Jumat, 06 Oktober 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Denpasar) Untuk mengenang dan menghargai jasa-jasa para Pahlawan bangsa yang telah mendahului kita dan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun TNI ke-72, segenap prajurit TNI dan Polri, baik militer maupun ASN dilingkungan Kodam IX/Udayana  menggelar ziarah dan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Pancaka Tirta Tabanan Bali, Rabu (4/10).

Upacara ziarah dipimpin oleh Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Brigjen TNI Stephanus Trimulyono yang dihadiri para pejabat dan peserta upacara dari TNI AD, TNI AL, TNI AU, Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Ibu-ibu Dharma Pertiwi.

Acara ziarah rombongan diawali dengan upacara dan penghormatan kepada arwah para pahlawan, dilanjutkan dengan mengheningkan cipta dan doa, lalu peletakan karangan bunga oleh pimpinan ziarah. Usai upacara dilanjutkan dengan tabur bunga di pusara para pahlawan kusuma bangsa oleh pimpinan ziarah diikuti seluruh rombongan ziarah.  

Lanal Denpasar dalam acara ziarah tersebut disamping mengikuti jalannya acara Ziarah Tabur Bunga yang diikuti oleh pasukan dari prajurit Lanal Denpasar juga diikuti oleh Ibu-ibu Jalasenastri yang dipimpin oleh Ketua Cabang 10 Korcab V Daerah Jalasenastri Armada Timur Ny. Gusti Bagus Oka menyempatkan diri untuk berdoa bersama dan berziarah di salah satu pahlawan yang dimakamkan di TMP Pancaka Tirta Tabanan atas nama Letkol Laut (P) R. Soekamto yang dulunya juga mantan Danlanal Denpasar periode pertama. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai wujud penghargaan dan penghormatan kepada pahlawan bangsa yang telah mendahului kita. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Kediri) Tepat 5 Oktober ini, secara serentak institusi yang identik baju hijau ini menggelar upacara peringatan HUT TNI ke 72, termasuk Kodim 0809/Kediri. Ceremonial tahunan ini didahului tabur bunga di TMP Joyoboyo yang berlangsung kemarin dan berbagai agenda terkait HUT TNI juga sudah diadakan sebelumnya. Pada upacara HUT TNI ini, Dandim Kediri Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han) bertindak sebagai Inspektur upacara, Kapten Inf Tafsir sebagai Komandan upacara dan Letda Czi Bibit sebagai Perwira upacara. Lapangan Makodim Kediri kali ini juga dipenuhi anggota dari Brigif 16/WY, Yonif 521, Polres / Polresta Kediri dan Satpol PP, kamis (05/10/2017)

Seperti biasa, amanat upacara dalam rangka HUT TNI ke 72 dibacakan dan didengarkan langsung dalam upacara yang berlangsung pagi ini. Berbagai tradisi dalam konteks rangkaian upacara HUT TNI, juga diberlakukan dalam upacara yang berlangsung di lapangan Makodim Kediri ini.

Upacara HUT TNI juga dihadiri Kapolresta Kediri AKBP Anthon Haryadi, Kapolres Kediri AKBP Sumaryono, Kasbrig 16/WY,Wadanyon 521/DY, Kakaminvet Kediri, Walikota Kediri dan Bupati Kediri. Selain itu, tamu undangan dari berbagai organisasi maupun lembaga juga turut diundang, diantaranya FKUB Kediri, LVRI, Pepabri, PPAD, FKPPI dan tokoh-tokoh masyarakat yang tinggal di Kota maupun Kabupaten Kediri.

Dalam wawancara singkatnya, Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han) menyampaikan hal-hal yang berhubungan erat dengan rangkaian HUT TNI ke 72, khususnya yang diadakan Kodim Kediri.

"Konteks dalam HUT TNI ini tidak lepas dari jargon yang kita usun
g, yaitu Bersama Rakyat TNI Kuat. Berbagai kegiatan yang berhubungan langsung dengan masyarakat juga sudah kita adakan. Kemarin atau hari selasa lalu, secara resmi program RTLH khusus veteran sudah selesai dan telah kita serah terimakan," kata Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han).

Sementara itu, Pasi Ops Kodim Kediri Kapten Arm Nur Solikin menginformasikan bahwa malam nanti digelar pagelaran wayang kulit semalam suntuk di Makodim Kediri. Harapannya, warga Kediri berbondong-bondong menyaksikan hiburan bergenre tradisional ini, sekaligus turut meramaikan HUT TNI 72 yang diselenggarakan Kodim Kediri. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Wakil Komandan Pangkalan Utama TNI AL  (Wadanlantamal) V Surabaya Kolonel Marinir Nana Rukmana, S.E., mewakili Komandan Lantamal V Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto, S.E., M.M., menghadiri upacara peringatan HUT TNI ke-72 tahum 2017 di Lapangan hitam Makodam V / Brawijaya, Kamis (5/10).

Bertindak selaku Inspektur Upacara Kasdam V / Brawijaya Brigadir Jenderal TNI Widodo Iryansyah, memimpin upacara Hari Ulang Tahun TNI Ke-72 Tahun 2016 yang bertemakan, “Bersama Rakyat TNI Kuat".

 Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam amanatnya yang dibacakan Irup menyatakan “sebagai insan yang beriman dan bertakwa, marilah senantiasa kita memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat, kesehatan dan kekuatan, sehingga pada hari ini, kita dapat menyelenggarakan upacara memperingati Hari Jadi ke-72 Tentara Nasional Indonesia dalam keadaan sehat wal’afiat”.

Panglima TNI mengucapkan “Selamat Ulang Tahun” dan “Dirgahayu Tentara Nasional Indonesia”, yang kita cintai dan banggakan bersama, kepada seluruh Prajurit dan ASN dimanapun saat ini bertugas dan berada.

Penyelenggaraan HUT TNI pada hakekatnya merupakan salah satu bentuk laporan pertanggungjawaban TNI kepada rakyat atas pembangunan kekuatan TNI yang telah dan sedang dilaksanakan, khususnya pada tahun anggaran 2017.

Oleh karena itu, tema pokok pada kegiatan HUT ke-72 ini adalah “Bersama Rakyat TNI Kuat”.

Makna yang terkandung di dalam  tema tersebut adalah, TNI tumbuh dan berkembang, serta berjuang bersama rakyat. Inilah esensi ciri kesejatian TNI yang tidak boleh pudar di tengah-tengah arus globalisasi, yang terus bergerak secara dinamis.

Kesejatian tersebut harus terus ditumbuhkembangkan dan diselaras-serasikan dengan pola pikir kehidupan masyarakat yang semakin modern, sehingga kecintaan akan tetap terbangun sebagai modal pokok, karena bersama rakyat TNI kuat dalam menjaga dan melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kekuatan TNI yang bersandar kepada rakyat, merupakan bentuk aplikasi pertahanan semesta yang melibatkan seluruh potensi bangsa untuk turut serta bela negara. Kedekatan dan kebersamaan TNI-Rakyat adalah inti dan pusat kekuatan (centre of gravity) dari Sistem Pertahanan Semesta yang kita anut.

Selama ini TNI telah dan akan terus memberikan sumbangsihnya kepada bangsa dan negara baik melalui Operasi Militer untuk Perang (OMP) ataupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP), berbagai tugas telah dilakukan oleh prajurit TNI dengan baik yang melebihi panggilan tugas.

Tugas-tugas tersebut merupakan refleksi prestasi dan kinerja optimal yang dipersembahkan TNI kepada rakyat Indonesia, seperti penanggulangan kebakaran hutan, bantuan kepada korban bencana alam banjir dan longsor, maupun keberhasilan TNI melaksanakan Operasi Tinombala dalam rangka menumpas aksi-aksi terorisme.

Dalam kaitan tersebut, TNI senantiasa membangun mekanisme kerja dan hubungan kelembagaan dengan segenap komponen bangsa, dalam rangka meningkatkan ketahanan masyarakat dan ketahanan nasional.

Selain upacara, dalam memperingati HUT TNI ke-72 tahun 2017 ini juga ditampilkan sosiodrama yang menceritakan terbunuhnya Jenderal Malabi, selain itu ada juga defile pasukan dan kendaraan tempur TNI serta syukuran.

Kendaraan tempur TNI yang di tampilkan dalam perayaan HUT TNI ke-72 tahun 2017 antara lain Panser Panhat TNI AD (2 Unit), Anoa TNI AD (4 Unit), Meriam 57 mm Arhanudse-8 (4 Unit), Tank BMP 3F Marinir (2 Unit), BTR 50 (2 Unit), Sea Reader Marinir (2 Unit), Mobil POMAD (2 Unit), Mobil POMAL (2 Unit), Mobil POMAU (2 Unit), Sepeda Motor POMAD (2 Unit), Sepeda Motor POMAL (2 Unit), Sepeda Motor POMAU (2 Unit), Ran PJD Yonif Raider 500/Sikatan (2 Unit).

Tampak hadir dalam acara tersebut yaitu DR. H. Soekarwo (Gubernur Jawa Timur), Irjen Pol Machfud Arifin (Kapolda Jawa Timur),  Brigjend TNI Mar Widodo Dwi Purnomo (Kasgartap III/SBY), Laksma TNI Robert W Tappangan, SH  (Kasarmatim), Dankodikopsla, Karumkital Dr. Ramelan, Wadan Pasmar -1, Danlanud Surabaya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Kediri) Hiburan kesenian wayang kulit dalam rangka HUT TNI ke 72, digelar didepan Makodim 0809/Kediri. Pagelaran wayang kulit dengan judul "Gatotkaca Kridha" oleh Ki Dalang Gilang Nugraha ini, mengangkat kisah heroik dari sosok Gatotkaca saat menghadapi wangsa Kurawa, kamis (05/10/2017)

Di malam hari ini, Dandim Kediri Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han) mengundang Walikota Kediri, Bupati Kediri, Kapolresta Kediri, Kapolres Kediri dan Ketua DPRD Kota maupun Kabupaten Kediri. Selain itu, dari FKUB, FKPPI, LVRI, PPAD, Pepabri dan pimpinan instansi Pemerintah Daerah juga turut diundang. Pagelaran ini juga turut disaksikan sekitar 1.200 warga yang secara kebetulan lewat di Makodim Kediri maupun memang sejak awal ingin menyaksikan kesenian wayang kulit ini.

"Ini adalah budaya kita, warisan bangsa kita, jangan sampai anak cucu kita tidak tahu apa itu wayang kulit. Kalau bukan kita yang melestarikannya, budaya kita akan diklaim negara lain. Untuk itu dalam kaitannya HUT TNI ini, kita menggelar wayang kulit semalam suntuk, sekaligus menghibur warga Kediri, " kata Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han)

Gatotkaca adalah ksatria pantang menyerah dan tegas saat menghadapi segala permasalahan. Ia juga seorang pekerja keras dan selalu berusaha mewujudkan apa yang ada dalam pikirannya maupun apa yang ditugaskannya.

Filosofi dari cerita pewayangan ini ialah apapun yang terjadi dalam kondisi apapun, semua harus dihadapi, bukan malah dihindari. Karena permasalahan tidak akan hilang tanpa solusi atau pemecahan.

Baik cerita maupun filosofinya bisa dikaitkan dengan visi dan misi TNI untuk menjaga NKRI dalam bingkai Pancasila ,serta tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai UUD 1945. Selain tugas pokok dan fungsinya, TNI juga mengemban tugas-tugas yang mengarah pada kepentingan masyarakat. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Bangkalan) Puluhan personel Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Batuporon, Lantamal V mengajak Pelajar dan Masyarakat desa Tanjung Jati kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan untuk membersihkan sampah di kawasan pesisir pantai baturubuh kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan, Kamis (5/10).

 “Kami mengajak segenap komponen masyarakat agar peduli dengan lingkungan untuk bersama sama terlibat langsung dalam bersih bersih pantai Kamal kalau bukan kita siapa lagi, Kalau bukan sekarang kapan lagi. Bila kita peduli dengan kebersihan pantai secara perlahan pantai akan menjadi indah dan nyaman untuk dilihat,” kata Letkol Mar Ena, selaku Komandan Lanal Batuporon.

Ena -sapaan akrab Komandan Lanal Batuporon ini- juga mengajak siswa siswi SDN Tanjung Jati 2 dalam kegiatan tersebut.Sengaja melibatkan anak-anak sekolah untuk memupuk rasa cinta terhadap lingkungan sejak dini.

"Pantai ini milik kita semua, oleh sebab itu sebagai wujud rasa kita memiliki pantai bersama dan kita jaga bersama pula. Untuk itu bersama masyarakat kita hadir untuk peduli kepada lingkungan," terangnya.

Menurut Ena, Saat ini sampah menjadi masalah serius bagi negara mana pun di belahan bumi ini. Ia harap kepedulian terhadap sampah bisa menjadi gerakan yang masif. Kegiatan kerja bakti yang kita agendakan hari ini harus dijadikan kebiasaan, dan dilakukan secara terus menerus.Tidak hanya saat peringatan ini saja kita peduli, tapi besoknya sudah acuh lagi.

Kegiatan bersih-bersih pantai ini dalam rangka menyambut hari TNI ke-72 tahun 2017. Hadir dalam giat Palaksa, Pasintel, Paspotmar, Kepala SDN Tanjung Jati 2, Kepala desa Tanjung Jati.(arf)

Lewat Nobar dan Upacara Bendera



KABARPROGRESIF.COM : (Taliabu) Personel Satuan Tugas Operasi Yonif Raider Khusus 732/Banau yang baru saja menggantikan Satgas Yonif 726/Tamalatea khususnya pos Lede Kabupaten Pulau Taliabu menanamkan nilai-nilai Pancasila dan Nasionalisme kepada warga Lede yang terhitung daerah pedalaman di Provinsi Maluku Utara yang minim dari sentuhan teknologi maupun pembangunan.

Semula kedatangan Satgas Yonif Raider Khusus 732/Banau mendapat penyambutan yang sangat luar biasa dari masyarakat setempat karena selain berasal dari Satuan Organik di jajaran Kodam XVI/Pattimura juga kemahsyuran nama Banau telah melegenda di bumi Moloku Kie Raha ini sehingga tidak mengherankan kedatangan mereka dianggap sebagai saudara yang pulang ke rumah, tak mau menunggu lama Satgas yang dipimpin Danpos Lede Kapten Inf Ruslan Buton langsung action dilapangan dengan menggelar sejumlah kegiatan penggalangan, salah satunya dengan menanamkan rasa Nasionalisme dan Cinta Tanah Air melalui kegiatan Nonton bersama pemutaran film pengkhianatan G30S/PKI di Lapangan Marimoi selain itu juga Satgas selalu berkeliling menjadi penyelenggara upacara bendera khususnya di Sekolah-sekolah sekitar Lede, Danpos yang ditemui awak media menyampaikan bahwa selama penugasan 10 bulan selain kita menjaga keamanan di wilayah ini karena disini rawan terjadinya kegiatan illegal fishing dari kapal asing selain itu juga kita menyelenggarakan berbagai kegiatan yang memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar dalam segala bidang.

Sementara itu melalui sambungan telephone Dansatgas Yonif RK 732/Banau Letkol Inf Raymond Sitanggang menyampaikan bahwa personel Satgas yang tersebar di berbagai wilayah di Provinsi Maluku dan Maluku Utara, saya telah menekankan kepada seluruh jajaran saya untuk berbuat yang terbaik kepada Negara, Bangsa dan masyarakat juga keberadaan kita harus memberikan dampak positif bagi masyarakat baik dalam bidang keamanan maupun hal-hal yang membantu kesulitan rakyat disekelilingnya dalam rangka menciptakan kemanunggalan TNI-Rakyat. (arf)

Rabu, 04 Oktober 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Masyarakat di Kelurahan Medokan Ayu, Rungku tidak perlu khawatir terkait pelayanan pertanahan sebab, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkomitmen untuk melayani masyarakat. Namun, Pemkot Surabaya juga ingin memastikan tidak ada masalah dengan berkas administrasi pertanahannya. 

Penegasan itu disampaikan Asisten I Sekkota Surabaya, Yayuk Eko Agustin sebagai penjelasan terkait situasi pelayanan pertanahan di Medokan Ayu.

“Kami ingin memberikan pelayanan terbaik. Tetapi ternyata administrasi pertanahan nya masih harus dicek lagi karena ada yang asli dan foto copy. Dan itu membutuhkan waktu (untuk pengecekan),” jelas Yayuk Agustin saat jumpa pers di Kantor Bagian Humas Pemkot Surabaya, Rabu (4/10).

Yayuk menjelaskan, adanya hal janggal dalam administrasi pertanahan di kawasan tersebut diketahui ketika ada warga yang melakukan kepengurusan surat riwayat tanah. Dari situ, Lurah Medokan Ayu menemukan data surat tanah yang diajukan oleh warga, tidak terdaftar di buku milik kelurahan dan juga data asli kepemilikan hak atas tanah warga yang tercatat di buku Kelurahan Medokan Ayu. Ternyata, ada buku salinan hak atas tanah warga dalam bentuk copy an yang tidak sama antara satu dengan lainnya.

Pemkot Surabaya telah melaporkan masalah ini kepada Polrestabes Surabaya. Menurut Yayuk, pelaporan ke Polrestabes tersebut untuk meminta bantuan petunjuk dan jalan keluar terkait pelayanan pertanahan di Kelurahan Medokan Ayu. Sebab, adanya administrasi rumit membuat pihak kelurahan yang memiliki tugas terkait administrasi pertanahan, tidak serta merta bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat karena berpotensi muncul unsur pidana. 

“Kami meminta masukan kepada kepolisian karena ini terkait pelayanan kepada masyarakat, agar masalah ini bisa ditangani sesuai prosedur oleh penegak hukum. Tujuannya untuk membedah masalah ini agar pemberian surat riwayat tanah kepada warga, nantinya bisa sesuai dengan kepemilikan yang sah,” sambung mantan Kepala BKD ini. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Dinas Pengelolaan Tanah dan Bangunan Kota Surabaya menyatakan, bahwa pelepasan lahan Bekas Tanah Kas Desa (BTKD) ke PT. Agra Paripurna, pengembang Gunung Sari Indah sudah memenuhi prosedur administrasi dengan memberikan ganti rugi sekitar Rp. 900 juta.

Kepala Dinas Pengelolaan Tanah dan Bangunan, Maria Theresia Ekawati Rahayu, Rabu (4/10) mengatakan, ganti rugi diberikan PT. Agra Paripurna pada tahun 1994.

“Data administrasinya tahun 1994 ada. Tapi dulu bagaimana, aku gak tahu,” tuturnya.

Maria menyebutkan, ganti rugi pelepasan tanah BTKD seluruhnya disetorkan ke Kas Daerah. Ia mengaku, luas lahan yang dijual ke PT Agra Paripurna sekitar 15,3 hektar, dan berada di Kedurus, Kecamatan Karang Pilang.

“Seluruhnya 15,3 hektar, kalau selama ini ada yang bilang 16,4 hektar kurang lebih segitu lah,” paparnya.

Ketika ditanya adanya kejanggalan dalam persetujuan warga, Perempuan yang akrab disapa Yayuk ini mengungkapkan, jika ada data yang dipalsu, pihaknya siap sama-sama warga melaporkannya ke kepolisian.

“Kalau punya bukti, yang dipalsu tanda tangan siapa ayo dilaporkan ta ? tanyanya.

Maria menegaskan, apabila sudah masuk di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) akan diketahui,apakah ada pemalsuan data persetujuan pelepasan dari warga.

“Dengan dicocokkan akan diketahui mana (tanda tangan) yang palsu dan tidak,” pungkasnya.

Pelepasan tanah BTKD di Karang pilang hingga saat ini masih berpolemik. Sejumlah warga menilai proses pelepasan tak sesuai aturan. Bahkan, LSM Aliansi Masyarakat Anti Korupsi (AMAK) Jatim melaporkan persoalan tersebut ke Kejaksaan Agung (Kejagung), karena diduga ada cacat hukum dalam asal-usul tanah tersebut, dan harga tanah per meternya. Tanah BTKD yang dilepas ke pengembang per meter nilainya Rp. 6.400,-. Padahal, harga di pasaran pada tahun 1993 mencapai Rp. 65 ribu. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Persidangan perdata gugatan wanprestasi pasien bayi tabung terhadap Dr Aucky Hinting, PhD, Sp, And kembali berlanjut di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.

Dalam sidang yang digelar diruang candra, Majelis hakim yang diketuai Jihad  Arkhaudin mendengarkan keterangan ahli hukum perdata yang dihadirkan pasangan suami istri (pasutri) Tomy Han dan Evelyn Soputra.

Ahli hukum perdata tersebut adalah, DR Arie Purwadi, SH M.HUM, dari Fakultas Hukum Universitas Wijaya Kusuma (WK) Surabaya.

Saat memberikan keterangan sesuai  keahlianya, Kepala Program Studi (Kaporodi) Magister Ilmu Hukum Universitas Wijaya Kusuma ini menjelaskan secara ilustrasi.

Nah, dalam penjelasan ilustrasi itulah, ahli hukum perdata ini menyebut, jika perbuatan Dr Aucky Hinting yang telah menjanjikan bayi laki-laki namun lahir perempuan dianggap perbuatan wanprestasi atau ingkar janji.

" Perbuatan wanprestasi itu  wajib adanya ganti rugi,terang Arie Purwadi pada persidangan diruang candra, PN Surabaya, Rabu (3/10/2017).

Dasar wanprestasi itu, lanjut Arie diawali adanya sebuah perjanjian. Dimana pasien yang hendak memiliki keturunan bayi laki-laki  mendatangi dokter. Lalu ada kesepakatan dan terjadi pembayaran dengan bukti kuitansi, meski dalam perjanjian ada presentasi kegagalan sebanyak 15 persen.

"Bila hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan diperjanjian awal, maka unsur wanprestasinya sudah terpenuhi,"sambung Arie.

Selain itu, masih kata Arie, perjanjian itu harus didasarkan pada asas kepercayaan dan kejujuran dan itikad baik.

"Kedua asas itu harus dilakukan baik pasien maupun dokter. Pasien datang ke dokter untuk bisa mendapatkan bayi laki-laki, berarti ada kepercayaan yang besar pada dokter itu. Dan sebaliknya, dokter harus menjalankan kepercayaan itu,"terang Arie.

Usai persidangan, Ening Swandari selaku kuasa hukum Dr Aucky Hinting (tergugat)  membantah kliennya telah melakukan wanprestasi dalam proses bayi tabung pasangan Tomy Han dan Evelyn Soputra.

"Kami juga akan hadirkan ahli yang akan membeberkan masalah ini,"terangnya saat dikonfirmasi usai persidangan


Sementara, Eduard Rudy Suharto selaku kuasa hukum pasien bayi tabung, Tomy Han dan Evelyn Soputra tetap berkeyakinan Dr Aucky Hinting melakukan wanprestasi, Hal itu dikuatkan dari keterangan Dr Arie Purwadi, SH, M.Hum dan dua saksi ahli yang dihadirkan pada persidangan sebelumnya, yakni Muhammad Said Utomo dari Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen (YLPK) Jatim dan saksi ahli hukum perdata Fakultas Hukum Unair, Bambang Sugeng Ariadi.


"Tiga saksi ahli sudah jelas menerangkan Dr Aucky Hinting jelas-jelas lakukan ingkar janji atau wanprestasi," terang advokat yang juga menjabat sebagai Ketua DPC KAI Surabaya.

Untuk diketahui, Gugatan wanprestasi dilakukan Tomy Han dan Evelyn Soputra (pasutri)  yang gagal mendapatkan bayi laki-laki dari proses bayi tabung diklinik Ferina, milik Dr Aucky Hinting.

Saat itu, Tomy Han dan Evelyn yang sudah memiliki anak perempuan mendatangi tempat praktek Dr Aucky Hinting di Klinik Ferina dijalan Irian Barat Surabaya. Kedatangan mereka untuk berkonsultasi bisa mendapatkan keturunan laki-laki.

Setelah berkonsultasi dengan Dr Aucky, pasutri itu disarankan untuk mengikuti program bayi tabung. Tertarik dengan program bayi tabung ala Dr Aucky, Tomy Han dan Istrinya membayar biaya sebesar Rp 47.680.000.

Pada 28 November 2015, Dr Aucky mulai melakukan proses bayi tabung, dengan mengambil preimplantaion embrio normal. Proses pembenihan pun berhasil, Evelyn dinyatakan positif hamil pada 8 Desember 2015.

Namun, pada usia kehamilan dibulan ke 5, keinginan Tomy Han dan Evelyn untuk mendapatkan bayi berkelamin laki-laki melalui proses bayi tabung kandas. Ternyata, bayi yang dikandung Evelyn berkelamin perempuan.

Ironisnya lagi, sejak  bayi perempuan itu dilahirkan, kondisi kesehatanya sangat buruk. Hasil bayi tabung itu mengalami gangguan usus yang parah dan kerap keluar masuk rumah sakit. (Komang)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Setelah sempat tertuda selama sepekan, Alfian Tanjung, terdakwa kasus ujaran kebencian berhasil dihadirkan jaksa ke kursi pesakitan Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Rabu (3/10/2017).

Sidang yang beragendakan pembacaan surat dakwaan jaksa penuntut umum dipimpin oleh Hakim Dedi Fardiman.

Usai membuka sidang, Hakim Dedi mengkroscek identitas terdakwa maupun identitas masing-masing tim penasehat hukumnya. Selanjutnya Hakim Dedi meminta jaksa untuk membacakan surat dakwaan terdakwa Alfian Tanjung.

"Silahkan jaksa penuntut umum untuk membacakan surat dakwaannya,"kata Hakim Dedi pada jaksa.

Lalu, Kajari Tanjung Perak, Rachmad Supriyadi selaku ketua tim jaksa perkara ini langsung membacakan surat dakwaannya secara bergantian dengan jaksa lainnya.

Usai pembacaan dakwaan, Tim Penasehat hukum Alfian Tanjung langsung melakukan eksepsi.

Persidangan kasus ini akan kembi digelar satu pekan mendatang dengan agenda putusa sela dari majelis hakim. "Sidang ditunda satu minggu dengan agenda putusan sela,"kata Hakim Dedi sambil mengetukkan palu sebagai tanda berahkirnya persidangan.

Terpisah, Kajari Tanjung Perak, Rachmad Supriyadi mengatakan, jika terdakwa  Alfian Tanjung didakwa dalam pasal yang sama pada dakwaan sebelumnya, yang pernah ditolak oleh Hakim Dedi Fardiman pada persidangan sebelumnya.

"Pasalnya masih sama dengan dakwaan lalu, hanya ada yang kami revisi sesuai dengan putusan sela hakim disidang sebelumnya,"kata Rachmad Supriyadi.

Dijelaskan Rachmat, Dalam kasus ini pihaknya tidak melakukan penahanan terhadap Alfian Tanjung. "Terdakwa berstatus tahanan Polda Metro, jadi dalam kasus ini kami tidak menahannya,"ujar Kajari Tanjung Perak.

Saat ditanya soal  kesulitan Kejaksaan untuk menghadirkan terdakwa Alfian Tanjung ke persidangan, mengingat statusnya adalah tahanan Polda Metro dan harus menjemput ke Jakarta tiap persidangan, Kajari Tanjung Perak ini mengaku tidak.

"Memang agak ekstra, karena tiap sidang kami harus bon ke Polda Metro, tapi ini bagian dari pembuktian kami, jadi kami harus selalu siap untuk hadirkan terdakwa ke persidangan,"tandasnya.

Sementara, Abdulah Alkatiri selaku ketua tim penasehat hukum mengatakan jika ekspesi tersebut dilakukan karena adanya beberapa point dakwaan yang dianggap janggal. Diantaranya peristiwa hukumnya,  kompentensi pelapor.

"Peristiwa itu bukan dimuka umum tapi dilakukan di masjid, apakah masjid itu tempat umum. Lalu kapasitas pelapor yang kami pertanyakan karena melaporkan pribadi tanpa ada rekomendasi dari Komnas Ham,"terang Abdulah saat dikonfirmasi usai persidangan.

Dipoint lain, Abdulah menyebut adanya dakwaan yang kabur, yakni terkait alat bukti yang diajukan dalam perkara ini. Dalam laporan pelapor, menggunakan sarana You Tube sebagai bukti adanya ujaran kebencian, Tapi dalam dakwaan, jaksa tidak menjerat terdakwa dengan UU ITE. "Faktanya dalam dakwaan hanya disebutkan transkrip dari You Tube,"sambungnya.


Selain itu, Abdulah menganggap dakwaan jaksa  nebis in idem.

"Karena didakwaan sebelumnya ditolak hakim dan sudah berkukatan hukum tetap atau incracht,"ujar Abdulah.

Seperti diketahui, Alfian Tanjung sempat bebas dari dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejagung RI. Pria yang berjuluk Ustadz ini dibebaskan Hakim lantaran adanya kesalahan jaksa dalam penulisan surat dakwaan.

Pada amar putusan sela yang dibacakan Rabu (6/9/2017) lalu, Hakim Dedi Fardiman mengabulkan sebagaian eksepsi yang diajukan Alfian Tanjung melalui tim penasehat hukumnya.

Dalam eksepsi tersebut, Ada lima belas point yang diajukan Alfian Tanjung, Tapi hakim hanya mengabulkan tiga point saja.

Tiga point tersebut adalah, Salahnya penulisan pelimpahan perkara yang semestinya Pengadilan Negeri Surabaya, tapi di tulis Pengadilan Negeri Tanjung Perak.

Lalu Point yang kedua, adalah tidak singkronnya dakwaan ke satu dengan lainnya, terkait masalah tempus atau waktu kejadian.  Dan yang ketiga adalah terkait jeratan pasal yang didakwakan dianggap tidak jelas.

Atas putusan itu, Jaksa tidak melakukan upaya hukum dan melanjutkan memperbaiki isi dakwaan sesuai dengan putusan hakim dan melimpahkan kembali perkara ini ke PN Surabaya.

Sementara, Alfian Tanjung justru  melakukan upaya hukum banding atas putusan sela Hakim Dedi Fardiman dan bandingnya ditolak Hakim PT Surabaya.

Sebelumnya, Alfian Tanjung  didakwa melanggar pasal156 KUHP atau Pasal 16 juncto Pasal 4 huruf b butir 2 UU RI Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Ras dan Etnis.

Dia disangka melakukan tindak pidana menyatakan perasaan permusuhan, kebencian atau penghinaan terhadap suatu golongan rakyat Indonesia, atau dengan sengaja menunjukkan, menyebarkan kebencian atau rasa permusuhan kepada orang lain.

Ujaran kebencian tersebut diketahui di video yang diunggah di Youtube pada 26 februari 2017. Saat itu, Ustad Alfian Tanjung berceramah kuliah subuh di Masjid Al Mujahidin Perak Surabaya.

Di tengah-tengah ceramahnya, Dia sempat menyinggung pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo. Selain itu juga menghina mantan Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok.

Dalam ceramah tersebut juga menyebutkann pemerintahan Jokowi dengan sebutan pendukung Partai Komunis Indonesia (PKI) dihadapan ratusan Jamaah yang ada di masjid tersebut.

Alfian Tanjung dilaporkan oleh seorang warga Surabaya, Jawa Timur, bernama Sujatmiko lantaran memberikan ceramah dengan materi tentang PKI. Saat itu, dia tengah berceramah di Masjid Mujahidin, Surabaya.

Laporan Sudjatmiko akhirnya ditanggapi oleh Bareskrim Mabes Polri dan menjadikan Alfian Tanjung sebagai tersangka. (Komang)


KABARPROGRESIF.COM : (Ambon) Sea Rider milik Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut IX (Lantamal IX) Ambon terdampar di Lapangan Merdeka, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon. Rabu (04/10/2017) sore. Keberadaan Sea Rider Lantamal IX di Lapangan Merdeka Ambon karena dipindahkan dari Dermaga Satuan Keamanan Laut (Satkamla) Lantamal IX untuk dipamerkan kepada warga dalam pameran Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) TNI pada rangkaian kegiatan jelang Hari Ulang Tahun TNI ke 72 tahun 2017.

Tidak hanya Lantamal IX, pada pameran Alutsista TNI itu juga diikuti jajaran TNI di Kota Ambon lainnya meliputi jajaran Kodam XVI/Pattimura dan juga Lanud Pattimura yang masing – masing kesatuan memamerkan Alutsista yang dimiliki.

Antusias warga Kota Ambon sangat besar pada kegiatan pameran itu sehingga memadati stand – stand pameran. Kesempatan yang langka tersebut dimanfaatkan oleh para warga untuk mengetahui Alutsista yang dimiliki jajaran TNI khususnya di wilayah Ambon dan tak sedikit para warga yang datang berselfie dengan latar Alutsista untuk mengabadikan momen itu dengan menggunakan kamera smartphone.

Ongen salah satu pengunjung di stand Lantamal IX, mengaku senang dengan digelarnya pemeran ini karena dapat melihat dan bahkan memegang langsung Alutsista TNI yang dipamerkan. “Sangat senang sekali, selama ini hanya bisa melihat saja. Tapi sekarang saya bisa memegang langsung”. Kata Ongen yang saat itu berfoto dengan memegang senapan jenis SS1.

Selain Sea Rider, pada pameran yang dilaksanakan selama dua hari tersebut, Lantamal IX juga memamerkan Jet Sky Seaadoo Gts 130, Jip Lapis Baja Infanteri Marinir yang dimiliki Yonmarhanlan IX, pistol dan senapan laras panjang dengan berbagai jenis, senapan mesin serba guna, peralatan selam, seragam kedinasan maupun pakaian tempur pasukan elit TNI AL, miniatur rudal dan ranjau laut serta banyak lagi yang lainnya.

Di stand pameran Lantamal IX, setiap pengunjung dijelaskan nama maupun kegunaan dari berbagai jenis Alutsista TNI AL yang dipamerkan, oleh personel Lantamal IX dan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan IX (Yonmarhanlan IX) yang tergabung dalam Tim EFQR-9 (Eastern Fleet Quick Respone – 9). (arf).


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Berbagai kegiatan terus berlangsung dalam menyambut datangnya HUT TNI ke-72 yang jatuh pada tangal 5 Oktober esok. Bahkan, sebagai bentuk pengabdian kepada nusa dan bangsa, pasukan Gartap III/Surabaya mendatangi makam para pahlawan yang berlokasi Jalan Mayjen Sungkono, Kota Surabaya.

Tak hanya itu, berlangsungnya ziarah nasional dalam rangka peringatan HUT TNI kali ini, dipimpin langsung oleh Kepala Staf Armada Timur (Kasarmatim), Laksma TNI Robert W. Tappangan, SH dengan dihadiri ole seluruh personel di Kogartap III/Surabaya.

Tak lupa, selain dihadiri oleh seluruh matra TNI di wilayah Kogartap III/Surabaya, ziarah nasional kali ini juga dihadiri oleh para personel dari Polri.

Laksma TNI Robert mengatakan, acara yang berlangsung kali ini, merupakan salah satu cara pengabdian yang dilakukan oleh TNI dalam mengenang jasa-jasa para pahlawan yang gugur dalam mempertahankan keutuhan dan kedaulatan NKRI.

“Menghormati dan mengenang jasa para pahlawan itu penting,” kata Kasarmatim ini ketika ditemui di lokasi Taman Makam Pahlawan (TMP). Rabu, 4 Oktober 2017 pagi.

Selain do’a, para peziarah juga menyempatkan diri untuk menempatkan beberapa karangan bunga di lokasi makam para pahlawan saat ini. Selain dihadiri Kasdam V/Brawijaya, Brigjen TNI Widodo Iryansyan, ziarah nasional kali ini juga dihadiri oleh Wakapolda Jatim dan Kasgartap III/Surabaya, Brigjen (Mar) Widodo Dwi Purwanto. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive