikan keterangan saksi dari pihak kita. Yang dipakai hanya keterangan dari kubu mereka," ungkap mantan Kepala Bappeko Surabaya ini.

Risma juga memaparkan sejumlah kesulitan saat ingin mempertahankan salah satu asetnya tersebut. Salah satunya mencari saksi hidup sebelum dikeluarkannya sertifikat oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN).

"Bahkan kepala sekolah di sana juga tidak mau saat dijadikan saksi. Alasannya masih baru," tukasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya harus kembali menelan pil pahit, setelah kalah pada gugatan perdata sengketa Pasar Turi dan kantor PDAM Surabaya di Jalan Basuki Rahmat, kini Pemkot Surabaya kembali dinyatakan kalah oleh Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Kali ini, Pemkot dinyatakan kalah pada gugatan perdata sengketa aset SDN Ketabang I.

Sigit Sutriono selaku ketua Majelis hakim yang memyidangkan perkara ini menyatakan menolak gugatan Pemkot Surabaya (penggugat) terhadap Setiawati Sutanto (tergugat), ahli waris aset SDN Ketabang.

“Mengadili, menyatakan gugatan Pemkot Surabaya ditolak untuk seluruhnya,” ujar Sigit pada persidangan yang digelar di PN Surabaya, Senin (25/9/2017).

Dalam pertimbangannya, hakim Sigit menjelaskan alasannya menolak gugatan Pemkot Surabaya, yaitu Pemkot Surabaya dinilai tidak memiliki kapasitas untuk mengajukan gugatan.

“Selain itu tergugat juga mempunyai bukti bahwa dirinya menang dalam gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya pada tahun 2012 dan Peninjauan Kembali (PK) di tingkat kasasi,” jelasnya.

Dengan putusan ini, hakim Sigit telah mengesampingkan fakta bahwa tanah dan bangunan yang sekarang berdiri gedung SDN Ketabang I merupakan milik Pemkot Surabaya sejak tahun 1948.

“Dengan adanya putusan hakim yang telah berkekuatan hukum tetap. Maka Surat Keputusan (SK) berdirinya SDN Ketabang itu harus dikesampingkan,” tandasnya.

Sebelumnya, Maria Theresia Ekawati Rahayu, Kepala Dinas Pengeloaan Bangunan dan Tanah Pemkot Surabaya menjelaskan, sejak 1948 aset SDN Ketabang I adalah milik Pemkot Surabaya.

Namun, pada awal 90-an, muncul Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama perorangan. Ketika pihak perorangan tersebut mengajukan perpanjangan pada 2012, oleh BPN diinformasikan bahwa itu asetnya Pemkot Surabaya.

Pada 2012 tersebut Setiawati Sutanto menang di PTUN, sementara Pemkot dan BPN dinyatakan kalah.

Memasuki 2013, Pemkot menyatakan banding dan akhirnya di tingkat kasasi dimenangkan Pemkot. Lantas, pihak Setiawati mengajukan PK di pengadilan dan Pemkot dinyatakan kalah.

Atas kekalahan tersebut, sejak tahun 2016 hingga saat ini, pemkot mengajukan gugatan perdata di Pengadilan Negeri Surabaya. (Komang/arf)

Tambah kuota online paspor agar masyarakat tidak lagi ngantri



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Surabaya, menambah jumlah kuota bagi pemohon paspor sejak diterapkan sistem online per 7 Agustus lalu. Dari melayani 120 pemohon perhari, sejak Senin (2/10) kemarin, kuota pemohon ditambah hingga 200 pemohon. Dengan penambahan kuota ini, imigrasi berharap bisa mengatasi pembuatan paspor di wilayah kerjanya selain Surabaya, juga Sidoarjo dan Mojokerto.

“Sehari bisa sampai 210 hingga 250 pemohon. Ada 7 booth yang melayani pemohon mulai dari wawancara sampai foto. Kalau di kantor lama dulu, ada 11 booth, karena masih pakai sistem antrean,” ujar Wardhany SIP, MH, Kabid Lalu Lintas dan Status Keimigrasian, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Surabaya, Senin (2/10).

Sebelumnya, sejak diberlakukan sistem online dan menghapuskan sistem antrean sampai mengular, sempat ada kekhawatiran. Selain kekurangan SDM (sumber daya manusia), juga masalah alat yang langsung terkoneksi ke seluruh kantor Imigrasi seluruh Indonesia.

“Awal-awal ada kekhawatiran alat ngadat kalau kebanyakan masukan data. Insya Allah, sampai saat ini tidak ada kendala serius,” sambung Wardhany.

Masyarakat yang hendak mengurus paspor, bisa mendaftar ke online http://antrian.imigrasi.go.id atau download aplikasi di playstore Antrian Paspor. Terhitung sejak tanggal 14 Agustus, imigrasi tidak lagi melayani pemohon antrian langsung atau walk in.


“Online ini sangat memudahkan masyarakat untuk tidak lagi ngantri seperti dulu-dulu. Datang malam mengambil antrian. Sekarang, pemohon bisa memilih waktu kapan bisa mengurus paspor. Kalau sekaran, pemohon tinggal memilih hari kapan bisa melakukan foto dan wawancara. Tentunya, persyaratan seperti KTP, kartu keluarga (KK), ijazah atau dokumen-dokumen pengganti kesesuaian nama dan alamat harus dipersiapkan jika salah satunya tidak ada,” urainya.

Dengan kesesuaian identitas pemohon, tidak aka nada masalah dengan negara yang akan dituju. Sebab, jika ada persoalan dengan negara tujuan, akan berakibat fatal.

“Bukannya dipersulit atau apa. Karena ini menyangkut dokumen dan pemohon berurusan dengan nagara lain. Tentunya, kita harus mengikuti aturan di negara itu. Karena yang memiliki aturan bukan kita, tapi otoritas negara itu sendiri. Sama dengan di kita, orang asing yang datang ke Indonesia, harus mengikuti aturan di kita,” tambah Tarmin, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Surabaya dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Senin (2/10).

Tarmin berharap, pemohon paspor datang untuk melakukan pengurusan paspor sendiri tanpa melibatkan pihak lain. Dengan kata lain, agar pemohon mengetahui dengan aturan-aturan Negara yang akan dituju nantinya.

“Kalau yang bersangkutan sendiri yang datang, kita akan berikan penjelasan seperti ini dan itu. Yang jelas, biaya paspor dan persyaratan sudah jelas. Pastinya, kita akan berikan pelayanan terbaik. Silakan mengadukan langsung ke saya jika ada complain. Dan kami meminta media juga harus ikut memantau pelayanan kami. Kita juga berharap diberikan saran dan kritik yang membangun untuk kebaikan bersama,” pinta mantan Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Tangerang ini. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Untuk menyambut hari jadi Royal Plaza Surabaya yang ke 11, Royal Plaza akan menggelar event tahunan yakni menggelar Fashion yang bertajuk Moslem Fashion Festival ( MFF ) yang berlangsung digelar pada 20 hingga 22 Oktober 2017.

Untuk kali ini, MFF 2017 akan mengangkat sebuah tema Bohemian. MFF 2017 merupahkan kerja bareng dengan Desainer APPMI  BPD Jawa Timur dan Jakarta dengan menggandeng belasan desainer terkenal di tanah air, selain  itu dalam MFF 2017 akan berlangsung setiap harinya menampilkan  puluhan model untuk memperagakan koleksi terbaru dari para desainer.

Para Designer yang akan berpartisipasi untuk meramaikan koleksi Fashion di Event tersebut meliputi Ida Royani, Chintami Atmanegara dan Fenny Mustafa ini merupahkan designer dari kota Jakarta,sedangkan beberapa designer APPMI Surabaya yang ikut berpartisipasi yakni Dwi Adi Kusuma, Wiwied Mayasari, Gita Orlin, Lia Afif, Yuyuk Nurmaisyah, Lilik Suhariyati, Lita Berlianti, Chindra Kirana, Kharis Kirani, Imam Mustafa dan Dyan Nugra.

Lia Afif, salah seorang desainer asal kota Surabaya mengatakan, untuk pagelaran MFF 2017 para designer  akan menunjukan berbagai kreasi busana atau bahan  yang akan ditampilkan designer seperti jenis bahan Songket Samosir, kain kas daerah Batak maupun Sumatra Utara.

“Dalam event kali ini, saya akan menggunakan bahan dari songket Samosir (kain khas daerah Batak Sumatra Utara, red) melalui tema ‘playfull life’, dimana akan banyak bermain cutting dan padu padankan bahan,” katanya saat gelar konferensi pers di Royal Plaza Senin (2/10/ 2017).

Menurut Lia Afif, pemilihan motif etnik melalui kain songket ini karena merupakan sesuatu yang khas yang tidak lekang oleh zaman dan hal itu menarik baginya.

Dalam event Moslem Fashion Festival (MFF) ini juga akan ada beberapa lomba yang terbuka untuk umum dan berbagai kategori usia, seperti: Fashion Designer Competition (22/10/2017), Moslem Model Search (20 & 22/10/2017), Fashion Kids Competition (22/10/2017), Design Illustration Competition (21/10/2017), serta Fashion Photography Competition (20/10/2017).

Selain kompetisi dan Moslem Fashion Parade, event yang berlangsung selama tiga hari ini juga diramaikan dengan puluhan stand fashion brand-brand ternama dari Jakarta, Bandung, dan Surabaya.  (Dji)

Senin, 02 Oktober 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menegaskan bahwa kendaraan yang disediakan Pemkot sebagai pengganti angkutan umum yang tengah demontrasi pada Selasa (3/10/2017) besok, tidak dipungut biaya.

Menurut Risma ini sebagai langkah dan jaminan agar mobilitas penduduk Surabaya tidak terganggu selama jalannya demonstrasi dari para sopir angkutan.

"Semuanya gratis. Nanti ada rutenya mau kemana-kemana biar diantar saama kendaraan operasional kita, warga tidak perlu bayar," kata Risma, Senin (2/10/2017).

Menurutnya, jangan sampai adanya aksi tersebut akan membuat warga jadi korban dan tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya.

Terutama juga untuk anak-anak yang biasa sekolah dengan menggunakan angkutan umum.

"Jam enam sudah standby. Nanti dibagi rutenya dan bolak balik nggak apa-apa," kata Risma.

Selain menyediakan angkutan pengganti, sore ini ia juga meminta Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau untuk menambah mobil toilet di titik-titik yang menjadi sasaran demo.

Ada penambahan empat unit mobil toilet yang disediakan Pemkot sebagai antisipasi bagi para peserta demo besok.

"Ini aku minta ditambah lagi sebanyak empat unit mobil toilet. Di Grahadi dan kantor Gubernuran di Pahlawan. Jadi biar nggak susah cari toilet," kata Risma.

Ia meminta agar pendemo tetap sadar kebersihan dan tidak buang air sembarangan.

Lebih lanjut, Risma menegaskan bahwa pihaknya juga memahami apa yang dilakukan oleh sopir angkutan umum yang akan turun ke jalan.

"Ibaratnya kondisi angkutan umum ini sudah hidup segan mati tak mau. Tapi ya gimana lagi, kita sempat sudah siapkan aturan tapi ternyata dibatalkan dari pusat," ujar Risma.

Yang bisa dilakukan Pemkot ke depan adalah melindungi sopir angkut dengan penyedian angkutan feeder. Yang nantinya akan merekrut dari sopir konvensional.

Selain itu Risma juga menyebut sudah memberikab tawaran pada sopir angkot. Jika ada yang mau pindah profesi menjadi tukang sapu atau petugas kebersihan bisa daftar ke Pemkot.

"Kalau kerja di kita gajinya bisa UMK," kata Risma. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Ternate) Sebanyak 89 orang Prajurit Satuan jajaran Korem 152/Babullah mendapatkan penghargaan kenaikan pangkat 1 tingkat lebih tinggi dari pangkat sebelumnya pada periode 1-10 Tahun 2017 dengan rincian 2 Perwira, 35 Bintara dan 52 Tamtama.

Upacara kenaikan pangkat untuk Bintara dan Tamtama sendiri telah dilaksanakan satu hari sebelumnya di Lapangan Makorem 152/Babullah Jl. AM Kamaruddin Kel. Sangaji Kota Ternate yang dipimpin langsung oleh Danrem 152/Babullah Kolonel Inf Sachono, S.H., M.Si serta dihadiri para Dansat/Kabalak Rem 152/Babullah.

Dalam kesempatan tersebut secara simbolis Danrem memasangkan tanda pangkat kepada perwakilan Prajurit yang naik pangkat yang diwakili Serma Fikrin Culimanis dan Kopda Ropi Isnamuawan. Sementara untuk Corps Raport kenaikan Pangkat Perwira dilaksanakan hari ini dipusatkan di Lobby Makodam XVI/Pattimura dan dipimpin langsung oleh Panglima Kodam XVI/Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo serta dihadiri oleh Para Asisten maupun Kabalakdam.

Korem 152/Babullah sendiri mengirimkan dua orang Perwiranya untuk melaksanakan Corps Raport kenaikan pangkat yaitu Mayor Inf Heri Sunaryo dan Kapten Inf Heru Darujito.


Selesai acara Corps Raport dilanjutkan dengan pemberian ucapan selamat dari Pangdam beserta pejabat utama Kodam XVI/Pattimura kepada para Perwira yang naik pangkat.

Acara diakhiri dengan kegiatan ramah tamah dimana dalam kesempatan tersebut juga turut diberikan penghargaan kepada para Prajurit yang merupakan almamater Siswa Pendidikan Lanjutan Perwira Tahap II Kecabangan TNI Angkatan Darat yang berhasil memperoleh predikat lulusan terbaik dimana salah satunya merupakan mantan Prajurit Korem 152/Babullah yaitu Kapten Chk Sator Sapan Bungin, S.H. yang dalam kesempatan tersebut memanfaatkan waktu untuk berpamitan karena akan segera pindah tugas ke Direktorat Hukum TNI Angkatan Darat di Jakarta.

Sementara itu dalam keterangannya Ws. Kapenrem 152/Babullah Kapten Inf Heru Darujito menyampaikan bahwa kenaikan pangkat merupakan suatu anugrah dan kehormatan dari negara serta merupakan kepercayaan pimpinan TNI atas pengabdian dan dedikasi Prajurit oleh karenanya setiap momentum kenaikan pangkat ini selalu dilaksanakan secara sakral karena menyangkut dengan tanggung jawab yang lebih besar kedepannya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Lebanon) Upacara Korps Kenaikan Pangkat dipimpin langsung oleh Komandan Satgas Indobatt Yonmek TNI Konga XIII-K/Unifil Letkol Inf Yudi Gumilar. S.Pd. bertempat di lapangan Soekarno Markas Indobatt, UN Posn 7-1, Adchit al Qusayr, Lebanon Selatan. Senin (02/10/2017).

Sebanyak 16 prajurit Korps Marinir dan 97 Prajurit TNI lainnya yang tergabung dalam Satuan Tugas Batalyon Mekanis TNI Kontingen Garuda Unifil (United Nations Interim Force In Lebanon), yang tengah melaksanakan tugas mendapat kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi dari pangkat semula, terhitung mulai 1 Oktober 2017.

Adapun ke-113 Prajurit TNI Pasukan Perdamaian Unifil yang naik pangkat di Lebanon, terdiri dari berbagai kepangkatan yaitu 4 Perwira, 6 Bintara dan 103 Tamtama yang tergabung dalam Satgas Batalyon Mekanis TNI Konga XXIII-K/Unifil.

Dalam sambutannya, Komandan Satgas Indobatt Yonmek TNI Konga XIII-K/Unifil Letkol Inf Yudi Gumilar. S.Pd. menyampaikan ucapan selamat kepada para prajurit TNI yang diberikan kepercayaan dari negara untuk mendapatkan penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi. semoga dengan kenaikan pangkat ini dapat meningkatkan moril dan memacu semangat kalian dalam melaksanakan tugas selama di Lebanon ini. Kenaikan pangkat ini juga merupakan amanah yang harus dipertanggungjawabkan,” tegasnya.

Lebih lanjut Komandan Indobatt mengatakan bahwa, kenaikan pangkat di daerah penugasan adalah momentum yang sangat langka dan sangat berkesan bagi anggota yang mendapatkan kehormatan tersebut. Oleh sebab itu, penghargaan yang sangat besar ini tentu memberikan rasa haru sekaligus bangga, dan berharap kepada para personel yang menerima kenaikan pangkat untuk lebih meningkatkan pengabdian kepada bangsa dan negara.

“Suatu kebanggaan tersendiri kalian bisa naik pangkat di daerah operasi, karena tidak setiap prajurit bisa merasakannya, apalagi penugasan di luar negeri dalam rangka mengemban misi perdamaian PBB seperti saat ini”, kata Dansatgas Indobatt.

Mengakhiri sambutannya, Komandan Kontingen Satgas Indobatt Yonmek TNI Konga XIII-K/Unifil menyampaikan bahwa kenaikan pangkat tidak didapatkan dengan mudah, karena hal ini merupakan prestasi sebagai wujud penghargaan atas kinerja dan kemampuan yang telah ditunjukkan serta dinilai layak mendapatkannya sesuai dengan kriteria maupun persyaratan yang berlaku di TNI.

Seusai upacara Korps Kenaikan Pangkat, Komandan Satgas Indobatt Yonmek TNI Konga XIII-K/Unifil Letkol Inf Yudi Gumilar. S.Pd. beserta para personel TNI lainnya memberikan ucapan selamat kepada 113 prajurit TNI yang telah mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi dari pangkat semula. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Penolakan Wali Kota Surabaya atas usulan anggaran perbaikan sarana dan prasarana (sarpras) untuk gedung kantor Rumah Potong Hewan (RPH) di Jl Pegirikan Surabaya, ternyata tidak menyurutkan semangat Komisi B DPRD Surabaya untuk tetap meloloskannya.

Pernyataan ini disampaikan R.Eddi Rahmat sekretaris Komisi B DPRD Surabaya, bahwa hasil inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukannya telah menjadikan dasar yang kuat untuk bisa meningkatkan kinerja dan layanan salah satu perusahaan daerah milik pemkot Surabaya ini.

“Prinsipnya ya seperti hasil sidak kemarin, itupun Ketua (Armuji-red) juga tau, dan kami akan tetap mendukung RPH terkait perbaikan sarana dan prasarannya,” ucapnya. Senin (2/10/2017)

Politisi partai Hanura ini juga berusaha menjawab pernyataan Wali Kota Tri Rismaharini yang masih mempersoalkan soal perbaikan manajemen RPH.

“Kalau soal perbaikan manajemen dan sebagainya, itu kan bisa dikomunikasikan dengan Bawas, Wali Kota cukup memanggil dia (Bawas-red) saja, apa sih susahnya,” herannya.

Tidak hanya itu, Eddi juga juga meminta kepada Wali Kota Surabaya untuk mendengarkan masukan dari berbagai pihak sekaligus obyektif dalam menilai.

“Sebaiknya Wali Kota mendengarkan informasi dari berbagai pihak, atau meminta penjelasan dari Bawas, ini tidak mengada-ada kok, kami sudah melihat sendiri di lokasi seperti apa kondisinya, jadi yang obyektif dong,” pungkasnya.

Untuk diketahui, beberapa hari lalu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tetap menyatakan penolakannya meskipun Komisi B DPRD Surabaya berpendapat jika RPH Surabaya di Jl Pegirikan sangat memerlukan kucuran dana penyertaan modal untuk perbaikan berbagai sarana dan prasarana.

Bahkan Risma- sapaan akrab Tri Rismaharini- mengaku trauma jika harus menyertakan modal untuk saat ini, jika persoalan keuangan sebelumnya diselesaikan secara tuntas.

Tidak hanya itu, Wali Kota yang baru saja mendapatkan penghargaan dari Unesco ini juga mengaku telah menggandeng pihak Kejaksaan untuk mengusut keberadaan uang yang dicurigainya hilang.

Dan diakui jika Kejaksaan yang dilapori adalah wilayah Tanjung Perak, meskipun belakangan dikabarkan mendapat bantahan dari Kasi Intel Kejari Tanjung Perak, Lingga Nuarie. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sedikitnya 25 prajurit Batalyon Howitzer-1 Marinir yang naik pangkat satu tingkat lebih tinggi periode 1 Oktober 2017 melaksanakan Laporan Kenaikan Pangkat kepada Komandan Batalyon Howitzer-1 Marinir Letkol Marinir Marhabang, S.H., M.Tr.Hanla Di lapangan futsal Sapu Jagad Batalyon Howitzer-1 Marinir Karangpilang, Surabaya. Senin (02/10/2017).

Kegiatan ini diikuti seluruh prajurit Batalyon Howitzer-1 Marinir dengan Komandan upacara Kapten Marinir Febri Firmansyah dan dihadiri oleh Wakil Komandan Batalyon Howitzer-1 Mar Mayor Marinir Andi Nurmawan S.H,. Serta seluruh Perwira Staf dan Danrai Batalyon Howitzer-1 Marinir.

Dalam amanatnya, Komandan Batalyon Howitzer-1 Marinir mengatakan bahwa kenaikan pangkat adalah bagian dari pembinaan karier dan merupakan bagian dari pembinaan personel yang pada dasarnya merupakan rangkaian pengembangan dan pemanfaatan individu, agar bisa dewasa dan bekerja secara penuh kepada organisasi TNI Angkatan Laut pada umumnya dan Korps Marinir pada khususnya di Batalyon Howitzer-1 Marinir.

“Kenaikan pangkat sangat terkait erat dengan tugas dan tanggung jawab yang dikerjakan selama ini serta mencerminkan potensi dari personel yang dinilai,” pungkasnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan pengukuhan jabatan Pasiops di Ruang Loongroom Batalyon Howitzer-1 Marinir yang dijabat oleh Kapten Marinir Yeyen Tuhardi,yang sebelumnya menjabat sebagai Wapasiops Batalyon Howitzer-1 Marinir.

Dalam kesempatan tersebut, Komandan Batalyon Howitzer-1 Marinir menyampaikan ucapan selamat kepada Kapten Marinir Yeyen Tuhardi atas jabatan barunya sebagai Pasiops Batalyon Howitzer-1 Marinir, dengan harapan dapat mempertahankan dan meningkatkan semua keberhasilan yang telah dicapai oleh pejabat lama. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Jelang perhelatan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Juni 2018, Pemprov Jatim membuat program beras bersubsidi (Rasidi). Beras ini dibagikan pada 38 Kabupaten/Kota. Meski bukan dalam kerangka politik, beras bersubsidi ini diperuntukkan untuk 256.971 rumah tangga sederhana dengan anggaran kurang lebih Rp35 miliar.

Gelontoran Rasidi mulai dilakukan Pemprov sejak 6-7 September dengan agenda pembagian kupon pada kecamatan, keluarahan lalu pada warga. kemudian pendistribusian dilakukan pada 9 - 10 September dan mulai dilakukan pengambilan oleh warga pada 12 - 13 September di Kabupaten Tulungagung, berlanjut tanggal 13-14 ke Kabupaten Kediri dan 25 - 29 September di Kota Surabaya. 

Setiap KK mendapatkan beras subsidi sebanyak 10 Kilo dengan harga Rp.16 ribu. Sementara Pemprov Jatim membeli beras itu pada Bulog Divre Jatim seharga  Rp.95 ribu.

"Pemprov memberikan subsidi sebesar Rp.79 ribu.," ujar Kepala Dinas Sosial Provinsi Jatim, Sukesi, kemarin lusa.

Menurut Sukesi program ini sebagai kebijakan Pemprov Jatim dalam menanggulangi penurunan daya beli masyarakat, kemudian angka kemiskinan, jumlah penduduk miskin, keparahan dan kedalaman kemiskinan yang diatas rata-rata nasional.

Sayangnya saat ditanya berapa  persentase penurunan daya beli masyarakat, kemudian angka kemiskinan, jumlah penduduk miskin, keparahan dan kedalaman kemiskinan yang diatas rata-rata nasional Kepala Dinas Sosial Provinsi Jatim itu mengaku tidak hafal. "Waduh saya tidak hapal," tegasnya.

Program ini nantinya akan dilakukan dalam dua tahap, yakni pada September 2017 dan pada bulan Oktober 2018 dengan anggaran Rp35 miliar.

Menariknya meski pembelian beras bersubsidi dengan jumlah yang cukup besar, dilakukan tanpa dengan menggunakan lelang.

"Sesuai dengan pedum (Pedoman umum) nya rastra (beras sejahtera) kalau berasnya standart rastra sampai medium bisa dengan MoU Gubernur dengan Ka Divre Bulog Jatim. Kalau berasnya jenis premium, baru lelang," jelas Sukesi. 

Sementara itu pengamatan dilapangan, masyarakat sangat antusian dengan program beras bersubsidi ini. Namun beberapa di antara penerima ada warga yang tidak masuk dalam kategori miskin bahkan terbilang mampu.

"Ini pendataan sudah lama 2015 lalu, saya sendiri heran kok dikasih," ujar salah satu warga yang ditemui di Kelurahan Pacar Kembang.

Namun menurut Sukesi data warga penerima beras bersubsidi merujuk pada Basis Data terpadu (BDT) 2015 yang diverifikasi oleh TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan). 

Terkait program yang diluncurkan ini Sukesi membatah jika berkaitan dengan politik, sebab Soekarwo Gubernur Jawa Timur telah menjabat selama dua periode dan tak bisa maju kembali.

"Jadi ini jauh (dari pilgub red) murni membantu (masyarakat red) dan programnya Pakde," tandas Sukesi. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Ambon) Upacara kenaikan pangkat memiliki makna yang penting, tidak saja bagi Personel yang naik pangkat tetapi juga bagi organisasi TNI AL serta merupakan wujud pengakuan, kepercayaan dan penghargaan dari Pimpinan atas kinerja, dedikasi, kejujuran dan loyalitas.

Bertepatan dengan hal tersebut, Komandan Lantamal IX Laksamana Pertama TNI Nur Singgih Prihartono, S.E., M.Tr (Han) memimpin upacara 27 Personel Lantamal IX yang naik pangkat satu tingkat lebih tinggi. Senin, (2/10/2017).

Dalam amanatnya Komandan Lantamal IX menyampaikan bahwa kepada personel yang belum dan yang akan diusulkan kenaikan pangkatnya saya berpesan agar senantiasa meningktakan kinerja, dedikasi dan loyalitas dalam melaksanakan tugas kedinasan, karena parameter tersebut merupakan hal yang sangat diperhatikan dalam usulan kenaikan pangkat.

Lebih lanjut dikatakan,  bahwa disamping itu kenaikan pangkat adalah hasil dari suatu pengabdian yang patut untuk di syukuri. Juga harus dapat menjadikan komitmen dan motifasi bagi personel yang bersangkutan untuk terus meningkatkan kinerja serta memberikan yang terbaik bagi organisasi TNI AL, Bangsa dan Negara.

 “Prestasi seorang prajurit didalam menjalankan tugas sangat menentukan untuk memajukan postur TNI AL yang besar, kuat, profesional dan handal menuju Angkatan Laut yang berkelas dunia”. Ujar, Danlantamal IX.

Perwira, Bintara, Tamtama dan PNS sederajat di LantamaL IX periode 1 Oktober 2017 yang naik pangkat diantaranya yaitu ke Kolonel 1 orang (Aslog Danlantamal IX Kolonel Laut (T) Yudho Prijanto), Letkol 1 orang serta ke Lettu 4 orang, PNS yang beralih golongan dari Golongan II ke Golongan III berjumlah 4 orang serta 21 orang anggota Bintara dan Tamtama.

Di akhir acara Danlantamal IX beserta Ketua Korcab IX Daerah Jalasenastri Armada Timur Ny. Nur Singgih Prihartono didampingi Wakil Komandan Lantamal IX Kolonel Marinir Imam Sopingi, Asintel DanlantamaL IX Kolonel Marinir Said Latuconsina, Asops Danlantamal IX Kolonel Laut (P) Dede Burhanudin melaksanakan acara tradisi kenaikan pangkat yakni mandi kembang dan lompat ke laut kepada seluruh prajurit Lantamal IX yang naik pangkat. (arf).


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Walikota Surabaya, Tri Rismaharini meminta semua pihak bisa menahan diri pasca terjadinya bentrok antara suporter Persebaya (Bonek) dengan pendekar silat PSHT. Risma berharap, agar kejadian serupa tidak terulang.

Menurut Risma, hilangnya dua nyawa dalam bentrokan tersebut patut disayangkan. Mengingat setiap warga negara sudah dijamin kehidupannya dalam undang-undang.

"Semua orang berhak untuk hidup. Saya berharap ini kejadian yang terakhir," tegas Tri Rismaharini, Senin (2/10/2017).

Risma mengingatkan, tujuan utama datang ke stadion adalah untuk menyaksikan pertandingan bola. Begitu juga untuk berguruan silat, Risma juga meminta agar tidak jumawa.

"Jangan ada yang merasa paling kuat. Itu tidak boleh. Buktinya ketika kita diberi cobaan berupa bencana oleh tuhan kita tidak bisa berbuat apa-apa," ingatnya.

Terkait bentrok antara Bonek dengan PSHT vegetarian waktu lalu, Risma mengaku tidak membela salah satu kubu. Oleh karenanya Risma menyerahkan masalah itu kepada pihak yang berwajib.

"Kalau emosi jangan sampai membunuh. Mari kita saling menghormati dan tidak main hakim sendiri," tandas mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) ini.

Dalam kesempatan itu, dia juga meminta seluruh koordinator Bonek untuk saling mengingatkan anggotanya. Sebab jika sudah terjadi seperti sekarang ada banyak pihak yang dirugikan.

"Untuk apa kita mancing-mancing dan ngetes ilmu. Kalau sudah seperti ini bagaimana," imbuh Risma.

Risma menceritakan, ketika masih muda dirinya juga ikut perguruan silat merpati putih. Namun tujuan utama dirinya bergabung untuk menjaga diri dan bukan gagah-gagahan.

"Saya telah meminta Kapolrestabes untuk mengusut masalah ini sampai tuntas. Termasuk siapapun yang menyebarkan ujaran kebencian di media sosial," terang Risma.

Untuk diketahui, sekelompok suporter sepakbola Surabaya terlibat bentrok dengan salah satu kelompok pesilat atau pendekar di depan SPBU Balongsari Jl Raya Balongsari Kecamatan Tandes Surabaya, Minggu (1/10/2017).

Akibat bentrok dua kelompok dini hari itu, dua nyawa melayang dari pihak anggota kelompok silat. Dua korban tersebut diketahui bernama Eko Ristanto, usia 25 tahun, warga Tlogorejo, Kepuh Baru, Bojonegoro, serta Aris, usia 20 tahun, warga Simorejosari, Bojonegoro. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive