Rabu, 11 Oktober 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Wakil Komandan!! Pangkalan Utama TNI AL (Wadan Lantamal) V Surabaya Kolonel Marinir Nana Rukmana, S.E., mewakili Komandan Lantamal V Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto, S.E., M.M., menghadiri upacara Serah Terima Jabatan Danguskamlatim dan Komandan Lantamal X Jayapura di Dermaga Madura,  Koarmatim,  Ujung,  Surabaya,  Rabu (11/10).

Komandan Gurkamlatim diserahterimakan Laksamana Pertama TNI I.N.G Sudihartawan, S.Pi., M.M kepada Kolonel Laut (P) Agus Hariadi, sedangkan Jabatan Komandan Lantamal X Jayapura diserahterimakan Laksamana Pertama TNI Heru Kusmanto S.E., M.M., kepada Laksamana Pertama TNI I.N.G Sudihartawan, S.Pi., M.M, selain itu ada penyerahan Jabatan Dansatkorarmatim Kolonel Laut (P) Agus Hariadi kepada Pangarmatim.

Bertindak sebagai inspektur Upacara yaitu Panglima Komando Armada Timur Laksamana Muda TNI Darwanto, S.H., M.AP.

Pasukan upacara terdiri dari satu peleton Satsik Lantamal V, satu kompi gabungan perwira Armatim, tiga Kompi bintara Armatim, tiga Kompi tamtama Armatim, dua Kompi Marinir, satu Kompi ASN Armatim.

Turut hadir dalam acara tersebut Kasarmatim Laksamana Pertama TNI Robert W. Tappangan, S.H., Danguspurlaarmatim, para Danlantamal Wiltim, Para Asisten Pangarmatim, Sahli Pangarmatim, Para Kasatker, Danlanal Wiltim, para Komandan Unsur di Pangkalan Surabaya.

Inspektur upacara dalam amanatnya mengingatkan pejabat baru untuk memperhatikan luasnya wilayah perairan Indonesia yang menjadi tanggung jawab Koarmatim, penyelenggaraan operasi keamanan laut di wilayah Timur Indonesia masih harus terus ditingkatkan, mengingat berbagai pelanggaran hokum di laut masih sering sering terjadi.

“Hal ini disebabkan oleh adanya keterbatasan, utamanya menyangkut sarana dan prasarana Kamla yang kita miliki,” kata Pangarmatim.

Kendala lain, lanjut Pangarmatim,  yang sering dihadapi adalah belum optimalnya penerapan kerja sama yang terpadu dan bersinergi di antara aparat penegak hukum terkait dalam menangani permasalahan pelanggaran di laut. Guna mengantisipasi kondisi tersebut, sebagai penegak hukum di laut, TNI AL dituntut memiliki kemampuan penguasaan dan pemahaman profesionalisme dalam melaksanakan tugas operasi Kamla sehingga permasalahan-permasalahan di lapangan dapat diselesaikan secara efektif, efisien dan proporsional.

Terkait hal tersebut, kata Pangarmatim,  Guskamla Koarmatim sebagai Komando pelaksana operasi guna menegakkan hukum nasional dan Hukum Laut Internasional di wilayah perairan yurisdiksi nasional yang menjadi wilayah kerja Koarmatim, bertugas untuk melaksanakan proyeksi kekuatan guna menyelenggarakan operasi laut sehari-hari dalam bentuk patroli keamanan laut. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Prajurit dan ASN Pangkalan Utama TNI AL V mengikuti Sosialisasi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba  (P4GN) yang digelar Dinas Hukum TNI Angkatan Laut (Diskumal) dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Jawa Timur (Jatim) di gedung Betel Geus Kodiklatal Surabaya, Rabu (11/10).

Sedikitnya 200 Prajurit dan ASN Kodiklatal dan Lantamal V mengikuti acara tersebut.

Kepala Dinas Hukum TNI AL (Kadiskumal) Laksamana Pertama (Laksma) TNI Supradono, S.H., M.Hum., dalam amanatnya yang dibacakan oleh Kasubdis Dargakkum Diskumal Kolonel Laut (KH) Estu Raharjo, S.H., M.H., menyampaikan bahwa Narkoba merupakan kejahatan yang bersifat lintas negara (Transnational Crime) atau kejahatan yang terorganisir (Organizer Crime) dan kejahatan yang serius (Serious  Crime) yang dihadapi seluruh lapisan masyarakat.

Hal ini karena dampak dari narkoba menimbulkan kerugian yang sangat besar terutama dari segi kesehatan, sosial, budaya, ekonomi dan keamanan. “Di Indonesia sendiri, dulu hanya menjadi tempat transit narkoba namun akhir-akhir ini telah berubah menjadi tujuan bagi peredaran gelap narkoba, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Indonesia pada saat ini sudah sampai pada tingkat mengkhawatirkan, membahayakan bahkan sudah merambah ke seluruh lapisan masyarakat, baik orang terkenal, artis sampai Pejabat negara terjerat dalam penyalahgunaan narkoba dan berurusan dengan BNN”, ungkap mantan Kadiskum Koarmatim tersebut.

Oleh karena itu, TNI khususnya TNI AL harus melakukan upaya pencegahan untuk melindungi prajurit dan keluarganya dari bahaya narkoba dengan memahami dampak dari penyalahgunaan narkoba.

“diharapkan prajurit TNI AL tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba, selain itu juga sepakat bahu membahu menyelamatkan masyarakat Indonesia dari bahaya narkoba”, ujar Kadiskumal.

Sementara itu Kabid Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Provinsi Jatim AKBP Ria Damayanti, S.H., M.M., mensosialisasikan bahwasanya tidak ada wilayah yang bersih dari narkoba, jalur masuk narkoba terutama melalui jalur laut dan pelabuhan tidak resmi (jalur tikus) karena penduduk Indonesia yang berjumlah 250 juta jiwa menjadi pasar potensial narkoba  dengan jumlah penyalah guna narkoba di Indonesia sebanyak ± 5 juta orang, sedangkan di Jawa Timur ± 880.440 orang.

“Daya rusak kejahatan Narkoba lebih serius dibanding korupsi dan  terorisme Narkoba merusak manusia, terutama fungsi otak, fisik, dan emosi, tidak ada jaminan sembuh bagi pecandu,Narkoba sebagai mesin pembunuh massal (silent killer) dan  diperkirakan 40 - 50 orang per hari meninggal dunia karena narkoba,Kerugian akibat penyalahgunaan Narkoba sekitar 72 triliun rupiah”, kata AKBP Ria.

Sebelum mengakhiri acara Sosialisasi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba  (P4GN), nara sumber memberikan kesempatan kepada seluruh peserta untuk tanya jawab. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Morotai) Sejumlah 14 orang pemuda asal Morotai dinyatakan lulus tingkat Sub Panda dalam penerimaan Secata PK Gelombang II Pulau Terluar Morotai TA. 2017.

Kegiatan Werving yang digelar selama 3 hari tersebut diikuti oleh 68 orang peserta namun sebanyak 44 peserta tidak hadir dan dinyatakan mengundurkan diri, sementara yang mengikuti seleksi sebanyak 24 orang peserta dan berdasarkan serangkaian test serta sidang Parade yang dipimpin oleh Kasi Pers Korem 152/Babullah Letkol Caj I Putu Sutrisna sebagai Wakil Ketua Panitia Daerah sehingga dari 24 orang peserta yang mengikuti seleksi tersebut 10 orang diantaranya tidak memenuhi persyaratan dan 14 orang diantaranya dinyatakan lulus dan berhak mengikuti seleksi lanjutan tingkat Pusat yang akan digelar di Ambon, direncanakan pada tanggal 15 Oktober 2017 mendatang para peserta yang lolos seleksi akan diberangkatkan menuju Rindam XVI/Pattimura di Pulau Ambon dengan menggunakan angkutan pesawat udara.

Sementara itu dalam keterangannya Kepala Ajenrem 152/Babullah Mayor Caj Leonard J Hutapea selaku Sekretaris Panitia Daerah menyampaikan bahwa mayoritas para peserta yang tidak memenuhi persyaratan dari Morotai adalah terkendala di Kesehatan, untuk itu saya berpesan kepada para pemuda Morotai yang hendak mengikuti seleksi menjadi Prajurit TNI agar mempersiapkan diri jauh-jauh hari sebelumnya terutama jasmani maupun kesehatan, hindari segala aktifitas yang dapat mengganggu kesehatan seperti merokok maupun mengkonsumsi minuman beralkohol dan lain sebagainya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sejumlah rangkaian kegiatan dalam rangka memeriahkan HUT TNI ke 72 sukses dilaksanakan baik yang melibatkan warga maupun kegiatan internal di satuan masing-masing.

Kedepan Kodam V/Brawijaya akan melaksanakan kegiatan yang melibatkan warga dengan jumlah yang besar yakni menggelar kegiatan Lari Malam (Brawijaya Night Run) yang akan dilaksanakan di sekitar Pantai Ria Kenjeran Surabaya.

Guna mendukung kegiatan tersebut, Kodim 0830/Surabaya Utara beserta seluruh Perwira jajaran dipimpin Kepala Staf Kodim Mayor Inf Herawady Karnawan melaksanakan peninjauan lokasi/medan pelaksanaan kegiatan Brawijaya Night Run di Pantai Ria Kenjeran. Rabu (11/10/2017)

Kegiatan ini diharapkan agar TNI dapat lebih merangkul masyarakat melalui even bukan hanya pada perayaan HUT TNI ini tetapi juga pada even yang lain serta membudayakan warga untuk berolah raga dan hidup sehat, ungkap Kasdim 0830/SU Mayor Inf Herawady Karnawan. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Morotai) Setelah sebelumnya kedua rekannya yang melakukan motivasi terhadap siswa di sekolah almamaternya, kini giliran Serda M Dirham Eso ditemani oleh rekannya Serda M. Fandi Yakub memberikan motivasi terhadap 70 orang siswa/i Madrasah Aliyah Morotai beserta dewan guru.

Serda M Dirham yang merupakan alumnus sekolah tersebut, pada Tahun 2015 mengadu nasib dengan mendaftarkan diri menjadi Prajurit TNI AD melalui penerimaan Secaba PK TNI AD pada tahun yang sama hingga akhirnya berhasil lolos mengikuti pendidikan dan nasib serta tekad yang kuat membawa dirinya bersama beberapa orang rekannya menjadi salah satu dari Prajurit Pasukan Elite di Indonesia setelah mengikuti pendidikan Komando di Pusat Pendidikan Pasukan Khusus di Batujajar Kab. Bandung dan mereka baru saja selesai mengikuti pendidikan terberat di Angkatan Darat tersebut serta diberikan cuti, kesempatan tersebut tidak disia-siakan oleh ketiganya untuk pulang kampung menengok orang tuanya di Morotai serta kebetulan ada seleksi penerimaan calon Prajurit dan kami diminta panitia untuk memberikan motivasi. Prajurit tersebut banyak bercerita tentang pengalaman suka dukanya dari awal mendaftar TNI hingga bisa seperti saat ini, cerita tersebut rupanya mengundang decak kagum serta rasa penasaran dari para siswa bahkan dewan guru sehingga terjadi dialog seputar pengalamannya menjadi Prajurit TNI.

Sementara itu dalam keterangannya Kepala Ajenrem 152/Babullah Letkol Caj Leonard J Hutapea menyampaikan bahwa selagi ketiga Prajurit Kopasus tersebut melaksanakan cuti di Morotai kita sengaja mintai bantuannya untuk memberikan motivasi terhadap adik-adiknya para siswa/i di Morotai agar dapat mengejar cita-cita dan mimpinya termasuk diantaranya menjadi seorang Prajurit TNI AD. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Komandan Kodim 0830/Surabaya Utara Letkol Arm Beny Hendra Suwatdi,S.Sos, mengerahkan pesonil jajaran untuk melaksanakan kegiatan Nonton Bersama Pemutaran Film Patriotis "MERAH PUTIH MEMANGGIL". Selasa (10/10/2017).

Dandim 0830/Surabaya Utara Letkol Arm Beny Hendra Suwardi,S.Sos mengatakan pemutaran film Merah Putih Memanggil perdana di Studio 21 Surabaya Town Square (SUTOS) ini spesial untuk HUT TNI.

“Film ini khusus diputar perdana pada tanggal 5 Oktober 2017, tepat di peringatan HUT Ke-72 TNI Tahun 2017. Pembuatan film ini diresmikan langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada akhir bulan April 2017.

Panglima TNI menyampaikan bahwa pelaksanaan pembuatan Film Merah Putih Memanggil tujuannya adalah memberikan gambaran bahwa TNI AD, TNI AL, dan TNI AU siap melaksanakan tugas dan menghadapi ancaman apapun,” jelas Letkol Arm Beny Hendra Suwardi,S.Sos.

Turut hadir dalam acara nobar, perwakilan dari masing-masing Koramil Jajaran Kodim 0830/SU, Danramil dan Perwira Staf Jajaran Kodim 0830/SU serta Ibu-Ibu Persit Kodim 0830/SU beserta Keluarga.

Kegiatan Nobar berlangsung dengan tertib dan penuh dengan nuansa Nasionalis dan Patriotis. (arf)

Selasa, 10 Oktober 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mulai tahun ini akan membangun gedung DPRD yang baru. Rencana pembangunan itu dikatakan Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Ery Cahyadi.

Menurut Ery, setelah ada pemenang perencanaan, pihaknya akan menyampaikan ke kalangan dewan tentang desainnya.

“Sekarang sudah tahu semuanya,” terangnya. Selasa (10/10)

Ery mengatakan perencanaan gedung DPRD melibatkan Tim Cagar Budaya. Ini lantaran bangunan gedung DPRD lama  (saat ini) masih berdasarkan sejarah, antara gedung DPRD dengan Masjid terdapat selasar, sementara pada zaman dahulu justru tak ada.

“Tapi lelang fisiknya sudah dihilangkan,” ungkapnya.

Ia menyebutkan, ruang antara gedung dewan dan masjid akan difungsikan sebagai tempat terbuka seperti jaman dahulu. Namun, di area tersebut akan dilengkapi dengan kursi dan air mancur.

“Jadi kita kembalikan posisinya seperti dahulu,” kata Ery.

Ery melanjutkan, gedung dewan baru akan dibangun 7 lantai, dengan nilai anggaran sekitar Rp. 59 Miliar. Ery mengaku, pembangunan gedung dilakukan, karena kapasitas gedung lama yang terbatas.

“Kalau ada hearing ngundang masyarakat gak cukup, sampai mereka ada yang nunggu di luar,” paparnya.

Ia mengakui, dulunya gedung dewan hanya untuk 3 partai. Namun, saat ini jumlah fraksi yang menempati gedung DPRD lebih dari itu. Untuk itu, Pemkot Surabaya menghindari, jangan sampai saat mengundang masyarakat ruangannya tak mencukupi.

“Pemerintah undang masyarakat kok sampai keleleran. Jangan sampai terjadi lagi,” harapnya.

Ery memperkirakan, gedung DPRD baru yang letaknya sebelah selatan gedung lama selesai di tahun 2019. Ia menambahkan, meski dibangun gedung baru, gedung lama akan tetap difungsikan.

“Nantinya (gedung) yang lama akan dipakai sekretariatnya,” pungkasnya.(arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Belum tahu manfaat yang kabarnya bakal dirasakan masyarakat Kota Surabaya, namun proyek trem yang digagas Walikota Surabaya, Tri Rismaharini sudah membikin gaduh.

Bayangkan secara diam-diam Risma panggilan akrab dari Walikota Surabaya ini beserta 'pembantunya' sudah berbuat tak sewajarnya.

Anggaran sebanyak Rp. 18 miliar yang berasal dari uang rakyat kota Surabaya itu, tiba-tiba muncul dalam  Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) tahun 2017.

Parahnya lagi pengajuan anggaran untuk Trem ini tanpa dikoordinasikan terlebih dahulu dengan komisi C yang membidangi persoalan tersebut.

Pemkot berdalih pengajuan anggaran itu sudah sesuai aturan, sebab kedua perangkat legeslatif yakni Badan Anggaran (Banggar) dan Badan Musyawarah (Banmus), merupakan representasi seluruh unsur pimpinan yang ada di DPRD Surabaya.

Tak hanya itu, meski mendapat ancaman dari anggota komici C bila nantinya Pemkot tak menjelaskan alasan saat memasukkan dana 'siluman' sebesar Rp. 18 Miliar tanpa mekanisme yang benar maka akan dilaporkan kepada badan Kehormatan (BK) DPRD Surabaya, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Kepolisian hingga Kejaksaan, lagi-lagi jajaran risma tak gentar. 

“Kalau ada unsur pidanannya, dimana letaknya. Kita kan belum action menggunakan dana itu. Lagipula, Banmus dan Banggar kan sudah mewakili semua anggota dewan, karena disana sudah ada unsur pimpinan komisi, fraksi dan pimpinan dewan,” tantang Hendro Selasa (10/10).

Hendro beralasan, proyek trem sekarang ini, memang sudah masuk pada tahap lelang investor sehingga para investor yang berminat, harus mengikuti seleksi beauty contest dengan bentuk penawaran kerjasama. Untuk itu, Pemkot menganggap perlu menyediakan dana reaktivasi, jika sewaktu-waktu proses lelang investor ini selesai dan muncul pemenangnya.

“Kalau ada pemenangnya kan, kita wajib memperlihatkan barangnya. Makanya kita anggarkan dana sewa lahan. Dana ini dianggarkan setelah kementerian perhubungan (Kemenhub) benar benar tidak ada kepastian membiayai proyek trem,” pungkas Hendro. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Tambahan anggaran  proyek pembangunan trem sebesar Rp. 18 milliar di dalam Perubahan Anggaran Keuangan(PAK) APBD 2017 yang dituduhkan oleh sejumlah anggota komisi C DPRD kota Surabaya, mendapat tanggapan dari Sekertaris Kota (Sekkota) Surabaya, Hendro Gunawan.

Polemik ada dana 'siluman' nyantol di Perubahan anggaran Keuangan (PAK) 2017 sebesar Rp. 18 Miliar yang dialokasikan untuk menyewa lahan PT KAI untuk pembangunan demo dan jalur trem akhirnya dibenarkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Menurut Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya,  Hendro Gunawan mengatakan pengajuan alokasi dana sebesar itu telah sesuai prosedur untuk penggunaan lahan. Dalam hal ini Pemkot berkewajiban menyewa lahan yang akan digunakan untuk fasilitas umum (fasum) berupa moda transportasi massal. Hal ini mengacu pada sistem administrasi keuangan negara yang berlaku sekarang ini.

“Sistem administrasinya seperti itu, jadi kita harus patuhi aturannya. Logikanya PDAM yang notabene milik Pemkot saja, harus menyewa lahan pemkot, jika akan memasang pipa di lahan milik Pemkot. Apalagi antar institusi lain. Pemkot memang harus reaktivasi,” papar Hendro Selasa (10/10).

Nah, kata Hendro, soal pengajuan anggaran tambahan untuk proyek trem itu, pihaknya tak  perlu melakukan koordinasi dengan komisi  C, namun cukup berkoordinasi dengan Badan Anggaran(Banggar) dan Badan Musyawarah (Banmus).

" Dua perangkat legeslatif ini, merupakan representasi seluruh unsur pimpinan. Itu sudah cukup."  tegasnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Polemik perizinan rencana pembangunan hotel Amaris di Jalan Taman Apsari yang lokasinya dinilai kurang tepat karena tidak sampai 100 meter terdapat bangunan gedung Negara Grahadi Surabaya yang biasa digunakan untuk aktivitas penting kenegaraan akhirnya diklarifikasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Meski secara jelas mendapat tentangan dari berbagai pihak  namun Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya Hendro Gunawan tetap ngeyel pada pendiriannya bila pembangunan Hotel Amaris ini telah sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan Pemkot Surabaya.

Hendro mengatakan proses pembangunan hotel Amaris tersebut sudah mendapatkan ijin dari pihak pemkot sudah melewati tahapan atau ketentuan-ketentuan ijin reguler mulai dari Amdal hingga proses IMB.

“Dari teman-teman OPD sudah kita kumpulkan data-data terkait proses perizinan pembangunan hotel amaris,” kata Hendro di lobi lantai 2 Balai Kota Surabaya, Selasa, (10/10/2017).

Di dalam proses perizinan itu, lanjut Hendro, pemkot juga membuka forum konsultasi yang dimaksudkan untuk memberi masukan terkait pembangunan hotel amaris. Di dalam forum itu, kata Hendro, tidak hanya dari pemkot tetapi juga ada dari provinsi dan institusi lainnya.

“Alhamdulilah pada forum konsultasi sudah ada saran dan masukan yang sudah diakomodir dan dimasukkan dalam proses perizinan ini,” imbuhnya.

Pembelaan serupa juga dikatakan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang Ery Cahyadi. Menurutnya, proses izin pembangunan hotel amaris dikeluarkan karena dipengaruhi beberapa faktor diantaranya, dasar hukum, Amdal dan IMB.

Ery menambahkan, sebelum surat permohonan Surat Keterangan Rencana Kota (SKRK) dikeluarkan, pihaknya sudah berkonsultasi dan berkoordinasi dengan dengan DKP, tenaga ahli dan praktisi untuk melihat dasar hukum terkait aturan bangunan yang tinggi dan berjarak dengan bangunan negara.

“Ternyata di dalam aturannya tidak pernah menentukan berapa tinggi dan jarak antara gedung yang akan dibangun dengan bangunan negara baik dari pemerintah pusat maupun pemda,” terang Ery ketika memberi penjelasan kepada wartawan.

Disampaikan Eri, bangunan hotel amaris yang saat ini posisinya menghadap ke gedung negara, jika sudah selesai dibangun harus ditutup dengan baja.

“Untuk ketebalan baja, nantinya pemkot akan berkonsultasi dengan tenaga ahli bahkan dengan TNI atau Polri untuk menentukan kualitas baja yang bagus,” jelasnya.

Selain itu, Eri juga menegaskan kepada pihak hotel amaris, ketika ada kegiatan presiden atau kepentingan negara, pemkot meminta kepada pihak hotel untuk mengosongkan sebagian kamar yang menghadap ke arah grahadi demi pengamanan.

“Alhamdullilah dalam rapat kemarin, perjanjian itu disepakati oleh teman-teman amaris,” ungkap Eri.

Setelah melihat dasar hukum dan peraturan lokasi gedung, pemkot melanjutkan dengan urusan AMDAL. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Musdiq Ali Suhudi menuturkan bahwa, pihaknya telah melakukan sosialisasi amdal yang disesuaikan dengan SKRK dan dilakukan atau disesuaikan dengan tata ruang kota baik dari sisi penggunaan lahan maupun intensitas bangunan.

“Penting untuk melakukan sosialisasi amdal karena jika ada peraturan yang terlewatkan, dengan cepat pemkot segera mengetahuinya. “ujarnya.

Sementara dari sisi lalu lintas, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Irvan Wahyu Drajad menambahkan, pihaknya bersama tim sudah mengkaji dan melakukan rapat untuk mengantisipasi jika ada kegiatan kenegaraan di gedung Grahadi maka Dishub bersama dengan kepolisian akan mengalihkan arus lalu lintas melalui jalan samping (Taman Apsari – Embong Wungu). “Semua sudah dikaji oleh tim,” terang Irvan.

Sedangkan untuk kendaraan yang hendak memasuki hotel, Dishub dan kepolisian melarang pelanggan hotel untuk memarkir kendaraannya di pinggir jalan.

“Mereka (pihak hotel) sudah menyediakan 62 lahan parkir sesuai dengan SKRK, bahkan lebih dari ketentuan,” pungkasnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pemerintah Filipina memilih Surabaya sebagai lokasi studi banding terkait permasalahan perumahan di perkotaan, Senin (9/10). Surabaya yang dianggap mampu menyelesaikan berbagai permasalahan perumahan, menjadi alasan studi banding ini. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menerima kunjungan dari President Social Housing Finance Corporation Pemerintah Filipina, Wali Kota San Carlos, Filipina, beserta rombongan di Ruang Sidang Wali Kota.

Dalam kunjungannya ini, perwakilan Pemerintah Filipina merasa takjub dengan apa yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya dalam menangani persoalan perumahan bagi warga Surabaya. Hal ini dikarenakan untuk menyelesaikan persoalan perumahan untuk warga kotanya, Tri Rismaharini tidak hanya menyelesaikan perumahan saja, namun seluruh aspek sosial lainnya.

“Saya merasa anda sangat hebat dalam hal menyelesaikan permasalahan perumahan, bagaimana Pemkot Surabaya tidak hanya membantu menekan pengeluaran warganya, tapi juga membantu pendapatan warganya,” kata salah satu peserta studi banding Pemerintah Filipina saat berdialog bersama Wali Kota Surabaya.

Sebelumnya, Wali Kota memaparkan bagaimana Pemerintah Kota Surabaya menyelesaikan permasalah perumahan di Kota Surabaya dari berbagai hal. Menurutnya, dalam menyelesaikan permasalahan perumahan kota, Pemkot Surabaya tidak membangun rumah warganya. Namun membangun segala aspek pendukungnya.

“Kami mengajari dan membantu warga Surabaya dalam pengelolaan kampung di Surabaya. Seperti halnya dalam pengelolaan sampah. Sampah organik bisa menjadi pupuk, sedangkan pupuknya bisa untuk bercocok tanam. Dari hasil cocok tanam itu, bisa dijual dan warga bisa mendapatkan pendapatan tambahan,” kata Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya.

Jadi, kata Risma, Pemkot Surabaya tidak membangun rumah warganya, melainkan membangun lingkungan kampungnya. Sehingga warga bisa mendapatkan pendapatan dari pembangunan kampung. Menurut Wali Kota Surabaya, bila pendapatan warganya tinggi, warganya bisa membangun rumahnya sendiri.

“Sedangkan apabila warga Surabaya tidak memiliki pendapatan yang cukup kami memberikan pelatihan,” kata Risma.

Dalam hal pelatihan ini, Wali Kota menjabarkan banyak hal yang telah diberikan kepada warga Surabaya. Contohnya saja Pahlawan Ekonomi, Pejuang Muda, pelatihan penggunaan komputer di BLC (Boardband Learning Centre). Mulai dari ibu – ibu rumah tangga hingga anak muda, mereka mendapatkan pelatihan ini untuk meningkatkan pendapatan keluarga mereka.

Selain itu, beberapa fasilitas juga diberikan oleh Pemerintah Kota Surabaya kepada warganya sebagai penunjang untuk menekan pengeluaran keluarga. Seperti halnya kesehatan, mulai dari anak kecil hingga lansia diberikan fasilitas untuk cek kesehatan. Ada juga biaya pendidikan gratis dan beasiswa yang diberikan oleh Pemkot Surabaya untuk warganya.

Untuk masalah tempat tinggal, Pemkot Surabaya sendiri memiliki Rumah Susun yang memiliki harga sewa murah. Masyarakat bisa tinggal di Rusun milik Pemkot Surabaya dengan tarif sewa 10 ribu hingga 96 ribu rupiah. Hal ini bisa didapatkan oleh warga Surabaya dengan syarat dan ketentuan berlaku, seperti halnya belum memiliki rumah atau warga bantaran pinggir sungai.

“Di rusun ini kami juga memberikan fasilitas lengkap, berupa taman, lapangan olah raga, bis sekolah, BLC, serta sentra PKL dekat dengan rusun. Ini yang kita lakukan di Surabaya. Kenapa harus sewa, karena kalau mereka sudah mampu untuk membeli rumah, mereka bisa keluar dan bisa digunakan oleh orang lain yang lebih membutuhkan,” kata Wali Kota perempuan pertama di Surabaya ini.

Harapannya, saat warga Surabaya yang tinggal di rusun bisa mendapatkan pendapatan tambahan dari pelatihan untuk wirausaha, serta menekan biaya pengeluaran, masyarakat tersebut mampu membeli rumah milik mereka sendiri.

Bagaimana Wali Kota bisa membangun rusun dari bekas kantor pemkot sebagai salah satu solusi membangun rusun di tengah kota, juga dijelaskan kepada peserta studi banding dari Filipina ini.  Selain itu, Wali Kota juga banyak bercerita tentang taman – taman di Surabaya. Terutama taman di pinggir sungai bekas rumah warga yang saat ini sudah berubah.

Ini termasuk bagaimana Pemkot Surabaya mengatur Kampung Nelayan di wilayah Pantai Kenjeran. Pemkot tidak merubah bangunan rumah tersebut, namun membangun Jembatan Surabaya dan Taman Surabaya. Sehingga dari pembangunan tersebut bisa meningkatkan pendapatan warga kampung nelayan karena menjadi lokasi wisata.

Usai menjelaskan berbagai cara Pemerintah Kota Surabaya mengatasi persoalan perumahan, peserta studi banding mengapresiasi langkah yang dilakukan tersebut. Peserta studi banding tersebut terlihat sangat antusias sekali untuk bertanya lebih detail mengenai cara pemkot tersebut. Seperti halnya bagaimana cara Wali Kota Surabaya mengatasi agar warga bantaran kali tidak kembali menempati pinggir sungai lagi.

Wali Kota pun mengakui, membangun taman di pinggir sungai mejadi salah satu solusi membangun perkotaan dan mengatasi permasalahan perumahan pinggir sungai di Kota Surabaya.

Beragam pertanyaan diajukan oleh peserta studi banding, mulai dari asal usul kampung di Surabaya hingga ada berapa kantor yang menangani kampung dan rusun ini. Untuk pertanyaan berapa kantor yang menangani permasalah perumahan, Risma menjelaskan, ada kantor yang secara umum menangani perkampungan, namun ada kantor yang secara khusus menangani rusun tersebut untuk mengelola dan menyeleksi siapa yang boleh tinggal.

Di akhir pertemuan ini, Pemerintah Filipina mengatakan belajar banyak dan sangat terkesan dengan apa yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya untuk warganya. Hingga akhirnya, pertemuan ini ditutup dengan tukar cindera mata. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Wakil Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Wadan Lantamal) V Surabaya Kolonel Marinir Nana Rukmana, S.E., mewakili Komandan Lantamal V Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto, S.E., M.M., dengan didampingi para Asisten Danlantamal V dan Kasatker menghadiri acara sosialisasi buku Maritime Review yang dilaksanakan di gedung Panti Tjahaja Armada Koarmatim,  Surabaya, Selasa (10/10).

Sosialisasi buku Maritime Review tersebut,  disampaikan Ketua Persatuan Purnawirawan Angkatan Laut (PPAL) Laksamana Madya (purn) Djoko Sumaryono.

Panglima Armada RI Kawasan Timur yang hadir dalam kesempatan tersebut mengajak seluruh hadirin untuk memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia dan rahmatNya sehingga bisa menghadiri acara sosialisasi buku maritime review di gedung PTA Koarmatim.

Menurut Pangarmatim, kebijakan kelautan menjadi hal penting dalam pembangunan nasional,kebijakan ini sangat penting dan sesuai dengan letak geografi Indonesia yang sangat strategis disertai dengan sumber kelautan yang melimpah.

Indonesia memiliki kepentingan fundamental untuk menguasai dan memanfaatkan laut  sebagai urat nadi pembangunan Negara. Oleh karena itu, kebijakan pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia sangatlah tepat dan realistis.

Kebijakan tersebut bukanlah hal yang mudah diraih, melainkan menuntut peran aktif dari seluruh komponen bangsa termasuk peran TNI Angkatan Laut dan PPAL, sehingga diharapkan dapat mewujudkan karya nyata dalam mendukung pencapaian visi membangun Indonesia menjadi poros maritim dunia.

Salah satu peran PPAL dalam mendukung kebijakan poros maritim dunia dapat berupa sumbangsih buah pikiran yang diperoleh melalui kajian  dan diskusi. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan PPAL adalah “Fokus Group Discussion”  yang membahas permasalahan mendasar dilaut  sebagai prasyarat  terwujudnya negara maritim yang maju,.

Selanjutnya, hasil dari diskusi tersebut disusun dalam sebuah buku “Maritime Review” ini.

Ada dua makna penting dalam penerbitan buku tersebut yakni sebagai bahan evaluasi terhadap peran PPAL dalam mewujudkan visi poros maritim dunia yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu satu tahun terakhir dan sebagai bahan informasi sekaligus untuk menyamakan persepsi dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Tampak hadir dalam kesempatan tersebut, para Danlantamal Wiltim, para Asisten Pangarmatim, para Dansat, para Komandan Lanal Wiltim, para Kasatker, Kadis  dan para perwira staf Koarmatim lainnya. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive